Anda di halaman 1dari 4

Nama : Handimas Amirullah Pasaribu

Nim : 12030316608
Matkul : Islam dan Tamaddun Melayu
Prodi : Studi Agama-agama

SOAL

1. Jelasakan apa yang dimaksud dengan melayu?


2. Jelaskan bagaimana hubungan antara melayu dengan islam, dan bagaimana tanggapan
saudara dengan adanya pernyataan bahwa “melayu identik dengan islam”
3. Jelaskan teori masuknya islam di nusantara dan mengapa islam begitu mudah diterima
oleh masyarakat melayu,padahal mereka sudah cukup lama menganut kepercayaan Hindu
atau Buddha
4. Jelaskan hubungan antara agama islam dengan kebudayaan islam?
5. Jelasakan apa yang disebut dengan adat, sumber adat, pembagaian adat, serta fungsi adat
dalam masyarakat melayu.
Jawaban
1) Menurut Burhanuddin Elhulaimy (1963), secara etimologi kata melayu berasal dari kata
sanskerta yaitu: mala (yang berarti mula) dan yu (yang berarti negeri) seperti dinisbahkan
kepada kata Ganggayu yang berarti negeri Gangga. Sedangkan dari bahasa Tamil, yaitu
kata melayu atau melayur yang berarti tanah tinggi atau bukit, disamping kata malay yang
berarti hujan. Dari bahasa jawa, melayu yang berarti lari atau berjalan cepat.
Secara Terminologi melayu berarti sebagai suatu negeri yang mula-mula didiami
dan mendapat banyak hujan, dibangun didaerah perbukitan dan banyak dialiri oleh
sungai.
2) Melayu sebagai sebuah budaya sangat erat berkaitan dengan islam. Hal ini tentu
memberikan pengaruh besar dalam pembentukan dan perkembangan kebudayaan itu
sendiri. Dengan adanya suatu islamisasi dalam kebudayaan melayu, maka hubungan
antara islam dan melayu tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adapun tanggapan saya
melayu identik dengan islam adalah Pengaruh islam terhadap melayu ini sangat
signifikan karena langsung menghujam ke aspek yang sangat mendalam, yaitu
mempengaruhi kepercayaan dan keagamaan. Aspek ini kemudian membawa pengaruh
turunan ke pola hidup keseharian bangsa melayu, termasuk kebudayaan adat dan istiadat.
Pengaruh islam yang kuat terhadap kebudayaan melayu pada akhirnya memberikan
wajah baru bagi lebudayaan melayu. Melayu yang sebelumnya masih menganut
kepercayaan Hindhu-Budha selanjutnya mulai tergantikan dengan islam dan membawa
kebudayaan melayu menjadi banyak bernafaskan islam sebagaimana yang kita saksikan.
3) Adapun teori-teorinya yaitu :
a) Pendapat tentang teori masuknya Islam ke Indonesia yang pertama datang dari
teori Gujarat. Dalam teori ini, diceritakan Islam masuk ke Nusantara pada abad
ke-13 M dari pedagang India Muslim. Teori ini berkembang dari Pijnappel dari
Universitas Leiden yang mengatakan bahwa asal muasal Islam dari Gujarat dan
Malabar. Kemudian, orang Arab bermazhab Syafi'i bermigrasi ke India dan orang
India lah yang membawanya ke Indonesia.
b) Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Hamka dalam Dies Natalis PTAIN ke-8 di
Yogyakarta sebagai koreksi dari teori Gujarat. Dalam teori masuknya Islam ke
Indonesia ini diterangkan bahwa Arab Saudi memegang peranan yang besar.
Pasalnya, menurut Hamka, bangsa Arab pertama kali ke Indonesia membawa
agama Islam dan diikuti Persia dan Gujarat. Adapun, disebutkan masuknya Islam
terjadi sebelum abad ke-13 M, yakni 7 Masehi atau abad pertama hijriyah. Hal ini
dibuktikan setelah wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 632 M, di mana
kepemimpinan Islam dipegang oleh para khalifa. Di bawah kepemimpinan itu,
agama Islam disebarkan lebih luas hingga ke seluruh Timur Tengah, Afrika Utara,
Spanyol. Kemudian, di masa Dinasti Umayyah pengaruh semakin meluas hingga
ke Nusantara. Menurut Arnold (Morrison 1951) bukti masuknya Islam ke
Indonesia dari para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka berdagang
hal ini juga sesuai dengan fakta pedagang Arab menjadi pemimpin pemukiman di
pesisir pantai Sumatera. Para pedagang Arab tersebut juga melakukan pernikahan
dengan penduduk lokal sehingga agama Islam semakin menyebar di Nusantara.
c) Teori masuknya Islam ke Indonesia terakhir adalah Persia yang dicetuskan oleh
Hoesein Djajadiningrat. Dijelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Persia
singgah di Gujarat pada abad ke-13. Hal ini terbukti dari kebudayaan Indonesia
yang memiliki persamaan dengan Persia. Hal ini juga dipertegas oleh Morgan
(1963:139-140) bahwa masyarakat Islam Indonesia sama dengan Persia. Terbukti,
peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai hari peringatan Syi'ah atas
syahidnya Husein. Peringatan ini berbentuk pembuatan bubur Syura.
Alasan mengapa agama Islam adalah mudah diterima orang melayu adalah
bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalandamai, Mulai runtuhnya kerajaan
Hindu danBuddhadi Indonesia seiring masuknya Islam, dan Penyebaran dan
dakwah agama Islam menyesuaikan dengan tradisi masyarakat Indonesia.
4) Hubungan dalam agama islam dengan kebudayaan islam yakni ada berbentuk ibadah,
hubungan kedua membentuk sosial, dan sosial membentuk masyarakat, jadilah wadah
kebudayaan. Konsep tersebut dalam penerapannya tidak terlepas dari tujuan
pembentukan hukum Islam secara umum, yaitu menjaga kemaslahatan manusia selamat
di dunia dan akhirat. adi Islam mempunyai dua aspek, yakni segi agama dan segi
kebudayaan. Dengan demikian, ada agama Islam dan ada kebudayaan Islam. Antara yang
kedua dan yang pertama membentuk integrasi. Demikian eratnya jalinan integrasinya,
sehingga sering sukar mendudukkan suatu perkara, apakah agama atau kebudayaan.
5) Adat adalah berasal dari bahasa arab ‘adah berarti perkataan atau perbuatan yang
dilakukan berulang-ulang, adat juga punya pengertian sama dengan ‘urf.
Sumber adat yaitu
Pembagian adat dalam masyarakat melayu terbagi menjadi 3 yaitu:
a) Adat sebenar adat yaitu prinsip adat melayu yang tak bisa diubah atau diganti
dengan yang lain.
b) Adat yang diadatkan yaitu adat dibuat oleh penguasa pada kurun waktu tertentu
dan adat itu terus berlaku jika tidak diubah oleh penguasa berikutnya.
c) Adat yang teradat yaitu konsesus bersama yang dirasakan cukup baik sebagai
pedoman menentukan sikap dan tindakan dalam menghadapi masalah, konsesus
ini dijadikan pegangan bersama hingga turun temurun.
Fungsi adat dalam masyarakat melayu yaitu :
Menurut Tenas Effendy (2004:66-67)  fungsi adat dalam masyarakat Melayu adalah
sebagai berikut.
a) Menjabarkan nilai-nilai dasar Islam. Tidak dapat dipungkiri bahwa adat Melayu
pada hakekatnya adalah penjabaaran nilai-nilai agama Islam, yang dianut
masyarakatnya. Melalui adat dan kelembagaan adat inilah beragam nilai yang
Islami dikembangkan, kemudian disebarkan ke tengah masyarakat. Nilai ini
kemudian dijadikan identitas kemelayuan yang bersebati dengan Islam. Dari sini
muncul pendapat yang menyatakan bahwa kemelayuan seseorang tidak hanya
ditentukan oleh etnisitas saja tetapi juga melalui agama yang dianut yaitu Islam,
beradat Melayu, dan berbahasa Melayu. Dengan demikian kemelayuan seseorang
menjadi luas, yang terwujud dari berbagai latar belakang suku dan puak.
b) Menjadi identitas yang Islami. Adat Melayu yang berakar dari agama Islam ini
kemudian menjadi identitas kemelayuan, sehingga tidak dapat dipisahkan dari
semua aspek kehidupan mereka. Oleh karena itu seorang yang bukan beragama
Islam kemudian menganut agama Islam, sejak dahulu disebut sebagai masuk
Melayu. Sebaliknya jika seorang Melayu keluar dari agama Islam ia disebut
dengan keluar dari Melayu, dan gugurlah  hak-haknya sebagai orang Melayu, dan
adat kemelayuannya.
c) Menjadi perekat persebatian dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Fungsi utama institusi adat adalah sebagai perekat persebatian
(integrasi) masyarakaat dalam kehidupan sosialnya. Fungsi ini amat penting
karena masyarakat Melayu di Nusanatara ini hidup dalam komunitas yang
heterogen. Kemajemukan ini memerlukan simpai dan perekat yang dapat
menyatukan masyarakat yang beragam itu daalam tatanan kehidupan yang aman
dan damai, saling hormat-menghormati, saling bantu-membantu, dan lainnya. Hal
ini diungkapkan dalam adat senasib sepenanggungan, seaib, dan semalu.

Anda mungkin juga menyukai