Anda di halaman 1dari 4

GENERASI EMAS

Unsur Intrinsik :
Penokohan
Ababal (TANIA) : Seorang pemuda, anak petani dan pekerja keras.
Jatmiko (MELYNDA) : Seorang pemuda, anak seorang guru.
Nurul (ARIESYA) : Pemuda dan pekerja keras
Sukatman (YULINDA BU DOSEN) : Seorang guru dan ramah
Purnomo (ARIFIN PAK DOSEN) : Guru yang tegas.
Indri (EKA) : Perempuan muda dan Taat pada Orang Tua.

Pada hari Senin, 03 Desember 2022, ada 4 mahasiswa yang bernama Jatmiko, Ababal,
Nurul dan Indri. Kemudian mereka masuk kedalam kampus pada jam 10.00 WIB.
Sesampainya di dalam kelas, kegiatan belajar pun dimulai didalam kelas meraka
mendengarkan materi yang disampaikaan oleh dosen.
(Di dalam kelas siswa sedang mendengarkan penjelasan dari guru)
Jatmiko : (Berbisik ke telinga Ababal) Bal! Bangun, Bal! Jangan tidur.
Ababal : (melihat dan sambil Menundukkan kepala)
Jatmiko : (Menarik lengan Ababal) Bangun. Nanti Pak Pur marah.
Nurul : Jat... (Ucapan Nurul terhenti)
Purnomo : Hei kalian! Kenapa ribut sendiri? (Menunjuk ke arah ketiganya).
Indri : Makanya jangan ribut terus. (tetap melihat ke depan).
Ababal : Iya, Pak. Ada apa, Pak? (Mengucek mata. Menoleh ke arah Jatmiko dan Nurul).
Jatmiko : Habislah kita.
Purnomo : Kalian bertiga! Maju ke sini!

(Jatmiko, Ababal, dan Nurul kemudian melangkah perlahan ke depan ke pak Purnomo)
Purnomo : Kamu juga! (Menunjuk Nurul)
Nurul : Kok saya,...
Indri : Cepat maju. Biar tidak tambah parah.
Nurul : (Melangkah terburu-buru menyusul Jatmiko dan Ababal)
Purnomo : Kalian ini ribut saja. Tidak memperhatikan penjelasan saya. Apakah kalian mengerti
apa yang saya jelaskan sebelumnya?
(Ababal, Jarmiko, dan Nurul terdiam)
Purnomo : Kalian bertiga keluar! Jangan ikut kelas saya!
Nurul : Tapi, Pak....
Purnomo : Tidak usah tapi. Keluar!

(ababal, jatimiko, dan nurul sedang berbincang-bincang di luar kelas)


Ababal : Maaf ya. Gara gara aku, kalian jadi ikutan dihukum.
Jatmiko : Gak papa, bal. Cuma kebetulan apes aja hari ini. (Menepuk pundak Ababal)
Nurul : Yang paling apes aku. Gak rame juga disuruh keluar. Tapi gak papa. Kita kan fren!
Jatmiko : kamu semalam tidak tidur?
Ababal : Aku tidur menjelang subuh.
Nurul : kamu ngapain?
Ababal :semalam sayan membantu ayah mengairi disawah dan menjaga dieselny
Jatmiko : Baguuuuusss... (menyorongkan kedua jempolnya ke muka Ababal)
Nurul : Jangan bagas bagus aja. Gimana pelajaran Pak Purno ini.
Ababal : Hus jangan disingkat. Namanya pak Purnomo bukan Porno.
Jatmiko : Tenang aja, nanti kita pinjam catatannya Indri.
Nurul : Nah itu Indri. (Menunjuk ke arah Indri)
Ababal : Ayu ya dia.
Jatmiko : Bal! Fokus, Bal.
Indri : (Menghampiri Ababal, Nurul dan Jatmiko) Ini catatan plus tugasnya Pak Pur.
Nurul : Wah Indri pengertian banget.
Indri : Minggu depan dikumpulkan.
Ababal : Indri juga baik.
Indri : Kalau sudah kalian tulis segera kembalikan (menyodorkan buku pada Jatmiko)
Jatmiko : (Menerima buku Indri) Makasih ya...
Indri : (Melangkah pergi) Ingat segera kembalikan!
Ababal, Nurul, Jatmiko : siap! (memberikan hormat kepada Indri)

(sesampainya Di dekat tempat parkiran kita bertemu dengan bu sukatman)

Ababal : Eehh ada Bu Sukatman ( Nurul, Jatmiko, Ababal bersaliman).


Nurul. : Bu Sukatman, mengajar di ruang mana Bu?
Sukatman. : Saya mengajar di ruang 202
Jatmiko. : Baru mau mengajar atau sudah selesai mengajar Bu?
Sukatman. : Iyaa, Ibu baru selesai mengajar di ruang 202,Ibu dengar - dengar Kalian tadi bikin
masalah ya waktu jam nya Pak Purnomo
Ababal : maaf, bu. Masalah? Masalah apa ya?
Nurul : Oh... Yang tadi, Rek. Pak Purnomo yang salah sangka, bu
Jatmiko : Iya, bu. Tadi Ababal yang ketiduran kemudian Saya bangunkan. Kami malah
dituduh ribut di kelas.
Sukatman : oh begitu. (Menoleh ke Ababal) Kenapa kamu tidur kelas, bal?
Ababal : Saya kurang tidur, bu. Sudah dua malam kemarin saya membantu ayah mengairi
sawah. karena Musim kemarau sawah garapan ayah mengering.

Sukatman : Marahnya Pak Pur itu karena dia sayang pada kalian. Kalian memang harus bantu
orang tua. Tapi kalian juga harus semangat belajar. Jangan tidur terus di kelas.
(Ababal, Nurul, Jatmiko takzim mendengarkan tanpa berani berkata)

Sukatman : Kalian adalah generasi emas. Yang harus diasah agar terus berkilau. Bermanfaat dan
sekses. Ayo! Sekarang ikut saya. (Melangkah segera. Diikuti Ababal, Nurul, dan Jatmiko).
Nurul : Mau ke mana, Pak?
Sukatman : Ini sudah siang. Kita ke masjid dulu. Lalu makan bakso.
Nurul : Alhamdulillah.
(Ababal dan Jatmiko mengucapkan Alhamdulillah tanpa suara sambil menengadahkan
tangab)
(Cerita berakhir)

Anda mungkin juga menyukai