Oleh:
Kelompok II
Nama Anggota Kelompok
1. MUH. NUR.M
2. SAHRUL
3. REHAN PRATAMA
4. MODH.ALIF IKRAM BIN RAMA
5. RESKI JUMARDI
6. MUH.AHYAR.HASBULLAH
DAFTAR ISI
1. SAMPUL
2. DAFTAR ISI
3. KATA PENGANTAR
4. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
5. BAB II PEMBAHASAN
A. Bagaimana akulturasi budaya Jawa dan Islam
B. Bagaimana sunan Kalijaga menyebarkan agama Islam
lewat budaya
1
KATA PENGANTAR
MUH. NUR M
PENULIS
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
3
agama kerajaan, dengan sendirinya penyebaran Islam itu secara
teratur tersiar ke daerah-daerah di seluruh kepulauan.
4
Islam. Namun dari sekian banyak tembang yang telah
diciptakannya, hanya tembang ilir-ilir yang dikenal oleh
masyarakat Jawa.Pada saat ini tembang ilir-ilir, kesenian
wayang, upacara sekaten, dan grebeg maulud masih ditemukan
di masyarakat Jawa walaupun hanya sekedar sebagai hiburan
saja. Akibatnya seni dan budaya Jawa terutama kesenian
wayang yang bernuansa Islami tertinggal jauh dan mulai
tergerus oleh perkembangan media dan teknologi modern.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat berpengaruh
negative terhadap jiwa dan akhlak masyarakat terutama anak-
anak muda jaman sekarang, mereka sudah tidak mengenali
budayanya sendiri. Untuk itu kita harus melestarikan kembali
seni dan budaya tersebut dengan melalui pendekatan
pendekatan yang halus tanpa paksaan agar masyarakat menjadi
tertarik kembali. Dari uraian diatas, penulis sangat tertarik dan
berminat untuk melakukan studi secara mendalam mengenai
islamisasi seni budaya Jawa yang dilakukan oleh Sunan
Kalijaga. Penulis tertarik terhadap cara Sunan Kalijaga dalam
memasukkan nilai-nilai islam di dalam kesenian yang bercorak
Hindu Budha terutama kesenian wayang. Penulis ingin
mengetahui apakah di dalam kesenian wayang yang
diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga sebagai media dakwah
mengandung makna-makna tertentu untuk mensyiarkan agama.
Dan bagaimana kebudayaan yang diperkenalkan oleh Sunan
Kalijaga di era sekarang, apakah masih eksis atau sudah
tergerus oleh jaman.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan pokok yang dibahas dalam penelitian ini
adalah. Agar kajian ini lebih fokus maka akan dipandu melalui
pertanyaan-pertanyaan utama sebagai berikut:
BAB II
5
PEMBAHASAN
A. Akulturasi Budaya Jawa dan Islam
Jika memandang esensinya, kepercayaan sangatlah identik
dengan Kebudayaan. Keduanya merupakan suatu pedoman
petunjuk dalam kehidupan manusia. Hanya saja bedanya,
kepercayaan merupakan petunjuk yangg berasal dari Tuhan
sedangkan Budaya merupakan petunjuk yangg berasal dari
manusia.Juga sebagaimana yangg kita ketahui bahwa dakwah
merupakan seruan alias rayuan untuk melakukan kebaikan dan
meninggalkan kemungkaran. Dalam seruan untuk membujuk
melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran adalah
rayuan untuk membujuk kepada fitrahnya manusia. Sebab
manusia senantiasa menginginkan kebaikan dan juga senantiasa
tidak menginginkan keburukan alias kemungkaran agar
beruntung. Sehingga metode dakwah Sunan Kalijaga sangatlah
cemerlang tanpa menentang masyarakat dan
Tuhan.Sebagaimana yangg telah dibahas sebelumnya, bahwa
masyarakat Jawa sebelum Islam sangat kental bakal budaya
Hindu dan Buddha. Sehingga dalam metode dakwah yangg
digunakan Sunan Kalijaga sangat cerdas ialah dengan
memodifikasi budaya Jawa tersebut untuk disisipkan aliran dan
nilai nilai keislaman. Sebagai contoh kisah Mahabarata yangg
dia modifikasi secara islami. Sehingga karya karya unik jawa
beliau menjadi fenomenal yangg dikenal dan diterima luas oleh
masyarakat Jawa. Sebab beliau mengakulturasi budaya Jawa
dan Islam sehingga aliran Islam lebih mudah dipahami dan
diterima masyarakat Jawa pada waktu itu.Selain itu, Sunan
Kalijaga menurut para peneliti merupakan salah satu personil
Wali Songo yangg original berdarah Jawa. Mungkin perihal
inilah yangg sepertinya membentuk pribadi Sunan Kalijaga
sebagai orang Islam yangg dikenal sangat kental dengan budaya
Jawa. Bahkan semua pengaruh Sunan Kalijaga yangg kental
dengan budaya Jawa itu dapat kita lihat dari beberapa
peninggalan beliau, ialah di antaranya;Pertama, Serat Dewi
Ruci yangg merupakan karya sastra yangg berisi aliran ajaran
leluhur untuk melakukan kebaikan.Kedua, Serat Linglung
yangg merupakan sebuah perjalanan dan pencarian jati diri
sebagai manusia yangg mengemban sebuah amanah dalam
bumi ini. Seperti yangg dituliskan dalam suluk ini gimana
6
riwayat hidup Sunan Kalijaga secara garis besar.Ketiga,
Tembang Rumekso ing Wengi yangg merupakan tembang
yangg biasanya dipakai dan diajarkan untuk angan sebelum
tidur pada malam hari. Di dalamnya berisi kumpulan dari nama
nabi dan sahabatnya yangg telah diajarkan oleh Sunan Kalijaga.
7
dikonfrontasikan dengan cara-cara berakidah yangg biasa
dilakukan oleh orang Jawa sehingga tidak memicu
konflik.Runtuhnya kerajaan Majapahit pada akhir Abad ke-15
yangg mana membikin kehidupan sosial masyarakat pada waktu
itu menjadi sangat suram. Terjadinya kerusuhan, perampokan,
dan pembegalan dimana mana. Korupsi menjadi merajalela
sehingga aliran kepercayaan yangg telah terbangun sebelumnya
kehilangan substansinya.Hal ini kemudian dijadikan
kesempatan oleh Sunan Kalijaga untuk memupuk kembali
doktrin kepercayaan baru pada masyarakat kala itu. Sehingga
banyak Adipati yangg kemudian memeluk Islam yangg
kemudian diikuti oleh rakyat luas terutama di Kadipaten pesisir
utara Jawa.Pada awal abad ke-16 inilah yangg kemudian
disebut oleh Sunan Kalijaga sebagai situasi yangg terang dan
lapang yangg tersirat dalam bait “mumpung padhang
rembulange, mumpung jembar kalangane”. Maka Sunan
Kalijaga menyampaikan keadaan ini kepada segenap Adipati
bahwa ini sudah saatnya untuk memperbaiki prilaku dan moral
sesuai dengan hukum Islam. Sunan Kalijaga melakukan itu
dengan sarana seni budaya tembang lir-ilir hingga
berhasil.Alasan mendasar Sunan Kalijaga berceramah
menggunakan media tembang ialah tidak mau terjadi bentrok
yangg mencoba melawan arus budaya istiadat yangg sudah
lama berkembang ialah Hindu-Buddha.Dari perihal ini dapat
dipahami mempunyai makna tersirat yangg terkesan sederhana
bakal tetapi mengandung makna yangg sangat dalam andaikan
dipahami. Sampai saat ini hasil metode dakwah Sunan Kalijaga
terus diamalkan dari generasi ke generasi dan menjadi budaya
budaya sendiri yangg dikenal dengan Islam Kejawen.
BAB III
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sunan Kalijaga memiliki peranan yang amat penting dalam
penyebaran agama Islam di Jawa. Beliau menggunakan kultur
Jawa sebagai medianya. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian
dalam menyebarkan agama Islam.
B. Saran
Demikian pembahasan dari makalah kami.kami berharap
semoga pembahasan dalam makalah ini dapat membantu dan
bermanfaat bagi pembaca.Dan kami pun berharap pula kritikan
dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas kami
selanjutnya.sekian dan terma kasih.