Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEANEKARAGAMAN KEBHINEKAAN BUDAYA INDONESIA

Tugas Mata Kuliah “

PAI Pluralisme dan Multikularisme

Dosen Pengampu:

DR. H. Marwan

Disusun oleh:

Nama : Sani Mulyadi


NIM : 21030901200020

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG

2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas
izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang
suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir
kelak.
Penulisan makalah berjudul “Keanekaragaman Kebhinekaan Budaya
Indonesia” bertujuan untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah PAI, Pluralisme dan
Multikulturalisme. Pada makalah diuraikan tentang Keanekaragaan Budaya Indonesia.
Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Marwan Setiawan, M.M.Pd selaku dosen mata kuliah PAI,
Pluralisme dan Multikulturalisme
2. Rekan-rekan mahasiswa pascasarjana Universitas Islam Nusantara angkatan ke
16 yang saling memberikan masukan 
3. Pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu per satu
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik
dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
 
Wassalamualaikum wr.wb
Bandung, 3 Desember 2020
Penulis

i
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR Ii
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan masalah 4

BAB II PEMBAHASAN 5
A. PENGERTIAN BUDAYA 5
B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN MENURUT PARA AHLI 7
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 7
D. PENGARUH KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA 8

E. MASALAH YANG MUNCUL AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYA 8


1. Konflik 8
2. Integrasi 8
3. Disintegrasi 9
4. Reintegrasi 9

F. MANFAAT KEBERAGAMAN BUDAYA 10


G. PERAN MASYARAKAT DALAM MENJAGA
KERAGAMAN BUDAYA 11

BAB III PENUTUP 12


A. Kesimpulan 12
B. Saran 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di
bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat
dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain
kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai
kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai
kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah
penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia.
Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai
dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal
ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar
juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga
menambah ragamnya jenis kebudayaan yang adadi Indonesia. Kemudian juga
berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung
perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan kebudayaan agama
tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat
keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja
keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya
dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan. Dengan
keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang
lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik
masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan
yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar
kelompok suku bangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di
dunia. Labuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah
membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu.

3
Hubungan antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang
penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia.
Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas
bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa
Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah
singgungan antar peradaban itu. Sehingga tidak salah jika Indonesia dikatakan sebagai
pusat peradaban dunia, sebagaimana banyak para peneliti barat yang telah mengungkap
hal itu. Dengan tulisan singkat ini, kami mencoba untuk mebahas keragaman budaya
yang sangat luas ini, berharap menemukan pemahaman yang kiranya bisa membantu
dalam proses belajar kita semua.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu kebudayaan Indonesia?
2. Bagaimana sebenarnya keberagaman budaya di Indonesia itu?
3. Apa pula yang menjadi dampak dari keberagaman budaya tersebut?
4. Bagaimana cara yang bisa di lakukan untuk menyelesaikan masalah yang
timbul akibat keberagaman?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BUDAYA
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan
demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain.
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

5
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayan menurut wujudnya digolongkan menjadi tiga macam yaitu :
a. kebudayaan berwujud abstrak
b. kebudayaan berwujud konkret; dan
c. kebudayaan berwujud benda (fisik).
Unsur-unsur pokok kebudayaan yang sama dapat dijumpai pada setiap
kebudayaan di dunia dinamakan kebudayaan universal (cultural universal)
Tujuh unsur pokok kebudayaaan universal :
a. sistem religi dan upacara keagamaan
b. sistem dan organisasi kemasyarakatan
c. sistem pengetahuan
d. bahasa
e. sistem kesenian
f. sistem mata pencaharian hidup dan
g. sistem teknologi dan peralatan
Dampak masuknya budaya asing antara lain :
a. terjadi perubahan kebudayaan
b. pembauran kebudayaan
c. modernisasi
d. keguncangan budaya
e. penetrasi budaya
f. memperkaya keberagaman budaya

6
B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN MENURUT PARA AHLI
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau
unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok,
yaitu:
a. alat-alat teknologi
b. sistem ekonomi
c. keluarga
d. kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
a. sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
b. organisasi ekonomi
c. alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga
adalah lembaga pendidikan utama)
d. organisasi kekuatan (politik)

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


1. Suku bangsa
2. Bahasa
3. Aliran politik
4. Agama
5. Masalah kaya dan miskin
6. Intergrasi nasional

D. PENGARUH KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA


Pengaruh Positif :
1. Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan dapat dijadikan objek
pariwisata.
2. Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan
pengembangan kebudayaan nasional

7
3. Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang
berbeda.

Pengaruh Negatif :
1. Kecurigaan antarsuku
2. Adanya pontensi konflik antarsuku dan hambatan pergaulan antarsuku karena
perbedaan bahasa dan budaya
3. Banyaknya suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya.

E. MASALAH YANG MUNCUL AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYA


1. Konflik
Konflik merupakan proses sosial disosiatif yang memecah kesatuan dalam
masayarakat. Meskipun demikian, tak selamanya konflik itu negatif. Misalnya
dari konflik tentang perbedaan pendapat dalam diskusi. Dari konflik pendapat
tersebut dapat memperjelas hal-hal yang sebelumnya tidak jelas,
menyempurnakan hal-hal yang tidak sempurna, bahkan kesalahan dapat
diperbaiki dengan cara-cara kritis dan santun. Berdasarkan tingkatannya, ada
dua macam konflik yaitu konflik tingkat ideologi atau gagasan dan konflik
tingkat politik. Berdasarkan jenisnya ada tiga, yaitu konflik rasial, konflik
antarsuku dan konflik antaragama.
Pada era reformasi sekarang ini, dampak negatif akibat adanya keragaman sosial
budaya sebagai berikut.
a. Menimbulkan krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan dan sulit
diatasi
b. Menimbulkan konflik antareit dan golongan politik
c. Menimbulkan konflik antarsuku bangsa, antar golongan , atau antar kelas
sosial
d. Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang lebih cepat.

8
2. Integrasi
Integrasi adalah saling ketergantungan yang lebih rapat dan erat antarbagian
dalam organisme hidup atau antar anggota di daam masyarakat sehingga terjadi
penyatuan hubungan yang dianggap harmonis.
Pentingnya Integrasi nasional.
Kata integrasi berasal dari kata integer, yang berarti utuh, tidak retak, bulat,
padu. Jadi, integrasi mempunyai arti sebagai suatu proses penyaluran dua unsure
atau lebih yang mengakibatkan tercapainya suatu keinginan yang berjalan secara
baik dan lancer.
a. Faktor pendorong integrasi.
 Tingginya tingkat kesadaran akan integrasi dan partisipasi
 Adanya pengawasan yang intensif dan efektif
 Terwujudnya asas keadilan sosial dan asas-asas subsolidaritas/power
sharing secara efektif
 Adanya ancaman dan tekanan dari pihak luar
Adanya symbol persatuan
b. Faktor penghambat integrasi
 Berkembangnya paham kedaerahan
 Berkembangnya paham stratifikasi sosial atau kelompok
 Berkembangnya anggapan bahwa agaman dan kepercayaan tertentu
yang paling benar
 Berkembangnya anggapan bahwa kebudayaan tertentu yang paling
tinggi disbanding dengan kebudayaan yang lain
Taraf-taraf proses integrasi.
§ Taraf akomodasi
§ Taraf kooperasi
§ Taraf koordinasi
§ Taraf asimilasi

9
Integrasi dikatakan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat berikut.
a. Seluruh anggota masyarakat merasa bahwa mereka saling mengisi kebutuhan
mereka dan tidak saling merintangi atau merugikan
b. Terdapat consensus antarkelompok mengenai norma-norma sosial yang member
arah pada tujuan yang dicita-citakan dan menjadi kajian serta cara dan upaya
untuk mewujudkannya.
3. Disintegrasi
Disintegrasi atau disorganisasi merupakan suatu keadaan yang tidak serasi pada
setiap bagian dari suatu kesatuan. Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai
organisasi harus ada keserasian antar bagian-bagiannya.
4. Reintegrasi
Reintgrasi atau reorganisasi dapat dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-
nilai baru telah melembaga dalam diri warga masyarakat.
Berikut ini merupakan pengaruh kemajemukan Indonesia terhadap potensi
poltik.
§ Hubungan suku bangsa
§ Hubungan antar penganut agama
§ Hubungan dengan penduduk pendatang

F. MANFAAT KEBERAGAMAN BUDAYA


Kebudayaan masyarakat Indonesia sangat beraneka ragam karena terdiri atas
bermacam-macam suku bangsa, ras, agama, bahasa, adat istiadat, golongan
politik dan sebagainya. Keragaman kebudayaan inilah yang menyebabkan
masyarakat di Indonesia menjadi unik dan berbeda dengan masyarakat lainnya
di dunia.
Namun keberagaman tersebut menyebabkan kehidupan masayarakat Indonesia
menjadi rawan konflik. Masyarakat majemuk atau multikultural memiliki
karakteristik heterogen dengan pola hubungansosial antarindividu bersifat
toleran dan harus menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secara damai
satu sama lain dengan perbedaan-perbedaan yang melekat pada tiap entitas
sosial dan politiknya.

10
Kebesaran kebudayaan sauatu masyarakat atau bangsa terletak pada
kemampuannya untuk menampung berbagai perbedaan dan keberagaman dalam
satu ikatan yang berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi.
Manfaat keberagaman budaya suku-suku bangsa adalah sarana untuk menengahi
setiap ada isu konflik separatis dan disintegrasi sosial.

G. PERAN MASYARAKAT DALAM MENJAGA KERAGAMAN BUDAYA


Peran masyarakat dalam menjaga keragaman dan keselaran budaya antara lain
sebagai berikut:
1. Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial
yang berbeda-beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras,
etnik atau kelompok agamanya.
2. Meninggalkan sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap
etnosentrisme dan ekstrimisme(berlebih-lebihan)
3. Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku
pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan
agama yang mereka anut.
4. Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan
berbangsa dan bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan
mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam
masyarakat.
5. Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi,
kompromi dan ajudikasi.
6. Mengembangkan kesadaran sosial.
Contoh kongkritnya adalah di Bali sedang digalakkannya program Ajeg Bali
guna mempertahankan kebudayaan di dalam kehidupan masyarakat Bali yang
makin lama terlihat makin memudar karena

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh
bangsaIndonesia yang merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan
daerah. Kebudayaan nasional sendiri memiliki banyak bentuk karena pada
daasarnya berasal dari jenis dan corak yang beraneka ragam, namun hal itu
bukanlah menjadi masalah karena dengan hal itulah bangsa kita memiliki
karakteristik tersendiri. Untuk memelihara dan menjaga eksisitensi kebudayaan
bangsa kita, kita bisa melakukan banyak hal seperti mengadakan lomba-lomba dan
seminar-seminar yang bernafaskan kebudayaan nasional sehigga akan terjagalah
kebudayaan kita dari keterpurukan karenapersaingan dengan budaya luar. Dan
dalam menyikapi keberagaman yang ada kita harus bisa bercermin pada inti
kebudayaan kita yang beragam itu karena pada dasarnya segalanya bertolak pada
ideology pancasila.Untuk menghadapi dampak negatif keberagaman budaya tentu
perlu dikembangkan berbagai sikap dan paham yang dapat menikis
kesalahpahaman dan membangun benteng saling pengertian. Gagasan yang
menarik untuk diangkat dalam konteks ini adalah multikulturalisme dan sikap
toleransi dan empati.

B. Saran
1. Peran pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional
yang dapat mengakomodasikan aprisiasi masyarakat yang memiliki kebudayaan
yang berbeda beda.
2. Peran masyarakat meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada
kesamaan kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia
2. http://aprilia180490.wordpress.com/2010/05/29/keanekaragaman-suku-bangsa-
di-indonesia/
3. http://robiartea.blogspot.com/2012/07/makalah-pkn-keanekaragaman-suku-
bangsa.html
4. http://tugino230171.wordpress.com/2011/10/29/keragaman-suku-bangsa-di-
indonesia/
5. http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/03/bahasa-indonesia-dan-keberagaman-
bahasa/
6. http://ganiasmoro.blogspot.com/2011/10/fakta-keragaman-bahasa-
indonesia.html
7. http://www.jpnn.com/read/2012/08/31/138263/Keragaman-Bahasa-Bisa-Picu-
Disintegritas-
8. http://apachemask.wordpress.com/2010/12/16/keberagaman-dan-perkembangan-
seni-di-indonesia/
9. http://coreei7.blogspot.com/2012/08/bab-v-keberagaman-budaya-di-
indonesia.html

13

Anda mungkin juga menyukai