Dosen Pengampu:
DR. H. Marwan
Disusun oleh:
BANDUNG
2020
1
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR Ii
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan masalah 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. PENGERTIAN BUDAYA 5
B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN MENURUT PARA AHLI 7
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 7
D. PENGARUH KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA 8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di
bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat
dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain
kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai
kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai
kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah
penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia.
Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai
dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal
ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar
juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga
menambah ragamnya jenis kebudayaan yang adadi Indonesia. Kemudian juga
berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung
perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan kebudayaan agama
tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat
keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja
keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya
dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan. Dengan
keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang
lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik
masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan
yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar
kelompok suku bangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di
dunia. Labuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah
membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu.
3
Hubungan antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang
penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia.
Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas
bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa
Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah
singgungan antar peradaban itu. Sehingga tidak salah jika Indonesia dikatakan sebagai
pusat peradaban dunia, sebagaimana banyak para peneliti barat yang telah mengungkap
hal itu. Dengan tulisan singkat ini, kami mencoba untuk mebahas keragaman budaya
yang sangat luas ini, berharap menemukan pemahaman yang kiranya bisa membantu
dalam proses belajar kita semua.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu kebudayaan Indonesia?
2. Bagaimana sebenarnya keberagaman budaya di Indonesia itu?
3. Apa pula yang menjadi dampak dari keberagaman budaya tersebut?
4. Bagaimana cara yang bisa di lakukan untuk menyelesaikan masalah yang
timbul akibat keberagaman?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BUDAYA
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan
demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain.
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
5
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayan menurut wujudnya digolongkan menjadi tiga macam yaitu :
a. kebudayaan berwujud abstrak
b. kebudayaan berwujud konkret; dan
c. kebudayaan berwujud benda (fisik).
Unsur-unsur pokok kebudayaan yang sama dapat dijumpai pada setiap
kebudayaan di dunia dinamakan kebudayaan universal (cultural universal)
Tujuh unsur pokok kebudayaaan universal :
a. sistem religi dan upacara keagamaan
b. sistem dan organisasi kemasyarakatan
c. sistem pengetahuan
d. bahasa
e. sistem kesenian
f. sistem mata pencaharian hidup dan
g. sistem teknologi dan peralatan
Dampak masuknya budaya asing antara lain :
a. terjadi perubahan kebudayaan
b. pembauran kebudayaan
c. modernisasi
d. keguncangan budaya
e. penetrasi budaya
f. memperkaya keberagaman budaya
6
B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN MENURUT PARA AHLI
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau
unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok,
yaitu:
a. alat-alat teknologi
b. sistem ekonomi
c. keluarga
d. kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
a. sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
b. organisasi ekonomi
c. alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga
adalah lembaga pendidikan utama)
d. organisasi kekuatan (politik)
7
3. Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang
berbeda.
Pengaruh Negatif :
1. Kecurigaan antarsuku
2. Adanya pontensi konflik antarsuku dan hambatan pergaulan antarsuku karena
perbedaan bahasa dan budaya
3. Banyaknya suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya.
8
2. Integrasi
Integrasi adalah saling ketergantungan yang lebih rapat dan erat antarbagian
dalam organisme hidup atau antar anggota di daam masyarakat sehingga terjadi
penyatuan hubungan yang dianggap harmonis.
Pentingnya Integrasi nasional.
Kata integrasi berasal dari kata integer, yang berarti utuh, tidak retak, bulat,
padu. Jadi, integrasi mempunyai arti sebagai suatu proses penyaluran dua unsure
atau lebih yang mengakibatkan tercapainya suatu keinginan yang berjalan secara
baik dan lancer.
a. Faktor pendorong integrasi.
Tingginya tingkat kesadaran akan integrasi dan partisipasi
Adanya pengawasan yang intensif dan efektif
Terwujudnya asas keadilan sosial dan asas-asas subsolidaritas/power
sharing secara efektif
Adanya ancaman dan tekanan dari pihak luar
Adanya symbol persatuan
b. Faktor penghambat integrasi
Berkembangnya paham kedaerahan
Berkembangnya paham stratifikasi sosial atau kelompok
Berkembangnya anggapan bahwa agaman dan kepercayaan tertentu
yang paling benar
Berkembangnya anggapan bahwa kebudayaan tertentu yang paling
tinggi disbanding dengan kebudayaan yang lain
Taraf-taraf proses integrasi.
§ Taraf akomodasi
§ Taraf kooperasi
§ Taraf koordinasi
§ Taraf asimilasi
9
Integrasi dikatakan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat berikut.
a. Seluruh anggota masyarakat merasa bahwa mereka saling mengisi kebutuhan
mereka dan tidak saling merintangi atau merugikan
b. Terdapat consensus antarkelompok mengenai norma-norma sosial yang member
arah pada tujuan yang dicita-citakan dan menjadi kajian serta cara dan upaya
untuk mewujudkannya.
3. Disintegrasi
Disintegrasi atau disorganisasi merupakan suatu keadaan yang tidak serasi pada
setiap bagian dari suatu kesatuan. Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai
organisasi harus ada keserasian antar bagian-bagiannya.
4. Reintegrasi
Reintgrasi atau reorganisasi dapat dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-
nilai baru telah melembaga dalam diri warga masyarakat.
Berikut ini merupakan pengaruh kemajemukan Indonesia terhadap potensi
poltik.
§ Hubungan suku bangsa
§ Hubungan antar penganut agama
§ Hubungan dengan penduduk pendatang
10
Kebesaran kebudayaan sauatu masyarakat atau bangsa terletak pada
kemampuannya untuk menampung berbagai perbedaan dan keberagaman dalam
satu ikatan yang berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi.
Manfaat keberagaman budaya suku-suku bangsa adalah sarana untuk menengahi
setiap ada isu konflik separatis dan disintegrasi sosial.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh
bangsaIndonesia yang merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan
daerah. Kebudayaan nasional sendiri memiliki banyak bentuk karena pada
daasarnya berasal dari jenis dan corak yang beraneka ragam, namun hal itu
bukanlah menjadi masalah karena dengan hal itulah bangsa kita memiliki
karakteristik tersendiri. Untuk memelihara dan menjaga eksisitensi kebudayaan
bangsa kita, kita bisa melakukan banyak hal seperti mengadakan lomba-lomba dan
seminar-seminar yang bernafaskan kebudayaan nasional sehigga akan terjagalah
kebudayaan kita dari keterpurukan karenapersaingan dengan budaya luar. Dan
dalam menyikapi keberagaman yang ada kita harus bisa bercermin pada inti
kebudayaan kita yang beragam itu karena pada dasarnya segalanya bertolak pada
ideology pancasila.Untuk menghadapi dampak negatif keberagaman budaya tentu
perlu dikembangkan berbagai sikap dan paham yang dapat menikis
kesalahpahaman dan membangun benteng saling pengertian. Gagasan yang
menarik untuk diangkat dalam konteks ini adalah multikulturalisme dan sikap
toleransi dan empati.
B. Saran
1. Peran pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional
yang dapat mengakomodasikan aprisiasi masyarakat yang memiliki kebudayaan
yang berbeda beda.
2. Peran masyarakat meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada
kesamaan kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia
2. http://aprilia180490.wordpress.com/2010/05/29/keanekaragaman-suku-bangsa-
di-indonesia/
3. http://robiartea.blogspot.com/2012/07/makalah-pkn-keanekaragaman-suku-
bangsa.html
4. http://tugino230171.wordpress.com/2011/10/29/keragaman-suku-bangsa-di-
indonesia/
5. http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/03/bahasa-indonesia-dan-keberagaman-
bahasa/
6. http://ganiasmoro.blogspot.com/2011/10/fakta-keragaman-bahasa-
indonesia.html
7. http://www.jpnn.com/read/2012/08/31/138263/Keragaman-Bahasa-Bisa-Picu-
Disintegritas-
8. http://apachemask.wordpress.com/2010/12/16/keberagaman-dan-perkembangan-
seni-di-indonesia/
9. http://coreei7.blogspot.com/2012/08/bab-v-keberagaman-budaya-di-
indonesia.html
13