Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

TOPIK 2: SALURAN PENYEBARAN ISLAM

DOSEN:

Dr. Apipudin, M.Hum.

OLEH:

Muhammad Syafiq Rozin

2006534354

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB

FKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

UNIVERSITAS INDONESIA

2020/2021
TOPIK 2: SALURAN PENYEBARAN ISLAM

Jauh sebelum agama Hindu dan Budha dibawa oleh masyarakat atau saudagar China dan
India. Masyarakat Indonesia telah memiliki dua kepercayaan utama yaitu animisme dan
dinamisme. Meskipun dua kepercayaan dan dua agama tersebut telah mendominasi pandangan
masyarakat Indonesia, namun Islam tak mengalami kendala yang berarti dalam melakukan
penyebarannya. Ada beberapa sebab yang membuat islam berkembang dengan mudah di
Indonesia.

Alasan pertama adalah persyaratan masuk islam yang mudah. Seseorang sudah menjadi
penganut agama Islam apabila telah mengucapkan dua kalimat syahadat dan meyakininya dari
hati. Selain itu, para penyebar agama Islam dari golongan wali Allah juga memodifikasi agama
Islam dengan kepercayaan yang sudah ada, agar mudah diterima dan dipahami, akan tetapi tidak
keluar dari koridor islam.

Sebab berikutnya adalah islam masuk ke Indonesia dengan damai. Tidak memerlukan
kekerasan maupun pemaksaan, para penyebar agama Islam di tanah Indonesia ini justru
menggunakan cara yang damai dan aman. Selain itu, ajaran Islam pada awalnya juga disesuaikan
dengan kepercayaan dan budaya bangsa Indonesia yang berbau klenik.

Tidak adanya sistem kasta dalam islam menjadi alasan lain mengapa islam mudah menyebar
di Indonesia. Di mana kasta sebelumnya erat dengan ajaran agama Hindu yang membuat
masyarakat merasa dibeda-bedakan berdasarkan golongan dan keturunan. Islam sebagai agama
yang dirahmati oleh Allah, memiliki pandangan bahwa seluruh manusia memiliki derajat dan
kedudukan yang sama. Faktor pembeda kedudukan dalam Islam satu-satunya adalah taqwa atau
kadar keimanan.

Faktor lain yang menyebabkan Islam bisa cepat diterima oleh masyarakat Indonesia adalah
proses ibadah yang sederhana dan mudah. Berbeda dengan agama lain yang membutuhkan biaya
dalam jumlah yang cukup fantastis untuk masalah ibadah. Agama Islam memiliki ibadah yang
begitu mudah dan tidak perlu biaya sedikitpun.
Alasan berikutnya adalah runtuhnya kerajaan Majapahit. Majapahit sebagai kerajaan terbesar
di nusantara memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kepercayaan masyarakat Indonesia di
zaman dulu. Dengan runtuhnya kerajaan Majapahit pada abad ke-15 menyebabkan penyebaran
agama Islam menjadi lebih mudah dan tidak mendapat kendala yang berarti.

Kemudian, alasan lain dari mudah islam tersebar di Indonesia adalah samanya nilai-nilai
islam dengan sifat masyarakat Indonesia. Memiliki Nilai yang Sama dengan Sifat Masyarakat
Indonesia. Berbicara mengenai bangsa Indonesia pasti terkenal akan sifat keramah-tamahannya
dan sifat tolong menolong. Selain itu, masyarakat Indonesia juga memiliki filosofi untuk terus
bergotong royong membantu sesame yang membutuhkan. Nilai-nilai tersebut sama persis dengan
inti sari dari agama Islam yaitu menyebar kebaikan dan saling tolong-menolong satu sama lain
tanpa membedakan ras, suku, dan agama. Selain itu, sifat masyarakat bangsa Indonesia yang ramah
tamah juga mempermudah dalam melakukan penyebaran agama Islam karena tak menemukan
perlawanan yang berarti.1

A. SALURAN PERDAGANGAN
Salah satu cara masuknya Islam ke Indonesia adalah melalui perdagangan yang dilakukan
oleh beberapa pedagang. Masuknya Islam ke Indonesia melalui perdagangan dimulai pada abad
ke-7 M sampai abad ke-16 M.2 Di mana pada saat itu, kepulauan Nusantara merupakan
kawasan perdagangan Internasional yang ramai dikunjungi pedagang dari berbagai bangsa,
termasuk Arab, Persia dan Gujarat.3
Dalam hal ini, penyebaran ajaran agama islam dilakukan oleh pedagang islam kepada
pedagang-pedagang lain. Ketika itu, saudagar-saudagar dari Gujarat, Persia, dan Arab
berhubungan atau bersosialisasi dengan penduduk setempat di Indonesia. Mereka berhasil
memengaruhi penduduk setempat hingga tertarik untuk menganut agama islam. 4
B. SALURAN PERKAWINAN

1
Wahyoeni, “Alasan Agama Islam Diterima di Indonesia”, https://wisatanabawi.com, diakses pada 7
Maret 2021, pukul 06:11 wib.
2
Editor Kumparan, “Penyebaran Islam di Indonesia Dilakukan Melalui 7 Cara!”, https://kumparan.com,
diakses pada 7 Maret 2021, pukul 06:40 wib.
3
Editor Kumparan, “Proses Islamisasi di Indonesia Melalui 5 Saluran”, https://kumparan.com, diakses
pada 7 Maret 2021, pukul 07:50 wib.
4
Waluyo, dkk, 2008, Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, h.160.
Cara kedua adalah melalui perkawinan yang dilakukan oleh pedagang Islam yang datang
ke Indonesia dengan wanita pribumi. Seorang muslim menikah dengan seorang penganut
agama lain sehingga pasangannya masuk islam. Di antara pedagang muslim yang datang,
menetap di Indonesia dan menikahi wanita Indonesia. Di antara wanita yang mereka nikahi
adalah putri raja dan bangsawan. Berkat perkawinan itu, agama islam menjadi cepat
berkembang. Keturunan-keturunan mereka pasti memeluk agama islam. Sesudah raja-rajanya
memeluk islam, secara otomatis, rakyatnya mudah terpengaruh sehingga mereka pun memeluk
agama islam.5
C. SALURAN TASAWUF
Tasawuf merupakan ajaran yang mendekatkan umatnya dengan Allah, Sang Pencipta.
Ajaran ini biasanya banyak dijumpai dalam cerita hikayat atau babad.6 Definisi lain dari tasawuf
adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan hal-hal mistik atau yang bersifat magis.
Ahli-ahli tasawuf biasanya memiliki kekuatan magis dan keahlian dalam bidang pengobatan. 7
Istilah ini timbul karena pakar tasawuf biasanya disebut sufi sebab mengenakan pakaian dari
wol. Tasawuf sering dihubungkan dengan pengertian suluk (perjalanan) sebab kaum sufi
memiliki kebiasaan mengembara.
Perkembangan aliran tasawuf di Indonesia mulai tampak pada sekitar abad ke-16 dan 17.
Tokoh-tokoh tasawuf yang terkenal antara lain Hamzah Fansuri, Syamsuddin al-Samatrani,
Nuruddin al-Raniri, dan Abdul Rauf Sinkel.8

D. SALURAN PENDIDIKAN
Pendidikan agama islam dilakukan melalui lembaga pondok pesantren, atau perguruan
khusus agama islam. Perguruan ini mendidik para santri dari berbagai daerah. Setelah tamat,
mereka mendirikan lembaga atau pondok pesantren di daerah asal mereka. Dengan demikian,
agama islam berkembang dan menyebar ke seluruh Indonesia.
Sebelum menjadi lembaga pendidikan resmi pada tahun 1800-an, pesantren berawal dari
kegiatan guru agama di masjid atau istana, yang mengajarkan tasawuf di pertapaan atau dekat

5
Waluyo, dkk, loc.cit.
6
Editor Kumparan, “Penyebaran Islam di Indonesia Dilakukan Melalui 7 Cara!”, https://kumparan.com,
diakses pada 7 Maret 2021, pukul 06:40 wib.
7
Robi Agape Barus, “Enam (6) Saluran Penyebaran Islam ke Indonesia”, https://edukasinesia.com, diakses
pada 7 Maret 2021, pukul 07:07 wib.
8
M Habib Mustopo, dkk, 2007, Sejarah 2, _____, Yudhistira, h
makam keramat, pada abad XVI dan XVII. Sebuah sumber sejarah tradisional menyebutkan
bahwa cikal bakal pesantren terdapat di Karang, Banten, yang sudah berdiri pada 1520-an.9
E. SALURAN KESENIAN
Penyebaran agama islam dengan menggunakan sarana kesenian disesuaikan dengan
keadaan di Indonesia karena waktu itu kebudayaan Hindu-Buddha dan kepercayaan asli masih
mengakar kuat. Para penyebar agama islam tidak mengubah kesenian tersebut, bahkan mereka
menggunakan seni budaya tersebut sebagai sarana menyebarkan islam.10
Beberapa bentuk dari saluran kesenian adalah wayang (oleh Sunan Kalijaga), Gamelan
(oleh Sunan Drajad), serta Ganding (lagu-lagu) yang berisi syair-syair nasihat dan dasar-dasar
agama islam. Kesenian yang sudah ada tidak hilang, namun diperkaya oleh seni-seni dalam
islam, ini lah yang kemudian disebut dengan akulturasi. Seni sastra juga berkembang pesat. Hal
ini ditunjukkan dengan banyaknya buku tentang tasawuf, hikayat, serta babat yang disadur ke
dalam bahasa Melayu.11
F. SALURAN POLITIK
Politik menjadi salah satu cara masuknya agama Islam di Indonesia. Ketika seorang raja
memegang peranan penting dalam proses penyebaran agama tersebut, maka rakyatnya akan
mengikuti. Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia mempunyai kepatuhan yang tinggi pada
saat itu.12 Misalnya di Sulawesi Selatan dan Maluku, kebanyakan rakyatnya masuk Islam
setelah rajanya memeluk agama Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu
tersebarnya Islam di daerah ini.13

9
Waluyo, dkk, loc.cit.
10
M Habib Mustopo, dkk, loc.cit.
11
Robi Agape Barus, loc.cit.
12
Editor Kumparan, “Penyebaran Islam di Indonesia Dilakukan Melalui 7 Cara!”, https://kumparan.com,
diakses pada 7 Maret 2021, pukul 06:40 wib.
13
Uka Tjandrasasmita (Ed.), Sejarah Nasional Indonesia III, (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1984), h. 206-207.

Anda mungkin juga menyukai