INDONESIA
OLEH
Waspada Ziliwu
Tingkat: 2
Dosen Pengampu
T.A 2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Banyak tulisan, termasuk dari kalangan Pentakosta yang menyebut tahun 1900-
1901 sebagai awal kemunculan gerekan, aliran atau gereja pentakosta. Mereka mengacu
pada satu peristiwa luar biasa yang berlansung di topeka. Negara bagian Kansas, Amerika
serikat pada awal januari 1901 dengan Charles F. Praham, orang kulit putih sebagai tokh
utama. Oleh kalangan Pentakosta yanb berpendapat demikian, peristiwa ini di yakini
sebagai peristiwa pencurahan Roh Kudus atau babtisan Roh, yang di tandai dengan
karunia Bahasa lidah.
Bagaimana pun juga, para sejarahwan termasuk dari kalangan Pentakosta pada
umunya sependapat bahwa Gerakan ini merupakan lanjutan dari gereraka kesucian.
Seperti teah di singgung pada pasal 7, gerekan ini timbul di berbgai gereja AS, terutama
di lingkungan gereja-gereja Methodis, yang akarnya sudah ada di dalam diri dan ajaran
Jhon Wesley sendiri. Sebaiknya terlebih dahulu melihat munculnya Gerakan kesucian ini,
dengan terutama menggikuti tulisan Syman 1971 dan Melthon 1993 maupun beberapa
Gerakan paham lain yang ikut memberi sumbangan bagi kemunculan gerekan atau aliran
pentakosta ini.
BAB II
KAJIAN TEORI
3
http://www.gpdiworld.us/node/176 Diarsipkan 2009-06-20 di Wayback Machine. Sejarah GPdI di situs GPdIWorld
Umat Katolik Perintis di Indonesia: 645 – 150 Agama Katolik untuk pertama
kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di Sumatera Barat. Fakta
ini ditegaskan kembali oleh (Alm) Prof. Dr. Sucipto Wirjosuprapto. Untuk mengerti fakta
ini perlulah penelitian dan rentetan berita dan kesaksian yang tersebar dalam jangka
waktu dan tempat yang lebih luas. Berita tersebut dapat dibaca dalam sejarah kuno
karangan seorang ahli sejarah Shaykh Abu Salih al-Armini yang menulis buku “Daftar
berita-berita tentang Gereja-gereja dan pertapaan dari provinsi Mesir dan tanah-tanah di
luarnya”. yang memuat berita tentang 707 gereja dan 181 pertapaan Serani yang tersebar
di Mesir, Nubia, Abbessinia, Afrika Barat, Spanyol, Arabia, India dan Indonesia.
Dengan terus dilakukan penyelidikan berita dari Abu Salih al-Armini kita dapat
mengambil kesimpulan kota Barus yang dahulu disebut Pancur dan saat ini terletak di
dalam Keuskupan Sibolga di Sumatera Barat adalah tempat kediaman umat Katolik tertua
di Indonesia. Di Barus juga telah berdiri sebuah Gereja dengan nama Gereja Bunda
Perawan Murni Maria (Gereja Katolik Indonesia seri 1, diterbitkan oleh KWI) Awal
Mula: abad ke-14 sampai abad ke-18 Dan selanjutnya abad ke-14 dan ke-15 entah
sebagai kelanjutan umat di Barus atau bukan ternyata ada kesaksian bahwa abad ke-14
dan ke-15 telah ada umat Katolik di Sumatera Selatan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. MASUKNYA LEMBAGA GEREJA DI INDONESIA
Gerakan kharismatik di cirikan oleh pujian yang bersemangat