Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

SEJARAH AGAMA-AGAMA DI INDONESIA


Selain suku, bahasa, dan budaya, agama di Indonesia juga beragam. Keberagaman tersebut
menjadikan negara kita semakin kaya akan nilai sosial. Sebagai negara yang mengakui
banyak agama, Indonesia menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali. Indonesia
bukanlah negara yang menjalankan pemerintahkan berdasarkan hukum agama tertentu.
Namun negara kita mengakui agama atau kepercayaan kepada Sang Pencipta sebagai
elemen penting.Berikut sejarah agama-agama di Indonesia
A. Agama Islam
Agama Islam masuk ke Indonesia dari berbagai tempat. Sejarah masuknya Islam ke
Nusantara bahkan melahirkan teori-teori yang berbeda. Berikut penjelasan tentang
masuknya Islam ke Indonesia.
1) Teori Arab
Teori ini menjelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang
Arab pada tahun 674 masehi. Teori ini didukung dengan adanya nisan bertuliskan
Ha-Mim yang artinya 670 masehi.
2) Teori Gujarat
Teori ini menyebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh ulama dari
Gujarat, India. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi munculnya teori ini.
 Fakta tentang peran bangsa Arab dalam menyebarkan Islam di Indonesia
kurang.
 Sudah terjalin hubungan dagang India – Indonesia.
 Adanya inkripsi tentang Islam di Sumatera yang membuktikan hubungan
antara Sumatera dengan Gujarat.
3) Teori Persia
Teori yang ketiga yaitu teori Persia yang menyebutkan bahwa Islam masuk ke
Nusantara dibawa oleh orang-orang dari Persia. Beberapa alasan munculnya teori
ini sebagai berikut:
 Terdapat peringatan 10 Muharram satau hari Asyura seperti peringatan orang
Syi’ah atas terbunuhnya Husein bin Ali.
 Terdapat kerjasama ajaran Syeh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Irain al-Hallaj.
 Penggunaan bahasa Iran dalam pengajian Qur;an tinggal awal dengan cara
mengeja huruf Arab.
 Ditemukan nisan makam Malikul Saleh (1297) dan makam Malik Ibrahim
(1419) di Gresik.
 Mahzab Syafi’i banyak diikuti umat Islam di Indonesia. Mahzab ini menjadi
mahzab utama di Malabar.
4) Teori Cina
Ada juga yang menyebutkan Islam masuk ke Indonesia lewat jalur perdagangan
abad 7 – 8 masehi dibawa oleh pedagang dari Cina. Sayangnya teori ini terbilang
lemah karena tidak ada bukti tentang kehadiran masyarakat Cian di Nusantara
meskipun banyak ditemukan keramik dari Negeri Tirai Bambu. Keramik-keramik
tersebut diketahui datang dibawa oleh pihak perantara non Cina.
5) Teori Turki
Teori ini menyebutkan bahwa Islam datang ke Indonesia dibawa oleh orang dari
Turki. Alasan yang mendasari munculnya teori ini yaitu:
 Banyak ulama Turki yang berdakwah di Indonesia. Adanya kibat karangan
ulama Kurdi yang menjadi rujukan.
 Pengaruh ulama Ibrahim al-Kurani yang merupakan ulama Turki di
Indonesia.
 Adanya tradisi berzanji di Indonesia.
B. Agama Protestan
Agama yang diakui di Indonesia berikutnya yaitu Protestan. Agama Protestan tidak
bisa lepas dari pengaruh Belanda. Pada awal masuknya VOC ke Indonesia, Protestan
mendapatkan perhatian lebih. Sebelumnya masyarakat Indonesia banyak yang
menganut Kristen Katolik selama penjajahan Protugis. Namun sejak Protugis
digantikan Belanda sistem kepercayaan masyarakat juga ikut berubah. Masyarakat
Indonesia akhirnya banyak yang memeluk Protestan baik karena keinginanan sendiri
maupun karena pemaksanaan dari VOC.
C. Agama Katolik
Katolik menjadi agama di indonesia yang berada di posisi ketiga. Pengikuti Katolik
menurut data di indonesia.go.id sebanyak 2,9 persen. Sejarah awal munculnya Katolik
di Nusantara tidak bisa lepas dari pengaruh bangsa Portugis yang pada saat ini
menjajah Indonesia. Kedatangan Portugis tidak hanya menjalankan misi perdagangan,
namun turut membawa pengaruh agama ini. Maluku menjadi daerah pertama yang
mendapatkan pengaruh Katolik. Pada 1546 – 1547 misionaris Portugis Francis Xavier
berhasil membaptis ribuan orang disana dan membangunan sekolah untuk penduduk di
daerah tersebut.
D. Agama Hindu
Hindu menjadi agama yang diakui di Indonesia berikutnya. Persebaran agama ini ada
diseluruh Nusantara. Hindu pertama kali masuk pada awal tahun masehi. Hal ini
diketahui bari bukti prastati pubakala di abada 4 masehi berupa tujuh Yupa
peninggalan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Yupa tersebut terdapat keterangan
tentang kehidupan beragama. Inti dari keterangan di Yupa tersebut yaitu Raja
Mulawarman melakukan yadnya di tempat suci untuk memuja Dewa Siwa. Tempat
tersebut bernama Vaprakeswara. Bukti sejarah lainnya juga ditemukan di beberapa
daerah.
 Prasasti Ciaruteun, Kebonkopi, Jamu, Pasir Awi, Muara Cianten, Tugu, dan
Lebak di Jawa Barat. Prasasti tersebut menggunakan bahasa Sansekerta dengan
huruf Pallawa.
 Kompleks Candi Arjuna dan Candi Srikandi di Dieng, Wonosobo.
 Prasasti Dinaya di dekat Kota Malang.
 Candi Badut di daerah Malang.
 Arca Siwa dan Pura Putra Bhatara Desa Bedahulu, Gianyar di Bali.
E. Agama Budha
Agama di Indonesia yang kelima yaitu Budha. Agama ini masuk ke Indonesia sekitar
abad ke 5 masehi. Dalam penyebaran agama Budha di Nusantara terdapat dua cara.
 Masyarakat berperan pasif: maksudnya masyarkat di Indonesia mempelajari
agama tersebut dari masyarakat India dan Cina yang datang ke tanah air,
 Masyarakat berperan aktif: teori ini menyebutkan bahwa ada masyarakat
Indonesia yang datang langsung ke India dan Cina untuk mempelajari dan
mendalami agama ini. Kemudian kembali ke daerah asalnya dan menyebarkan
kepercayaan tersebut.
F. Agama Konghucu
Agama keenam yang diakui oleh negara kita yaitu Konghucu. Agama ini muncul sejak
abada ke-17. Hal ini terlihat dari bangunan tua tempat pemujaan para Konfusius yang
ada di Pontianak. Namun pembentukan agama secara resmi baru mulai di abada ke -
19. Diawali dengan pembentukan Khong Kau Tjong Hwee atau Persatuan Masyarakat
Konghucu di Bandung. Sementara itu, agama Konghucu baru mendapatkan pengakuan
resmi dari pemerintah pada tahun 1965 melalui Keputusan Presiden No 1 Tahun 1965.
Agama ini memiliki sejarah yang cukup berliku. Di masa orde baru, kegiatan
keagamaan sangat dibatasi bahkan dilarang. Hal ini membuat banyak pemeluk
Konghucu berpindah ke agama lain. Kemudian masa reformasi agama ini mulai eksis
kembali. Akhir 2007, dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang
pendidikan agama. Dari peraturan tersebut agama Konghucu mendapatkan tempat di
bidang penddikan. Meskipun pengikutnya tak sebanyak agama lain, namun ajarannya
masih banyak dianut terutama oleh mereka yang berketurunan Tionghoa.
BAB 2

RUMAH IBADAT, KITAB SUCI, PEMIMPIN AGAMA, HARI RAYA KEAGAMAAN

A. Agama Islam
1. Rumah Ibadat
Tempat ibadah agama di Indonesia ini yaitu masjid. Bagi umat Islam, masjid
digunakan untuk berbagai keperluan seperti sholat, mengaji, hingga musyawarah
keagamaan. Berikut ini beberapa masjid bersejarah yang ada di Indonesia.
 Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
 Masjdi Rata Al-Mashun Medan
 Masjid Raya Syekh Bruhanuddin
 Masjid Raya Pekanbaru
 Masjid Agung Banten
 Masjid Besar Kauman Yogayakarta
 Masjid Jami Kudus

2. Kitab Suci
Agama yang ada di Indonesia ini memiliki kitab suci bernama Al-qur’an. Kitab suci
ini di turunkan di Kota Mekkah dan Madinah dengan menggunakan bahasa Arab. Di
dalam Al-qur’an ada 114 surat dan 30 jus. Al-qur’an menjadi pedoman hidup bagi
umat Islam. Didalamnya ada petunjuk, perintah, dan larangan untuk umat Islam.

3. Pemimpin Agama
Pemimpin agama islam adalaha ulama, ustaz, habib, kyai

4. Hari raya keagamaan


Hari raya keagamaan islam di Indonesia adalah :
 Tahun Baru Hijriah
 Idul Fitri
 Idul Adha
 Isra Mi'raj
 Maulid Nabi Muhammad SAW
B. Agama Protestan
1. Rumah Ibadat
Tempat ibadah agama di Indonesia ini yaitu gereja. Sejarah tempat ibadah ini juga
tidak lepas dari pengaruh Belanda. Pada masa kolonial Belanda, gereja Protestan di
Indonesia berkembang sangat pesat serta masuk dalam pengawasan dan tanggung
jawab VOC. Bagi pemerintah Belanda, gereja-gereja tersebut sangat istimewa. Bahkan
jemaat-jemaat di Indonesia merupakan perwujudan jemaat gereja Belanda dengan asas
ajaran Calvinis. Beberapa gereja Protestan di Indonesia yang bersejarah berikut
daftarnya:
 Gereja Protestan di Maluku
 Gereja Protestan di Tenrate dan Tidore
 Gereja Protestan di Sulawesi Utara
 Gereja Protestan Injili di Minahasa
 Gereja Protestan di Sangir Talaud

2. Kitab Suci
Agama protestan juga memiliki kitab suci sebagai pedoman hidup umatnya. Kitab suci
agama ini bernama Al-Kitab. Dalam agama Kristen dikenal istilah kanon atau canon
yang berarti sebuah aturan atau standar. Kanon Protestan terdapat perjanjian lama.
Ruang lingkup perjanjian tersebut yaitu kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan,
dan Ulangan.

3. Pemimpin Agama
Pemimpin Agama Kristen Protestan biasanya disebut Pendeta.

4. Hari Raya Keagamaan


Hari Raya Keagamaan Kristen Protestas Di Indonesia adalah :
 Hari Raya Pentakosta
 Hari Raya Paskah
 Hari Raya Jumad agung
 Hari Raya Natal
C. Agama Katholik
1. Rumah Ibadat
Sama seperti Protestan, agama Katolik juga memiliki tempat ibadah bernama gereja.
Sejarah awal gereja Katolik ada di Halamahera. Gereja ini sudah ada sejak masa
Portugis dan menjadi tempat ibadah umat Katolik yang bersejarah. Pada masa Portugis
pelayanan di gereja ini dilakukan oleh Simon Vaz di Mamuya dan Fransiskus
Xavarius.

2. Kitab Suci
Katolik memiliki kitab suci bernama Al-Kitab. Kanon Katolik berdasarkan pada
Kanon Yunani. Pada kanon tersebut terdapat kitab yang masuk dalam kategori apokrif
dan pseudoepigrafis. Golongan kitab apokrif tersebut bisa ditemukan pada naskah
Perjanjian Lama terjemahan Yanani. Namun kitab tersebut tidak diakui pada gereja
Protestan sebagai kanonik.
3. Pemimpin Agama
Pemimpin Agama Katolik disebut romo, uskup, paus, biarawan/biarawati

4. Hari Raya Keagamaan


Hari Raya Keagamaan Katolik Di Indonesia adalah :
 Hari Raya Natal
 Hari Raya Penampakan Tuhan
 Hari Raya Kenaikan Tuhan
 Hari Raya Pentakosta
D. Agama Hindu
1. Rumah Ibadat
Tempat ibadah untuk umat Hindu yaitu Pura. Sedangkan untuk pemuka agamanya
menjadap sebutan Wasi. Hari besar agama ini bernama Nyepi. Saat sedang merayakan
hari raya tersebut, umat Hindu harus berada dalam rumah untuk merefleksikan hidup
agar bisa menjalankan hidup lebih baik.

2. Kitab Suci

Agama Hindu memiliki kitab suci yang bernama Weda. Kitab Weda merupakan kitab
suci yang diterima oleh para Maharesi. Nama lain dari kitab suci ini, antara lain:

 Kitab Sruti: artinya kitab ini diterima melalui pendengaran suci.


 Kitab Rahasya: penyebutan ini dikarenakan ajarannya merupakan usaha untuk
mencapai tujuan hidup tertinggi yaitu Moksa.
 Kitab Mantra: karena di dalam kitab tersebut terdapat nyanyian pujian.

3. Pemimpin Agama
Pemimpin Agama Hindu Di Indonesia disebut dengan pedanda, pandita, sulinggih

4. Hari Raya Keagamaan


Hari Raya Keagamaan Hindu di Indonesia adalah :
 Hari Raya Nyepi
 Hari Raya Galungan
 Hari Raya Kuningan
 Hari Raya Saraswati
 Hari Raya Banyu Pinarahu
 Hari Raya Pagerwesi
E. Agama Buddha
1. Rumah Ibadat
Tempat ibadah agama di Indonesia ini bernama Vihara. Kata Vihara berasal dari
bahasa Pali (India kuno) yang artinya tempat tinggal atau tempat melakukan puja
bahkti. Dalam agama Budha tempat ini disebut sebagai tempat pertemuan biarawan.
Vihara sebenarnya merupakan komplek yang terdiri dari dhammasala, uposathagara,
kuthi, dan bhavana sabha. Tempat ini selain digunakan untuk beribadah juga dijadikan
sebagai tempat tinggal Bhikku atau Bhikkuni

2. Kitab Suci
Kitab suci agama ini bernama Tripitaka yang mengajarkan tentang tingkah laku
manusia dalam pergaulan seperti damai, rukun, tidak bentrok, dan tidak berselisih.
Dalam agama Budha juga diajarkan empat hal yang harus diperhatikan penganutnya.
 Dana: artinya kerelaan berbagi, beramal, dan memberikan rezeki yang kita miliki
kepada orang lain.
 Piyavacca: mengajarkan untuk berbicara sopan santun, tidak kasar, dan tidak
melakukan kesalahan kepada orang lain.
 Athacchariya: melakukan perbuatan yang bisa berguna bagi orang lain dan
senantiasa memberikan bantuan.
 Samananata: berarti tidak boleh sombong kepada orang lain.
3. Pemimpin Agama
Pemimpin Agama Budhha di Indonesia disebut dengan bhiksu/bhiksuni, pandita, bante

4. Hari Raya Keagamaan


Hari Raya Keagamaan Budhha Di Indonesie adalah :
 Hari Raya Waisak
F. Agama Konghucu
1. Rumah Ibadat
Tempat ibadah agama Konghucu bernama Klenteng atau Lintang. Di Indonesia ada
beberapa kelenteng bersejarah. Berikut daftaranya:
 Kelenteng Kwan Sing Bio di Tuban
 Kelenteng Tay Kak Sie di Semarang
 Kelenteng Chandra Nadi di Palembang
 Kelenteng Tek Hay Kiong di Tegal
 Kelenteng Sam Poo Kong di Semarang

2. Kitab Suci
Seperti agama lainnya, Konghucu juga memiliki kitab suci sebagai pedoman hidup.
Kitab tersebut bernama Sishu Wujing. Sementara itu perayaan hari besar agama ini
yaitu Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.

3. Pemimpin Agama
Pemimpin agama Konghucu di Indonesia disebut dengan xue shi (pendeta), wen shi
(guru agama), jiao sheng (penebar agama), zhang lao (tokoh sesepuh).

4. Hari Raya Keagamaan


Hari Raya Keagamaan Konghucu Di Indonesia adalah :
 Hari Lahirnya Konghucu
 Hari wafatnya Konghucu
 Hari Raya Ceng Beng
 Tahun Baru Imlek
BAB 3
KESIMPULAN

Perkembangan setiap agama itu begitu beragam, bahkan ada yang lahir dari satu
rumpun juga. Bila melihat dari sejarahnya maka kita dapat melihat bahwa kepercayaan
setiap manusia itu muncul dari kepercayaan komunal atau kelompoknya semata yang
lalu menyebar sampai hari ini. Setiap agama memiliki tempat ibadah, kitab suci,
pemimpin agama dan hari raya keagamaannya masing-masing. Kita sebagai makhluk
sosial yang tidak bisa hidup sendiri harus saling menghargai dan menghormati setiap
perbedaan yang ada agar kita bisa hidup rukun, aman dan damai. Kita juga sebagai
manusia yang beriman seharusnya dapat mempertanggung jawabkan iman kita juga,
baik itu secara teologis maupun secara filosofis. Jadi jika agama mengajarkan bahwa
“jangan Membunuh,jangan berdusta, dan juga harus mengasihi sesama manusia”,
maka secara rasional manusia pasti melakukannya, karena jika manusia benar-benar
mengasihi dan menghormati Tuhan maka dia juga pasti akan mengasihi
sesama manusia juga.

Anda mungkin juga menyukai