Anda di halaman 1dari 40

Kedua gambar di atas memperlihatkan salah satu contoh keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia.

Keberagaman apa yang dimaksud pada kedua gambar tersebut? Tentu saja keberagaman agama. Tampak
umat Hindu (kiri) dan Islam (kanan) sedang beribadah sesuai keyakinan masing-masing. Selain Hindu dan
Islam, terdapat agama lain yang diakui di Indonesia, yaitu Kristen, Katolik, Buddha, dan Konghucu.
Keberagaman tersebut perlu dihormati dan dihargai oleh seluruh warga Indonesia. Sikap menghargai dan
menghormati keberagaman tersebut sangat penting karena keberagaman selalu memuat dirinya potensi
konflik yang dapat terjadi kapan pun. Konflik yang terjadi akibat keberagaman dapat menimbulkan
perpecahan di masyarakat

Pada bab ini, Anda akan mempelajari materi mengenai keberagaman dan konflik yang dapat terjadi serta
solusi untuk mengatasinya. Terkait hal tersebut, coba Anda jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Bagaimana keberagaman yang dimiliki masyarakat Indonesia?

2. Mengapa keberagaman dalam masyarakat dapat memicu konflik?

3. Apa saja bentuk konflik yang dapat terjadi karena adanya keberagaman?

4. Bagaimana solusi yang tepat untuk menghadapi dan atau mengatasi konflik akibat keberagaman?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mudah Anda jawab setelah mengikuti pembelajaran materi ini.

A Potensi dan Penyebab Konflik di Tengah Keberagaman Masyarakat Indonesia

1. Keberagaman Sosial Budaya, Ekonomi, dan Gender Masyarakat Indonesia

Ada beberapa pokok keberagaman yang dapat kita ketahui dan pelajari sebagai bentuk keberagaman
yang ada di Indonesia, yaitu keberagaman dalam hal sosial budaya, ekonomi, dan gender.
a. Keberagaman sosial budaya pada masyarakat

Masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis (suku bangsa), ras, agama, dan budaya.
Mereka hidup tersebar di berbagai wilayah Negara Indonesia. Mereka juga hidup dan berinteraksi
dengan masyarakat internasional, baik secara langsung maupun tidak langsung. Masyarakat ini juga
disebut dengan masyarakat multikultural.

Secara sederhana, masyarakat multikultural dipandang sebagai masyarakat yang memiliki beragam
kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masyarakat multikultural
merupakan bentuk dari masyarakat modern yang anggotanya terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis
(suku bangsa), ras, agama, dan budaya. Dalam masyarakat multikultural, perbedaan sosial, kebudayaan,
dan suku bangsa dijunjung tinggi. Namun, hal itu tidak berarti bahwa ada kesenjangan atau perbedaan
hak dan kewajiban antarkelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa. Masyarakat multikultural tidak
mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara kelompok minoritas dan mayoritas, baik secara hukum
maupun sosial.

Bangsa Indonesia telah mendapatkan begitu banyak pelajaran menciptakan sebuah harmonisasi dalam
keberagaman sosial

budaya. Sejak negara ini berdiri, banyak pihak telah mencoba untuk memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa. Meskipun demikian, hal tersebut dapat diatasi dengan perjuangan seluruh warga
Indonesia.
Berdasarkan pengalaman tersebut, kesadaran dan usaha tiap warga negara untuk menciptakan
harmonisasi dalam masyarakat multikultural menjadi sangat penting.

Kita menyadari bahwa masyarakat Indonesia majemuk, seperti beragamnya suku bangsa dan budaya.
Jika tidak ditanggapi secara bijak dan positif, keberagaman suku bangsa dan budaya yang ada akan
berdampak negatif, seperti timbulnya pertentangan antarbudaya dan munculnya konflik antarbudaya.
Jika kita tidak dapat saling menjaga dan menghargai, keberadaan unsur-unsur kebudayaan tersebut
dapat menimbulkan permasalahan dalam masyarakat.

b. Keberagaman ekonomi masyarakat

Jumlah penduduk Indonesia mencapai 275 juta (Laporan Ditjen Dukcapil Kemendagri tentang jumlah
penduduk Indonesia pada semester 1 tahun 2022) dan tersebar di pulau-pulau di seluruh wilayah
Indonesia. Wilayah yang ditempati memiliki kondisi geografis yang berbeda dan bervariasi pula.
Contohnya, ada yang bertempat tinggal di daerah pedesaan dan perkotaan.

Masyarakat pedesaan biasanya merupakan masyarakat yang memiliki kelompok sosial yang kecil.
Terkadang disebut dengan masyarakat tradisional. Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tinggal
di kawasan/wilayah/teritorial kecil yang biasanya disebut masyarakat setempat. Biasanya, dalam
kehidupan ekonominya, masyarakat perdesaan mengerjakan pekerjaan dengan mengolah lahan milik
sendiri atau orang lain. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, mereka umumnya menjual hasil olahan
lahan mereka ke sekitar tempat tinggal, bahkan ke kota.

Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat dengan kelompok sosial yang lebih besar dan kompleks.
Masyarakat perkotaan umumnya memiliki pemikiran yang lebih rasional, bersifat individualistis, dan
menjadikan kota sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan politik. Kehidupan ekonomi masyarakat
kota lebih beragam. Penduduk kota juga cenderung mencari pekerjaan dengan pendidikan atau keahlian
yang dimiliki. Penghasilan yang mereka dapatkan pun cenderung lebih besar dari masyarakat pedesaan.
Dari keberagaman ekonomi yang dimiliki oleh masyarakat desa dan kota, dapat ditemukan harmonisasi
dalam keberagaman, seperti dalam pertukaran hasil produksinya. Masyarakat desa dapat menjual hasil
olahan lahannya ke kota. Demikian pula sebaliknya, masyarakat kota dapat membeli hasil masyarakat
desa atau menjual hasil produksi untuk digunakan
oleh masyarakat desa misalnya traktor, mesin penanam padi, mesin penebar pupuk, dan penyemprot
hama.

Berbagai tindakan ekonomi, seperti produksi, distribusi, dan konsumsi, dilakukan untuk menunjang
kehidupan masyarakat. Tindakan tersebut dilakukan, baik dengan orang-orang di daerah asal maupun di
daerah lain. Dalam kehidupan ekonomi di Indonesia, interaksi dengan daerah lain sangat dimungkinkan
terjadi karena tiap daerah memiliki sumber daya alam yang dan mata pencarian yang berbeda-beda.

c. Keberagaman gender pada masyarakat

Keberagaman masyarakat Indonesia juga mencakup keberagaman gender. Di dalam sosiologi, gender
mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan jenis kelamin seseorang dan diarahkan
pada peran sosial atau identitasnya dalam masyarakat. World Health Organization (WHO) memberi
batasan gender, yaitu seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-
laki dan perempuan yang secara sosial dalam suatu masyarakat.

Gender juga dapat dilihat sebagai pembagian peran kedudukan dan tugas antara laki-laki dan
perempuan yang ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap
pantas, sesuai norma-norma, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan masyarakat. Adapun dalam
beberapa kasus dan situasi, perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap prestasi, kekuasaan, status
sosial, dan kesempatan untuk maju.

Secara etimologis, kata gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti 'jenis kelamin. Secara umum,
pengertian gender adalah perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dalam hal nilai dan
tingkah laku (Neufeldt (et), 1984).

Terkait pengertian gender ini, Mansour Fakih (2008) mengemukakan bahwa gender merupakan suatu
sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial dan kultural.
Adapun perubahan ciri dan sifat yang terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lainnya
disebut konsep gender.

Sejarah perbedaan gender antara seorang laki-laki dan seorang perempuan terjadi melalui proses yang
sangat panjang dan dibentuk oleh beberapa hal, seperti kondisi sosial budaya, kondisi keagamaan, dan
kondisi kenegaraan. Dengan proses yang panjang ini, peran berdasarkan perbedaan gender akhirnya
sering dianggap sebagai ketentuan Tuhan yang bersifat kodrati atau seolah-olah bersifat biologis yang
tidak dapat diubah lagi. Inilah sebenarnya awal mula munculnya ketidakadilan gender di tengah
masyarakat.

Dalam kehidupan sosial kultural masyarakat Indonesia, laki-laki cenderung dipandang lebih tinggi
derajatnya dan lebih mudah memiliki gerak sosial dibanding perempuan. Contohnya, seorang
perempuan yang tinggal di desa dan memiliki pemikiran yang sederhana merasa perannya hanya sebagai
ibu rumah tangga. Hal tersebut merupakan dampak pandangan masyarakat sehingga dapat
menghambat kegiatan dan perkembangan pola pikir seorang perempuan. Namun, kesadaran individu
terhadap pentingnya persamaan gender perlu ditumbuhkan. Jika setiap individu memiliki kesadaran
terhadap pentingnya persamaan gender, niscaya, dalam masyarakat akan tumbuh konstruksi sosial yang
adil dan tidak bias gender.

Kesadaran terhadap keadilan gender menjadi langkah awal untuk menjamin kesamaan martabat antara
laki-laki dan perempuan. Kaum perempuan harus menyadari bahwa ketidakadilan gender bukanlah
kodrat, melainkan konstruksi sosial yang dibentuk oleh masyarakat.

Ada kaitan yang erat antara perbedaan gender (gender differences) dan ketidakadilan gender (gender
inequalities) dalam struktur ketidakadilan masyarakat secara luas. Perbedaan gender tidak menjadi
masalah selama tidak melahirkan ketidakadilan gender (gender inequalities). Ketidakadilan gender
termanifestasikan dalam berbagai bentuk ketidakadilan, seperti berikut.

1) Marjinalisasi, yaitu suatu proses peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan
kemiskinan ekonomi. Marjinalisasi menggunakan asumsi gender tampak misalnya dalam anggapan
bahwa perempuan berperan hanya sebagai pencari nafkah tambahan. Marginalisasi dapat bersumber
dari pemahaman sosial budaya, misalnya suku tertentu memiliki tradisi untuk tidak memberikan hak
waris kepada perempuan.

Selain itu, ada anggapan bahwa perempuan tidak perlu bersekolah karena tugasnya adalah di dapur. Hal
ini secara tidak langsung merupakan proses pemiskinan dengan atasan gender.
2) Subordinasi, yaitu penilaian atau anggapan bahwa suatu peran yang dilakukan oleh satu jenis kelamin
lebih rendah dari yang lain. Dalam hal ini, peran perempuan dianggap lebih rendah dari peran laki-laki.
Perempuan dianggap bertanggung jawab dan memiliki peran dalam urusan domestik atau reproduksi,
sementara laki-laki dalam urusan publik atau produksi. Urusan domestik atau reproduksi ini lantas tidak
mendapat apresiasi atau penghargaan yang sama dengan peran publik dan produksi.

3) Sterotipe (pelabelan negatif), yaitu pemberian citra baku atau label/cap kepada seseorang atau
kelompok yang didasarkan pada suatu anggapan yang salah. Stereotipe sering kali digunakan sebagai
alasan untuk membenarkan tindakan terhadap seseorang atau sekelompok orang karena itu stereotipe
memperlihatkan adanya relasi kekuasaan yang timpang atau tidak seimbang yang bertujuan untuk
menaklukkan atau menguasai pihak lain, Dalam konteks gender, stereotipe yang sering ditimpakan
kepada perempuan antara lain, perempuan dianggap cengeng, tidak rasional, emosional, dan tidak bisa
mengambil keputusan penting.

4) Kekerasan (violence) artinya tindak kekerasan, baik fisik maupun nonfisik yang dilakukan oleh salah
satu jenis kelamin atau sebuah institusi keluarga, masyarakat, atau terhadap

jenis kelamin lainnya. Stereotipe gel jerempuan dan laki-laki akan mewujud pandangan bahwa laki- laki
gagah, kuat, dan berani, sebaliknya perempuan dianggap semena-mena. lembut, lemah, dan penurut.
Pembedaan tersebut bermasalah ketika melahirkan tindak kekerasan karena perempuan dianggap lemah
dan menjadi alasan untuk diperlakukan rakter

5) Beban ganda (double burden), artinya beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin lebih
banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya. Peran reproduksi perempuan seringkali dianggap peran yang
statis dan permanen. Walaupun sudah ada peningkatan jumlah perempuan yang bekerja diwilayah
publik, tetapi tidak diiringi dengan berkurangnya beban mereka di wilayah domestik. Contohnya, seorang
perempuan bekerja di sektor publik tetapi tugasnya di rumah tetap sama, antara lain masak, mencuci,
membersihkan rumah, dan mengurus anak. Akibatnya mereka mengalami beban yang berlipat ganda.

Jenis-jenis ketidakadilan gender tersebut cenderung telah terjadi di berbagai tingkatan, seperti
kebijakan, adat, kultur, tafsir agama, dan rumah tangga. Salah satu hal yang paling sulit diubah adalah
ketidakadilan gender yang telah mengakar ke dalam keyakinan dan menjadi ideologi bagi perempuan
ataupun laki-laki. Semua bentuk ketidakadilan gender tersebut tersosialisasi sehingga laki-laki dan
perempuan terbiasa dan memercayai bahwa peran gender tersebut seolah-olah merupakan kodrat.
Lambat laun tercipta suatu struktur ketidakadilan gender yang diterima dan terpelihara.

2. Konflik Keberagaman Masyarakat

Masalah yang dapat muncul dalam keberagaman masyarakat Indonesia adalah konflik. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik didefinisikan sebagai percekcokan, perselisihan, atau
pertentangan. Secara sederhana, konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang berseberangan,
tidak selaras, dan bertentangan.

a. Faktor penyebab konflik

Soerjono Soekanto (2014) mengemukakan empat faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik
dalam masyarakat, yakni perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan
perubahan sosial.

1) Perbedaan antarindividu

Tiga orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda. Antara Anda dan teman-teman sekelas
pasti ditemukan perbedaan pendirian dan perasaan mengenai suatu hal. Perbedaan ini dapat menjadi
faktor penyebab konflik. Contohnya, ketika belajar kelompok, Anda berpendirian jika belajar, suasana
harus tenang.

Namun, teman-teman Anda berpendirian bahwa belajar lebih baik apabi dapat memendengarkan musik.
Perbedaan pendedah seperti ini dapat menimbulkan konflik antara Anda dan teman teman Anda.

2) Perbedaan kebudayaan

Apakah Anda sadar bahwa kepribadian seseorang sedikit banyak dibentuk oleh kelompok di sekitar
orang tersebut berada? Baik secara sadar maupun tidak, seseorang akan terpengaruh pemikiran dan
pendirian kelompoknya. Hal ini dapat menimbulkan konflik dengan orang lain. Contohnya, seorang anak
dibesarkan dalam masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kesopanan cenderung akan berbicara dengan
sopan kepada orang lain. Namun, anak yang dibesarkan dalam masyarakat yang tidak memerdulikan nilai
kesopanan, cenderung berbicara kurang sopan kepada orang lain. Perbedaan kebudayaan ini dapat
menimbulkan konflik apabila bertemu.

3) Perbedaan kepentingan

Dalam hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau pun antarkelompok, dapat terjadi
perbedaan kepentingan. Kepentingan ini dapat menyangkut kepentingan politik, ekonomi, sosial, dan
budaya. Contohnya, sebuah hutan di suatu wilayah. Bagi kelompok pengusaha, berdasarkan kepentingan
bisnis, pohon-pohon dapat dipotong dan dijual sehingga mendapatkan keuntungan dan juga membuka
lowongan pekerjaan. Bagi kelompok pencinta lingkungan, berdasarkan kepentingan lingkungan hidup,
pohon-pohon tidak boleh dipotong agar kelestarian hutan terjaga. Perbedaan kepentingan ini dapat
menimbulkan konflik.

4) Perubahan sosial

Masyarakat mengalami perubahan seiring perkembangan kebutuhan dan pengetahuan. Coba Anda
perhatikan keadaan masyarakat saat ini dan keadaan sekitar 10 atau 20 tahun lalu. Tentu terlihat
perubahan. Berbagai perubahan memengaruhi cara pandang sebagian anggota masyarakat terhadap
nilai, norma, dan perilaku. Contohnya, perilaku remaja yang berbeda terkadang mendapat pandangan
kurang baik oleh orang-orang yang lebih tua. Situasi ini dapat menimbulkan konflik.

b. Sikap yang dapat menyebabkan konflik


Selain faktor-faktor yang telah dijelaskan, berikut terdapat beberapa sikap yang dapat menjadi penyebab
konflik dalam masyarakat, yaitu antara lain sebagai berikut.

1) Primordialisme yang berlebihan. Primordialisme merupakan pandangan atau paham yang


menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak awal melekat pada diri individu, seperti
suku bangsa, ras, dan agama. Sikap primordialisme yang berlebihan akan menganggap suku bangsa, ras,
atau agamanya lebih unggul dibanding suku bangsa, ras, atau agama lain.

2) Etnosentrisme. Etnasentrisme merupakan pandangan bahwa kebudayaan suku bangsanya lebih baik
dibandingkan kebudayaan suku bangsa lain.

3) Diskriminasi. Diskriminasi adalah perbedaan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan
antara lain warna kulit, golongan, suku, ekonomi, dan agama.

4) Stereotipe. Stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang atau suatu golongan hanya berdasarkan
persepsi pribadi atau kelompok. Sikap ini umumnya berdasarkan prasangka dan cenderung tidak tepat.

5) Fanatisme. Fanatisme merupakan keyakinan akan suatu hal sebagai kebenaran tanpa kepastian data
dan fakta, tetapi kebenaran itu kebenaran mutlak tanpa memedulikan argumen dari orang lain.

6) Eksklusivisme. Eksklusivisme adalah sikap yang didasarkan pada keyakinan bahwa pandangan atau
ajaran yang paling benar hanyalah pandangan atau ajaran kelompoknya dan menganggap pandangan
atau ajaran lainnya tidak benar.
Ruang Kolaborasi 1

Judul: Keberagaman Sosial Budaya, Ekonomi, dan Gender Masyarakat Indonesia

Tujuan: Memahami macam-macam keberagaman dalam bidang sosial budaya, ekonomi, dan gender
masyarakat indonesia.

Indonesia merupakan negara majemuk yang mempunyai banyak keberagaman. Macam- macam
keberagaman yang ada dapat dilihat dari sosial budayanya, ekonomi, maupun gender. Untuk lebih
memahami apa saja bentuk keberagamannya, lakukan aktivitas berikut.

1. Buatlah kelompok belajar yang terdiri atas 4-5 orang.

2. Pilihlah salah satu topik keberagaman yang ingin dibahas oleh kelompok Anda. Bisa mengenai
keberagaman sosial budaya, ekonomi, atau pun gender Masyarakat Indonesia.

3. Cari informasi mengenai topik yang dipilih. Informasinya boleh berasal dari buku. majalah, portal
berita, ataupun artikel. Pastikan kredibilitas sumber yang Anda gunakan.

4. Dari topik keberagaman yang dipilih, identifikasilah hal-hal yang merupakan dampak positif dari
keberagaman tersebut.

5. Catat informasi mengenai dampak-dampak positif tersebut yang didapatkan, lalu tuangkan dalam
bentuk infografik. Jangan lupa tambahkan gambar agar lebih menarik.

6. Presentasikan hasil infografik kelompok Anda di depan kelas.

Yuk, Asah Literasimu! 1

Simak teks berikut dengan saksama untuk menjawab soal nomor 1 dan 2.

Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia

Keberagaman adalah kondisi dalam masyarakat yang ditandai dengan berbagai perbedaan, seperti
perbedaan suku, bangsa, ras, keyakinan, dan antargolongan. Kondisi ini melekat pada bangsa Indonesia.
Keberagaman yang ada menyebabkan terjadinya akulturasi dan asimilasi budaya yang menjadikan
Indonesia semakin beragam. Keberagaman tersebut lantas menjadi kekayaan dan keindahan bangsa
Indonesia. Keberagaman yang ada dapat memberikan dampak positif.

Dampak positif keberagaman dalam masyarakat Indonesia antara lain sebagai berikut.
Bangsa Indonesia kaya akan adat istiadat

Negara yang masyarakatnya beragam akan memiliki keberagaman adat istiadat. Keberagaman ini akan
mendorong masyarakat untuk saling mengenal dan memahami perbedaan adat istiadat satu sama lain.

Mendorong semangat toleransi dan tenggang rasa

Keberagaman dapat membentuk sikap masyarakat menjadi terbuka dan lebih toleran serta tenggang
rasa dengan sesama. Perbedaan akan mendorong semangat untuk saling mengenal yang kemudian
memicu rasa saling membutuhkan.

Dengan demikian, masyarakat didorong untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif Bangamemberdayakan
keberagaman yang ada sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan luar yang berkunjung ke Indonesia.

Keberagaman menjadi identitas

Keberagaman bangsa Indonesia adalah identitas yang unik dan membedakannya dengan bangsa lain di
dunia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia dikenal secara positif di mata bangsa lain sebagai bangsa
multikultural.

Menciptakan interaksi yang dinamis

Masyarakat yang beragam dapat membangun hubungan dan dapat berinteraksi secara dinamis karena
dapat bertemu dan berinteraksi dengan orang yang berbeda-beda latar belakangnya. Dengan demikian,
keberagaman yang ada akan menciptakan

perpaduan yang baru. Keberagaman menjadi pemersatu

Keberagaman memuat potensi konflik yang dapat memecah belah dan karena itu tiap warga Indonesia
dituntut untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan demi kokohnya persatuan dan kesatuan.
Tuntutan ini dengan sendirinya menempatkan keberagaman sebagai pemersatu bangsa Indonesia.

1. Keberagaman memuat potensi konflik yang dapat memecah belah dan karena itu tiap warga Indonesia
dituntut untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan demi kokohnya persatuan dan kesatuan.

Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut? Terangkan dengan alasan.

2. Berdasarkan teks tersebut, pasangkan dengan menarik garis antara pernyataan di kolom sebelah kiri
dan keterangan yang sesuai di kolom sebelah kanan.
Uji Kemampuan Diri 1

polihlah satu jawaban yang tepat.

1 Masyarakat yang memiliki beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang
berbeda-beda serta memiliki anggota yang terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis, ras, agama dan
budaya merupakan masyarakat....

A majemuk

B. homogen

C. heterogen

D. tradisional

E. multikultural

2. Masyarakat yang memiliki kelompok sosial yang kecil dan biasanya tinggal di
kawasan/wilayah/teritorial kecil adalah masyarakat

A majemuk

B. homogen

C. heterogen

D. tradisional

E. multikultural

3. Masyarakat yang memiliki pemikiran yang lebih rasional, bersifat individualistis, dan menjadikan kota
sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan politik merupakan masyarakat

A. majemuk

B. homogen

C. heterogen

D. perkotaan

E. multikultural
4. Seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan
yang dikonstruksi secara sosial dalam suatu masyarakat merupakan pengertian dari

A sifat

B. gender

C. status sosial

D. kebiasaan masyarakat

E. kedudukan laki-laki dan perempuan

5. Ada kaitan yang erat antara perbedaan gender (gender differences) dan ketidakadilan gender (gender
inequalities) dalam struktur ketidakadilan masyarakat secara luas. Perbedaan gender tidak menjadi
masalah selama tidak melahirkan ketidakadilan gender (gender inequalities). Berikut yang bukan contoh
ketidakadilan gender adalah

A. kekerasan

B. stereotipe

C. kesetaraan

D. subordinasi

E. marginalisasi

6. Salah satu contoh ketidakadilan gender adalah adanya anggapan dalam masyarakat tertentu bahwa
perempuan tidak berhak mendapatkan warisan. tersebut merupakan bentuk ketidakadilan gender yang
disebut

A. kekerasan

B. stereotipe

C. kesetaraan

D. subordinasi

E. marginalisasi

7. Pelabelan negatif (stereotipe) adalah penandaan atau penilaian atau citra buruk yang sering kali
bersifat negatif dan secara umum melahirkan ketidakadilan.

Berikut yang bukan contoh stereotipe adalah

A. laki-laki tidak seharusnya menunjukkan emosi

B. tidak memberikan hak waris kepada perempuan


C anggapan perempuan sebagai makhluk yang lemah

D perempuan dianggap hanya dapat menjadi ibu rumah tangga

E. perempuan sebagai orang yang tidak mampu mengambil keputusan penting

8. Percekcokan, perselisihan, atau pertentangan yang disebabkan oleh adanya dua hal atau lebih yang
berseberangan, tidak selaras, dan bertentangan merupakan pengertian dari

A. konflik

B. asimilasi

C. akulturasi

D. konsolidasi

E. konfrontasi

9. Konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang tidak selaras, dan bertentangan. Terdapat
beberapa faktor terjadinya konfik, berikut yang bukan faktor penyebab konflik adalah

A. perubahan sosial

B. perbedaan pendapat

C. perbedaan kebudayaan

D. perbedaan kepentingan

E. perbedaan antarindividu

10. Andi merupakan peserta didik bersuku A. Andi selalu menganggap kebudayaan sukunya lebih baik
dibandingkan kebudayaan suku lain. Perilaku Andi merupakan sikap yang dapat menjadi penyebab
konflik, yaitu

A. fanatisme

B. diskriminatif

C. eksklusivisme

D. etnosentrisme

E. primordialisme
B. Bentuk dan Akibat Konflik di Tengah Keberagaman Masyarakat Indonesia

1. Bentuk Konflik di Tengah Keberagaman Masyarakat Indonesia

Soerjono Soekanto (2014) menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan yang terjadi
dalam masyarakat. Kelima bentuk konflik atau pertentangan itu adalah sebagai berikut.

a. Konflik pribadi

Konflik pribadi dapat terjadi antara dua individu atau lebih karena perbedaan pandangan dan
sebagainya. Konflik pribadi biasanya dapat timbul juga akibat persoalan benci.

b. Konflik rasial

Konflik rasial umumnya timbul akibat perbedaan ras, seperti perbedaan ciri badan, kepentingan, dan
kebudayaan. Biasanya,

konflik ini terjadi dalam masyarakat yang salah satu rasnya menjadi kelompok mayoritas. Sebagai contoh,
konflik rasial pernah terjadi antara orang kulit hitam dan kulit putih di Afrika Selatan pada masa
apartheid.

c.Konflik antara kelas-kelas sosial

Konflik antara kelas sosial umumnya disebabkan oleh adanya perbedaan kepentingan. Contohnya, konflik
akibat adanya perbedaan kepentingan antara buruh dan pemilik perusahaan.

d. Konflik politik Konflik politik terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan atau tujuan politis
seseorang atau kelompok. Contohnya adalah konflik antarpartai politik dalam sebuah negara.

e. Konflik internasional
Konflik internasional umumnya terjadi akibat perbedaan kepentingan yang kemudian berpengaruh pada
kedaulatan negara. Contohnya, konflik antarnegara mengenai suatu wilayah eksplorasi gas alam di
daerah perbatasan.

2. Akibat Konflik di Tengah Keberagaman Masyarakat Indonesia Menurut Soerjono Soekanto (2014),
terjadinya konflik dapat menimbulkan sejumlah akibat, antara lain sebagai berikut.

a. Perpecahan dalam masyarakat Suatu masyarakat yang mengalami konflik hingga terjadi kekerasan fisik
dan kerusakan harta benda akan sulit bersatu. Kecurigaan terhadap kelompok lain atau anggota
masyarakat lain dapat terus terjadi. Akibatnya, masyarakat dapat terpecah.

b. harta benda dan korban manusia Konflik dapat berkembang menjadi kekerasan fisik. Hasilnya, dapat
terjadi kerusakan pada fasilitas umum, kerusakan harta benda, kerugian harta benda, hingga terjadi luka
fisik bahkan manusia.

c. Kehancuran nilai-nilai dan norma yang ada Konflik yang terjadi pada suatu masyarakat dapat merusak
bahkan menghancurkan nilai-nilai dan norma yang ada. Para anggota masyarakat yang sebelumnya
saling percaya satu sama lain, misalnya, setelah terjadinya konflik dapat saling tidak percaya bahkan
membenci satu sama lain. Para anggota masyarakat yang sebelumnya saling menghargai dan setelah
terjadinya konflik dapat saling bersikap kasar.
d. Perubahan kepribadian Ketika terjadi konflik, anggota masyarakat dapat mengalami trauma. Dapat
terjadi perubahan pada pribadi anggota masayarakat. Sikap kekhawatiran, ketakutan, dan kecurigaan
dapat berkembang pada anggota masyarakat.

e. Dominasi Konflik yang terjadi suatu masyarakat dapat menimbulkan pihak yang menang dan pihak
yang kalah. Pihak yang menang dapat saja mendominasi pihak yang kalah, bahkan dapat menindas pihak
yang kalah.
Ruang Kolaborasi 2

Judul: Konflik yang Pernah Terjadi di Tengah Keberagaman Masyarakat Indonesia

Tujuan: Memahami konflik-konflik yang pernah terjadi pada masyarakat Indonesia Soerjono Soekanto
menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan yang terjadi dalam masyarakat. Konflik-
konflik tersebut adalah konflik pribadi, konflik rasial, konflik antara kelas-kelas sosial, konflik politik, dan
konflik internasional. Untuk memperdalam pemahaman mengenai hal tersebut, yuk ikuti kegiatan
berikut.

1. Bentuklah kelompok belajar yang terdiri atas 4-5 orang.

2. Pilihlah topik konflik yang diinginkan oleh kelompok Anda. Konflik dapat berupa konflik rasial maupun
bentuk-bentuk konflik lainnya.

3. Cari informasi mengenai topik yang Anda pilih dari berbagai artikel terkait. Pastikan kredibilitas
informasi yang Anda kumpulkan.

4. Kumpulkan dan catat informasi yang didapat. Berdasarkan informasi tersebut, identifikasilah hal-hal
yang menyebabkan terjadinya konflik tersebut.

5. Selanjutnya, diskusikan solusi yang menurut kelompok Anda, efektif untuk mengatasi konflik tersebut,
serta untuk mencegahnya agar tidak terjadi lagi.

6. Buatlah laporan diskusi dalam bentuk artikel. Tambahkan informasi-informasi dari sumber tepercaya
untuk memperkuat argumentasi Anda.

7. Siapkan juga dalam bentuk PowerPoint. Pilihlah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi tersebut.
Yuk, Asah Literasimu! 2

Cermati infografik berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2.

1. Konflik dapat timbul akibat perbedaan ras, seperti perbedaan ciri badan, kepentingan, dan
kebudayaan. Biasanya, konflik ini terjadi dalam masyarakat yang salah satu rasnya menjadi kelompok
mayoritas. Konflik ini disebut konflik

A. rasial

B. politik

C. pribadi

D. internasional

E. antarkelas sosial

2. Berdasarkan Infografik tersebut, tentukanlah pernyataang persealaan berikut benar atau salah. Berilah
tandang centang (✔) pada kolom yang tersedia.

NO PERNYATAAN BENAR SALAH

1 Konflik SARA terjadi karena adanya provokasi oleh pihak-pihak tertentu.

2 Konflik SARA bisa dipicu oleh ketimpangan pembangunan, ketidakadilan, dan


kesenjangan sosial ekonomi.

3 Konflik SARA akan mengakibatkan kekerasan dan kerusuhan apabila


dibiarkan berlarut-larut.
4 Upaya represif untuk menghentikan konflik SARA dapat dilakukan dengan
mengembangkan dan memupuk sikap toleransi, kerja sama, dan gotong
royong.
5 Upaya kuratif sebagai tindak lanjut akibat konflik SARA dapat dilakukan
dengan pendampingan bagi korban, perdamaian, dan kerja sama.
Uji Kemampuan Diri 2

Pilihlah satu jawaban yang tepat.

1. Konflik didefinisikan sebagai percekcokan, perselisihan, atau pertentangan. Salah satu bentuk konflik
disebabkan oleh perbedaan kepentingan. Konflik yang dimaksud adalah konflik..

A. SARA

B. politik

C. pribadi

D. internasional

E. antara kelas-kelas sosial

2. Salah satu konflik yang pernah terjadi di Indonesia adalah konflik Pulau Sipadan dan Ligitan. Konflik ini
terjadi antara Indonesia dengan Malaysia terkait klaim dua pulau di perbatasan Kalimantan Timur,
tepatnya di Selat Makassar. Konflik tersebut merupakan contoh konflik

A. rasial

B. politik

C. pribadi

D. international

E. antara kelas-kelas sosial

Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut untuk menjawab soal nomor 3 dan 4.

(1) Konflik suku A dan B menelan banyak korban.

(2) Konflik etnis P dan Q terjadi akibat salah paham,

(3) Konflik buruh PT Indah dengan karyawan terkait upah.

(4) Konflik kelompok A dengan pemerintah akibat kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sesuai.

(5) Konflik pasangan calon A dengan pasangan calon B dalam pemilihan kepala daerah.

Pernyataan yang merupakan contoh konflik di bidang sosial budaya ditunjukkan nomor......
A (1) dan (2)

B (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (2) dan (5)

E. (3) dan (4)

4. Pernyataan yang merupakan contoh konflik antara kelas-kelas sosial ditunjukkan nomor.....

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (2) dan (5)

E. (3) dan (4)

5. Konflik pribadi dapat terjadi antara dua individu atau lebih karena perbedaan pandangan dan
sebagainya. Berikut yang bukan contoh konflik pribadi adalah...

A. Andre dan Andin yang berbeda pandangan terkait tujuan rekreasi kelas.

B. Andi dan Salsa berdebat mengenai jam yang cocok untuk melaksanakan rapat OSIS.

C. Anggota organisasi pramuka yang berdebat dengan OSIS terkait jam ekstrakurikuler.

D. Jojo dan Tono tidak bertegur sapa selama 3 hari akibat perbedaan pendapat di kelas.

E. Konflik yang melibatkan serikat buruh yang menuntut kenaikan upah lembur.

6. Konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang berseberangan, tidak selaras, dan bertentangan.
Konflik yang timbul dan terjadi, biasanya akan menimbulkan sebuah akibat yang tidak diinginkan. Berikut
yang bukan akibat konflik adalah

A. perubahan kepribadian

B. perpecahan dalam masyarakat

C. kerugian harta benda dan korban manusia

D. kehancuran nilai-nilai dan norma yang ada

E. masyarakat yang makin mengenal satu sama lain


7. Para anggota masyarakat yang sebelumnya saling percaya satu sama lain, setelah terjadinya konflik
dapat saling tidak percaya bahkan membenci satu sama lain.

Hal tersebut merupakan salah satu akibat konflik, yaitu.......

A. dominasi

B. perubahan kepribadian

C. perpecahan antarmasyarakat

D. harta benda dan korban manusia

E. kehancuran nilai-nilai dan norma yang ada

8. Ketika terjadi konflik, anggota masyarakat dapat mengalami trauma sehingga terjadi perubahan pada
pribadi anggota masyarakat, Berikut yang bukan perubahan sikap masyarakat sebagai akibat konflik
adalah

A. benci

B. ketakutan

C. kecurigaan

D. kekeluargaan

E. kekhawatiran

9. Konflik yang terjadi sampai berkembang menjadi uglam yang dapak dapat mengakibatkan banyak
kerugian Berikut yang bukan kerugian yang dapat timbul akibat konflik adalah

A luka fisik

B korban manusia

C situasi menjadi aman

D kerugian harta benda

E kerusakan fasilitas umum

10. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.

(1) Perpecahan dalam masyarakat.

(2) Situasi yang aman terkendali

(3) Dominasi.

(4) Perubahan kepribadian.


(5) Kehancuran nilai-nilai dan norma yang ada.

Pernyataan yang bukan akibat konflik ditunjukkan nomor....

A (1)

B. (2)

D. (4)

C (3)

E. (5)

C. Alternatif dan Solusi Upaya Penyelesaian Konflik di Tengah Keberagaman Masyarakat Indonesia

Anda telah mengetahui bahwa bangsa Indonesia sangat beragam. Sebagai akibat dari keberagaman
tersebut, dapat terjadi berbagai permasalahan. Untuk itu, sejumlah upaya dilakukan agar permasalahan
yang muncul dapat diselesaikan. Sejumlah upaya penyelesaian masalah tersebut, antara lain sebagai
berikut.

1. Memberikan jaminan perlindungan hak-hak setiap warga negara. Hak setiap warga negara yang terkait
dengan keberagaman dijamin dalam peraturan perundang-undangan terutama dalam UUD NRI Tahun
11945, antara lain sebagai berikut.

a. Pasal 28A yang berbunyi "Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya."

b. Pasal 280 Ayat (1) yang menyatakan bahwa "Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum."

c. Pasal 28E Ayat (1) yang menyatakan "Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak Kembali”

d.Pasal 28E Ayat (3) yang berbunyi "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat."

Pengikat persatuan dan rasa kebangsaan yang tercantum dalam undangan. ini tercantum dalam UUD NRI
Tahun Hal Pengikat perundang 1945 sebagai berikut.

A Pasal 35 UUD NRI Tahun 1945, yaitu "Bendera Negara Indonesia jalah Sang Merah Putih."

B Pasal 36 UUD NRI Tahun 1945, yaitu "Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia,"
C Pasal 36A UUD NRI Tahun 1945, yaitu "Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhinneka Tunggalilah

D Pasal 36B NRI Tahun 1945, "Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya."

3. Upaya represif oleh pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang muncul dalam keberagaman
masyarakat, antara lain sebagai berikut

a. Melakukan penangkapan atas pihak-pihak yang berperan aktif sekaligus bertanggung jawab memicu
perpecahan terkait keberagaman masyarakat.

b. Memberikan sanksi hukum terhadap pihak-pihak yang secara hukum terbukti terlibat dalam upaya
melakukan perpecahan terkait keberagaman masyarakat.

4. Mengembangkan upaya preventif dalam menyelesaikan masalah yang muncul dalam keberagaman
masyarakat, antara lain sebagai berikut

a Selalu bersikap ramah, bersahabat, berpikir positif, dan saling membantu sesama warga masyarakat.

b. Masalah perbedaan yang terjadi dipecahkan dengan bermusyawarah secara bijaksana, penuh
pengertian, saling harga menghargai, dan tanpa paksaan.

c. Mengembangkan kerja sama antaranggota masyarakat atau antarkelompok masyarakat

d. Saling mengenalkan budaya masing-masing wilayah atau kelompok suku bangsa melalui pagelaran
seni atau pertukaran budaya.

e Tidak melakukan diskriminasi terhadap siapa pun.


Ruang Kolaborasi 3

Judul: Upaya Penyelesaian Konflik yang Pernah Terjadi di Indonesia

Tujuan: Memahami dan menjelaskan konflik yang pernah terjadi di Indonesia dan memberikan solusi
penyelesaiannya.

Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan berbagai keberagaman di dalamnya. Keberagaman
ini dapat memicu berbagai permasalahan. Salah satunya adalah konflik yang terjadi di masyarakat. Oleh
karena itu, perlu adanya upaya penyelesaian konflik yang tepat agar hal tersebut tidak terulang lagi.
Untuk lebih memahami upaya penyelesaian konflik di Indonesia, lakukan aktivitas berikut.

1. Buatlah kelompok belajar yang terdiri atas 4-5 orang.

2. Diskusikan dan carilah konflik-konflik yang pernah terjadi di Indonesia. Untuk mendapatkan informasi
yang akurat, coba cari dari berbagai sumber seperti portal berita maupun artikel terkait. Pastikan
kredibilitas informasi dan sumber yang Anda pilih.

3. Setelah menemukan konfliknya, identifikasilah dampak yang ditimbulkan.

4. Selanjutnya, diskusikan bersama teman kelompok terkait solusi untuk mengatasi konflik yang terjadi.
Solusi yang diberikan dapat berupa solusi preventif, represif, atau kuratif.

5. Susunlah hasil temuan kelompokmu untuk dipresentasikan di depan kelas. Agar lebih menarik, buat
hasil temuan kelompok dalam bentuk PowerPoint.

6. Presentasikan hasil tenuanmu di depan kelas. Jangan lupa menyimak hasil kelompok lain.
Yuk, Asah Literasimu! 3

simak teks berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2.

Bagaimana Menangani Masalah karena Keberagaman Budaya di Indonesia?

Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal dengan jumlah penduduk terbanyak di Menurut
hasil sensus penduduk tahun 2020 yang dikutip dari laman Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk
Indonesia mencapai 270,20 juta jiwa.

Keberagaman budaya yang ada di Indonesia memiliki dampak positif serta negatif. Dampak-dampak
positif, di antaranya sebagai berikut.

 Memiliki rasa bangga serta rasa memiliki terhadap kebudayaan Indonesia.


 Terdapat rasa toleransi antarmasyarakat.
 Sebagai identitas bangsa dan daya tarik wisata.

Dampak negatif dari keberagaman budaya di Indonesia muncul karena adanya konflik yang memicu
disintegrasi bangsa. Dampak-dampak negatif tersebut, di antaranya sebagai berikut.

 Konflik sosial
 Dominasi terhadap kelompok tertentu.

Dilansir dari buku Khazanah Antropologi 1 untuk kelas XI, penanganan permasalahan yang disebabkan
oleh keberagaman budaya membutuhkan pendekatan yang bijak. Hal ini karena masalah keberagaman
berhubungan dengan isu-isu sensitif, seperti suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Proses yang
berkesinambungan diperlukan untuk menangani permasalahan yang disebabkan karena adanya
keberagaman budaya. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan.

 Memperbaiki kebijakan pemerintah dalam bidang pemerataan hasil pembangunan di segala


bidang.
 Penanaman sikap toleransi serta saling menghormati dalam setiap perbedaan budaya melalui
pendidikan pluralitas dan multikultural di dalam jenjang pendidikan formal.
 Para peserta didik harus ditanamkan nilai kebersamaan, saling menghormati, toleransi, dan
solidaritas sosial sehingga dapat menghargai perbedaan secara tulus, komunikatif, serta terbuka
tanpa ada rasa saling curiga.

1. Berdasarkan teks tersebut, apakah akibat dari konflik sosial?

A. Hilangnya keberagaman.

B. Rusaknya iklim toleransi.

C. Terjadinya disintegrasi bangsa.

D. Maraknya tindak kejahatan.


E. Lahirnya dominasi terhadap kelompo tertentu.

2. Berdasarkan teks tersebut, tentukan pernyataan-pernyataan berikut benar atau salat Berilah tanda
centang (✔) pada kolom yang tersedia.

NO PERNYATAAN BENAR SALAH

1 Menurut hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2020,
jumlah penduduk Indonesia mencapai 270,20 juta jiwa.

2 Salah satu dampak positif keberagaman budaya adalah konflik sosial

3 Beranekaragamnya kebudayaan yang dimiliki Indonesia menimbulkan rasa


toleransi antarmasyarakat.
4 Penanaman sikap toleransi serta saling menghormati dalam setiap
perbedaan budaya melalui pendidikan pluralitas dan multikultural di dalam
jenjang pendidikan formal merupakan salah satu upaya menangani
permasalahan yang disebabkan keberagaman budaya.

5 Penanganan masalah yang ditimbulkan oleh keberagaman budaya dapat


dilakukan di sekolah dengan menanamkan nilai kebersamaan,
etnosentrisme, dan eksklusivisme.

Uji Kemampuan Diri 3

Pilihlah satu jawaban yang tepat.

1. Menghormati kebebasan orang lain untuk menyampaikan pendapat dan berserikat atau berorganisasi
adalah salah satu tuntutan konstitusi demi mencegah konflik dalam masyarakat. Hak warga negara
tersebut tercantum dalam UUD NRI Tahun 1945, tepatnya pada Pasal

A. 28A Ayat (1)

B. 28B Ayat (2)

C. 28C Ayat (2)

D. 280 Ayat (1)

E. 28E Ayat (3)

2. Memberikan jaminan perlindungan hak-hak setiap warga negara merupakan salah satu upaya dalam
menyelesaikan konflik di tengah keberagaman masyarakat. Salah satu hak yang dijamin adalah pada
Pasal 28E UUD NRI Tahun 1945 yang berbunyi......
A. bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih

B. setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya

C. setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya

D. setiap orang berhak untuk tidak disiksa dan berhak tidak diperlakukan secara diskriminatif

E. penegakan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara dan setiap orang wajib menghormati hak
asasi manusia

3. Hak untuk memeluk agama dan beribadat menurut agamanya adalah salah satu jaminan yang
diberikan negara dan tercantum dalam UUD NRI Tahun 1945, yaitu pada Pasal..

A. 28A Ayat (1)

B. 288 Ayat (1)

C28C Ayat (1)

D. 28E Ayat (1)

E. 281 Ayat (1)

4. Pasal 28A, Pasal 28E dan Pasal 281 UUD NRI Tahun 1945 merupakan salah satu upaya penyelesaian
konflik di tengah keberagaman masyarakat, yaitu.....

A. melindungi masyarakat dari budaya luar

B. menjauhkan masyarakat dari ancaman luar

C memberikan perlindungan untuk menghadapi ancaman

D. memberikan jaminan perlindungan hak-hak setiap warga negara

E. mengikat persatuan dan rasa kebangsaaan seluruh warga negara

5. Upaya untuk menyelesaikan konflik di tengah keberagaman masyarakat dapat dilakukan dengan
menguatkan identitas pengikat persatuan dan rasa kebangsaan. Berikut yang bukan pasal-pasal UUD NRI
Tahun 1945 mengenai identitas pengikat persatuan dan rasa kebangsaan adalah Pasal

A 35

B. 36

C. 28E
D. 36A

E. 368

6. Salah satu pasal yang terkait pengikat persatuan dan rasa kebangsaan adalah Pasal 36 UUD NRI Tahun
1945 yang berbunyi....

A. lagu kebangsaan ialah Indonesia Raya

B. bahasa negara adalah bahasa Indonesia

C. bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih

D. lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika

E. setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya

7. Memberikan hukuman terhadap pihak-pihak yang secara hukum terbukti terlibat dalam upaya
melakukan perpecahan terkait keberagaman masyarakat merupakan salah satu upaya penyelesaian
konflik di tengah masyarakat. Penyelesaian dengan cara tersebut adalah contoh penyelesaian secara

A. kuratif

B. represif

C. preventif

D. tentatif

E. Normatif

8. Upaya represif merupakan salah satu upaya menyelesaikan konflik di tengah keberagaman
masyarakat. Berikut contoh upaya represif adalah

A. pengikat persatuan dan rasa kebangsaan yang tercantum dalam perundang- undangan

B. antaranggota masyarakat dan antarkelompok dalam masyarakat melakukan kerja sama

C. selalu bersikap ramah, bersahabat, berpikir positif, dan saling membantu sesama warga

D. melakukan penangkapan atas pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam upaya aktif untuk
melakukan perpecahan terkait keberagaman masyarakat

E masalah perbedaan yang terjadi dipecahkan dengan bermusyawarah secara bijaksana, penuh
pengertian, saling harga menghargai, dan tanpa paksaan

Perhatikan pernyataan berikut untuk menjawab soal nomor 9 dan 10.


(1) Melakukan penangkapan atas pihak-pihak yang berperan aktif sekaligus bertanggung jawab memicu
perpecahan terkait keberagaman masyarakat.

(2) Selalu bersikap ramah, bersahabat, berpikir positif, dan saling membantu sesame warga masyarakat.

(3) Melakukan hukuman terhadap pihak-pihak yang secara hukum terbukti terlibat dalam upaya
melakukan perpecahan terkait keberagaman masyarakat.

(4) Antaranggota masyarakat dan antarkelompok dalam masyarakat melakukan kerja sama.

9. Pernyataan yang merupakan contoh upaya represif yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik
ditunjukkan nomor

A. (1) dan (2)

B (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (2) dan (4)

E. (3) dan (4)

10. Pernyataan yang merupakan contoh upaya preventif yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan
konflik ditunjukkan nomor

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (2) dan (4)

E. (3) dan (4)

Rangkuman

Keberagaman masyarakat Indonesia meliputi keberagaman sosial budaya, keberagaman, ekonomi, dan
keberagaman gender.

Keberagaman sosial budaya masyarakat Indonesia meliputi keberagaman golongan, suku, etnis (suku
bangsa), agama, dan budaya.

Keberagaman ekonomi masyarakat umumnya dibedakan berdasarkan lokasi tempat tinggal, yaitu
masyarakat perkotaan dan perdesaan. Masyarakat perdesaan cenderung homogen dan umumnya
bergantung pada pertanian. Sementara itu, aktivitas ekonomi masyarakat perkotaan umumnya
mencakup berbagai sektor, antara lain industri.

Keberagaman gender adalah salah satu bentuk keberagaman yang ada dalam masyarakat. Peran
berdasarkan gender umumnya terbentuk karena budaya dan keyakinan masyarakat. Peran berbasis
gender ini seringkali memicu ketidakadilan gender. Pihak yang mendapat perlakuan tidak adil dalam hal
ini adalah perempuan. Perlakuan tersebut meliputi marjinalisasi, streotipe, subordinasi, kekerasan, dan
beban ganda.

Keberagaman dalam masyarakat mengandung potensi konflik yang dapat terjadi kapan pun. Konflik yang
dapat terjadi akibat keberagaman dapat dipicu oleh hal-hal antara lain perbedaan individu dan
perbedaan kepentingan Konflik yang dipicu oleh keberagaman dapat berupa konflik antarpribadi,
antarkelompok, dan konflik

Solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi dan mengatasi konflik akibat keberagaman antara lain
dengan meningkatkan kesadaran untuk taat terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan,
terutama konstitusi negara yang memberikan jamian keadilan hak dan kewajiban bagi seluruh
masyarakat Indonesia
Soal Latihan Bab 3

A. Pilihlah satu jawaban yang tepat.

1. Masyarakat multikultural dipandang sebagai masyarakat yang memiliki beragam kelompok sosial
dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Berikut yang bukan ciri-ciri masyarakat
multikultural adalah

A. merupakan masyarakat modern

B. perbedaan kelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa dijunjung tinggi

C. anggotanya terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis, ras, agama, dan budaya

D. tidak mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara kelompok minoritas dan mayoritas, baik secara
hukum maupun sosial

E. terdapat kesenjangan antara kewajiban antarkelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa

2. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.

(1) Tinggal di kawasan/teritorial kecil.

(2) Memiliki kelompok sosial yang kecil.

(3) Biasanya mengerjakan pekerjaan dengan mengolah lahan milik sendiri atau orang lain. Pernyataan
tersebut merupakan ciri-ciri masyarakat..

A. modern

B. majemuk

C. pedesaan

D. perkotaan

E. multikultural

3. Anto merupakan seorang karyawan yang memiliki pemikiran rasional. Anto juga memiliki sifat
individualistis. Dalam mencukupi kehidupannya, Anto bekerja sebagai staf di salah satu perusahaan
penerbit. Berdasarkan ciri-ciri tersebut. Anto dapat dikategorikan sebagai bagian dari masyarakat

A. majemuk

B. homogen

C. pedesaan
D. perkotaan

E. tradisional

4. Perempuan biasanya dianggap sebagai makhluk yang lemah, cengeng, dan tidak rasional. Hal tersebut
merupakan bentuk ketidakadilan gender, yang disebut

A. kekerasan

B. stereotipe

C. subordinasi

D. marginalisasi

E. proses peminggiran

5. Sejarah perbedaan gender antara seorang laki-laki dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat
panjang dan dibentuk oleh beberapa hal. Berikut faktor yang membentuk perbedaan gender adalah

A. posisi Indonesia yang strategis

B. persebaran masyarakat Indonesia

C kondisi keagamaan dan sosial budaya

D. perwujudan nilai dan norma di masyarakat

E. jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta

6. Seorang anak dibesarkan dalam masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kesopanan cenderung akan
berbicara dengan sopan kepada orang lain. Namun, anak yang dibesarkan dalam masyarakat yang tidak
memedulikan nilai kesopanan, cenderung berbicara kurang sopan kepada orang lain. Contoh tersebut
merupakan salah satu faktor penyebab konflik, yaitu

A. perubahan sosial

B. perbedaan kebudayaan

C. perbedaan kepentingan

D. perbedaan status sosial

E. perbedaan antarindividu
7. Sikap yang memandang bahwa pandangan atau ajaran yang paling benar hanyalah pandangan atau
ajaran kelompoknya dan menganggap pandangan atau ajaran lainnya tidak benar merupakan pengertian
dari

A. stereotipe

B. fanatisme

C. eksklusivisme

D. etnosentrisme

E. primordialisme

8. Soerjono Soekanto menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan yang terjadi dalam
masyarakat. Salah satunya adalah konflik rasial. Berikut contoh konflik rasial adalah

A. konflik perebutan wilayah antara dua negara

B. konflik yang timbul akibat rasa benci terhadap teman

C. konflik akibat adanya perbedaan kepentingan antara buruh dan pemilik perusahaan

D. konflik antara orang kulit hitam dan kulit putih di Afrika Selatan pada masa apartheid

E. konflik antarnegara mengenai suatu wilayah eksplorasi gas alam di daerah perbatasan

9. Konflik antarnegara mengenai suatu wilayah eksplorasi gas alam di daerah perbatasan merupakan
salah satu contoh konflik....

A. rasial

B. politik

C. pribadi

D. ekonomi

E. internasional

10. Salah satu bentuk konflik adalah konflik politik. Konflik politik terjadi akibat adanya perbedaan
kepentingan atau tujuan politis seseorang atau kelompok, Berikut yang bukan contoh konflik politik
adalah konflik

A. antarpartai politik

B. pemerintah dengan kelompok separatis

C. sengketa pemilu calon Bupati A dan B


D. penolakan masyarakat terhadap kebijakan yang dianggap merugikan

E. konflik perbedaan kepentingan antara buruh dan pemilik Perusahaan

Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut untuk menjawab soal nomor 11 dan 12.

(1) Sengketa Malaysia dan Indonesia yang memperebutkan Pulau Sipadan dan Ligitan

(2) Perbedaan kepentingan antara pemilik pabrik dengan buruh.

(3) Konflik antarnegara mengenai suatu wilayah eksplorasi gas alam di daerah perbatasan

(4) Karyawan melakukan demo karena menuntut kenaikan upah di ia bekerja.

11. Pernyataan yang merupakan contoh konflik internasional ditunjukkan nomor

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C (2) dan (3)

D. (2) dan (4)

E (3) dan (4)

12. Pernyataan yang merupakan contoh konflik antara kelas-kelas sosial ditunjukkan nomor

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (2) dan (4)

E. (3) dan (4)

13. Salah satu akibat adanya konflik di masyarakat adalah perubahan kepribadian. Anggota masyarakat
dapat mengalami trauma dan menimbulkan perubahan pada pribadi anggota masyarakat. Berikut sikap
yang dapat 17. timbul sebagai akibat dari adanya konflik adalah

A. toleransi

B. ketakutan

C. tenggang rasa
D. etnosentrisme

E. primordialisme

14. Konflik rasial yang terjadi di suatu masyarakat dapat berakibat fatal. Berikut yang merupakan akibat
dari konflik rasial adalah

A. kerja sama antara masyarakat

B. sikap toleransi antara masyarakat

C. semakin eratnya hubungan masyarakat

D. berkembangnya sikap saling menghargai

E. penindasan oleh pihak yang menang atau dominasi

15. Pasal 28J UUD NRI Tahun 1945 merupakan salah satu pasal yang memuat hak setiap warga negara
terkait dengan keragaman. Pasal 285 berbunyi

A. bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih

B. setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya

C. setiap orang berhak untuk tidak disiksa dan berhak tidak diperlakukan secara diskriminatif

D. setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya

E. penegakan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara dan setiap orang wajib menghormati hak
asasi manusia

16. Hak setiap warga negara yang terkait dengan keragaman dijamin dalam....

A nilai di masyarakat

B. norma di masyarakat

C. aturan di masyarakat

D. perundang-undangan

E. kaidah pokok masyarakat

17. Menguatkan identitas pengikat persatuan dan rasa kebangsaan yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan merupakan salah satu upaya mencegah konflik dalam masyarakat. Berikut
identitas yang terdapat pada Pasal 35 UUD NRI Tahun 1945 adalah
A. lagu Kebangsaan lalah Indonesia Raya

B. bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia

C. bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih

D. setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya

E. lambang Negara latah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal ika

18. Perhatikan gambar berikut.

Upaya pihak berwenang untuk menyelesaikan konflik dalam masyarakat dengan cara seperti ditunjukkan
gambar adalah upaya penyelesaian secara..

A. preventif

B. tentantif

C. normatif

D. represif

E. kuratif

19. Agar konflik tidak terjadi, masalah perbedaan yang terjadi dapat dipecahkan dengan cara.

A. adu domba satu sama lain

B. adu pendapat antara pihak yang bertikai

C. melapor kepada pihak yang berwajib

D. berpegang teguh terhadap argumen masing-masing

E musyawarah secara bijaksana dan saling menghargai


20. Perhatikan gambar berikut.

Hal yang ditunjukkan gambar dapat dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah
satu upaya untuk menyelesaikan konflik akibat keberagaman. Bentuk upaya penyelesaian konflik sesuai
gambar adalah penyelesaian konflik secara

A. preventif

B. tentantif

C. normatif

D. represif

E. kuratif

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.

1. Mengapa ketidakadilan gender masih ditemukan di tengah-tengah masyarakat? Jelaskan.

2. Salah satu masalah gender yang masih sering ditemukan adalah dominannya laki-laki dibandingkan
perempuan. Tuliskan contoh mengenai permasalahan gender terkait laki-laki.

3. Primordialisme dan etnosentrisme merupakan contoh sikap yang dapat menjadi penyebab konflik
dalam masyarakat. Jelaskan perbedaan keduanya.

4. Dalam kehidupan ekonomi di Indonesia, interaksi dengan daerah lain sangat dimungkinkan terjadi.
Mengapa demikian? Jelaskan.

5. Dalam kehidupan sosial kultural masyarakat tertentu, laki-laki cenderung dipandang lebih tinggi
derajatnya dan lebih mudah memiliki gerak sosial dibanding perempuan. Mengapa demikian? Jelaskan
pendapat Anda.

6. Perbedaan kepentingan merupakan salah satu penyebab konflik. Jelaskan contoh konflik karena
perbedaan kepentingan.

7. Mengapa perubahan sosial dapat menjadi penyebab sebuah konflik? Jelaskan.


8. merupakan salah satu penyebab timbulnya konflik di masyarakat. Apa itu fanatisme? Jelaskan.

9. Salah satu akibat dari adanya sebuah konflik adalah dominasi. Jelaskan apa itu dominasi.

10. Pada saat pelajaran, terjadi perbedaan pandangan antara peserta didik yang menginginkan
menyalakan AC dengan peserta didik yang tidak ingin menyalakan AC. Makin lama, pertentangan ini
terus-menerus terjadi. Oleh karena itu, akhirnya ketua kelas melakukan musyawarah dalam menentukan
solusi dari perbedaan tersebut. Upaya apa yang dilakukan oleh ketua kelas dalam menyelesaikan konflik
yang terjadi? Jelaskan pendapat Anda.

Anda mungkin juga menyukai