MEDIA PENDIDIKAN
PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH
FIRMAN AKBAR
sepatutnya kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
khilaf dan salah hanya milik penulis sebagai hamba-Nya. Shalawat serta salam
Penyusun sangat menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak
PENYUSUN
FIRMAN
DAFTAR ISI
..............................................................................................1
.........................................................................................2
14
...........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pembelajaran. Melalui media proses belajar mengajar bisa lebih menarik dan
terhadap warna maka dapat diberikan media dengan warna yang menarik. Begitu
juga dengan siswa yang senang berkreasi selalu ingin menciptakan bentuk atau
objek yang diinginkan, siswa tersebut dapat diberikan media yang sesuai, seperti
plastisin, media balok bangun ruang, atau diberikan media gambar lengkap
sangat membantu siswa dalam belajar, seperti belajar berhitung, membaca, dan
memperkaya pengetahuan.
itu media juga harus merangsang siswa mengingat apa yang sudah dipelajari
selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dalam
bahasa Arab, media dalah perantara ( )وسائلatau pengantar pesan dari pengirim
terjadi interaksi belajar mengajar. Media pembelajaran adalah alat bantu mengajar
sebagai upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru dengan peserta didik dan
disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang
mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Dengan demikian,
peserta didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat bila
penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan
untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai
alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara
ucapan dirinya seperti mereka diajar oleh gurunya pada waktu sekolah zaman
lisan, siswa berarti sudah mengerti. Padahal, justru dengan lisan saja siswa akan
cepat lupa sehingga tidak terdapat informasi yang melekat dalam memorinya.
bantu guru untuk mengajar yang berupa alat bantu visual, sehingga lahirlah alat
hingga saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin
tersebut.
Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap
1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi,
2. Perilaku yang digariskandalam tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa, baik
pembelajaran, namun hanya beberapa saja. Untuk itu perlu di lakukan pemilihan
media tersebut. Agar pemilihan media pembelajaran tersebut tepat, maka perlu
Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih
dapat melakukan kegiatan belajar secara lebih leluasa, kapanpun dan dimanapun,
oleh waktu dan tempat. Penggunaan media akan menyadarkan siswa betapa
Perlu kita sadari bahwa alokasi waktu belajar di sekolah sangat terbatas, waktu
Kebiasaan siswa untuk belajar dari berbagai sumber tersebut, akan bisa
topik bahasan.
tersebut.
mencapai tujuan.
baik. Salah satu upaya yang dapat agar diperoleh media pembelajaran yang baik
adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat dipilih dan diikuti.
Model pengembangan Prata dan Lopes terdiri dai 9 tahap yaitu (1) analisis
pemesangan prototype dan tes (8) implementasi dan kesimpulan (9) pemeliharaan.
[9]
Model pengembangan Luther terdiri dari 6 tahap yaitu (1) Consep (2)
desain material (3) collecting (4) assembly (5) testing (6) distribution.[10]
identifikasi kebutuhan (2) perumusan tujuan (3) perumusan butir-butir materi (4)
perumusan alat pengukur keberhasilan (5) penulisan naskah media (6) tes/uji coba
tersebut dimanfaatkan).
b. Design (perancangan)
c. Developmen (produksi)
tools, pengemasan/formatting, pengkajian.
d. Implementation
prosedurnya yang lengkap dan sederhana. Namun dalam makalah ini akan kaji
tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan
yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan
siswa dapat melakukan sholat dengan baik dan benar, sementara mereka baru bisa
takbir saja, maka perlu dilakukan latihan untuk ruku, sujud, dan seterusnya.
atau keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa
dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini dapat disederhanakan dengan
cara mengenalisa topic-topik materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya
memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan
mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam). contoh melakukan
menggosok gigi, membuang sampah pada tempatnya, mandi 2 kali sehari, selalu
berpakaian rapih dan tidak jajan sembarangan. namun dalam kenyataannya tidak
sesuai dengan harapan. dengan demikian terjadi kebutuhan bagaimana
dapat berfungsi dengan baik. dan media yang digunakan siswa, haruslah relevan
2. Merumuskan tujuan
Tujuan dapat memberikan arah tindakan yang kita lakukan. Dalam proses belajar
dapat memberikan arah kemana siswa akan pergi, bagaimana ia harus pergi
kesana, dan bagaimana ia tahu bahwa telah sampai ke tempat tujuan. Tujuan ini
kemampuan itulah yang menjadi bahan pengajaran yang disajikan kepada siswa.
Dengan cara tersebut dapat diperoleh bahan pembelajaran yang lengkap dan dapat
sebelum naskah program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang
disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau
cheklist prilaku.
melakukan tes uji coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan alat
pengukurnya tes, maka siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut.
materi yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya atau dari materi
yang dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka dimanakah letak
pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu
dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media.[23]
dan merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu
diambil oleh kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam.[24] Dalam teknis
penulisan naskah, pengkajian naskah atau revisi naskah, revisi naskah sampai
efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan
dari program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap
telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak
merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini
yang dilaksanakan dengan maksud untuk menentukan nilai dari segala media atau
alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Penilaian ini dimaksudkan
untuk mengetahui apakah media yang dibuat tersebut dapat mencapai tujuan-
pokok yang sering muncul adalah apa yang harus dievaluasi. Ini berarti, setiap
memiliki gaya belajar berbeda. Menurut Michael Gardner ada tiga gaya belajar
yang dimiliki manusia yakni: gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat),
gaya belajar audiotorial (belajar dengan cara mendengar) dan gaya belajar
Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan baik melalui perseorangan atau
melalui kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses
tidak ada lagi yang perlu direvisi, maka langkah selanjutnya adalah media
tersebut siap untuk diproduksi. akan tetapi bisa saja terjadi setelah dilakukan
produksi ternyata setelah disebarkan atau disajikan ada beberapa kekurangan dari
aspek materi atau kualitas sajian medianya (gambar atau suara) maka dalam kasus
seperti ini dapat pula dilakukan perbaikan (revisi) terhadap aspek yang dianggap
kurang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kesempurnaan dari media yang
dibuat, sehingga para penggunanya akan mudah menerima pesan-pesan yang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemkian rupa
sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif.
fungsi khususnya sebagai alat dan sumber belajar. Media sebagai alat bantu dalam
peserta didik. Guru sekarang sudah sangat sadar bahwa penggunaan media dalam
proses pembelajaran itu sangat dibutuhkan agar peserta didik lebih mudah dalam
agar dapat mencapai tuj.uan dan atau standar kompetensi yang telah ditetapkan
suatu usaha penyusunan rogram media pembelajaran yang lebih tertuju pada
perencanaan media.
DAFTAR PUSTAKA
2002.
(http://isaansori888.blogspot.com/2013/03/prosedur-pengembangan-media-
(http://kholidsibagariang.blogspot.com/2012/07/pentingnya-mengembangkan-
Alfabeta, 2008.