Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kehidupan manusia di jaman modern ini begitu cepat berputar.
Seaphari manusia bekerja demi mempertahankan hidupnya. Kehidupan yangserba cepat memacu
manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
secara cepat pula. Pemenuhan kebutuhan hidup secara cepat telahmendorong dan membuka peluang
bagi manusia untuk melakukan kegiatanusaha. Akvitas usaha itu sendiri diwarnai oleh berbagai bentuk
hubunganbisnis atau kerjasama bisnis yang melibatkan para pelaku bisnis. Hubunganbisnis atau
kerjasama bisnis yang terjadi sangat beraneka ragam tergantung
pada bidang bisnis apa yang sedang dijalankan.  Upaya laintersebut dapat dilakukan melalui suatu jenis
badan usaha yaitu melalui Lembaga Pembiayaan.Yang
dimaksud dengan Lembaga Pembiayaan adalah “Badan Usaha yangmelakukan kegiatan pembiayaan 
dalam bentuk penyediaan dana ataubarang modal dengan dak menarik dana secara langsung
dari masyarakat.”Sehingga dari pengerakan tadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa palingdak
Lembaga Pembiayaan memuat dua unsur pokok, yaitu :
1.Melakukan kegiatan dalam bentuk penyediaan dana dan/ atau barangmodal;
2.Tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat sehingga sering disebut Non - Depository
Dari latar belakang tersebut kelompok kami akan membahas
tentang “LEMBAGA PEMBIAYAAN”, dan dalam kesempatan ini kamimembatasi penjelasan mengenai
Lembaga Pembiayaan pada umumnya
,untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Hukum Bisnis .
B.Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalahmengenai Lembaga Pembiayaan,
yaitu sebagai berikut :
1.Bagaimanakah uraian penjelasan mengenai Perusahaan
Pembiayaan,perusahaan Modal Ventura dan Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur beserta
penjelasan mengenai jenis – jenis kegiatan usahanya?
2.Apakah Peranan Lembaga Pembiayaan oleh para Pelaku Bisnis ?

C.Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui dan memberikan Informasi yang lebih terincimengenai Perusahaan Pembiayaan, Pe
rusahaan Modal Ventura danPerusahaan Pembiayaan Infrastruktur beserta penjelasan jenis
– jeniskegiatan usahanya.
2.Untuk mengetahui dan memberikan Informasi peranan LembagaPembiayaan bagi dunia usaha dan
para Pelaku Bisnis serta keuntungandan kerugian yang dapat mbul akibat Lembaga Pembiayaan.
D.Manfaat
1.Dengan pengetahuan mengenai Perusahaan Pembiayaan, PerusahaanModal Ventura
dan Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur dalam LembagaPembiayaan serta Jenis – jenis kegiatan
usahanya, maka dapat dijadikanreferensi bagi para pelaku usaha didalam memilih Lembaga
Pembiayaanyang sesuai dengan kebutuhannya secara bijak
2.Diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi pembaca mengenaipenngnya Lembaga
Pembiayaan, keuntungan dan kerugian
dapat mbulatas Lembaga Pembiayaan serta peraturan pajak yangterkait denganLembaga Pembiayaan
ini.

BAB II
MATERI PEMBAHASAN
A.Sejarah Lembaga Pembiayaan
Dimulai sejak tahun 1974, berdasarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri,yaitu: Menteri Keuangan,
Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan RItanggal 7 Februari 1974, tentang “Perizinan Usaha
Leasing”.1.Tahun 1984 : Perusahaan Leasing berjumlah 48
perusahaan2.Tahun 1988 : Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 menjelaskanPengeran
mengenai Lembaga Pembiayaan.“Pembiayaan” dalam lingkup yang lebih luas dikenal dengan islah
umum”Perkreditan” dimana pada awal mbulnya kredit berasal dari bahasa YunaniDalam rangka
menunjang pertumbuhan ekonomi maka sarana penyediaandana yang dibutuhkan masyarakat
perlu lebih diperluas sehingga peranannyasebagai sumber dana pembangunan makin meningkat.
Sehingga kemudianPemerintah memandang perlu untuk ikut berperan dalam
memberikandukungan hukum yang lebih berkualitas, sehingga kemudian beberapaKeputusan Presiden
yang dicabut / digan hingga akhirnya dikeluarkannyaPeraturan Presiden yang
berlaku saat ini tentang Lembaga Pembiayaan ,sebagai berikut :
1.Keputusan Presiden Nomor 39 Tahun 1988 ( dicabut )
2.Keputusan Presiden Nornor 61 Tahun 1988 (dicabut )
3.Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009
B.Lembaga Pembiayaan & Perananya
Pengeran Lembaga Pembiayaan menurut kepres No.61 TAHUN 1988dijelaskan bahwa lembaga
pembiayaan adalah badan usaha yang
dilakukankegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau modal
dengandak menarik dana secara langsung dari masyarakat.
Dari pengerantersebut di atas terdapat beberapa unsur-unsur :
1.Badan usaha, yaitu perusahaan pembiayaan yang khusus didirikan
untukmelakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembagapembiayaan
.2. Kegiatan pembiayaan, yaitu melakukan kegiatan atau akvitas dengancara membiayai pada pihak-
pihak atau sektor usaha yang membutuhkan
.3.Penyediaan dana, yaitu perbuatan menyediakan dana untuk suatukeperluan.
4.Barang modal, yaitu barang yang dipakai untuk menghasilkan sesuatu.
5.Tidak menarik dana secara langsung.
6. Masyarakat, Yaitu sejumlah orang yang hidup bersama di suatu tempat.Lembaga
pembiayaamempunyai peranan yang lebih penting, yaitu sejumlah orang yang hidup bersama di suatu
tempat
sebagaisalah satu lembaga sumber pembiayaan alternaf yang potensial untukmenunjang pertumbuhan 
perekonomian nasional. Disamping peran tersebutdiatas, lembaga pembiayaan juga mempunyai peran 
penng dalam halpembangunan yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi dan minatmasyarakat,
berperan akf dalam pembangunan dimana lembaga pembiayaan inidiharapkan masyarakat atau pelaku
usaha dapat mengatasi salah satu faktor yangumum dialami yaitu faktor permodalan
Dalam Peraturan Presiden Nomor 9 tahun 2009 tentang
Lembaga Pembiayan,dimana Lembaga pembiayaan melipu
Perusahaan Pembiayaan, PerusahaanModal Ventura, dan Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur
.
C.PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
Menurut Perpres No. 84/PMK.012/2006, perusahaan pembiayaan adalahbadan usaha di luar Bank dan
Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus
didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usahaLembaga Pembiayaan.
Kegiatan usaha dari Perusahaan Pembiayaan melipu :
1.Sewa Guna Usaha(Leasing)
2.Anjak Piutang (Factoring)
3.Usaha Kartu KreditKeterangan Kegiatan Usaha dari Perusahaan Pembiayaan
Keterangan usaha dari perusahaan pembiayaan
1.Sewa Guna Usaha(Leasing)
Islah lain dari Sewa Guna Usaha yaitu “leasing”,dimana leasingituberasal dari katalease (inggris) yang b
erar menyewakan. MenurutKeputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
1169/KMK.01/1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing),leasingadalah kegiatan pembiayaan da
lam bentuk penyediaan barang modal baiksecara sewa guna usaha dengan hak opsi (nance lease)
maupun sewaguna usaha tanpa hak opsi (operang lease) untuk digunakan oleh Lesseeselama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
SedangkanBarang modal  adalah seap akva tetap berwujud,termasuk tanah sepanjang di atas tanah
tersebut melekat akva tetapberupa bangunan (plant), dan tanah serta akva dimaksud merupakan satu
kesatuan kepemilikan, yang mempunyai masa manfaat lebih dari
1(satu) tahun dan digunakan secara langsung untuk menghasilkan atau
meningkatkan, atau memperlancar produksi dan distribusi barang atau jasa oleh Lessee.
a) Unsur-unsur berdasarkan pengertianLeasing di atas, terdiri dari:
1)Pembiayaan perusahaan
Pembiayaan dilakukan dalam bentuk sejumlah dana juga dalambentuk peralatan atau barang modal
yang akan digunakan
2)Penyediaan barang-barang modal
Biasanya penyediaan barang modal dilakukan oleh supplier yang dibayar oleh lessor untuk keperluan
lessee
3)Jangka waktu tertentu
Sejak diterimanya barang modal sampai perjanjian SGU berakhir
4)Pembayaran secara berkala
Lessee membayar harga barang modal kepada lessor secaraangsuran

5) Adanya hak pilih (opon right)


Pada akhir masa leasing, lessee mempunyai hak untuk membelibarang modal tersebut
6) Adanya nilai sisa yang disepaka bersama
7) Adanya pihak lessor
8) Adanya pihak lessee

b)Dasar Hukum Leasing :


1)Keputusan Menteri Keuangan Nomor
1169/KMK.01/1991 tentangKegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing) ditetapkan tanggal 27Nopember 1991
dan mempunyai daya laku surut terhitung sejaktanggal 19 Januari 1991.
2) Dengan berlakunya Keputusan Menteri Keuangan ini, Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 48/KMK.013/1991 tentang Kegiatan Sewa-guna-usaha, dinyatakan dak
berlaku.
c)Jenis – Jenis Sewa Guna Usaha, yaitu :
1)Sewa Guna Usaha dengan hak opsi (fnance lease)Dengan kriteria sebagai berikut :
a) jumlah pembayaran Sewa Guna Usaha selama masa sewaguna usaha pertama ditambah dengan nilai 
sisa barangmodal, harus dapat menutup harga perolehan barang modaldan keuntungan lessor.
b)Masa Sewa Guna Usaha (SGU) ditentukan sesuai ketentuantentang pajak penghasilan, yaitu:
2 tahun untuk barang modal golongan I
3 tahun untuk barang modal golongan II dan III
7 tahun untuk barang modal golongan modal bangunan
c)Perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan mengenaiopsi bagi lessee.
d)Bentuk-bentuk Finance Lease ( SGU dengan Hak Opsi ) :
Sewa-guna-usaha Langsung (Direct Lease).
Bila lessee belum pernah memiliki barang modal yangmenjadi obyek sewa-guna-
usaha, sehingga ataspermintaannya lessor membeli barang modal tersebut.
Penjualan dan Penyewaan Kembali (Sale and Lease Back).
Dalam transaksi ini lessee terlebih dahulu menjual
barangmodal yang sudah dimilikinya kepada lessor dan atasbarang modal yang sama kemudian dilakuka
n kontraksewa-guna-usaha antara lessee (pemilik semula) denganlessor (pembeli barang modal
tersebut).
Sewa-Guna-Usaha Sindikasi (Syndicated Lease)
Bila beberapa perusahaan sewa-guna-usaha secarabersama melakukan transaksi dengan satu lessee.
Untuk memenuhi permintaan lessee tersebut, maka beberapa
perusahaan leasing melakukan perjanjian kerja sama untuk membiayai objek leasing yang dimaksud.
Dalam halini salah satu perusahaan sewa-guna
usaha akanberndak sebagai koordinator, sehingga lessee cukupberkomunikasi dengan koordinator ini.
2.Sewa-guna-usaha tanpa hak opsi (operang lease)
Dengan Kriteria sebagai berikut :
Jumlah pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa gunausaha pertama dak dapat menutupi
harga perolehan barangmodal yang disewa guna usahakan ditambah keuntungan yangdiperhitungkan
oleh lessor.
Perjanjian sewa guna usaha dak memuat ketentuan mengenaiopsi bagi lessee.

d)Keunggulan Sewa Guna Usaha, yaitu :
Sistem leasing mempunyai beberapa keunggulan sebagai berikut:
1)Proses pengadaan peralatan modal relaf lebih cepat, dakmemerlukan jaminan kebendaan, prosedur
sederhana dan dakada studi kelayakan yang lama
2)Pengadaan kebutuhan tersebut akan meringankan kebutuhancashow karena sistem pembayaran
cicilan jangka panjang
3) Posisi cash ow akan lebih baik dan biaya modal lebih murah
4)Perencanaan keuangan perusahaan akan lebih mudah dan sederhana

2.Anjak Piutang (Factoring)


Eksistensi Kelembagaan Anjak Piutang dimulai sejak ditetapkan PaketKebijaksanaan 20 Desember 1988 
atau PAKDES 20, 1988 yang diaturdengan KEPPRES No. 61 Tahun 1988 dan Keputusan Menteri
KeuanganNO.172/KMK.06/2002 ( sekarang sudah dak berlaku lagi ).
Pengertian Anjak Piutang
Factoring atau Anjak Piutang menurut Perpres No. 9 Tahun 2009
adalahAnjak kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu
Perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut.
Dari denisi diatas, sedaknya dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.Dalam kegiatan factoring ada ga pihak yang terkait, yaitu:
Perusahaan Factoring(actoring company)
atau disebut suatubadan usaha yang melakukan kegiatan lembaga pembiayaan
dengan bentuk pembelian dan/atau pengalihan sertapengurusan piutang atau tagihan jangka pendek
perusahaan;
Perusahaan penjual piutang atau disebut klien(client)
Adalah perusahaan yang menjual atau mengalihkan piutang atautagihannya kepada factor
Nasabah(customer)
sebagai pihak yang berutang (debitur)kepada klien, dan piutang tersebut oleh klien dijual ataudialihkan
kepada factoring.

b.Mekanisme anjak piutang ini sebenamya diawali dari adanyatransaksi jual beli barang atau jasa 
yang pembayarannya secarakredit.
c. Manfaat anjak piutang dalam peningkatan kemampuan usaha :
1)Menurunkan biaya produksi perusahaan
2)Memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk pembayaran
dimuka atau advanced payment sehingga meningkatkan creditstanding perusahaan klien.
3)Meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan klien, karenaklien dapat mengadakan 
transaksi dagang secara bebas atasdasar open account baik perdagangan dalam maupun luar negeri.
4)Meningkatkan kemampuan klien memperoleh laba melaluipeningkatan perputaran modal kerja.
5)Menghilangkan ancaman kerugian akibat terjadinya kredit macet.Risiko kredit macet dapat diambil
alih oleh perusahaan anjakpiutang.6)Mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
3.Usaha Kartu Kredita.
a.Pengertian Usaha Kartu Kredit
Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Usaha Kartu Kreditadalah kegiatan pembiayaan
untuk pembelian barang dan/atau jasadengan menggunakan kartu kredit,Sedangkan pengeran kartu
kredit sendiri menurut Peraturan
BankIndonesia Nomor 7/52/PBI/2005, adalah Alat Pembayaran denganMenggunakan Kartu yang dapat 
digunakan untuk melakukanpembayaran atas kewajiban yang mbul dari suatu
kegiatan ekonomi,termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau untuk melakukanpenarikan tunai dimana 
kewajiban pembayaran pemegang kartudipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan
pemegangkartu berkewajiban melakukan pelunasan kewajiban pembayaran
tersebut pada waktu yang disepaka baik secara sekaligus (chargecard) ataupun secara angsuran.
b.Dasar Hukum Penggunaan kartu kredit di Indonesia
UndangUndang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankansebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 10Tahun 1998 tentang Perbankan Nasional. Pasal 6 huruf 1 Undang-Undang Perbankan
menyatakan bahwa usaha kartu kredit adalahsalah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan oleh bank.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK. 013/1988Tentang Ketentuan dan Tata 
Cara Pelaksanaan LembagaPembiayaan.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK. 013/1988Tentang Ketentuan dan Tata 
Cara Pelaksanaan LembagaPembiayaan (KMK Lembaga Pembiayaan) mulai berlaku padatanggal
20 Desember 1988.
KMK Lembaga Pembiayaan ini merupakan peraturan pelaksanadari Keputusan Presiden Nomor 61
Tahun 1988 Tentang LembagaPembiayaan. Di dalam KMK Lembaga Pembiayaan ini
dinyatakanbahwa usaha kartu kredit merupakan salah satu bentuk usahayang dapat dilaksanakan oleh
Lembaga Pembiayaan.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/52/PBI/2005 TentangPenyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran D
enganMenggunakan Kartu Tanggal 28 Desember 2005 yang diperbaharuidengan Peraturan Bank
Indonesia Nomor 10/8/PBI/2008.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009 tanggal 13 April2009 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan Alat Pembayaran denganMenggunakan Kartu.
Surat Edaran Bank Indonesia No.11/10/DASP tanggal 13 April2009 perihal Penyelenggaraan Kegiatan
Alat Pembayaran denganMenggunakan Kartu.
c.Manfaat Kartu Kredit bagi Pemegang Kartu Kredit ( Card Holder )
1)Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukantransaksi transaksi berbelanja tanpa
perlu membawa uang tunai.
2)Terdapat berbagai penawaran menarik dari penerbit Kartu Kredit,antara lain point rewards, diskon di
pedagang (merchant), danpembelian barang dengan bunga cicilan 0%.
d.Resiko Kartu Kredit
Walapun di satu sisi terdapat beberapa manfaat dari Kartu Kredit,tetapi di sisi lain terdapat resiko yang
perlu disikapi dengan keha-haan dari para penggunanya, seper :
1)Resiko kartu digunakan oleh pihak lain, karena pengguna yangsah melakukan kelalaian dalam
penyimpanan kartu dan PIN.Apalagi untuk saat ini transaksi belanja dengan menggunakan
2)Resiko dikenakan biaya keterlambatan dan biaya bunga yang relatif tinggi karena pemegang kartu
dak mampu membayarkewajibannya pada saat jatuh tempo.
e.Pihak-Pihak dalam Penyelenggaraan Kartu Kredit , yaitu :
1)Pemegang kartu adalah pengguna yang sah dari Kartu Kredit
2)Prinsipal adalah bank atau lembaga selain bank yang
bertanggung jawab atas pengelolaan sistem dan/atau jaringan antaranggotanya, baik yang berperan seb
agai penerbit dan/atauacquirer, dalam transaksi Kartu Kredit yang kerjasama dengananggotanya
didasarkan atas suatu perjanjian tertulis.
3)Penerbit adalah bank atau lembaga selain bank yang menerbitkanKartu Kredit
4)Acquirer adalah bank atau lembaga selain bank yang melakukankerjasama dengan pedagang
(merchant), yang dapat memprosesKartu Kredit yang diterbitkan oleh pihak lain.
5)Pedagang (merchant) adalah penjual barang dan/atau jasa yang menerima pembayaran dari transaksi
penggunaan Kartu Kredit.
6)Penyelenggara kliring adalah bank atau lembaga selain bank
yangmelakukan perhitungan hak dan kewajiban keuangan masing-masing penerbit dan/atau acquirer
dalam rangka transaksi KartuKredit.
4.Perusahaan Pembiayaan Konsumen
Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, PembiayaanKonsumen (Consumers Finance) adalah 
kegiatan pembiayaan untukpengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen denganpembayaran
secara angsuran.Berdasarkan denisi pembiayaan konsumen di atas, dapat dijelaskan sbb:
a.Pembiayaan konsumen adalah merupakan salah satu alternaf pembiayaan yang dapat diberikan
kepada konsumen.
b.Obyek pembiayaan dari usaha jasa pembiayaan konsumen adalahbarang kebutuhan konsumen,
biasanya kendaraan bermotor, barang-barang kebutuhan rumah tangga , komputer, barang-
barangelektronika, dan lain-lain.
c.Sistem pembayaran angsuran dilakukan secara angsuran / berkala,biasanya dilakukan pembayaran
seap bulan dan di tagih langsungkepada konsumen.
d.Jangka waktu pengembalian bersifat eksibel, dak terikat denganketentuan seperti tinancial lease
(sewa guna usaha dengan hak opsi).
Dasar hukum dari perjanjian pembiayaan konsumen dapat di bedakan menjadi dua, yaitu :’
a.Dasar Hukum Substantif
Yang merupakan dasar hukum substantif eksistensi pembiayaankonsumen, adalah perjanjian di 
antara para pihak
berdasarkan azaskebebasan berkontrak, yakni perjanjian antara pihak perusahaannansial sebagai
kreditur dan pihak konsumen sebagai debitur.
Mengenai azas kebebasan berkontrak di atur dalam Pasal 1338 ayat
(1)KUHPerdata yang menyatakan, bahwa syarat-syarat sahnya suatuperjanjian sebagaimana yang di atur
dalam Pasal 1320 KUHPerdata :
1)Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya
2)Adanya kecakapan untuk membuat suatu perikatan
3)Suatu hal tertentu
4)Suatu sebab yang halalJadi meskipun perjanjian pembiayaan konsumen itu belum di atursecara khusus 
di dalam KUHPerdata, para pihak boleh/di berikebebasan untuk mengaturnya sendiri.

b.Dasar Hukum Administratif
Dasar hukum administraf bagi keberadaan perusahaan pembiayaankonsumen, yaitu :
1)Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 61 Tahun 1988tentang Lembaga Pembiayaan.
2)Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan 
Tata CaraPelaksanaan Lembaga Pembiayaan , yang diperbaharui
dengan :Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesi
a Nomor448/KMK.017/2000 tentang Perusahaan Pembiayaan.
Kedudukan Para Pihak Dalam Transaksi Pembiayaan Konsumen
Para pihak yang terkait dalam suatu transaksi pembiayaan konsumen,adalah:
a. Pihak perusahaan pembiayaan (kreditur)
b. Pihak konsumen (debitur)
c. Pihak Supplier (penjual)
Dalam transaksi pembiayaan konsumen terdapat tiga macam jaminan yaitu :
a.Jaminan Utama,
Berlaku prinsip pemberian kredit, seper prinsip 5 C (Collateral,Capacity, Character, Capital, Condion of
Economy).
b. Jaminan Pokok,
Berupa barang yang di beli dengan dana tersebut. Apabila danatersebut diberikan misalnya untuk
membeli mobil, maka mobil yangbersangkutan menjadi jaminan pokoknya.
c. Jaminan Tambahan
Biasanya jaminan ini berupa pengakuan hutang (Promissory Notes)atau Actknowledgement of
Indebtedness, kuasa menjual barang, danAssignment of Proceed (Cessie) dari asuransi.
D.PERUSAHAAN MODAL VENTURA
a.Pengeran Perusahaan Modal Ventura
Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Perusahaan
ModalVentura (Venture Capital Company) adalah badan usaha yangmelakukan usaha pembiayaan /
penyertaan modal ke dalam suatuPerusahaan yang menerima bantuan pembiayaan
(Investee Company)/ Sebagai pasangan usahanya untuk jangka waktu tertentu dalambentuk penyertaan 
saham, penyertaan melalui pembelian obligasikonversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian a
tas hasil usaha.
Investasi modal ventura ini biasanya memiliki suatu resiko
yang nggi,meskipun resiko yang dihadapi tinggi, pihak modal venturamengharapkan suatu keuntungan 
yang nggi pula dari penyertaanmodalnya berupa capital gain atau deviden.
Kapitalis ventura atau dalam bahasa asing disebut venture
capitalist(VC), adalah seorang investor yang berinvestasi pada perusahaanmodal ventura, dan Perusahaa
n yang pembiayaannya dari modalventura disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) atau investeecom
pany.
Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak kega (investor)yang tujuan utamanya untuk
melakukan investasi pada
perusahaanyang memiliki resiko nggi sehingga dak memenuhi persyaratanstandar sebagai perusahaa
n terbuka ataupun guna memperolehmodal pinjaman dari perbankan. Investasi modal ventura ini
dapat juga mencakup pemberian bantuan manajerial dan teknikal.
Sebagai bentuk kewirausahaan, pemilik modal ventura biasanyamemiliki hak suara sebagai
penentu arah kebijakan perusahaan sesuaidengan jumlah saham yang dimilikinya.
b.Dasar Hukum Modal Ventura
1)Keputusan Menteri Keuangan Nomor 469/KMK.017/1995 tanggal 3Oktober 1995 Tentang Pendirian
dan Pembinaan Perusahaan ModalVentura
2)Keputusan Menteri Keuangan Nomor 227/KMK.01/1994 tanggal 9 Juni1994 Tentang Sektor-sektor
Usaha Perusahaan Pasangan Usaha dariPerusahaan Modal Ventura.
3)Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 1992 tentang sektor-sektorusaha Perusahaan Pasangan Usaha
(PPU) Perusahaan Modal Ventura.
4) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal
20Desember 1988 Tentang ketentuan dan Tata Cara PelaksanaanLembaga Pembiayaan.
5)Kepres Nomor 61 tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan.
6)Perpres Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan.
7)PMK Nomor 18/PMK.010/2012 tanggal 1 Februari 2012 tentangPerusahaan Modal Ventura

c. Tujuan Pendirian Modal Ventura


Secara garis besar maksud dan tujuan pendirian modal ventura antara lainsebagai berikut:
1)Untuk pengembangan suatu proyek tertentu, misalnya proyekpenelian, dimana proyek ini biasanya
tanpa memikirkan keuntungansemata, akan tetapi lebih bersifat pengembangan ilmu pengetahuan.
2)Pengembangan suatu teknologi baru atau pengembangan produkbaru yang memperoleh keuntungan
dalam jangka panjang.
3)Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan dengan tujuan untukmencari keuntungan.
4)Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan dengan tujuanuntuk membantu para pengusaha
lemah yang kekurangan modal ,tetapi dak punya jaminan materil
5)Alih teknologi yang dilakukan ke perusahaan yang masihmenggunakan teknologi lama sehingga dapat
meningkatkan kapasitasproduksi dan mutu produknya.
6)Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas.
7)Membantu pendirian perusahaan baru dimana ngkat resikokerugiannya sangat besar
d.Karakterisk Usaha / Perusahaan yang Menjadi Sasaran Modal Ventura
Tidak semua perusahaan bisa dibiayai oleh modal ventura, adakarakterisk tertentu perusahaan yang
biasanya dibiayai oleh modalventura, antara lain :
1)Perusahaan yang sedang tumbuh dan inovaf serta berpotensiberkembang dimasa datang.
2)Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi usaha namunmengalami keterbatasan.
3)Perusahaan yang ingin melakukan restrukturisasi hutang-hutang.
4)Perusahaan yang sudah mempunyai pangsa pasar yang baik tetapifasilitas produksi sudah usang.
5)Perusahaan yang memerlukan benih modal dalammengembangkan suatu produk baru
e.Jenis Pembiayaan Modal Ventura
1)Equity Financing
,Merupakan jenis pembiayaan langsung dimana perusahaan modalventura melakukan penyertaan
secara langsung pada perusahaanpasangan usaha dengan cara mengambil bagian dari jumlahsaham
milik perusahaan pasangan usaha
2)Semi Equity Financial
,Merupakan jenis pembiayaan dengan cara membeli obligasikonversi yang diterbitkan oleh perusahaan
pasangan usaha.
3)Mendirikan perusahaan baru dalam hal ini perusahaan modalventura bersama-sama dengan perusaha
an pasangan usahamendirikan usaha yang baru sama sekali.
4)Bagi Hasil, merupakan jenis pembiayaan yang ditujukan kepadausaha kecil yang belum memiliki
bentuk badan hukum PT.
f.Sumber-Sumber Dana Modal Ventura
1) Dari dalam perusahaan sendiri :
Setoran modal dari pemegang saham
Cadangan laba yang belum terpakai
Laba yang ditahan2)Dari luar perusahaan
Investor baik perorangan atau industri
Pinjaman dari Lembaga Perbankan
Pinjaman dari Lembaga Asuransi
Pinjaman dari Dana Pensiun
g.Keunggulan dan Kelemahan Modal Ventura
Keunggulan Modal Ventura
1)Sumber dana bagi perusahaan baru.
2)Adanya penyertaan manajemen.
3) Keperdulian yang nggi dari perusahaan modal Ventura.
4)Dengan adanya penyertaan modal, Perusahaan Pasangan Usahadapat mencari bantuan modal dalam
bentuk lain.
5) Modal Ventura menaikkan pamor Perusahaan Pasangan Usaha danPerusahaan Modal Ventura itu
Sendiri.
6)Perusahaan Pasangan Usaha mendapat mitra baru yang dimilikiperusahaan modal ventura.
7)Mendukung usaha kecil yg berpotensi berkembang dan memperluaskesempatan kerja.
Kelemahan Modal Ventura
1)Jangka waktu pembiayaan yang relaf panjang.
2)Terlalu selekfnya perusahaan modal ventura dalam mencariperusahaan pasangan usaha.
3)Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil aliholeh perusahaan modal ventura
bila menunjukan gejala kegagalan.
h.Perbedaan Modal Ventura dan Bank

i.Daftar beberapa perusahaan Modal Ventura


Pertamina
Perusahaan Gas Negara (PGN)
Bahana Artha Ventura (BAV)
PT Venture Capital
Bina Swadaya
Kospin Jasa
E.PERUSAHAAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
a. Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 8 Peraturan Presiden
Nomor9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan, Menteri Keuanganmenetapkan Peraturan Menteri 
Keuangan (PMK) Nomor100/PMK.010/2009 tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.
b.peraturan tersebut mengatur tentang kegiatan usaha, tata cara
pendirian(perizinan dan permodalan), kepemilikan dan kepengurusan, kantorcabang, pinjaman, penyert
aan dan penempatan dana, pembatasan,perubahan nama, pelaporan, pembinaan dan pengawasan,
pencabutanizin usaha, serta sanksi atas Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.
c.Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur adalah badan usaha yang khususdidirikan untuk melakukan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan
danapada proyek infrastruktur. Infrastruktur adalah prasarana yang dapatmemperlancar mobilitas arus
barang dan jasa.
d.Setiap pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai PerusahaanPembiayaan Infrastruktur, wajib
terlebih dahulu memperoleh izin usahadari Menteri Keuangan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.Lembaga Pembiayaan beserta penjelasan mengenai jenis – jeniskegiatan usahanya
Menurut pasal 1 ayat 2 Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988
yangdimaksud dengan Lembaga Pembiayaan adalah “Badan Usaha yangmelakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana
ataubarang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.”
Sehingga dari pengeran tadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa palingdak Lembaga Pembiayaan
memuat dua unsur pokok, yaitu
a.Melakukan kegiatan dalam bentuk penyediaan dana dan / ataubarang modal
b.Tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat sehinggasering disebut Non - Depository
Financial institutor
Dalam Peraturan Presiden Nomor 9 tahun 2009 tentang LembagaPembiayaan, dimana Lembaga
pembiayaan melipu :
1.PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
Kegiatan Usahanya yaitu :a.
a.Sewa Guna Usahanya yaitu:
1)Sewa Guna Usaha Dengan hak opsi ( Financial / Capital Lease
2)Sewa Guna Usaha Tanpa hak opsi ( Operang Lease )
b.Anjak Piutang
Factoring atau Anjak Piutang menurut Perpres No. 9 Tahun 2009adalah Anjak kegiatan pembiayaan
dalam bentuk pembelian piutangdagang jangka pendek suatu Perusahaan berikut pengurusan atas
piutang tersebut. Dalam kegiatan factoring ada tiga pihak yang terkait,yaitu
1)Perusahaan Factoring(factoring company)
atau disebut denganfactor sebagai suatu badan usaha yang melakukan kegiatanlembaga pembiayaan de
ngan bentuk pembelian dan/ataupengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka
pendekperusahaan;

2)Perusahaan penjual piutang atau disebut klien(client)
adalahperusahaan yang menjual atau mengalihkan piutang atautagihannya kepada factor
3) Nasabah (customer)sebagai pihak yang berutang (debitur)kepada klien.

c.Usaha Kartu Kredit
Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Usaha Kartu
Kreditadalah kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang dan/atau jasadengan menggunakan kartu
kredit.
2.PERUSAHAAN MODAL VENTURA
a.Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital
Company) adalah badan usaha yang melakukanusaha pembiayaan / penyertaan modal ke dalam suatu
Perusahaan yangmenerima bantuan pembiayaan (Investee Company)
b.Sebagai pasangan usahanya untuk jangka waktu tertentu dalam
bentukpenyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi,dan/atau pembiayaan
berdasarkan pembagian atas hasil usaha.
c.Investasi modal ventura ini biasanya memiliki resiko yang nggi,meskipun demikian, pihak modal
ventura mengharapkan keuntunganyang nggi juga dari penyertaan modalnya yaitu capital
gain/deviden.
d.Penyertaan modal yang dilakukan oleh modal ventura ini kebanyakandilakukan terhadap perusahaan-
perusahaan baru berdiri sehinggabelum memiliki suatu riwayat operasionil yang dapat menjadi
catatanguna memperoleh suatu pinjaman
3.PERUSAHAAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
a.Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 8 Peraturan PresidenNomor 9 Tahun 2009 tentang Lemb
aga Pembiayaan, MenteriKeuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor100/
PMK.010/2009 tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.
b.Peraturan tersebut mengatur tentang kegiatan usaha, tata carapendirian (perizinan dan permodalan), 
kepemilikan dankepengurusan, kantor cabang, pinjaman, penyertaan
dan penempatandana, pembatasan, perubahan nama, pelaporan, pembinaan danpengawasan, pencabu
tan izin usaha, serta sanksi atas PerusahaanPembiayaan Infrastruktur.
c.Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur adalah badan usaha yangkhusus didirikan untuk melakukan pem
biayaan dalam bentukpenyediaan dana pada proyek infrastruktur. Infrastruktur adalahprasarana yang
dapat memperlancar mobilitas arus barang dan jasa
d.Seap pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai PerusahaanPembiayaan Infrastruktur
wajib terlebih dahulu memperoleh izinusaha dari Menteri
Keuangan.e.Persetujuan atau penolakan atas permohonan izin usaha bagiPerusahaan Pembiayaan
Infrastruktur diberikan paling lama 30 (gapuluh) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap.
2.Peranan Lembaga Pembiayaan bagi dunia usaha dan para Pelaku Bisnis
a.Sebagai salah satu lembaga sumber pembiayaan alternaf yangpotensial untuk
menunjang pertumbuhan perekonomian nasional.
b.Disamping peran tersebut diatas, lembaga pembiayaan jugamempunyai peran penng dalam hal pem
bangunan yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat,berperan akf dalam
pembangunan dimana lembaga
pembiayaanini diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasisalah satu faktor yang umum
dialami yaitu faktor permodalan

B.SARAN
Setelah kami pelajari tentang Lembaga Pembiayaan ini, menurut kamipemerintah harus lebih giat
mensosialisasi seap perubahan peraturan yangdibuat, khususnya dalam hal perusahaan pembiayaan
infrastruktur karenapada kenyataanya masyarakat masih banyak yang kurang mengetahui tentang
peraturan mengenai Lembaga Pembiayaan.

Anda mungkin juga menyukai