MAKALAH
Disusun Oleh,
PAI 1A
Izza Firdiana Rizky (133111012)
Baihaqi (133111013)
Rizqi Ainunhayati (133111014)
Edy Sudihartono (133111015)
Muhamad Basori (133111016)
2013
I. PENDAHULUAN
harmonis setiap pribadi manusia dengan Allah, dan alam semesta. Berdasarkan
walisongo.[1]
Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan
Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang
persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila bukan
Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada
hingga pemerintahan.
lain yang juga berperan, namun peranan mereka yang sangat besar dalam
masyarakat secara luas, serta dakwah secara langsung, membuat “sembilan wali”
II. RUMUSAN MASALAH
III. PEMBAHASAN
memiliki keunikan makna tesendiri ketika sebagian atau semuanya disebut secara
bersamaan. Namun, kesemuanya akan memiliki makna yang sama jika disebut
salah satunya, sebab salah satu istilah itu sebenarnya sudah mewakili istilah yang
lain. Atas dasar itu dalam beberapa buku pendidikan islam, semua istilah itu
untuk mewujudkan sarana belajar dan proses pembelajaran, agar siswa secara
ajaran Islam.
berikut:
Penyebaran agama islam di jawa tidak bisa dipisahkan dari perananan para
wali. Jumlah para wali yang terkenal adalah sembilan, yang dalam bahasa jawa
dengan ajaran islam, tanpa dirasakan sebagai sesuatu yang asing oleh etnis Jawa.
Tanah Jawa. Sukses gemilang perjuangan para Wali ini tercatat dengan tinta emas.
Islam masuk ke Indonesia dibawa pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia.
Adapun kota pelabuhan dagang yang berperan besar dibidang penyebaran agama
Islam diabad ke-16 adalah Malaka. Saat para pedagang muslim menunggu
perubahannya arah angin untuk menuju tempat tertentu dalam berlayar, mereka
memanfaatkan waktu luangnya untuk menyebarkan Islam kepada para pedagang
2. Peranan Perkawinan dalam Proses Penyebaran Islam
pedagang Arab, Persia dan Gujarat menikah dengan wanita Indonesia, terutama
putri bangsawan atau raja. Misalnya Syeh Maulana Ishak menikahi Dewi
Sekardadu, putri raja Blambangan yang menurunkan Sunan Giri. Sunan Ampel
Tuban, menurunkan Sunan Bonang dan Sunan Drajat, dsb. Dengan cara ini,
pondok-pondok pesantren. Para santri yang telah lulus merupakan ujung tombak
dan terdapat berbagai kerajaan Hindu dan Budha, sehingga budaya dan tradisi
lokal saat itu kental diwarnai kedua agama tersebut. Budaya dan tradisi lokal itu
oleh Walisongo tidak dianggap “musuh agama” yang harus dibasmi. Bahkan
budaya dan tradisi lokal itu mereka jadikan “teman akrab” dan media dakwah
sebagai perbandingan. Setelah diteliti, ternyata dakwah Walisongo yang bijak dan
halus sesuai dengan dakwah Nabi. Dakwahnya sesuai ayat di bawah ini:
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
Juga pesan Nabi saat mengutus Abu Musa dan Mu’adz berdakwah,
(objek dakwah) lari!” (HR Muslim). Dan Hadits dari Siti Aisyah, “Rasulullah
pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka
warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain
itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati
gresik semakin meningkat. Beliau memiliki gagasan mengalirkan air dari gunung
menarik hati masyarakat, yang tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara.
1419.[8]
Sunan Ampel adalah anak dari Maulana Malik Ibrahim yang tertua, ia
Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentral pendidikan yang sangat berpengaruh
Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah
penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah “Mo Limo”
(moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan
Sunan Bonang belajar agama dari pesantren ayahnya di Ampel Denta. Tak
seperti Sunan Giri yang lugas dalam fikih, ajaran Sunan Bonang memadukan
ajaran ahlussunnah bergaya tasawuf dan garis salaf ortodoks. Ia menguasai ilmu
fikih, usuludin, tasawuf, seni, sastra dan arsitektur. Masyarakat juga mengenal
Sunan Bonang sebagai seorang yang piawai mencari sumber air di tempat-tempat
gersang.
Ajaran Sunan Bonang berintikan pada filsafat ‘cinta’. Sangat mirip dengan
pengetahuan intuitif (makrifat) dan kepatuhan kepada Allah SWT atau haq al
yang disukai masyarakat. Dalam hal ini, Sunan Bonang bahu-membahu dengan
Sunan Bonang menggubah gamelan Jawa yang saat itu kental dengan estetika
Hindu, dengan memberi nuansa baru. Dialah yang menjadi kreator gamelan Jawa
Dalam pentas pewayangan, Sunan Bonang adalah dalang yang piawai membius
tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara langsung dan tidak banyak
“berilah tongkat pada si buta, beri makan pada yang lapar, beri pakaian pada yang
Beliau memiliki keahlian khusus dalam bidang agama, terutama dalam ilmu
fikih, tauhid, hadits, tafsir serta logika. Karena itulah di antara walisongo hanya ia
yang mendapat julukan wali al-‘ilm (wali yang luas ilmunya), dank arena
keluasan ilmunya ia didatangi oleh banyak penuntut ilmu dari berbagai daerah di
sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus.
4) Bagian adat istiadat yang tidak sesuai dengan mudah diubah langsung diubah.
Selain masjid, Sunan Kudus juga mendirikan padasan tempat wudlu dengan
pancuran yang berjumlah delapan, diatas pancuran diberi arca kepala Kebo
d. Selamatan Mitoni
keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-
orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni
yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak
suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana
dan Pucung yang bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.
untuk berdakwah penyebaran Islam, antara lain dengan wayang, sastra dan
sehingga dengan tanpa terasa mereka telah tertarik pada ajaran-ajaran Islam
sekalipun, karena pada awalnya mereka tertarik dikarenakan media kesenian itu.
Misalnya, Sunan Kalijaga adalah tokoh seniman wayang. Ia itdak pernah meminta
wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi di dalam
akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara
grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap
pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid.
Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah
sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam.
Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan
masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat
diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara,
Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni
Sunan Gunung Jati sebelum meletakkan dasar agama Islam dan bagi
perdagangan orang Islam, terlebih dahulu telah menunaikan rukun ke-5 naik haji
ke Mekkah sebelum tiba di Kerajaan Sultan Demak. sebagai haji yang shaleh dan
kerajaan itu.
Pasundan di situ, dan mengambil alih pemerintahan atas kota pelabuhan tersebut.
IV. KESIMPULAN
Secara garis besar peran walisongo dalam penyebaran agama islam antara
lain:
a. Pada masa Sunan Ampel mulai didirikan pesantren Ampel Denta sehingga
pesantren tersebut sunan Ampel mendidik para pemuda Islam untuk menjadi dai.
yang disesuikan dengan budaya Islam baik melalui akulturasi maupun asimilasi
kebudayaan.
masyarakat jawa yang sangat menggemari wayang serta musik gamelan hal itu
terjadi pada masa Raden Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang). Dalam
g. Mengembangkan seni suara, seni ukir, seni busana, seni pahat, dan kesusastraan.
V. PENUTUP
agama Islam kita dapat selalu menghormati Walisongo sebagai penyebar Islam
dan guru. Seandainya bukan karena mereka, mungkin kita saat ini beragama
Hindu atau Budha seperti nenek moyang kita. Walisongo guru kita, karena nenek
moyang kita belajar pada mereka atau murid-murid mereka; dan kiai serta guru
kita masa sekarang belajar pada gurunya, gurunya belajar pada gurunya lagi, terus
sampai Walisongo. Karena itulah para ulama dan habaib mengamalkan ajaran
Walhasil, Walisongo adalah ulama-wali yang alim dan bijak. Mereka dan
Sayidina Ali, “Demi Allah, sungguh Allah memberi petunjuk pada seseorang
(hingga masuk Islam) melalui kamu itu lebih baik bagimu daripada memperoleh
bahwa Nabi mendapat pahala seperti pahala seluruh umatnya, sejak diutus sampai
Kiamat. Maka begitu pula Walisongo, sebagai penyebar Islam “pertama”, mereka
mendapat pahala seperti pahala semua umat Islam Indonesia, sejak dakwahnya
sampai Kiamat.
DAFTAR PUSTAKA
Mandiri.
Rineka Cipta.
http://perkulihan.blogspot.com/2012/12/pendidikan-islam-pada-masa-wali-songo.html, 9
http://satriopinandito.wordpress.com/2009/01/07/memahami-metode-dakwah-
http://bloggersumut.net/sejarah-budaya/sejarah-sembilan-wali-walisongo-wali9.9 Oktober
http://multazam-einstein.blogspot.com/2013/05/makalah-peran-walisongo-dalam.html.
Su’ud, Abu, 2003, Islamologi (Sejarah Ajaran dan Peranannya dalam Peradaban Umat
.
[1] Haidar Putera Daulay, Pemberdayaan Pendidikanislam di Indonesia,
[2] http://perkulihan.blogspot.com/2012/12/pendidikan-islam-pada-masa-
2010), hlm.10.
[6] http://satriopinandito.wordpress.com/2009/01/07/memahami-metode-
[8]http://bloggersumut.net/sejarah-budaya/sejarah-sembilan-wali-
[9]http://multazam-einstein.blogspot.com/2013/05/makalah-peran-
hlm.308.
[13] http://satriopinandito.wordpress.com/2009/01/07/memahami-metode-