1. Pengertian 1. Obat-obat dengan kewaspadaan tinggi atau High-Alert
Medication (HAM) adalah obat yang sering menyebabkan terjadi/kesalahan serius, obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome). 2. Look Alike Sound Alike (LASA) atau (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip /NORUM) adalah obat yang memiliki kemasan yang terlihat mirip atau obat yang memiliki nama yang terdengar mirip. Obat LASA harus menjadi perhatian khusus terutama pada saat dispensing obat karena bisa saja terjadi kesalahan dalam pengambilan obat yang dapat berakibat fatal bagi pasien. 2. Tujuan 1. Sebagai acuan agar mutu Sediaan Farmasi yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. 2. Sebagai acuan untuk menghindari penggunaan yang tidak bertanggungjawab, menjaga ketersediaan, serta memudahkan pencarian dan pengawasan. 3. Sebagai acuan untuk mengelola resiko terjadinya kesalahan dalam proses pengobatan. 3. Kebijakan - Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Anjatan Nomor 440/Kep 04 -PKM AJT/MUTU/2023 tentang Pelaksanaan sasaran keselamatan pasien di UPTD Puskesmas Anjatan. - Surat keputusan kepala UPTD Puskesmas Anjatan Nomor 440/Kep 09-PKM AJT/MUTU/2023 tentang pengelolaan dan daftar obat yang perlu diwaspadai ( High Alert Medication ) dan obat LASA ( LOOK Alike Sound Alike ) di UPTD Puskesmas Anjatan 4. Referensi 1. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. PMK No 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien 3. PMK No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 4. PMK No. 26 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. 5. Buku Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Dirjen Farmalkes, Kemenkes RI, Jakarta 2019.
2. Prosedur 1. Petugas menginformasikan daftar obat-obat yang perlu
kewaspadaan tinggi (High Alert) dan LASA, setelah dikaji dan ditetapkan. 2. Penyimpanan obat High Alert dan LASA a. Petugas memberi label yang jelas pada obat-obat yang harus diwaspadai dengan stiker warna merah dengan tulisan “High Alert, Double Check” pada satuan terkecil, tanpa menutupi informasi yang ada pada kemasan. Seperti berikut :
b. Penyimpanan obat-obat konsentrasi tinggi (High Alert),
harus didalam tempat terpisah dari obat-obat lain, mudah dijangkau, tida harus terkunci atau di simpan dalam kotak Emergency Kit, sehingga dapat dipantau 1 x 24 jam. c. Tempat pelayanan obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (LASA) tidak boleh diletakkan berdekatan dan obat-obat tersebut diberi stiker warna kuning dengan tulisan LASA. Seperti berikut : LASA d. Tempat-tempat yang diperbolehkan menyimpan obat- obat dengan konsentrasi tinggi (HAM) adalah Gudang Obat dan lemari stok di Ruang farmasi, Unit Gawat Darurat, Kamar Bersalin/PONED, dan Pustu. Tidak boleh ada di kamar perawatan pasien untuk mencegah pemberian obat yang tidak sengaja. 3. Peresepan Obat High Alert a. Dokter/perawat membuat panduan penetapan dosis sesuai panduan praktek klinik atau cilincal pathway. b. Tuliskan resep dengan jelas dan lengkap, termasuk berat badan pasien agar tepat dosis. 4. Penyiapan dan Distribusi Obat High Alert a. Independent double check dilakukan oleh dua staf yang berbeda pada tahap penyiapan dan distribusi obat kepada pasien, kemudian didokumentasikan dengan pemberian paraf di buku tindakan / resep obat. b. Pengecekan elektrolit konsentrat dan harus diencerkan sebelum diserahkan atau diberikan kepada staf atau pasien. c. Pengenceran dilakukan oleh petugas farmasi atau dapat dilakukan langsung oleh perawat/dokter. d. Setiap elektrolit konsentrat yang telah diencerkan, diberikan label/Stiker "High Alert Medication pada Botol Infus” yang terisi lengkap tanpa menutupi nama obat, tanggal kadaluarsa, dan nomer batch. Seperti berikut :
5. Pemberian Obat High Alert
a. Lakukan Independent double check sebelum pemberian obat dengan melakukan 5 (lima) tepat pemberian obat, diantaranya tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat rute, dan tepat waktu. b. Petugas memberikan penjelasan dan konseling Obat High Alert kepada pasien/keluarga pasien. 6. Monitoring Obat High Alert a. Petugas farmasi melakukan pengecekan di semua ruang perawatan/tindakan untuk memastikan penyimpanan High Alert Medication sesuai dengan regulasi, secara berkala (satu kali dalam seminggu). b. Petugas farmasi dapat melakukan pemantauan efek terapi dan efek samping obat High Alert pada pasien. c. Bagan alir Petugas Menginformasikan Daftar Obat High Alert dan LASA
Penyimpanan Obat High Alert Penyimpanan Obat LASA
Petugas memberi label “High Alert, Petugas memberi label LASA Double Check” pada satuan terkecil, pada rak penyimpanan. tanpa menutupi informasi yang ada Penyimpanan tidak saling pada kemasan berdekatan. Dilakukan terpisah, mudah dijangkau Dipisah berdasarkan bentuk dan tidak harus terkunci atau dalam sediaan, kekuatan dan kotak emergency kit. kandungan zat aktif. Tidak boleh ada di kamar perawatan pasien.
Peresepan Obat High Alert
Dokter/perawat membuat panduan penetapan dosis sesuai panduan
praktek klinik atau cilincal pathway. Tuliskan resep dengan jelas dan lengkap, termasuk berat badan pasien agar tepat dosis.
Penyiapan dan Distribusi Obat High Alert
Independent double check dilakukan oleh dua staf yang berbeda,
dokumentasikan Pengecekan elektrolit konsentrat dan harus diencerkan sebelum diserahkan atau diberikan kepada staf atau pasien. Pengenceran dilakukan oleh petugas farmasi atau dapat dilakukan langsung oleh perawat/dokter. Setiap elektrolit konsentrat yang telah diencerkan, diberikan Label/Stiker "High Alert Medication pada Botol Infus”
Pemberian Obat High
Alert ke Pasien
Monitoring Penyimpanan Obat High Alert dan LASA
d. Hal-hal yang 1. Dosis pengenceran obat High Alert
perlu 2. Independent double check dari dua orang petugas diperhatikan e. Unit Terkait 1. Gudang Farmasi Puskesmas, 2. Ruang Farmasi (Apotek), 3. Puskesmas Pembantu (Pustu), 4. Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar (PONED), dan 5. Unit Gawat Darurat (UGD) f. Dokumen terkait 1. Daftar Obat High Alert dan LASA 2. Stiker “High Alert, Double Check” 3. Sriker “LASA” 4. Stikel/Label "High Alert Medication pada Botol Infus” 5. Formulir Monitoring Obat High Alert dan LASA g. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan Historis Perubahan