Anda di halaman 1dari 16

UTANG DAN

PEREKONOMIAN INDONESIA

Oleh :
CHRISNANDA SENO PRAKOSO
2222100034
Pembangunan perekonomian dengan cara berutang dianggap bukan
suatu kesalahan, namun menjadi masalah bila utang tidak mampu di
Kelola atau terpergunakan tidak tepat sasaran

A. Utang dan Pembangunan


Banyak pakar ekonomi menyatakan bahwa utang dapat dijadikan sebagai solusi
mempercepat Pembangunan suatu Negara. Biasanya Negara berkembang dan terbelakang
merupakan Negara yang paling dominan menempatkan keputusan utang sebagai cara
untuk membiayai pembangunan. Berbagai donatur dan negara maju terlibat dalam
kesepakatan pemberian pinjaman, baik pijaman jangka pendek dan jangka panjang
termasuk kategori suku bunga lunak dan keras.
Tingkat
kepercayaan

Pertumbuhan Kemampuan Akses dana &


sosial modal asing
bayar utang

Pertumbuhan
ekonomi

* Logika kebijakan hubungan dengan imf(internasional monetary fund) dan bank dunia
B. Utang dan Politik

Utang dianggap sebagai obat mujarab untuk membiayai pembangunan, Ketika ketersediaan dana
pemerintah dianggap kurang. Sumber Utang secara umum ada 2, Yaitu :
1. Sumber Internal. Contohnya Penjualan Obligasi kepada masyarakat
2. Sumber Eksternal. Contohnya Pinjaman yang berasal dari negara Asing, Lembaga Donatur
Internasional seperti IMF, World Bank, ADB (Asian Development Bank)
Beberapa persoalan yang sering terjadi utang atau pinjaman yang dianggap sebagai solusi namun
berubah menjadi petaka kondisi ini disebabkan oleh beberapa sebab seperti
3. Terjadinya Fluktuasi harga komoditas ekspor dari suatu negara cenderung semakin menurun,
menyebabkan stabilitas hargatidak tercapai seperti yang diharapkan
4. Krisis ekonomi dan Depresi Ekonomi yang melanda suatu negara seperti Krisi ahun 1997
5. Tindakan Kudeta adalah Tindakan yang dilakukan secara illegal bersifat memaksa untuk
menjatuhkan jabatan seseorang karena factor tidak dipercaya lagi
6. Terjadinya Demontrasi yang berlarut llarut, Dampak Demonstrasi sangat terasa pada sector
Bisnis mengalamami kesulitan aktifitas Produksi
C. Belajar Menyelesaikan Krisis Moneter dari Negara Malaysia

Berbagai Langkah kebijakan yang harus dilaksankan sebagai pondasi keputusan pendukung control modal selektif
yang di implementasikan sebagai berikut :
1. Ringgit dipatok Ke Dollar AS pada tingkat RM 3,80 per Dollar AS
2. Yang berpergian diperbolehkan Mengimpor dan Mengekspor Ringgit apabila tidak melebihi RM 1000 Per orang
3. Ekspor mata uang Asing Oleh warga Malaysia yang berpergian diperbolehkan hingga Rp. 10,000
4. Residen harus Izin untuk mengirimkan Dana lebih dari RM 10.000 untuk tujuan investasi luar negeri
5. Fasilitas Kredit domestic bagi Bank dan Perusahaan pialang saham asing tidak diperbolehkan lagi
6. Transaksi tertentu yang di denominasi dalam ringgit diantara pihak non residen dilangsungkan melalui rekening
eksternal non residen perlu persetujuan
7. Pihak residen tidak dibolehkan menerima fasilitas kredit dalam ringgit dari pihak non residen tanpa persetujuan
8. Aliran Modal jangka pendek tetap berada dalam negeri setidaknya dalam satu tahun
9. Ringgit bukanlah alat tukar yang legal di Malaysia
D. Risiko Pembangunan dengan cara berutang dalam Mata uang Asing

Profesor Ricardo Hausman mengatakan bahaya utang terbagi dalam 4 kategori yaitu :
1. Avoid Short – Therm Domestic Public debt, it can kill you hindari utang public dalam negeri yang
berjangka pendek itu membunuhmu
2. But short-Therm debt in foreign currency cal also kill you utang jangka pendek dalam mata uang
asing juga dapat membunuhmu
3. Dollar debt can kill you pinjaman dalam bentuk dollar juga bisa membunhmu
4. and even if they do not the currency mismatches they generated make monetary policy less effective.
Jika mereka atau utang luar negeri tidak membunuhmu problem kurs yang mereka ciptakan akan
membuat kebijakan moneter jadi tidak efektif
E. Obligasi dan pembangunan
Obligasi merupakan surat berharga yang dijual kepada public, dimana disana di cantumkan ketentuan
yang menjelaskan nominal, tingkat suku bunga, jangka waktu, nama penerbit dan ketentuan lainnya yang
di jelaskan dalam UU yang di sah kan oleh Lembaga terkait
Beberapa pendapat yang mendefinisikan tentang obligasi:
1. Bond (obligasi) merupakan janji tertulis dari perusahaan, pemerintah, atau Lembaga keuangan untuk membayar
nilai nominal pada jatuh tempo.
2. Bond (obligasi) adalah sekuritas utang jangka Panjang yang di terbitkan oleh perusahaan atau pemerintah yang
memiliki suku bunga dan tanggal jatuh tempo yang tetap.
3. A dictionary of economics, bussines & finance, memberikan difinisi sebagai berikut:
a. Persetujuan atau perjanjian tertulis yang telah di tetapkan pemerintah, bahwa perusahan mesti membayar
sejumlah harta dan bunga pada tanggal yang telah di tetapkan
b. Perjajian 2 orang atau lebih, bertujuan agar salah satu pihak mesti mempunyai kewajiban yang akan
membayar utang kepada pihak lain.
F. Peringkat Obligasi
Obligasi yang di jual ke public dalam perspektif para pembeli, melihatnya berdasarkan peringkat (rating).
Peringkat tersebut menggambarkan pada credible dan prospek layaknya obligasi tsb dibeli untuk dijadikan
salahsatu current asset perusahaan.

Moody’s S&P Arti


Aaa AAA Kualitas terbaik, dengan resiko terkecil, penerbitnya stabil dan dapat diandalkan
Aa AA Kualitas tinggi, dengan resiko jangka Panjang yang sedikit lebih tinggi
A A Kualitas tinggi hingga menengah, dengan banyak atribut kuat,tapi rentan terhadap kondisi perekonomian

Baa BBB Kualitas menengah, jangka pendek memadai, tetapi kurang dapat diandalkan untuk jangka Panjang
Ba BB Ada unsur spekulatif, dengan tingkat keamanan yang moderat, tetapi ada jaminan keamanan
B B Mampu membayar sekarang, tetapi dengan resiko macet di masa yang akan dating
Caa CCC Kualitas rendah, bahaya nyata kegagalan di masa yang akan datang
Ca CC Kualitas yang berspekulasi tinggi
C C Urutan terendah, prospek pembayaran Kembali rendah meskipun mungkin masih bisa terbayar
K K Tidak mampu membayar bunga
G. Obligasi dan Commercial paper

Obligasi termasuk dalam kategori commercial paper, commercial paper memiliki ketentuan yaitu
tercantumnya nilai nominal, waktu harus di bayar dan menjelaskan nama penerbit. Demi
menghasilkan suatu produk harus benar benar dikomtrol dan dikonsepkan dengan baik karena :

1. Jika Daya produksi tidak sesuai dengan cash money yang telah dikeluaran maka artinya itu
semua tidak akan memberikan profit bagi perusahaan
2. Jika Cash Money yang dikeluarkan dan daya produksi yang dilakukan adalah sama atau bahkan
lebih sedikit maka juga belum mampu memberikan profit secara continue bagi perusahaan
3. Kondisi yang menggambarkan suatu perusahaan, institusi sangat mampu mengoperasikan
kepemilikan sejumlah cash money yang diterima dari hasil penjumlahan obligasi tersebut secara
baik dan sesuai produk yang diminta oleh konsumen
H. Jenis Obligasi berdasarkan Penerbitan

Jenis Obligasi ada 4 dari segi penerbitan yaitu :

1. Treasury Bond (TB) adalah Obligasi yang diterbitkan pemerintah, seperti departemen
keuangan atau bank central suatu negara dan resikonya kecil karena ditanggung oleh negara
2. Coorporate Bond (CB) adalah Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, dan mengandung
berbagai permasalahan dan resiko yang ditanggung oleh pihak pemegang obligasi jika
perusahaan tersebut mengalami risk default ( resiko gagal membayar) karena sebab sebab
tertentu
3. Municipal Bond (MB) adalah Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Negara Bagian,
Pemegang Obligasi ini dibebaskan dari pajak, dan memiliki resiko lebih rendah dari resiko
pemegang Obligasi perusahaan
4. Foreign bond (FB) adalah Obligasi yang ditertibakan oleh negara asing dan salah satu
resikonya dalam bentuk Foreign currency dan resiko lain nya adalah jika terjadi pada resiko
gagal membayar
I. Tingkat Bunga Obligasi dan Keuntungan Serta Kerugian
Membeli Obligasi Dalam Mata Uang Asing

Dalam konteks resiko obligasi perlu memahami bagaimana bunga obligasi serta
resiko dan keuntungan membeli obligasi dalam mata uang asing berbeda bedanya
tingkat bunga obligasi sangat tergantung pada dua hal berikut
1. Waktu Jatuh temponya suatu obligasi (suatu obligasi yang mempunyai waktu
ajtuh tempo yang berbeda akan mempunyai kepekaan yield obligasi yang
berbeda pila)
2. Premi resiko obligasi (premi resiko terkait dengan premi yang diminta oleh
peminjam sebagai komesasi atas resiko obligasi yang ditanggungnya
J. Suku Bunga dan Jangka waktu Obligasi

Suku Bunga dan jangka waktu obligasi memiliki keterkaitan dalam memerikan ketetapan, untuk ini
mempunyai dua bentuk keputusan yang biasa berlaku atau diterapkan oleh pemerintah dan
perusahaan, yaitu obligasi dalam jangka waktu pendek memiliki suku bunga yang lebih
rendahdaripada obligasi yang jangka Panjang . Untuk memahami secara lebih dalam ada 3 alas an
mengapa suku bunga obligasi dengan tenor 5 tahun hingga 10 th berbeda suku bunganya yaitu :

1. Obligasi adalah surat utang. Dalam konsep utang semakin lama jangka waktunya semakin tinggi
suku bunganya yang ditetapkan
2. Konsep Time Line (garis waktu) yaitu melihat dalam penggunaan uang semaki cepat digunakan
semakin baik karena semakin cepat bisa di turn overkan
3. Konsep inflasi, bahwa inflasi itu sifatnya structural dan terus naik dari waktu ke waktu, Inflasi
adalah menurunnya nilai uang dan naiknya harga barang
K. Pasar Obligasi dan Pihak Yang Berhak Menerbitkan Obligasi

Pasar Obligasi terdiri atas tiga jenis meliputi obligasi pemerintah, obligasi bank
Indonesia dan obligasi swasta . Obligasi diterbitkan oleh pihak yang memiliki
legalitas dari segi hukum karena ini menyangkut dengan pertanggung jawaban di
kemudian hari seperti perseoalan ketidak mampuan menyelesaikannya dan
sebagainya ada beberapa pihak yang menerbitkan obligasi yaitu :
1. Perusahaan
2. Pemerintah
3. Pemerintah Negara Bagian ( Diindonesia sering dijelaskan dengan Pemda)
4. Perintah Asing
5. Perusahaan Asing
L. Kestabilan nilai tukar dan pembayaran utang yang stabil

Dalam Usaha menciptakan kondisi moneter yang baik dan terkendali maka sangat penting bagi
pemerintah Indonesia memikirkan system pengendalian moneter yang memiliki nilai representative
tinggi untuk bisa diterapkan. Sering kejadian pada masa krisis disebabkan oleh pinjaman dalam mata
uang asing dalam jumlah yang tidak terkendali, pada sisi jangka waktu pinjaman yang dipakai.
Kontrol moneter adalah bagian usaha untuk menyelamatkan ekonomi dari krisis moneter.
Bagi para pebisnis kestabilam nilai tukar akan membawa berbagai dampak seperti:
1. Nilai tukar stabil maka memungkinkan bisnis juga akan tumbuh secara stabil dan terkendali
2. Nilai tukar yang tidak stabil memungkinkan bisnis akan tumbuh dalam keadaan tidak stabil dan
tidak terkendali
Kesimpulanya Jika system nilai tukar stabil dan terkendali maka pembayaran utang yang dimiliki
oleh para pebisnis akan mampu untuk diselesaikan secara tepat waktu
M. KONDISI DAN SITUASI KETIKA PERUSAHAAN MULTINASIONAL TIDAK
BERKEINGINAN MENYIMPAN KEPEMILIKAN DEVISA FORERIGN
CURRENCY DI PERBANKAN

Perusahaan yg meminjam dana dalam bentuk kurs asing bisa mengakibatkan keburukan, jika mata uang domestik
melemah terhadap kurs valuta asing, contohnya
Bila perusahaan mendapat pinjaman jangka pendek berbentuk dolar AS sebesar US$5,4 juta pada 11 feb 1998 dgn
kurs saat itu Rp 7.000 per dolar AS, dan mengembalikan pinjaman pada 16 feb sebesar Rp 38.236 miliar (US$ 1=
Rp 7.000) namun kurs rupiah saat itu berubah menjadi Rp 10.500 per dolar AS. Sehingga pihak pemberi pinjaman
akan menuntut kekurangan pembayaran sebesar Rp 16,66 miliar dari selisih kurs.
Sehingga yg terjadi perusahaan harus selalu waspada terhadap naiknya harga dolar AS, eksportir dan importir tidak
berani menjual dolarnya karena nanti rupiah akan melemah lagi, jadi dolar nya tidak di rupiahkan.
*TERIMAKASIH*

Anda mungkin juga menyukai