Anda di halaman 1dari 2

Bentuk Cinta Kasih Dalam Pentakosta

Gerakan pentakosta dapat dipandang seagai usaha yang dikembalikan kepada


suatu kekristenan yang Alkitabiah, dalam Alkitab tidak hanya menghendaki agar
manusia merasakan perasaan takut dan hormat kepada tuhan, namun juga cara
bagaimana harus melaksanakan dalam kehidupan, karena dalam perjanjian lama juga
disebutkan dalam perjanjian lama bahwasanya sikap takut akan tuhan merupakan
bentuk penyerahan diri kepada tuhan dalam iman terhadap janji dan juga suatu berkat
dari tuhan, dalam konsep ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
kehidupan kaum pentakosta.1

Dalam kepercayaan pentakosta sendiri, cinta kasih merupakan hal yang sangat
ditekankan, kasih merupakan sesuatu yang tinggi dan paling mulia yang merupakan
betuk kasih kapada manusia dan kepada Allah maupun kasih kepada sesama, yang
berarti bahwasanya kasih merupakan suatu karakter yang tinggi dibandingkan
karakter lainnya, karena faktanya kasih dalam diri manusia juga berasal dari Allah, 2
dengan sifat kasih inilah yang memberikan kualitas untuk setiap hamba tuhan, dan
kasih yang tertanam dalam diri seseorang akan menunjukkan kualitas hidup seorang
hamba, karenanya pentakosta menekankan adanya cinta kasih dengan berlandaskan
kepercayaan yang kuat dan erat dengan Al-kitab.

Dalam Alkitab dijelaskan dan digambarkan bagaimana kasih setia tuhan dan
kebaikannya yang sangat melimpah bagi orang-orang yang mengasihinya,3 sama
halnya kasih setia tuhan akan didapatkan untuk mereka yang juga mengasihi sesama
manusia, karena cinta kasih yang diberikan kepada sesama manusia semua
berlandaskan dan berpondasi atas Alkitab, dan juga berlandaskan atas rasa taat dan
sangat patuh umat pentakosta terhadap tuhan, untuk mengikat diri seseorang pada
1
Daniel Sutoyo, Analisis historis terhadap teologi gerakan pentakostallisme, Dunamis: Jurnal
teologi dan pendidikan kristiani, no.2 (April: 23, 2018). Hal 167
2
Manna Rafflesia, Makna hidup dalam kasih menurut rasul Paulus berdasarkan roma 12:9-21,
b, April 2017. Hal.166
3
Kosma Manurung, Refleksi teologi pentakosta di era kenormalan baru mencermati sikap
takut akan tuhan dalam kehidupan orang percaya berdasarkan mamur 25: 12-14, Volume 2, No 1, Juni
2021. Hal. 22
janji tuhan dan juga menempatkan orang percaya untuk hidup dan percaya di atas
jalan-jalan yang telah dijelaskan oleh tuhan kepada umatnya.

Dalam Alkitab juga dijelaskan bahwasanya Allah yang memberikan cintanya


kepada manusia, dan cinta inilah yang menjadi ciri utama Allah, yang sering disebut
kasih, maupun cinta kasih, dan kasih kepada tuhan sendiri dilakukan dengan segenap
hati, jiwa dan juga akal budi dari manusia,4 rasa kasih dapat dipahami sebagai sebuah
tidakan atau kegiatan yang selalu dikerjakan dan berlangsung terus menerus, dan
dalam Alkitab juga diseutkan bahwasanya orang percaya diminta agar mengasihi
Allah dan sesama secara total, dengan menerima yesus sebagai wujud kasih Allah,
sebagai tindakan bijak yang dapat dilakukan manusia untuk kehidupan dan juga
menghidupi kasih Allah.

4
Natalia Elvrita, Strategi Gereja Mambangun Pemahaman Anak Muda Tentang Cinta Akan
Tuhan, Antusias: Jurnal teologi dan Pelayanan, Vol. 8, No. 1, Juni 2022. Hal. 42

Anda mungkin juga menyukai