Anjak Piutang atau disebut juga Factoring apabila dilihat secara leksikal
terdiri dari dua kata yaitu Anjak dan Piutang. Anjak artinya berpindah atau
bergerak sedangkan Piutang artinya uang yang dipinjamkan (yang dapat ditagih
dari seseorang), tagihan uang perusahaan kepada para pelanggan yang diharapkan
akan dilunasi dalam waktu paling lambat satu tahun sejak tanggal keluarnya
tagihan. Sehingga secara leksikal anjak piutang adalah suatu transaksi keuangan
sewaktu suatu perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan
memberikan suatu diskon. Terdapat tiga perbedaan antara anjak piutang dan
pinjaman bank. Pertama, penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang
bukan kelayakan kredit perusahaan. Kedua, anjak piutang bukanlah suatu
pinjaman, melainkan pembelian suatu asset (piutang). Ketiga, pinjaman bank
melibatkan dua pihak sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.
1
utang-piutang, baik pengambilalihan atau pembelian piutang yang bertujuan
memperlancar kegiatan perusahaan dan menghindari kredit macet agar perusahaan
yang mempunyai masalah utang-piutang dapat melaksanakan kegiatan
operasionalnya dengan baik dan lancar. Perusahaan anjak piutang tersebut juga
akan mendapatkan diskon atau fee tertentu dari perusahaan yang mempunyai
masalah utang-piutang.
2
Dengan demikian sejarah anjak piutang (Factoring) di Inggris ini ditandai
oleh hal-hal sebagai berikut :
3
Perkembangan anjak piutang pada akhirnya menjalar ke Asia bahkan di
seluruh dunia. Di Jepang kegiatan anjak piutang pertama sekali dikenal sekitar
tahun 1972, yang sebagian besar dilakukan oleh bank-bank komersil, umumnya
oleh Citibank-citibank yang beroperasi di Jepang. Hanya saja kegiatan anjak
piutang di Jepang tersebut lebih banyak berupa pembelian promisory
notes dengan diskonto tertentu. Sebab orang-orang Jepang merasa bonafiditasnya
akan menurun jika sempat menjual piutangnya kepada perusahaan anjak piutang.
4
Lembaga Pembiayaan, yang ditindaklanjuti oleh Keputusan Menteri Keuangan
No. 1251/KMK.013/1988, tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan
Lembaga Pembiayaan. Sejak keluarnya peruturan yang termasuk dalam Paket
Kebijaksanan Desember 1988 (Pakdes 1988) tersebut, maka mulailah
bermunculan perusahaan-perusahaan anjak piutang (Factor). Peta bisnis anjak
piutang di Indonesia sampai tahun 1997 cukup banyak yaitu terbanyak nomor dua
di dunia setelah Italia. Namun dalam hal omzet, masih tertinggal dari lima negara
maju lainnya.
Pengertian yang ada mengenai anjak piutang atau factoring masih dalam
bentuk Keputusan Mentri Keuangan Nomor 1251/ KMK. 013/ 1988 jis Nomor.
448/KMK. 017/ 2000 Tanggal 27 Oktober 2000 pada Pasal 1 Huruf E adalah
”kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/ atau pengalihan serta
kepengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi
perdagangan dalam atau luara negri”. Selanjutnya pengertian anjak piutang
dipertegas dengan Ketentuan Surat Keputusan Mentri Keuangan Nomor 1, yang
menyatakan kegiatan anjak piutang dilakukan dalam bentuk:
5
2. Pengurusan atas piutang atau tagihan jangka pendek dari transaksi
perdagangan dalam atau luar negeri.
6
Jenis factoring dilihat dari segi negara tempat kedudukan para pihak, dapat
dibedakan menjadi :
a. Domestic Factoring, yaitu factoring di mana semua pihak berada
dalam suatu negara.
b. International Factoring, yaitu factoring di mana pihak customer berada
di luar negeri. International factoring sering disebut juga dengan
istilah Export Factoring.
3. Dilihat dari segi sarana pengalihan,
Jenis factoring dilihat dari segi sarana pengalihan, dapat dibedakan menjadi :
a. Factoring dengan Account Receivables. Dalam hal ini dokumentasi
yang dialihkan kepada perusahaan factor oleh klien adalah bukti-bukti
hutang dalam bentuk account receivables.
b. Factoring dengan Promissory Notes. Dalam hal ini pihak customer
mengeluarkan promissory notes atas hutang-hutangnya terhadap pihak
klien. Selanjutnya klien mengendorse promissory notes tersebut
kepada pihak perusahaan factor sebagai salah satu mata rantai dari
proses pengalihan hutangnya.
4. Dilihat dari segi service yang diberikan.
Jenis factoring dilihat dari segi service yang diberikan, dapat dibedakan
menjadi :
a. Maturity Factoring, yaitu jenis factoring di mana perusahaan factor
hanya memberikan jasa penatabukuan , proteksi dan pengontrolan
kredit, serta penagihan. Biasanya pembayaran kepada klien oleh
perusahaan factor baru dilakukan apabila pembayaran oleh customer
telah dilakukan atau pay as paid arrangement. Factoring yang bersifat
non financing ini sering disebut Service Factoring.
b. Financial Factoring, yaitu jenis factoring yang memberikan jasa-jasa,
di samping jasa-jasa yang diberikan oleh maturity factoring, ditambah
lagi dengan jasa pemberian bantuan finansial. Jasa finansial ini
diberikan lewat pemberian advance payment oleh perusahaan factor
kepada klien sebelum jatuh tempo atau sebelum ditagihnya hutang.
7
5. Dilihat dari segi banyaknya piutang yang dialihkan.
Jenis factoring dilihatdari segi banyaknya piutag yang dialihkan, dapat
dibedakan menjadi :
a. Facultative Factoring, yaitu jenis factoring yang dalam agreementnya
diberikan hak opsi untuk perusahaan factor untuk menentukan nanti
pada saat piutangnya terbentuk, apakah piutang diterima dengan
transaksi factoring atau tidak.
b. Whole Turnover Factoring, yaitu perjanjian factoring yang dilakukan
atas seluruh turnover dari perusahaan klien, atas piutang yang telah
ada atau yang akan ada.
8
a. Disclosed/notification. Disclosed factoring atau juga disebut dengan
notification factoring adalah pengalihan piutang kepada perusahaan anjak
piutang dengan sepengetahuan pihak debitor (customer).Oleh karena itu
pada saat piutang tersebut jatuh tempo perusahaan anjak piutang memiliki
hak tagih pada debitor yang bersangkutan. Untuk dapat melakukan hal
tersebut di dalam faktur dicantumkan pernyataan bahwa piutang yang
timbul dari faktur ini telah dialihkan kepada perusahaan anjak
piutang. Notifikasi setiap transaksi anjak piutang kepada pihak customer
dimaksudkan antara lain:
a) untuk menjamin pembayaran langsung kepada perusahaan anjak
piutang.
b) untuk mencegah pihak customer melakukan perbuatan yang
merugikan pihak perusahaan anjak piutang misalnya, pengurangan
jumlah piutang sesuai dengan kontrak klien sebagai penjual.
c) mencegah perubahan-perubahan yang ada dalam kontrak yang dapat
mempengaruhi perusahaan anjak piutang.
d) memungkinkan perusahaan anjak piutang untuk menuntut atas
namanya apabila terjadi perselisihan.
Mekanisme anjak piutang dengan fasilitas disclosed dapat diikuti pada
Gambar dibawah ini.
Keterangan:
1) Penjualan secara kredit kepada customer (debitor).
9
2) Kontrak factoring antara supplier (klien) dengan perusahaan factoring
(factor) disertai dengan penyerahan fakturfaktur dan dokumen terkait
lainnya.
3) Pemberitahuan kepada customer mengenai kontrak factoring.
4) Pembayaran oleh perusahaan factoring yang dapat dilakukan dalam waktu
24 jam. Pembayaran tersebut berjumlah sampai 80% dari total nilai faktur.
Sisanya 20% akan dibayar apabila telah dilakukan pelunasan penuh oleh
customer atau debitor.Penagihan oleh perusahaan factoring yang disertai
dengan bukti-bukti pendukung.
5) Pelunasan utang customer kepada perusahaan fuctoring.
b. Undisclosed/non notification & Undisclosed atau juga disebut dengan non-
notification factoring adalah transaksi penjualan atau pengalihan piutang
kepada perusahaan anjak piutang oleh klien tanpa pemberitahuan kepada
debitor kecuali bila ada pelanggaran atas kesepakatan pada pihak klien; atau
secara sepihak perusahaan anjak piutang menganggap akan menghadapi
risiko.
Transaksi disclosed atau undisclosed factoring terhadap pengalihan piutang
klien kepada perusahaan anjak piutang akan memiliki dampak hukum pada
masing-masing pihak yang terkait. Mekanisme undisclosed factoring adalah
seperti gambag sbb :.
Keterangan:
10
1) Penjualan secara kredit oleh klien (supplier) kepada nasabahnya
(customer).
2) Penyerahan faktur dan bukti-bukti pendukung lainnya tanpa ada
pemberitahuan mengenai kontrak anjak piutang.
3) Tembusan atau copy faktur diserahkan kepada perusahaan anjak piutang.
4) Pembayaran kepada klien sampai 80% dari total nilai faktur. Sisanya
20% akan dibayar pada saat pelunasan utang oleh debitor (customer).
5) Pada saat jatuh tempo, debitor akan melunasi utangnya langsung kepada
supplier atau klien.
6) Klien kemudian meneruskan pelunasan tersebut (No.5) kepada perusahaan
anjak piutang. Perusahaan anjak piutang selanjutnya melunasi sisa
pembayaran 20% kepada klien.
11
2.5 Manfaat Anjak Piutang
Manfaat anjak piutang bagi klien dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut:
a. Membantu administrasi penjualan dan penagihan (sales ledgering and
collection services)
Perusahaan anjak piutang memperoleh fee atau komisi sebesar
persentase tertentu dari jumlah piutang yang dianjak-piutangkan atas jasa
jasa administrasi yang diberikan sebagai bagian dari perjanjian anjak
piutang. Jasa jasa tersebut meliputi administrasi piutang yang dianjak-
piutangkan dan membantu penagihannya. Dengan mengalihkan tugas
pembukuan kepada perusahaan anjak piutang akan timbul beban biaya atas
klien.
b. Membantu beban risiko (credit inscrrance)
Kadang-kadang klien (supplier) membatasi penjualannya hanya
kepada nasabah lama saja karena alasan risiko kredit. Sehingga
kemungkinan mereka menolak menjual kredit kepada nasabah baru. Hal
tersebut berarti suatu kerugian, bukan saja semata-mata rugi materi yaitu
akibat batalnya memperoleh keuntungan yang sudah di depan mata tetapi
juga rugi secara immateriel dalam hal goodwill. Sekiranya risiko dapat
dibagi dengan perusahaan anjak piutang berarti akan meningkatkan
keuntungan karena pesanan barang dari nasabah baru tidak perlu lagi
ditolak.
c. Memperbaiki sistem penagihan
Keuntungan lain perusahaan anjak piutang adalah memperbaiki
sistem penagihan. Apabila suatu perusahaan anjak piutang membeli suatu
tagihan, tentu perusahaan tersebut mengharapkan untuk , dibayar pada saat
jatuh temponya. Hat tersebut berarti perusahaan anjak piutang akan
memantau pembayarannya dan memberitahukan kepada klien tagihan-
tagihan yang telah jatuh tempo. Klien biasanya melakukan revisi posisi
tagihan yang dianjak-piutangkan. Dalam melakukan penagihan,
12
perusahaan anjak piutang sedapat mungkin tidak memperburuk hubungan
antara kliennya dengan nasabah atau custonrer.
d. Membantu memperlancar modal kerja
Dengan anjak piutang, setiap penjualan praktis berarti penjualan
tunai dan ini berarti terlepas dari masalah kredit. Di samping itu, klien
dapat menawarkan penjualan kredit untuk jangka waktu yang sedikit lebih
panjang untuk menarik lebih banyak nasabah. Hal tersebut akan lebih
kompetitif karena klien akan dapat meningkatkan pangsa pasarnya.
e. Meningkatkan kepercayaan
Karena arus dana bukan lagi suatu masalah maka setiap tagihan
dapat dibayar tepat waktu yang pada gilirannya akan meningkatkan
kepercayaan pihak klien. Reputasi yang baik akan mengakibatkan
mudahnya melakukan pembelian misalnya barang-barang mentah secara
kredit dengan harga yang lebih baik. Sedangkan dalam hal penjualan tunai
klien dapat memberikan discount yang lebih menarik.
f. Kesempatan untuk mengembangkan usaha
Manfaat lain anjak piutang yang cukup menarik adalah kesempatan
untuk tumbuh dan berkembang khususnya bagi usaha kecil. Sekiranya ada
permintaan atas produk atau jasa jasa dan apabila mereka menjual kepada
nasabah besar dengan reputasi baik.
13
b. Memperbaiki sistem administrasi yang kurang baik.
c. Memperlancar kegiatan usaha.
d. Kreditur dapat lebih berkonsentrasi keusaha lain.
3. Bagi Debitur
Memberikan motivasi untuk segera membayar utang secepatnya.
14
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Perusahaan anjak piutang merupakan perusahaan yang melakukan
pemberian jasa penagihan, pembelian, dan pengelolaan penjualn kredit
kliennya agar klien tersebut dapat lebih terfokus pada kegiatan usaha lainnya.
Berbagai macam fasilitas yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang
semuanya didasari dengan mempertimbangkan faktor risiko piutang yang
tidak dapat ditagih atau macet. Kegiatan anjak piutang merupakan salah satu
sumber dana bagi perusahaan yang memang sedang membutuhkan uang
dengan segera yang semua kegiatannya diatur sesuai dengan peraturan hukum
yang berlaku agar tidak merugikan salah satu pihak
15