A. Pendahuluan
B. Pembahasan
1. Pengertian Kejawen
Secara etimologis, Kejawen berasal dari kata Jawa yang dipahami sebagai
sesuatu yang berhubungan dengan adat dan kepercayaan masyarakat Jawa.
Sementara secara substansial, kejawen dimaknai sebagai filsafat di mana
keberadaannya ada sejak orang Jawa itu ada. Hal tersebut dapat dilihat dari
ajarannya yang universal dan selalu melekat berdampingan dengan agama
yang dianut pada zamannya. Kitab-kitab dan naskah kuno Kejawen tidak
menegaskan ajarannya sebagai agama meskipun memiliki tingkah laku.
Kejawen juga tidak dapat dilepaskan dari agama yang dianut, karena filsafat
Kejawen dilandaskan pada ajaran agama yang dianut oleh filosof Jawa.
1
Sri Wintala Achmad, Sejarah Agama Jawa, (Yogyakarta: Araska, 2019), hlm 13-14
kepercayaan Animisme dengan kepercayaan tersebut mereka beranggapan
bahwa disamping semua roh yang ada terdapat roh yang paling berkuasa dan
lebih kuat dari manusia. Dan agar terhindar dari roh tersebut mereka
mengadakan upacara yang disertai dengan sesajen.
2
M. Darori Amin, M.A, Islam dan Kebudayaan Jawa, (Yogyakarta: Gama Media, 2000)
hlm. 3, 5-6
Shalat dalam Islam Kejawen