DISUSUN OLEH:
1.HISYAM FITRI ANSYAH
2.TAMPAN PRANATA NASUTION
LATAR BELAKANG
Industri keuangan syariah Indonesia khususnya asuransi syariah, terus berkembang pesat
dalam beberapa dekade terakhir, sejumlah perusahaan asuransi konvensional atau non-syariah
berlomba-lomba membuka unit bisnis asuransi syariah, ini menunjukkan bahwa pangsa pasar
syariah memiliki potensi yang besar dan prospek lembaga keuangan syariah khususnya
asurasi syariah ini pada masa-masa yang akan mendatang tetap menjanjikan dan sangat
memiliki potensi untuk berkembang dan semakin berkibarSejalan dengan berkembangnya
industri asuransi syariah di Indonesia, pilihan penggunaan produk asuransi jiwa yang
merupakan salah satu produk dari perusahaan asuransi syariah dalam waktu terakhir tumbuh
dengan pesat.Direktur Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah Otoritas Jasa Keuangan
Moch
A. PENGERTIAN IKNB
Industri keuangan non-bank (IKNB) adalah lembaga keuangan yang kegiatan pokoknya
memberikan jasa-jasa keuangan dan menarik dana dari masyarakat secara tidak langsung.
Industri keuangan non bank adalah lembaga yang menyelenggarakan aktivitas keuangan
berupa penghimpunan dana dari masyarakat lalu menyalurkannya untuk kegiatan investasi di
perusahaan serta menerbitkan surat berharga.
Industri keuangan non bank yang seringkali disebut sebagai lembaga keuangan bukan bank
(LKBB) didirikan sejak tahun 1972 menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan No
38/MK/IV/1972. Tujuan pendiriannya adalah untuk mendorong perkembangan pasar modal
agar penyaluran dananya lebih efisien sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 1
Setelah mengetahui pengertian industri keuangan non bank dan dasar hukum pendiriannya,
berikut ini beberapa jenis yang dapat kita jumpai di Indonesia.
2. Pasar Modal
Pasar modal termasuk ke dalam industri keuangan non bank karena dijalankan oleh
lembaga non perbankan dan berfungsi sebagai tempat jual beli surat berharga serta berbagai
instrumen investasi seperti obligasi maupun saham.
Selain itu, lembaga ini banyak dipilih masyarakat sebab tak hanya memberikan pembiayaan
jangka panjang namun juga mampu menyalurkan sumber dana investor secara maksimal.
Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi dengan usaha menghimpun dana masyarakat
untuk kemudian meminjamkannya kepada anggota maupun orang-orang yang membutuhkan.
Adapun dasar hukum pendiriannya adalah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012.
1
Otoritas Jasa Keuangan. (2020). Regulasi dan pengawasan lembaga jasa keuangan non-bank (LJKNB)
4. Perusahaan Asuransi
Contoh industri keuangan non bank berikutnya adalah perusahaan asuransi. Lembaga ini
menjalankan usaha berupa pertanggungan berbagai risiko yang mengancam seseorang. Hal-
hal yang ditanggung bervariasi sesuai jenisnya, dapat berupa kecelakaan, kebakaran, maupun
kesehatan atas anggota tubuh.
Cara kerjanya adalah, nasabah wajib membayar sejumlah iuran tiap bulannya (premi),
sehingga kegiatan penghimpunan dana ini termasuk ke dalam industri keuangan bukan bank.
Suatu saat ketika risiko itu benar-benar terjadi dan disebabkan oleh hal-hal dalam perjanjian,
maka perusahaan asuransi akan membayar semua biayanya.
5. Pegadaian
Visi pegadaian adalah menjadi solusi bagi kaum menengah ke bawah karena memberikan
pinjaman dengan cepat, mudah, dan aman. Bahkan perusahaan ini juga menyediakan program
tabungan emas sehingga jenis usahanya serupa dengan perbankan.
Perusahaan Modal Ventura adalah sebuah badan usaha yang memberikan pendanaan
berupa modal kepada perusahaan baru sesuai jangka waktu tertentu. Permodalan ini diberikan
dalam bentuk penyertaan saham, obligasi konversi, dan pembagian hasil usaha.
Perusahaan ini menjalankan usaha pengambilalihan kredit bermasalah pada suatu badan
usaha. Selain itu, kegiatan lain yang dijalankan adalah pengurusan tagihan jangka pendek
atau piutang dari transaksi baik dalam maupun luar negeri.2
Jenis industri keuangan non bank selanjutnya adalah perusahaan leasing, yakni badan usaha
yang menjalankan kegiatan pembiayaan melalui kontrak sewa pembelian suatu barang
melalui angsuran.
2
Financial Stability Board. (2019). Non-bank financial intermediation (NBFI) and its potential risks to financial
stability: An FSB perspective
Selagi pembayarannya belum lunas, maka hak milik atas benda tersebut masih melekat
pada pemberi pinjaman meskipun peminjam dapat menggunakannya dalam kegiatan sehari-
hari.
Salah satu bagian dari industri keuangan non bank adalah fintech, yakni sebuah perusahaan
finansial yang dioperasikan secara online. Contoh kegiatan badan usaha ini adalah peer to
peer lending service dan crowdfunding.
Perusahaan ini memberikan layanan jaminan hari tua melalui pemotongan gaji pegawai
yang menjadi nasabahnya. Dana tersebut lalu dihimpun dan diserahkan kembali ketika sudah
tiba waktu pensiun atau berhenti bekerja. Contohnya adalah Asabri, Taspen, dan BPJS
Kesehatan.
Pasar uang menjalankan usaha dengan cara mempertemukan pemberi dana dengan pihak
peminjam. Instrumen. Instrumen yang biasanya diperdagangkan adalah Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), serta deposito.3
C. PRINSIP IKNB
Saat menjalankan usahanya, industri keuangan non bank wajib memegang dua prinsip
berikut ini:
D. FUNGSI IKNB
Selain menghimpun dan menyalurkan dana, industri keuangan non bank memiliki
beberapa fungsi sebagai berikut.
3
Ibid
4
Bank for International Settlements. (2017). Non-bank financial intermediation: Evaluating risks from shadow
banking
Memberi layanan penyertaan modal ke perusahaan maupun proyek-proyek tertentu
dalam jangka waktu sementara sebelum diperjualbelikan ke pasar modal.
Memberi permodalan kepada masyarakat ekonomi menengah ke bawah sehingga
mereka mampu membangun usaha.
Menjadi perantara antara perusahaan di Indonesia dengan pemerintah agar mendapat
kelancaran permodalan.
Sebagai perantara mencari tenaga ahli dan nasihat profesional.
Memperluas sumber pendanaan usaha di sektor swasta.5
E. PERAN IKNB
Industri keuangan non-bank dihadapkan pada tantangan dan peluang yang khas. Beberapa
tantangan yang dihadapi oleh industri ini meliputi:
Peraturan yang kompleks dan beragam: Industri keuangan non-bank harus mematuhi
peraturan yang berbeda-beda, yang dapat menimbulkan biaya kompliance yang tinggi.
Risiko keuangan: Lembaga keuangan non-bank juga berhadapan dengan risiko
keuangan seperti likuiditas, kredit, dan pasar yang perlu dikelola secara efektif.
Teknologi dan inovasi: Perkembangan teknologi dan inovasi dapat menjadi peluang
dan tantangan bagi industri keuangan non-bank. Mereka perlu beradaptasi dengan
cepat untuk menjaga daya saing dan memberikan layanan yang lebih efisien kepada
pelanggan.
5
Ibid
6
Iskandar, Syamsu, Bank dan Lembaga Kuangan Lainnya (Jakarta, 2013) hal 22
Peluang yang ada bagi industri keuangan non-bank antara lain:
Kolaborasi dengan sektor teknologi keuangan (fintech): Kerjasama antara industri keuangan
non-bank dengan perusahaan fintech dapat menciptakan peluang baru dalam penyediaan
layanan keuangan yang lebih efisien dan inovatif.
Kelebihan
Industri keuangan non bank memiliki beberapa kelebihan yang patut Anda ketahui, yakni
sebagai berikut.
7
Otoritas Jasa Keuangan. (2020). Regulasi dan pengawasan lembaga jasa keuangan non-bank (LJKNB)
Kekurangan
Namun terdapat beberapa kelemahan pada sistem pendanaan industri keuangan non bank,
yakni sebagai berikut.
Rendahnya deposito dan tanpa adanya agunan membuat suku bunga cukup tinggi.
Tenornya singkat.
Terdapat biaya tambahan.
Keamanannya tidak sekuat bank.
Plafon pinjaman biasanya lebih kecil dari bank.8
BAB II
8
Artikel Industri Keuangan Non Bank
PENUTUP
Industri keuangan non-bank memainkan peran penting dalam sistem keuangan modern.
Meskipun menghadapi tantangan yang unik, industri ini memiliki potensi dan peluang untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi, diversifikasi risiko, dan memberikan layanan keuangan
yang inovatif kepada masyarakat. Regulasi yang tepat dan pendekatan yang adaptif
diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan stabilitas industri keuangan non-bank di
masa depan. Industri keuangan non-bank memiliki peran penting dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan inklusi keuangan, dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.Industri keuangan non-bank memiliki prinsip-prinsip yang harus dipegang saat
menjalankan usahanya, seperti melaporkan transaksi mencurigakan dan menjaga kerahasiaan
informasi nasabah.Industri keuangan non-bank terdiri dari beberapa jenis, seperti lembaga
pembiayaan, pegadaian, koperasi, dan lembaga keuangan mikro.Industri keuangan non-bank
berbasis syariah juga menjadi pilar kekuatan di industri keuangan syariah.Industri keuangan
non-bank masih menghadapi beberapa tantangan, seperti regulasi yang belum jelas dan
persaingan yang semakin ketat, namun juga memiliki peluang pengembangan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Otoritas Jasa Keuangan. (2020). Regulasi dan pengawasan lembaga jasa keuangan
non-bank (LJKNB). Diakses dari:
website ojk.go.id/id/regulasi/ljknb/Pages/InformasiLJKNB.aspx
2. Bank for International Settlements. (2019). Non-bank financial intermediation:
Evaluating risks from shadow banking. Diakses dari:
https://www.bis.org/publ/qtrpdf/r_qt1709.
3. Financial Stability Board. (2019). Non-bank financial intermediation (NBFI) and its
potential risks to financial stability: An FSB perspective. Diakses dari:
https://www.fsb.org/wp-content/uploads/P150519.
4. Iskandar, Syamsu, Bank dan Lembaga Kuangan Lainnya (Jakarta, In Media 2020)
5. Artikel Industri Keuangan Non Bank