Disusun Oleh :
12120222650
Dosen Pengampu :
2023
A.Pengertian Islam Dan Tamadun Melayu
1.Islam
Kata Islam berakar kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti
tunduk, patuh, dan selamat. Sedangkan jika dilihat dari asal katanya maka Islam berasal
dari kata assalmu, aslama, istaslama, saliim, dan salaam. Assalmu artinya damai,
perdamaian. Islam adalah agama yang damai dan setiap muslim hendaknya menjaga
perdamaian. Aslama artinya taat, berserah diri. Seorang muslim hendaknya berserah diri
pada Allah dan mengikuti ajaran Islam dengan taat. Istaslama artinya berserah diri.
Saliim artinya bersih dan suci. Ini merupakan gambaran dari hati seorang muslim yang
bersih, suci, jauh dari sifat syirik atau menyekutukan Allah. Salaam artinya selamat,
keselamatan. Islam adalah agama yang penuh keselamatan. Jika seorang muslim
menjalankan ajaran Islam dengan baik, maka Allah akan senantiasa menyelamatkannya
baik di dunia maupun akhirat.
Secara istilah Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
untuk umat manusia agar dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat. Muhammad bin
Ibrahim bin Abdullah at Tawaijiri mengatakan bahwa Islam adalah sebuah penyerahan
diri sepenuhnya kepada Allah SWT dengan cara mengesakan-Nya dan melaksanakan
syariat-syariat Nya dengan penuh ketaatan dan keikhlasan. Sedangkan Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahab menegaskan bahwa Islam adalah berserah diri kepada
Allah dengan mengesakan-Nya, tunduk serta patuh kepada Nya dengan melakukan
ketaatan dan berlepas diri dari perbuatan yang syirik serta para pelakunya.
2.Tamadun melayu
Secara etimologis kata tamadun berasal dari bahasa Arab yang terdapat dalam
beberapa istilah antaranya madaninah, tamadun, hadarah dan umran. Hadarah
dimaksudkan sebagai satu daerah, kota, bandar, kampung atau yang yang diusahakan.
Tamadun yang berarti memiliki ciri-ciri hidup kota atau bertamadun. Kota dalam bahasa
Arab adalah mudun yang memiliki ciri-ciri tamadun. Secara terminologi, tamadun
mengandung berbagai arti. Beg berpendapat bahwa tamadun merupakan pencapaian
manusia dalam bentuk kota, skrip, kesenian, seni bangunan, agama, undang-undang dan
politik. Sementara Farmer mendefinisikan tamadun sebagai unit budaya yang terbesar
dalam organisasi manusia yang terdiri dari gabungan normanorma sosial, tradisi dan
institusi-institusi yang berlanjut dari satu generasi ke satu generasi yang lain. Lebih
lanjut Farmer menyebutkan bahwa masyarakat yang bertamadun harus mempunyai ciri-
ciri tertentu seperti wujudnya revolusi pertanian, pemukinan tetap, organisasi sosial
masyarakat, sistem pemerintahan, agama, perbandaran, kemajuan teknologi dan sistem
tulisan.
Istilah Melayu mempunyai maksud yang dalam dan luas. Sebahagian pengkaji
menegaskan, pada istilah Melayu terdapat dua pengertian, yaitu “Melayu” dan
“kemelayuan”. “Melayu” dimaksudkan sebagai satu rumpun bangsa Melayu yang
menggunakan bahasa Melayu, sementara “kemelayuan” mengandungi arti “nilai anutan”
dan “jati diri Melayu”. Zainal Abidin Borhan menegaskan Melayu merupakan satu
masyarakat peribumi atau masyarakat asal rantau ini, rantau atau wilayah kebudayaan
yang disebut sebagai Malay Archipelago, Kepulauan Melayu atau Alam Melayu.
Kesatuan Melayu ini hidup aman, damai dan rukun lantaran sifat adaptif, akomodatif dan
assimilatif. Pengaruh luar yang meresap disaring oleh para genius lokal menjadi
sebahagian budaya Melayu. Genius Melayu terdiri daripada para penulis, sasterawan,
pedagang, pelayar, pengukir, penasihat pemerintah, alim ulama dan pemerintah.
1.Melayu
Secara etimologi kata melayu berasal dari kata mala (yang berarti mula) yu (yang
berarti negeri) seperti dinisbahkan kepada Ganggayu yang berarti negeri Gangga.
Kemudian kata melayu atau melayur dalam bahasa Tamil berarti tanah tinggi atau bukit,
disamping kata mala yang berarti hujan. Ini bersesuaian dengan negeri-negeri orang
melayu pada awalnya terletak pada perbukitan, seperti tersebut dalam sejarah melayu,
bukit Siguntung Mahameru. Selanjutnya dalam bahasa jawa, kata melayu berarti lari
atau berjalan cepat.
2.Asal-usul melayu
Teori Nusantara, salah satu teori dalam penyebaran manusia yang ada di
indonesia. Dimana teori ini mengatakan bahwa asal-ususl manusia yang
menghuni wilayah nusantara ini tidak berasal dari luar, tapi mereka sudah hidup
dan berkembang di wilayah indonesia itu sendiri.
Melalui teori ini muncul 3 gelombang yang utama dalam penyabarannya , yaitu :
Melayu Proto (Melayu Tua), berdasarkan pendapat para ahli mengatakan orang
melayu ini berasal dari Asia Tengah yang perpindah diperkirakan pada tahun
2500 SM. Orang melayu ini lebih maju dari pada orang negrito. Melayu proto
juga dikenali dengan Melayu Negosiddek dimana kebanyakan mereka terdapat
disebuah pulau yang dikenali sebagai pinang, mereka ini mahir dalam bidang
lautan tetapi tidak pandai berenang.
Islam mampu menjaga budaya senantiasa dalam dataran ajaran dan tuntutan nilai-
nilai agama Islam.
Islam mampu melahirkan budaya yang menjadi identitas ideal bagi manusia.
Orang arab terutama yang dari hadramaut memainkan peranan yang besar dalam
menyiarkan dakwah islamiyah di kawasan asia tenggara. Terlepas dari segala
penyebabnya, hijrah mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam penyebaran islam.
Setelah menetap diaerah yang merewka singgahi, maka mereka memulaai dakwah
islamiyah di tempat-tempat yang mereka kunjungi. Meskipun mereka tidak mengenal
islam, namun dengan cara penyampaian dakwah islamiyah yang baik dan ringan, maka
masyarakat menerima ajaran islam dengan hati yang terbuka sehingga memudahkan
islam untuk diterima masyarakat.
Faktor Perdagangan,
Faktor Perkawinan,
Faktor Dakwah,
Masuknya Islam di wilayah Melayu, sebenarnya yang disebut melayu bukanlah suatu
komunitas etnik atau suku bangsa. Namun dalam hal ini masyarakat merupakan
kumpulan etniketnik serumpun yang menganut agama yang sama dengan
menggunakan bahasa yang sama. Etnik-etnik serumpun yang lain pada umumnya
menempati suatu daerah tertentu. Dimanapun berada bahasa dan agama mereka
sama, melayu dan Islam. Kepulauan melayu merupakan gerbang masuk terdapat bagi
pelayaran ketimur. Karna itu tidak heran jika kerajaankerajaan islam awal seperti
samudra pasai.
Islam melayu di Vietnam, masuknya Islam kedaerah ini diperkirakan pada abad 10
dan 11 M melalui jama’ah India, Persia, dan perdagangan Arab yang pada waktu itu
telah ada kerajaan Cham. Umat Islam disini menganut dua mazhab yaitu mazhab
suni dan mazzhab bani. Di Vietnam umat Islam terbagi menjadi tiga kelompok
kelasik umat Islam, yaitu:
Umat yang berasal dari suku-suku yang beragama, mereka adalah pedagang
muslim yang datang dari negeri yang beragam. Kelompok ini memiliki
jumlah umat muslim terbesar.
Kelompok ketiga adalah muslim dari warga negara Vietnam asli yang
warganya masuk Islam atau Islam karna pernikahan.
Islam Melayu di Brunei Darussalam, islam menjadi agama di Brunei ketika rajanya
Awang Alak Betatar masuk Islam dan berganti nama menjadi Sultan Muhammad
Syah pada tahun 1406-1408, lalu seluruh istana juga masuk Islam. Kemudian Islam
berkembang pesat ketika Brunei mengambil alih pusat penyebaran Islam, kebudyaan
islam dan perdagangan ketika Malaka jatuh oleh Portugis pada tahun 1511.
Islam Melayu di Filipina, islam datang ke Filipina pada abad ke-12 yang dibawa oleh
orang Arab melalui perdagangan yang melewati Malaka dan Filipina. Islam
berkembang cukup baik disini hal ini ditunjukan adanya masyarakat muslim dan
berdirinya kerajaan Islam.
Islam Melayu di Semenanjung Malaya, adalah wilayah setrategis dan menjadi pusat
perdagangan di Selat Malaka yang berdampingan dengan pulau Sumatra. Kesultanan
Malaka terletak disenanjung Malaya ini didirikan oleh Parameswara dari Majapahit,
Syamsul Munir mengemukakan lebih lanjut bahwa kesultanan malaka ini berasal
dari kesultanan samudra pasai.
Manusia dihadapan Allah SWT memiliki derajat yang sama, kemuliaan diperoleh
apabila manusia bertawakal kepada Allah SWT, dan taqwa menjadi ukuran
kemuliaan.
Kehidupan manusia dalam masyarakat terikat dalam kesatuan dan persatuan yang
terbagi-bagi menurut susunan kemasyarakatan.
Nikmat Allah yang tertuang dilangit, bumi, dan diantara keduanya harus dinikmati
secara merata.
1.Teori Gujarat
Snouck Hurgronje mengatakan Islam dibawa ke Nusantara dari India, dan tidak
secara khusus dari Arab. Tidak lama kemudian, Hurgronje mengklarifikasi bahwa ketika
Islam telah menguasai kota-kota pelabuhan di India Selatan, Muslim dari Decca yang
tinggal di sana diperlakukan sebagai perantara dalam perdagangan antara negara-negara
Muslim di Timur Dekat dan Nusantara. Kemudian, J.P.Moquette mengatakan bahwa
Islam dibawa ke Nusantara dari Gujarat, India, bertentangan dengan dasar pengungkapan
desain nisan di Pasai secara spesifik, tertanggal 1424, persis sama dengan desain nisan
yang ditemukan di makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik.
Kebenaran ini diperkuat oleh penemuan-penemuan yang melaporkan bahwa batu
nisan di Pasai dan Gresik memang memiliki kemiripan dengan batu nisan yang
ditemukan di Cambay, Gujarat dalam ekspansi, spekulasi Morison yang dikuatkan oleh
T.W. Arnold setuju bahwa Islam dibawa ke Nusantara dari Coromandel dan Malabar
India. Arnold mendukung teori Morison yang didasarkan pada kebenaran bahwa ada
persamaan dalam mazhab fiqh yang ditemukan di Nusantara, Coromandel, dan Malabar.
Dimana sebagian besar umat Islam di Nusantara mengikuti sekolah fiqh Syafi' yang juga
menguasai distrik Coromandel dan Malabar di India.
2.Teori Mekkah
Teori Mekkah mengatakan Islam masuk ke tanah Melayu cukup awal setelah
beberapa puluh tahun meninggalnya Nabi Muhammad. Teori ini menjelaskan bahwa
Islam masuk ke tanah Melayu pada abad ke 7. Teori Gujarat mendapat koreksi dan
kritikan yang signifikan dari para pendukung teori Mekkah, di antaranya oleh Hamka
yang melahirkan teori baru, yaitu Mekkah. Hamka lebih mendasarkan pandangannya
pada peranan bangsa Arab sebagai pembawa agama Islam ke Indonesia. Gujarat
dinyatakan sebagai Tempat singgah semata, dan Mekkah sebagai pusat, atau Mesir
sebagai tempat pengambilan ajaran Islam.
Teori Arab atau Teori Mekkah ini juga dibela oleh Naguib alAttas. Al-Attas
berpendapat, batu-batu nisan yang dibawa dari Gujarat itu dibawa dari India semata-
mata karena jaraknya yang lebih dekat dibandingkan dengan Arabia. Al-Attas
memandang bahwa bukti paling penting yang perlu dikaji ketika membahas kedatangan
Islam ke Nusantara adalah karakteristik internal Islam di dunia Melayu Nusantara. Untuk
itu al-Attas berpendapat bahwa Islam di Nusantara berasal langsung dari Arab.
3.Teori Persia
4.Teori Cina
Masuknya agama Islam ke kawasan Melayu menurut teori cina tidak seumum
teori-teori sebelumnya. Secara historis, Tiongkok memiliki hubungan perdagangan
dengan kawasan Asia Tenggara termasuk wilayah Melayu. Sementara hubungan
perdagangan ini memungkinkan kontak budaya dan agama antara masyarakat Cina dan
Melayu, peran Tiongkok dalam penyebaran Islam di kawasan Melayu tidak sebesar
peran wilayah-wilayah seperti Gujarat, Mekkah, atau Persia.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang
terjadi karena keturunan (congsanguinity) dan juga perkawinan (affinity). Kekerabatan
memegang peranan penting dalam membina ikatan kelompok dan rasa kebersamaan
karena kekerabatan tersebut menunjukkan kedudukan para anggotanya. Istilah tersebut
memperlihatkan perbedaan peran setiap anggota, baik dalam hubungannya dengan
keturunan maupun dalam hubungannya dengan perkawinan.
Dalam kebudayaan Melayu sistem kekerabatan berdasar baik dari pihak ayah
maupun ibu, dan masing-masing anak wanita atau pria mendapat hak hukum adat yang
sama. Dengan demikian termasuk ke dalam sistem parental atau bilateral. Sistem
kekerabatan orang melayu umumnya menganut sistem parental atau bilateral.
2.Panggilan umum dalam kekerabatan orang melayu
Pak cik, uwak, om : panggilan untuk kakak/adik laki-laki baik dari ibu maupun
bapak
Ibu, mak cik, incik : panggilan untuk adik/kakak perempuan dari ibu maupun
bapak
Dll.
Pembagiaan peran.
Melestarikan tradisi.
Menjaga keturunan.
Menjaga adat.
Harmoni masyarakat.
Menghargai sesama.
Keberagaman