Oleh
KELOMPOK 3
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa , karena
atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah kami
yang berjudul “Sasaran Keselamatan Pasien Obat Berbahaya”. Pada makalah ini kami
tampilkan hasil diskusi kami, kami juga mengambil beberapa kesimpulan dari hasil
diskusi yang kami lakukan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya:
1. Yang terhormat kepada dosen mata kuliah keselamatan pasien dan keselamatan
kesehatan kerja.
2. Pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam pelaksanaan maupun proses
penyelesaian makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………...
Daftar Isi……………………………………………………………………………
3.2 Saran..……………………………………………………………………..
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
1. KETOCONAZOL = MICONAZOL
SEDIAAN INJEKSI
1. DIGOXIN = EPIDOSIN = PARGOXIN
2. EPHEDRIN = EPHINEPRIN
3. AMINOPHYLIN INJ = KALSIUM
GLUCONAS INJ
Kelompok obat elektrolit konsentrasi tinggi
Kalium / Potassium Klorida (KCl) [sama dengan 25 mEq/ml atau
yang lebih pekat]
Natrium / Sodium Klorida (NaCl) [lebih pekat dari 0.9 %]
Magnesium Sulfat (MgSO4) [sama dengan 50% atau lebih pekat]
Berdasarkan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien maka
unit yang dinilai membutuhkan penempatan elektrolit konsentrasi
tinggi di unit pelayanan hanya berada di :
rute pemberian.
Penulisan obat yang termasuk kelompok obat LASA / NORUM
harus menggunakan huruf kapital semua serta mencantumkan
dengan jelas dosis dan satuan obat,
Ş………….
Ş………….
b. Penulisan instruksi terapi oleh dokter dan perawat di rekam medis pasien
(catatan terintegrasi) juga sesuai dengan penulisan resep, yaitu :
Ditulis dengan huruf kapital
3. Penyimpanan Obat
1) Lokasi Penyimpanan
1. Benar obat
2. Benar waktu dan frekuensi pemberian
3. Benar dosis
4. Benar rute pemberian
5. Benar identitas pasien
7. Benar dokumentasi
a) Setiap depo farmasi, ruang rawat, poliklinik harus memiliki daftar obat
High alert
b) Setiap tenaga kesehatan harus mengetahui penanganan khusus untuk
obat high alert
c)Prosedur peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai dilakukan
mulai dari peresepan, penyimpanan, penyiapan di farmasi dan ruang
perawatan dan pemberian obat
d) Obat high alert disimpan ditempat terpisah, akses terbatas, diberi label
High alert
e)Pengecekan dengan 2 (dua) orang petugas yang berbeda untuk menjamin
kebenaran obat high alert yang digunakan
f) Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien
tanpa pengawasan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap obat jika salah penggunaannya dapat membahayakan pasien, bahkan
bahayanya dapat menyebabkan kematian atau kecacatan pasien, terutama obat-obat
yang perlu diwaspadai. Obat yang perlu diwaspadai adalah obat yang mengandung
risiko yang meningkat bila kita salah menggunakan dan dapat menimbulkan kerugian
besar pada pasien.
3.2 Saran
Kesalahan dapat terjadi jika petugas tidak memperoleh orientasi cukup baik diunit
perawatan pasien dan apabila perawat tidak memperoleh orientasi cukup atau saat
keadaan darurat. Hal ini sangat berisiko bagi pasien jika tidak diperhatikan. Oleh
karena itu, sebagai mahasiswa keperawatan sudah seharusnya kita mengerti segala hal
yang berkaitan dengan sasaran dan standar keselamatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Wardhani, Viera. 2017. Manajemen Keselamatan Pasien. Malang: UB Press
Dr. Erwin Santosa, Sp.A. 2015. Manajemen Risiko. S2 Kebidanan Stikes ‘aisyiyah
Yogyakarta.