Anda di halaman 1dari 16

e shutterstock o

Bab

Bhinneka
Tunggal Ika

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajar materi bab in, peserta
didik diharapkan mampu
Lmenjelaskan bentuk-bentuk keberagaman
masyarakat indonesas
2 menganalisis potensi konflk yang dapat
timbul akibat keberagaman PROFIL
3. mengidentifikasi dampak konfik akbat PELAJAR
keberanaman: dan
4mendesain alternatif solusi terhadap konfilk PANCASILA
akobat keberagaan
99
Prolog

Sumber: shutterstock.com
Sumber: shutterstock.com

edua gambar di atas memperlihatkan salah satu contoh keberagaman yang


K dimiliki bangsa Indonesia. Keberagaman apa yang dimaksud pada kedua
gambar tersebut? Tentu saja keberagaman agama. Tampak umat Hindu (kiri) dan
1sldm (Kanan) sedang beribadah sesuai kevakinan masing-masing. Selain Hindu
dan Islam, terdapat agama lain yang diakui di Indonesia, yaitu kristen, Katolik,
Buddha, dan Konghucu. Keberagaman tersebut perlu dihormati dan dihargai oleh
seluruh warga Indonesia. Sikap menghargai dan menghormati keberagaman
tersebut sangat penting karena keberagaman selalu memuat dalam dirinya potensi
konflik yang dapat terjadi kapan pun. Konflik yang terjadi akibat keberagaman
dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat.
Padabab ini, Anda akan mempelajari materi mengenai keberagaman dan konflik
yang dapat terjadi serta solusiuntuk mengatasinya. Terkait hal tersebut, cobaAnda
jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Bagaimana keberagaman yang dimilikimasyarakat Indonesia?
2. Mengapa keberagaman dalam masyarakat dapat memicu konflik?
3 Apa saja bentuk konflik yang dapat terjadi karena adanya keberagaman?
4. Bagaimana solusi yang tepat untuk menghadapi dan atau mengatasi konflik
akibat keberagaman?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mudah Anda jawab setelah mengikuti
pembelajaran materi ini.

114 Pendidikan Pancasila untuk SMK/MAK Kelas XI


A Potensi dan Penyebab Konflik diTengah
Keberagaman Masyarakat Indonesia
1. Keberagaman Sosial Budaya, Ekonomi, dan Gender Masyarakat
Indonesia

Ada beberapa pokok keberagaman yang dapat kita ketahui dan


pelajari sebagai bentuk keberagaman yang ada di Indonesia, yaitu
keberagaman dalam hal sosial budaya, ekonomi, dan gender.
a
Keberagaman sosial budaya pada masyarakat
Masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis
(suku bangsa). ras, agama, dan budaya. Mereka hidup tersebar di
berbagai wilayah Negara Indonesia. Mereka juga hidup dan berinteraksi
dengan masyarakat internasional, baik secara langsung maupun tidak
langsung Masyarakat ini juga isebut dengan masyarakat multikultural.
Secara sederhana, masyarakat multikultural dipandang sebagai
masyarakat yang memiliki beragam kelompok sosial dengan sistem
norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masyarakat multikultural
merupakan bentuk dari masyarakat modern yang anggotanya terdiri
atas berbagai golongan, suku, etnis (suku bangsa). ras, agama,
dan budaya. Dalam masyarakat multikultural, perbedaan sosial,
kebudayaan, dan suku bangsa dijunjung tinggi. Namun, hal itu tidak
berarti bahwa ada kesenjangan atau perbedaan hak dan kewajiban
antarkelompok soSial, kebudayaan, dan suku bangsa. Masyarakat
multikultural tidak mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara
kelompok minoritasdan mayoritas, baik secara hukum maupun sosial.
Bangsa ndonesia telah mendapatkan begitu banyak pelajaran
untuk menciptakan sebuah harmonisasi dalam keberagaman sosial

Sumber: shutterstock com


Gambar 3.1 Tari Ma'Badong dalam upacara RambuSolo pada masyarakat Toraja. Upacara
rambu solo adalah salah satu contoh budaya dalam khazanah budaya masyarakat Indonesia
yang beragam. Keberagaman budaya menuntut masyarakat untuk saling menghormati.

Bab 3 Bhinneka Tunggal lka 115


budaya. Sejak negara ini berdiri, banyak pihak telah mencoba untuk
kesatuan bangsa. MeSkipun
memecah belah persatuan dan
hal tersebut dapat diaatasi dengan perjuangan seluruh
warga
deIndomnieksiiaan,,
Berdasarkan pengalaman tersebut, kesadaran dan usaha tiap
harmonisasi dalam
warga negara untuk menciptakan
multikultural menjadi sangat penting. masyarakat
Kita menyadari bahwa masyarakat Indonesia majemuk, seperti
beragamnya suku bangsa dan budaya. Jika tidak ditanggapi secara
bijak dan positif,,keberagaman suku bangsa dan budaya yang.ada akan
berdampak negatif,seperti timbulnya pertentangan antarbudaya dan
munculnya konflik antarbudaya. Jika kita tidak dapat saling menjaga
dan menghargai, keberadaan unsur-unsur kebudayaan tersebut dapat
menimbulkan permasalahan dalam masyarakat.

b. Keberagaman ekonomi masyarakat


Jumlah penduduk Indonesia mencapai 275 juta (Laporan
Ditjen Dukcapil Kemendagri tentang jumlah penduduk Indonesia
pada semester 1 tahun 2022) dan tersebar di pulau-pulau di
seluruh wilayah Indonesia. Wilayah yang ditempati memiliki
kondisi geografis yang berbeda dan bervariasi pula. Contohnya,
ada yang bertempat tinggal di daerah pedesaan dan perkotaan.
Masyarakat pedesaan biasanya merupakan masyarakat yang
memiliki kelompok sosial yang kecil. Terkadang disebut dengan
masyarakat tradisional. Masyarakat pedesaan adalah masyarakat
yang tinggal di kawasan/wilayah/teritorial kecil yang biasanya
disebut masyarakat setempat. Biasanya, dalam kehidupan
ekonominya, masyarakat perdesaan mengerjakan pekerjaan dengan
mengolah lahan milik sendiri atau orang lain. Untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya, mereka umumnya menjual hasil olahan lahan
mereka ke sekitar tempat tinggal, bahkan ke kota.
Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat dengan kelompok
sosial yang lebih besar dan kompleks. Masyarakat perkotaan umumnya
memiliki pemikiran yang lebih rasional, bersifat individualistis, dan
menjadikan kota sebagaipusat kegiatan ekonomi, sosial, dan politik.
Kehidupan ekonomi masyarakat kota lebih beragam. Penduduk
kota juga cenderung mencari pekerjaan sesuai dengan pendidikan
atau keahlian yang dimiliki. Penghasilan yang mereka dapatkan pun
cenderung lebih besar darimasyarakat pedesaan. Dari keberagaman
ekonomi yang dimiliki oleh masyarakat desa dan kota, dapat ditemukan
harmonisasi dalam keberagaman, seperti dalam pertukaran hasit
produksinya. Masyarakat desa dapat menjual hasil olahan lahannyd
ke kota. Demikian pula sebaliknya, masyarakat kota dapat
membe
hasil masyarakat desa atau menjual hasil produksi untuk digunaka

116 Pendidikan Pancasila untuk SMK/MAK Kelas XI


Sumber: shutterstock.com
Gambar 3.2 Warga memanen hasil kebun. Masyarakat perdesaan umumnya
mengolah lahan sebagai aktivitas utama dalam kegiatan ekonomi, semenetara
masyarakat perkotaan memiliki kegiatan ekonomi yang lebih beragam.
oleh masyarakat desa misalnya traktor, mesin penanam padi, mesin
penebar pupuk, dan penyemprot hama.
Berbagai tindakan ekonomi, seperti produksi, distribusi, dan
konsumsi, dilakukan untuk menunjang kehidupan masyarakat. Tindakan
tersebut dilakukan, baik dengan orang-orang didaerah asal maupun di
daerah lain. Dalam kehidupan ekonomi di Indonesia, interaksi dengan
daerah lain sangat dimungkinkan terjadi karena tiap daerah memiliki
sumber daya alam yang dan mata pencarian yang berbeda-beda.
C. Keberagaman gender pada masyarakat
Keberagaman masyarakat Indonesia juga mencakup keberagaman
gender. Di dalam sosiologi, gender mengacu pada sekumpulan
ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan jenis kelamin seseorang dan
diarahkan pada peran sosial atau identitasnya dalam masyarakat.
World Health Organization (WHO) memberi batasan gender, yaitu
seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap
layak bagi laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial
dalam suatu masyarakat.
Gender juga dapat dilihat sebagai pembagian peran kedudukan
dan tugas antara laki-laki dan perempuan yang ditetapkan oleh
masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang
dianggap pantas, sesuai norma-norma, adat istiadat, kepercayaan,
kasus dan
atau kebiasaan masyarakat. Adapun dalam beberapa
situasi, perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap prestasi,
kekuasaan, status sosial, dan kesempatan untuk maju.
Secara etimologis, kata gender berasal dari bahasa Inggris yang
Derarti 'jenis kelamin. Secara umum, pengertian gender adalah
dalam hal
Perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan
nilai dan tingkah laku (Neufeldt (et), 1984).
Bab 3 Bhinneka Tunggal lka 117
Terkait pengertian gender ini, Mansour Fakih (2008)
sifat yang
merupakan suatu
pada kaum laki-laki
mengemukakan perempuan yang dikonstruksikan melekat
bahwadangender secara
perubahan ciri dan sifat yang terjadi
sosial dan kuitural.
dari waktu ke waktuAdapun
dan dari tempat ke tempat lainnya disebut

konsepSejarah
gender.
perbedaan gender antaraseorang laki-laki dan seorang
perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjangdan dibentuk
oleh beberapa hal, seperti kondisisosial budaya, kondisi keagamaan,
dan kondisi kenegaraan. Dengan proses yang panjang ini, peran
berdasarkan perbedaan gender akhirnya sering dianggap sebagai
ketentuan Tuhan yang bersifat kodrati atauseolah-olah bersifat biologis
mula munculnya
yang tidak dapat diubah lagi. Inilah sebenarnya awal
ketidakadilan gender di tengah masyarakat.
laki-laki
Dalam kehidupan sosial kultural masyarakat Indonesia,
Cenderung dipandang lebih tinggiderajatnya dan letbih mudah memiliki
gerak sosial dibanding perempuan. Contohnya, seorang perempuan
yang tinggal di desa dan memiliki pemikiran yang sederhana merasa
perannya hanya sebagai ibu rumah tangga. Hal tersebut merupakan
dampak pandangan masyarakat sehingga dapat menghambat kegiatan
dan perkembangan pola pikir seorang perempuan. Namun, kesadaran
individuterhadap pentingnya persamaan gender perlu ditumbuhkan.
Jikasetiap individu memiliki kesadaran terhadap pentingnya persamaan
gender, niscaya, dalam masyarakat alkan tumbuh konstruksi sosialyang
adil dan tidak bias gender.
Kesadaran terhadap keadilan gender menjadi langkah awal
untuk menjamin kesamaan martabat antara laki-laki dan perempuan.
Kaum perempuan harus menyadari bahwa ketidakadilan gender
bukanlah kodrat, melainkan konstruksi sosial yang dibentuk oleh
masyarakat.
Ada kaitan yang erat antara perbedaan gender (gender
differences) dan ketidakadilan gender (gender inequalities) dalam
struktur ketidakadilan masyarakat secara luas. Perbedaan gender
tidak menjadimasalah selama tidak melahirkan ketidakadilan gender
(gender inequalities). Ketidakadilan gender termanifestasikan dalam
berbagai bentuk ketidakadilan, seperti berikut.
1) Marjinalisasi, yaitu suatu proses peminggiran akibat perbedaan
jenis kelamin yang mengakibatkan kemiskinan ekonomi.
Marjinalisasi menggunakan asumsi gender tampak misalnya
dalam anggapan bahwa perempuan berperan hanya sebagal
pencari nafkah tambahan. Marginalisasi dapat bersumber dari
pemahaman sosial budaya, misalnya suku tertentu memilikl
tradisi untuk tidak memberikan hak waris kepada
perempuan.
118 Pendidikan Pancasilauntuk SMK/MAK Kelas X!
calain itu, ada anggapan bahwa perempuan tidak perlu
borsekolah karena tugasnya adalah di dapur, Hal ini secara
tidak langsung merupakan proses pemiskinan dengan alasan
gender.
a Subordinasi, yaitu penilalan atau anggapan bahwa suatu peran
vang dilakukan oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang
lain. Dalam hal ini, peran perempuan dianggap lebih rendah
dari peran laki-laki. Perempuan dianggap bertanggung jawab
dan memiliki peran dalam urusan domestik atau reproduksi,
sementara laki-lakidalam urusan publik atau produksi. Urusan
domestik atau reproduksi ini lantas tidak mendapat apresiasi
atau penghargaan yang sama dengan peran pubik dan produksi.
3) Sterotipe (pelabelan negatif), yaitu pemberian citra bakuatau
label/cap kepada seseorang atau kelompok yang didasarkan
pada suatu anggapan yang salah. Stereotipe sering kali
digunakan sebagai alasan untuk membenarkan tindakan
terhadap seseorang atausekelompok orang karena itu stereotipe
memperlihatkan adanya relasi kekuasaan yang timpang atau
tidak seimbang yang bertujuan untuk menaklukkan atau
menguasai pihak lain. Dalam konteks gender, stereotipe yang
sering ditimpakan kepada perempuan antara lain, perempuan
dianggap cengeng. tidak rasional, emosional, dan tidak bisa
mengambil keputusan penting.
4) Kekerasan (violence) artinya tindak kekerasan, baik fisik maupun
nonfisik yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin atau
sebuah institusi keluarga, masyarakat, atau negara terhadap

Sumber: shutterstock.com

Gambar 3.3 Perempuan yang berprofesi sebagai mekanik. Pada masyarakat


tradisional, peran sesuai gender akibat streotipe dalam masyarakat masih
menjadi patokan. Pada masyarakat modern, profesi tidak bergantung pada
gender tetapi sesuai keahlian.

Bab 3 Bhinneka Tunggal Ika 19


jenis kelamin lainnya. Stereotipe gender terkait karakter
perempuan dan lak--lakiakan mewujud pandangan bahwa laki
sebaliknya perempuan
laki gagah,
lembut, kuat, dan berani,
dianggap
lemah, dan penurut. Pembedaan tersebut bermasalah
perempuan
tindak kekerasan karena

5)
ketika melahirkan
dianggap
lemah dan menjadi alasan untuk diperlakukan semena-mena
Beban ganda (double burden), artinya beban pekerjaan yang
diterima salah satu jenis kelamin lebih banyak dibandingkan
perempuan
Jenis kelamin lainnya. Peran reproduksi seringkali
dianggap peran yang statis dan permanen. Walaupun sudah
D: ada peningkatan jumlah perempuan yang bekerja diwilayah
beban mereks
Pindai QR code
berikut untuk publik, tetapi tidak diringidengan berkurangnya
menyimak video! di wilayah domestik. Contohnya, seorang peremnpuan bekeria
sama, antars
di sektor publik tetapi tugasnya di rumah tetap
lain masak, mencuci. membersihkan rumah, dan menguri
anak. Akibatnya mereka mengalami beban yang berlipat ganda
Jenis-jenis ketidakadilan gender tersebut cenderung telah terjad
di berbagai tingkatan, seperti kebijakan, adat, kultur, tafsir agama
Upaya-upaya dan rumah tangga. Salah satu hal yang paling sulit diubah adalah
mengatasi
masalah ketidakadilan gender yang telah mengakar ke dalam keyakinan dan
keberagaman
gender. menjadi ideologi bagi perempuan ataupun laki-laki. Semua bentuk
ketidakadilan gender tersebut tersosialisasi sehingga laki-laki dan
perempuan terbiasa dan memercayai bahwa peran gender tersebut
seolah-olah merupakan kodrat. Lambat laun tercipta suatustruktur
ketidakadilan gender yang diterima dan terpelihara.
2. Konflik dalam Keberagaman Masyarakat
Masalah yang dapat muncul dalam keberagaman masyarakat
Indonesia adalah konflik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), konflik didefinisikan sebagai percekcokan, perselisihan,atau
pertentangan. Secara sederhana, konflik merujuk pada adanya dua
hal atau lebih yang berseberangan, tidak selaras, dan bertentangan.
a. Faktor penyebab konflik

Soerjono Soekanto (2014) mengemukakan empat faktor yang


dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat, yakni
perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan, perbedaan
kepentingan, dan perubahan sosial.
1) Perbedaan antarindividu
Tiga orangmemilik0 pendirian dan perasaan yang
berbeda-beda.
Antara Anda dan teman-teman sekelas pasti ditemukan
perbedaan
pendirian dan perasaan mengenai suatu hal. Perbedaan ini dapat
menjadi faktor penyebab konflik. Contohnya, ketika belajar
kelompok, Anda berpendirian jika belajar, suasana harus tenang
120 Pendidikan Pancasila untuk SMK/MAK Kelas XI
Namun, teman-teman Anda
baik apabila sambil berpendirian bahwa belajar lebih
sepertiini dapat mendengarkan
menimbulkan
musik. Perbedaan pendirian
teman Anda. konflik antara Anda dan teman-
) Perbedaan kebudayaan
Apakah Anda sadar bahwa
dibentuk oleh kelompok dikepribadian seseorang sedikit banyak
sekitar orang tersebut berada? Baik
corara sadar maupun tidak, seseorang akan
dan pendirian kelompoknya. Hal inidapatterpengaruh pemikiran
dengan orang lain. Contohnya, seorang anak menimbulkan konflik
dibesarkan dalam
masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kesopanan cenderung
akan berbicara dengan sopan kepada orang lain. Namun, anak
vang dibesarkan dalam masyarakat yang tidak
memerdulikan nilai
kesopanan, cenderung berbicara kurang sopan kepada orang lain.
Perbedaan kebudayaan ini dapat menimbulkan konflik apabila
bertemu.

3) Perbedaan kepentingan
Dalam hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok,
atau pun antarkelompok, dapat terjadi perbedaan kepentingan.
Kepentingan ini dapat menyangkut kepentingan politik, ekonomi,
sosial, dan budaya. Contohnya, sebuah hutan di suatu wilayah. Bagi
kelompok pengusaha, berdasarkan kepentingan bisnis, pohon-pohon
dapat dipotong dan dijual sehingga mendapatkan keuntungan
dan juga membuka lowongan pekerjaan. Bagi kelompok pencinta
lingkungan, berdasarkan kepentingan lingkungan hidup, pohon

Sumber: unsplash.com
bambar 3.4 Camping di hutan. Hutan dapat dipandang secara berbeda oleh
pencinta alam dan pelaku bisnis. Perbedaan cara memandang sesuatu dapat
tepat.
icu konflik apabila tidak diselesaikan dengan

Bab 3 Bhinneka Tunggal Ika 121


hutan terjaga
agar kelestarian

4)
pohon tidak boleh dipotong
Kepentingan ini dapat
Perubahan sosial
menimbulkan konflik.
Perbeda n
perubahan seiring
Masyarakat mengalami
kebutuhan dan pengetahuan.
Coba Andaperhatikan
keadaan sekitar 10
masyarakat saat ini dan
perkembangan
atau 20
tahunkeadaan
l
Tentu terlihat perubahan. Berbagai perubahan memengaruhilalu
cara
pandang sebagian anggota masyarakat terhadap nilai, norma,,dan
perilaku remaja yang berbeda
perilaku. Contohnya,
terkadang
mendapat pandangan kurang baik oleh orang--orang yang lebin
menimbulkan konflik.
tua. Situasi ini dapat
konflik
b. Sikap yang dapat menyebabkan berikut
Selain faktor-faktor yang telah dijelaskan, terdapat
beberapa sikap yang dapat menjadi penyebab konflik dalam
masyarakat, yaitu antara lain sebagai berikut.
1) Primordialisme yang berlebihan. Primordialisme merupakan
pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpeaane
teguh pada hal-hal yang sejak awal melekat pada diri individu
sepertisuku bangsa, ras, dan agama. Sikap primordialisme yang
berlebihan akan menganggap suku bangsa, ras, atau agamanya
lebih unggul dibanding suku bangsa, ras, atau agama lain.
2) Etnosentrisme. Etnosentrisme merupakan pandangan
bahwa kebudayaan suku bangsanya lebih baik dibandingkan
kebudayaan suku bangsa lain.
3) Diskriminasi. Diskriminasiadalah perbedaan perlakuan terhadap
sesama warga negara berdasarkan antara lain warna kulit,
golongan, suku, ekonomi, dan agama.
4) Stereotipe. Stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang
atau suatu golongan hanya berdasarkan persepsi pribadi atau
kelompok. Sikap ini umumnya berdasarkan prasangka dan
cenderung tidak tepat.
5) Fanatisme. Fanatisme merupakan keyakinan akan suatu hal
sebagai kebenaran tanpa kepastian data dan fakta, tetapi
kebenaran itudianggap kebenaran mutlak tanpa memedulikan
argumen dari orang lain.
6) Eksklusivisme. Eksklusivisme adalah sikap yang didasarkan pa0d
keyakinan bahwa pandangan atau ajaran yang paling Deio
hanyalah pandangan atau ajaran kelompoknya dan menganggoy
pandangan atau ajaran lainnya tidak benar.

D2Pendidikan Pancasila untuk SMK/MAK Kelas XI


7.
Pelabelan negatif (stereotipe) adalah penandaan atau
penilaian atau
citra
yang sering kali bersifat melahirkan buruk
A.
B
negatif dan secara umum
Berikut yang bukan contoh stereotipe adalah
laki-laki tidak seharusnya menunjukkan emos!
ketidakadilan,
tidak memberikan hak waris kepada perempuall
C
D anggapan perempuan sebagai makhluk yang lemah
E. perempuan dianggap hanya dapat menjadi ibu rumah tangga
perempuan sebagai orang yang tidak mampu mengambil keputusan
8.
Percekcokan, oleh
penting
hal atau lebih perselisihan, atau pertentangan yang disebabkan adanya dua
yang berseberangan, tidak selaras, dan bertentangan
pengertian dari merupakan
A. konflik D konsolidasi
B
asimilasi E. konfrontasi
C
akulturasi
9
Konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang berseberangan, tidak
selaras, dan bertentangan. Terdapat beberapa faktor terjadinya konflk,
yang bukan faktor penyebab konflik berikut
A. adalah
B
perubahan sosial D. perbedaan kepentingan
C
perbedaan pendapat E. perbedaan antarindividu
perbedaan kebudayaan
10. Andi merupakan peserta didik bersuku A.
Andi selalu
Sukunya lebih baik dibandingkan kebudayaan suku lain. menganggap
Perilaku Andi
kebudayaan
sikap yang dapat menjadi penyebab konflik, yaitu merupakan
A. fanatisme D. etn0sentrisme
B. diskriminatif
C. eksklusivisme
E. primordialisme

B Bentuk dan Akibat Konflik di Tengah


Keberagaman Masyarakat Indonesia
1. Bentuk Konflik di Tengah
Keberagaman Masyarakat Indonesia
Soerjono Soekanto (2014) menyebutkan lima bentuk khusus
konflik atau pertentangan yang terjadi dalam
masyarakat. Kelima
bentuk konflik atau pertentangan itu adalah sebagai
berikut.
Konflik pribadi
Konflik pribadi dapat terjadi antara dua individu ataulebih karena
perbedaan pandangan dan sebagainya. Konflik pribadi biasanya
dapat timbul juga akibat persoalan benci.
b. Konflik rasial
Konflik rasial umumnya timbul akibat perbedaan ras, seperti
perbedaan ciribadan, kepentingan, dan kebudayaan. Biasanya,

Pendidikan Pancasila untuk SMK/MAK Kelas XI


konflikini terjadiidalam masyarakat yang salah satur rasnya menjadi
velompok mayoritas. Sebagai contoh, konflik rasial pernah terjadi
antara orang kulit hitam dan kulit putih di Afrika Selatan pada
masa apartheid.
Konflik antara kelas-kelas sosial
C
Konflik antara kelas sosial umumnya disebabkan oleh adanya
perbedaan kepentingan. Contohnya, konflik akibat adanya
nerbedaan kepentingan antara buruh dan pemilik perusahaan.
d. Konflik politik
Konflik politik terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan atau
tujuan politis seseorang atau kelompok. Contohnya adalah konflik
antarpartai politik dalam sebuah negara.
e
Konflik internasional
Konflik internasional umumnya terjadi akibat perbedaan
kepentingan yang kemudian berpengaruh pada kedaulatan
negara. Contohnya, konflik antarnegara mengenai suatu wilayah
eksplorasi gas alam di daerah perbatasan.
2. Akibat Konflik di Tengah Keberagaman Masyarakat Indonesia
Menurut Soerjono Soekanto (2014), terjadinya konflik dapat
menimbulkan sejumlah akibat, antara lain sebagai berikut.
a. Perpecahan dalam masyarakat
Suatu masyarakat yang mengalami konflik hingga terjadi kekerasan
fisik dan kerusakan harta benda akan sulit bersatu. Kecurigaan
terhadap kelompok lain atau anggota masyarakat lain dapat terus
terjadi. Akibatnya, masyarakat dapat terpecah.
b. Kerugian harta benda dan korban manusia
Konflik dapat berkembang menjadi kekerasan fisik. Hasilnya,
dapat terjadi kerusakan pada fasilitas umum, kerusakan harta
benda, kerugian harta benda, hingga terjadi luka fisik bahkan
korban manusia.
C Kehancuran nilai-nilai dan norma yang ada
merusak
Konflik yang terjadi pada suatu masyarakat dapat
bahkan menghancurkan nilai-nilai dan norma yang ada. Para
anggota masyarakat yang sebelumnya saling percaya satu
saling
sama lain, misalnya, setelah terjadinya konflik dapatanggota
Para
tidak percaya bahkan membenci satusama lain.
menolong,
masyarakat yangsebelumnya saling menghargaidan
kasar.
setelah terjadinya konflik dapat saling bersikap

Bab 3 Bhinneka Tunggal Ika 127


Lronakarto

Sumber: wikimedia.org
bambar 3.5 Transjakarta di halte. Fasilitas umum perlu dijaga karena merupakan
Kewajiban bersama untuk memenuhi hak tiap orang dalam memantaatkannya.

d. Perubahan kepribadian
Ketika terjadi konflik, anggota masyarakat dapat mengalami
trauma. Dapat terjadi perubahan pada pribadi anggota
masayarakat. Sikap kekhawatiran, ketakutan, dan kecurigaan dapat
berkembang pada anggota masyarakat.
e Dominasi
Konflik yang terjadi suatu masyarakat dapat menimbulkan pihak
yang menang dan pihak yang kalah. Pihak yang
saja mendominasi pihak yang kalah, bahkan dapat
menang dapat
pihak yang kalah. menindas

Ruang Kolaborasi 2
Judul: Konflik yang Pernah Terjadi di Tengah Keberagaman
Masyarakat Indonesia
Tuiuan: Memahami konflik-konflik yang pernah terjadi pada
masyarakat Indonesia
Soeriono Soekanto menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau
teriadi dalam masyarakat. Konflik-konflik tersebut adalah konflik pertentangan yang
rasial. konflik antara kelas-kelas SOSial, konflik politik, dan pribadi, konflik
konflik internasional.
Untuk memperdalam pemahaman mengenai hal tersebut, yuk ikuti
keaiatan berikut.
1. Bentuklah kelompok belajar yang terdiri atas 4-5 oran.
2. Pilihlah topik konflik yang diinginkan oleh kelompok Anda.
Konflik dapat berupa
konflik rasial maupun bentuk-bentuk konfik lainnya.

Pendidikan Pancasila untuk SMK/MAK Kelas XI


menjadi kekerasan
9. Konflik yang terjadi
mengakibatkan banyak Sampai
berkembang fisik timbu
kerugian Berikut yang bukan kerugian yang dapat
dapat
akibat konflik adalah kerugian harta benda
A luka fisik D.
B E
kerusakan fasilitas umum
korban manusia
C Situasi menjadi aman
10. Perhatikan pernvataan-pernyataan beriku
(1) Perpecahan dalam masyarakat.
(2) Situasi yang aman terkendali.
(3) Dominasi.
(4) Perubahan kepribadian.
(5) Kehancuran nilai-nilai dan norma yang ada.
Pernyataan yang bukan akibat konflik ditunjukkan nomor
A. (1) D. (4)
B (2) E. (5)
C. (3)

C Alternatif dan Solusi Upaya Penyelesaian


Konflik diTengah Keberagaman Masyarakat
Indonesia
Anda telah mengetahui bahwa bangsa Indonesia sangat
beragam. Sebagai akibat dari keberagaman tersebut, dapat teriadi
berbagai permasalahan. Untuk itu, sejumlah upaya dilakukan a0ar
permasalahan yang muncul dapat diselesaikan. Sejumlah upava
penyelesaian masalah tersebut, antara lain sebagai berikut.
1. Memberikan jaminan perlindungan hak-hak setiap warga negara.
Hak setiap warga negara yang terkait dengan keberagaman dijamin
dalam peraturan perundang-undangan terutama dalam UUD NRI
Tahun 11945, antara lain sebagai berikut.
a Pasal 28A yang berbunyi "Setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya."
b Pasal 28D Ayat (1) yang menyatakan bahwa "Setiaporang
berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan,dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan
hukum."
C Pasal 28E Ayat (1) yang menyatakan "Setiap orang berhak
memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memiuI
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memiln
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negafo
dan meninggalkannya, serta berhak kembali."

132 Pendidikan Pancasila untuk SMK/MAK Kelas XI


d. Pasal 28E Ayat (3) yang berbunyi "Setiap orang berhak
atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat."
2. Pengikat persatuandan rasa kebangsaan yang tercantum dalam
perundang-undangan. Hal ini tercantum dalam UUD NRI Tahun
1945 sebagai berikut. Pindai QR code
Pasal 35 UUD NRITahun 1945,yaitu "Bendera Negara Indonesia berikut untuk
menyimak video!
ialah Sang Merah Putih." .......--..-.-..****

b Pasal 36 UUD NRITahun 1945, yaitu "Bahasa Negara adalah


Bahasa Indonesia."
C Pasal 36A UUD NRI Tahun 1945, yaitu "Lambang Negara ialah
Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal lka." Prinsip-prinsip
d. Pasal 36B UUD NRITahun 1945, yaitu "Lagu persatuan dalam
Kebangsaan ialah keberagaman.
Indonesia Raya."
3. Upaya represif oleh pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang muncul dalam keberagaman masyarakat, antara lain
sebagai berikut.
a. Melakukan penangkapan atas pihak-pihak yang berperan aktif
sekaligus bertanggung jawab memicu perpecahan terkait
keberagaman masyarakat.
b. Memberikan sanksi hukum terhadap pihak-pihak yang secara
hukum terbukti terlibat dalam upaya melakukan perpecahan
terkait keberagaman masyarakat.

Sumber: shutterstock.com

Gambar 3.6 Warga saling membantumemperbaiki rumah. Saling membantu


antarasesama warga merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah
konflik akibat keberagaman dalam masyarakat.

Bab 3 Bhinneka Tunggal lka 133


4. Mengembangkan upaya preventif dalam menyelesaikan masalah
yang muncul dalam keberagaman masyarakat, antara lain
sebagai berikut.
a. Selalu bersikap ramah, bersahabat, berpikir positif,dan saling
membantu sesama warga masyarakat.
b. Masalah perbedaan yang terjadi dipecahkan dengan
pengertian,
bermusyawarah secara bijaksana, penuh ,saling
harga menghargai, dan tanpa paksaan.
masyarakat atal
C. Mengembangkan kerja sama antaranggota
antarkelompok masyarakat.
d. Saling mengenalkan budaya masing-masing wilayah atau
pertukaran
kelompok suku bangsa melalui pagelaran seniatau
budaya.
e Tidak melakukan diskriminasi terhadap siapa pun.

Ruang Kolaborasi 3
Judul : Upaya Penyelesaian Konflik yang Pernah Terjadi di Indonesia
Tujuan: Memahami dan menjelaskan konflik yang pernah terjadi i indonesia dan
memberikan solusi penyelesaiannya.
Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan berbagai keberagaman didalamnya.
Keberagaman inidapat memicu berbagai permasalahan. Salah satunya adalah konflik
yang terjadidi masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya penyelesaian konflik yang
tepat agar hal tersebut tidak terulang lagi. Untuk lebih memahami upaya penyelesaian
konflik di Indonesia, lakukan aktivitas berikut.
Buatlah kelompok belajar yang terdiri atas 4-5 orang.
2 Diskusikan dan carilah konflik-konflik yang pernah terjadi di Indonesia. Untuk
mendapatkan informasiyang akurat, coba cari dari berbagai sumber seperti portal
berita maupun artikel terkait. Pastikan kredibilitas informasi dan sumber yang Anda
pilih.
3. Setelah menemukan konfliknya, identifikasilah dampak yang ditimbulkan.
4. Selanjutnya,diskusikan bersama teman kelompok terkait solusiuntuk mengatasi
konflik yang terjadi. Solusiyang diberikan dapat berupa solusi preventif, represif,
atau kuratif.

5. Susunlah hasil temuan kelompokmu untuk dipresentasikan di depan kelas. Agar


lebih menarik, buat hasil temuan kelompok dalam bentuk PowerPoint.
6 Presentasikan hasil temuanmu didepan kelas. Jangan lupa menyimak hasil kelompok
lain.

134 Pendidikan Pancasila untuk SMK/MAK Kelas XI

Anda mungkin juga menyukai