mendayagunakan segala sumber daya untuk mencapai tujuan. Dengan demikian strategi
dakwah yang dilakukan Walisongo itu berarti diartikan menjadi segala cara yang ditempuh
oleh para wali untuk mengajak manusia ke jalan allah dengan memanfaatkan segala sumber
daya yang dimiliki.
Disamping itu, metode dakwah yang dilakukan Walisongo tidak terlepas dari amanah
Sultan Muhammad 1 yang mengirimkan mereka ke tanah jawa setelah tahun 1402 M. Pada
saat itu beliau menjabat sebagai khalifah Turki ustmani dan mengirimkan surat kepada para
penguasa islam di Afrika Utara dan Timur Tengah, maka dikirimkanlah tim dakwah
berjumlah 9 ulama dengan berbagai keahlian yang ada pada diri mereka. Metode yang
digunakan Walisongo yaitu membangun ekonomi dan keamanan masyarakat, serta mendekati
para pemuka kerajaan, para wali selalu membuat pesantren untuk mendidik para murid yang
baru masuk islam yang pastiya berhijrah sebagaimana cara-cara dakwah yang pernah
dilakukan oleh Rasulullah saw, ialah dengan cara memberi pidato dalam kelompok-
kelompok, dipasar-pasar, mengunjungi rumah-rumah, memerintahkan sahabatnya berhijrah,
mengirim utusan atau delegasi, menyurati raja atau amir atau dengan usaha lainya. 2
Mengkaji secara mendalam tentang gerakan dakwah yang dilakukan oleh Walisongo,
disini dapat melihat adanya kaitan benang merah dari semangat gerakan dakwah yang pernah
dilancarkan walisongo dapat dikatakan sebagai manifestasi reflektis dari metode dakwah
Nabi Muhammad saw, hasil sukses yang diperoleh Walisongo dalam menyebarkan dakwah
islam ditanah jawa tidak bisa lepas dari metode yang dipakai kala itu, yaitu:
BAB 1
3
Imam Wahyudi, “Nilai-nilai Islam Dalam Cerita Walisanga pada Pagelaran Wayang Kulit Lakon Lahirnya Sunan
Giri di Desa Manyar Kecamatan Sekaran Lamongan Melalui Media Video”, (Skripsi, IAIN Surabaya, Surabaya,
2011), 62.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam penyebaran agama islam dipulau jawa, wali songo telah merumuskan strategi
kebudayaan secara lebih sistematis, terutama bagaimana menghadapi kebudayaan Jawa dan
Nusantara pada umumnya yang sudah sangat tua, kuat, dan sangat mapan. Ternyata wali
songo memiliki metode yang sangat bijak. Mereka memperkenalkan islam tidak serta merta,
tidak ada cara instan, karena itu mereka merumuskan strategi jangka panjang. Tidak masalah
kalau harus mengenalkan islam pada anak-anak. Sebab, mereka merupakan masa depan
bangsa. Dalam hal ini, tentu dibutuhkan ketekunan dan kesabaran.
Dalam dunia pesantren, diterapkan Fiqhul Ahkam untuk mengenal dan menerapkan
norma-norma keislaman secara ketat dan mendalam. Tetapi, ketika masuk dalam ranah
masyarakat, diterapkan fiqhul dakwah, ajaran agama diterapkan secara lentur, sesuai dengan
kondisi masyarakat dan tingkat pendidikan mereka. Dan, yang tertinggi adalah fiqhul hikmah,
di mana ajaran islam bisa diterima oleh semua kalangan, tidak hanya kalangan awam, tetapi
juga kalangan bangsawan, termasuk diterima oleh kalangan rohaniawan Hindu dan Buddha
serta kepercayaan lainya.
Proses masuknya islam ke Indonesia menurut para peneliti sepakat bahwa Islam itu
berjalan secara damai meskipun ada juga penggunaan kekuatan oleh penguasa Indonesia
untuk menguasai rakyat atau masyarakat. Secara umum mereka menerima islam tanpa
meninggalkan kepercayaan dan praktek keagamaan yang lama. Hal ini yang sering dilakukan
oleh juru dakwah di Jawa adalah Wali Songo. Mereka mengajarkan islam dalam bentuk
kompromi dengan kepercayaan setempat.
Mengenai asal, tokoh, pembawa, waktu dan tempat Islamisasi pertama kali di Indonesia
masih merupakan masalah yang controversial. Hal ini disebabkan kurangnya data yang dapat
digunakan untuk merekontruksi sejarah yang valid, juga adanya pembedaan tentang apa yang
dimaksud dengan islam. Sebagian peneliti memberikan pengertian islam dengan Kriteria
formal yang sangat sederhana seperti mengucapkan kalimat syahadat atau pemakaian Islam
secara sosiologis.
Wali Songo sebagai jantung penyiaran Islam di Jawa. Ajaran-ajaran walisongo memiki
pengaruh yang besar dikalangan masyarakat jawa, bahkan kadangkala menyamai pengaruh
seorang raja. Masyarakat jawa memberikan gelar sunan kepada walisongo. Kata Sunan
diambil dari kata susuhan yang dijunjung tinggi/dijunjung di atas kepala, gelar atau sebutan
yang dipakai para raja.
B. Rumusan masalah
1. Jelaskan pengertian definisi Walisongo?
2. Bagaimana profil dari Walisongo secara rinci?
3. Apa saja dakwah yang dilakukan Walisongo untuk penyebaran islam?
C. Tujuan
1. Mengerti lebih jabar tentang bagaimana pengertian walisongo
2. Memahami dinamika Walisongo
3. Mengetahui teknik dakwah Walisongo di Jawa dalam menyebarkan islam