Abstract: Islam has become a primary religion that is embraced by the current Ladonesian
community. Before Islam came to Indonesia, the community had embraced the initial belief
system and believed in the belief in the ancestors of Hindu-Budha Islam, which came to
Indonesia and spread throughout the region, including the island of Java. Islam requires Islam
to be able to integrate its teachings with culture on the island of Java. This article discusses
Islam in Java which is able to acculturate with the old age. It is an engraving. The existence of
acculturation between Islam and Javanese culture in the form of measurements can be seen in
the architectural architecture of the mosque Jami’ Al-Istiqomah Sidoharjo.
Keywords: Islam, acculturation, architecture
Abstrak: Islam menjadi agama masyoritas yang dianut oleh masyarakat Indonesia saat ini.
Sebelum Islam datang ke Indonesia, masyarakat telah menganut system kepercayaan dimulai
dari kepercayaan terhadap roh leluhur hingga agama Hindu-Budha. Islam datang ke Indonesia
dan menyebar ke seluruh wilayah termasuk Pulau Jawa. Pada proses penyebaranya, Islam
menghadapi masyarakat yang sangat memegang teguh adat dan kebudayaan, sehingga
mengharuskan Islam mampu memadukan ajaranya dengan kebudayaan di Pulau Jawa. Artikel
ini membahas tentang Islam di Jawa yang mampu berakulturasi dengan kebudayaan Jawa,yaitu
ukiran. Adanya akulturasi antara Islam dengan kebudayaan Jawa berupa ukiran dapat dilihat
pada arsitekur masjid Jami’ Al-Istiqomah Sidoharjo.
Kata kunci: Islam, Akulturasi, Arsitektur.
Indonesia merupakan negara yang beragam salah satunya ditandai dengan memiliki enam
agama sebagai agama resmi. Agama tersebut adalah Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Islam,
dan Konghucu. Tidak ada satu pun pihak yang dapat memaksakan orang lain dalam memilih
agamanya. Hal ini sesuai dengan Pancasila butir pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang
Maha Esa”. Begitu juga dengan agama yang dipeluk oleh masyarakat Jawa. Di mana
masyarakat Jawa terkenal kental dengan budaya dan adat istiadat.
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi literatur dengan
mengumpulkan data yang relevan kemudian di analisis dengan menjelaskan dalam bentuk kata-
kata yang tersusun yang diperluas sehingga diperoleh kesimpulan. Dalam analisis ini dilakukan
3 kegiatan yaitu (1) penyederhanaan kata; (2) penyalinan data dengan penyederhanaan
informasi; (3) menarik kesimpulan. Menurut Danial dan Warsiah (2009), studi literatur
merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah buku, majalah yang
berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Sedangkan menurut Zed (2008) studi literatur
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan kajian
kepustakaan yang berkaitan dengan membaca, mencatat, dan metode pengumpulan data
pustaka serta megolah bahan penelitian.
4. Berita Eropa
Islamisasi Jawa
Jika merujuk pada penemuan makam Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik Jawa
Timur, di mana dalam makam tersebut terdapat nisan yang bertuliskan tahun 475 H atau 1082
M. Sehingga dapat disimpullkan bahwa islamisasi di Jawa dimulai pada abad ke 11 M. Islam di
Jawa di bawa oleh para wali yang disebut dengan Wali Songo. Dalam penyebaranya walisongo
menggunakan berbagai metode untuk dapat beradaptasi dengan masyarakat Jawa yang sangat
erat dengan kebudayaan. Metode tersebut dilakukan dalam bentuk pernikahan, perdagangan,
politik, dan pendekatan budaya. Islam mudah diterima oleh masyarakat Jawa karena ajaranya
yang tidak mengenal kasta. Selain itu dalam penyampaian dakwah Islam para walisongo
menggunakan berbagai strategi, yaitu pengaruh sufisme, Pendidikan, dan Seni Budaya.
Pengaruh sufisme pada penyebaran Islam dapat dilihat dari banyaknya karya sastra
sufistik berbentuk tembang, hikayat, dan kidung. Sedangkan dalam pendidikan para Wali
Songo banyak mendirikan pesantren dan masjid sebagai pusat penyebaran Islam.
Dalam penyampainya yang menggunakan pendekatan seni budaya, Islam banyak
beradaptasi dengan kebudayaan Jawa. Hasil dari adaptasi inilah yang kemudian melahirkan
adanya percampuran kedua kebudayaan. Percampuran ini tidak menghilangkan ciri khas dari
Islam maupun dari kebudayaan Jawa. Agama Islam di Jawa memiliki karakter dan ekspresi
Penempatan ukiran yang pertama berada antara ruang depan yang digunakan untuk
jemaah perempuan dan ruang imam yang digunakan untuk jemaah laki-laki. Ukiran tersebut
memiliki motif Jepara dengan desain daun trubus tanpa buah dan bunga. Daun trubus tidak
berebentuk bongkok namun tetap merelung-relung dan disetiap ujung relunganya terdapat daun
yang bergerombol.
Berbeda dengan motif ukiran yang digunakan pada sekat ruang depan dengan ruang
imam, mihrabnya masjid Jami’ Al Isiqomah didominasi dengan ukiran berebentuk kaligrafi. Di
mana desain paling atas terdapat sembilan bintang. Pada bagian bawah terdapat ukiran lagi
dengan motif Jepara yang desainya sama dengan desain yang digunakan pada sekat ruang
pertama. Desain kaligrafi diambil dari beberapa ayat Al Qur’an yang masing-masing memiliki
makna.
3. Pada Mimbar
Motif Jepara juga digunakan dalam desain sekat samping antara jama’ah laki-laki
dengan perempuan. Desain yang digunakan yaitu motif Jepara dengan desain buah dan bunga
anggur yang disusun bergerombol serta dengan relung yang dikelilingi daun. Motif
menggambarkan tumbuhan yang ditanam dalam pot.
Kesimpulan
Terdapat banyak teori dalam menyatakan siapa dan kapan masuknya Islam ke
Indonesia. Banyak teori yang muncul akibat dari pemikran para ahli sejarah. Bukan hanya dari
Indonesia namun juga dari luar negeri. Dalam penyebaranya Islam melalui banyak saluran,
salah satunya adalah kesenian. Saluran kesenian tersebut yang berperan besar dalam proses
Daftar Rujukan
Annum Dalimunthe,L. 2016. Kajian Proses Islamisasi di Indoesia. Jurnal Studi Agama dan
Masyarakat, 12(1),115-125
Baiti,R. 2014. Teori Proses Islamisasi di Indonesia. Wardah, 15(2), 133-145
Bakri, S. 2014. Kebudayaan Islam Bercorak Jawa (Adaptasi Islam dalam kebudayaan Jawa).
Jornal of Islamic student, 12(12), 33-39.
Bintoro. 2020. Teori dan Proses Islamisasi di Indonesia. Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri,
3(1), 287-301.
Danial, E. & Warsiah. 2009. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan
Kewarganegaraan.
Hayat, R.2016. Studi Tentang bentuk dan Makna Motif Ukiran pada Masjid Asasi di Kota
Padang Panjang. SERUPA: The Journal of Art Education, 4(2), 1-17.
Koentjaraningrat.1990. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Setiawan, A. & Sulaiman, A.M. 2017. Pengembangan Desain Motif Ukir untuk Aktualisasi
Identias Jepara sebagai Kota Ukir. Andharupa, Jurnal Desain Komunikasi visual &
Multimedia, 3(1), 31-48
Zed. M. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor