Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI JAWA


Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Semester Gasal
Mata Kuliah : Islam Budaya Lokal
Dosen Pengampu : Moh. Anwar Yasfin, M. PD.

Disusun Oleh :

1. Seka Ganjar Dian Anggraini (2140110024)


2. Laila Najmiya Agustina (2140110028)
3. Samsul Ma’arif (2140110033)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


PROGAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM
2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Islam Budaya Lokal dengan judul “ Sejarah Masuknya
Islam di Jawa”.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Moh. Anwar Yasfin, M. PD..
selaku dosen pengampu mata kuliah Islam Budaya Lokal yang membembing kami dalam
mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
sudah berpartisipasi dalam mengumpulkan data-data dan materi dalam pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan Sejarah masuknya islam di Jawa. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini kami jauh dari kata sempurna karena terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran,
masukan bahkan kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah
ini dapat memberika manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Kudus, 14 September 2021

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Agama Islam berkembang di seluruh dunia dan juga masuk di Indonesia salah
satunya pulau Jawa, ada beberapa pandangan mengenai masuknya agama Islam di
Indonesia. Masuknya Islam ke pulau Jawa merupakan awal penyebaran untuk daerah-
daerah lain, salah satunya di Provinsi Jabar yang kebanyakan masyarakat menganut
agama Islam, dalam data yang di sampaikan oleh BPS bahwa Jabar berjumlah 41,7 juta
jiwa yang menganut agama Islam.
Perkembangan Islam dari masa kemasa semakin pesat menjadikan umat muslim
di Indonesia paling besar di dunia, oleh karena itu Suhendara memaparkan bahwa umat
Islam di Indonesia mencapai 290,1 jiwa pada tahun 2010 data oleh Pew Research sebuah
lembaga riset global. Penting bagi msyarakat untuk mengetahui sejarah dalam peradaban
Islamnya. Sebagaimana dalam peraturan Mentri Pendidikan No. 22/ 2006 menjelaskan
tujuan dari pembelajaran sejarah untuk membentuk watak dan peradaban bangsa,
membentuk manusia Indonesia memiliki sifat kebangsaan dan cinta tanah air.
Diantaranya, yang mengandung nilai-nilai kepahlawanan, keteladaan, yang mendasari
untuk membentuk watak dan kepribadian.

B. Rumusan Masalah.

1. Kepercayaan Masyarakat Jawa Pra Islam.


2. Awal Mula Masuknya Islam di Tanah Jawa.
3. Perkembangan Islam di Tanah Jawa.
4. Akulturasi Islam dan Budaya Jawa.

BAB 2
PEMBAHASAN
A. Kepercayaan Masyarakat Jawa Pra Islam.
Masyarakat Jawa atau lebih tepatnya suku bangsa Jawa, secara antropologi
budaya ialah orang-orang yang hidup kesehariannya menggunakan bahasa Jawa dengan
berbagai macam dialeknya secara turun-menurun. Pulau Jawa meliputi Jawa Barat, Jawa
Tenggah dan Jawa Timur.1
Ciri-ciri dari masyarakat Jawa adalah berkeTuhanan. Sejak masa prasejarah telah
memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme. Anismisme ialah suatu kepercayaan
tentang adanya ruh atau jiwa pada benda-benda, tumbuhan, hewan, dan juga manusia
sendiri. Sedangakan arti Dinamisme sendiri adalah kepercayaan bahwa apa yang telah
mereka bangun adalah hasil dari adaptasi pergaulan dengan alam. Kekuatan alam disadari
merupakan penentuan dari kehidupan seluruhnya. 2
Sebelum mengenal Tuhan, orang Jawa juga memahami mengenai dunia kasar
(wadhag) dan dunia makhluk lain. Ketika orang meninggal itu di anggap oleh masyarakat
ruh-Nya memiliki kekuatan. Sejak jaman prasejarah, orang jawa atau masyarakat jawa
sudah paham akan animisme. Kepercayan mereka itu adalah agama pertama bagi mereka
orang Jawa.3
Masyarakat Jawa dalam Taraf keagamaan, mereka menerima pengaruh agama dan
kebudayaan dari Hindu dan Budha. Melalui pemahaman dan pengolahan golongan
bangsawan serta para cendekiawan Jawa. Para cendekiawan yang mengerti bahasa
sansekerta, akhirnya padat pula mengolah-olah huruf yang berasa dari Hindu dan Budha,
untuk di artikan menjadi bahasa Jawa. Menggunakan bahasa Jawa merupakan permulaan
sejarah bagi suku Jawa. Sebelum kedatangan Islam di pulau Jawa dan menyebar,
peradaban Jawa asli menganut kesetiaan atau kapitayan yang sejak awal abad Masehi
telah digeser oleh Hindu dan Budha. Yang memiliki kekuasaan politik dalam bentuk
kerajaan.4
Kepercayan leluhur yang dianut banyak orang Jawa Pra Islam (Majapahit) pada
dasarnya mencakup konsepsi tentang kosmogoni dan kosmologi. Yang mengahruskan
mereka untuk mengadakan hubungan dengan makhluk halus atau ruh yang berada dialam
semesta, agar menciptakan hubungan yang selaras anatara dua makhluk yang berbeda
unsur yang nantinya dipercayai dapat mendatangan keselamatan dan kemakmuran. Pada
akhirnya muncul lah bentuk upacara pemujaan terhadap ruh nenek moyang atau ruh-ruh
yang didewakan.5
B. Awal Mula Masuknya Islam di Tanah Jawa.
1
Darori Amin, Islam Dan Kebudayaan Jawa, (Jogjakarta: Gema Media, 2002), P 3
2
Darori Amin, Islam Dan Kebudayaan Jawa…, P. 5-9
3
Suwardi Endraswara, Agama Jawa …, P.182
4
Teguh Panji, Kitab Sejarah Terlengkap Majapahit, (Jakarta: Laksana, 2015), P. 266.
5
Kitab Negarakertagama atau disebut juga dengan kakawin Negarakertagama memiliki judul asli Desawarnana, kitab ini ditulis oleh Mpu
Prapanca yang merupakan sumber Sejarah yang begitu dipercaya. Yang ditulis pada masa kerajaan Majapahit dan masih berdiri di bawah
pemerintahan Sri Rajasanagara atau dikenal dengan nama Hayam Wuruk. Teguh Panji, Kitab Sejarah Terlengkap Majapahit (Jogjakarta:
Laksana, 2015), P. 266.
Agama Islam mulai masuk di pulau Jawa, di duga jauh sebelum abad XIII
Masehi. Penyebaran tertua agama Islam adalah daerah Gresik dan Surabaya.
Kesimpulannya didasarkan pada kenyataan yang menjelaskan bahwa di Gresik terdapat
banyak sekali makam Islam yang tertua sekali. Antaranya adalah makam tua dari seorang
yang bernama Fatimah binti Maemunah, yang meninggal pada tanggal 7 rajab 475 H,
(1082 M), dan makam Malik Ibrahim, yang meninggal tanggal 12 Rabiul Awal 822 H
(1419 M).6
Sebelum Islam masuk dan berkembang, kerajaan terkhir yang besar pengaruhnya
adalah Majapahit. Pada saat itu mencapai puncak kebesarannya yang telah banyak orang-
orang yang beragama Islam. Persebaran agama Islam di Jawa dipelopori oleh para Wali
Sanga. Meskipun demikian terdapat banyak penyebaran Islam, namun para wali itu lah
yang dianggap penting. Para wali memiliki wilayah persebarannya sendiri-sendiri.
Maulana Malik Ibrahim dianggap sebagai wali pertama yang memasuki tanah Jawa.
Maka atas sajanya masyarakat yang masil mengganut Budha dan Hindu mulai pada
masuk agama Islam.7
Islam tanpa adanya pergoncangan dapat diterima oleh masyarakat Jawa dan
diintegritaskan kedalam pola budaya, sosial, dan politik yang sudah mapan. Demikian
para Da,i yang tidak mengusik kepercayaan yang telah mengakar di masyarakat. Mereka
akan tetap mempertahankan sebagian besar kebudayaan Hindu Jawa dengan ciri mistik
kebudayaan islam diintegrasikan kedalam pandangan dunia Jawa tradisional tanpa
adanya kesulitan yang berarti. Dari proses itulah lahir kebudayaan santri Jawa, yang
semula terbatas pada kota-kota utara Jawa, akan tetapi lama-kelamaan melalui para
pedagang dan para pekerja juga bergerak ke arah kota-kota lain dan akhirnya masuk juga
kebebrapa daerah pedalaman jawa.8
Upaya penyebaran agama Islam terdapat berbagai macam cara antara lain melalui
perdagangan, perkawinan, kesenian, pesantren, dan ajaran tasawuf. Kedatangan Islam
pertama kali melalui perdangan yang terjadi di daerah pesisir. Terkadang para pedagang
itu ada yang menetap dan kemudian menikah dengan wanita pribumi yang terlebih
dahulu di Islamkan.9

C. Perkembangan Islam di Tanah Jawa.


6
Ridin Sofwan, Dkk, Islamisasi Di Jawa (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), P.229.
7
Edi Setiadi, Dkk. Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Dep Pen Bud, 1993), P. 52
8
Ahmad Khalil, Jawa Sufisme Dalam Etika Dan Tradisi…, P.55
9
Edi Setiadi, Dkk. Sejarah Kebudayaan Islam… P. 53
Agama Islam berhasil tersebar di berbagai penjuru pulau Jawa setelah melalui
proses yang lama, meskipun masih ada wilayah yang belum cukup terjamah oleh islam,
bahkan ada wilayah yang belum sama sekali terjamah dengan Islam. Dihawatirkan dapat
mempengaruhi tingkat keimanan, pengalaman nilai-nilai Islam yang tercermin melalui
sikap, kekuatan Islam, tingkah laku, juga kehidupan sehari-hari umat Islam di Jawa.10

Adanya Wali Songo dianggap sebagai tokoh Waliyulloh juga tokoh waliyul amri.
Yang dapat diartikan sebagai orang-orang yang dekat dengan Allah SWT, orang yang
terpelihara dari kemaksiatan. Serta orang-orang yang memegang kekuasaan atas hukum
kaum muslimin. Sebagai pemimpin masyarakat yang berwenang menentukan dan
memutuskan urusan masyarakat, baik dalam bidang keduniawian maupun urusan
keagamaan.11
Berkembangnya Islam di tanah Jawa bersaaman juga dengan semakin
melemahnya Majapahit. Dengan melemahya pemerintahan Majapahit memberikan
banyak peluang kekuasaan idenpenden untuk terbebas dari kerajaan Majapahit. Sebagai
penggantinya Demak berhasiil menggantikan kerajaan Majapahit sebagai kerajaan pusat
kekuasaan di Jawa. 12

D. Akulturasi Islam dan Budaya Jawa.


Kemuncul dan perkembangan Islam di tanah Jawa menimbulkan pergantian
kebudayaan dan peradaban lokal. Pergantian itu karena Islam tidak hanya menekankan
keimanan yang benar, tetapi juga tingkah laku yang baik. Masuknya Islam ke Jawa
membawa dampak budaya dan akulturasi Islam dan budaya Jawa, yaitu budaya yang
memang sudah ada di Jawa selama masa kejayaan kerajaan Hindu dan Budha. Akulturasi
dan budaya Jawa bisa di lihat pada batu nisan, arsitektur, seni sastra, seni ukir, dan lain
sebagainya. Juga dapat di lihat dari setiap erakesultanan atau kerajaan Islam yang ada di
Jawa, baik era Demak, era Pajang, maupun era Mataram Islam. Berbagai hasil akulturasi
Islam dan budaya Jawa tersebut dapat dijadikan sebagai sarana penanaman nilai-nilai
Islam ke dalam masyarakat Jawa.13

BAB 3
10
Soekama Karya, Dkk, Ensiklopedia Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam,…p. 173
11
Agus Sunyoto, Atlas Walisongo … P. 149
12
Ahmad Khalil, Islam Jawa Sufisme Dalam Etika Dan Tradisi…, P. 60
13
Donny Khoirul Azis, akulturasi islam dan budaya jawa, fikrah 1 (2), 2013
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa Wali Songo adalah tokoh
yang menyebarkan Islam di tanah Jawa serta sebagai pemimpin masyarakat yang
berkewajiban untuk ikut andil dalam permasalahan masyarakat. Masyarakat yang awal
mulanya menganut kerajaan Hindu dan Budha sedikit demi sedikit mulai
meninggalkannya dan beralih ke kebudayaan Islam dan menganut agama Islam. Dengan
mulai melemahnya kejaraan Majapahit di gunakan dengan baik oleh kerajaan Islam untuk
menggambil alih kekuasaan. Dengan banyak kerajaan Islam menimbulkan nilai-nilai
budaya yang ada di Jawa, sebagai contoh seni arsitektur, seni sastra, seni ukir, dan
banyak lainnya.

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat. Kami harap para pembaca memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Karena kami
menyadari masih banyak kekurangan di makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis, juga bagi pembacanya. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini
kami mohon maaf.

DAFTAR PUSTAKA
Darori Amin, Islam Dan Kebudayaan Jawa, (Jogjakarta: Gema Media, 2002), P 3
Darori Amin, Islam Dan Kebudayaan Jawa…, P. 5-9
Suwardi Endraswara, Agama Jawa …, P.182
Teguh Panji, Kitab Sejarah Terlengkap Majapahit, (Jakarta: Laksana, 2015), P. 266.
Kitab Negarakertagama atau disebut juga dengan kakawin Negarakertagama memiliki judul asli
Desawarnana, kitab ini ditulis oleh Mpu Prapanca yang merupakan sumber Sejarah yang
begitu dipercaya. Yang ditulis pada masa kerajaan Majapahit dan masih berdiri di bawah
pemerintahan Sri Rajasanagara atau dikenal dengan nama Hayam Wuruk. Teguh Panji,
Kitab Sejarah Terlengkap Majapahit (Jogjakarta: Laksana, 2015), P. 266.
Ridin Sofwan, Dkk, Islamisasi Di Jawa (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), P.229.
Edi Setiadi, Dkk. Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Dep Pen Bud, 1993), P. 52
Ahmad Khalil, Jawa Sufisme Dalam Etika Dan Tradisi…, P.55
Edi Setiadi, Dkk. Sejarah Kebudayaan Islam… P. 53
Soekama Karya, Dkk, Ensiklopedia Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam,…p. 173
Agus Sunyoto, Atlas Walisongo … P. 149
Ahmad Khalil, Islam Jawa Sufisme Dalam Etika Dan Tradisi…, P. 60
Donny Khoirul Azis, akulturasi islam dan budaya jawa, fikrah 1 (2), 2013

Anda mungkin juga menyukai