INDONESIA
GURU : IBU MS
OLEH:
FIDIA SIAGIAN
SANDRISON NAINGGOLAN
KELAS : IX C
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR ii
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 2. PEMBAHASAN
BAB 3. PENUTUP
a. Kesimpulan 6
b. Saran 6
iii
BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar belakang masalah
Keberagaman atau kebhinnekaan merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihindari
dalam kehidupan bangsa Indonesia yang meliputi kebhinnekaan suku bangsa, bahasa, adat
istiadat dan sebagainya. Kebhinnekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi
sekaligus tantangan Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena hal tersebut akan membuat
bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah, baik
kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat wisatawan asing untuk
mengunjungi Indonesia. Kebhinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan
bahkan ancaman, karena dengan adanya kebhinekaan mudah membuat penduduk Indonesia
berbeda pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang amat
sempit yang sewaktu waktu dapat menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional
atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, segenap warga negara mesti
mewaspadai ancaman tersebut
b. Manfaat
Makalah ini di ciptakan untuk menambah wawasan mengenai harmoni keberagaman
masyarakat Indonesia
c. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut
1. Untuk memenuhi nilai tugas pendidikan pancasila dan kerwarganegaraan
2. Untuk menambah wawasan tentang harmonisasi keberagaman masyarakat
Indonesia
3. Untuk mengetahui apa makna harmoni dalam keberagaman sosial
budaya,ekonomi, dan gender dalam bhinneka tunggal ika
4. Untuk mengetahui apa saja permasalahan yang mmuuncul di dalam keberagaman
masyarakat Indonesia
Dan lainnya
Masyarakat Indonesia memiliki keanekaragaman sosial budaya yang tersebar di seluruh wilayah
tanah air. Permasalahan sosial budaya pada masyarakat Indonesia sangat komplek. Hal ini dapat
mengacu pada pendapat C. Kluckhohn dalam bukunya “Universal Categories of Cultures”,
bahwa adanya unsur-unsur kebudayaan secara universal, permasalahan itu terdapat pada semua
unsur-unsur kebudayaan, yaitu dalam unsur sistem agama, kepercayaan atau religi dan upacara
keagamaan; sistem masyarakat dan organisasi kemasyarakatan; sistem pengetahuan; bahasa;
sistem mata pencaharian; sistem teknologi dan peralatan; serta kesenian.
Masyarakat Indonesia memiliki keanekaragaman sosial budaya yang tersebar di seluruh wilayah
tanah air. Keberagaman sosial masyarakat Indonesia melahirkan berbagai status sosial,mata
pencaharian, kedudukan dan jabatan dalam masyarakat. Karena manusiasebagai makhluk sosial
tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, sehingga dengan keberagaman, setiap
individu dalam masyarakat akan saling membutuhkan dan saling melengkapi.
Kekayaan bangsa Indonesia juga nampak dari keanekaragaman budaya daerahnya yang memiliki
ciri khas masing-masing, berupa alat musik tradisional, senjata tradisional, rumah
adat, lagu-lagu daerah, kerajinan tradisional, pakaian adat, bahasa daerah, makanan tradisional,
dan lain-lain yang akan terasa harmoninya jika diselenggarakan festival budaya daerah
2. Harmoni dalam Keberagaman Ekonomi pada Masyarakat
Kondisi perekonomian masyarakat Indonesia beraneka ragam sesuai dengan tingkat
penghasilan, pekerjaan, jabatan, maupun latar belakang pendidikan yang ditempuhnya sehingga
taraf hidup masyarakat pun berbeda-beda. Ada yang berkecukupan maupun yang kurang
mampu, namun keharmonisan antaranggota masyarakat yang berbeda ini pula harus dapat
dipelihara
3. Harmoni dalam Keberagaman Gender dalam Masyarakat
Secara harfiah gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin. Gender merupakan
suatu sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan. Gender menunjukkan pembagian peran,
kedudukan, dan tugas antara laki-laki dan perempuan berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya.
Kesetaraan gender makin berkembang bukan hanya perlakuan yang adil berdasarkan ciri-ciri
fisik antara laki-laki dan perempuan. Tetapi mengarah kepada kompetensi kemampuan
akademik atau keahlian yang dimiliki dari setiap orang dalam kehidupan masyarakat. Tanpa
membedakan jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan memperoleh kesempatan yang
sama untuk berperan serta dalam berbagai bidang kehidupan.
Pergeseran nilai sosial budaya memengaruhi profesi atau mata pencaharian, maupun kedudukan
seseorang dalam masyarakat. Sekarang ini, sudah banyak kaum perempuan yang menduduki
jabatan penting di instansiinstansi pemerintah maupun swasta. Begitu juga dengan profesi, yang
dulu biasanya hanya dilakukan oleh kaum laki-laki, tetapi sekarang juga banyak dilakukan oleh
kaum wanita
2
B. Permasalahan dan Akibat yang Muncul dalam Keberagaman
Masyarakat Indonesia
Permasalahan sosial terjadi karena adanya beberapa faktor penyebabnya. Karena tidak ada
masalah yang muncul hanya karena satu sebab.
Pasti ada sebab-sebab lain yang terakumulasi sehingga masalah tersebut bisa muncul. Setiap
masalah memiliki cerita yang panjang. Di bawah ini merupakan faktor penyebab terjadinya
permasalahan sosial, yaitu:
1. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab terjadinya masalah sosial karena banyaknya
individu yang tidak mampu mencukupi kebutuhan dasarnya. Kemiskinan tersebut menjadikan
mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan sandang, papan, pangan, pendidikan, dan
kesehatan.
Kemiskinan tentu tidak diharapkan terjadi, baik secara individu maupun secara kelompok.
Terciptanya kemiskinan mengisyaratkan adanya harapan (kesejahteraan dan kemakmuran)
yang tercapai. Karena itu, kemiskinan melahirkan ketidaksesuaian dengan keinginan
masyarakat. Contoh: kemiskinan, penjarahan, gizi buruk, dan pengangguran.
2. Faktor Budaya
Faktor ini ada karena adanya ketidaksesuaian antara nilai, norma, dan kepentingan sosial
yang berbenturan dengan pola masyarakat yang heterogen atau multikultur. Budaya terbentuk
karena adanya kebiasaan yang dimaklumkan, kemudian dibiarkan, lalu menjadi karakter dan
kemudian membentuk budaya.
Budaya-budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya yang sudah ada menimbulkan gejolak
di dalam masyarakat, baik gejolak itu nampak atau tidak. Gejolak tersebut menampakkan
adanya permasalahan sosial. Contoh: pergaulan bebas, tawuran, dan kenakalan remaja.
Namun, budaya masyarakat yang heterogen tidak selalu memiliki dampak negatif. Sebagian
akulturasi (pencampuran dua budaya yang bertemu dan saling mempengaruhi) memberikan
dampak positif, contohnya budaya antri, perapian tata negara, dan lain-lain.
3. Faktor Biologi
Faktor biologi dapat menjadi masalah sosial apabila terjadi ketidaksesuaian antara harapan
terwujudnya masyarakat yang sehat dengan realita keadaan yang mengganggu stabilitas
kesehatan masyarakat.Terjadinya masalah sosial akibat biologi ini bisa terjadi karena adanya
penyakit menular atau minimnya pelayanan kesehatan yang memadai. Contoh: Covid19, Flu
Spanyol, dan keracunan makanan.
4. Faktor psikologi
Faktor psikologi menjadi sebab terjadinya permasalahan sosial apabila beban hidup yang
dialami suatu masyarakat terlalu berat, gangguan psikologi atau pola pikir masyarakat yang
menjauh dari kenormalan, dan ketidakstabilan emosi dalam menghadapi masalah. Contoh:
skizofrenia, depresi, bunuh diri, aliran sesat, antisosial, dan lain-lain.Bangsa yang beragam
dan majemuk seperti bangsa Indonesia memiliki keberagaman suku bangsa, adat-istiadat, bahasa
daerah, dan kepercayaan atau agama yang berbeda.
Berikut adalah bentuk konflik yang terjadi pada masyarakat Indonesia, di antaranya:
a. Konflik antarsuku: pertentangan antara satu suku dengan suku lain akibat perbedaan adat-
istiadat, budaya, sistem kekerabatan, hingga norma sosial yang diterapkannya.Perbedaan ini
ditambah dengan pemahaman keliru bisa menimbulkan masalah dan memicu konflik bisa terjadi
di tengah masyarakat.
b. Konflik antaragama: pertententang kelompok yang punya keyakinan dan agama berbeda ini
bisa dipicu dari sentimen agama yang satu dengan agama lain di suatu daerah.
c. Konflik antarras: pertentangan antara ras yang satu dengan ras yang lain. Pertentangan ini bisa
disebabkan karena ada pandangan rasialis yang memperlakukan seseorang berbeda berdasarkan
rasnya.
d. Konflik antargolongan: pertentangan antara kelompok atau golongan dalam masyarakat yang
dibedakan berdasar beberapa faktor seperti pekerjaan, pandangan politik, asal daerah, dan
faktor lainnya.
Berikut ini beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan
keberagaman sosial-budaya di Indonesia:
- Membiasakan diri untuk membudayakan toleransi dan empati pada suku, agama, ras, dan
golongan yang berbeda.
- Tidak memandang suku, agama, ras, dan golongan sendiri lebih baik dari orang lain.
- Saling berdiskusi dan bekerja sama antarsuku, antaragama, antarras, dan antargolongan.
- Membangun karakter diri yang didasari dengan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia.
- Melestarikan dan mengembangkan nilai dan tradisi untuk membangun dan memperkuat
budaya bangsa.
Berikut ini beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan
keberagaman ekonomi di Indonesia:
- Mengadakan pelatihan untuk petani dan nelayan agar hasil produksinya bisa meningkat.
- Membuat peraturan yang adil dalam bidang ketenagakerjaan. Misal, aturan tentang
lapangan kerja dan investasi pada usaha kecil.
- Memberikan harga pasaran pada petani dan nelayan dengan harga yang wajar.
Berikut ini beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan
keberagaman Gender di Indonesia:
- Meningkatkan pendidikan dan kesehatan untuk mengangkat kualitas hidup sumber daya
perempuan.
b. Saran
Sebaiknya kita berperilaku baik kepada sesama kita walau berbeda kepercayaan
Berikut beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk menjaga harmonisasi keberagaman
diindonesia
1. Saling menghargai
2. Membantu satu sama lain
3. Tidak saling menjatuhkan
4. Saling menjalin kebersamaan