Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER

SPI-SIAT DAN TAMADDUN MELAYU


Dosen Pengampu: Muhammad Syukri, S.Ud., M.Ag

Oleh :

Tiara Ramadhani
(12050320443)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2022
1. Jelaskan kearifan lokal Budaya Melayu, dan hal yang berkaitan dengan nya
Jawab :
Kearifan lokal sendiri memiliki arti berupa budaya dari suatu masyarakat yang
tidak bisa dipisahkan dari masyarakat itu sendiri, kearifan lokal ini bersifat turun
menurun dari satu generasi ke generasi lagi melalui cerita dari mulut ke mulut.
Masyarakat melayu banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia bahkan ada juga
beberapa negara luar yang memiliki masyarakat melayu didalam negaranya.
Masyarakat melayu mempunyai kearifan lokal baik dari segi norma, etika, kepercayaan,
adat istiadat dan juga hukum adat.
a. Filosofi Kearifan Lokal Melayu
Kearifan lokal ini menyatu dalam sistem norma dan budaya yang diekspresikan
dalam sistem budaya dan sistem sosialnya dan ditransmisikan melalui berbagai cerita-
cerita berupa mitos, legenda, babad, suluk, tembang, hikayat, lontarak, dan lain
sebagainya. Pada masyarakat Melayu Riau, salah satunya terdapat di dalam Tunjuk
Ajar Melayu.
b. Tunjuk Ajar, Puisi, dan Pantun Melayu
Tunjuk Ajar Melayu adalah kumpulan nasehat orang tua/ulama bagi siswa
termasuk sila Melayu dalam hubungannya dengan Tuhan, kemanusiaan, alam dan
dirinya sendiri.
c. Pakaian
Riau adalah salah satu provinsi di pulau Sumatera, dan banyak dari penduduknya
yang beragama Islam memegang nilai-nilai luhur Melayu. Ciri-ciri pakaian adat
Melayu Riau, yaitu: Corak khas pakaiannya memakai sarung dan rok yang lebar karena
menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, Bajunya berkerah tinggi dan longgar, Pakaian akan
terlihat lebih elegan dan bersinar.
d. Bangunan
Dari referensi buku Rumah Melayu, bentuk rumah Melayu dibagi menjadi dua
antara lain bentuk persegi panjang dan bentuk limas. Susunan Rumah: Tiang Tiang
rumah dibuat dari kayu terbaik, kuat, dan tahan menahan beban berat bangunan rumah.
Ada beberapa jenis tiang yaitu tiang seri, tiang panjang, tiang serambi, tiang tongkat,
tiang gantung, dan tiang tambah atau tiang penyokong yang menjadi bentuk susunan
rumah adat melayu.
e. Kesenian
Menurut sejarah, naskah sastra Melayu sudah ada sejak abad ke-14. Pantun
merupakan jenis sastra melayu yang masih banyak dijumpai dalam acara-acara adat
melayu. Ada juga hikayat yang bisa dikatakan biografi versi melayu, Selain itu ada
gurindam, seloka, syair, talibun, dan karmina. Musik Melayu merupakan musik
tradisional khas di wilayah Pantai Timur Sumatera dan Semenanjung Malaysia, di
mana permainan rebana, petikan gambus, pukulan gong, dan alunan serunai
mendominasi.
f. Arkeologi
Jejak arkeologis nenek moyang Melayu dapat ditelusuri melalui tinggalan-
tinggalan fisik berupa kerangka tulang-belulang manusia serta hasil budayanya di masa
silam.
g. Adat istiadat dan kebudayaan melayu
Ada beberapa macam tradisi budaya melayu,yaitu Berpantun, Tradisi berkapur
sirih, Memiliki Nama Panggilan Khusus, Tradisi perkawinan yang terkesan sangat
rumit dan terlalu sakral, Tradisi pakaian melayu, dan Tradisi Kematian dimana warga
suku Melayu yang datang melayat biasanya membawa bawaan berupa beras dan
makanan pokok lainnya. Selain itu juga ada yang datang langsung membaca Al-Quran,
khususnya surat Yasin, di samping mayat.

2. jelaskan dinamika Islam di Indonesia; masuk, kolonialisme, dan kemerdekaan


Jawab :
Sebelum Islam datang ke Indonesia dalam abad XIII, kerajaan-kerajaan banyak
yang susunan pemerintahannya, dan corak masyarakatnya di pengaruhi Hinduisme dan
Budhisme. Ada perbedaan antara pendapat lama dan pendapat baru. Pendapat lama
sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke13 M dan pendapat baru menyatakan
bahwa Islam masuk pertama kali ke Indonesia pada abad ke-7 M. Namun yang pasti,
hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa daerah Indonesia yang mula-mula
dimasuki Islam adalah daerah Aceh.
Samudera Pasai merupakan kesultanan Islam pertama di Indonesia. Letak
kesultanan ini di Aceh Utara. Sultan pertama Samudera Pasai adalah Malikush
Shaleh.Letak Samudera Pasai sangat strategis sebagai pusat pelayaran dan perdagangan
di Nusantara. Banyak pedagang muslim dari Arab, Cina dan India datang untuk
berdagang dan menyebarkan Islam.
1) Islam di Indonesia fase Kolonialisme (Kolonial Jepang dan Belanda)
a. Islam di Indonesia fase Kolonialisme Belanda
Selama tiga setengah abad Belanda menjajah wilayah Nusantara, berbagai
macam kebijakan dan pendekatan telah dilakukan oleh Belanda dalam wilayah
jajahannya, yang umumnya kebijakan mereka merugikan masyarakat secara umum.
Awal mula bangsa Belanda datang ke Nusantara hanya untuk tujuan berdagang, tetapi
karena kekayaan alam Nusantara yang sangat banyak maka tujuan utama tadi berubah
untuk menguasai wilayah Nusantara dan menanamkan pengaruh di Nusantara. Pada
masa kolonial Belanda pendidikan Islam di sebut juga dengan bumiputera, karena yang
memasuki pendidikan islam seluruhnya orang pribumi indonesia. Pendidikan islam
pada masa penjajahan Belanda ada tiga macam,yaitu: Sistem pendidikan peralihan
Hindu Islam, Sistem pendidikan surau (langgar), Sistem pendidikan pesantren.
b. Islam di Indonesia fase Kolonialisme Jepang
Sistem pendidikan Belanda yang selama ini berkembang di Indonesia,
semuanya diganti oleh bangsa Jepang sesuai dengan sisitem pendidikan yang
berorientasi kepada kepentingan perang. Adapun karakteristik sistem pendidikan
Jepang adalah sebagai berikut:
 Dihapusnya Dualisme Pendidikan. Pada masa Belanda terdapat dua jenis
pengajaran, yaitu pengajaran kolonial dan pengajaran bumi putera, oleh jepang
diganti diganti sisitem seperti itu di hilangkan.
 Berubahnya Tujuan Pendidikan. Tujuan pendidikan adalah untuk menyedian
tenaga cuma-cuma (romusha) dan prajurit- prajurit untuk membantu peperangan
bagi kepentingan Jepang.
 Proses Pembelajaran Diganti Kegiatan Yang Tidak Ada Kaitan dengan Pendidikan.
Proses pembelajaran disekolah diganti dengan berbagai kegiatan yang
dilaksanakan di sekolah antara lain:
 Mengumpulkan batu,pasir untuk kepentingan perang
 Membersihkan bengkel- bengkel dan asrama militer
 Pendidikan pada masa jepang sangat memprihatinkan. Kondisi pendidikan pada
masa pemerintahan jepang bahkan lebih buruk dari pada pendidikan pada masa
penjajahan belanda. Sebagai gambarannya dapat dilihat dari segi kuantitatif trend
nya mengalami kemunduran (sekolah, murid,dan guru).
2) Islam di Indonesia Fase Kemerdekaan (Orde Lama, Orde Baru, Orde Reformasi).
a. Orde Lama
Perkembangan Islam pada masa orde lama, (masa berlakunya UUD 1945,
Konstitusi RIS 1949 dan UUDS 1950) berada pada tingkat pengaktualisasian ajaran
agama untuk dijadikan sebuah dasar dalam bernegara. Sehingga pergolakan ideologi
antara golongan muslim dan golongan nasionalis saling tarik ulur untuk
memperjuangkan berlakunya rumusan ideologi masing-masing. Sedangkan pada masa
demokrasi terpimpin (1959 - 1966) golongan Islam mendapat tekanan melalui dominasi
peranan golongan komunis yang membonceng kepada pemerintah.
b. Orde Baru
Munculnya orde baru dianggap sebagai kemenangan bagi umat Islam karena ada
andil dalam pembentukannya. Sehingga umat Islam menarah banyak harapan pada
pemerintah, khususnya kesempatan untuk berkiprah di bidang poiitik. Awal 1970-an
merupakan periode penting bagi perkembangan Islam di Indonesia. Menjelang
diadakannya pemilihan umum pertama pada masa orde baru, Nurcholis Madjid sebagai
intelektual menggagas perlunya pembaraan pemikiran dalam Islam. Di samping
perkembangan pemikiran keislaman oleh cendikiawan Muslim di Lingkungan Islam
seperti di IAIN, pesantren, organisasi Islam, corak pemikiran di IAIN mulai
pertengahan 1980-an sampai dengan pertengahan 1990-an, menjadi salah satu kiblat
perkembangan pemikiran Islam di Indonesia.
c. Orde Reformasi
Runtuhnya Orde baru pada 21 Mei 1998, bersamaan dengan munculnya berbagai
gerakan sosial. Isu Piagam Jakarta dan tuntutan untuk memperbesar peran syariah
dalam negara kembali muncul ke permukaan. Menyusul lengsernya rezim Soeharto,
muncul kembali seputar hubungan Islam, negara, masyarakat serta peran Islam dalam
Indonesia Baru. Banyak partai Islam seperti PPP dan Partai Bulan Bintang (PBB) yang
beipartisipasi dalam Pemilu 1999, kembali mengusung isu Piagam Jakarta dalam
sidang Tahunan MPR. Selama periode ini pula sejumlah daerah di Indonesia menuntut
penerapan syaiiat Islam secara formal.
3. Jelaskan dinamika Islam di Thailand
Jawab :
Thailand merupakan sebuah negara dengan mayoritas penduduknya menganut
agama Budha aliran Theravada. Bagian utara yang dikenal dengan kerajaan Thai
merupakan penganut agama Hindu terbesar, sementara di Selatan penganut agama
Islam. Muslim di Thailand sekitar 15 persen, dibandingkan penganut Budha, sekitar
80 persen. Mayoritas Muslim tinggal di Selatan Thailand, sekitar 1,5 juta jiwa, atau 80
persen dari total penduduk, khususnya di Pattani, Yala dan Narathiwat. Mengenai
Proses Islamisasi di wilayah Thailand, diperkirakan terjadi dikalangan penduduk secara
intensif terjadi pada abad ke-12 hingga abad ke-15. Dimana Syekh Said dari Kampong
Pasai memiliki peranan yang cukup penting dalam Proses Islamisasi Kerajaan Patani
yang berikutnya berubah menjadi Kesultanan Patani. Penyebaran Islam di Pattani
melalui perdagangan yang dilakukan oleh pedagang-pedagang Islam yang saat itu
berkunjung kenegara-negara yang sudah bekerjasama.
Minoritas Muslim Thailand merasa tidak senang dengan intervensi pemerintah
yang sangat dalam terhadap kehidupan keagamaan dan sosial budaya mereka. Hal ini
memperteguh gerakan-gerakan separatis Muslim yang gigih melakukan perang gerilya
melawan pemerintah Muangthai. Kaum separatis ini menginginkan kemerdekaan,
meskipun sebagian lebih menyukai suatu perserikatan dengan Malaysia. Dengan
demikian, tujuan pertama gerakan minoritas Muslim ini adalah membebaskan Melayu-
Muslim Patani dari kekuasaan Muangtahi dan bersatu dengan negara Malaysia. Tetapi
setelah melihat tujuan ini sulit untuk dicapai, maka tujuan perjuangan mereka diubah,
yaitu untuk mendapatkan otonomi dibidang politik dan kebudayaan dengan harapan
dapat menegakkan agama Islam di dalam masyarakat Melayu Muslim Patani.

4. Jelaskan dinamika Islam di Singapura


Jawab :
Singapura merupakan Negara yang termasuk kawasan yang minoritas umat
Islamnya. Proses Islamisasi yang terjadi di Singapura tidak bisa dilepaskan dari
keberadaan etnis Melayu yang mendiami pulau itu. Namun persoalan yang sejak
permulaan dirasakan dalam perkembangan komunitas Muslim Singapura adalah
kurangnya pemimpin tradisional pribumi. Hal ini kemudian berpengaruh terhadap
kepentingan-kepentingan mereka ketika berhadapan dengan pemerintah, kolonial
Inggris, yang memiliki prioritas tersendiri.
Sebagai penduduk minoritas, masyarakat Melayu muslim di Singapura perlu
menonjolkan ciri-ciri progresif dan punya wawasan model masyarakat contoh (qudwah
hasanah) untuk mewujudkan pemikiran Islam berciri khusus dalam konteks ke-
Singapura-an. Hal ini penting agar masyarakat mengerti hakikat kontekstual (al-
waqi‟iyah) namun tidak jauh dari kerangka umum ajaran Islam. Selain itu penting juga
untuk memegang prinsip kesederhanaan (al-wasathiyah) dalam pengamalan yang
selaras dengan ciri khas masyarakat rantau Melayu Nusantara. Sebagai upaya
merealisasikan wawasan tersebut, Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) sebagai
penanggung jawab pembinaan dan pengembangan umat muslim di Singapura mencoba
merumuskan agenda dakwah, kepimpinan, dan pendidikan dalam konteks ke-
Singapura-an.

1) Gambaran Umum Hukum Islam di Singapura :


a. Perkawinan di Singapura
Dalam pelaksanaan pernikahan di Singapura warga negara Singapura yang
beragama Islam wajib menikah dengan yang beragama Islam, sebagai mana dijelaskan
dalam pasal 89 AMLA, yang berbunyi: “The provisions of this Part shall apply only to
marriages, both of the parties to which profess the Muslim religion and which are
solemnized in accordance with the Muslim law.”
b. Perceraian di Singapura Secara Umum
Untuk kepentingan administrative, AMLA meminta agar melaporkan setiap talak yang
dijatuhkan dalam jangka waktu seminggu untuk dicatat. Pasangan tersebut juga
diharuskan untuk mengisi lembaran yang sudah ditentukan. AMLA juga menyebutkan
bahwa pengadilan agama harus meyakinkan diri sendiri sebelum dicatatnya perceraian.
Bagian ini menuntut pembentukan suatu unit penasihat di dalam pengadilan agama
yang berfungsi untuk memberikan nasihat dalam masalah perselisihan rumah tangga.
Setelah unit tersebut dibentuk, mereka mampu menyelesaikan dan membuat rujuk
sekitar 40 persen pasangan yang kalau tidak ditolong, memutuskan cerai.
5. Jelaskan dinamika Islam di burma
Jawab :
Negara Myanmar lebih dikenal dengan sebutan Burma atau Birma merupakan
negara terbesar kedua di ASEAN setelah Indonesia. Kedatangan Islam ke Negara
Myanmar melalui beberapa jalur. Para pedagang Arab menetap di garis pantai Negara
Myanmar selama abad 1 tahun Hijriah (sekitar abad VII Masehi). Agama Islam sudah
sejak lama ada di Myanmar, yaitu sejak abad ke-9 dan mempunyai peran penting dalam
kehidupan sosial, politik, dan ekonomi di Myanmar.
Terdapat beberapa catatan terkait diskriminasi dan ekstrimisme terhadap
minoritas muslim Arakan. Diantaranya yaitu rakyat Myanmar menganggap bahwa
penduduk Arakan bukanlah penduduk asli Burma, melainkan pendatang dari
Bangladesh yang tidak mendapatkan tempat baik secara politik dan hukum. Sejak tahun
1982, undang-undang Myanmar menyatakan bahwa etnis Rohingya bukan merupakan
warga negara Myanmar melainkan imigran ilegal dari Bangladesh dan keturunannya.
Disamping itu, Islam dianggap oleh sebagian besar penganut Buddha sebagai
agama teroris dan penghambat kemajuan terutama pasca terjadinya peristiwa World
Trade Center (WTC) di Amerika Serikat pada 9 September 2001. Masyarakat Myanmar
mengklaim bahwa agama resmi negara adalah agama Buddha. Budaya dan ajaran
Buddha harus diikuti oleh segenap rakyat tanpa terkecuali. Penekanan semacam ini
sering di tolak kelompok muslim yang berujung pada terjadinya konflik akut selama
bertahun-tahun.

Anda mungkin juga menyukai