Anda di halaman 1dari 13

Anjak Piutang dan Modal Ventura

Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Dosen Pengampu :

Andi Ruslan, SE, M.Si

Oleh:

ANNISA FAIZAL
90400117089
RISMAWATI HARIS
90400117093
AHMAD MUJAHID
90400117096
AWANDA
90400117107
RISMAWAN
90400117115
FATUL MUAWWIZ
90400117102
JURUSAN AKUNTANSI

FAKTULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

KATA  PENGANTAR

Puji syukur, kami panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah memberikan kami nikmat
kesempatan, nikmat kesehatan dan kesederhanaan sehingga makalah ini dapat dibuat dengan
baik dan tepat waktu. Tak lupa salam dan shalawat kita kirimkan kepada junjungan nabi
Muhammad Saw. Yang telah memberi petunjuk bagi ummat islam ke alam yang terang
benderang bagi yang merasakan.
Dengan upaya dan kerja keras, makalah dengan judul “Modal ventura dan Anjak
Piutang” ini dapat kami buat tepat pada waktu, sebagai kelengkapan tugas untuk menunjang nilai
kami pada semester tiga ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Baik itu, judul, isi dan
gambar penunjang. Maka dari itu kami sangat mengharapkan dukungan, komentar dan saran dari
berbagai pihak, agar tercipta perbaikan kedepannya.
Terima kasih, kami hanturkan kepada dosen pembimbing dan semua teman teman serta
orang tua yang senantiasa memberi doa demi keberhasilan kami.

Wassalamu alaikum wr. Wb.


Gowa, 26 juni 2019

penyusun

\
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Manusia dalam mempertahankan hidupnya melakukan berbagai macam cara, salah satunya
adalah melakukan kegiatan atau aktivitas bisnis. Melalui kegiatan itu manusia dapat memenuhi
tuntutan hidupnya yang semakin hari semakin komplek. Kehidupan manusia di jaman modern ini
begitu cepat berputar. Setiap hari manusia bekerja demi mempertahankan hidupnya. Kehidupan
yang serba cepat memacu manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara cepat
pula. Pemenuhan kebutuhan hidup secara cepat telah mendorong dan membuka peluang bagi
manusia untuk melakukan kegiatan bisnis.
Aktivitas bisnis itu sendiri diwarnai oleh berbagai bentuk hubungan bisnis atau kerjasama
bisnis yang melibatkan para pelaku bisnis. Hubungan bisnis atau kerjasama bisnis yang terjadi
sangat beraneka ragam tergantung pada bidang bisnis apa yang sedang dijalankan. Dengan
semakin berkembangnya aktivitas bisnis sekarang ini maka keperluan akan modal atau dana bagi
pelaku usaha juga semakin meningkat. Oleh karena itu, sarana penyediaan dana yang dibutuhkan
oleh pelaku usaha atau masyarakat perlu diperluas. Umumnya dana yang dibutuhkan tersebut
dapat disediakan oleh lembaga perbankan melalui fasilitas kredit. Namun, fasilitas kredit dari
perbankan sangat terbatas dan tidak semua pelaku usaha punya akses untuk mendapatkan
bantuan pendanaan dari bank.
Lembaga Pembiayaan memuat dua unsur pokok, yaitu :
1.      Melakukan kegiatan dalam bentuk penyediaan dana dan/ atau barang modal;
2.      Tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat sehingga sering disebut Non -  Depository
Financial Institution.

Munculnya lembaga pembiayaan ini turut memacu roda perekonomian masyarakat dan
turut membawa andil yang besar dalam pembangunan ekonomi masyarakat khususnya
masyarakat kecil. Namun sayangnya pertumbuhan institusi perekonomian tersebut tidak ditopang
oleh pembangunan hukum yang memadai, sehingga Pemerintah diharapkan selalu memberi
bimbingan dan pengarahan terhadap masyarakat tentang perekonomian.
B.   Rumusan Masalah:
1. Pengertian anjak piutang
2.  Mengenal Sejarah Anjak Piutang
3.  Peran anjak piutang dalam ekonomi
4.  Pengertian Perusahan Modal Ventura
5. Sejarah Perusahaan Modal Ventura
6.     Tujuan Pendirian Modal Ventura
7.  Karakteristik Modal Ventura
8. Sumber-Sumber Dana Modal Ventura

C.   Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui dan memberikan Informasi yang lebih detail penjelasan mengenai pengertian anjak
piutang, Sejarahnya dan peran anjak piutang dalam ekonomi.
2.      Mengetahui dan memberikan Informasi mengenai Perusahaan modal ventura, Sejarah
perusahaan modal ventura, tujuan pendirian modal ventura, karakteristik dan sumber – sumber
dana modal ventura.
BAB II
PENDAHULUAN

1.Anjak Piutang (Factoring)


A.   Pengertian Anjak Piutang
Factoring atau Anjak Piutang menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 adalah Anjak kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu Perusahaan berikut
pengurusan atas piutang tersebut. Menurut Kasmir dalam "Bank dan Lembaga Keuangan
lainnya" (2002) menjelaskan bahwa anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan factoring
adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian atau pengambilalihan
atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu dari
perusahaan (klien). Kemudian pengertian anjak piutang menurut Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 125/KM.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau
tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri.
Dari definisi diatas, setidaknya dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.       Dalam kegiatan factoring ada tiga pihak yang terkait, yaitu:
·         Perusahaan Factoring (factoring company), atau disebut dengan factor sebagai suatu badan
usaha yang melakukan kegiatan lembaga pembiayaan dengan bentuk pembelian dan/atau
pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek perusahaan;
·         Perusahaan penjual piutang atau disebut klien (client), adalah perusahaan yang menjual atau
mengalihkan piutang atau tagihannya kepada factor;
·         Nasabah (customer), sebagai pihak yang berutang (debitur) kepada klien, dan piutang
tersebut oleh klien dijual atau dialihkan kepada factoring. Istilah klien (client) dan nasabah
(customer) dalam mekanisme anjak piutang memiliki pengertian yang sangat berbeda. Lain
halnya dengan bank yang memiliki nasabah atau customer, sedangkan perusahaan anjak piutang
hanya memiliki klien dalam hal ini supplier. Selanjutnya, klien yang memiliki nasabah atau
customer. Mekanisme anjak piutang ini sebenamya diawali dari adanya transaksi jual beli barang
atau jasa yang pembayarannya secara kredit.
b.      Kegiatan factoring hanya berupa suatu kegiatan jual beli atau pengurusan piutang.
c.       Piutang atau tagihan itu merupakan tagihan jangka pendek dan berasal dari transaksi
perdagangan, dan umumnya mempunyai ciri-ciri di antaranya:
·         Piutang yang terdiri dari seluruh tagihan berdasarkan faktur-faktur dari perusahaan yang belum
jatuh tempo;
·         Piutang yang timbul dari surat-surat berharga yang belum jatuh tempo;
·         Piutang yang timbul dari suatu proses pengiriman barang.
B.     Sejarah Anjak Piutang
Dalam sejarah umat manusia, kegiatan anjak piutang sudah dikenal sejak 2000 tahun
yang lalu dan pertama kali dipraktekkan di Mesopotamia. Tetapi pada saat itu kegiatan anjak
piutang dilakukan dengan cara sederhana, yaitu pihak factor biasanya bertindak sebagai agen
penjualan yang juga sekaligus berperan sebagai pemberi perlindungan kredit. Selanjutnya,
kegiatan anjak piutang diteruskan di wilayah Amerika Utara khususnya pada sektor industri
tekstil yang sampai saat ini masih merupakan salah satu bidang kegiatan usaha utama anjak
piutang. Di negara- negara lain usaha ini masih merupakan industri yang sangat baru, dimulai
sekitar dekade 1970-an.
Perusahaan Anjak Piutang di Eropa mengikuti pola perkembangan usaha Anjak Piutang
di Amerika. Pada akhir abad ke-19, perusahaan-perusahaan anjak piutang meninggalkan profesi
sebagai agen dan mengkonsenterasikan kegiatannya pada pengelolaan kredit bagi klien yang
meliputi menjamin kredit, menagih dan menyediakan dana. Bentuk inilah yang menjadi embrio
bisnis Anjak Piutang modern. Kegiatan Anjak Piutang pada dasarnya merupakan bidang usaha
yang relatif baru di Indonesia. Eksistensi Kelembagaan Anjak Piutang dimulai sejak ditetapkan
Paket Kebijaksanaan 20 Desember 1988 atau PAKDES 20, 1988 yang diatur dengan KEPPRES
No. 61 Tahun 1988 dan Keputusan Menteri Keuangan NO.172/KMK.06/2002 ( sekarang sudah
tidak berlaku lagi ). Pengenalan usaha Anjak Piutang ditujukan untuk memperoleh sumber
pembiayaan alternatif di luar sektor perbankan.
Perusahaan Anjak Piutang bisa didirikan secara independen (berdiri sendiri) atau dapat
dilakukan oleh Multi Finance Company yaitu lembaga pembiayaan yang dapat melakukan
kegiatan usaha secara sekaligus di bidang Anjak Piutang (factoring), sewa guna usaha (leasing),
Modal Ventura (joint venture), kartu kredit (credit card), dan pembiayaan konsumen. Bank pada
prinsipnya dapat memberikan jasa anjak piutang sebagai bagian dari produknya tanpa perlu
membentuk badan usaha baru. Karena volume usaha anjak piutang ini biasanya relatif besar,
maka umumnya bank-bank cenderung memisahkan kegiatan anjak piutang ini dari operasional
sehari-hari dengan membentuk suatu badan hukum terpisah.

C.    Peran Anjak Piutang Dalam Ekonomi


Banyaknya sektor usaha yang menghadapi berbagai masalah dengan kurangnya
kemampuan dan terbatasnya sumber-sumber permodalan,  lemahnya pemasaran, yang tentunya
akan mempengaruhi pencapaian target penjualan. Kelemahan di bidang manajemen
menyebabkan semakin meningkatnya jumlah kredit macet. Kondisi seperti ini semakin
menyulitkan memperoleh tambahan sumber pembiayaan melalui lembaga keuangan.
Dalam mengatasi kendala di atas, kehadiran lembaga anjak piutang akan memberi suatu
alternatif pemecahan masalah. Melalui anjak piutang, dimungkinkan bagi perusahaan-perusahaan
untuk memperoleh sumber pembiayaan secara mudah dan cepat sampai 80% dari nilai faktur
penjualannya secara kredit. Dengan demikian klien dapat lebih terkonsentrasi pada kegiatan
peningkatan produksi dan penjualan.

Beberapa manfaat anjak piutang dalam peningkatan kemampuan usaha sebagai berikut :
a.       Menurunkan biaya produksi perusahaan.
b.      Memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk pembayaran di muka atau advanced payment
sehingga meningkatkan credit standing perusahaan klien.
c.       Meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan klien, karena klien dapat mengadakan transaksi
dagang secara bebas atas dasar open account baik perdagangan dalam maupun luar negeri.
d.      Meningkatkan kemampuan klien memperoleh laba melalui peningkatan perputaran modal kerja.
e.    Menghilangkan ancaman kerugian akibat terjadinya kredit macet. Risiko kredit macet dapat
diambil alih oleh perusahaan anjak piutang.
f.       Mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.

2. MODAL VENTURA
A.    Pengertian Perusahaan Modal Ventura
Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Perusahaan Modal Ventura (Venture
Capital Company) adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan / penyertaan modal ke
dalam suatu Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (Investee Company) / Sebagai
pasangan usahanya untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan
melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil
usaha. Investasi modal ventura ini biasanya memiliki suatu resiko yang tinggi, meskipun resiko
yang dihadapi tinggi, pihak modal ventura mengharapkan suatu keuntungan yang tinggi pula dari
penyertaan modalnya berupa capital gain atau deviden.  
Kapitalis ventura atau dalam bahasa asing disebut venture capitalist (VC), adalah seorang
investor yang berinvestasi pada perusahaan modal ventura, dan Perusahaan yang pembiayaannya
dari modal ventura disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) atau investee company. Dana
ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga (investor) yang tujuan utamanya untuk
melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki resiko tinggi sehingga tidak memenuhi
persyaratan standar sebagai perusahaan terbuka ataupun guna memperoleh modal pinjaman dari
perbankan. Investasi modal ventura ini dapat juga mencakup pemberian bantuan manajerial dan
teknikal.
Kebanyakan dana ventura ini adalah berasal dari sekelompok investor yang mapan
keuangannya, bank investasi, dan institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan dana
ataupun kemitraan untuk tujuan investasi tersebut. Penyertaan modal yang dilakukan oleh modal
ventura ini kebanyakan dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan baru berdiri sehingga belum
memiliki suatu riwayat operasionil yang dapat menjadi catatan guna memperoleh suatu
pinjaman. Sebagai bentuk kewirausahaan, pemilik modal ventura biasanya memiliki hak suara
sebagai penentu arah kebijakan perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.

B.     Sejarah Modal Ventura Di Indonesia

Mengacu kepada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1251/1988,


perusahaan modal ventura dapat membantu permodalan maupun bantuan teknis yang diperlukan
calon pengusaha maupun usaha yang sudah berjalan guna :
1.      Pengembangan suatu penemuan baru.
2.      Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan dana.
3.      Membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan.
4.      Membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha.
5.      Pengembangan projek penelitian dan rekayasa.
6.      Pengembangan berbagai penggunaan teknologi baru dan alih teknologi baik dari dalam maupun
luar negeri.
7.      Membantu pengalihan pemilikan perusahaan
Perusahaan modal ventura di Indonesia diawali dengan pembentukan PT Bahana Pembinaan
Usaha Indonesia (BPUI), sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang sahamnya dimilki
oleh Departemen Keuangan (82,2%) dan Bank Indonesia (17,8%). Gema nama Bahana memang
sempat menggetarkan dunia keuangan nusantara. Ketika pada tahun 1993 salah satu anak
usahanya, PT Bahana Artha Ventura (BAV), agresif melebarkan usaha ke seluruh provinsi,
membentuk Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD). Sasarannya, usaha kecil menengah
(UKM) untuk dibiayai.

C.    Dasar Hukum Modal Ventura


1.         Keputusan Menteri Keuangan Nomor 469/KMK.017/1995 tanggal 3 Oktober 1995 Tentang
Pendirian dan Pembinaan Perusahaan Modal Ventura.
2.         Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1995 tentang Pajak Penghasilan bagi Perusahaan Modal
Ventura.
3.         Keputusan Menteri Keuangan Nomor 227/KMK.01/1994 tanggal 9 Juni 1994 Tentang Sektor-
sektor Usaha Perusahaan Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal Ventura.
4.         Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 1992 tentang sektor-sektor usaha Perusahaan Pasangan
Usaha (PPU) Perusahaan Modal Ventura.
5.         Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 Tentang
ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.
6.         Kepres Nomor 61 tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan.
7.         Perpres Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan.
8.         PMK Nomor 18/PMK.010/2012 tanggal 1 Februari 2012 tentang Perusahaan Modal Ventura
D.    Tujuan Pendirian Modal Ventura
Secara garis besar maksud dan tujuan pendirian modal ventura antara lain sebagai berikut :
1.      Untuk pengembangan suatu proyek tertentu, misalnya proyek penelitian, dimana proyek ini
biasanya tanpa memikirkan keuntungan semata, akan tetapi lebih bersifat pengembangan ilmu
pengetahuan.
2.      Pengembangan suatu teknologi baru atau pengembangan produk baru. Pembiayaan untuk usaha
ini baru memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.
3.      Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan. Tujuan pembiayaan dengan mengambilalihkan
kepemilikan usaha perusahaan lain lebih banyak diarahkan untuk mencari keuntungan.
4.      Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan dengan tujuan untuk membantu para
pengusaha lemah yang kekurangan modal , tetapi tidak punya jaminan materil sehingga sulit
memperoleh jaminan.
5.      Alih teknologi yang dilakukan ke perusahaan yang masih menggunakan teknologi lama sehingga
dapat meningkatkan kapasitas produksi dan mutu produknya.
6.      Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas.
7.      Membantu pendirian perusahaan baru dimana tingkat resiko kerugiannya sangat besar.

E.     Karakteristik Modal Ventura


Kegiatan modal ventura memiliki karakteristik tersendiri jika dibandingkan dengan
lembaga pembiayaan lainnya. Ciri atau karakteristik modal ventura adalah sebagai berikut:
1.       Kegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung ke suatu perusahaan.
2.       Penyertaan dalam perusahaan bersifat jangka panjang dan biasanya diatas tiga tahun.
3.       Bisnis yang dimasuki merupakan bisnis yang memiliki resiko tinggi.
4.       Keuntungan yang diperoleh berasal dari capital gain, deviden atau bagi hasil tergantung dari
penyertaan modalnya di bidang / jenis yang diinginkan.
5.       Kegiatannya lebih banyak dilakukan dalam usaha pembentukan usaha baru atau pengembangan
suatu usaha.

F.     Karakteristik Usaha / Perusahaan yang Menjadi Sasaran Modal Ventura


Tidak semua perusahaan bisa dibiayai oleh modal ventura, ada karakteristik tertentu perusahaan
yang biasanya dibiayai oleh modal ventura, antara lain :
1.      Perusahaan yang sedang tumbuh dan inovatif serta berpotensi berkembang dimasa datang.
2.      Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi usaha namun mengalami keterbatasan.
3.      Perusahaan yang ingin melakukan restrukturisasi hutang-hutang.
4.      Perusahaan yang sudah mempunyai pangsa pasar yang baik tetapi fasilitas produksi sudah usang.
5.      Perusahaan yang memerlukan benih modal dalam mengembangkan suatu produk baru

G. Jenis Pembiayaan Modal Ventura


1.      Equity Financing, merupakan jenis pembiayaan langsung dalam hal ini perusahaan modal
ventura melakukan penyertaan secara langsung pada perusahaan pasangan usaha dengan cara
mengambil bagian dari jumlah saham milik perusahaan pasangan usaha.
2.      Semi Equity Financial, merupakan jenis pembiayaan dengan cara membeli obligasi konversi
yang diterbitkan oleh perusahaan pasangan usaha.
3.      Mendirikan perusahaan baru dalah hal ini perusahaan modal ventura bersama-sama dengan
perusahaan pasangan usahamendirikan usaha yang baru sama sekali.
4.      Bagi Hasil, merupakan jenis pembiayaan yang ditujukan kepada usaha kecil yang belum
memiliki bentuk badan hukum PT. Namun tidak tertutup kemungkinan dengan yang berbadan
hukum PT, apabila kedua pihak saling menginginkannya
H.    Sumber-Sumber Dana Modal Ventura
Dalam melakukan penyertaan modal diberbagai bidang usaha, perusahaan modal ventura harus
memiliki dana yang cukup yang dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang dapat dipilih
sebagai berikut :
1.      Dari dalam perusahaan sendiri :
·         Setoran modal dari pemegang saham
·         Cadangan laba yang belum terpakai
·         Laba yang ditahan

2.      Dari luar perusahaan :


·         Investor baik perorangan atau industri
·         Pinjaman dari Lembaga Perbankan
·         Pinjaman dari Lembaga Asuransi
·         Pinjaman dari Dana Pensiun
I.       Cara pembiayaan modal ventura di Indonesia
Beberapa cara pembiayaan yang dilakukan oleh modal ventura di Indonesia, yaitu dengan cara :
a.       Penyertaan saham secara langsung kepada perusahaan yang menjadi pasangan usaha.
b.      Dengan membeli obligasi konversi yang setelah waktu yang disepakati bersama dapat
dikonversi menjadi saham / penyertaan modal pada perseroan.
c.       Dengan pola bagi hasil dimana persentase tertentu dari keuntungan setiap bulan akan
diberikan kepada perusahaan modal ventura oleh perusahaan pasangan usaha. Pola bagi hasil
yang mungkin dilakukan adalah sbb:
a.       Bagi hasil berdasarkan pendapatan yang diperoleh (revenue sharing).
b.      Bagi hasil berdasarkan keuntungan bersih (net profit sharing).
c.       Bagi hasil berdasarkan perjanjian.
J.      Perbedaan Modal Ventura dan Bank

Adapun antara bank dan modal ventura memiliki suatu perbedaan, antara lain :
Ket BANK MODAL VENTURA
Pelaku Bank, Kreditur, Debitur. Investor, Perusahaan
Modal Ventura, PPU.
Bantuan Pembiayaan Pinjaman / Kredit Penyertaan Modal
Keterlibatan Manajemen Tidak ada Ada ( Sebagai Partner )
Jenis Resiko Kredit Macet Usaha Gagal
Bentuk Keuntungan Bunga Kredit Capital Gain
Jangka Waktu Pendek, Menengah, 5 -  10 Tahun ( Jangka
Panjang Panjang )
Akhir Kontrak Lunas Divestasi

K. Keunggulan dan Kelemahan Modal Ventura


a.      Keunggulan Modal Ventura
1.      Sumber dana bagi perusahaan baru.
2.      Adanya penyertaan manajemen.
3.      Keperdulian yang tinggi dari perusahaan modal Ventura.
4.      Dengan adanya penyertaan modal, Perusahaan Pasangan Usaha dapat mencari bantuan
modal dalam bentuk lain.
5.      Modal Ventura menaikkan pamor Perusahaan Pasangan Usaha dan Perusahaan Modal
Ventura itu Sendiri.
6.      Perusahaan Pasangan Usaha mendapat mitra baru yang dimiliki perusahaan modal ventura.
7.      Mendukung usaha kecil yg berpotensi berkembang dan memperluas kesempatan kerja.
b.      Kelemahan Modal Ventura
1.      Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang.
2.      Terlalu selektifnya perusahaan modal ventura dalam mencari perusahaan pasangan usaha.
3.      Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil alih oleh perusahaan modal
ventura apabila menunjukan gejala kegagalan.
BAB III
PENUTUP

1.     KESIMPULAN

Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Perusahaan Modal Ventura (Venture
Capital Company) adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan / penyertaan modal ke
dalam suatu Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (Investee Company) / Sebagai
pasangan usahanya untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan
melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil
usaha. Investasi modal ventura ini biasanya memiliki suatu resiko yang tinggi, meskipun resiko
yang dihadapi tinggi, pihak modal ventura mengharapkan suatu keuntungan yang tinggi pula dari
penyertaan modalnya berupa capital gain atau deviden.  Penyertaan modal yang dilakukan oleh
modal ventura ini kebanyakan dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan baru berdiri sehingga
belum memiliki suatu riwayat operasionil yang dapat menjadi catatan guna memperoleh suatu
pinjaman.

Factoring atau Anjak Piutang menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 adalah Anjak kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu Perusahaan berikut
pengurusan atas piutang tersebut. Menurut Kasmir dalam "Bank dan Lembaga Keuangan
lainnya" (2002) menjelaskan bahwa anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan factoring
adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian atau pengambilalihan
atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu dari
perusahaan (klien). Kemudian pengertian anjak piutang menurut Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 125/KM.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau
tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri`

2. SARAN
Setelah kami pelajari tentang anjak piutang dan modal ventura ini, menurut kami
pemerintah harus lebih giat mensosialisasi setiap perubahan peraturan yang dibuat, khususnya
dalam hal perusahaan pembiayaan infrastruktur karena pada kenyataanya masyarakat masih
banyak yang kurang mengetahui  tentang peraturan mengenai Lembaga Pembiayaan. Terutama
dalam pengenaan pajaknya masih kurang jelas sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda,
seharusnya pemerintah memberikan kemudahan dalam pengenaan pajaknya.
DAFTAR PUSTAKA

Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Moneter Indonesia (Seberapa Jauh Potret


Moneter Mewarnai Perekonomian Indonesia). PT Raja Grafindo Persada:Jakarta

Darmawi, Drs. Herman. 2006. Pasar Financial dan Lembaga-Lembaga Financial. Bumi


Aksara:Jakarta

E Kieso, Donald. Dkk. 2008. Akuntansi Intermediate, Edisi Keduabelas Jilid 1.


Erlangga:Jakarta

Kasmir, S.E, M.M . 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Raja Grafindo
Persada:Jakarta

Kasmir, Dr. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 10. Rajawali
Pers:Jakarta

Rahman, M. Rusydi. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Dosen UIN


Alauddin Makassar

Anda mungkin juga menyukai