Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA

LAPANGAN DI RUMAH SAKIT PATAR ASIH

Pengelolaan obat high alert

di rumah sakit patar asih

OLEH:
NAMA: SOFIA NOVINTA
JURUSAN: FARMASI

SMK KESEHATAN TRIDARMA


PEMATANG SIANTAR
T,A 202
1
LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK
KERJA LAPANGAN DI RUMAH SAKIT PATAR ASIH

JUDUL : HIGH ALERT


NAMA : SOFIA NOVINTA
JURUSAN: FARMASI
SEKOLAH : SMK KESEHATAN TRIDARMA PEMATANG SIANTAR

DISETUJUI OLEH:

PENGUJI 1. PENGUJI 2

RIANDI SINAGA S,PD,M.PD. APT,DRA ROSALINA BUKIT

KEPALA SEKOLAH:

INDRA SARAGIH S,E,M,S,M

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah Memberikan Rahmat dan
hidayah nya sehingga saya menyelesaikan hasil praktek kerja lapangan saya yang berjudul “
high alert ” Ini dengan sebaik baiknya. makalah ini disusun guna memenuhi hasil praktek
lapangan kerja saya di rumah sakit patar asih.
Dengan selesainya makalah saya ini saya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Indra Saragih S,E,M,S,M selalu kepala sekolah SMK kesehatan tridarma pematang Siantar
2. nur ain pane selalu kaprodi di SMK kesehatan tridarma pematang Siantar
3. Riandi sinaga S,PD,,M,PD dan dra Rosalina bukit sebagai penguji 1 dan penguji 2 dalam
presentasi pkl
4. apt Desi permatasari ,apt Sri Rahayu,apt arpika sebagai pembimbing PKL selama di RS patar
asih lubuk pakam
5.Orang tua sebagai supporter terbaik selama PKL dan yang telah memenuhi kebutuhan saya
selama PKL
6.teman teman saya yang sudah menjadi patner selama proses PKL berlangsung

Pematang Siantar 21 Maret 2024

Penulis

Sofia Novinta

3
DAFTAR ISI

BAB II

ISI…………………………………………………............................................................................................................3

1.1pengertian high alert…………………………………………………………………………………………………….……….…………3

1.2penyimpanan high alert………………………………………………………..…………………………………………………..……..3

1.3jenis jenis high alert………………………………………………………………………………………..………………………….…….3

1.4obat obat high alert……………………………………………………………………………….…………………………………………5

BAB III PENUTUP….…………………………………………………………………………………………………………………………...…6

2.1kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………..………………....6

2.2saran………………………………………………………………………………………………………………..……………………..……….6

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………………...7

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

High alert adalah obat yang sering di waspadai karena sering menyebabkan dampak yang
tidak diinginkan oleh karena itu rumah sakit perlu mengembangkan kebijakan obat untuk
meningkatkan keaaman
Instalasi rumah sakit adalah unit pelaksa fungsional yang menyelenggarakan seluruh
kegiatan pelayanan kefarmasian meliputi alat kesehatan bahan medis habis pakai dan
pengelolaan obat secara keseluruhan

1.2. Rumusan Masalah


Dari penjabaran latar belakang masalah diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah
sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian high alert?
2. Bagaimana cara penyimpanan high alert?
3. Cara penggunaan high alert?
4. Apa sa obat obat high alert

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian high alert secara jelas.
2. Sebagai pengetahuan untuk mengetahui penyimpanan high alert
3. Memahami penggunaan high alert
4. Mengetahui apa saja obat high alert

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian high alert

High alert adalah obat yang harus diwaspadai karena sering menyebabkan terjadinya
kesalahan atau kesalahan serius dan obat yang berisiko tinggi menyebabkan reaksi obat yang
tidak di inginkan
Obat kewaspadaan tinggi merupakan sejumlah obat yang memiliki risiko yang dapat
membahayakan pasien jika obat tersebut digunakan secara keliru. Obat yang tergolong
kewaspadaan tinggi adalah obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat
Rupa dan Ucapan Mirip atau Look Alike Sound Alike/LASA), elektrolit konsentrasi tinggi,
obat-obat sitostatika serta obat yang digunakan di UGD dan ICU.

2.2. penyimpanan high alert

1. Penyimpanan Obat High Alert

a. Penyimpanan obat high alert dilakukan dalam lemari penyimpan obat


yang bertanda khusus (penandaan warna merah dan stiker high alert)
serta tidak tercampur dengan obat lainnya dengan akses terbatas.

b. Penyimpanan memperhatikan standar penyimpanan obat yang baik


dengan pemenuhan persyaratan penyimpanan obat antara lain:
kesesuaian suhu dan keamanan dari salah guna maupun
penyalahgunaan obat high alert.

6
c. Penempatan obat high alert dalam lemari penyimpanan dengan metode

FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out) berdasarkan urutan alfabetis (urutan
abjad) dan bentuk sediaan obat dengan cara:

1) Untuk obat high alert yang dipersyaratkan disimpan pada suhu dingin yaitu antara 2–8℃
maka disimpan dalam lemari es (pharmaceutical refrigerator) dengan suhu terkendali.

2) Untuk obat high alert yang dipersyaratkan disimpan pada suhu ruangan yaitu 15–25 ℃ maka
disimpan dalam lemari yang telah diberikan penanda khusus

3) Khusus obat high alert Golongan LASA disimpan terpisah dengan obat lainnya dengan
ditempel label LASA dan high alert pada rak dan kotak penyimpanan.

4) Jika harus disimpan di area perawatan pasien, semua tempat penyimpanan harus diberi label
yang jelas dan dipisahkan dengan obat-obatan rutin lainny

2.3. jenis jenis high alert

jeniss obat yang termasuk kategori high alert yaitu mencangkup obat beresiko tinggi
misalnya insulin ,obat dengan kategori lasa
- insulin adalah suatu hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat
- lasa adalah LASA adalah obat-obat yang memiliki nama, rupa dan ucapan yang mirip dan perlu
diwaspadai agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan obat oleh Apoteker

2.4. Obat obat high alert

1. Metformin

golongan : Obat keras

efek samping : gangguan saluran cerna yang bersifat sementara sediaan : tablet 500 mg

7
2. glucodex

golongan : obat keras

efek samping : gangguan saluran pencernaan

sediaan : tablet 20 mg

3. fargoxin

golongan : obat keras

efek samping : , gangguan denyut jantung, alergi kulit,


Sediaan: tablet 0,25 mg

4.gliquidone
Golongan: obat keras
Efek samping: gangguan pencernaan
Sediaan : 30 mg

8
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

High alert adalah obat yang harus diwaspadai karena sering menyebabkan
terjadinya kesalahan atau kesalahan serius yang tidak diinginkan ,Penyimpanan obat terutama
untuk obat golongan high alert lebih diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan yang tidak
diinginkan

3.2. Saran
Sebagai generasi muda di Indonesia kita diharapkan mampu berpegang teguh pada
pedoman-pedoman farmasi yang kita punya dan diharapkan untuk bisa mempergunakan obat-
obat dengan semestinya, sehingga menjadikan bidang farmasi di Indonesia lebih berkembang
lagi tentunya dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Selain itu, apoteker atau tenaga kesehatan
lainnya juga harus lebih menggalakkan dalam upaya kesehatan masyarakat, misalnya dengan
melakukan penyuluhan, poster, leaflet, dan KIE.

9
DAFTAR PUSTAKA

Gitawati, R. (2008). Interaksi Obat Dan Beberapa Implikasinya. Jurnal Media Litbang
Kesehatan, 10.
Haeria. (2017). Pengantar Ilmu Farmasi. Makassar: UIN Alaudin Makassar.
Nuryati. (2017). Farmakologi. Jakarta Selatan: Rekam Medis Informasi Kesehatan (RMIK).
Supardi, S. D. (2021). Kajian Peraturan Perundang-Undangan Tentang Pemberian Informasi
Obat dan Obat Tradisional di Indonesia. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 8.
Yusuf, F. (2016). Studi Perbandingan Obat Generik Dan Obat Nama Dagang. Jurnal
Farmanesia, 10.

10

Anda mungkin juga menyukai