Keberagaman apa yang dimaksud pada kedua gambar tersebut? Tentu saja keberagaman agama. Tampak
umat Hindu (kiri) dan Islam (kanan) sedang beribadah sesuai keyakinan masing-masing. Selain Hindu dan
Islam, terdapat agama lain yang diakui di Indonesia, yaitu Kristen, Katolik, Buddha, dan Konghucu.
Keberagaman tersebut perlu dihormati dan dihargai oleh seluruh warga Indonesia. Sikap menghargai dan
menghormati keberagaman tersebut sangat penting karena keberagaman selalu memuat dirinya potensi
konflik yang dapat terjadi kapan pun. Konflik yang terjadi akibat keberagaman dapat menimbulkan
perpecahan di masyarakat
Pada bab ini, Anda akan mempelajari materi mengenai keberagaman dan konflik yang dapat terjadi serta
solusi untuk mengatasinya. Terkait hal tersebut, coba Anda jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
3. Apa saja bentuk konflik yang dapat terjadi karena adanya keberagaman?
4. Bagaimana solusi yang tepat untuk menghadapi dan atau mengatasi konflik akibat keberagaman?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mudah Anda jawab setelah mengikuti pembelajaran materi ini.
Ada beberapa pokok keberagaman yang dapat kita ketahui dan pelajari sebagai bentuk keberagaman
yang ada di Indonesia, yaitu keberagaman dalam hal sosial budaya, ekonomi, dan gender.
a. Keberagaman sosial budaya pada masyarakat
Masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis (suku bangsa), ras, agama, dan budaya.
Mereka hidup tersebar di berbagai wilayah Negara Indonesia. Mereka juga hidup dan berinteraksi
dengan masyarakat internasional, baik secara langsung maupun tidak langsung. Masyarakat ini juga
disebut dengan masyarakat multikultural.
Secara sederhana, masyarakat multikultural dipandang sebagai masyarakat yang memiliki beragam
kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masyarakat multikultural
merupakan bentuk dari masyarakat modern yang anggotanya terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis
(suku bangsa), ras, agama, dan budaya. Dalam masyarakat multikultural, perbedaan sosial, kebudayaan,
dan suku bangsa dijunjung tinggi. Namun, hal itu tidak berarti bahwa ada kesenjangan atau perbedaan
hak dan kewajiban antarkelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa. Masyarakat multikultural tidak
mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara kelompok minoritas dan mayoritas, baik secara hukum
maupun sosial.
Bangsa Indonesia telah mendapatkan begitu banyak pelajaran menciptakan sebuah harmonisasi dalam
keberagaman sosial
budaya. Sejak negara ini berdiri, banyak pihak telah mencoba untuk memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa. Meskipun demikian, hal tersebut dapat diatasi dengan perjuangan seluruh warga
Indonesia.
Berdasarkan pengalaman tersebut, kesadaran dan usaha tiap warga negara untuk menciptakan
harmonisasi dalam masyarakat multikultural menjadi sangat penting.
Kita menyadari bahwa masyarakat Indonesia majemuk, seperti beragamnya suku bangsa dan budaya.
Jika tidak ditanggapi secara bijak dan positif, keberagaman suku bangsa dan budaya yang ada akan
berdampak negatif, seperti timbulnya pertentangan antarbudaya dan munculnya konflik antarbudaya.
Jika kita tidak dapat saling menjaga dan menghargai, keberadaan unsur-unsur kebudayaan tersebut
dapat menimbulkan permasalahan dalam masyarakat.
Jumlah penduduk Indonesia mencapai 275 juta (Laporan Ditjen Dukcapil Kemendagri tentang jumlah
penduduk Indonesia pada semester 1 tahun 2022) dan tersebar di pulau-pulau di seluruh wilayah
Indonesia. Wilayah yang ditempati memiliki kondisi geografis yang berbeda dan bervariasi pula.
Contohnya, ada yang bertempat tinggal di daerah pedesaan dan perkotaan.
Masyarakat pedesaan biasanya merupakan masyarakat yang memiliki kelompok sosial yang kecil.
Terkadang disebut dengan masyarakat tradisional. Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tinggal
di kawasan/wilayah/teritorial kecil yang biasanya disebut masyarakat setempat. Biasanya, dalam
kehidupan ekonominya, masyarakat perdesaan mengerjakan pekerjaan dengan mengolah lahan milik
sendiri atau orang lain. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, mereka umumnya menjual hasil olahan
lahan mereka ke sekitar tempat tinggal, bahkan ke kota.
Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat dengan kelompok sosial yang lebih besar dan kompleks.
Masyarakat perkotaan umumnya memiliki pemikiran yang lebih rasional, bersifat individualistis, dan
menjadikan kota sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan politik. Kehidupan ekonomi masyarakat
kota lebih beragam. Penduduk kota juga cenderung mencari pekerjaan dengan pendidikan atau keahlian
yang dimiliki. Penghasilan yang mereka dapatkan pun cenderung lebih besar dari masyarakat pedesaan.
Dari keberagaman ekonomi yang dimiliki oleh masyarakat desa dan kota, dapat ditemukan harmonisasi
dalam keberagaman, seperti dalam pertukaran hasil produksinya. Masyarakat desa dapat menjual hasil
olahan lahannya ke kota. Demikian pula sebaliknya, masyarakat kota dapat membeli hasil masyarakat
desa atau menjual hasil produksi untuk digunakan
oleh masyarakat desa misalnya traktor, mesin penanam padi, mesin penebar pupuk, dan penyemprot
hama.
Berbagai tindakan ekonomi, seperti produksi, distribusi, dan konsumsi, dilakukan untuk menunjang
kehidupan masyarakat. Tindakan tersebut dilakukan, baik dengan orang-orang di daerah asal maupun di
daerah lain. Dalam kehidupan ekonomi di Indonesia, interaksi dengan daerah lain sangat dimungkinkan
terjadi karena tiap daerah memiliki sumber daya alam yang dan mata pencarian yang berbeda-beda.
Keberagaman masyarakat Indonesia juga mencakup keberagaman gender. Di dalam sosiologi, gender
mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan jenis kelamin seseorang dan diarahkan
pada peran sosial atau identitasnya dalam masyarakat. World Health Organization (WHO) memberi
batasan gender, yaitu seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-
laki dan perempuan yang secara sosial dalam suatu masyarakat.
Gender juga dapat dilihat sebagai pembagian peran kedudukan dan tugas antara laki-laki dan
perempuan yang ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap
pantas, sesuai norma-norma, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan masyarakat. Adapun dalam
beberapa kasus dan situasi, perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap prestasi, kekuasaan, status
sosial, dan kesempatan untuk maju.
Secara etimologis, kata gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti 'jenis kelamin. Secara umum,
pengertian gender adalah perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dalam hal nilai dan
tingkah laku (Neufeldt (et), 1984).
Terkait pengertian gender ini, Mansour Fakih (2008) mengemukakan bahwa gender merupakan suatu
sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial dan kultural.
Adapun perubahan ciri dan sifat yang terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lainnya
disebut konsep gender.
Sejarah perbedaan gender antara seorang laki-laki dan seorang perempuan terjadi melalui proses yang
sangat panjang dan dibentuk oleh beberapa hal, seperti kondisi sosial budaya, kondisi keagamaan, dan
kondisi kenegaraan. Dengan proses yang panjang ini, peran berdasarkan perbedaan gender akhirnya
sering dianggap sebagai ketentuan Tuhan yang bersifat kodrati atau seolah-olah bersifat biologis yang
tidak dapat diubah lagi. Inilah sebenarnya awal mula munculnya ketidakadilan gender di tengah
masyarakat.
Dalam kehidupan sosial kultural masyarakat Indonesia, laki-laki cenderung dipandang lebih tinggi
derajatnya dan lebih mudah memiliki gerak sosial dibanding perempuan. Contohnya, seorang
perempuan yang tinggal di desa dan memiliki pemikiran yang sederhana merasa perannya hanya sebagai
ibu rumah tangga. Hal tersebut merupakan dampak pandangan masyarakat sehingga dapat
menghambat kegiatan dan perkembangan pola pikir seorang perempuan. Namun, kesadaran individu
terhadap pentingnya persamaan gender perlu ditumbuhkan. Jika setiap individu memiliki kesadaran
terhadap pentingnya persamaan gender, niscaya, dalam masyarakat akan tumbuh konstruksi sosial yang
adil dan tidak bias gender.
Kesadaran terhadap keadilan gender menjadi langkah awal untuk menjamin kesamaan martabat antara
laki-laki dan perempuan. Kaum perempuan harus menyadari bahwa ketidakadilan gender bukanlah
kodrat, melainkan konstruksi sosial yang dibentuk oleh masyarakat.
Ada kaitan yang erat antara perbedaan gender (gender differences) dan ketidakadilan gender (gender
inequalities) dalam struktur ketidakadilan masyarakat secara luas. Perbedaan gender tidak menjadi
masalah selama tidak melahirkan ketidakadilan gender (gender inequalities). Ketidakadilan gender
termanifestasikan dalam berbagai bentuk ketidakadilan, seperti berikut.
1) Marjinalisasi, yaitu suatu proses peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan
kemiskinan ekonomi. Marjinalisasi menggunakan asumsi gender tampak misalnya dalam anggapan
bahwa perempuan berperan hanya sebagai pencari nafkah tambahan. Marginalisasi dapat bersumber
dari pemahaman sosial budaya, misalnya suku tertentu memiliki tradisi untuk tidak memberikan hak
waris kepada perempuan.
Selain itu, ada anggapan bahwa perempuan tidak perlu bersekolah karena tugasnya adalah di dapur. Hal
ini secara tidak langsung merupakan proses pemiskinan dengan atasan gender.
2) Subordinasi, yaitu penilaian atau anggapan bahwa suatu peran yang dilakukan oleh satu jenis kelamin
lebih rendah dari yang lain. Dalam hal ini, peran perempuan dianggap lebih rendah dari peran laki-laki.
Perempuan dianggap bertanggung jawab dan memiliki peran dalam urusan domestik atau reproduksi,
sementara laki-laki dalam urusan publik atau produksi. Urusan domestik atau reproduksi ini lantas tidak
mendapat apresiasi atau penghargaan yang sama dengan peran publik dan produksi.
3) Sterotipe (pelabelan negatif), yaitu pemberian citra baku atau label/cap kepada seseorang atau
kelompok yang didasarkan pada suatu anggapan yang salah. Stereotipe sering kali digunakan sebagai
alasan untuk membenarkan tindakan terhadap seseorang atau sekelompok orang karena itu stereotipe
memperlihatkan adanya relasi kekuasaan yang timpang atau tidak seimbang yang bertujuan untuk
menaklukkan atau menguasai pihak lain, Dalam konteks gender, stereotipe yang sering ditimpakan
kepada perempuan antara lain, perempuan dianggap cengeng, tidak rasional, emosional, dan tidak bisa
mengambil keputusan penting.
4) Kekerasan (violence) artinya tindak kekerasan, baik fisik maupun nonfisik yang dilakukan oleh salah
satu jenis kelamin atau sebuah institusi keluarga, masyarakat, atau terhadap
jenis kelamin lainnya. Stereotipe gel jerempuan dan laki-laki akan mewujud pandangan bahwa laki- laki
gagah, kuat, dan berani, sebaliknya perempuan dianggap semena-mena. lembut, lemah, dan penurut.
Pembedaan tersebut bermasalah ketika melahirkan tindak kekerasan karena perempuan dianggap lemah
dan menjadi alasan untuk diperlakukan rakter
5) Beban ganda (double burden), artinya beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin lebih
banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya. Peran reproduksi perempuan seringkali dianggap peran yang
statis dan permanen. Walaupun sudah ada peningkatan jumlah perempuan yang bekerja diwilayah
publik, tetapi tidak diiringi dengan berkurangnya beban mereka di wilayah domestik. Contohnya, seorang
perempuan bekerja di sektor publik tetapi tugasnya di rumah tetap sama, antara lain masak, mencuci,
membersihkan rumah, dan mengurus anak. Akibatnya mereka mengalami beban yang berlipat ganda.
Jenis-jenis ketidakadilan gender tersebut cenderung telah terjadi di berbagai tingkatan, seperti
kebijakan, adat, kultur, tafsir agama, dan rumah tangga. Salah satu hal yang paling sulit diubah adalah
ketidakadilan gender yang telah mengakar ke dalam keyakinan dan menjadi ideologi bagi perempuan
ataupun laki-laki. Semua bentuk ketidakadilan gender tersebut tersosialisasi sehingga laki-laki dan
perempuan terbiasa dan memercayai bahwa peran gender tersebut seolah-olah merupakan kodrat.
Lambat laun tercipta suatu struktur ketidakadilan gender yang diterima dan terpelihara.
Masalah yang dapat muncul dalam keberagaman masyarakat Indonesia adalah konflik. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik didefinisikan sebagai percekcokan, perselisihan, atau
pertentangan. Secara sederhana, konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang berseberangan,
tidak selaras, dan bertentangan.
Soerjono Soekanto (2014) mengemukakan empat faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik
dalam masyarakat, yakni perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan
perubahan sosial.
1) Perbedaan antarindividu
Tiga orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda. Antara Anda dan teman-teman sekelas
pasti ditemukan perbedaan pendirian dan perasaan mengenai suatu hal. Perbedaan ini dapat menjadi
faktor penyebab konflik. Contohnya, ketika belajar kelompok, Anda berpendirian jika belajar, suasana
harus tenang.
Namun, teman-teman Anda berpendirian bahwa belajar lebih baik apabi dapat memendengarkan musik.
Perbedaan pendedah seperti ini dapat menimbulkan konflik antara Anda dan teman teman Anda.
2) Perbedaan kebudayaan
Apakah Anda sadar bahwa kepribadian seseorang sedikit banyak dibentuk oleh kelompok di sekitar
orang tersebut berada? Baik secara sadar maupun tidak, seseorang akan terpengaruh pemikiran dan
pendirian kelompoknya. Hal ini dapat menimbulkan konflik dengan orang lain. Contohnya, seorang anak
dibesarkan dalam masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kesopanan cenderung akan berbicara dengan
sopan kepada orang lain. Namun, anak yang dibesarkan dalam masyarakat yang tidak memerdulikan nilai
kesopanan, cenderung berbicara kurang sopan kepada orang lain. Perbedaan kebudayaan ini dapat
menimbulkan konflik apabila bertemu.
3) Perbedaan kepentingan
Dalam hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau pun antarkelompok, dapat terjadi
perbedaan kepentingan. Kepentingan ini dapat menyangkut kepentingan politik, ekonomi, sosial, dan
budaya. Contohnya, sebuah hutan di suatu wilayah. Bagi kelompok pengusaha, berdasarkan kepentingan
bisnis, pohon-pohon dapat dipotong dan dijual sehingga mendapatkan keuntungan dan juga membuka
lowongan pekerjaan. Bagi kelompok pencinta lingkungan, berdasarkan kepentingan lingkungan hidup,
pohon-pohon tidak boleh dipotong agar kelestarian hutan terjaga. Perbedaan kepentingan ini dapat
menimbulkan konflik.
4) Perubahan sosial
Masyarakat mengalami perubahan seiring perkembangan kebutuhan dan pengetahuan. Coba Anda
perhatikan keadaan masyarakat saat ini dan keadaan sekitar 10 atau 20 tahun lalu. Tentu terlihat
perubahan. Berbagai perubahan memengaruhi cara pandang sebagian anggota masyarakat terhadap
nilai, norma, dan perilaku. Contohnya, perilaku remaja yang berbeda terkadang mendapat pandangan
kurang baik oleh orang-orang yang lebih tua. Situasi ini dapat menimbulkan konflik.
2) Etnosentrisme. Etnasentrisme merupakan pandangan bahwa kebudayaan suku bangsanya lebih baik
dibandingkan kebudayaan suku bangsa lain.
3) Diskriminasi. Diskriminasi adalah perbedaan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan
antara lain warna kulit, golongan, suku, ekonomi, dan agama.
4) Stereotipe. Stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang atau suatu golongan hanya berdasarkan
persepsi pribadi atau kelompok. Sikap ini umumnya berdasarkan prasangka dan cenderung tidak tepat.
5) Fanatisme. Fanatisme merupakan keyakinan akan suatu hal sebagai kebenaran tanpa kepastian data
dan fakta, tetapi kebenaran itu kebenaran mutlak tanpa memedulikan argumen dari orang lain.
6) Eksklusivisme. Eksklusivisme adalah sikap yang didasarkan pada keyakinan bahwa pandangan atau
ajaran yang paling benar hanyalah pandangan atau ajaran kelompoknya dan menganggap pandangan
atau ajaran lainnya tidak benar.
Ruang Kolaborasi 1
Tujuan: Memahami macam-macam keberagaman dalam bidang sosial budaya, ekonomi, dan gender
masyarakat indonesia.
Indonesia merupakan negara majemuk yang mempunyai banyak keberagaman. Macam- macam
keberagaman yang ada dapat dilihat dari sosial budayanya, ekonomi, maupun gender. Untuk lebih
memahami apa saja bentuk keberagamannya, lakukan aktivitas berikut.
2. Pilihlah salah satu topik keberagaman yang ingin dibahas oleh kelompok Anda. Bisa mengenai
keberagaman sosial budaya, ekonomi, atau pun gender Masyarakat Indonesia.
3. Cari informasi mengenai topik yang dipilih. Informasinya boleh berasal dari buku. majalah, portal
berita, ataupun artikel. Pastikan kredibilitas sumber yang Anda gunakan.
4. Dari topik keberagaman yang dipilih, identifikasilah hal-hal yang merupakan dampak positif dari
keberagaman tersebut.
5. Catat informasi mengenai dampak-dampak positif tersebut yang didapatkan, lalu tuangkan dalam
bentuk infografik. Jangan lupa tambahkan gambar agar lebih menarik.
Simak teks berikut dengan saksama untuk menjawab soal nomor 1 dan 2.
Keberagaman adalah kondisi dalam masyarakat yang ditandai dengan berbagai perbedaan, seperti
perbedaan suku, bangsa, ras, keyakinan, dan antargolongan. Kondisi ini melekat pada bangsa Indonesia.
Keberagaman yang ada menyebabkan terjadinya akulturasi dan asimilasi budaya yang menjadikan
Indonesia semakin beragam. Keberagaman tersebut lantas menjadi kekayaan dan keindahan bangsa
Indonesia. Keberagaman yang ada dapat memberikan dampak positif.
Dampak positif keberagaman dalam masyarakat Indonesia antara lain sebagai berikut.
Bangsa Indonesia kaya akan adat istiadat
Negara yang masyarakatnya beragam akan memiliki keberagaman adat istiadat. Keberagaman ini akan
mendorong masyarakat untuk saling mengenal dan memahami perbedaan adat istiadat satu sama lain.
Keberagaman dapat membentuk sikap masyarakat menjadi terbuka dan lebih toleran serta tenggang
rasa dengan sesama. Perbedaan akan mendorong semangat untuk saling mengenal yang kemudian
memicu rasa saling membutuhkan.
Dengan demikian, masyarakat didorong untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif Bangamemberdayakan
keberagaman yang ada sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan luar yang berkunjung ke Indonesia.
Keberagaman bangsa Indonesia adalah identitas yang unik dan membedakannya dengan bangsa lain di
dunia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia dikenal secara positif di mata bangsa lain sebagai bangsa
multikultural.
Masyarakat yang beragam dapat membangun hubungan dan dapat berinteraksi secara dinamis karena
dapat bertemu dan berinteraksi dengan orang yang berbeda-beda latar belakangnya. Dengan demikian,
keberagaman yang ada akan menciptakan
Keberagaman memuat potensi konflik yang dapat memecah belah dan karena itu tiap warga Indonesia
dituntut untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan demi kokohnya persatuan dan kesatuan.
Tuntutan ini dengan sendirinya menempatkan keberagaman sebagai pemersatu bangsa Indonesia.
1. Keberagaman memuat potensi konflik yang dapat memecah belah dan karena itu tiap warga Indonesia
dituntut untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan demi kokohnya persatuan dan kesatuan.
2. Berdasarkan teks tersebut, pasangkan dengan menarik garis antara pernyataan di kolom sebelah kiri
dan keterangan yang sesuai di kolom sebelah kanan.
Uji Kemampuan Diri 1
1 Masyarakat yang memiliki beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang
berbeda-beda serta memiliki anggota yang terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis, ras, agama dan
budaya merupakan masyarakat....
A majemuk
B. homogen
C. heterogen
D. tradisional
E. multikultural
2. Masyarakat yang memiliki kelompok sosial yang kecil dan biasanya tinggal di
kawasan/wilayah/teritorial kecil adalah masyarakat
A majemuk
B. homogen
C. heterogen
D. tradisional
E. multikultural
3. Masyarakat yang memiliki pemikiran yang lebih rasional, bersifat individualistis, dan menjadikan kota
sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan politik merupakan masyarakat
A. majemuk
B. homogen
C. heterogen
D. perkotaan
E. multikultural
4. Seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan
yang dikonstruksi secara sosial dalam suatu masyarakat merupakan pengertian dari
A sifat
B. gender
C. status sosial
D. kebiasaan masyarakat
5. Ada kaitan yang erat antara perbedaan gender (gender differences) dan ketidakadilan gender (gender
inequalities) dalam struktur ketidakadilan masyarakat secara luas. Perbedaan gender tidak menjadi
masalah selama tidak melahirkan ketidakadilan gender (gender inequalities). Berikut yang bukan contoh
ketidakadilan gender adalah
A. kekerasan
B. stereotipe
C. kesetaraan
D. subordinasi
E. marginalisasi
6. Salah satu contoh ketidakadilan gender adalah adanya anggapan dalam masyarakat tertentu bahwa
perempuan tidak berhak mendapatkan warisan. tersebut merupakan bentuk ketidakadilan gender yang
disebut
A. kekerasan
B. stereotipe
C. kesetaraan
D. subordinasi
E. marginalisasi
7. Pelabelan negatif (stereotipe) adalah penandaan atau penilaian atau citra buruk yang sering kali
bersifat negatif dan secara umum melahirkan ketidakadilan.
8. Percekcokan, perselisihan, atau pertentangan yang disebabkan oleh adanya dua hal atau lebih yang
berseberangan, tidak selaras, dan bertentangan merupakan pengertian dari
A. konflik
B. asimilasi
C. akulturasi
D. konsolidasi
E. konfrontasi
9. Konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang tidak selaras, dan bertentangan. Terdapat
beberapa faktor terjadinya konfik, berikut yang bukan faktor penyebab konflik adalah
A. perubahan sosial
B. perbedaan pendapat
C. perbedaan kebudayaan
D. perbedaan kepentingan
E. perbedaan antarindividu
10. Andi merupakan peserta didik bersuku A. Andi selalu menganggap kebudayaan sukunya lebih baik
dibandingkan kebudayaan suku lain. Perilaku Andi merupakan sikap yang dapat menjadi penyebab
konflik, yaitu
A. fanatisme
B. diskriminatif
C. eksklusivisme
D. etnosentrisme
E. primordialisme
B. Bentuk dan Akibat Konflik di Tengah Keberagaman Masyarakat Indonesia
Soerjono Soekanto (2014) menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan yang terjadi
dalam masyarakat. Kelima bentuk konflik atau pertentangan itu adalah sebagai berikut.
a. Konflik pribadi
Konflik pribadi dapat terjadi antara dua individu atau lebih karena perbedaan pandangan dan
sebagainya. Konflik pribadi biasanya dapat timbul juga akibat persoalan benci.
b. Konflik rasial
Konflik rasial umumnya timbul akibat perbedaan ras, seperti perbedaan ciri badan, kepentingan, dan
kebudayaan. Biasanya,
konflik ini terjadi dalam masyarakat yang salah satu rasnya menjadi kelompok mayoritas. Sebagai contoh,
konflik rasial pernah terjadi antara orang kulit hitam dan kulit putih di Afrika Selatan pada masa
apartheid.
Konflik antara kelas sosial umumnya disebabkan oleh adanya perbedaan kepentingan. Contohnya, konflik
akibat adanya perbedaan kepentingan antara buruh dan pemilik perusahaan.
d. Konflik politik Konflik politik terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan atau tujuan politis
seseorang atau kelompok. Contohnya adalah konflik antarpartai politik dalam sebuah negara.
e. Konflik internasional
Konflik internasional umumnya terjadi akibat perbedaan kepentingan yang kemudian berpengaruh pada
kedaulatan negara. Contohnya, konflik antarnegara mengenai suatu wilayah eksplorasi gas alam di
daerah perbatasan.
2. Akibat Konflik di Tengah Keberagaman Masyarakat Indonesia Menurut Soerjono Soekanto (2014),
terjadinya konflik dapat menimbulkan sejumlah akibat, antara lain sebagai berikut.
a. Perpecahan dalam masyarakat Suatu masyarakat yang mengalami konflik hingga terjadi kekerasan fisik
dan kerusakan harta benda akan sulit bersatu. Kecurigaan terhadap kelompok lain atau anggota
masyarakat lain dapat terus terjadi. Akibatnya, masyarakat dapat terpecah.
b. harta benda dan korban manusia Konflik dapat berkembang menjadi kekerasan fisik. Hasilnya, dapat
terjadi kerusakan pada fasilitas umum, kerusakan harta benda, kerugian harta benda, hingga terjadi luka
fisik bahkan manusia.
c. Kehancuran nilai-nilai dan norma yang ada Konflik yang terjadi pada suatu masyarakat dapat merusak
bahkan menghancurkan nilai-nilai dan norma yang ada. Para anggota masyarakat yang sebelumnya
saling percaya satu sama lain, misalnya, setelah terjadinya konflik dapat saling tidak percaya bahkan
membenci satu sama lain. Para anggota masyarakat yang sebelumnya saling menghargai dan setelah
terjadinya konflik dapat saling bersikap kasar.
d. Perubahan kepribadian Ketika terjadi konflik, anggota masyarakat dapat mengalami trauma. Dapat
terjadi perubahan pada pribadi anggota masayarakat. Sikap kekhawatiran, ketakutan, dan kecurigaan
dapat berkembang pada anggota masyarakat.
e. Dominasi Konflik yang terjadi suatu masyarakat dapat menimbulkan pihak yang menang dan pihak
yang kalah. Pihak yang menang dapat saja mendominasi pihak yang kalah, bahkan dapat menindas pihak
yang kalah.
Ruang Kolaborasi 2
Tujuan: Memahami konflik-konflik yang pernah terjadi pada masyarakat Indonesia Soerjono Soekanto
menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan yang terjadi dalam masyarakat. Konflik-
konflik tersebut adalah konflik pribadi, konflik rasial, konflik antara kelas-kelas sosial, konflik politik, dan
konflik internasional. Untuk memperdalam pemahaman mengenai hal tersebut, yuk ikuti kegiatan
berikut.
2. Pilihlah topik konflik yang diinginkan oleh kelompok Anda. Konflik dapat berupa konflik rasial maupun
bentuk-bentuk konflik lainnya.
3. Cari informasi mengenai topik yang Anda pilih dari berbagai artikel terkait. Pastikan kredibilitas
informasi yang Anda kumpulkan.
4. Kumpulkan dan catat informasi yang didapat. Berdasarkan informasi tersebut, identifikasilah hal-hal
yang menyebabkan terjadinya konflik tersebut.
5. Selanjutnya, diskusikan solusi yang menurut kelompok Anda, efektif untuk mengatasi konflik tersebut,
serta untuk mencegahnya agar tidak terjadi lagi.
6. Buatlah laporan diskusi dalam bentuk artikel. Tambahkan informasi-informasi dari sumber tepercaya
untuk memperkuat argumentasi Anda.
7. Siapkan juga dalam bentuk PowerPoint. Pilihlah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi tersebut.
Yuk, Asah Literasimu! 2
1. Konflik dapat timbul akibat perbedaan ras, seperti perbedaan ciri badan, kepentingan, dan
kebudayaan. Biasanya, konflik ini terjadi dalam masyarakat yang salah satu rasnya menjadi kelompok
mayoritas. Konflik ini disebut konflik
A. rasial
B. politik
C. pribadi
D. internasional
E. antarkelas sosial
2. Berdasarkan Infografik tersebut, tentukanlah pernyataang persealaan berikut benar atau salah. Berilah
tandang centang (✔) pada kolom yang tersedia.
1. Konflik didefinisikan sebagai percekcokan, perselisihan, atau pertentangan. Salah satu bentuk konflik
disebabkan oleh perbedaan kepentingan. Konflik yang dimaksud adalah konflik..
A. SARA
B. politik
C. pribadi
D. internasional
2. Salah satu konflik yang pernah terjadi di Indonesia adalah konflik Pulau Sipadan dan Ligitan. Konflik ini
terjadi antara Indonesia dengan Malaysia terkait klaim dua pulau di perbatasan Kalimantan Timur,
tepatnya di Selat Makassar. Konflik tersebut merupakan contoh konflik
A. rasial
B. politik
C. pribadi
D. international
(4) Konflik kelompok A dengan pemerintah akibat kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sesuai.
(5) Konflik pasangan calon A dengan pasangan calon B dalam pemilihan kepala daerah.
Pernyataan yang merupakan contoh konflik di bidang sosial budaya ditunjukkan nomor......
A (1) dan (2)
4. Pernyataan yang merupakan contoh konflik antara kelas-kelas sosial ditunjukkan nomor.....
5. Konflik pribadi dapat terjadi antara dua individu atau lebih karena perbedaan pandangan dan
sebagainya. Berikut yang bukan contoh konflik pribadi adalah...
A. Andre dan Andin yang berbeda pandangan terkait tujuan rekreasi kelas.
B. Andi dan Salsa berdebat mengenai jam yang cocok untuk melaksanakan rapat OSIS.
C. Anggota organisasi pramuka yang berdebat dengan OSIS terkait jam ekstrakurikuler.
D. Jojo dan Tono tidak bertegur sapa selama 3 hari akibat perbedaan pendapat di kelas.
E. Konflik yang melibatkan serikat buruh yang menuntut kenaikan upah lembur.
6. Konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang berseberangan, tidak selaras, dan bertentangan.
Konflik yang timbul dan terjadi, biasanya akan menimbulkan sebuah akibat yang tidak diinginkan. Berikut
yang bukan akibat konflik adalah
A. perubahan kepribadian
A. dominasi
B. perubahan kepribadian
C. perpecahan antarmasyarakat
8. Ketika terjadi konflik, anggota masyarakat dapat mengalami trauma sehingga terjadi perubahan pada
pribadi anggota masyarakat, Berikut yang bukan perubahan sikap masyarakat sebagai akibat konflik
adalah
A. benci
B. ketakutan
C. kecurigaan
D. kekeluargaan
E. kekhawatiran
9. Konflik yang terjadi sampai berkembang menjadi uglam yang dapak dapat mengakibatkan banyak
kerugian Berikut yang bukan kerugian yang dapat timbul akibat konflik adalah
A luka fisik
B korban manusia
(3) Dominasi.
A (1)
B. (2)
D. (4)
C (3)
E. (5)
C. Alternatif dan Solusi Upaya Penyelesaian Konflik di Tengah Keberagaman Masyarakat Indonesia
Anda telah mengetahui bahwa bangsa Indonesia sangat beragam. Sebagai akibat dari keberagaman
tersebut, dapat terjadi berbagai permasalahan. Untuk itu, sejumlah upaya dilakukan agar permasalahan
yang muncul dapat diselesaikan. Sejumlah upaya penyelesaian masalah tersebut, antara lain sebagai
berikut.
1. Memberikan jaminan perlindungan hak-hak setiap warga negara. Hak setiap warga negara yang terkait
dengan keberagaman dijamin dalam peraturan perundang-undangan terutama dalam UUD NRI Tahun
11945, antara lain sebagai berikut.
a. Pasal 28A yang berbunyi "Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya."
b. Pasal 280 Ayat (1) yang menyatakan bahwa "Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum."
c. Pasal 28E Ayat (1) yang menyatakan "Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak Kembali”
d.Pasal 28E Ayat (3) yang berbunyi "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat."
Pengikat persatuan dan rasa kebangsaan yang tercantum dalam undangan. ini tercantum dalam UUD NRI
Tahun Hal Pengikat perundang 1945 sebagai berikut.
A Pasal 35 UUD NRI Tahun 1945, yaitu "Bendera Negara Indonesia jalah Sang Merah Putih."
B Pasal 36 UUD NRI Tahun 1945, yaitu "Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia,"
C Pasal 36A UUD NRI Tahun 1945, yaitu "Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhinneka Tunggalilah
D Pasal 36B NRI Tahun 1945, "Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya."
3. Upaya represif oleh pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang muncul dalam keberagaman
masyarakat, antara lain sebagai berikut
a. Melakukan penangkapan atas pihak-pihak yang berperan aktif sekaligus bertanggung jawab memicu
perpecahan terkait keberagaman masyarakat.
b. Memberikan sanksi hukum terhadap pihak-pihak yang secara hukum terbukti terlibat dalam upaya
melakukan perpecahan terkait keberagaman masyarakat.
4. Mengembangkan upaya preventif dalam menyelesaikan masalah yang muncul dalam keberagaman
masyarakat, antara lain sebagai berikut
a Selalu bersikap ramah, bersahabat, berpikir positif, dan saling membantu sesama warga masyarakat.
b. Masalah perbedaan yang terjadi dipecahkan dengan bermusyawarah secara bijaksana, penuh
pengertian, saling harga menghargai, dan tanpa paksaan.
d. Saling mengenalkan budaya masing-masing wilayah atau kelompok suku bangsa melalui pagelaran
seni atau pertukaran budaya.
Tujuan: Memahami dan menjelaskan konflik yang pernah terjadi di Indonesia dan memberikan solusi
penyelesaiannya.
Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan berbagai keberagaman di dalamnya. Keberagaman
ini dapat memicu berbagai permasalahan. Salah satunya adalah konflik yang terjadi di masyarakat. Oleh
karena itu, perlu adanya upaya penyelesaian konflik yang tepat agar hal tersebut tidak terulang lagi.
Untuk lebih memahami upaya penyelesaian konflik di Indonesia, lakukan aktivitas berikut.
2. Diskusikan dan carilah konflik-konflik yang pernah terjadi di Indonesia. Untuk mendapatkan informasi
yang akurat, coba cari dari berbagai sumber seperti portal berita maupun artikel terkait. Pastikan
kredibilitas informasi dan sumber yang Anda pilih.
4. Selanjutnya, diskusikan bersama teman kelompok terkait solusi untuk mengatasi konflik yang terjadi.
Solusi yang diberikan dapat berupa solusi preventif, represif, atau kuratif.
5. Susunlah hasil temuan kelompokmu untuk dipresentasikan di depan kelas. Agar lebih menarik, buat
hasil temuan kelompok dalam bentuk PowerPoint.
6. Presentasikan hasil tenuanmu di depan kelas. Jangan lupa menyimak hasil kelompok lain.
Yuk, Asah Literasimu! 3
Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal dengan jumlah penduduk terbanyak di Menurut
hasil sensus penduduk tahun 2020 yang dikutip dari laman Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk
Indonesia mencapai 270,20 juta jiwa.
Keberagaman budaya yang ada di Indonesia memiliki dampak positif serta negatif. Dampak-dampak
positif, di antaranya sebagai berikut.
Dampak negatif dari keberagaman budaya di Indonesia muncul karena adanya konflik yang memicu
disintegrasi bangsa. Dampak-dampak negatif tersebut, di antaranya sebagai berikut.
Konflik sosial
Dominasi terhadap kelompok tertentu.
Dilansir dari buku Khazanah Antropologi 1 untuk kelas XI, penanganan permasalahan yang disebabkan
oleh keberagaman budaya membutuhkan pendekatan yang bijak. Hal ini karena masalah keberagaman
berhubungan dengan isu-isu sensitif, seperti suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Proses yang
berkesinambungan diperlukan untuk menangani permasalahan yang disebabkan karena adanya
keberagaman budaya. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan.
A. Hilangnya keberagaman.
2. Berdasarkan teks tersebut, tentukan pernyataan-pernyataan berikut benar atau salat Berilah tanda
centang (✔) pada kolom yang tersedia.
1 Menurut hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2020,
jumlah penduduk Indonesia mencapai 270,20 juta jiwa.
1. Menghormati kebebasan orang lain untuk menyampaikan pendapat dan berserikat atau berorganisasi
adalah salah satu tuntutan konstitusi demi mencegah konflik dalam masyarakat. Hak warga negara
tersebut tercantum dalam UUD NRI Tahun 1945, tepatnya pada Pasal
2. Memberikan jaminan perlindungan hak-hak setiap warga negara merupakan salah satu upaya dalam
menyelesaikan konflik di tengah keberagaman masyarakat. Salah satu hak yang dijamin adalah pada
Pasal 28E UUD NRI Tahun 1945 yang berbunyi......
A. bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih
C. setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya
D. setiap orang berhak untuk tidak disiksa dan berhak tidak diperlakukan secara diskriminatif
E. penegakan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara dan setiap orang wajib menghormati hak
asasi manusia
3. Hak untuk memeluk agama dan beribadat menurut agamanya adalah salah satu jaminan yang
diberikan negara dan tercantum dalam UUD NRI Tahun 1945, yaitu pada Pasal..
4. Pasal 28A, Pasal 28E dan Pasal 281 UUD NRI Tahun 1945 merupakan salah satu upaya penyelesaian
konflik di tengah keberagaman masyarakat, yaitu.....
5. Upaya untuk menyelesaikan konflik di tengah keberagaman masyarakat dapat dilakukan dengan
menguatkan identitas pengikat persatuan dan rasa kebangsaan. Berikut yang bukan pasal-pasal UUD NRI
Tahun 1945 mengenai identitas pengikat persatuan dan rasa kebangsaan adalah Pasal
A 35
B. 36
C. 28E
D. 36A
E. 368
6. Salah satu pasal yang terkait pengikat persatuan dan rasa kebangsaan adalah Pasal 36 UUD NRI Tahun
1945 yang berbunyi....
D. lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
E. setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya
7. Memberikan hukuman terhadap pihak-pihak yang secara hukum terbukti terlibat dalam upaya
melakukan perpecahan terkait keberagaman masyarakat merupakan salah satu upaya penyelesaian
konflik di tengah masyarakat. Penyelesaian dengan cara tersebut adalah contoh penyelesaian secara
A. kuratif
B. represif
C. preventif
D. tentatif
E. Normatif
8. Upaya represif merupakan salah satu upaya menyelesaikan konflik di tengah keberagaman
masyarakat. Berikut contoh upaya represif adalah
A. pengikat persatuan dan rasa kebangsaan yang tercantum dalam perundang- undangan
C. selalu bersikap ramah, bersahabat, berpikir positif, dan saling membantu sesama warga
D. melakukan penangkapan atas pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam upaya aktif untuk
melakukan perpecahan terkait keberagaman masyarakat
E masalah perbedaan yang terjadi dipecahkan dengan bermusyawarah secara bijaksana, penuh
pengertian, saling harga menghargai, dan tanpa paksaan
(2) Selalu bersikap ramah, bersahabat, berpikir positif, dan saling membantu sesame warga masyarakat.
(3) Melakukan hukuman terhadap pihak-pihak yang secara hukum terbukti terlibat dalam upaya
melakukan perpecahan terkait keberagaman masyarakat.
(4) Antaranggota masyarakat dan antarkelompok dalam masyarakat melakukan kerja sama.
9. Pernyataan yang merupakan contoh upaya represif yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik
ditunjukkan nomor
10. Pernyataan yang merupakan contoh upaya preventif yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan
konflik ditunjukkan nomor
Rangkuman
Keberagaman masyarakat Indonesia meliputi keberagaman sosial budaya, keberagaman, ekonomi, dan
keberagaman gender.
Keberagaman sosial budaya masyarakat Indonesia meliputi keberagaman golongan, suku, etnis (suku
bangsa), agama, dan budaya.
Keberagaman ekonomi masyarakat umumnya dibedakan berdasarkan lokasi tempat tinggal, yaitu
masyarakat perkotaan dan perdesaan. Masyarakat perdesaan cenderung homogen dan umumnya
bergantung pada pertanian. Sementara itu, aktivitas ekonomi masyarakat perkotaan umumnya
mencakup berbagai sektor, antara lain industri.
Keberagaman gender adalah salah satu bentuk keberagaman yang ada dalam masyarakat. Peran
berdasarkan gender umumnya terbentuk karena budaya dan keyakinan masyarakat. Peran berbasis
gender ini seringkali memicu ketidakadilan gender. Pihak yang mendapat perlakuan tidak adil dalam hal
ini adalah perempuan. Perlakuan tersebut meliputi marjinalisasi, streotipe, subordinasi, kekerasan, dan
beban ganda.
Keberagaman dalam masyarakat mengandung potensi konflik yang dapat terjadi kapan pun. Konflik yang
dapat terjadi akibat keberagaman dapat dipicu oleh hal-hal antara lain perbedaan individu dan
perbedaan kepentingan Konflik yang dipicu oleh keberagaman dapat berupa konflik antarpribadi,
antarkelompok, dan konflik
Solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi dan mengatasi konflik akibat keberagaman antara lain
dengan meningkatkan kesadaran untuk taat terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan,
terutama konstitusi negara yang memberikan jamian keadilan hak dan kewajiban bagi seluruh
masyarakat Indonesia
Soal Latihan Bab 3
1. Masyarakat multikultural dipandang sebagai masyarakat yang memiliki beragam kelompok sosial
dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Berikut yang bukan ciri-ciri masyarakat
multikultural adalah
C. anggotanya terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis, ras, agama, dan budaya
D. tidak mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara kelompok minoritas dan mayoritas, baik secara
hukum maupun sosial
E. terdapat kesenjangan antara kewajiban antarkelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa
(3) Biasanya mengerjakan pekerjaan dengan mengolah lahan milik sendiri atau orang lain. Pernyataan
tersebut merupakan ciri-ciri masyarakat..
A. modern
B. majemuk
C. pedesaan
D. perkotaan
E. multikultural
3. Anto merupakan seorang karyawan yang memiliki pemikiran rasional. Anto juga memiliki sifat
individualistis. Dalam mencukupi kehidupannya, Anto bekerja sebagai staf di salah satu perusahaan
penerbit. Berdasarkan ciri-ciri tersebut. Anto dapat dikategorikan sebagai bagian dari masyarakat
A. majemuk
B. homogen
C. pedesaan
D. perkotaan
E. tradisional
4. Perempuan biasanya dianggap sebagai makhluk yang lemah, cengeng, dan tidak rasional. Hal tersebut
merupakan bentuk ketidakadilan gender, yang disebut
A. kekerasan
B. stereotipe
C. subordinasi
D. marginalisasi
E. proses peminggiran
5. Sejarah perbedaan gender antara seorang laki-laki dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat
panjang dan dibentuk oleh beberapa hal. Berikut faktor yang membentuk perbedaan gender adalah
6. Seorang anak dibesarkan dalam masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kesopanan cenderung akan
berbicara dengan sopan kepada orang lain. Namun, anak yang dibesarkan dalam masyarakat yang tidak
memedulikan nilai kesopanan, cenderung berbicara kurang sopan kepada orang lain. Contoh tersebut
merupakan salah satu faktor penyebab konflik, yaitu
A. perubahan sosial
B. perbedaan kebudayaan
C. perbedaan kepentingan
E. perbedaan antarindividu
7. Sikap yang memandang bahwa pandangan atau ajaran yang paling benar hanyalah pandangan atau
ajaran kelompoknya dan menganggap pandangan atau ajaran lainnya tidak benar merupakan pengertian
dari
A. stereotipe
B. fanatisme
C. eksklusivisme
D. etnosentrisme
E. primordialisme
8. Soerjono Soekanto menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan yang terjadi dalam
masyarakat. Salah satunya adalah konflik rasial. Berikut contoh konflik rasial adalah
C. konflik akibat adanya perbedaan kepentingan antara buruh dan pemilik perusahaan
D. konflik antara orang kulit hitam dan kulit putih di Afrika Selatan pada masa apartheid
E. konflik antarnegara mengenai suatu wilayah eksplorasi gas alam di daerah perbatasan
9. Konflik antarnegara mengenai suatu wilayah eksplorasi gas alam di daerah perbatasan merupakan
salah satu contoh konflik....
A. rasial
B. politik
C. pribadi
D. ekonomi
E. internasional
10. Salah satu bentuk konflik adalah konflik politik. Konflik politik terjadi akibat adanya perbedaan
kepentingan atau tujuan politis seseorang atau kelompok, Berikut yang bukan contoh konflik politik
adalah konflik
A. antarpartai politik
(1) Sengketa Malaysia dan Indonesia yang memperebutkan Pulau Sipadan dan Ligitan
(3) Konflik antarnegara mengenai suatu wilayah eksplorasi gas alam di daerah perbatasan
12. Pernyataan yang merupakan contoh konflik antara kelas-kelas sosial ditunjukkan nomor
13. Salah satu akibat adanya konflik di masyarakat adalah perubahan kepribadian. Anggota masyarakat
dapat mengalami trauma dan menimbulkan perubahan pada pribadi anggota masyarakat. Berikut sikap
yang dapat 17. timbul sebagai akibat dari adanya konflik adalah
A. toleransi
B. ketakutan
C. tenggang rasa
D. etnosentrisme
E. primordialisme
14. Konflik rasial yang terjadi di suatu masyarakat dapat berakibat fatal. Berikut yang merupakan akibat
dari konflik rasial adalah
15. Pasal 28J UUD NRI Tahun 1945 merupakan salah satu pasal yang memuat hak setiap warga negara
terkait dengan keragaman. Pasal 285 berbunyi
C. setiap orang berhak untuk tidak disiksa dan berhak tidak diperlakukan secara diskriminatif
D. setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya
E. penegakan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara dan setiap orang wajib menghormati hak
asasi manusia
16. Hak setiap warga negara yang terkait dengan keragaman dijamin dalam....
A nilai di masyarakat
B. norma di masyarakat
C. aturan di masyarakat
D. perundang-undangan
17. Menguatkan identitas pengikat persatuan dan rasa kebangsaan yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan merupakan salah satu upaya mencegah konflik dalam masyarakat. Berikut
identitas yang terdapat pada Pasal 35 UUD NRI Tahun 1945 adalah
A. lagu Kebangsaan lalah Indonesia Raya
E. lambang Negara latah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal ika
Upaya pihak berwenang untuk menyelesaikan konflik dalam masyarakat dengan cara seperti ditunjukkan
gambar adalah upaya penyelesaian secara..
A. preventif
B. tentantif
C. normatif
D. represif
E. kuratif
19. Agar konflik tidak terjadi, masalah perbedaan yang terjadi dapat dipecahkan dengan cara.
Hal yang ditunjukkan gambar dapat dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah
satu upaya untuk menyelesaikan konflik akibat keberagaman. Bentuk upaya penyelesaian konflik sesuai
gambar adalah penyelesaian konflik secara
A. preventif
B. tentantif
C. normatif
D. represif
E. kuratif
2. Salah satu masalah gender yang masih sering ditemukan adalah dominannya laki-laki dibandingkan
perempuan. Tuliskan contoh mengenai permasalahan gender terkait laki-laki.
3. Primordialisme dan etnosentrisme merupakan contoh sikap yang dapat menjadi penyebab konflik
dalam masyarakat. Jelaskan perbedaan keduanya.
4. Dalam kehidupan ekonomi di Indonesia, interaksi dengan daerah lain sangat dimungkinkan terjadi.
Mengapa demikian? Jelaskan.
5. Dalam kehidupan sosial kultural masyarakat tertentu, laki-laki cenderung dipandang lebih tinggi
derajatnya dan lebih mudah memiliki gerak sosial dibanding perempuan. Mengapa demikian? Jelaskan
pendapat Anda.
6. Perbedaan kepentingan merupakan salah satu penyebab konflik. Jelaskan contoh konflik karena
perbedaan kepentingan.
9. Salah satu akibat dari adanya sebuah konflik adalah dominasi. Jelaskan apa itu dominasi.
10. Pada saat pelajaran, terjadi perbedaan pandangan antara peserta didik yang menginginkan
menyalakan AC dengan peserta didik yang tidak ingin menyalakan AC. Makin lama, pertentangan ini
terus-menerus terjadi. Oleh karena itu, akhirnya ketua kelas melakukan musyawarah dalam menentukan
solusi dari perbedaan tersebut. Upaya apa yang dilakukan oleh ketua kelas dalam menyelesaikan konflik
yang terjadi? Jelaskan pendapat Anda.