1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami pajatkan ke hadirat Tuhan YME dengan telah diselesaikannya Panduan
Manajemen Obat High Alert Rumah Sakit Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah.
Panduan Manajemen Obat High Alert RS YMC Lampung Tengah ini disusun atas insiatif dan
kebijakan dari Direktur RS YMC Lampung Tengah agar tercipta suatu mutu pelayanan farmasi
di rumah sakit sebagai langkah awal penerapan pelayanan kesehatan dalam konteks dan
substansi sumber daya manusia dalam membangun budaya kerja dan meningkatkan mutu
pelayanan medis.
Demikian masih banyaknya kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan panduan ini, kami
tim penyusun mengharapkan segala saran dan masukan yang bersifat membangun sangat kami
perlukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki penyusunan buku panduan ini,sehingga dapat
bermanfaat untuk kepentingan pelayanan farmasi di Instalasi Farmasi RS Yukum Medical Centre
(YMC) Lampung Tengah.
2
TIM PENYUSUN
3
4
5
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
TIM PENYUSUN.........................................................................................................................3
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR............................................................................................4
DAFTAR ISI.................................................................................................................................6
BAB I DEFINISI..........................................................................................................................7
BAB II RUANG LINGKUP.........................................................................................................9
BAB III TATA LAKSANA..........................................................................................................10
BAB IV DOKUMENTASI...........................................................................................................16
PENUTUP.....................................................................................................................................20
REFERENSI.................................................................................................................................21
6
BAB I
DEFINISI
Obat high alert adalah obat-obatan yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menyebabkan atau
menimbulkan adanya komplikasi atau membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat
kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan pemilihannya).
Tabel I. Obat-obatan High Alert
Kategori/Kelas Obat-Obatan Jenis Obat
Agonis Adrenergik IV Epinefrin, Fenilefrin, Norepinefrin, Isoproterenol
Antagonis Adrenergik IV Propanolol, Metoprolol, Labetolol
Agen Anastesi (umum, inhalasi, dan IV) Propofol, Ketamin
Anti-trombotik, termasuk :
a. Antikoagulan Warfarin, LMWH (low-molecular-weight heparin),
unfractionated heparin IV
b. Inhibitor faktor X Fondaparinux, apixaban, rivaroxaban
c. Trombolitik Etexilate, Alteplase, reteplase, tenecteplase
d. Inhibitor glikoprotein IIb/IIa Lepirudin, Eptifibatide
Larutan/Solutio kardioplegik
Agen kemoterapi (parenteral dan oral)
Dekstrosa hipertonik (≥ 20%)
Larutan dialisis (peritoneal dan hemodialisis)
Obat-obatan epidural atau intratekal
Obat hipoglikemik(oral)
Obat inotropik IV Digoksin, milrinone
Insulin (subkutan dan intravena) Insulin regular, aspartat, NPH, glargin
Obat-obatan dengan bentuk liposomal Amfoterisin B liposomal
Agen sedasi moderat/sedang IV Dexmedetomidine, midazolam
Agen sedasi moderat/sedang oral (untuk anak) Chloralhydrate,ketamin, midazolam
Opioid/narkose :
a. Intravena
b. Transdermal
c. Oral (termasuk konsentrat cair, formula rapid
dan lepas lambat)
Agen blok neuromuscular Suksinilkolin, rokuronium,vekuronium, atrakurium,
pankuronium
Preparat nutrisi parenteral
Agen radiokontras IV
Aquabidestilata, inhalasi, dan irigasi (dalam kemasan
≥ 100 ml)
NaCl untuk injeksi, hipertonik, dengan konsentrasi ≥
0,9%
Konsentrat KCl untuk injeksi
Epoprostenol IV
Injeksi Magnesium Sulfat (MgSO4)
Digoksin IV
Metotreksat oral (penggunaan non-onkologi)
Opium tincture
Oksitosin IV
Injeksi natrium nitropuside
Injeksi kalium fosfat
Prometazin IV
Kalsium intravena
7
Vasopressin (IV atau intraoseus)
antikonvulsan benzodiazepin
Prinsip dari obat high alert adalah sebagai berikut :
A. Mengurangi atau mengeliminasi kemungkinan terjadinya kesalahan, meliputi :
1. Mengurangi jumlah obat high alert yang disimpan di suatu unit
2. Mengurangi konsentrasi dan volume obat yang tersedia
3. Hindarkan penggunaan obat high alert sebisa mungkin
B. Melakukan pengecekan ganda
C. Meminimalisasi konsekuensi kesalahan, seperti :
1. Misalnya : kesalahan fatal terjadi dimana injeksi vial 50 ml berisi lidokain 2% tertukar
dengan manitol (kemasan dan cairan obat serupa. Solusinya sediakan lidokain 2% dalam
vial 10 ml, sehingga kalaupun terjadi salah pemberian, jumlah lidokain yang di injeksikan
kurang berdampak fatal).
2. Memisahkan obat-obat dengan nama atau label yang mirip
3. Meminimalisasi instruksi verbal dan hindarkan penggunaan singkatan
4. Membatasi akses terhadap penggunaan obat high alert
5. Menggunakan tabel dosis standar (daripada menggunakan dosis perhitungan berdasarkan
berat badan/fungsi ginjal, dimana rentan terjadi kesalahan).
A. TUJUAN
1. Menyediakan panduan untuk rumah sakit mengenai kebijakan manajemen dan
pemberian obat-obatan yang tergolong dalam kategori obat high alert.
2. Meningkatkan kewaspadaan akan obat high alert sehingga meningkatkan keselamatan
pasien.
3. Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan meminimalisasi terjadinya
kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan potensi resiko terhadap pasien.
8
BAB II
RUANG LINGKUP
9
BAB III
TATA LAKSANA
A. PROSEDUR
Prosedur dilaksanakan dengan aman mulai dari memberikan instruksi (resep dan aturan pakai),
mempersiapkan obat, memberikan obat, dan menyimpan obat high alert.
1. Peresepan
Hal-hal yang perlu diperhatikan terkait peresepan adalah :
a. Menghindari pemberian instruksi hanya secara verbal mengenai obat high alert
b. Instruksi harus mencakup minimal :
Nama pasien dan nomor rekam medis
Tanggal dan waktu instruksi obat
Nama obat, dosis, jalur pemberian, dan tanggal pemberian setiap obat
Kecepatan dan atau durasi pemberian obat
c. Dokter harus menetapkan diagnosa kerja, kondisi, dan indikasi penggunaan setiap obat
high alert secara tertulis
d. Apabila SIMRS memungkinkan, peresepan obat high alert haruslah terstandarisasi
dengan menggunakan instruksi tercetak
10
3. Pemberian Obat
Pada saat perawat akan memberikan obat ke pasien, harus memperhatikan hal-hal berikut :
a. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda terhadap semua obat high alert
sebelum diberikan kepada pasien.
b. Pengecekan ganda terhadap obat high alert
Tujuan : mengidentifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau pengecekan
ganda oleh petugas kesehatan lainnya (sebagai orang kedua) sebelum memberikan
obat dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan akurasi.
Kebijakan : pengecekan ganda untuk obat high alert tertentu/spesifik dan di saat
pelaporan pergantian jaga atau saat melakukan transfer pasien.
- Pengecekan pertama, harus dilakukan oleh petugas yang berwenang untuk
menginstruksi, meresepkan, atau memberikan obat-obatan (antara lain : dokter,
ahli farmasi, dan perawat).
- Pengecekan kedua, akan dilakukan oleh petugas yang berwenang atau
perawat lainnya. Petugas kedua tidak boleh sama dengan petugas yang
melakukan pengecekan pertama.
- Kebutuhan minimal, untuk melakukan pengecekan ganda/verifikasi oleh
orang kedua dilakukan pada kondisi-kondisi seperti berikut :
Setiap akan memberikan injeksi obat
Untuk infus : saat terapi inisial, saat terdapat perubahan konsentrasi
obat, saat pemberian bolus, saat pergantian jaga perawat atau transfer
pasien dan setiap terjadi perubahan dosis obat.
Berikut adalah obat high alert yang memerlukan pengecekan ganda untuk semua dosis
termasuk pemberian bolus :
- Obat kemoterapi
- Heparin
- Insulin
- Infus Magnesium Sulfat pada pasien obstetric
- Infus kateter saraf epidural dan perifer
- Infus Kalsium Klorida 8 mg/1000ml (untuk CRRT)
11
Obat-obatan yang memerlukan pengecekan ganda jika terdapat perubahan kantong infus
yaitu :
- Infus benzodiazepine
- Infus opioid
- Infus epidural
- Infus kateter saraf perifer.
Obat-obatan yang memerlukan pengecekan ganda jika terdapat perubahan dosis atau
kecepatan pemberian, yaitu :
- Infus benzodiazepine
- Infus opioid dan epidural
- Heparin
Prosedur dalam pengecekan ganda untuk dosis inisial atau inisiasi infus baru, yaitu:
- Perawat mempersiapkan obat dan hal-hal dibawah ini untuk menjalani
pengecekan ganda oleh petugas kedua :
Obat-obatan pasien dengan label yang masih intak
Rekam medis pasien, catatan pemberian obat pasien, atau resep/instruksi
tertulis dokter.
Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya
- Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini :
Obat tepat
Dosis atau kecepatannya tepat, termasuk pengecekan ganda mengenai
penghitungan dan verifikasi pompa infus
Rute pemberian tepat
Frekuensi atau interval yang tepat
Diberikan kepada pasien yang tepat
- Pada pemakaian obat high alert tertentu harus disertakan juga kemasan/brosur
obat untuk memastikan bahwa obat yang disiapkan adalah obat yang benar,
misalnya : insulin.
- Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan ganda dan kedua
petugas puas bahwa obat telah selesai, lakukan pencatatan pada berkas rekam
medis atau catatan pemberian obat pasien.
- Petugas kedua harus menulis “DICEK OLEH”, dan diisi dengan nama pengecek.
- Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan kepada pasien.
12
- Pastikan infus obat berada pada jalur/selang yang benar dan lakukan pengecekan
selang infus mulai dari larutan atau cairan infus, pompa hingga tempat insersi
selang.
- Pastikan pompa infus terprogram dengan kecepatan pemberian yang tepat,
termasuk ketepatan data berat badan pasien.
- Untuk pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien,petugas
kedua akan memastikan hal-hal berikut ini :
Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat telah
sesuai, lakukan pencatatan pada bagian pengecekan oleh perawat di berkas
rekam medis pasien.
Sesaat sebelum memberikan obat, perawat mengecek nama pasien pada
gelang identitas pasien, memberitahukan kepada pasien mengenai nama
obat yang diberikan, dosis, dan tujuannya (pasien dapat juga berperan
sebagai pengecek, jika memungkinkan).
Semua pemberian obat high alert melalui intravena (iv) dan bersifat
kontinu harus diberikan melalui pompa infuse iv. Pengecualian dapat
diberikan pada pasien di ruang rawat intensif (HCU) atau pada pasien
resiko tinggi mengalami kelebihan cairan. Setiap selang infus harus diberi
label dengan nama obat yang diberikan di ujung distal selang dan pada
pintu masuk pompa untuk mempermudah verifikasi dan meminimalkan
kesalahan.
Pada situasi emergensi, dimana pelabelan dan prosedur pengecekan ganda
dapat menghambat atau menunda penatalaksanaan dan berdampak negatif
terhadap pasien, perawat, atau dokter pertama-tama harus menentukan dan
memastikan bahwa kondisi klinis pasien benar-benar bersifat emergensi
dan perlu ditatalaksana segera sedemikian rupa sehingga pengecekan
ganda dapat ditunda. Petugas yang memberikan obat harus menyebutkan
dengan lantang semua terapi obat yang diberikan sebelum memberikannya
kepada pasien.
Obat yang tidak digunakan dikembalikan ke instalasi farmasi, dan
dilakukan peninjauan ulang oleh ahli farmasi atau apoteker apakah terjadi
kesalahan obat yang belum diberikan.
Dosis ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh apoteker untuk
mengetahui indikasi penggunaan dosis ekstra.
13
B. PEMBERIAN OBAT HIGH ALERT PADA PEDIATRIK DAN
NEONATUS
Berikut cara pemberian obat high alert pada pediatrik dan neonatus :
1. Obat high alert pada neonatus dan pediatrik serupa dengan obat-obatan pada dewasa, dan
obat-obatan di bawah ini :
a. Chloral hydrate (semua jalur pemberian).
Kesalahan yang sering terjadi pada pemberian chloral hydrate:
- Dosis tertukar karena terdapat 2 sediaan 250 mg/5 ml dan 500 mg/5 ml.
- Instruksi sering dalam bentuk satuan volume (ml), dan bukan dalam dosis
milligram.
- Pasien agitasi sering mendapat dosis multiple sebelum dosis yang pertama
mencapai efek puncaknya sehingga mengakibatkan terjadinya overdosis.
Tidak boleh untuk penggunaan di rumah.
Monitor semua anak yang diberikan chloral hydrate untuk sedasi pre-operatif sebelum
dan setelah prosedur dilakukan, buatlah rencana resusitasi dan pastikan tersedianya
peralatan resusitasi.
b. Insulin (semua jalur pemberian).
c. Digoksin (oral dan IV).
d. Infus dopamine, dobutamin, epinefrin, norepinefrin.
14
Tabel. Konsentrasi Standar Obat-obatan untuk Pediatrik
Obat Konsentrasi 1 Konsentrasi 2 Konsentrasi 3
KCl 0,1 mEq/ml 0,2 mEq/ml
(10 mEq/100 ml) (20 mEq/100 ml)
Hanya untuk infuse vena sentral
Spesifik untuk pediatric/HCU
Dopamin 1600 mcg/ml 3200 mcg/ml
(400 mcg/250 ml) (800 mcg/250 ml)
Dobutamin 200 mcg/ml 4000 mcg/ml
(500 mcg/ml) (1 g/250 ml)
Epinefrin 16 mcg/ml 64 mcg/ml
(4 mg/250 ml) (16 mg/250 ml)
Norepinefrin 16 mcg/ml 32 mcg/ml 64 mcg/ml
(4 mg/250 ml) (8 mg/250 ml) (16 mg/250 ml)
Insulin, regular 0,5 unit/ml 1 unit/ml
Spesifik untuk neonatus
Dopamine 400 mcg/ml 800 mcg/ml 1600 mcg/ml
Dobutamin 500 mcg/ml 1000 mcg/ml 2000 mcg/ml
Epinefrin 20 mcg/ml 40 mcg/ml
Insulin, regular 0,1 unit/ml 0,5 unit/ml
Fentanil 4 mcg/ml 12,5 mcg/ml
15
BAB IV
DOKUMENTASI
16
6 RADIOKONTRA ULTRAVIST
S
7 LARUTAN NA INJEKSI MEYLON 84 25 ML
DIALISA BICARBONAT
8,4%
8 INSULIN INSULIN INJEKSI NOVORAPID 300 IU/3
ASPART FLEXPEN ML
INSULIN INJEKSI LEVEMIR 300 IU/3
DETEMIR FLEXPEN ML
INSULIN INJEKSI LANTUS 300 IU/ 3
GLARGINE ML
INSULIN INJEKSI ACTRAPID 100 IU/3
REGULAR HM PENFILL ML
9 OBAT DIGOXIN INJEKSI -
JANTUNG DOPAMIN INJEKSI DOPAMIN
DOBUTAMIN INJEKSI GIULIN
DOBUTAMIN
10 ANTIDIABETES GLIMEPIRID TABLET GLIMEPIRID 2 MG, 4
ORAL ANPIRIDE MG
17
15 RELAKSAN ATRAKURIUM INJEKSI TRAMUS 25
OTOT BESILAT MG/2,5ML
18
7 Methyl Prednisolon 4 mg, 16 mg 7 Rimcure PAED 75/50/150 mg; 75/50 mg
8 Piracetam 400 mg, 800 mg, 1200 8 Opizolam 0,5 mg; 1mg
mg
9 Rifampicin 450 mg, 600 mg 9 Opigraninj 1 g, 3 g
10 Salbutamol 2 mg, 4 mg 10 Claneksi 125mg/5ml, 250mg/5ml
11 Meropenem 0,5 g; 1 g 11 Stesolid rectal 5 mg, 10 mg
12 Piracetaminj 1 g; 3 g 12 Vitacidsalep 0,05%; 0,1%
13 Taxegraminj 0,5 g; 1 gram
14 Reticoresalep 0,1%; 0,05%; 0,025%
15 Mydriatil 0,5%; 1%
16 CendoTropin 0,5%; 1%
17 Bralifex eye drop; plus
18 Seretide inhaler 50 mcg, 125 mcg, 250 mcg
19 Ultravist 300/50; 370/100;370/50
19
PENUTUP
Demikian panduan penulisan resep dibuat dengan tujuan untuk menjadi panduan petugas farmasi
dan tenaga kesehatan lain dalam pelayanan kefarmasian khususnya pelayanan resep di Rumah
Sakit Yukum Medical Centre Lampung Tengah.
20
REFERENSI
21