Anda di halaman 1dari 3

Walisongo dan Islam Di indonesia

A. Peran Wali Songo Terhadap Dakwah Islam Di Indonesia

Peranan Wali Songo dapat dibentuk dalam beberapa bidang, seperti bidang pendidikan,
bidang politik, dan yang paling terkenal ialah bidang dakwah
1. Bidang Pendidikan
Peran Wali Songo di bidang pendidikan terlihat dari aktivitas mereka dalam
mendirikan pesantren, sebagaimana yang dilakukan oleh Sunan Ampel, Sunan Giri,
dan Sunan Bonang Di tempat inilah ia mendidik pemuda-pemudi Islam sebagai kader,
untuk kemudian disebarkan ke berbagai tempat di seluruh Pulau Jawa.1
2. Bidang Politik
Pada masa pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, Wali
Songo mempunyai peranan yang sangat besar. Di antara mereka menjadi penasihat
Raja, bahkan ada yang menjadi raja, yaitu Sunan Gunung Jati. Sunan Ampel sangat
berpengaruh di kalangan istana Majapahit . Setiap kali muncul masalah penting yang
harus diputuskan, wali yang lain selalu menantikan keputusan dan pertimbangannya.
Sunan Kalijaga juga menjadi penasehat kesultanan Demak Bintoro2
3. Bidang Dakwah
Sudah jelas sepertinya, peran Wali Songo cukup dominan adalah di bidang dakwah,
baik dakwah melalui lisan. Sebagai mubaligh, Adapun sarana yang dipergunakan
dalam dakwah berupa pesantren-pesantren yang dipimpin oleh para Wali Songo dan
melalui media kesenian, seperti wayang. Mereka memanfaatkan pertunjukan-
pertunjukan tradisional sebagai media dakwah Islam3
Masing-masing anggota Wali Songo memiliki tugas menyampaikan dakwah Islam
melalui berbagai perbaikan dalam sistem nilai dan sistem sosial budaya masyarakat. Dalam
Primbon milik Prof. KH. R. Moh. Adnan, disebutkan tugas tokoh-tokoh Wali Songo dalam
mengubah dan menyesuaikan tatanan nilai-nilai dan sistem sosial budaya masyarakat sebagai
berikut:4
1. Sunan Ampel membuat peraturan-peraturan islami untuk masyarakat jawa
2. Raja Pandita di gresik merancang pola kain batik, tenun lurik, dan perlengkapan
kuda.
3. Susuhunan Majagung mengajarkan mengolah berbagai macam jenis masakan, lauk
pauk.
1
Nurul Syalafiyah and Budi Harianto, “Walisongo. Strategi Dakwah Islam di Nusantara,” J-KIs:
Jurnal Komunikasi Islam 1, no. 2 (December 31, 2020): 41–52”
2
Nurul Syalafiyah and Budi Harianto, “Walisongo.”
3
Nurul Syalafiyah and Budi Harianto, “Walisongo.”
4
Agus Sunyoto, Atlas Wali Songo. (Tangerang Selatan: Pustaka IIMAN, 2017)
4. Sunan Gunug Jati di cirebon mengajarkan tata cara berdoa dan membaca mantra, tat
cara pengobatan, serta tata cara membuka hutan.
5. Sunan giri membuat tatanan pemerintahan di jawa
6. Sunan Bonang mengajar ilmu suluk, membuat gamelan
7. Sunan Drajat mengajarkan tata cara membangun rumah
8. Sunan Kudus merancang pekerjaan peleburan, membuat keris

B. Model Penyebaran Islam wali Songo


Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari Pulau Jawa. Pusat-pusat
penyebaran agama Islam tertua adalah di daerah Gresik dan Surabaya. Sebagaimana
dimaklumi daerah-daerah pesisir utara Pulau Jawa, seperti di Gresik,Tuban, Jepara, yang
dahulu merupakan pelabuhan-pelabuhan yang ramai dikunjungi oleh saudagar-saudagar
asing. Melalui jalan tersebut Islam masuk ke daerah pesisir Jawa Utara. Dari media
perantaranya, penyebaran Islam oleh Wali Songo terbagi menjadi dua jalan, yaitu:
perantara pendidikan dan perantara seni budaya5
Sejarah mencatat, selama rentang waktu antara 1446-1471 M sebagian besar
penduduk Champa beragama Islam berbondong-bondong mengungsi ke Nusantara.
Rentang waktu itu, tepat berurutan dengan terjadinya proses Islamisasi secara besar-
besaran di Nusantara, yang dikenal sebagai zaman awal Wali Songo. Salah satu fakta
sejarah yang menunjuk terjadinya pendekatan sufistik dalam dakwah Islam Wali Songo
adalah terdapatnya naskah-naskah sufistik dan kisah-kisah tokoh suci yang memiliki
karomah luar biasa yang dikaitkan dengan sejumlah nama tokoh sufi termasyhur.6

Tahapan pendekatan penyebaran agama Islam yang ada di Pulau Jawa dilakukan
dengan cara yang selanjutnya dapat diserap dan dipahami nilai-nilai agama Islam menjadi
bagian dari kebudayaan jawa. Ada dua pendekatan, yaitu:
1) Pendekatan yang disebut dengan Islamisasi Kultur Jawa, di mana dalam
pendekatan ini agar budaya Jawa nampak dalam nuansa Islam. Misalnya, mengganti dan
menggunakan istilah dan nama-nama yang bercorak Islam, baik nama tokoh dalam
wayang kulit maupun penerapan hukum serta aturan-aturan yang meliputi aspek
kehidupan yang terjadi dalam masyarakat jawa.
2) Pendekatan Jawanisasi Islam, yang disebut sebagai suatu upaya
penginternalisasian nilai-nilai Islam dengan cara menyisipkan ke dalam budaya yang ada
di Jawa, meskipun nama serta istilah yang ada di Jawa tetap digunakan, namun nilai yang
ada dalam nilai Jawa sehingga Islam menjadi istilah Islam menjawa. Yang kemudian
muncullah istilah Islam Jawa atau sering disebut dengan Islam Kejawen di mana produk
budaya yang ada di Jawa cenderung mengacu atau menitik pada keberadaan Islam.7
5
Dewi Evi Anita, "Walisongo Mengislamkan Tanah Jawa" 1, no. 2 (Oktober 2014): 243-266
6
Camelia Nova, et al., Sejarah Kebudayaan Islam (Pada Masa Rasulullah Hingga Tersebarnya
Islam Ke Nusantara) (Bekasi: Tarbiyah PAR 2 Fakultas Agama Islam, 2022).
7
Darori Amin, Islam dan Kebudayaan Jawa, (Yogyakarta: Gama Media, 2000), hal. 119
C. Kemajuan Peradaban islam Pada Masa Walisongo
Peradaban Islam sangat berkembang pada masa Wali Songo, dengan dukungan kerajaan
Demak. Tidak hanya di Pulau Jawa, kontak dengan Islam berikutnya juga terjadi di berbagai
pulau di Nusantara, perkembangannya seiring dengan tujuan perdagangan atau semata-mata
kerena pengajaran agama Islam. Hal ini dilakukan tidak terjadi dalam kurung waktu yang
bersamaan, misalnya kontak Islam dengan Aceh dan Palembang pada abad VII M. Di Jawa
hampir paling awal, berdasarkan bukti sejarah sekitar abad XI M. Selanjutnya disebarkan
sampai ke Jawa Barat ± abad XVI, yaitu berkaitan dengan pengiriman tentara Kerajaan
Demak ke Cirebon, Jayakarta, dan beberapa wilayah Kerajaan Pajajaran yang berkaitan
dengan perluasan wilayah perdagangan dan pengaruh kekuasaan8.

Daftar Pustaka
Nurul Syalafiyah and Budi Harianto, “Walisongo. Strategi Dakwah Islam di Nusantara,” J-KIs:
Jurnal Komunikasi Islam 1, no. 2 (December 31, 2020): 41–52”
Agus Sunyoto, Atlas Wali Songo. (Tangerang Selatan: Pustaka IIMAN, 2017)
Dewi Evi Anita, "Walisongo Mengislamkan Tanah Jawa" 1, no. 2 (Oktober 2014): 243-266
Camelia Nova, et al., Sejarah Kebudayaan Islam (Pada Masa Rasulullah Hingga Tersebarnya
Islam Ke Nusantara) (Bekasi: Tarbiyah PAR 2 Fakultas Agama Islam, 2022).
Darori Amin, Islam dan Kebudayaan Jawa, (Yogyakarta: Gama Media, 2000), hal. 119

8
Agus Sunyoto, Atlas Wali Songo. (Tangerang Selatan: Pustaka IIMAN, 2017)

Anda mungkin juga menyukai