Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN OBAT-OBATAN HIGH ALERT

No. Dokumen : 445


No. Revisi :-
SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1/3

UPT dr. Nurlelin SInaga


PUSKESMAS NIP.
MEDAN DELI 196411061991012001
1. Pengertian Obat High Alert adalah obat yang perlu diwaspadai karena dapat
menyebabkan terjadinya kesalahan/kesalahan serius (sentinel event), dan
berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse
outcome). Obat High Alert terdiri atas: obat risiko tinggi, obat LASA (Look
Alike Sound Alike) dan elektrolit konsentrat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Pengelolaan Obat-obatan
High Alert
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT PUSKESMAS MEDAN DELI Nomor: 445/
2023 tentang Pelayanan Kefarmasian.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2020 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2019 tentang Petunjuk
Teknis Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
5. Alat dan bahan Alat :
1. Alat Tulis Kantor
Bahan :
1. Label High Alert dan LASA
2. Kartu stok
3. Resep
6. Langkah – a. Penyimpanan
langkah 1. Petugas farmasi mengidentifikasi obat yang dimiliki, apakah masuk
dalam daftar obat High Alert
2. Jika iya, Petugas farmasi memisahkan obat risiko tinggi dan elektrolit
konsentrat lalu memberi label High Alert berwarna merah pada
kemasan primer obat (ampul/vial). Label ditempel pada bagian obat
yang tidak menutupi keterangan dari obat baik itu nama, komposisi,
dosis, nomor batch atau tanggal kadaluwarsa obat.
3. Petugas farmasi menyimpan obat sesuai dengan kondisi yang
dipersyaratkan pada kemasan obat serta :
- Obat High Alert berupa elektrolit konsentrat dan obat risiko tinggi
disimpan terpisah dan dengan penandaan yang jelas untuk
menghindari kesalahan pengambilan dan penggunaan.
- Obat LASA tidak saling berdekatan (minimal berjarak 1 obat) dan
diberi label khusus hanya pada tempat penyimpanan saja, tidak
ditempel di kemasan obatnya
- Elektrolit konsentrat tidak boleh disimpan di ruangan perawatan,
kecuali ruang gawat darurat
4. Untuk obat-obatan Look Alike Sound Alike (LASA) disimpan di bagian
Farmasi dengan penandaan khusus yaitu :
- Obat LASA diberi label berwarna kuning bertuliskan “LASA”
- Obat Look Alike Double Strength, untuk konsentrasi tingi diberi
label berwarna merah bertuliskan “Double Strength” dan untuk
konsentrasi rendah diberi label berwarna hijau bertuliskan “Double
Strength”
- Menerapkan penulisan lettering Tallman pada penulisan label
nama obat

b. Pendistribusian dan Pelayanan Resep


1. Permintaan obat-obatan High Alert harus dalam bentuk tertulis
2. Resep yang diterima harus jelas memuat nama obat, kekuatan obat,
bentuk sediaan dan aturan pakai
3. Petugas Farmasi pertama menyiapkan obat setelah melakukan telaah
resep terlebih dahulu
4. Petugas Farmasi kedua akan memastikan :
- Obat telah disiapkan sesuai instruksi
- Obat memenuhi persyaratan 5 benar : Benar obat, Benar dosis
dan kecepatan pemberian, Benar rute pemberian, Benar frekuensi
atau interval waktu pemberian, Benar pasien
5. Setiap pemberian obat High Alert harus dilakukan melalui pengecekan
ganda oleh Petugas Kesehatan yang bersangkutan
6. Obat yang diserahkan pada perawat/pasien disertai dengan informasi
yang memadai, obat harus sudah diberi stiker High Alert (elektrolit
konsentrat dan obat risiko tinggi)
c. Bagan Alir -
d. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
e. Unit terkait 1. Ruangan Farmasi
2. Ruangan Tindakan
3. Ruangan Pemeriksaan Umum
4. Ruangan Pemeriksaan Gigi
5. Ruangan Pemeriksaan KIA
f. Dokumen 1. Label High Alert dan LASA
terkait 2. Kartu stok
3. Resep
g. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai