Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN JASA – JASA BANK

Dosen Pengempu:

Dr. I wayan Suarjana, SE. MM

Angota Kelompok:

Luh Gede Dwipani (01/2002612010447)

Thegi Mintara (06/2002612010458)

I Wayan Anjas Adhi Perdana (03/2002612010455)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Jasa – Jasa
Bank”.

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi syarat penugasan mata kuliah
Manajemen Perbankan Program Studi Sarjana Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis di
Universitas Mahasaraswati. Selain itu, tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai gambaran umum mengenai Manajemen
jasa – jasa Bank.

Selama penulisan makalah ini, penulis banyak menerima bantuan dan dukungan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada pihak yang terlibat.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena adanya
keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang
bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Denpasar, 11 Februari 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan


perekonomian suatu negara sanagtlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan
dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu saat
ini dan di masa yang akan datang kita tidak akan dapt lepas dari dunia perbankan, jika
hendak menjalankan aktivitas keuangan, baik perorangan maupun lembaga, baik sosial
atau perusahaan.
Bank sebagai lembaga penyedia jasa keuangan akan semakin mendominasi kehidupan
manusia terutama dalam kaitannya dengan ekonomi dan bisnis suatu negara. Bahkan
aktivitas dan keberadaan perbankan sangat menentukan kemajuan suatu negara. Bank
dalam kegiatannya sebagai penyedia jasa keuangan harus memiliki aturan-aturan
mengenai operasional, produk jasa, kerahasiaan lembaga dan pengawasan oleh otoritas
yang lebih tinggi.

II. Rumusan Masalah

Karena kebutuhan akan dunia perbankan yang tinggi tersebut, berikut beberapa masalah
yang akan dibahas:
1. Apa pengertian manajemen jasa bank?
2. Bagaimana jasa bank dalam pembayaran transaksi perdagangan ?
3. Bagaimana jasa bank dalam memperlancar peredaran uang ?

III. Tujuan Penulisan

1.Untuk Mengetahui pengertian manajemen jasa bank

2.Untuk Mengetahui jasa bank dalam pembayaran transaksi perdagangan

3.Untuk Mengetahui jasa bank dalam memperlancar peredaran


BAB II

RUANG LINGKUP MANAJEMEN JASA BANK

I. Pengertian Manajemen Jasa Bank


Menurut Kotler, jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan
oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan
dengan produk fisik atau tidak. Defenisi lain jasa yaitu aktivitas ekonomi yang hasilnya
tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang umumnya dikonsumsi
pada saat yang sama dengan watu dihasilkan dan memberikan nilai tambah (misalnya,
kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang

dihadapi oleh konsumen


Jasa bank adalah semua aktivitas bank, baik yang secara langung, maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan tugas dan fungsi bank sebagai lembaga intermediary,
yaitu lembaga yang memperlancar pembauran transaksi perdagangan, sebagai lembaga
yang memperlancar peredaran uang serta sebagai lembaga yang memberikan jaminan
kepada nasabahnya, baik akan memberikan keuntungan secara langsung bagi bank dalam
bentuk finansial maupun nonfinansial.

II. Jenis dan Fungsi Jasa Bank dalam Rangka Melancarkan Perdangangan
1. Pengiriman uang (transfer)
Pengiriman uang adalah salah satu pelayanan bank kepada masyarakat dengan
bersedia melaksanakan amanat nasabah untuk mengirimkan sejumlah uang, baik
dalam rupiah maupun dalam valuta asing yang ditujukan kepada pihak lain di
tempat lain.
Manfaat pengiriman uang melalui bank adalah:
a. Membantu kelancaran transaksi perdagangan, baik dalam maupun luar negeri
b. Membantu pelaksanaan pembayaran umum lainnya seperti uang sekolah, uang
kuliah, dll
c. Nasabah tidak perlu lagi membawa uang ke tempat jauh
2. Inkaso
Inkaso adalah pemberian kuasa pada bank oleh perusahaan/perorangan untuk
menagihkan, atau memintakan persetujuan pembayaran (akseptasi) atau
menyerahkan begitu sajakepada pihak yang bersangkutan di tempat lain atas surat-
surat berharg, dalam rupiah atau valuta asing seperti wesel, cek, kuitansi, surat
aksep (promissory notes) dan lain-lain.5
Fungsi inkaso bagi bank adalah untuk menghimpun dana masyarakat agar
memperbesar likuiditas bank. Sedangkan fungsi bagi nasabah adalah kemudahan
dalam menagih kepada pihak tertagih dan penagihannya pun lebih terjamin
keamanannya.

3. Letter of Credit
L/C merupakan salah satu bentuk jasa bank yang diberikan kepada masyarakat
untuk memperlancar arus pengadaan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Kegunaan L/C adalah untuk menampung kesulitan yang memberatkan pihak
pembeli maupun kesulitan-kesulitan yang memberatkan pihak penjual, dalam
transaksi dagangnya.

III. Jenis dan Fungsi Jasa Bank dalam Rangka Melancarkan Peredaran Uang
1. Simpanan Giro (Demand Deposit)
Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro.
2. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)

Merupakan simpanan pada bank yang penarikannya sesuai dengan persyaratan


yang ditetapkan oleh bank seperti dengan menggunakan buku tabungan, slip
penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
3. Simpanan Deposito (Time Deposit)
Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu
(jatuh tempo) Melalui produk penghimpunan dana ini, bank memberikan
mendukung kelancaran arus dana dalam masyarakat dan merupakan salah satu
instrumen tidak langsung dari kebijakan moneter BI dalam hal pengandalian jumlah
uang yang beredar di masyarakat. Salah satunya dengan pengendalian tingkat suku
bunga simpanan dan deposito yang lebih menguntungkan daripada suku bunga
kredit atau investasi di sector keuangan lainnya.
4. Kredit Investasi
Merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau
penanaman modal.
5. Kredit Modal Kerja
Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha.
6. Kredit Perdagangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka

memperlancar atau memperluas kegiatan perdagangannya.


7. Kredit Produktif
Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja atau perdagangan.
8. Kredit Konsumtif
Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi misalnya keperluan
konsumsi, baik pangan, sandang, maupun papan.

9. Kredit Profesi
Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti dosen,

dokter atau pengacara.

Dengan pemberian kredit, bank berperan dalam memberikan kelancaran dalam hal
melancarkan arus perdagangan karena para deposan dapat meningkatkan nilai
investasinya dalam usaha-usaha yang menyangkut dalam hal perdagangan
komoditi tertentu. Selain itu juga melancarkan arus dana dalam masyarakat karena
akan meningkatkan daya beli dalam masyarakat secara langsung maupun tidak
langsung seperti dalam kredit konsumsi.
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Kesemua jasa yang diberikan harus berada di bawah pembinaan dan pengawan oleh
otoritas yang lebih tinggi yaitu Bank Indonesia. Tetapi fungsi pengawasan yang diemban oleh
BI telah diambil oleh OJK yang bertugas mengawas lembaga keuangan seperti bank, pasar
modal dan asuransi.
Selain itu, kerahasian bank perlu terus dipegang teguh oleh bank agar tingkat kepercayaan
nasabah terus meningkat terhadap lembaga keuangan ini. Selain itu ada sanksi-sanksi yang
mengikat aturan rahasia bank tersebut yaitu berupa sanksi pidana dan sanksi administratif.

II. Saran

Dengan mengetahui informasi yang disajikan dalam karya ini, diharapkan pembaca lebih
dalam pengetahuannya mengenai lembaga keuangan ini, tidak hanya sekedar mengetahui
operasional bank hanya sebatas menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya dalam bentuk kredit.
DAFTAR PUSTAKA

Chapra, M. Umer dan Tariqullah Khan. 2008. Regulasi & Pengawasan Bank Syariah (terj:
Ikhwan Abidin Basri). Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan. 2014. Booklet Perbankan Indonesia 2014.
Otoritas Jasa Keuangan: Jakarta Hermansyah. 2008. Hukum Perbankan Nasional Indonesia.
Jakarta: Kencana

http://www.bi.go.id/id/perbankan/ikhtisar/pengaturan/sistem-pengawasan-
bank/Contents/Default.aspx

Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

2008. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Lupiyoadi,

Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat

Rivai, Veithzal. dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management. Jakarta: PT
RajaGrafindo

Suyatno, Thomas. dkk. 1996. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Sulistyandari, 2013, Bank Indonesia, OJK dan Basel III (Bagian I),
http://gagasanhukum.wordpress.com/2013/02/11/bank-indonesia-ojk-dan-basel-iii-
bagian- i/ akses 06 Oktober 2014

Waspada, Ikaputera. 2012. Percepatan Adopsi Sistem Transaksi Teknologi Informasi Untuk
Meningkatkan Aksesibilitas Layanan Jasa Perbankan. Jurnal Keuangan dan Perbankan
Vol.16 (e-journal,

http://jurkubank.files.wordpress.com/2012/05/12ikaputerawaspada_encrypted.pdf
akses 21 September 2014)
Yustika, Ahmad Erani dan Eka Heni Sulistiani. 2010. “Kebijakan Moneter, Sektor Perbankan,
dan Peran Badan Supervisi”. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 14 (e-jurnal:
http://jurkubank.files.wordpress.com/2012/01/08_ahmaderaniyustika_encrypted.pdf,
akses 21 September 2014)

Anda mungkin juga menyukai