Anda di halaman 1dari 21

PANDUAN

MANAJEMEN OBAT HIGH ALERT


(OBAT YANG PERLU DIWASPADAI)

RUMAH SAKIT YUKUM MEDICAL CENTRE


Jl. Negara No.99, Km.67, Yukum Jaya Kabupaten Lampung Tengah
Website : www.yukummedicalcentre.com Email : yukummedical@yahoo.co.id
Telepon : (0725) 25333 Fax. (0725) 25336, 5260088

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami pajatkan ke hadirat Tuhan YME dengan telah diselesaikannya Panduan
Manajemen Obat High Alert Rumah Sakit Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah.
Panduan Manajemen Obat High Alert RS YMC Lampung Tengah ini disusun atas insiatif dan
kebijakan dari Direktur RS YMC Lampung Tengah agar tercipta suatu mutu pelayanan farmasi
di rumah sakit sebagai langkah awal penerapan pelayanan kesehatan dalam konteks dan
substansi sumber daya manusia dalam membangun budaya kerja dan meningkatkan mutu
pelayanan medis.

Demikian masih banyaknya kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan panduan ini, kami
tim penyusun mengharapkan segala saran dan masukan yang bersifat membangun sangat kami
perlukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki penyusunan buku panduan ini,sehingga dapat
bermanfaat untuk kepentingan pelayanan farmasi di Instalasi Farmasi RS Yukum Medical Centre
(YMC) Lampung Tengah.

Yukum Jaya, ………………….2016


Tim Penyusun

2
TIM PENYUSUN

Dr. Titin Prihantini S.


Dr. Mintarsih
Destiana Eka Oktaviantari, M.,Sc., Apt
Ria Restiana Zulfa, S.Farm., Apt
Yudha Abdillah, S.Farm., Apt
Angga Syamsudin, Amd.Far

3
4
5
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
TIM PENYUSUN.........................................................................................................................3
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR............................................................................................4
DAFTAR ISI.................................................................................................................................6
BAB I DEFINISI..........................................................................................................................7
BAB II RUANG LINGKUP.........................................................................................................9
BAB III TATA LAKSANA..........................................................................................................10
BAB IV DOKUMENTASI...........................................................................................................16
PENUTUP.....................................................................................................................................20
REFERENSI.................................................................................................................................21

6
BAB I
DEFINISI

Obat high alert adalah obat-obatan yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menyebabkan atau
menimbulkan adanya komplikasi atau membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat
kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan pemilihannya).
Tabel I. Obat-obatan High Alert
Kategori/Kelas Obat-Obatan Jenis Obat
Agonis Adrenergik IV Epinefrin, Fenilefrin, Norepinefrin, Isoproterenol
Antagonis Adrenergik IV Propanolol, Metoprolol, Labetolol
Agen Anastesi (umum, inhalasi, dan IV) Propofol, Ketamin
Anti-trombotik, termasuk :
a. Antikoagulan Warfarin, LMWH (low-molecular-weight heparin),
unfractionated heparin IV
b. Inhibitor faktor X Fondaparinux, apixaban, rivaroxaban
c. Trombolitik Etexilate, Alteplase, reteplase, tenecteplase
d. Inhibitor glikoprotein IIb/IIa Lepirudin, Eptifibatide
Larutan/Solutio kardioplegik
Agen kemoterapi (parenteral dan oral)
Dekstrosa hipertonik (≥ 20%)
Larutan dialisis (peritoneal dan hemodialisis)
Obat-obatan epidural atau intratekal
Obat hipoglikemik(oral)
Obat inotropik IV Digoksin, milrinone
Insulin (subkutan dan intravena) Insulin regular, aspartat, NPH, glargin
Obat-obatan dengan bentuk liposomal Amfoterisin B liposomal
Agen sedasi moderat/sedang IV Dexmedetomidine, midazolam
Agen sedasi moderat/sedang oral (untuk anak) Chloralhydrate,ketamin, midazolam
Opioid/narkose :
a. Intravena
b. Transdermal
c. Oral (termasuk konsentrat cair, formula rapid
dan lepas lambat)
Agen blok neuromuscular Suksinilkolin, rokuronium,vekuronium, atrakurium,
pankuronium
Preparat nutrisi parenteral
Agen radiokontras IV
Aquabidestilata, inhalasi, dan irigasi (dalam kemasan
≥ 100 ml)
NaCl untuk injeksi, hipertonik, dengan konsentrasi ≥
0,9%
Konsentrat KCl untuk injeksi
Epoprostenol IV
Injeksi Magnesium Sulfat (MgSO4)
Digoksin IV
Metotreksat oral (penggunaan non-onkologi)
Opium tincture
Oksitosin IV
Injeksi natrium nitropuside
Injeksi kalium fosfat
Prometazin IV
Kalsium intravena

7
Vasopressin (IV atau intraoseus)
antikonvulsan benzodiazepin
Prinsip dari obat high alert adalah sebagai berikut :
A. Mengurangi atau mengeliminasi kemungkinan terjadinya kesalahan, meliputi :
1. Mengurangi jumlah obat high alert yang disimpan di suatu unit
2. Mengurangi konsentrasi dan volume obat yang tersedia
3. Hindarkan penggunaan obat high alert sebisa mungkin
B. Melakukan pengecekan ganda
C. Meminimalisasi konsekuensi kesalahan, seperti :
1. Misalnya : kesalahan fatal terjadi dimana injeksi vial 50 ml berisi lidokain 2% tertukar
dengan manitol (kemasan dan cairan obat serupa. Solusinya sediakan lidokain 2% dalam
vial 10 ml, sehingga kalaupun terjadi salah pemberian, jumlah lidokain yang di injeksikan
kurang berdampak fatal).
2. Memisahkan obat-obat dengan nama atau label yang mirip
3. Meminimalisasi instruksi verbal dan hindarkan penggunaan singkatan
4. Membatasi akses terhadap penggunaan obat high alert
5. Menggunakan tabel dosis standar (daripada menggunakan dosis perhitungan berdasarkan
berat badan/fungsi ginjal, dimana rentan terjadi kesalahan).

A. TUJUAN
1. Menyediakan panduan untuk rumah sakit mengenai kebijakan manajemen dan
pemberian obat-obatan yang tergolong dalam kategori obat high alert.
2. Meningkatkan kewaspadaan akan obat high alert sehingga meningkatkan keselamatan
pasien.
3. Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan meminimalisasi terjadinya
kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan potensi resiko terhadap pasien.

8
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup terkait dengan pengawasan aktivitas pelayanan kefarmasian meliputi :


1. Instalasi farmasi rumah sakit
2. Ruang Rawat Inap
3. HCU
4. Kamar Bedah (OK)
5. Unit Gawat Darurat
6. Kamar Bersalin (VK)
7. Instalasi Radiologi

9
BAB III
TATA LAKSANA

A. PROSEDUR
Prosedur dilaksanakan dengan aman mulai dari memberikan instruksi (resep dan aturan pakai),
mempersiapkan obat, memberikan obat, dan menyimpan obat high alert.
1. Peresepan
Hal-hal yang perlu diperhatikan terkait peresepan adalah :
a. Menghindari pemberian instruksi hanya secara verbal mengenai obat high alert
b. Instruksi harus mencakup minimal :
 Nama pasien dan nomor rekam medis
 Tanggal dan waktu instruksi obat
 Nama obat, dosis, jalur pemberian, dan tanggal pemberian setiap obat
 Kecepatan dan atau durasi pemberian obat
c. Dokter harus menetapkan diagnosa kerja, kondisi, dan indikasi penggunaan setiap obat
high alert secara tertulis
d. Apabila SIMRS memungkinkan, peresepan obat high alert haruslah terstandarisasi
dengan menggunakan instruksi tercetak

2. Persiapan dan Penyimpanan


Hal-hal yang perlu diperhatikan terkait persiapan dan penyimpanan adalah :
a. Obat high alert disimpan di ruang perawat di dalam troli emergensi yang memiliki
kunci. Berikan pesan pengingat di bagian luar laci troli emergensi agar perawat menjadi
waspada dan berhati-hati dengan obat high alert.
b. Semua tempat penyimpanan harus diberikan label yang jelas dan dipisahkan dengan
obat-obat rutin lainnya. Jika obat high alert harus disimpan di area perawatan pasien,
kuncilah tempat penyimpanan dengan diberikan label peringatan “High Alert” pada
tutup luar tempat penyimpanan.
c. Infus yang terpasang pada pasien dan didalamnya terkandung obat high alert harus
diberikan label yang jelas dengan menggunakan huruf/tulisan yang berbeda dengan
sekitarnya.

10
3. Pemberian Obat
Pada saat perawat akan memberikan obat ke pasien, harus memperhatikan hal-hal berikut :
a. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda terhadap semua obat high alert
sebelum diberikan kepada pasien.
b. Pengecekan ganda terhadap obat high alert
 Tujuan : mengidentifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau pengecekan
ganda oleh petugas kesehatan lainnya (sebagai orang kedua) sebelum memberikan
obat dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan akurasi.
 Kebijakan : pengecekan ganda untuk obat high alert tertentu/spesifik dan di saat
pelaporan pergantian jaga atau saat melakukan transfer pasien.
- Pengecekan pertama, harus dilakukan oleh petugas yang berwenang untuk
menginstruksi, meresepkan, atau memberikan obat-obatan (antara lain : dokter,
ahli farmasi, dan perawat).
- Pengecekan kedua, akan dilakukan oleh petugas yang berwenang atau
perawat lainnya. Petugas kedua tidak boleh sama dengan petugas yang
melakukan pengecekan pertama.
- Kebutuhan minimal, untuk melakukan pengecekan ganda/verifikasi oleh
orang kedua dilakukan pada kondisi-kondisi seperti berikut :
 Setiap akan memberikan injeksi obat
 Untuk infus : saat terapi inisial, saat terdapat perubahan konsentrasi
obat, saat pemberian bolus, saat pergantian jaga perawat atau transfer
pasien dan setiap terjadi perubahan dosis obat.

Berikut adalah obat high alert yang memerlukan pengecekan ganda untuk semua dosis
termasuk pemberian bolus :
- Obat kemoterapi
- Heparin
- Insulin
- Infus Magnesium Sulfat pada pasien obstetric
- Infus kateter saraf epidural dan perifer
- Infus Kalsium Klorida 8 mg/1000ml (untuk CRRT)

11
Obat-obatan yang memerlukan pengecekan ganda jika terdapat perubahan kantong infus
yaitu :
- Infus benzodiazepine
- Infus opioid
- Infus epidural
- Infus kateter saraf perifer.

Obat-obatan yang memerlukan pengecekan ganda jika terdapat perubahan dosis atau
kecepatan pemberian, yaitu :
- Infus benzodiazepine
- Infus opioid dan epidural
- Heparin

 Prosedur dalam pengecekan ganda untuk dosis inisial atau inisiasi infus baru, yaitu:
- Perawat mempersiapkan obat dan hal-hal dibawah ini untuk menjalani
pengecekan ganda oleh petugas kedua :
 Obat-obatan pasien dengan label yang masih intak
 Rekam medis pasien, catatan pemberian obat pasien, atau resep/instruksi
tertulis dokter.
 Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya
- Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini :
 Obat tepat
 Dosis atau kecepatannya tepat, termasuk pengecekan ganda mengenai
penghitungan dan verifikasi pompa infus
 Rute pemberian tepat
 Frekuensi atau interval yang tepat
 Diberikan kepada pasien yang tepat
- Pada pemakaian obat high alert tertentu harus disertakan juga kemasan/brosur
obat untuk memastikan bahwa obat yang disiapkan adalah obat yang benar,
misalnya : insulin.
- Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan ganda dan kedua
petugas puas bahwa obat telah selesai, lakukan pencatatan pada berkas rekam
medis atau catatan pemberian obat pasien.
- Petugas kedua harus menulis “DICEK OLEH”, dan diisi dengan nama pengecek.
- Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan kepada pasien.
12
- Pastikan infus obat berada pada jalur/selang yang benar dan lakukan pengecekan
selang infus mulai dari larutan atau cairan infus, pompa hingga tempat insersi
selang.
- Pastikan pompa infus terprogram dengan kecepatan pemberian yang tepat,
termasuk ketepatan data berat badan pasien.
- Untuk pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien,petugas
kedua akan memastikan hal-hal berikut ini :
 Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat telah
sesuai, lakukan pencatatan pada bagian pengecekan oleh perawat di berkas
rekam medis pasien.
 Sesaat sebelum memberikan obat, perawat mengecek nama pasien pada
gelang identitas pasien, memberitahukan kepada pasien mengenai nama
obat yang diberikan, dosis, dan tujuannya (pasien dapat juga berperan
sebagai pengecek, jika memungkinkan).
 Semua pemberian obat high alert melalui intravena (iv) dan bersifat
kontinu harus diberikan melalui pompa infuse iv. Pengecualian dapat
diberikan pada pasien di ruang rawat intensif (HCU) atau pada pasien
resiko tinggi mengalami kelebihan cairan. Setiap selang infus harus diberi
label dengan nama obat yang diberikan di ujung distal selang dan pada
pintu masuk pompa untuk mempermudah verifikasi dan meminimalkan
kesalahan.
 Pada situasi emergensi, dimana pelabelan dan prosedur pengecekan ganda
dapat menghambat atau menunda penatalaksanaan dan berdampak negatif
terhadap pasien, perawat, atau dokter pertama-tama harus menentukan dan
memastikan bahwa kondisi klinis pasien benar-benar bersifat emergensi
dan perlu ditatalaksana segera sedemikian rupa sehingga pengecekan
ganda dapat ditunda. Petugas yang memberikan obat harus menyebutkan
dengan lantang semua terapi obat yang diberikan sebelum memberikannya
kepada pasien.
 Obat yang tidak digunakan dikembalikan ke instalasi farmasi, dan
dilakukan peninjauan ulang oleh ahli farmasi atau apoteker apakah terjadi
kesalahan obat yang belum diberikan.
 Dosis ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh apoteker untuk
mengetahui indikasi penggunaan dosis ekstra.

13
B. PEMBERIAN OBAT HIGH ALERT PADA PEDIATRIK DAN
NEONATUS
Berikut cara pemberian obat high alert pada pediatrik dan neonatus :
1. Obat high alert pada neonatus dan pediatrik serupa dengan obat-obatan pada dewasa, dan
obat-obatan di bawah ini :
a. Chloral hydrate (semua jalur pemberian).
 Kesalahan yang sering terjadi pada pemberian chloral hydrate:
- Dosis tertukar karena terdapat 2 sediaan 250 mg/5 ml dan 500 mg/5 ml.
- Instruksi sering dalam bentuk satuan volume (ml), dan bukan dalam dosis
milligram.
- Pasien agitasi sering mendapat dosis multiple sebelum dosis yang pertama
mencapai efek puncaknya sehingga mengakibatkan terjadinya overdosis.
 Tidak boleh untuk penggunaan di rumah.
 Monitor semua anak yang diberikan chloral hydrate untuk sedasi pre-operatif sebelum
dan setelah prosedur dilakukan, buatlah rencana resusitasi dan pastikan tersedianya
peralatan resusitasi.
b. Insulin (semua jalur pemberian).
c. Digoksin (oral dan IV).
d. Infus dopamine, dobutamin, epinefrin, norepinefrin.

2. Prosedur pemberian obat :


a. Lakukan pengecekan ganda oleh 2 orang petugas kesehatan yang berkualitas (perawat,
dokter, ahli farmasi)
b. Berikut adalah konsentrasi standar obat-obatan untuk penggunaan secara kontinu infuse
intravena untuk semua pasien pediatrik yang di ruang perawatan dan HCU. Berikan label
“konsentrasi ….” Untuk spuit atau botol infus dengan konsentrasi modifikasi.

14
Tabel. Konsentrasi Standar Obat-obatan untuk Pediatrik
Obat Konsentrasi 1 Konsentrasi 2 Konsentrasi 3
KCl 0,1 mEq/ml 0,2 mEq/ml
(10 mEq/100 ml) (20 mEq/100 ml)
Hanya untuk infuse vena sentral
Spesifik untuk pediatric/HCU
Dopamin 1600 mcg/ml 3200 mcg/ml
(400 mcg/250 ml) (800 mcg/250 ml)
Dobutamin 200 mcg/ml 4000 mcg/ml
(500 mcg/ml) (1 g/250 ml)
Epinefrin 16 mcg/ml 64 mcg/ml
(4 mg/250 ml) (16 mg/250 ml)
Norepinefrin 16 mcg/ml 32 mcg/ml 64 mcg/ml
(4 mg/250 ml) (8 mg/250 ml) (16 mg/250 ml)
Insulin, regular 0,5 unit/ml 1 unit/ml
Spesifik untuk neonatus
Dopamine 400 mcg/ml 800 mcg/ml 1600 mcg/ml
Dobutamin 500 mcg/ml 1000 mcg/ml 2000 mcg/ml
Epinefrin 20 mcg/ml 40 mcg/ml
Insulin, regular 0,1 unit/ml 0,5 unit/ml
Fentanil 4 mcg/ml 12,5 mcg/ml

c. Hanya perawat berpengalaman dan kompeten yang diperbolehkan memberikan obat


d. Simpan dan instruksikan hanya 1 (satu) konsentrasi
e. Harus memberikan instruksi dalam satuan milligram (mg), tidak boleh menggunakan
satuan milliliter (ml)
f. Jangan menginstruksikan penggunaan obat-obatan ini sebagai rutinitas/jika perlu. Jika
diperlukan pemberian obat scara pro re nata (jika perlu), tentukan dosis maksimal yang
masih diperbolehkan (misalnya: dosis maksimal 500 mg per hari).

15
BAB IV
DOKUMENTASI

A. DAFTAR OBAT HIGH ALERT


NO KELAS TERAPI NAMA BENTUK NAMA KEKUAT KETERAN
GENERIK SEDIAAN DAGANG AN GAN
1 ELEKTROLIT KALIUM INJEKSI KCL 7,46 7,46% 25 Elektrolit
PEKAT KLORIDA (7,46% ML Pekat tidak
POTASSIUM boleh di
CHLORIDE simpan di
INJ) ruang
perawatan
NATRIUM INFUS OTSU-SALINE 3% 500
KLORIDA 3 (3% NACL) ML
MAGNESIUM INJEKSI MGSO4 25 ML
SULFAT 40%
DEXTROSE 40% INJEKSI D40 25 ML
2 OBAT BUPIVACAIN INJEKSI BUNASCAN
ANASTESI HCL
KETAMINE INJEKSI KTM 100 MG
PROPOFOL INJEKSI PROANES 10 MG/20
ML
SEVOFLURANE INHALASI SOJOURN 250 ML
ISOFLURANE INHALASI ISOFLURANE 250 ML
HALOTHANE INHALASI HALOTHANE 250 ML
MIDAZOLAM INJEKSI SEDACUM
3 VASOKONSTRI EPINEPHRIN INJEKSI EPINEPHRINE 1 MG/ML
KSI ADRENALIN
NOREPINEPHRI INJEKSI
N
4 ANTIARITMIA LIDOCAIN INJEKSI LIDOCAIN 20 MG/ML
HCL
AMIODARON INJEKSI TYARIT INJ
5 ANTI WARFARIN TABLET
TROMBOLITIK HEPARIN TABLET INVICLOT
CILOSTAZOL TABLET CILOSTAZOL
PLETAAL 50 MG

CLOPIDOGREL TABLET CLOPIDOGRE


L
PLAVIX
PLADOGREL
PENTOXIFYLLI TABLET TIOXAD 400 MG
NE
STREPTOKINAS INJEKSI STREPTASE 1.500.000
E IU
INJEKSI LOVENOX

16
6 RADIOKONTRA ULTRAVIST
S
7 LARUTAN NA INJEKSI MEYLON 84 25 ML
DIALISA BICARBONAT
8,4%
8 INSULIN INSULIN INJEKSI NOVORAPID 300 IU/3
ASPART FLEXPEN ML
INSULIN INJEKSI LEVEMIR 300 IU/3
DETEMIR FLEXPEN ML
INSULIN INJEKSI LANTUS 300 IU/ 3
GLARGINE ML
INSULIN INJEKSI ACTRAPID 100 IU/3
REGULAR HM PENFILL ML
9 OBAT DIGOXIN INJEKSI -
JANTUNG DOPAMIN INJEKSI DOPAMIN
DOBUTAMIN INJEKSI GIULIN
DOBUTAMIN
10 ANTIDIABETES GLIMEPIRID TABLET GLIMEPIRID 2 MG, 4
ORAL ANPIRIDE MG

METFORMIN TABLET METFORMIN 500 MG


FORBETES
GLIBENKLAMI TABLET GLIBENKLAM 5 MG
D ID
11 NARKOTIKA MORPHIN INJEKSI MORPHIN
TABLET MST 10 MG, 15
MG
PETHIDIN INJEKSI PETHIDIN 50 MG/ML
CLOPEDIN
FENTANYL INJEKSI FENTANYL 0,05
TRANSDER DUROGESIC MG/ML
MAL 25 µg/h
KODEIN TABLET CODEIN 10MG,20
SIRUP CODIPRONT* MG
12 HORMON OXYTOCIN INJEKSI OXYTOCIN 10 IU/ML
PITOGIN
13 PSIKOTROPIKA ALPRAZOLAM TABLET ALPRAZOLAM 0,5 MG
OPIZOLAM 1MG;
0,5MG
DIAZEPAM INJEKSI STESOLID 2MG/ML
SUPPO STESOLID 5 MG; 10
TABLET RECTAL MG
DIAZEPAM 2 MG
VALISANBE 2 MG; 5
ANALSIK* MG
ZYPARON*
PHENOBARBIT INJEKSI PHENOBARBI
AL TAL
SIBITAL
TABLET PHENTAL 30 MG
PHENOBARBT
AL
ESTAZOLAM TABLET ESILGAN 1 MG
CHLORPROMAZ TABLET CEPEZET 25 MG
INE
CHLORDIAZEP TABLET CLIAD*
OXIDE BRAXIDIN*
CLOBAZAM TABLET CLOBAZAM 10 MG
14 CAIRAN CAIRAN INFUS WATER FOR 1000 ML
STERIL IRIGASI IRRIGATION

17
15 RELAKSAN ATRAKURIUM INJEKSI TRAMUS 25
OTOT BESILAT MG/2,5ML

B. DAFTAR OBAT LASA


aciLAZ aciTRAL
farmaSAL farmaDRAL
inCLARIN inCELIN
myCORAL myOBAT
neuroAID neuroBAT
troLIP troLIT
spasMOLIT spasMINAL
opiMOX opiVASK
Vitamin B Complex pot tablet (rupamirip) Dexametasone pot tablet (rupamirip)
BicarbonatNatricpot tablet (rupamirip) Calcium Lactatpot tablet (rupamirip)
Folavit (rupamirip) Sanfuliq (rupamirip)
Santibi (rupamirip) Sanprima (rupamirip)
Mefinal (rupamirip) Erysanbe (rupamirip)
Phenobarbital 30 mg (rupamirip) Diazepam 2 mg (rupamirip)
Opixime (rupamirip) Tramifen (rupamirip)
CPG tab (rupamirip) Plavix (rupamirip)
Streptomicininj (rupamirip) Procain penicillin inj (rupamirip)
Invomitinj (rupamirip) Gastridininj (rupamirip)
Fendexinj (rupamirip) Farsixinj (rupamirip)
Indexoninj (rupamirip) Ketrobatinj (rupamirip)
Ceftriaxoninj (rupamirip) Cefotaximinj (rupamirip)
Citicholineinj (rupamirip) Ondansetroninj (rupamirip)
Ceftazidiminj (rupamirip) Cefepimeinj (rupamirip)
Combiventnebu (rupamirip) Flixotidenebu (rupamirip)
Metronidazol infuse (rupamirip) Ciprofloxcacin (rupamirip)
Mustella pregnancy (rupamirip) Mustella post parto (rupamirip)

C. DAFTAR OBAT DOSIS GANDA


No OBAT GENERIK No. OBAT PATEN
.
1 Amlodipin 5 mg, 10 mg 1 Erysanbe 200 mg, 250 mg, 500 mg
2 Acyclovir 200 mg, 400 mg 2 Letonal 25 mg, 100 mg
3 Captopril 12,5 mg, 25 mg 3 Rifamtibi 450 mg, 600 mg
4 Clindamycin 150 mg, 300 mg 4 Thyrozol 5 mg, 10 mg
5 Ketoprofen 50 mg, 100 mg 5 Zoter 200 mg. 400 mg
6 Meloxicam 7,5 mg, 15 mg 6 Valisanbe 2 mg, 5 mg

18
7 Methyl Prednisolon 4 mg, 16 mg 7 Rimcure PAED 75/50/150 mg; 75/50 mg
8 Piracetam 400 mg, 800 mg, 1200 8 Opizolam 0,5 mg; 1mg
mg
9 Rifampicin 450 mg, 600 mg 9 Opigraninj 1 g, 3 g
10 Salbutamol 2 mg, 4 mg 10 Claneksi 125mg/5ml, 250mg/5ml
11 Meropenem 0,5 g; 1 g 11 Stesolid rectal 5 mg, 10 mg
12 Piracetaminj 1 g; 3 g 12 Vitacidsalep 0,05%; 0,1%
13 Taxegraminj 0,5 g; 1 gram
14 Reticoresalep 0,1%; 0,05%; 0,025%
15 Mydriatil 0,5%; 1%
16 CendoTropin 0,5%; 1%
17 Bralifex eye drop; plus
18 Seretide inhaler 50 mcg, 125 mcg, 250 mcg
19 Ultravist 300/50; 370/100;370/50

19
PENUTUP

Demikian panduan penulisan resep dibuat dengan tujuan untuk menjadi panduan petugas farmasi
dan tenaga kesehatan lain dalam pelayanan kefarmasian khususnya pelayanan resep di Rumah
Sakit Yukum Medical Centre Lampung Tengah.

20
REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang KESEHATAN.


2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT.
3. Daftar Obat High Alert menurut ISMPs.

21

Anda mungkin juga menyukai