Bab
Bhinneka
Tunggal Ika
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajar materi bab in, peserta
didik diharapkan mampu
Lmenjelaskan bentuk-bentuk keberagaman
masyarakat indonesas
2 menganalisis potensi konflk yang dapat
timbul akibat keberagaman PROFIL
3. mengidentifikasi dampak konfik akbat PELAJAR
keberanaman: dan
4mendesain alternatif solusi terhadap konfilk PANCASILA
akobat keberagaan
99
Prolog
Sumber: shutterstock.com
Sumber: shutterstock.com
konsepSejarah
gender.
perbedaan gender antaraseorang laki-laki dan seorang
perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjangdan dibentuk
oleh beberapa hal, seperti kondisisosial budaya, kondisi keagamaan,
dan kondisi kenegaraan. Dengan proses yang panjang ini, peran
berdasarkan perbedaan gender akhirnya sering dianggap sebagai
ketentuan Tuhan yang bersifat kodrati atauseolah-olah bersifat biologis
mula munculnya
yang tidak dapat diubah lagi. Inilah sebenarnya awal
ketidakadilan gender di tengah masyarakat.
laki-laki
Dalam kehidupan sosial kultural masyarakat Indonesia,
Cenderung dipandang lebih tinggiderajatnya dan letbih mudah memiliki
gerak sosial dibanding perempuan. Contohnya, seorang perempuan
yang tinggal di desa dan memiliki pemikiran yang sederhana merasa
perannya hanya sebagai ibu rumah tangga. Hal tersebut merupakan
dampak pandangan masyarakat sehingga dapat menghambat kegiatan
dan perkembangan pola pikir seorang perempuan. Namun, kesadaran
individuterhadap pentingnya persamaan gender perlu ditumbuhkan.
Jikasetiap individu memiliki kesadaran terhadap pentingnya persamaan
gender, niscaya, dalam masyarakat alkan tumbuh konstruksi sosialyang
adil dan tidak bias gender.
Kesadaran terhadap keadilan gender menjadi langkah awal
untuk menjamin kesamaan martabat antara laki-laki dan perempuan.
Kaum perempuan harus menyadari bahwa ketidakadilan gender
bukanlah kodrat, melainkan konstruksi sosial yang dibentuk oleh
masyarakat.
Ada kaitan yang erat antara perbedaan gender (gender
differences) dan ketidakadilan gender (gender inequalities) dalam
struktur ketidakadilan masyarakat secara luas. Perbedaan gender
tidak menjadimasalah selama tidak melahirkan ketidakadilan gender
(gender inequalities). Ketidakadilan gender termanifestasikan dalam
berbagai bentuk ketidakadilan, seperti berikut.
1) Marjinalisasi, yaitu suatu proses peminggiran akibat perbedaan
jenis kelamin yang mengakibatkan kemiskinan ekonomi.
Marjinalisasi menggunakan asumsi gender tampak misalnya
dalam anggapan bahwa perempuan berperan hanya sebagal
pencari nafkah tambahan. Marginalisasi dapat bersumber dari
pemahaman sosial budaya, misalnya suku tertentu memilikl
tradisi untuk tidak memberikan hak waris kepada
perempuan.
118 Pendidikan Pancasilauntuk SMK/MAK Kelas X!
calain itu, ada anggapan bahwa perempuan tidak perlu
borsekolah karena tugasnya adalah di dapur, Hal ini secara
tidak langsung merupakan proses pemiskinan dengan alasan
gender.
a Subordinasi, yaitu penilalan atau anggapan bahwa suatu peran
vang dilakukan oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang
lain. Dalam hal ini, peran perempuan dianggap lebih rendah
dari peran laki-laki. Perempuan dianggap bertanggung jawab
dan memiliki peran dalam urusan domestik atau reproduksi,
sementara laki-lakidalam urusan publik atau produksi. Urusan
domestik atau reproduksi ini lantas tidak mendapat apresiasi
atau penghargaan yang sama dengan peran pubik dan produksi.
3) Sterotipe (pelabelan negatif), yaitu pemberian citra bakuatau
label/cap kepada seseorang atau kelompok yang didasarkan
pada suatu anggapan yang salah. Stereotipe sering kali
digunakan sebagai alasan untuk membenarkan tindakan
terhadap seseorang atausekelompok orang karena itu stereotipe
memperlihatkan adanya relasi kekuasaan yang timpang atau
tidak seimbang yang bertujuan untuk menaklukkan atau
menguasai pihak lain. Dalam konteks gender, stereotipe yang
sering ditimpakan kepada perempuan antara lain, perempuan
dianggap cengeng. tidak rasional, emosional, dan tidak bisa
mengambil keputusan penting.
4) Kekerasan (violence) artinya tindak kekerasan, baik fisik maupun
nonfisik yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin atau
sebuah institusi keluarga, masyarakat, atau negara terhadap
Sumber: shutterstock.com
5)
ketika melahirkan
dianggap
lemah dan menjadi alasan untuk diperlakukan semena-mena
Beban ganda (double burden), artinya beban pekerjaan yang
diterima salah satu jenis kelamin lebih banyak dibandingkan
perempuan
Jenis kelamin lainnya. Peran reproduksi seringkali
dianggap peran yang statis dan permanen. Walaupun sudah
D: ada peningkatan jumlah perempuan yang bekerja diwilayah
beban mereks
Pindai QR code
berikut untuk publik, tetapi tidak diringidengan berkurangnya
menyimak video! di wilayah domestik. Contohnya, seorang peremnpuan bekeria
sama, antars
di sektor publik tetapi tugasnya di rumah tetap
lain masak, mencuci. membersihkan rumah, dan menguri
anak. Akibatnya mereka mengalami beban yang berlipat ganda
Jenis-jenis ketidakadilan gender tersebut cenderung telah terjad
di berbagai tingkatan, seperti kebijakan, adat, kultur, tafsir agama
Upaya-upaya dan rumah tangga. Salah satu hal yang paling sulit diubah adalah
mengatasi
masalah ketidakadilan gender yang telah mengakar ke dalam keyakinan dan
keberagaman
gender. menjadi ideologi bagi perempuan ataupun laki-laki. Semua bentuk
ketidakadilan gender tersebut tersosialisasi sehingga laki-laki dan
perempuan terbiasa dan memercayai bahwa peran gender tersebut
seolah-olah merupakan kodrat. Lambat laun tercipta suatustruktur
ketidakadilan gender yang diterima dan terpelihara.
2. Konflik dalam Keberagaman Masyarakat
Masalah yang dapat muncul dalam keberagaman masyarakat
Indonesia adalah konflik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), konflik didefinisikan sebagai percekcokan, perselisihan,atau
pertentangan. Secara sederhana, konflik merujuk pada adanya dua
hal atau lebih yang berseberangan, tidak selaras, dan bertentangan.
a. Faktor penyebab konflik
3) Perbedaan kepentingan
Dalam hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok,
atau pun antarkelompok, dapat terjadi perbedaan kepentingan.
Kepentingan ini dapat menyangkut kepentingan politik, ekonomi,
sosial, dan budaya. Contohnya, sebuah hutan di suatu wilayah. Bagi
kelompok pengusaha, berdasarkan kepentingan bisnis, pohon-pohon
dapat dipotong dan dijual sehingga mendapatkan keuntungan
dan juga membuka lowongan pekerjaan. Bagi kelompok pencinta
lingkungan, berdasarkan kepentingan lingkungan hidup, pohon
Sumber: unsplash.com
bambar 3.4 Camping di hutan. Hutan dapat dipandang secara berbeda oleh
pencinta alam dan pelaku bisnis. Perbedaan cara memandang sesuatu dapat
tepat.
icu konflik apabila tidak diselesaikan dengan
4)
pohon tidak boleh dipotong
Kepentingan ini dapat
Perubahan sosial
menimbulkan konflik.
Perbeda n
perubahan seiring
Masyarakat mengalami
kebutuhan dan pengetahuan.
Coba Andaperhatikan
keadaan sekitar 10
masyarakat saat ini dan
perkembangan
atau 20
tahunkeadaan
l
Tentu terlihat perubahan. Berbagai perubahan memengaruhilalu
cara
pandang sebagian anggota masyarakat terhadap nilai, norma,,dan
perilaku remaja yang berbeda
perilaku. Contohnya,
terkadang
mendapat pandangan kurang baik oleh orang--orang yang lebin
menimbulkan konflik.
tua. Situasi ini dapat
konflik
b. Sikap yang dapat menyebabkan berikut
Selain faktor-faktor yang telah dijelaskan, terdapat
beberapa sikap yang dapat menjadi penyebab konflik dalam
masyarakat, yaitu antara lain sebagai berikut.
1) Primordialisme yang berlebihan. Primordialisme merupakan
pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpeaane
teguh pada hal-hal yang sejak awal melekat pada diri individu
sepertisuku bangsa, ras, dan agama. Sikap primordialisme yang
berlebihan akan menganggap suku bangsa, ras, atau agamanya
lebih unggul dibanding suku bangsa, ras, atau agama lain.
2) Etnosentrisme. Etnosentrisme merupakan pandangan
bahwa kebudayaan suku bangsanya lebih baik dibandingkan
kebudayaan suku bangsa lain.
3) Diskriminasi. Diskriminasiadalah perbedaan perlakuan terhadap
sesama warga negara berdasarkan antara lain warna kulit,
golongan, suku, ekonomi, dan agama.
4) Stereotipe. Stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang
atau suatu golongan hanya berdasarkan persepsi pribadi atau
kelompok. Sikap ini umumnya berdasarkan prasangka dan
cenderung tidak tepat.
5) Fanatisme. Fanatisme merupakan keyakinan akan suatu hal
sebagai kebenaran tanpa kepastian data dan fakta, tetapi
kebenaran itudianggap kebenaran mutlak tanpa memedulikan
argumen dari orang lain.
6) Eksklusivisme. Eksklusivisme adalah sikap yang didasarkan pa0d
keyakinan bahwa pandangan atau ajaran yang paling Deio
hanyalah pandangan atau ajaran kelompoknya dan menganggoy
pandangan atau ajaran lainnya tidak benar.
Sumber: wikimedia.org
bambar 3.5 Transjakarta di halte. Fasilitas umum perlu dijaga karena merupakan
Kewajiban bersama untuk memenuhi hak tiap orang dalam memantaatkannya.
d. Perubahan kepribadian
Ketika terjadi konflik, anggota masyarakat dapat mengalami
trauma. Dapat terjadi perubahan pada pribadi anggota
masayarakat. Sikap kekhawatiran, ketakutan, dan kecurigaan dapat
berkembang pada anggota masyarakat.
e Dominasi
Konflik yang terjadi suatu masyarakat dapat menimbulkan pihak
yang menang dan pihak yang kalah. Pihak yang
saja mendominasi pihak yang kalah, bahkan dapat
menang dapat
pihak yang kalah. menindas
Ruang Kolaborasi 2
Judul: Konflik yang Pernah Terjadi di Tengah Keberagaman
Masyarakat Indonesia
Tuiuan: Memahami konflik-konflik yang pernah terjadi pada
masyarakat Indonesia
Soeriono Soekanto menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau
teriadi dalam masyarakat. Konflik-konflik tersebut adalah konflik pertentangan yang
rasial. konflik antara kelas-kelas SOSial, konflik politik, dan pribadi, konflik
konflik internasional.
Untuk memperdalam pemahaman mengenai hal tersebut, yuk ikuti
keaiatan berikut.
1. Bentuklah kelompok belajar yang terdiri atas 4-5 oran.
2. Pilihlah topik konflik yang diinginkan oleh kelompok Anda.
Konflik dapat berupa
konflik rasial maupun bentuk-bentuk konfik lainnya.
Sumber: shutterstock.com
Ruang Kolaborasi 3
Judul : Upaya Penyelesaian Konflik yang Pernah Terjadi di Indonesia
Tujuan: Memahami dan menjelaskan konflik yang pernah terjadi i indonesia dan
memberikan solusi penyelesaiannya.
Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan berbagai keberagaman didalamnya.
Keberagaman inidapat memicu berbagai permasalahan. Salah satunya adalah konflik
yang terjadidi masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya penyelesaian konflik yang
tepat agar hal tersebut tidak terulang lagi. Untuk lebih memahami upaya penyelesaian
konflik di Indonesia, lakukan aktivitas berikut.
Buatlah kelompok belajar yang terdiri atas 4-5 orang.
2 Diskusikan dan carilah konflik-konflik yang pernah terjadi di Indonesia. Untuk
mendapatkan informasiyang akurat, coba cari dari berbagai sumber seperti portal
berita maupun artikel terkait. Pastikan kredibilitas informasi dan sumber yang Anda
pilih.
3. Setelah menemukan konfliknya, identifikasilah dampak yang ditimbulkan.
4. Selanjutnya,diskusikan bersama teman kelompok terkait solusiuntuk mengatasi
konflik yang terjadi. Solusiyang diberikan dapat berupa solusi preventif, represif,
atau kuratif.