LATAR BELAKANG
Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi. Nilai-nilai budaya yang ada di
masyarakat mengalami pergeseran. Masyarakat jawa yang dulunya menjunjung tinggi
sebuah tradisi, sekarang beralih kepada fase kehidupan baru yang di sebut
modernitas. Tidak sedikit dari mereka yang meninggalkan tradisi. Oleh karena itu
penulis bermaksud me-resume makalah agar nilai kebudayaan dan keislaman di
daerah jawa tidak dilupakan.
II. PEMBAHASAN
E. Interelasi Nilai Jawa dan Islam Pada Aspek Kepercayaan dan Ritual
Intelerasi merupakan hubungan satu sama lain. Namun dalam sebuah
kebudayaan interelasi diartikan sebagai hubungan antara nilai-nilai ajaran atau
kebudayaan jawa dan islam dari aspek kepercayaan. Bentuk tindakannya
adalah berupa bentuk pemujaan, komitmen, dll. Pada masyarakat jawa dikenal
beberapa sistem keyakinan;
1. Keyakinan agama jawi yaitu agama yang dianut oleh orang jawa,
diantaranya Allah, Nabi Muhammad, para dewa, dll.
2. Keyakinan Islam santri yaitu sistem keyakinan yang bermula dari sistem
enkulturasi. Para santri dilatih membaca Al-qur’an dan menghapal kitab
kuning.
Hubungan Budaya jawa dan islam dalam aspek ritual adalah yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari, diantaranya; upacara
tingkeban atau mitoni, upacara kelahiran, upacara sunatan, upacara
perkawinan, upacara kematian, tradisi kupatan, dll.
F. Interelasi Nilai Jawa dan Islam pada Aspek sastra dan Pewayangan
Sastra merupakan suatu ilmu dengan bahasan luas dengan keunikan
bahasa. Fungsi ilmu sastra sendiri sebagai penghibur jugfa pengajaran.
Masyarakat jawa mempunyai kesenian sastra yang sangat unik. Kesenian
inilah yang berkembang luas pada masyarakat diantaranya; tembang yang
merupakan sebuah syair berisi nilai moral yang mengajak kepada kebaikan.
Sastra muncul sejak penyebaran Hindu-Budha di Indonesia.
Wayang merupakan boneka tiruan manusia yang terbuat dari kulit atau
pahatan kayu. Pada zaman dahulu wayang digunakan untuk memuja roh para
leluhur. Wayang berubah fungsinya sejak Islam masuk ke tanah Jawa. Para
walisongo menggunakannya sebagai media dakwah islam. Sunan kalijaga
yang memperkenalkan seni wayang kepada masyarakat dalam dakwahnya
sehingga masyarakat semakin tertarik.
G. Interelasi Nilai Jawa dan Islam pada Aspek Arsitektur
Arsitekur adalah seni merancang bangunan yang berangkat dari konsep
pemikiran Islam. Arsitektur islam dapat dijumpai pada bangunan Masjid,
(kaligrafi, kubah masjid), makam (ukiran pada nisan), istana raja (tiang
bangunan). Konsep arsitek sendiri sudah ada sejak zaman Rasullullah SAW
ketika pembangunan masjid pertama, Masjid Quba.
H. Interelasi Nilai Jawa dan Islam pada Aspek Politik
Politik sebenarnya telah ada sejak zaman Rasullullah.dalam
menentukan sebuah hidup di perlukan adanya peraturan dan hukum agar
manusia dapat hidup sempurna tanpa adanya perasaan was-was. Setiap negara
dan pemerintahan tidak akan lepas dengan yang namanya politik. Pada zaman
dahulu, sistem pemerintahan tertinggi dipegang oleh seorang Raja. Raja
memiliki kharismatik tersendiri. Dalam perpolitikan Indonesia terjadi sistem
sinkretisme. Sinkretisme adalah suatu proses perpaduan dari beberapa paham-
paham atau aliran-aliran agama atau kepercayaan.
Perpolitikan Jawa mempunyai beberapa sikap antara lain; Halus
( menjauhi konflik yang terjadi), menjunjung tinggi ketenangan sikap, dan
menjaga kebersamaan.
I. Interelasi Nilai Jawa dan Islam pada Aspek Pendidikan dan Ekonomi
Pada zaman dahulu pendidikan yang sangat dikenal adalah pendidikan
pesantren. Pesantren tidak terikat dengan kurikulum, namun pesantren
menggunakan metode pengajarannya sendiri. Ekonomi adalah sebuah kajian
tentang sumber daya dan kehidupan individu menyangkut material. Dalam
masyarakat jawa dilihat dari tradisi pesuguhan dan selamatan.