Anda di halaman 1dari 12

KUNJUNGAN KE RUMAH

IBADAH

D
I
S
U

S
U

NAMA : TOHO SIANIPAR


KELAS : X- 9

TUGAS P5
SMA NEGERI 1 P.
SIANTAR 2023/2024
SEJARAH MASUK AGAMA KE INDONESIA
1.Agama Kristen Protestan

Sebelum ajaran Kristen masuk, misi penyebaran ajaran agama Katolik-Kristen sudah
lebih dulu dilakukan oleh Portugis yangsedang melakukan misi pelayaran dengan mengusung
3G,yaitu gold, glory, dan gospel.Namun, setelah Belanda menduduki Maluku pada 1575,
kedudukan bangsa Portugismulaitergeser.Bahkan, kekuasaan Portugis berhasil diambil alih
oleh Belanda pada era VOC (Kongsi Dagang Hindia Belanda).Pada masa itu, Belanda datang
ke Indonesia dengan membawa misi dagang
Sekaligus misi penyebaran ajaran agama KristenProtestandiMaluku.Dengan
adanya ajaran baru ini, Belanda punmelarangkeras berbagai kegiatan agama Katolik
yang dibawa Portugisdan mulai menyebarkan ajaran Kristen Protestan.Hal ini dilakukan
arena memang para petinggi VOC mayoritas beragamaKristen.Oleh karena itu, mereka
mengganti posisi para imam.

Katolik yang berkebangsaan Portugis dengan pendeta Protestan dari


Belanda.Tidak berhenti di situ, ketegasan Belanda tentang pemberhentian ajaran
agama Katolik juga dapat dilihat dari penerapan hukuman mati yang mereka
keluarkan bagi para imam Katolik yang masih ketahuan melakukan misi
penyebaran injil.Sejak saat itu, dibangun gereja-gereja lain di Indonesia
Timur.Walaupun ajaran Katolik sudah memudar, hingga sekarang baik agama
Kristen atau Katolik masih terus berkembang diIndonesia.
Tata Cara Ibadahh
1.Pembukaan Doa
2.Ucapan Syukur
3.Nyanyian beberapa Nyanyian Pujian 4.Berkhotbah
5.Mengumpulkan Persembahan dan Pujian 6.Pujian
dan Doa Penutup
Gelar/Pemimpin
Kristen protestan:Pendeta Kitab
Suci:Alkitab

2.AGAMA ISLAM

Sejarah masuknya islam awalnya di bawa oleh pedagang Gujarat lalu di ikuti oleh
pedagang arab dan Persia. Sambil berdagangmereka menyebarkan agama islam ke tempat
mereka berlabuh di seluruhindonesia.Banyak yang berspekulasi jika islam masuk ke
indonesia di abad ke 7 atau 8, karena pada abad tersebut terdapat perkampungan islam di
sekitar selat Malaka.Selain pedagang ada juga dengan cara mendakwah, seperti penyebaran
di tanah jawa yang di lakukan oleh para walisongo. Mereka lah sang pendakwah dan sang
ulama yang menyebarkan islam dengan cara pendekatan
Sosial budaya.Di jawa islam masuk melalui pesisir utara pulau jawa dengan di
temukannya makam Fatimah binti Maimun binHibatullah. Di Mojokerto juga telah di
temukannya ratusan makam islam kuno. Di perkikan makam ini adalah makam para keluarga
istana Majapahit.Di kalimantan, islam masuk melalui pontianak pada abad 18. Di hulu sungai
Pawan, kalimantan barat di temukan pemakaman islam kuno. Di kalimantan timur islam
masuk melalui kerajaan Kutai, di kalimantan selatan melalui kerajaan banjar, dan dari
kalimantan tengah di temukannya masjid gede di kotaWaringin yang di bangun pada tahun
1434 M. Di sulawesi islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo.
Tata Cara Ibadah:
1.Mengambil Wudhu
2.Menghadap Kiblat
3.Takbiratul Ihram
4.Membaca Doa Iftitah 5.Membaca
Surat Al-Fatihah
6. Membaca Sebagian Ayat Al-Qur'an.
7. Ruku' Dengan Tuma'ninah Atau Tenang 8.I'tidal
DenganTuma'ninah
Gelar/Pemimpin:Khalifah Kitab Suci:AlQuaran
3.Agama Hindu

Sejarah agama Hindu sangat kaya dan panjang, dan berasal dari zaman kuno di wilayah
India. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah agama Hindu:

1. Zaman Veda: Agama Hindu memiliki akar yang kuat dalam kitab suci Veda, yang
diyakini ditulis antara 1500 hingga 500 SM. Veda adalah kumpulan himne, mantra, dan
doa yang digunakan dalamritual keagamaan. Pada masa ini, agama Hindu masih dalam
bentuk awalnya dan dipraktikkan oleh suku-suku Indo-Arya di wilayah India.

2. Zaman Brahmana: Pada periode ini, sekitar abad ke-6 hingga ke-3 SM, teks-teks
Brahmana dan Aranyakas ditulis. Teks-teks ini menjelaskan ritual-ritual keagamaan dan
filosofi agama Hindu.Pada masa ini, agama Hindu berkembang menjadi sistem
kepercayaan yang lebih kompleks dengan adanya kasta-kasta sosial dan sistem upacara
keagamaan yang rumit.

3. Zaman Upanishad: Pada abad ke-8 hingga ke-6 SM, Upanishad ditulis. Upanishad
adalah teks-teks filsafat yang membahaskonsep-konsep seperti Brahman (kekuatan ilahi
yang tak terbatas), Atman (jiwa individu), dan Moksha (pembebasan dari siklus
kelahiran dan kematian). Zaman ini menandai perkembangan filsafat dan spiritualitas
dalam agama Hindu.

4. Zaman Epik: Pada abad ke-5 SM, dua epik besar dalam agama Hindu, yaitu Mahabharata
dan Ramayana, ditulis. Kedua epik ini mengandung cerita-cerita mitologis dan ajaran
moral yang penting dalam agama Hindu. Epik Mahabharata juga berisi Bhagavad Gita,
sebuah teks penting yang membahas konsep-konsep filosofis dan
etika dalam agama Hindu.

5. Zaman Purana: Pada abad ke-4 hingga ke-16 Masehi, teks-teks Purana ditulis. Purana
adalah kumpulan cerita mitologis dan legenda yang menjelaskan asal-usul dewa-dewi
Hindu, mitos
penciptaan, dan kisah-kisah penting dalam agama Hindu. Teks-teks Purana juga memberikan
petunjuk tentang praktik keagamaan dan etika moral.

6. Zaman Modern: Pada masa modern, agama Hindu terus berkembang dan beradaptasi
dengan perubahan sosial dan budaya.
Hinduisme telah menyebar ke berbagai belahan dunia melalui
migrasi dan penyebaran ajaran agama. Di Indonesia, agama Hindu masuk pada abad ke-1
Masehi dan berkembang pesat di pulau Jawa dan Bali.

Agama Hindu memiliki berbagai aliran dan tradisi yang berbeda, dan terus berkembang
hingga saat ini. Agama ini mencakup berbagai praktik keagamaan, filosofi, dan ritual yang
beragam, dan menjadi bagian penting dari budaya dan kehidupan masyarakat di India dan
di seluruh dunia.

Tata Cara Ibadah:


1.Membersihkan badan
2.pakaian
3Persiapan Sembayang
4.Langkah 4Sembayang

Gelar/Pemimpin:Pandita,Sulinggih,atau Pinandita Kitab Suci:Weda


4. Agama Budha

Agama Buddha pertama kali muncul sebelum 6 Masehi, yang dimana pada awalnya Agama
ini sangat erat kaitannya dengan Agama Hindu. Agama Buddha sendiri telah masuk ke
Indonesiasejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Proses penyebaran Agama Buddha di
Indonesia dimulai melalui perdagangan melalui jalur laut. Hal ini dapat dilihat pada catatan
sarjana dari China bernama I-Tsing ketika beliau melakukan perjalanan ke India dan Nusantara.
Namun nilai – nilai Agama Buddha mulai pudar sejak runtuhnya kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit.Setelah itu semua, adalah YM Bhante Ashin Jinarakkhita, yang merupakan Biksu
pertama Indonesia yang mempelopori bangkitnya Buddha Dharma di Indonesia. Beliau
mulai mendalami ajaran Buddha pada bulan Desember 1953. Setelah kembali ke Indonesia
pada Januari 1955 beliau mendirikan PUUI yang kemudian lebih dikenal dengan
sebutan MBI. Selain itu beliau juga merupakan pencetus berdirinya Sangha Agung Indonesia
dimana pada wadah ini terdapat 3 aliran besar yang dikenal masyarakat Indonesia yaitu
Theravada,
Mahayana, dan Tantrayana.Pada 22 Mei 1953 beliaumengemukakan ide briliannya,
yaitu mengadakan upacara Tri Suci Waisak Nasional di Candi Borobudur.Semenjak saat itu ,
Perayaan

Hari Raya Tri Suci Waisak selalu dirayakan di Candi Borobudursetiap tahunnya. Beliau
juga mendapatkan penganugrahan atas jasa yang telah diberikan kepada Indonesia selama
hidupnya, yang diberikan oleh Presiden RI ke-6 yaitu
BapakSusilBambangYudhoyono.Sekarang perkembangan Agama Buddha di Indonesia sudah
sangatlah pesat dan juga acara, organisasi,himpunan, dan komunitas Agama Buddha sendiri
sudah sangatlah banyak. Yangberarti juga wadah bagi kita untuk terus melestarikan
danmenyebarkan Dhamma sangat lah luas. Jadi marilah kita terus mendukung perkembangan
Agama Buddha di Indonesia danberkontribusi dalam pembabaran Dhamma terutama di
Indonesia.
Tata Cara Ibadah:
1.Berdoa
2.Puja Bakti

Gelar/Pemimpin:Bhikhu atau Bhikkhun Kitab


Suci:Tripitaka
5. Agama katolik

Sejarah Katolik dimulai dengan pendirian gereja oleh Yesus Kristus pada abad pertama
Masehi. Namun, dalam konteksIndonesia,sejarah Katolik dimulai pada masa penjelajahan
dan penjajahan Eropa di wilayah Nusantara.Pada abad ke-16, para penjelajah dan pedagang
Portugis tiba di kepulauan Indonesia.Mereka membawa agama Katolik dan mulai
menyebarkan ajaran agama ini kepada penduduk setempat. Pada tahun 1511, Portugis
berhasil mendirikan koloni di Malaka, yang menjadi pusat penyebaran agama Katolik di
wilayah ini.
Namun, pengaruh Portugis di wilayah Nusantara tidak bertahan lama. Pada abad ke-17,
Belanda menggantikan Portugis sebagai kekuatan kolonial dominan di wilayah ini.
Belanda adalah negara yang menganut agama Protestan, sehingga mereka tidak
mendukung penyebaran agama Katolik.
Meskipun demikian, agama Katolik tetap bertahan di beberapa wilayah di
Indonesia. Salah satu daerah di mana Katolikberkembang adalah Maluku, terutama
di pulau Ambon. Paramisionaris Katolik dari Spanyol dan Portugis datang ke
Maluku dan berhasil mengkonversi sejumlah penduduk setempat
menjadiKatolik.
Pada abad ke-19, misi Katolik semakin berkembang di Indonesia. Para misionaris
dari berbagai ordo religius seperti Ordo Kapusin,Ordo Jesuit, dan Ordo
Fransiskan datang ke Indonesia untuk menyebarkan ajaran Katolik. Mereka
mendirikan gereja-gereja,sekolah-sekolah, dan rumah sakit di berbagai daerah di
Indonesia.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Katolik diakui sebagai salah
satu agama resmi di Indonesia. Gereja Katolik diIndonesia terorganisir dalam
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang merupakan wadah untuk
koordinasi dan pengelolaan gereja-gereja Katolik di Indonesia.Saat ini, Katolik
adalah salah satu agama yang diikuti oleh sebagian penduduk Indonesia. Gereja-
gereja Katolik tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan aktif dalam berbagai
kegiatan sosial, pendidikan, dan kesehatan.

Tata Cara Ibadah:


1.Berdoa
2.Puja Bakti
6.Agama Konghucu

Sejarah Konghucu, juga dikenal sebagai Konfusianisme, berakarpada ajaran dan pemikiran
Kong Zi (Confucius) yang hidup pada abad ke-6 hingga ke-5 SM di Tiongkok. Berikut
adalah gambaran umum tentang sejarah Konghucu:

1. Kong Zi (Confucius): Kong Zi, atau yang lebih dikenal sebagai Confucius, adalah tokoh
sentral dalam sejarah Konghucu. Ia adalah seorang filsuf, guru, dan pemikir yang
mengajarkan etika,
moralitas, dan tata krama yang baik. Ajaran-ajarannya mencakup konsep-konsep seperti
ren (kasih sayang manusiawi), li (etika dan tata krama), dan junzi (orang yang berbudi
luhur). Confucius juga menekankan pentingnya pendidikan dan kehidupan berkeluarga
yang harmonis.
2. Periode Negara Perang: Pada abad ke-5 hingga ke-3 SM, Tiongkok mengalami periode
Negara Perang yang gejolak, di mana negara-negara berperang satu sama lain. Pada masa
ini, ajaran
Konghucu mulai diterapkan sebagai landasan moral dan etika dalam upaya untuk
menciptakan perdamaian dan stabilitas sosial.

3. Dinasti Han: Pada abad ke-2 SM, Dinasti Han memerintah Tiongkok dan mengadopsi
Konghucu sebagai ajaran resmi negara.
Ajaran Konghucu menjadi dasar bagi sistem pendidikan, administrasi pemerintahan, dan
etika sosial. Pada masa ini, ajaran Konghucu juga dikodifikasikan dalam teks-teks seperti
"Lima
Klasik" dan "Empat Buku".

4. Dinasti Tang dan Song: Pada masa Dinasti Tang (abad ke-7 hingga ke-10 M) dan
Dinasti Song (abad ke-10 hingga ke-13 M),
Konghucu terus menjadi ajaran dominan di Tiongkok. Pada masa ini, ajaran Konghucu
berkembang menjadi sistem filsafat yang lebih kompleks dan melibatkan pemikiran-
pemikiran dari para sarjana dan pemikir Konghucu terkemuka.
5. Pengaruh Budaya dan Sosial: Selama berabad-abad, Konghucu telah mempengaruhi
budaya dan masyarakat Tiongkok secara luas. Ajaran Konghucu memainkan peran penting
dalam membentuk tata nilai, etika, dan norma sosial di Tiongkok. Ajaran ini juga
mempengaruhi sistem pendidikan, seni, sastra, dan praktik kehidupan sehari-hari.

6. Modernisasi dan Pengaruh Global: Pada abad ke-19 dan ke-20, Tiongkok mengalami
perubahan sosial dan politik yang signifikan. Ajaran Konghucu menghadapi tantangan dari
pemikiran Barat dan gerakan modernisasi. Namun, sejak reformasi ekonomi di Tiongkok
pada tahun 1978, Konghucu mengalami kebangkitan dan
mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah Tiongkok sebagai bagian dari identitas
budaya nasional. Hingga saat ini, Konghucu tetap menjadi salah satu ajaran dan
kepercayaan yang signifikan di Tiongkok dan di seluruh dunia.Ajaran-ajaran Konghucu
tentang etika, moralitas, dan tata krama masih relevan dan dipraktikkan oleh banyak orang,
baik dalam konteks kehidupan pribadi maupun dalam tatanan sosial dan politik.Ajaran
Konghucu menjadi dasar bagi sistem pendidikan, administrasi pemerintahan, dan etika
sosial. Pada masa ini, ajaran Konghucu juga dikodifikasikan dalam teks-teks seperti "Lima
Klasik" dan "Empat Buku".

7. Dinasti Tang dan Song: Pada masa Dinasti Tang (abad ke-7 hingga ke-10 M) dan
Dinasti Song (abad ke-10 hingga ke-13 M),
Konghucu terus menjadi ajaran dominan di Tiongkok. Pada masa ini, ajaran Konghucu
berkembang menjadi sistem filsafat yang lebih kompleks dan melibatkan pemikiran-
pemikiran dari para sarjana dan pemikir Konghucu terkemuka.

8. Pengaruh Budaya dan Sosial: Selama berabad-abad, Konghucu telah mempengaruhi


budaya dan masyarakat Tiongkok secara luas. Ajaran Konghucu memainkan peran penting
dalam membentuk tata nilai, etika, dan norma sosial di Tiongkok. Ajaran ini juga
mempengaruhi sistem pendidikan, seni, sastra, dan praktik kehidupan sehari-hari.

9. Modernisasi dan Pengaruh Global: Pada abad ke-19 dan ke-20, Tiongkok mengalami
perubahan sosial dan politik yang signifikan. Ajaran Konghucu menghadapi tantangan dari
pemikiran Barat dan gerakan modernisasi. Namun, sejak reformasi ekonomi di Tiongkok
pada tahun 1978, Konghucu mengalami kebangkitan dan
mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah Tiongkok sebagai bagian dari identitas
budaya nasional.Hingga saat ini, Konghucu tetap menjadi salah satu ajaran dan
kepercayaan yang signifikan di Tiongkok dan di seluruh dunia.Ajaran-ajaran Konghucu
tentang etika, moralitas, dan tata krama masih relevan dan dipraktikkan oleh banyak orang,
baik dalam konteks kehidupan pribadi maupun dalam tatanan sosial dan politik.

10. Dinasti Tang dan Song: Pada masa Dinasti Tang (abad ke-7 hingga ke-10 M) dan
Dinasti Song (abad ke-10 hingga ke-13 M),
Konghucu terus menjadi ajaran dominan di Tiongkok. Pada masa ini, ajaran Konghucu
berkembang menjadi sistem filsafat yang lebih kompleks dan melibatkan pemikiran-
pemikiran dari para sarjana dan pemikir Konghucu terkemuka.
11.Pengaruh Budaya dan Sosial: Selama berabad-abad, Konghucu telah mempengaruhi
budaya dan masyarakat Tiongkok secara luas. Ajaran Konghucu memainkan peran penting
dalam membentuk tata nilai, etika, dan norma sosial di Tiongkok. Ajaran ini juga
mempengaruhi sistem pendidikan, seni, sastra, dan praktik kehidupan sehari-hari.

12. Modernisasi dan Pengaruh Global: Pada abad ke-19 dan ke-20, Tiongkok mengalami
perubahan sosial dan politik yang signifikan. Ajaran Konghucu menghadapi tantangan dari
pemikiran Barat dan gerakan modernisasi. Namun, sejak reformasi ekonomi di Tiongkok
pada tahun 1978, Konghucu mengalami kebangkitan dan
mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah Tiongkok sebagai bagian dari identitas
budaya nasional.

Hingga saat ini, Konghucu tetap menjadi salah satu ajaran dan kepercayaan yang
signifikan di Tiongkok dan di seluruh dunia.Ajaran-ajaran Konghucu tentang etika,
moralitas, dan tata krama masih relevan dan dipraktikkan oleh banyak orang, baik
dalam konteks kehidupan pribadi maupun dalam tatanan sosial dan politik.

Anda mungkin juga menyukai