di Jawa
MAKALAH
Disusun guna untuk memenuhi tugas
MATAKULIAH: Islam dan Kebudayaan Jawa(IKJ)
Yang di ampu oleh: Prof.Dr.Hj.Ismawati,M.Ag
Disusun Oleh:
Achmad Muhandis(081211003)
Andriyanto (081211004)
Budiman Yulianto(081211005)
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2009
1
I. PENDAHULUAN
Dalam pertemuan topik ke tiga ini pemakalah akan
menguraikan beberapa teori tentang masuknya
islam dan pengaruhnya di jawa,mari terlebih dahulu
kita kaji islam dan jawa itu sendiri.
Islam dan jawa adalah dua entitas yang
berbeda.Namun dalam kenyataannya,keduanya
dapat idup berdampingan secara damai.Masuknya
islam ke tanah jawa itu sendiri terbukti tidak
menimbulkan berbagai ketegangan ketegangan yang
cukup berarti.Bahkan lebih dari itu,keduanya saling
trerbuka untuk berinteraksi dan interelasi pada
tataran nilai dan budaya.
Ada bannyak kemungkinan yang teerjadi dalam
mekanisme interelasi.islam mempengaruhi
kebudayaan jawa,islam di pengaruhi jawa ataukah
islam dan jawa saling mempentgaruhi.Maka yang
sebenarnya tengah terjadi adalah islamisasi kultur
jawa ataukah jawanisai kultur islam.itu semua
merupakan hasil dakwah yang berkembang
III. PEMBAHASAN
2
Sejarah masuknya Islam di Indonesia melalui tahap teori dan babak – babak yang penting
sebelum islam itu sendiri masuk kewilayah jawa:
• Ada beberapa teori masuknya islam di indonesia yaitu teori Persia, Teori Gujarat dan Teori
Mekah, yaitu1 :
1. TEORI PERSIA
Teori ini dibangun oleh P.A. Hussein Djayadiningrat. Teori ini lebih menitikberatkan
tinjauannya kepada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam di Indonesia yang
dirasakan memiliki persamaan dengan Persia. Salah satu persamaan tersebut adalah :
Peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai peringatan syiah atas kematian Syahidnya
Husain,di padang juga ada jenis arak arakan krenda hitam yang melambangkan dari ajaran
syiah.
2. TEORI GUJARAT
Teori Gujarat adalah teori yang menyatakan bahwa datangnya Islam di Indonesia berasal dari
Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh Snouck Hurgronye. Dengan alasan agama Islam
disebarluaskan melalui jalan dagang antara Indonesia dengan Cambay (Gujarat).
Menurut J.C. Van Leur, masuknya Islam pada 7 M bukan pada 13 M. Sedangkan pada abad 13
M itu perkembangannya.
3. TEORI MEKAH
Teori ini dipelopori Hamka. Ia berpendapat tersebut karena Mekah sebagai pusat agama Islam.
Dan ia menolak pendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 sebab Islam
masuk Indonesia jauh sebelum abad ke-7.
Pada abad 7 masehi, Islam sudah sampai ke Nusantara. Para Dai yang datang ke Indonesia
berasal dari jazirah Arab yang sudah beradaptasi dengan bangsa India yakni bangsa Gujarat dan
ada juga yang telah beradaptasi dengan bangsa Cina, dari berbagai arah yakni dari jalur sutera
(jalur perdagangan) dakwah mulai merambah di pesisir-pesisir Nusantara.
Sejak awal Islam tidak pernah membeda-bedakan fungsi seseorang untuk berperan sebagai dai
(juru dakwah). Kewajiban berdakwah dalam Islam bukan hanya kasta (golongan) tertentu saja
tetapi bagi setiap masyarakat dalam Islam. Sedangkan di agama lain hanya golongan tertentu
yang mempunyai otoritas menyebarkan agama, yaitu pendeta. Sesuai ungkapan Imam Syahid
Hasan Al-Bana “ Nahnu du’at qabla kulla syai“ artinya kami adalah dai sebelum profesi-profesi
lainnya.
1
http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/02/makalah-masuknya-islam-di-nusantara-
dan.html
3
penyebaran agama berbarengan dengan penjajahan dan kekuasaan. Sedangkan Islam dengan cara
yang damai.
Pada abad 13 Masehi ada fenoma yang disebut dengan Wali Songo yaitu ulama-ulama yang
menyebarkan dakwah di Indonesia. Wali Songo mengembangkan dakwah atau melakukan proses
Islamisasinya melalui saluran-saluran:
• a) Perdagangan
• b) Pernikahan
• c) Pendidikan (pesantren)
Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang asli dari akar budaya indonesia, dan juga adopsi
dan adaptasi hasanah kebudayaan pra Islam yang tidak keluar dari nilai-nilai Islam yang dapat
dimanfaatkan dalam penyebaran Islam. Ini membuktikan Islam sangat menghargai budaya
setempat selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Saat itu media tontonan yang sangat terkenal pada masyarakat jawa kkhususnya yaitu wayang.
Wali Songo menggunakan wayang sebagai media dakwah dengan sebelumnya mewarnai wayang
tersebut dengan nilai-nilai Islam. Yang menjadi ciri pengaruh Islam dalam pewayangan
diajarkannya egaliterialisme yaitu kesamaan derajat manusia di hadapan Allah dengan
dimasukannya tokoh-tokoh punakawam seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.
Para Wali juga menggubah lagu-lagu tradisional (daerah) dalam langgam Islami, ini berarti
nasyid sudah ada di Indonesia ini sejak jaman para wali. Dalam upacara-upacara adat juga
diberikan nilai-nilai Islam.
• e) Tasawwuf
2
Amin darori,islam dan kebudayaan jaw,gama media,semarang2000.hal.34
4
Kenyatan sejarah bahwa ada tarikat-tarikat di Indonesia yang menjadi jaringan penyebaran
agama Islam.
Dalam bentuk artefak kita dapat buktikan itu dalam bentuk makam atau batu nisan, masjid,
ragam hias dan tata kota:
a. Makam
Bukti sejarah yang paling factual barang kali adalah ditemukannya batu nisan, kuburan
Fatimah binti maemun di leran gresik yang berangka tahun 475 H (1082 M/abad 11);
moqoutte seperti di kutip sartono kartodirjo, mengatakan bahwa batu nisan itu mungkin
bukti yang kongkrit bagi kedatangan islam di jawa.4
b. Masjid
Sumber sejarah dalam bentuk arkeologi yang berupa bangunan masjid juga banyak
ditemukan di jawa. Adanya masjid memberikan petunjuk di daerah tersebut ada
komunitas muslim (seperti masjid agung demak)kalau kita lihat dari arsitekturnya masjid-
masjid di jawa pada garis besarnya beratap tumpang, bedug, kentongan, maupun menara.
c. Ragam hias
Dengan diterimanya ajaran islam sebagai penuntun hidup di jawa lahirlah beberapa
ragam hias baru, yaitu kaligrafi dan stiliran ( pengayaan terhadap ragam rias binatang)
d. Tata kota
Di jawa muncul kota-kota baru di wilayah pantai dan pedalaman seperti demak, Cirebon,
banten, pajang dan kota gede. Dari data arkeologi yang ada dapat diketahui komponen
utama kota-kota tersebut yaitu kraton, alun-alun, masjid agung, pasar, kauman,
pemakaman serta pertahanan keamanan.
Ssebenarnya dari data arkeologi itu masih dapat disebutkan suatu candi. Di daerah
porong jawa timur terdapat sebuah candi peri yang menurut soekmono memiliki
3
Ibid.
4
Sartono, kartodirjo dkk, sejarah nasional Indonesia, jilid 3 depdikbud, 1975, hal. 89
5
keganjikan karena bercorak cempa. Namun, candi ini meruapkan peningalan jaman
majapahit yang hindu, sehingga tidak kami masukkan. Tapi adanya keterkaitan dengan
putri darawati dari cempa yang banyak disinggung hitorigrafi tradisional, maka akan
dijelaskan di bagian lain dari tulisan ini.
IV. KESIMPULAN
islam adalah agama yang damai ketika pertama kali singgah dan dalam penyebaran
dakwah islam di jawa merupakan rentetan panjang dari interelasi antara islam dan jawa
dan dapat diterima dengan baik dan berkembang sampai sekarang yang mermemerlukan
penelitian, dari sumber beberapa buku yang kami dapat tidak ada yang menyebut bahwa
teori pertama dari beberapa teori diatas islam di Indonesia khususnya di jawa pada tahun
dan kepastiannya namun semua itu dapat di buktikan dengan kejadian dan bukti adanya
adat tradisi yang mewakili masing masing teori yang semua itu sangat berpengaruh
sampai saat ini.
V. PENUTUP
Makalah demi makalah merupakan pelajaran yang sangat berharga baik bagi diri sendiri
maupun orang lain. Disatu sisi pemateri memberikan ilmu dari hasil evaluasi dan analisisnya,
disisi lain audience dapat mengkritisi segala apa yang telah dipaparkan oleh pemateri dan
menjadikanya perbandingan atau perpaduan pemahaman. Demikianlah makalah yang dapat
kami sampaikan kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan, semoga bermanfaat.
Amien.
Sartono, kartodirjo dkk, sejarah nasional Indonesia, jilid 3 depdikbud, 1975, hal. 89
6
Mascroer, the history of java, ar-ruzz,Yogyakarta,2004