Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERBANDINGAN HUKUM

SISTEM HUKUM SOSIALIS


Untuk memenuhi tugas mata kuliah perbandingan hukum
Dosen : SAAN

Oleh :

ANNISA AULIYA
ZAHRA

YUMI YULIANTI
RISKA AMELIA
ZAENUDIN ANSORY
EGA PRAKASA
M. ARIF NAUFALDI

KELAS 06HUKE002/V.759

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PAMULANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “ SISTEM
HUKUM    SOSIALIS”.

Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu kami akan
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Saan selaku dosen pengampu mata kuliah Perbandingan Hukum


2. Teman-teman kelas yang sealalu memberikan kritik dan sarannya

Kami menyadari penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah yang
lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami, penulis, khususnya dan bagi
pembaca umumnya.

Tangerang Selatan, 15 oktober 2022


DAFTAR ISI

BAB I 1

1.1 LATAR BELAKANG 1

1.2 RUMUAN MASALAH 2

1.3 TUJUAN PENULISAN 2

BAB II 3

1.1 KONSEP SISTEM HUKUM SOSIALIS 3

1.11       SUMBER HUKUM SOSIALIS 4

1.2 PERBEDAAN DAN PERSAMAAN HUKUM SOSIALIS DAN CIVIL LAW 5

      1.3                MASYARAKAT DAN SISTEM SOSIALNYA 8

BAB III 11

3.1 KESIMPULAN DAN SARAN 11

DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I

PENDAHULUA

1.1 LATAR BELAKANG

Konsep “hukum sosialis” sulit didefinisikan. Istilah “sosialisme” (sosialistis, sosialis,


dll) memiliki ari berbeda bagi masing-masing orang. Semua gerakan “sosialis” mempunyai
karakteristik umum, yaitu lebih mementingkan “kebaikan kolehtif” diatas kepentingan individu.
Dalam konteks yang lebih sempit, “sosialisme” diperuntukan bagi system yang sarana produksi
di dalamnya dimiliki oleh masyarakat (biasanya Negara) dan dikelola melalui perencanaan
pusat. Menganut definisi tersebut buku ini berkosentrasi pada hukum sosialis di Eropa Timur.
Setelah rezim komunis di Eropa Timur runtuh, timbul godaan untuk menyerahkan system
hukum sosialis pada buku-buku teks sejarah hukum. Namun, tidak dapat disingkirkan dengan
begitu mudah, keluarga hukum sosialis masih berlaku pada hampir separo populasi dunia. Ada
Negara di luar Eropa yang masih menganut system hukum sosialis, misalnya Kuba. Harus
dipertimbangkan pula semua Negara bekas Negara sosialis yang terpaksa hidup dengan sisa-
sisa hukum sosialis yang mulai menanggalkan system ekonomi terencana, misalnya Vietnam
dan Laos dan tidak dapat diabaikan bahwa sosialisme yang dibarengi hukum sosialis pasti akan
berkuasa kembali di Negara-negara tertentu, walau hanya untuk sementara dan dalam kondisi
yang sangat khusus, misalnya di beberapa Negara yang dahulu pernah menjadi bagian dari Uni
Soviet dan kini telah menjadi Negara merdeka.
Fokus tertuju pada karakterristik-karakteristik umum dan tanpa menyinggung perbedaan-
perbedaan signifikan. Menurut sejarahnya, hukum sosialis dianggap sebagai gejala tambahan.
Pemicu awalnya ialah Revolusi Oktober 1917 di Rusia (walau ada upaya sosialisme yang
berumur pendek terjadi pada 1871 selama yang disebut Komune Paris), akibatnya hukum
sosialis dipandang sebagai gejala yang masih sangat muda.
Negara soviet yang baru terbentuk dengan cepat menghapuskan tatanan hukum prarevolusi
sekaligus mengumumkan pemutusan hubungan mutlak dengan semua tradisi hukum
sebelumnya. Hukum Soviet disajikan sebagai hukum yang benar-benar baru dan lebih bermutu,
sama sekali berbeda dengan hukum kapitalis borjuis.
1.2 RUMUAN MASALAH

Makalah ini akan merumuskan mengenai Politik Hukum Pidana mengenai :

1. Bagaimana konsep dari sistem hukum sosialis

2. Bagaimana sumber sistem hukum sosialis

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah :

1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah perbandingan hukuma

2. Mengetahui konsep sistem hukum sosialis

3. Mengetahui sumber sistem hukum sosialis

1
http://masriadam.blogspot.com/2013/03/sistem-hukum-sosialist.html 5 (1), hlm.2-3
2
http:/research-report.umm.ac.id/index.php/API-BAA/artcle/view/2944
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP HUKUM SOSIALIS

Ideologi sosialis secara prinsip mengatakan bahwa semua hukum adalah instrument dari
kebijakan sosial dan ekonomi, dan tradisi common law dan civil law merefleksikan masyarakat
ekonomi dan pemerintahan yang eksploratif, imperialistic, borjuis dan kapitalis. Teori marxis
ditemukan pada doktrin “materialism dialektis/historis” yang berpendapat bahwa sebuah
masyarakat melalui fase sepanjang evolusi dan perkembangannya.
Christine Sypnowich mendefinisikan “sosialisme” sebagai sebuah masyarakat di mana hak
kepemilikan bersama atas sarana-sarana produksi yang dengan demikian memperbolehkan
tingkat kesetaraan dan persaudaraan yang tinggi dalam hubungan-hubungan sosial.
Hukum, ketika di gunakan oleh para pemimpin Soviet, hanya merupakan sebuah sarana dalam
merencanakan dan mengorganisasikan struktur ekonomi dan sosial negara tersebut.
Kelompok negara yang telah menerima hukum sosialis dapat di bagi kedalam dua kategori
utama:
1.      Yurisdiksi sosialis yang lebih tua, seperti Polandia, Bulgaria, Hungaria, Cekoslowakia,
Romania, Albania, dan Republik Rakyat Cina, republic rakyat Vietnam, Republik Rakyat
demokratik Korea, Mongolia dan Kuba.
2.      System hukum sosialis yang lebih baru atau baru lahir, seperti Republik Demokratik
Kamboja, Laos,Mozambik, Angola, Somalia, Libia, Etiopia, Guinea, Guyana.
Partai komunis adalah satu-satunya badan perencanaan dan pemerintahan yang nyata di dalam
sistem hukum sosialis.

2.2 SUMBER HUKUM SOSIALIS


Sumber hukum dalam Sistem Hukum Sosialis adalah keputusan tertinggi para penguasa berupa
produk kebijaksanaan pemerintah atau negara.
Dengan kata lain tidak ada sumber hukum yang resmi, melainkan hukum adalah penguasa
negara
hukum membela rakyat proletar (masyarakat kelas sosial rendah). Hukum sosialis lebih bersifat
prerogatif ketimbang normatif.
2.3  PERBEDAAN ANTARA CIVIL LAW DAN SISTEM SOSIALIS
Mayoritas ilmuwan barat berpendapat bahwa hukum sosialis membentuk sebuah
keluarga hukum yang terpisah dari keluarga civil law dan mereka ini termasuk para ilmuan
besar seperti: David, Hazard, Merryman, Ancel, Osakwe, Bogne dan Constantinesco. Tetapi
friedmann, Lawson, Lasono dan Ehrenzweig adalah termasuk dalam aliran yang meyakini
bahwa hukum sosialis adalah anggota dari kelompok civil law atau subspesies dari civil law.
Quigley (1989) merangkum fitur-fitur tesebut sebagai berikut:
1.      Hukum Sosialis diprogramkan untuk lenyap secara perlahan bersamaan dengan hilangnya
hak kepemilikan privat dan kelas-kelas sosial serta transisi menuju sebuah tatanan sosial
komunistik;
2.      Negara-negara Sosialis didominasi oleh sebuah partai politik tunggal;
3.      Di dalam sistem Sosialis, hukum disubordinasikan untuk menciptakan sebuah tatanan
ekonomi baru, di mana di dalamnya hukum privat diabsorbsi oleh hukum publik;
4.      Hukum sosialis memiliki sebuah karakter pseudo-relijius;
5.      Hukum sosialis lebih bersifat prerogatif ketimbang normatif.

B. KESAMAAN ANTARA CIVIL LAW DAN SISTEM SOSIALIS


Ada banyak kesamaan antara civil law dan system sosialis. Quigley menyebutkan, corak
investigasi dari persidangan, undang-undang dan legislasi/regulasi yang dijalankan sebagai
corak dasar dari pembentukan hukum, pembagian hukum kedalam kategori-
kategori civil (private) law-nya dan metode investigasi kejahatan (dokumentasi tertulis yang
disusun oleh investigator hukum terlatih). Dia juga menyebutkan bahwa system hukum sosialis
telah menggunakan berbagai institusi, metodologi dan organisasi civil law. Lebih lanjut
menyebutkan bahwa kekerabatan dan provisi-provisi hukum perdata berkenaan dengan
hubungan-hubungan interpersonal yang tidak berbeda dengan negara-negara civil law.
Dia menyimpulkan bahwa pokok perbedaan antara civil law dan hukum sosialis belum dapat
memisahkan hukum sosialis dari tradisi civil law, dan jika berfikir sebaliknya berarti
mengabaikan koneksi historis antara hukum sosialis dengan civil law serta relevansi yang masih
terus ada antara peraturan, metode, intstitusi, dan prosedur civil law dengan sosialis law.
Tradisi kodifikasi rusia juga telah di mulai dari beberapa abad sebelumnya. Prevda
Russkaia (hukum Rusia) yang di pandang sebagai kompilasi hukum-hukum Rusia. Setelah
revolusi Bolshevik pada 1917, saat itu hampir genap lima tahun kodifikasi berlangsung.
Hukum perdata Soviet jelas sangat dipengaruhi oleh hukum perdata jerman. Hukum perdata
Swiss dan rancangan hukum perdata rusia pada tahun 1913. Maksudnya dalah memadukan
kodifikasi Jerman yang terbaik dengan tujuan yang mulia dari hukum Perancis.
Sama seperti system civil law, para ilmuan hukum menjadi sebuah sumber intelektual yang
sangat berharga di semua negara sosialis.  Karena hanya sedikit laporan tentang keputusan
pengadilan, para pakar hukum atau doctrinal sebetulnya menulis tentang keputusan-keputusan
yudisial, tidak hanya memberikan fakta-fakta dan keputusan yang ada, tetapi juga latar
belakang dan penjelasan dari berbagai konsekuensi dari sebuah keputusan.
Dengan kata lain, para ilmuan hukum memainkan peranan yang besar dalam menganalisis,
mengembangkan dan mendiseminasikan doktrin hukum. Mereka juga memainkan peranan yang
signifikan dalam mendidik semua anggota profesi hukum. Mereka adalah orang-orang yang
paling berpengetahuan dalam bidang hukum dari semua professional melalui pelatihan dan
pengajaran hukum.
C. MASYARAKAT DAN SISTEM SOSIALNYA
Masyarakat mempunyai bermacam-macam kebutuhan dalam hidupnya. kebutuhan itu
berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan tersebut syarat agar manusia itu bisa    bertahan hidup di dunia ini, hal itu
sangat menyangkut dengan sejahteraan rakyatnya setampat. Apabila kita sudah mulai bicara
mengenai manusai sebagai makhluk sosial, maka terbukalah suatu demensi baru dalam
pembicaraan kita mengenai kebutuhan manusia. Deminsi ini adalah demensi sosial dalam
kehidupan sosial. Ada beberapa unsur diantaranya sebagai berikut:
1. Ketertiban
2. Sistem sosial
3. Lembaga-lembaga sosial 4.
4. Pengandalian sosial/sanksi
Mengenal suatu keteraturan, itulah sesungguhnya yang merupakan tulang    punggung
dari timbulnya hubungan-hubungan sosial yang bagaikan mengalir dengan tertib, dengan
demikian ketertiban tampil sebagai unsur pertama yang membentuk suatu sistem sosial. Sistem
sosial dapat kita sebut sebagi suatu cara mengorganisasi kehidupan orang dalam masyarakat.
Sehingga masyarakat dapat memahami sebagaiman yang di harapkan oleh masyarakat dan
orang lain. Informasi ini diberikan oleh suatu sistem petunjuk-petunjuk dalam masyarakat yang
disebut sebagai norma-norma soaial. Lembaga adalah sebagai penyedia wadah yang
mengadakan aturan-aturan untuk mengembangkn nila-nilai yang berhubungan dengan kegiatan
bersangkutan, seperti menyelenggarakan kehidupan keluarga, menyebarkan pendidikan,
mempertahankan dan menyelenggarakan keadilan dan sebagainya. Lembaga-lembaga yang
berusaha untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut disebut sebagai lembaga sosial.

BAB III
KESIMPULAN

Sistem hukum sosialis adalah sebuah sistem hukum yang didasari oleh ideologi
komunis. Sistem ini lebih berorientasi sosialis, yakni meletakkan pondasi pada ideologi negara
komunis dengan semangat pada minimalisasi hak-hak pribadi.

Hukum di negara-negara sosialis dimaksudkan untuk membangun masyarakat baru,


untuk menunjang terjadinya masyarakat baru sesuai dengan ajaran marxisme yang fundamental
berlainan dengan keadaan sebelumnya dimana faktor ekonomi merupakan faktor utama dan
faktor penentu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam arti bahwa segala sesuatunya
harus tunduk kiehendak penguasa yang bertugas memimpin transformasi dari susunan
masyarakat lama ke arah terciptanya masyarakat baru yang dijiwai oleh ajaran komunis yang
mengutamakan asas kolektivitas dalam bentuknya yang mutlak. Akibatnya hubungan individu
menjadi berkurang sebab semuanya menjadi publik. Dengan demikian yang diutamakan adalah
kepentingan umum dan kepentingan negara.

Selain itu, negara juga menjadi pengatur dan pendistribusi hak serta kewajiban
warga negaranya. Sehingga, pada sistem hukum ini kepentingan pribadi melebur dalam
kepentingan bersama.

Ada beberapa negara yang menerapkan Sistem Hukum Sosialis, contohnya


Bulgaria, Yugoslavia, Kuba, dan negara-negara bekas jajahan Uni Soviet.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://bantuanhukum-sbm.com/artikel-macam-macam-sistem-hukum-di-dunia
2. http://masriadam.blogspot.com/2013/03/sistem-hukum-sosialist.html
3. http://herlindahpetir.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/PHP-PROSES-PERBANDINGAN-
HUKUM.pdf

Anda mungkin juga menyukai