LEMBAGA KEUANGAN
3. Lembaga keuangan lainnya, seperti mutual funds (dana bersama) yang belum
ada pengaturannya.
Jenis-jenis Lembaga Keuangan
Dilihat dari sektor yang digelutinya, lembaga keuangan berupa pemenuhan
kebutuhan masyarakat di bidang-bidang tertentu dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok, antara lain:
1. Perusahaan asuransi
2. Penyelenggara dana pensiun
3. Perusahaan keuangan
4. Holding company
5. Perusahaan yang memberikan potongan atau discount
6. Perusahaan penerbit kartu kredit
7. Pegadaian.
Usaha utama lembaga pembiayaan pembangunan adalah memberikan kredit jangka
menengah dan panjang serta penyertaan modal dalam perusahaan. Adapun usaha
utama lembaga perantara penerbitan dan perdagangan surat-surat berharga
(investment finance corporation) memberikan perantara dalam penerbitan dan
penjaminan, serta menanggung terjualnya surat-surat berharga (underwriting).
Jenis-jenis Lembaga Keuangan
Pembinaan dan pengawasan terhadap LKBB dan LKB dilakukan oleh Bank
Indonesia dan Menteri Keuangan.
Bentuk hukum lembaga keuangan, disyaratkan berbentuk PT yang didirikan oleh
Warga Negara Indonesia atau dalam bentuk kerja sama Warga Asing dan Warga
Negara Indonesia.
Perbedaan LKBB dan LKB hal penghimpun dana, LKBB tidak diizinkan
menerima dana yang bersumber dari simpanan berupa giro, deposito, dan
tabungan. Dalam hal penyaluran dana kepada masyarakat, LKB bisa
menyalurkan dana secara langsung, sedangkan LKB berfungsi sebagai perantara
antara yang membutuhkan dana dan memiliki dana.
Jenis-jenis Lembaga Keuangan
Pada zaman Orde baru, pengaturan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
dimulai pada tahun 1970-an. Hal ini didasari olehpertimbangan perlunya lembaga
selain lembaga perbankan yang dapat memberikan sarana untuk kelancaran
pembangunan. Oleh karena itu, dikeluarkanlah Keputusan Menteri Keuangan
Nomor Kep. 729/MK/ IV/12/1970 Tanggal 7 Desember 1970 tentang Lembaga
Keuangan, yang kemudian diubah dan ditambah dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor Kep. 38/MK/IV/1/71 Tanggal 18 Januari 1972 dan Nomor
562/KMK/K.011/1982 Tanggal 1 September 1982. Namun demikian,
perkembangan perekonomian yang begitu cepat telah membuat peraturan tentang
LKBB sangat jauh tertinggal. Peraturan berupa Keputusan Menteri Keuangan
dirasakan kurang memadai.
Jenis-jenis Lembaga Keuangan
Menurut Pasal 3 ayat (1) Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988, LKBB
dapat menjalankan kegiatan usahanya di bidang: sewa guna usaha, modal ventura,
perdagangan surat berharga, anjak piutang, usaha kartu kredit, dan pembiayaan
konsumen. Bidang usaha tersebut dapat dilakukan salah satu, beberapa bidang atau
secara keseluruhan. Izin usaha untuk LKBB dikeluarkan oleh Menteri Keuangan,
sedangkan pembinaan dan pengawasannya dilakukan Departemen Keuangan
dengan dibantu oleh Bank Indonesia.
Jenis-jenis Lembaga Keuangan
Berdasarkan uraian tersebut, dengan melihat fungsi dan jenisnya, dapat disimpulkan
bahwa lembaga keuangan merupakan institusi yang dibentuk sebagai upaya dan
kegiatan ekonomi nasional. Lembaga Keuangan dan Kredit banyak macam dan
jenisnya, baik yang berskala besar, kecil, formal, maupun informal yang beroperasi
di perkotaan atau perdesaan. Mereka beroperasi di lingkungan dan sarana yang
berbeda-beda. Kelompok pertama, yaitu kelompok yang berskala besar, bersifat
formal, dan umumnya beroperasi di perkotaan adalah lembaga pegadaian. asuransi,
sewa guna usaha (leasing), pasar uang, dan pasar modal. Sedangkan kelompok
kedua, yakni kelompok yang berskala kecil, bersifat informal, dan beroperasi di
pedesaan adalah bank desa, lumbung desa, sistem ijon, lembaga kredit perorangan,
dan lembaga-lembaga kredit perusahaan lainnya. LKBB lebih banyak beroperasi di
pasar uang dan pasar modal. Lembaga ini merupakan seperangkat sarana dan
kelembagaan yang penting dan mutlak untuk menginpun dana jangka panjang yang
sangat diperlukan untuk kebutuhan pembiayaan pembangunan industri dan
prasarana, serta pembangunan ekonomi lainnya.
Jenis-jenis Lembaga Keuangan
A. Pegadaian
b. Mencegah adanya pemberian pinjaman tidak wajar, ijon, pegadaian gelap, dan
praktik riba lainnya
B. Perusahaan Asuransi
2. seluruh perusahaan asuransi yang baik dan maju dapat memberikan kesempatan
kerja terhadap sekian banyak tenaga kerja. yang dengan demikian menghidupi
sekian banyak orang dari tiap-tiap keluarganya dan dapat menyerap dana
masyarakat karena penutupan asuransi selalu diikuti dengan pembayaran premi.
B. Perusahaan Asuransi