Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN OBAT DENGAN

KEWASPADAAN TINGGI (HIGH


ALERT) dan LASA
No. Dokumen :
441/ 04 / MUTU
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
05/01/2023
Halaman : 1/5

UPTD dr. Ratnawati


Puskesmas Anjatan NIP. 197706122014122001

1. Pengertian 1. Obat-obat dengan kewaspadaan tinggi atau High-Alert


Medication (HAM) adalah obat yang sering menyebabkan
terjadi/kesalahan serius, obat yang beresiko tinggi
menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse
outcome).
2. Look Alike Sound Alike (LASA) atau (Nama Obat Rupa dan
Ucapan Mirip /NORUM) adalah obat yang memiliki kemasan
yang terlihat mirip atau obat yang memiliki nama yang
terdengar mirip. Obat LASA harus menjadi perhatian khusus
terutama pada saat dispensing obat karena bisa saja terjadi
kesalahan dalam pengambilan obat yang dapat berakibat
fatal bagi pasien.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan agar mutu Sediaan Farmasi yang tersedia di
puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan.
2. Sebagai acuan untuk menghindari penggunaan yang tidak
bertanggungjawab, menjaga ketersediaan, serta
memudahkan pencarian dan pengawasan.
3. Sebagai acuan untuk mengelola resiko terjadinya kesalahan
dalam proses pengobatan.
3. Kebijakan - Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Anjatan Nomor
440/Kep 04 -PKM AJT/MUTU/2023 tentang Pelaksanaan
sasaran keselamatan pasien di UPTD Puskesmas Anjatan.
- Surat keputusan kepala UPTD Puskesmas Anjatan Nomor
440/Kep 09-PKM AJT/MUTU/2023 tentang pengelolaan dan
daftar obat yang perlu diwaspadai ( High Alert Medication )
dan obat LASA ( LOOK Alike Sound Alike ) di UPTD
Puskesmas Anjatan
4. Referensi 1. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. PMK No 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
3. PMK No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
4. PMK No. 26 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
5. Buku Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas, Dirjen Farmalkes, Kemenkes RI, Jakarta 2019.

2. Prosedur 1. Petugas menginformasikan daftar obat-obat yang perlu


kewaspadaan tinggi (High Alert) dan LASA, setelah dikaji dan
ditetapkan.
2. Penyimpanan obat High Alert dan LASA
a. Petugas memberi label yang jelas pada obat-obat yang
harus diwaspadai dengan stiker warna merah dengan
tulisan “High Alert, Double Check” pada satuan terkecil,
tanpa menutupi informasi yang ada pada kemasan.
Seperti berikut :

b. Penyimpanan obat-obat konsentrasi tinggi (High Alert),


harus didalam tempat terpisah dari obat-obat lain, mudah
dijangkau, tida harus terkunci atau di simpan dalam kotak
Emergency Kit, sehingga dapat dipantau 1 x 24 jam.
c. Tempat pelayanan obat-obat yang terlihat mirip dan
kedengarannya mirip (LASA) tidak boleh diletakkan
berdekatan dan obat-obat tersebut diberi stiker warna
kuning dengan tulisan LASA. Seperti berikut :
LASA
d. Tempat-tempat yang diperbolehkan menyimpan obat-
obat dengan konsentrasi tinggi (HAM) adalah Gudang
Obat dan lemari stok di Ruang farmasi, Unit Gawat
Darurat, Kamar Bersalin/PONED, dan Pustu. Tidak boleh
ada di kamar perawatan pasien untuk mencegah
pemberian obat yang tidak sengaja.
3. Peresepan Obat High Alert
a. Dokter/perawat membuat panduan penetapan dosis
sesuai panduan praktek klinik atau cilincal pathway.
b. Tuliskan resep dengan jelas dan lengkap, termasuk berat
badan pasien agar tepat dosis.
4. Penyiapan dan Distribusi Obat High Alert
a. Independent double check dilakukan oleh dua staf yang
berbeda pada tahap penyiapan dan distribusi obat
kepada pasien, kemudian didokumentasikan dengan
pemberian paraf di buku tindakan / resep obat.
b. Pengecekan elektrolit konsentrat dan harus diencerkan
sebelum diserahkan atau diberikan kepada staf atau
pasien.
c. Pengenceran dilakukan oleh petugas farmasi atau dapat
dilakukan langsung oleh perawat/dokter.
d. Setiap elektrolit konsentrat yang telah diencerkan,
diberikan label/Stiker "High Alert Medication pada Botol
Infus” yang terisi lengkap tanpa menutupi nama obat,
tanggal kadaluarsa, dan nomer batch. Seperti berikut :

5. Pemberian Obat High Alert


a. Lakukan Independent double check sebelum pemberian
obat dengan melakukan 5 (lima) tepat pemberian obat,
diantaranya tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat
rute, dan tepat waktu.
b. Petugas memberikan penjelasan dan konseling Obat High
Alert kepada pasien/keluarga pasien.
6. Monitoring Obat High Alert
a. Petugas farmasi melakukan pengecekan di semua ruang
perawatan/tindakan untuk memastikan penyimpanan High
Alert Medication sesuai dengan regulasi, secara berkala
(satu kali dalam seminggu).
b. Petugas farmasi dapat melakukan pemantauan efek
terapi dan efek samping obat High Alert pada pasien.
c. Bagan alir
Petugas Menginformasikan Daftar
Obat High Alert dan LASA

Penyimpanan Obat High Alert Penyimpanan Obat LASA


Petugas memberi label “High Alert, Petugas memberi label LASA
Double Check” pada satuan terkecil, pada rak penyimpanan.
tanpa menutupi informasi yang ada Penyimpanan tidak saling
pada kemasan berdekatan.
Dilakukan terpisah, mudah dijangkau Dipisah berdasarkan bentuk
dan tidak harus terkunci atau dalam sediaan, kekuatan dan
kotak emergency kit. kandungan zat aktif.
Tidak boleh ada di kamar perawatan
pasien.

Peresepan Obat High Alert

Dokter/perawat membuat panduan penetapan dosis sesuai panduan


praktek klinik atau cilincal pathway.
Tuliskan resep dengan jelas dan lengkap, termasuk berat badan pasien
agar tepat dosis.

Penyiapan dan Distribusi Obat High Alert

Independent double check dilakukan oleh dua staf yang berbeda,


dokumentasikan
Pengecekan elektrolit konsentrat dan harus diencerkan sebelum
diserahkan atau diberikan kepada staf atau pasien.
Pengenceran dilakukan oleh petugas farmasi atau dapat dilakukan
langsung oleh perawat/dokter.
Setiap elektrolit konsentrat yang telah diencerkan, diberikan Label/Stiker
"High Alert Medication pada Botol Infus”

Pemberian Obat High


Alert ke Pasien

Monitoring Penyimpanan
Obat High Alert dan LASA

d. Hal-hal yang 1. Dosis pengenceran obat High Alert


perlu 2. Independent double check dari dua orang petugas
diperhatikan
e. Unit Terkait 1. Gudang Farmasi Puskesmas,
2. Ruang Farmasi (Apotek),
3. Puskesmas Pembantu (Pustu),
4. Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar (PONED), dan
5. Unit Gawat Darurat (UGD)
f. Dokumen terkait 1. Daftar Obat High Alert dan LASA
2. Stiker “High Alert, Double Check”
3. Sriker “LASA”
4. Stikel/Label "High Alert Medication pada Botol Infus”
5. Formulir Monitoring Obat High Alert dan LASA
g. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai