PENDAHULUAN
yang berbeda dari dunia di mana manusia modern sedang bergumul. Ini berarti
bahwa manusia tidak perlu lagi menghancurkan, juga tidak perlu tenggelam di
dalam sikap apatis; ada alasan untuk hidup, membangun, dan mengasihi. 512
kasih, namun kasih dapat dengan mudah merosot menjadi sesuatu yang jauh lebih
kecil karena
512
Schaeffer, Allah Yang Ada di Sana. The GOd Who Is There (Jakarta: Momentum, 2012),
137
513
Ibid.
1
2
pemeluk agama.515 Oleh sebab itu banyak cara yang dilakukan oleh orang
percaya untuk memerlihatkan wujud kasih tersebut kepada Allah. Ada anggapan
yang mengajarkan bahwa cukup dengan perbuatan baik. Karena itu ekspresi
mengasihi Allah sudah dapat terwakilkan. Persoalan yang muncul dari tindakan
pada perbuatan baik telah menjadikan tindakan tersebut jauh lebih penting
daripada menjalankan ibadah atau membangun kehidupan rohani yang lebih baik.
Konsepnya adalah tidak perlu harus taat beribadah, juga tidak perlu terlihat terlalu
rohani di dalam dunia ini. Asalkan tetap berbuat baik maka sikap seperti itu
orang bisa saja melakukan perbuatan baik dengan tetap berdosa karena
umum demi terlihat memiliki kehidupan rohani yang mengasihi Allah.517 Selain
itu wujud mengasihi Allah juga sering diperlihatkan melalui cara menjalankan
514
Ibid, 138
515
Packer, Knowing God. Tuntunan Prakits Untuk Mengengal Allah (Yogyakarta: Andi
Offset, 2008), 150
516
Ibid.
517
Ibid, 151
3
ibadah yang sangat ketat. Pendapat ini saya dapatkan dari hasil wawancara kepada
beberapa mahasiswa.518
yang dilakukan secara khusyuk, penuh dengan aturan tata cara, taat kepada aturan-
seseorang, telah menjalankan ibadahnya dengan baik dan ketat sebagai ekspresi
segenap hati telah dilakukan dengan sebaik mungkin bila telah menjalankan
ibadah dengan baik dan mampu menjalankan hubungan pribadi melalui doa
segenap jiwa tercermin dari kehidupan mereka yang tidak emosional bahkan
antara mereka. Dengan segenap akal budi tampak melalui kesungguhan mereka di
kepada hal-hal yang bersifat agamawi. Itulah sebabnya Yesus melontarkan kritik
yang cukup tajam kepada kaum Farisi sewaktu mengajar mengenai bagaimana
518
Hasil Wawancara dengan mahasiswa Semester 1,3,5 tahun 2017
519
Hasil Wawancara dengan Ibu Dorce Sondopen (dosen STT Bethany), 22 Februari
2018 (diperbaharui).
4
hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh
upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah,
janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik
2). Berdasarkan ayat tersebut Yesus jelas tidak setuju dengan perilaku agamawi
yang dilakukan bukan dengan motivasi yang benar, tetapi semata-mata untuk
makhluk-Nya yang memiliki rasio, maka kebaikan Allah itu mengasumsikan satu
karakter kasih yang lebih tinggi, dan kasih ini dapat dibedakan lagi menurut objek
sendiri, atau untuk menyatakan dengan cara lain, Ia mengasihi dalam mereka Diri-
sama sekali kasih-Nya atas orang berdosa dalam keadaan mereka yang berdosa
sekarang ini.521 Pada saat yang sama juga Ia mengasihi orang percaya dengan
yang paling kaya dan penuh, dengan segala kepenuhan anugerah dan kemurahan-
menaruh perhatian pada kita dan kepentingan kita. Kasih Allah adalah agape
Hubungan antara sahabatlah yang harus merupakan ciri hubungan orang percaya
juga merupakan uraian tentang diri Allah. Kasih itu sabar dan murah hati, tidak
cemburu atau memegahkan diri, tidak sombong atau kasar; kasih itu tidak mencari
keuntungan diri sendiri, tidak pemarah atau menyimpan kesalahan orang; kasih
pekerjaan Tuhan dalam hal tenaga dan uang, dengan terlihat sungguh-sungguh
dapat diwujudkan dengan sebuah tindakan berbuat baik kepada orang lain,
523
Erickson, Teologi Kristen, vol. 1, (Malang: Gandum Mas, 1999), 380.
524
Ibid., 381.
6
perbuatan baik atau sikap beribadah, melainkan juga dalam hal memberi kepada
sikap hati yang benar di dalam pemberian kepada Allah. Dalam konsep itu, jemaat
diminta untuk memersembahkan korban terbaik kepada Allah, berupa uang dan
harta, sebagai benih pekerjaan Tuhan dengan satu keyakinan bahwa benih tersebut
akan kembali dituai tigapuluh, enampuluh, seratus bahkan berlipat kali ganda.
yang sangat besar berupa uang kolekte atau persembahan spontan, demi
mendapatkan hasil yang berlipat ganda pula. Orang yang memberi persembahan
terbesar atau terbanyak dianggap lebih mengasihi Allah dibanding orang lain yang
memberi sedikit. Demikian juga dalam hal perpuluhan. Seseorang yang dengan
525
Herlianto, Teologi Kemakmuran (Bandung: Yabina, 2006), 123
526
Ibid, 124
7
sesamanya. Mengasihi Allah adalah sebuah perintah dan ketentuan yang tidak
berlandaskan pada tata cara agama atau perilaku baik manusia. Sikap ekspresif di
dalam ibadah, perilaku baik terhadap sesama dan tindakan memberi untuk
pekerjaan Tuhan, bukanlah alat dari mengasihi Allah melainkan hasil dari ekspresi
mengasihi Allah.
Allah kepada bangsa Israel. Pada waktu itu, bangsa Israel dibawa keluar dari
Allah yang telah membebaskan mereka dari penindasan. Ketentuan tersebut tentu
saja memiliki hubungan langsung dengan apa yang telah Allah lakukan pada
mereka.
Sebelum keluar dari Mesir, bangsa Israel telah lama menjadi budak
untuk membangun kota-kota bagi Firaun. Mereka secara fisik tertindas dan
rohani bangsa yang terpilih ini tidak lagi mampu membangun hubungan dengan
Allah nenek moyang mereka. Maka dalam sebuah kesempatan pascakeluar dari
Mesir, untuk membangun kembali sebuah hubungan yang baru dengan Allah yang
menjadi pembebas itu, bangsa Israel menerima sebuah standar baku tentang
bangsa terpilih dan nilai-nilai apa yang harus ada di dalam diri mereka. 527 Salah
527
Chuck Missler, Learn The Bible in 24 Hours (Jakarta: Visi Media, 2006), 82.
8
satu aspek terpenting di dalam standar baku itu adalah mengasihi Allah dan hal
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap
yang langsung datang dari Allah dan tidak ada pilihan bagi siapapun kecuali
melaksanakannya. Dari ayat itu juga terlihat bahwa tindakan mengasihi Allah
diukur bukan dengan tata cara ibadah atau perbuatan baik ataupun pemberian,
segenap hati, segenap jiwa, dan segenap kekuatan dari orang-orang percaya.
Maksudnya ibadah, perbuatan baik ataupun pemberian dapat saja dilakukan tanpa
mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatannya. Namun sebaliknya,
jika seseorang percaya mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan
528
Ayat ini terkenal sebagai bagian dari confession of faith bangsa Israel. Dikenal sebagai
Shema Israel (Shema adalah bahasa Ibrani dari kata “dengarlah”). Shema adalah sebuah doa utama
bangsa Israel, dan menjadi doa yang pertama kali diajarkan bagi seorang anak Israel yang mulai
belajar. Shema merupakan nafas dari seorang Israel sejati sebagai pengakuan ketaatan terhadap
Allah yang esa dan kecintaan yang luar biasa kepada-Nya, bahkan dibela sampai mati. Boleh ada
allah yang lain tetapi bagi Israel hanya ada satu Allah dan Allah itu esa. Seorang Israel, ketika
mengucapkan shema, maka hal itu merupakan pengakuan iman (confession of faith) yang bukan
semata ucapan yang keluar dari mulut tetapi mengandung konsekuensi untuk menaati Allah dan
taat melakukan segala perintah-Nya sepanjang hidup. Sebagai sebuah pengakuan iman, shema
merupakan janji pribadi yang tetap setia kepada satu Allah. Orang Yahudi setidaknya membaca
doa ini dua kali sehari saat pagi hari menjelang fajar dan sesaat sebelum beranjak tidur. Demikian
juga saat menjelang kematian, seorang Yahudi memanjatkan doa shema Israel. Bagi seorang
Yahudi Orthodoks, mereka membaca setiap kalimat shema dengan hati-hati di dalam rumah
ibadah dan menutup mata dengan tangan kanan melambangkan penghayatan dan ketakutan akan
Tuhan yang adalah Allah itu. Terdapat tiga bagian doa yang sangat terpenting, yaitu Shema
(Ulangan 6:4-9), yang disebutkan sebagai pengakuan; Vehayah (Ulangan 11:13-21) , yang
terdapat di dalam mezuzah; dan Vahyomere (Bilangan 15:37-41), yang digunakan di tallit.
9
menjalankan ibadah yang disiplin atau radikal. Mengasihi Allah juga bukan
merupakan anjuran, tetapi merupakan sebuah ketentuan yang tidak bisa tidak
harus dilaksanakan. Juga bukanlah sebuah ibadah yang dibuat-buat seperti orang
Farisi lakukan. Dalam salah satu nasihat-Nya, Yesus pernah berkata, “Dan apabila
kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan
jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
orang Farisi dan ahli Taurat. Semua perilaku tersebut, jika lahir dari keinginan
untuk terlihat di depan orang lain, bukanlah ibadah yang sejati yang muncul
berusaha mengubah paradigma para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang
mengaku paham akan kitab Taurat (termasuk di dalamnya kitab imamat yang
memuat perintah untuk mengasihi Allah), bahwa kasih akan Allah tidak bisa
diukur dari perilaku agamawi seperti yang mereka terapkan selama ini. Yesus mau
hukum lain yang lebih penting di mana, bahkan kata Yesus, “bergantung seluruh
hukum Taurat dan kitab para Nabi” (Matius 22:40). Mengasihi Allah di dalam
Farisi yakini), melainkan diukur dalam standar Allah. Menurut Yesus, hukum
yang terutama itu terbagi dua. Satu yang dilandaskan kepada Allah dan satu yang
mengutip apa yang paling mereka ketahui selama ini, yakni ketentuan di dalam
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan
hukum yang kedua, yang sama dengan yang pertama, ialah “Kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri” (Markus 12:31). Tidak ada hukum lain yang
lebih utama dari pada kedua hukum ini (Markus 12:31). Penegasan Yesus
menganggap bahwa hukum Taurat jauh lebih penting dan terutama, seperti yang
selama itu mereka yakini dan ajarkan kepada masyarakat Israel. Bagi Yesus,
melaksanakan hukum Taurat tidak akan berarti apa-apa dan tidak membawa
perubahan jika orang yang melakukan itu tidak mengasihi Allah yang
memberikan hukum itu dan di saat yang sama tidak memerlihatkan hal itu di
bukanlah seperti apa yang orang pikirkan selama ini, termasuk di dalamnya apa
11
yang pernah dilakukan oleh orang Farisi, melainkan apa yang dikemukakan oleh
Yesus sendiri, berdasarkan empat faktor penting yakni, (1) dengan segenap hati;
(2) dengan segenap jiwa; (3) dengan segenap akal budi; dan (4) dengan segenap
kualitas dan kuantitas yang sama. Tentu saja muncul masalah karena setiap orang
mengasihi Allah dengan segenap hati, atau bagaimana mengasihi Allah dengan
segenap jiwa, atau dengan segenap akal budi, atau bagaimana mengasihi Allah
totalitas hidup, yaitu dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan
perintah-Nya dengan tekad yang bulat, bahwa kasih juga berarti menaruh
mengutamakan apa yang Tuhan kehendaki. Hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan
merangkum seluruh diri manusia, karena hidup manusia yang berlandaskan kasih
ditopang oleh hati, jiwa, akal budi dan juga kekuatan dirinya dalam hidup itu. Itu
manusia, perasaan serta keputusan hanya kepada Tuhan untuk dituntun dan
segala perkara nafsu keinginan kepada kehendak Tuhan sehingga segenap potensi
serta perasaan yang ada di dalam diri manusia menjadi sarana kehendak Tuhan.
“Dengan segenap akal budimu” berarti : akal budi yang juga adalah
pemberian Tuhan harus kita gunakan untuk memikirkan segala sesuatu yang
berkenan kepada Tuhan, bukan berfikir untuk mencari keuntungan diri sendiri.
menegakkan hal-hal yang dituntut oleh firman Tuhan serta membatasi hal-hal
dalam diri setiap orang percaya secara umum dan secara khusus di dalam diri para
Tuhan, apapun yang dilakukan dalam rangka pelayanan di dalam gereja, haruslah
Bukan berarti yang orang Farisi lakukan, bahwa mereka melayani karena
untuk melayani Tuhan bukan melayani manusia. Untuk itu pelayanan apapun,
Surabaya masih ada pandangan atau implementasi yang berbeda dalam hal itu.
yang menganggap bahwa apa yang telah dilakukannya adalah sebuah cerminan
kasih kepada Allah, sementara yang lain beranggapan bahwa kasih kepada Allah
yang ada di dalam dirinya jauh lebih baik daripada yang ada di dalam diri sesama
mahasiswa yang ada. Terlihat juga bahwa keempat aspek mengasihi Allah, yang
Yesus tuntut dan kehendaki adalah sejajar dan serentak, tetapi dipahami secara
Allah dengan segenap hati adalah jauh lebih penting dari tiga aspek lainnya.
memerlihatkannya dengan berbuat baik kepada sesama atau melalui respon aktif
waktu ataupun uang, telah merefleksikan kasih kepada Allah sesuai dengan yang
pendidikan yang berbeda, keluarga yang berbeda, umur yang berbeda, asal gereja
529
Sumber dari dokumen wawancara dan dokumen pendaftaran seleksi masuk STT
Bethany.
14
mahasiswa STT Bethany adalah berbeda-beda, baik dari sisi kualitas maupun
Aspek-aspek mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan
seperti tertulis dalam Markus 12:30. Penelitian ini juga berusaha mengungkap hal-
hal dominan apa saja yang membentuk perilaku para mahasiswa STT Bethany
Identifikasi Masalah
bahwa masih ada pandangan atau implementasi yang berbeda dalam hal
mengasihi Allah dalam Markus 12: 30. Ada mahasiswa yang menganggap
apa yang telah dilakukannya adalah sebuah cerminan kasih kepada Allah,
sementara yang lain beranggapan bahwa kasih kepada Allah yang ada di
dalam dirinya jauh lebih baik daripada yang ada di dalam diri sesama
15
mahasiswa yang ada. Terlihat juga bahwa keempat aspek mengasihi Allah,
yang Yesus tuntut dan kehendaki adalah sejajar dan serentak, tetapi dipahami
mengasihi Allah dengan segenap hati adalah jauh lebih penting dari tiga aspek
waktu ataupun uang, telah merefleksikan kasih kepada Allah sesuai dengan
Allah dalam Markus 12: 30, didapati pula implementasi tentang adanya
cukup menekankan satu aspek yang dianggap lebih penting dari aspek-aspek
Allah dengan segenap hati adalah jauh lebih penting dari tiga aspek lainnya.
waktu ataupun uang, telah merefleksikan kasih kepada Allah sesuai dengan
muncul pertanyaan sebagai berikut: Dari empat aspek mengasihi Allah dalam
3. Didapati kenyataan bahwa Mahasiswa STT Bethany berasal dari berbagai latar
belakang yang berbeda-beda. Mereka berasal dari tempat yang berbeda, latar
berbeda, asal gereja yang berbeda.530 Besar kemungkinan latar belakang itu
dimaksud dalam Markus 12: 30. Setelah belajar di STT Bethany semestinya
mereka mengasihi Allah secara benar dalam hidup sehari-hari dan pelayanan
muncul pertanyaan sebagai berikut: Dari aspek latar belakang mahasiswa STT
Batasan Masalah
530
Sumber dari dokumen wawancara dan dokumen pendaftaran seleksi masuk STT
Bethany.
17
bahwa masih ada pandangan atau implementasi yang berbeda dalam hal
mengasihi Allah dalam Markus 12: 30. Ada mahasiswa yang menganggap
apa yang telah dilakukannya adalah sebuah cerminan kasih kepada Allah,
sementara yang lain beranggapan bahwa kasih kepada Allah yang ada di
dalam dirinya jauh lebih baik daripada yang ada di dalam diri sesama
mahasiswa yang ada. Terlihat juga bahwa keempat aspek mengasihi Allah,
yang Yesus tuntut dan kehendaki adalah sejajar dan serentak, tetapi dipahami
mengasihi Allah dengan segenap hati adalah jauh lebih penting dari tiga aspek
waktu ataupun uang, telah merefleksikan kasih kepada Allah sesuai dengan
Allah dalam Markus 12: 30, didapati pula implementasi tentang adanya
cukup menekankan satu aspek yang dianggap lebih penting dari aspek-aspek
Allah dengan segenap hati adalah jauh lebih penting dari tiga aspek lainnya.
waktu ataupun uang, telah merefleksikan kasih kepada Allah sesuai dengan
muncul pertanyaan sebagai berikut: Dari empat aspek mengasihi Allah dalam
3. Didapati kenyataan bahwa Mahasiswa STT Bethany berasal dari berbagai latar
belakang yang berbeda-beda. Mereka berasal dari tempat yang berbeda, latar
berbeda, asal gereja yang berbeda.531 Besar kemungkinan latar belakang itu
531
Sumber dari dokumen wawancara dan dokumen pendaftaran seleksi masuk STT
Bethany.
19
dimaksud dalam Markus 12: 30. Setelah belajar di STT Bethany semestinya
mereka mengasihi Allah secara benar dalam hidup sehari-hari dan pelayanan
muncul pertanyaan sebagai berikut: Dari aspek latar belakang mahasiswa STT
Rumusan Masalah
2. Dari empat aspek kasih Allah dalam Markus 12: 30 itu aspek manakah yang
3. Dari aspek latar belakang mahasiswa STT Bethany Surabaya, aspek manakah
30?
Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
20
2. Untuk memeroleh informasi, dari empat aspek mengasihi Allah dalam Markus
30?
Kepentingan Penelitian
Kepentingan Teoritis
benar.
Kepentingan Praktis
Pertama, hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi para hamba
Markus 12:30
Ketiga, hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi para hamba
Markus 12:30.
Keempat, hasil penelitian ini dapat menjadi pegangan bagi gereja lokal
Kajian Teoritis
Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi, dan
532
Albertus Sujoko, Identitas Yesus dan Misteri Manusia: Ulasan Tema-tema Teologi
Moral Fundamental (Yogyakarta: Kanisius, 2009) 388.
22
manusia pertama-tama tidak mengalami kasih dan kebaikan
23
24
merupakan yang paling besar. Hal ini dicatat oleh Rasul Paulus
533
Allah adalah kasih artinya: (1) Kesimpulan dari sudut pandang orang percaya terhadap
seluruh pernyataan yang dipaparkan dalam Firman Allah, bukan merupakan definisi abstrak. (2)
Kebenaran yang utuh sejauh kita menekankan sisi orang Kristen. Kebenaran itu adalah kekudusan
Allah menemukan ekspresinya dalam segala sesuatu yang Ia katakan dan perbuat. Maka pernyatan
Allah adalah kasih berarti kasih menemukan ekspresinya dalam segala sesuatu yang Ia katakan dan
perbuat. J.I. Packer, Tuntutan Praktis untuk Mengenal Allah (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 2002),
144-149.
534
William Chang, Menggali Butir-Butir Keutamaan (Yogyakarta: Kanisius, 2006), 91.
25
sesama dan diri sendiri, hukum yang paling utama dan pertama
masuk lebih dalam pada refleksi dan ulasan tentang apa artinya
mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi, marilah
535
Ibid., 387.
536
_, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
26
seorang kaya yang lekat dan cinta dengan harta bendanya (kasih
netral.
dialaminya. Sebut saja Max Scheler dan Dame Jane Iris Murdoch.
obyek yang sifatnya obyektif sejauh atau dalam arti bila kita
537
Menurut Max Scheler, persona bukanlah “obyek” apalagi “benda,” melainkan
substansi individual kesatuan segala sikap yang dialami, yang tidak dikenal dan tidak ditangkap
dalam “pengetahuan,” yang dilaksanakan oleh makhluk itu. Lih. Franz Magnis-Suseno, Etika
Abad Kedua Puluh, 12 Teks Kunci, cet-2 (Yogyakarta: Kanisius, 2011), hlm. 20, 31-32
538
Ibid.,137, 155
28
pada diri sendiri dan sesama (Yoh. 13:34; 1 Kor. 13:1). 539 Term
doad dan ra’ya yang berarti kasih asmara dan obyeknya adalah
539
Gerald O’Collins dan Edward G. Farrugia, “Kasih,” dalam Kamus Teologi, terj. I.
Suharyo, cet-9 (Yogya-karta: Kanisius, 2006)
540
O’Collins dan Farrugia, “Eros” dalam Kamus Teologi ; Sujoko, Identitas Yesus
dan Misteri Manusia, hlm. 386.
29
khavav (Ul. 33:3), agav (Yer. 4:30, para pencinta), dan rakham
ini perlu dikritisi dan dikaji ulang. Bahwa sebenarnya ada pula
atau philieo adalah pilihan lain ganti agapaô yang berarti cinta
antara sahabat atau saudara yang sangat akrab (Yoh. 11:3, 36;
dasar cinta kita kepada Allah dan sesama (mis . Yoh. 15:12-17; 1
Yoh. 4:16; 1 Kor. 13). Di samping itu, kata ini pun sering dipakai
dirinya sendiri. Orang yang menghidupi cinta kasih jenis ini akan
nafsu, sejajar dengan eros dalam arti cinta jasmaniah ). 548 Ketiga,
cinta kasih yang tidak egoistik dan selalu terarah pada kebaikan
548
Chang, Menggali Butir-Butir Keutamaan, hlm. 84
33
devotionis.549
Mengasihi Allah
Dia ada, namun bukan berarti Dia sama sekali tak tampak bagi
berikut ini: “ Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi
Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah
549
Rm. Albertus Sujoko, Identitas Yesus dan Misteri Manusia, hlm. 385-386
34
550
A. Heuken, “Cintakasih,” dalam Ensiklopedi Gereja, Vol. 1 (A-G) (Jakarta: Cipta
Loka Caraka, 1991) 200.
551
Bagian ini dapat dibadingkan dalam DCE, no. 17 § 1.
35
termulia.554
552
A. Heuken, Ensiklopedi Gereja, hlm. 201
553
Chang, Menggali Butir-Butir Keutamaan, hlm. 94
554
A. Heuken, Ensiklopedi Gereja, hlm. 201.
36
para nabi (Allah yang masih bersifat impersonal), 556 maka pada
personal).
Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dia
Bapa..... Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku.” 557 Dengan
“Allah adalah kasih” (1 Yoh. 4:8). Kasih yang membuka mata hati
Allah.558
hidup).559
karena gelar ini muncul lima kali dalam Injil Markus. Pandangan
oleh keempat Injil. Istilah ini memiliki makna mesianik. Para bapa
560
Guthrie, Pengantar Perjanjian Baru, Volume 1,(Surabaya: Momentum, 2008), 45
561
Guthrie, Pengantar Perjanjian Baru, Volume 1, (Surabaya: Momentum, 2008), 45.
562
Michael Keene, Yesus, (Yogyakarta: Kanisius, 2007), 98
563
Welly Pandensolang, Kristologi Kristen (Jakarta: YAI Press, 2009), 147
40
berinkarnasi.564
Daniel. Dengan kata lain, gelar Anak Manusia yang dipakai oleh
supranatural yang turun dari sorga, yaitu Kristus sendiri. 565 Figur
ini adalah figur yang luar biasa, ilahi dan abadi, yang telah ada
564
Guthrie, Pengantar, 46
565
Pandensolang, Kristologi, 149.
566
Keene, Yesus, 100
41
secara moral.
567
Guthrie, Pengantar, 46.
568
Henry C. Thiessen, Teologi Sistematika (Malang: Gandum Mas, 2008), 325.
569
Guthrie, Pengantar, 47.
42
berikut.
570
Keene, Yesus, 68-69
43
Kewajiban perkawinan ipar ini diatur di dalam hukum Musa seperti tertulis dalam Ulangan
571
25:5-9. Tujuannya adalah untuk melanjutkan keturunan dari orang pertama yang telah menjadi
suami wanita yang telah ditinggal mati oleh suaminya. Musa memberikan hukum ini dengan
konsekuensi moral, jiwa saudara dari suami wanita ini tidak bersedia mengambilnya sebagai isteri,
maka dirinya akan dipermalukan di depan umum dengan cara menanggalkan kasutnya. Peristiwa
semacam ini menjadi semacam aib turun temurun yang terus dikenang di dalam masyarakat.
45
572
Matthew Henry, Injil Markus (Surabaya: Momentum, 2007), 271.
46
573
Ibid., 272-273.
574
Ibid., 273
47
konteks keagamaan Yahudi pada masa itu. Sang ahli Taurat itu
mata untuk menguji dan menjebak Yesus. Ahli Taurat ini terlihat
ingi belajar dan mengenal Yesus lebih jauh lagi. 575 Apa yang
575
Ibid., 276
576
Dr. M.H. Bolkesten, Kerajaan Yang Terselubung (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999),
246.
48
dipatuhi. Pada waktu ahli Taurat ini bertanya tentang yang paling
577
Rabi Hillel, seorang Rabi Yahudi mengatakan, “Sesuatu yang kamu tidak kehendaki
diberlakukan kepada dirimu, janganlah pula diberlakukan kepada orang lain. Itulah isi seluruh
Taurat. Hal-hal yang lain itu hanya merupakan keterangan belaka”. Seperti dikutip dari Strack-
Billerbeck I, 900 oleh Bolkestein dalam Kerajaan Yang Terselubung (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1999), 246.
578
Bolkestein, Kerajaan, 246.
579
Kenneth L. Baker (Ed.), NIV Study Bible (Grand Rapids,Michigan: Zondervan, 2002),
1551.
49
kepada Yesus.
Shema Israel
dari kata Ibrani pembukaan ayat kitab suci dalam hukum Musa
חֽד
ָ א
ֶ יְה ָ֥וה׀, ( š®ma± yi´®r¹°¢l y®hw¹h °§lohênû y®hw¹h °eµ¹¼)
“Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu
580
Ulangan 6:4-9 ditambah dengan dua ayat singkat di dalam Taurat Musa yaitu Ulangan
11:13-21 dan Bilangan 15:37-41 merupakan doa wajib Israel yang dikenal dengan nama Shema’.
Versi singkat dari doa tersebut adala Ulangan 6:4.
581
John Joseph Owens, Analytical Key to the Old Testament (Grand Rapids, Michigan:
Baker Books, 1989), 782.
582
Welly Pandensolang, Gramatika dan Sintaksis Bahasa Ibrani Perjanjian Lama (Jakarta:
YAI Press, 2009), 47-48.
583
Bolkestein, Kerajaan, 247.
584
Eliezer Segal, Judaism The e-book (tp, tt), 263.
52
bagi satu bangsa yang telah dipilih dan dipanggil dan dibebaskan
oleh-Nya. 585
terletak pada bagian atas dan mana yang terbawah atau mana
585
Bolkestein, Kerajaan, 247.
586
Norman Lamm, The Shema – Sprituality and Law in Judaism (Philadelphia: The
Jewish Publication Society, 2002), 6.
53
terhadap Allah.
587
Para pengajar Yahudi di zaman Yesus kerapkali diminta untuk meringkas hukum dalam
suatu pernyataan yang singkat. Hillel misalnya, meringkas hukum dengan cara seperti Yesus
ajarkan dengan mengatakan, “ Segala sesuatu yang kamu orang perbuat kepadamu, perbuatlah
demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Rangkuman
Yesus mengenai hukum mencakup dua perintah yang menganjurkan kasih kepada Allah (Ulangan
6:5) dan kasih kepada sesama (Imamat 19:18). Lihat selengkapnya dalam DianeBergant, CSA dan
Robert J. Karris, OFM, dalam Tafsir Alkitab Perjanjian Baru (Yogyakarta: Kanisius, 2002), 67.
588
Diane Bergant, dan Robert J. Karris, Tafsir Alkitab Perjanjian Baru (Yogyakarta:
Kanisius, 2002), 67-68.
54
Henry, bahwa tidak ada perintah Allah yang kecil sebab semua
Allah, dan itu harus dilakukan dengan segenap hati, jiwa, akal
589
Henry, Injil Markus, 276.
Matius memberikan penjelasan yang sama dengan Markus tentang hukum tersebut. Di
590
dalam Matius 22:40, “Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan Kitab Para
Nabi.”
55
kepada Israel sejak dari zaman Musa (Ula. 6:5 dan Im. 19:18). Ia
591
Henry, Injil Markus, 279.
592
Diane Bergant, CSA dan Robert J. Karris, OFM, Tafsir Alkitab Perjanjian Baru
(Yogyakarta: Kanisius, 2002), 105.
56
θεόν σου ἐξ ὅλης τῆς καρδίας σου καὶ ἐξ ὅλης τῆς ψυχῆς σου καὶ
593
Hukum yang kedua ini merujuk langsung dari Imamat 18:19 di dalamnya tertulis
perintah untuk mengasihi sesame manusia seperti diri sendiri.
57
Samaria yang baik hati di mana ahli Taurat yang datang pada
594
Herbert W. Basser, Studies in Exegesis (Leiden: Brill, 2002), 67.
595
Ibid.
596
Bolkestein, Kerajaan, 245.
597
Culpepper, Smyth and Helwys, 420.
58
kata tersebut berarti akal budi. Yesus memandang hal itu sangat
598
Marten J.J. Menken dan Steve Moyse, Deuteronomy in The New Testament (London:
T&T Clark International, tt), 41.
599
Charles F. Pfeiffer dan Everett F. Harrison (Ed.), The Wycliffe Bible Commentary
(Malang: Gandum Mas, 2001), 189.
59
mengasihi Allah?
pasti.602
sonship).604
William Lane, The Gospel According to Mark. The New International Commentary on
604
the New Testament. (Grand Rapids, Michigan: Wm.B. Eerdmans, 1974), 433-35.
61
love with his people. In the covenant God gives himself totally in
utama yang ada di dalam diri manusia yakni hati, jiwa, akal budi,
dan kekuatan.
(1) Pengertian dasar dan penggunaan dalam PB. Ἐκ (ἐξ sebelum vokal) adalah
preposisi yang mengatur bentuk genitif. ἐξ memiliki arti spasial fundamental dan
menunjukkan jalan keluar, baik dari bagian dalam sebuah objek, tempat, atau dari
sesuatu hal pada umumnya. Seperti di Yunani klasik juga dalam PB, banyak non
spasial yang dikaitkan dengan ἐκ, temporal dan figuratif, yang mempunyai arti
645 peristiwa. ἐξ muncul 915 kali dalam PB, di mana 336 kali dalam tulisan
Yohanes; (2) Penggunaan dalam arti lokal. ἐξ dengan arti lokal sering
dihubungkan dengan kata kerja gerakan (βαίνω, ἔρχομαι, ἥκω, φεύγω, χωρίζω),
memanggil (καλέω), atau pembebasan (σῴζω, ῥύομαι). Dalam sebuah cara yang
63
berbeda dari bahasa Dengan cara yang berbeda dari rasa bahasa diri sendiri, kata
ἐξ juga dapat menjawab pertanyaan: Dimana? Jadi ἐξ δεξιῶν (Mrk. 10:37, 40)
makna temporal (sejak, dari waktu) muncul dalam berbagai ekspresi, misalnya ἐκ
νεότητος (Mrk.10:20 paralel dengan Kis. 26: 4), ἐξ ἀρχῆς (Yoh. 6:64; 16:4), dan
sebagainya; (4) Penggunaan figuratif (kiasan) dari ἐκ berasal dari arti dasar lokal.
Hal ini terbentuk dalam berbagai arah, yang sering saling melengkapi.
Penggunaannya dapat dibagi dalam beberapa bentuk, yaitu secara kausal, modal,
asli, keturunan, dan secara partitif; (5) Kegunaan lain: Frase dengan ἐξ
menggantikan subjektif genitif di dalam PB (Yoh. 3:25; 2 Kor. 8:7) dan genitif
harga atau nilai (Mat. 20:2; Kis. 1:18). ἐξ juga digunakan untuk menunjukkan
bahan dari sesuatu yang dibuat (Mat. 27:29; Yoh. 19: 2; 1 Kor. 15:47) dan juga
Kata kedua ὅλης adalah kata sifat genitif feminin tunggal yang artinya
“seluruh”608 yang berasal dari akar kata ὅλος. Kata ὅλος berarti "utuh,"
"lengkap,", “penuh,” "tak terbagi". Dalam PB digunakan dengan kata benda untuk
menunjukkan totalitas mereka (Kis. 21:30; Mat. 5:29-30; Luk. 11:36). kata ὅλος
kontras antara penyembuhan seluruh pria dan seorang anggota (oleh sunat) tetapi
lebih luas untuk penyembuhan seluruh makhluk (lih. Yoh. 13:10). Intinya hampir
sama dengan Markus 12:30: tuntutan perintah utama yang mendedikasikan diri
segalanya karena jika tidak, akan benar-benar dilemparkan ke neraka (Mat. 5: 29-
30), dan juga adalah nasihat positif untuk melihat integritas seluruh orang (Mat.
6:22-23), karena hanya mereka yang melayani Tuhan dalam totalitas ini dapat
Kata ketiga καρδίας berasal dari akar kata καρδία adalah kata benda
feminin genitif tunggal yang artinya “hati”. Καρδία ditemukan dalam semua
tulisan PB kecuali Titus, Filemon, 2-3 Yohanes, dan Yudas. 157 peristiwa secara
luas didistribusikan sejauh bahwa itu tidak disukai secara khusus oleh penulis
tertentu (ada dominasi tertentu dalam tulisan-tulisan Lukas: Injil Lukas memiliki
καρδία pada dasarnya ditentukan oleh PL. Dalam khotbah mengenai Kerajaan
Allah, Yesus membahas hati manusia: Firman Allah ditaburkan dalam hati (Mat.
13:19; Luk. 8:12, 15). Keputusan untuk atau terhadap iman terjadi di dalam hati
(Mrk. 11:23; Mat. 13:15b; Luk. 24:25); dalam hati, keras kepala seseorang
terhadap Allah ditunjukkan (Mrk. 3:5; 6:52; 8:17; Mat. 13:15a). Ketika tindakan
seseorang tidak lagi datang dari hati, dan ketika pikiran, ucapan, dan aktivitas
bercabang, maka semuanya itu adalah munafik (Mrk. 7:1-23; Luk. 12:1, 56).
orang Farisi (Mat. 6:1-8, 16-24; 7:15-23). Terhadap kemunafikan ini Yesus
menuntut kesatuan hati, ucapan, dan perbuatan (Mat.12:34; Luk. 6:45). Dalam hal
dan kebohongan. Pertanyaan tentang perintah terbesar dijawab oleh Yesus dengan
mengacu pada Ulangan 6:5 (Mrk. 12:30) Meskipun tidak ada Injil yang setuju
persis dengan tradisi LXX, mereka semua setuju dengan LXX yang mengatakan
bahwa orang harus mengasihi Allah "dengan semua hati" dan menempatkan
permintaan ini dengan tegas di awal. Ketergantungan pesan Yesus pada tampilan
PL terhadap hati manusia semakin jelas: individu yang wajib mengasihi Allah dari
menjaga perintah dari ajaran ini serta menolak semua allah dan tuhan lain dan
tidak memiliki dewa atau tuhan kecuali satu Allah dan Tuhan, maka ia telah
menyatakan perang terhadap allah lain tanpa perjanjian. Oleh karena itu, setiap
orang percaya datang ke dalam rahmat baptisan, menyangkal semua dewa dan
tuhan lain, lalu mengakui satu-satunya Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.612
bahwa kata ini merujuk pada pengertian pusat kendali 614 dari
610
H. R. Balz dan G. Schneider, Exegetical Dictionary of the New Testament I, 249-251.
611
Origen dari Alexandria adalah seorang penafsir yang berpengaruh, sekaligus seorang
teolog sistematis. Dia dikutuk karena menjaga praeksistensi jiwa sementara konon menyangkal
kebangkitan tubuh. Karya-karya penafsirannya berfokus pada makna spiritual dari teks.
612
ACCS Introduction and bibliographic information (Downers Grove, Ill.: InterVarsity
Press, 2005).
613
W.E. Vine, Vine’s Expository Dictionary of Old and New Testament Word (Nashville:
Thomas Nelson Publishers, 1997), 536.
614
John F. Walvoord dan Roy B. Zuck (Ed.), The Bible Knowledge Commentary. An
Exposition of the Scriptures by Dallas Seminary Faculty (United States: SP Publication Inc. 1983),
164.
66
dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman
seat of love.”616
615
Chharles F. Pfeiffer dan Everett F. Harrison, The Wycliffe Bible Commentary
Volume 2 (Malang: Gandum Mas, 2005).
616
Merril F. Unger, The New Unger’s Bible Dictionary (Chicago: Moody Press, 1966), 745-746.
67
kasih, maka ekspresi dari kasih itu tidak hanya mewarnai hati,
rohani.
hati haruslah dengan hati yang benar-benar terisi bukan oleh hal-
619
Willard, Renovation of The Heart, (Surabaya: Momentum, 2005), 41.
620
Paul J. Achtemeir (Ed.), Harper Collins Bible Dictionary (New York: Harper Collins
Publisher, 1996), 407-408.
70
35.621
Kata ψυχῆς berasal dari kata ψυχή adalah kata benda feminin genitif
tunggal yang berarti “jiwa”, “hidup”. 622 Di antara istilah antropologi, ψυχή dalam
PB tidak sering digunakan (hanya103 kali). Kata ψυχή tidak digunakan di Galatia,
621
Vine, Vine’s Expository Dictionary of Old and New Testament Word (Nashville:
Thomas Nelson Publishers, 1997), 1067.
622
T. Friberg, B. Friberg, & N. F. Miller, Analytical lexicon of the Greek New Testament
Vol. 4 (Grand Rapids, Michigan: Baker Books, 2000), 414.
71
Filemon, 2 Tesalonika, Surat-surat Pastoral, atau 2 John; kata ini relatif sering
terjadi dalam Injil Sinoptik dan Kisah Para Rasul (53 kali). 623 Dalam Markus
12:30, tuntutan kasih harus dengan semua psycheÒÄ; Kata ini dekat dengan
kekuatan kehendak dalam konteks ini (lih. Mat. 22:37). 624 Menurut catatan Vine,
jiwa adalah nafas hidup, sebuah bentuk kehidupan dari manusia (human being)
keseluruhan, seringkali jiwa dianggap sebagai orang itu sendiri. Jiwa merupaan
bagian diri yang terdalam yang berkenaan dengan pengoperasian berbagai hal
secara keseluruhan.627 Jelaslah bahwa manusia memiliki jiwa karena melalui jiwa
penolakan.628
623
H. R. Balz dan G. Schneider, Exegetical Dictionary of the New Testament I, 501.
624
Geoffrey W. bromiley, Theological Dictionary of the New Testament, 1349.
625
Vine, Vine’s Expository Dictionary of Old and New Testament Word (Nashville:
Thomas Nelson Publishers, 1997), 1067.
626
Willard, Renovation of The Heart, 53.
627
Ibid.
628
Unger, The New Unger’s Bible Dictionary (Chicago: Moody Press, 1966), 1212.
72
disandarkan pada Allah adalah jiwa yang bebas dari dosa, jiwa
tepat.
Kata διανοίας berasal dari akar kata διάνοια adalah kata benda feminin
genitif tunggal yang artinya “akal budi”. Kata διάνοια berarti kemampuan
73
konteks Markus 12:30, kata διανοίας sebagai pusat persepsi dan pemikiran yaitu
adalah lambing kesadaran moral seseorang. Contohnya, salah satu tulisan Paulus
tentang ciri orang kafir yang tidak percaya memiliki “pengertiannya yang gelap,
jauh dari hidup persekutuan dengan Allah” (Ef. 4:18). Ketika seseorang mencintai
Allah dengan seluruh pikirannya, maka tidak ada kebingungan oran gitu tentang
berlangsung disekelilingnya karena akal budi adalah tempat bagi cara pandang
manusia.632 Pendapat tersebut menegaskan bahwa akal budi adalah sebuah tempat
bagi cara berpikir atau cara pandang manusia. Persoalan menjadi rumit manakala
cara berpikir tersebut dibentuk bukan saja oleh kebenaran dan terang firman
tersebut dikemukakan dengan tegas oleh Veith yang menyimpulkan bahwa saat
ini banyak orang Kristen yang berbalik dari iman mereka setelah memasuki
629
W. Arndt, F. W. Danker, dan W. Bauer, (2000). A Greek-English Lexicon of the New
Testament and other Early Christian Literature (Chicago: University of Chicago Press, 2000),
234.
630
T. Friberg, B. Friberg, dan N. F. Miller, Analytical Lexicon of the Greek New
Testament Vol. 4, 111.
631
Culpepper, Smyth and Helwys Bible Commentary: Mark.(Georgia: Smyth & Helwys
Publishing: 2007), 421.
632
Achtemeir, Harper Collins Bible, 686.
74
perguruan tinggi. Banyak orang Kristen mulai berpikir bahwa keyakinan mereka
kontemporer yang baru mereka dapatkan. Maka yang terjadi adalah munculnya
usaha untuk melakukan kompromi terhadap hal-hal yang seharusnya tidak boleh
ide-ide yang dianggap bertentangan dengan Alkitab, maka dikatakan Alkitab pasti
salah dan pengetahuan yang benar.633 Oleh sebab itu, apapun yang dipikirkan dan
mengemukakan bahwa Alkitab adalah kriteria tertinggi untuk menilai sebuah cara
pandang Kristen. Cara pandang tersebut menuntun pada kehidupan dan bukan
diperbaiki dan dibentuk oleh Alkitab dalam tuntunan Roh Kudus, kita akan
633
Veith, Loving God With All Your Mind. Thinking as a Christian in the Postmoderm
World (Wheaton: Crossway Book, 2003), 41-42.
634
Ibid.
mencari tahu apa yang berkenan kepada Roh Tuhan dan mampu
637
Dennis F. Kinlaw, The Mind of Christ (Yogyakarta: ANDI, 1998), 101.
77
Kata ἰσχύος berasal dari akar kata ἰσχύς adalah kata benda feminin genitif
tunggal yang artinya “kekuatan”. Dalam Markus 12:30, kata ἰσχύος mengacu pada
kemampuan manusia. Semua orang harus fokus kepada Tuhan. Kekuatan Tuhan
adalah dasar dari kekuatan orang-orang Kristen (Ef. 6:10). Penghakiman akan
memiliki kekuatan untuk melakukan apa yang tidak dapat dilakukan manusia
(Luk. 12:4-5). Namun kekuatan ini diajukan atas nama pelayanan Kristen juga (1
Ptr. 4:11). Hal ini dianggap berasal dari Allah dan Kristus dalam doksologi
kesatuan dari tiga bagian dalam mengasihi seseorang dengan seluruh keberadaan
diri. Gregorius dari Nyssa menyatakan bahwa manusia terdiri dalam kesatuan tiga
bagian. Setiap orang percaya diajarkan oleh rasul, seperti yang dikatakan kepada
jemaat Efesus, untuk berdoa bagi mereka sehingga anugerah lengkap “tubuh, jiwa,
dan roh” dapat dipertahankan sampai pada kedatangan Tuhan. Menurut Gregorius,
“tubuh” mengarah pada bagian gizi, “jiwa” untuk bagian vital, dan “roh” untuk
dimensi intelektif. Dengan cara ini Tuhan memerintahkan penulis kitab Injil
638
Geoffrey W. Bromiley, Theological Dictionary of the New Testament, 379.
78
bahwa perintah mengasihi Allah harus dilakukan dengan segenap hati, jiwa, dan
akal budi. Frase “dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan” mencakup
seluruh hidup manusia: hati “jasmani”, akal budi sebagai sifat intelektual dan
639
ACCS Introduction and bibliographic information (Downers Grove, Ill.: InterVarsity
Press, 2005).
640
Culpepper, Smyth and Helwys,421
641
Veith, Loving God,149
79
20,
tubuhmu.!”
bait Allah, tempat di mana Roh Kudus berdiam. Oleh karena itu,
yang jahat.
81
di dalam Allah”.
karena tubuh itu sendiri telah ditebus dan tidak lagi menjadi
642
Willard, Renovation of The Heart, 257-261.
82
Kerangka Berpikir
Markus 12:30
rendah.
melakukan hal yang sama dengan hati, jiwa, akal budi, kekuatan.
85
dalam hal ini hati, jiwa, akal budi dan kekuatan, akan
bagiannya masing-masing.
Perumusan Hipotesis
643
Harianto GP, Studi Eksplanatori-Konfirmatori Ajaran Kitab 1 Samuel 1-9 Tentang
Prinsip Panggilan Pelayan Tuhan Di antara Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Bethany
Surabaya, Disertasi (Semarang: Sekolah Tinggi Theologia Baptis Indonesia 2012), 244.
644
Ibid, 245.
86
METODOLOGI PENELITIAN
dipakai dalam penelitian, yakni meliputi: Tempat dan Waktu Penelitian, Metode
Tempat atau lokasi penelitian adalah Kampus STT Bethany Surabaya yang
beralamat di Jl. Manyar Rejo II/36-38 Surabaya. Waktu penelitian selama dua
2018, sedangkan pengambilan data pada minggu ke-2 bulan April 2018.
Allah, masalah yang dihadapi adalah menetapkan variabel dan indikator mana di
dalam model yang merupakan variabel bebas dan mana variabel ketergantungan.
645
Sasmoko, Penelitian Eksplanatori dan Konfimatori (Neuroresearch) (UKIP Sorong,
2011), 316.
87
88
disusun berdasarkan teori atau hipotesis yang benar, artinya disusun berdasarkan
system, dan variabel ini tidak dapat ditetapkan sebagai variabel pemula yang
memberi efek kepada variabel lain. Dan secara khusus, variabel ini tidak dapat
sisa/error.647
Metode Penelitian
pendidikan.648
dan analisis data untuk menguji hipotesis yang ditetapkan. 649 Penelitian
yang akan datang. Menjelaskan berarti menerangkan mengapa terjadi atau apa yag
646
Ibid., 317.
647
Sasmoko, Penelitian Eksplanatori dan Konfimatori, 317.
648
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2009), 3.
649
Andreas Subagyo, Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif (Bandung: Kalam Hiup,
2004), 5.
89
akan terjadi. Jadi menjelaskan itu menunjukkan penyebab dari peristiwa (terjadi)
atau menunjukkan akbat dari terjadinya peristiwa itu. Oleh karena itu, metode
penelitian ini disebut bersifat eksplanatori, karena dalam proses penelitian ingin
(kajian teoritis atau telaah teologis) tersebut merupakan hasil studi dari
650
Masri Singarimbun,“Metode dan Proses Penelitian”, dalam Metode Penelitian Survai,
editor: Masri Singarimbun & Sofian Effendi (Jakarta: LP3ES, 1995), 4.
651
Sasmoko, Penelitian Eksplanatori dan Konfirmatori (Jakarta: UKIP Sorong dan PT
Media Plus, 2011), 35 mengatakan model adalah suatu bangunan teoris atas kerangka kerja analitis
yang didasarkan atas seperangkat proposisi. Kata kunci model adalah “merangkai atau menata”.
Model kausal mengarahkan pada “merangkai” yang bersifat sebab akibat.
90
adalah menetapkan variaber atau indikator mana di dalam model yang merupakan
Exogenous Variabel
X1
X2 Endogenous Variabel
Y
X
X3
X4
L1 - L5
Moderator Variabel
Gambar 3.1.
Banggai; 11 = Papua)
L5 : Latar Belakang Status asal keluarga (1 = dari keluarga hamba Tuhan; 2= dari
Populasi
penelitian653 atau jumlah keseluruhan dari unit analisa yang cirri-cirinya akan di
duga.654 Bersangkutan di atas, maka dalam penelitian ini, populasi yang digunakan
652
Sasmoko, Metode Penelitian (Jakarta: ITKI, 2006), 134.
653
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), 130.
654
Ida Bagoes Mantra dan Kasto, “Penentuan Sampel” dalam Metode Penelitian Survei
(Masri Singarimbun dan Sofian Effendi: Jakarta: LP3ES, 1995), 152.
92
kelompok atau individu yang mempunyai karakteristik dan memiliki erat dengan
maka untuk mendapatkan data yang valid peneliti mengambil semua mahasiswa
yang ada sebagai populasi. Hal yang demikian, menurut Sasmoko adalah
655
Sasmoko, Metode Penelitian Pengukuran dan Analisis Data” (Jakarta: STT Harvest,
2005), 62.
93
alat (kuesioner), baik alat yang sudah ada (yang semula tidak khusus dibuat untuk
keperluan tersebut), apapun yang sengaja dibuat untuk keperluan yang khusus itu.
yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan
hipotesis.657Dalam penelitian ini hanya mempunyai satu set angket yaitu untuk
antara Mahasiswa STT Bethany” (Y). Angket yang digunakan dalam penelitian
alam maupun sosial yang diamati.659 Instrumen ini digunakan untuk mengukur dan
Skala yang digunakan untuk mengukur data adalah Skala Likert. Skala
Likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
656
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metode Teknik (Bandung:
Tarsito, 1994), 162.
657
Nazir, Metode Penelitian, 2013.
658
Sasmoko, Metode Penelitian Pengukuran dan Analisis Data, 80.
659
Iskandar, 78; Sugiyono, 102. Kualitas instrument berkaitan dengan skala pengukuran,
susunan kalimat pernyataan atau pertanyaan, dan kesesuaian tingkat responden dengan skala
pengukurannya. Eliezer Sasmoko, Penelitian Eksplanatori dan Konfirmatori, 116.
94
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena
Tabel 3.2
Pertanyaan Pertanyaan
Positif Negatif
Selalu 5 1
Sering 4 2
Jarang 3 3
Kadang-kadang 2 4
Tidak pernah 1 5
Kisi-kisi
Dalam Markus 12:30 Di antara Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Bethany yang
terdiri dari dimensi, indikator, dan nomor butir instrument. Apakah yang sudah
Bapak lakukan sampai saat ini dalam meresponi kondisi kehidupan orang-orang
Tuhan.
1 segala aspek akal budi yang 22,23,24
percaya
sampai dengan 5. Karena instrument adalah alat untuk mendapatkan data atau
seperti alat ukur dalam pekerjaan teknik, maka diperlukan syarat-syarat tertentu
agar data yang diperolehdari pengukuran tersebut sahih (valid) dan terandalkan
(reliable).
memiliki makna seberapa jauh instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur,
atau mengukur sifat atau konsruksi teoritik tertentu yang dikembangkan peneliti
instrument yang hasilnya akan digunakan untuk mendapatkan data sampel yang
valid dan reliable. Sasmoko mengatakan bahwa untuk menguji construct Validity
tahap pertama, dapat dilakukan dengan iterasi orthogonal. 663 Hal tersebut dipilih
karena variabel Mengasihi Allah dalam penelitian ini adalah variabel konseptual,
661
Sasmoko, Penelitian, 156-57.
662
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2010), 176.
663
Sasmoko, Penelitian Pengukuran dan Analisis Data, 164-170.
97
Instrumen yang valid merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data yang sahih dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. 664
Sedangkan data yang sahih yang di dalam proses pengumpulannya akan berguna
bilamana alat pengukur yang digunakan memiliki validitas dan reliabilitas yang
konsisten.666 Alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi jika alat ukur tersebut
stabil mengukur yang seharusnya diukur. Jika terpenuhi semua, maka instrumen
variabel penelitian. Selain itu dibutuhkan juga aspek akurasi di mana jika terjadi
pernyataan yang dibuat oleh peneliti. Alat pengujian tersebut adalah uji validasi
dan reliabilitas. Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-
664
Ibid., 220.
665
Djamaludin Ancok, “Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitan” dalam Metode
Penelitan Survai. Ed. Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (Jakarta: LP3ES, 1995), 122.
666
Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Uji Hipotesisi (Yogyakarta: Medpress, 2009),
67.
667
M. Nazir, Metodologi Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), 134.
98
butir pertanyaan yang ada dalam sebuah instrumen, apakah isi butir pertanyaan
atau pernyataan sudah valid dan reliabel. Jika sudah valid dan realiabel, maka
Ada dua cara untuk pengujian validitas dan reliabilitas adalah : (1) Uji
Validitas Konstruksi (Content Validation/ Construct Validity) dan (2) Uji Coba
dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment exprerts). Dalam hal ini setelah
ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Mungkin para
ahli akan memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada
perbaikan, dan mungkin, dirombak total. Jumlah tenaga ahli yang digunakan
minimaltiga orang dan umumnya mereka yang telah bergelar doktor sesuai
dengan lingkup yang diteliti.669 Nilai rata-rata validasi 3 adalah valid, karena
pernyataan itu relevan dan jelas, tetapi di bawah 3, yaitu 2 atau 1 adalah tidak
Setelah uji validasi konstruksimaka dapat dilakukan uji coba dari proses
validasi empirik. Melalui uji coba tersebut, instrumen diberikan kepada sejumlah
responden sebagai sempel uji coba yang mempunyai karakteristik sama atau
uji coba merupakan data empiris yang akan dianalisis untuk menguji validitas
responden uji coba sedapat mungkin berjumlah 30. Jika tidak memungkinkan
jumlahnya dapat juga di bawah 30670 nilai validitas di atas 30 reponden adalah
nilai yang dapat diterima dalam analisis faktor. Analisis ini dilakukan untuk
lagi. Jika tidak ada lagi ni lai item-item di bawah 30 responden maka analisis
hitung” dengan nilai “r tabel” untuk degree of freedom = n-k. dalam hal ini
ditentukan “r tabel” adalah 0,361 yang menunjuk pada posisi 30 responden. Jika
“r hitung” untuk r tiap butir pertanyaan bernilai positif dan lebih besar dari “r
tabel” butir pertanyaan bernilai positif, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan
valid.672
dimana nilai “r” antara 0 sampai 1. Jika nilai semakin mendekati 1 berarti
670
Sasmoko, Penelitian Pengukuran dan Analisis Data, 102-1037. Sugiyono, Metode
Penelitia Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 125. Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman,
Analisis Kolerasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2007), 32
menyarankan sekitar 20-30 responden. Duwi Priyanto, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS
(Yogyakarta: MediaKom, 2010) menyarankan 25-30 responden.
671
Duwi Priyanto, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, 90.
672
Sunyoto, Analisis Regresi dan Uji Hipotesisi, 72; Sugiyono, Metode Penelitia
Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 333.
100
hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya jika nilai semakin mendekati 0
maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Alasannya, penelitian ini hanya
dilakukan dalam satu periode dan tidak sedang mengembangkan tes baru baru
demikian validitas isi yang dimaksud menunjuk sejauh mana instrumen Penerapan
Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Bethany Surabaya (Y) sesuai isi yang
diharapkan.
Tabel 3. 3.
673
Sasmoko, Penelitian Pengukuran dan Analisis Data, 179.
674
Ibid., 156-157 di mana Sasmoko mengatakan bahwa Validitas Isi dilakukan dengan
pertimbangan ahli (rational judgment). Validitas isi terdiri dari 2 yaitu: face validity dan logical
validity. Face validity menitikberatkan pada validitas tampak. Peneliti dalam hal ini meminta
kepada pakar untuk menilai butir-butir instrumen apakah telah baik dalam mencerminkan indikator
atau dimensi variable. Sedang logical validity menitikberatkan kepada apakah dimensi atau
indicator telah mencerminkan gambaran suatu variabel yang akan diukur, apakah butir instrument
telah sesuai untuk indikator yang bersangkutan.
101
Pernyataan
X1 0, 141 0,361 Gugur
X2 0, 381 0,361 Valid
X3 0, 510 0,361 Valid
X4 0, 540 0,361 Valid
X5 0, 348 0,361 Gugur
X6 0, 614 0,361 Valid
X7 0, 645 0,361 Valid
X8 0, 311 0,361 Gugur
X9 0, 438 0,361 Valid
X10 0, 735 0,361 Valid
X11 0, 735 0,361 Valid
X12 0, 625 0,361 Valid
X13 0, 409 0,361 Valid
X14 0, 607 0,361 Valid
X15 0, 449 0,361 Valid
X16 0, 639 0,361 Valid
X17 0, 520 0,361 Valid
X18 0, 542 0,361 Valid
X19 0, 639 0,361 Valid
X20 0, 683 0,361 Valid
X21 0, 489 0,361 Valid
X22 0, 554 0,361 Valid
X23 0, 558 0,361 Valid
X24 0, 622 0,361 Valid
X25 0, 797 0,361 Valid
X26 0, 657 0,361 Valid
X27 0, 508 0,361 Valid
X28 0, 272 0,361 Gugur
X29 0,560 0,361 Valid
X30 0, 344 0,361 Gugur
bawah r tabel adalah 0, 361, yaitu nomor 1 r hitung adalah 0, 141, pertanyaan
adalah 0, 272, dan pertanyaan nomor 30 adalah 0, 344. Jadi kelima pertanyaan
tersebut dalam posisi tidak valid atau gugur. Dengan demikian pernyataan yang
Tabel 3.4.
Pernyataan
X1 0, 381 0,361 Valid
X2 0, 510 0,361 Valid
X3 0, 540 0,361 Valid
X4 0, 614 0,361 Valid
X5 0, 645 0,361 Valid
X6 0, 438 0,361 Valid
X7 0, 735 0,361 Valid
X8 0, 735 0,361 Valid
X9 0, 625 0,361 Valid
X10 0, 409 0,361 Valid
X11 0, 607 0,361 Valid
X12 0, 449 0,361 Valid
X13 0, 639 0,361 Valid
X14 0, 520 0,361 Valid
X15 0, 542 0,361 Valid
X16 0, 639 0,361 Valid
X17 0, 683 0,361 Valid
X18 0, 489 0,361 Valid
X19 0, 554 0,361 Valid
X20 0, 558 0,361 Valid
X21 0, 622 0,361 Valid
X22 0, 797 0,361 Valid
X23 0, 657 0,361 Valid
X24 0, 508 0,361 Valid
X25 0,560 0,361 Valid
Reliabilitas alat ukur yang akan disususn sebanyak 55 item yang mengukur aspek
675
Sugiyono, Metode Penelitia Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 343.
676
Duwi Priyanto, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, 97. ; Danang Sunyoto,
Analisis Regresi dan Uji Hipotesisi, 86.
103
seperti 0,6. Menurut sekaran, reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat dierima dan di atas 0,8 adalah baik. 677 Berkaitan perhitungan
Segenap Hati 0, 949, Dimensi Mengasihi dengan Segenap Jiwa 0, 959 dan
Dimensi Mengasihi dengan Segenap Akal Budi 0,891, Dimensi Mengasihi dengan
Tabel 3. 5.
Instrumen Final
O Pernyataan
Sebelum
Diacak
1 Mengasihi mendedikasikan diri 1 (+); 2 (+);
1
dengan seutuhnya kepada Tuhan 3 (+)
melayani Tuhan dalam 4 (+); 5 (+);
Segenap 2
totalitas 6 (+)
Hati 3 mengakui Allah sebagai satu- 7 (+); 8 (+);
disembah.
Otoritas Allah yang mengatur
Mengasihi kepada-Nya,
orang percaya memikirkan
dengan 13 (+); 14
2 2 semua kebajikan yang patut
Segenap (+); 15 (+)
dipuji.
Jiwa memenuhi perasaan orang
orang lain
menundukkan kehendak diri
18 (+); 19
4 orang percaya kepada
(+)
kehendak Tuhan.
1 segala aspek akal budi yang 20 (+); 21(+)
data tersebut meliputi: (a) mendeskripsikan data untuk setiap variabel dan
indikator penelitian; (b) melakukan uji persyaratan analisis; dan (c) menguji
hipotesis.
hipotesis dengan korelasi, dan analisis regresi. Uji persyaratan tersebut, meliputi
uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas menggunakan estimasi proporsi
rumus Blom dengan pendekatan P-P Plot atau Q-Q Plot. Dan uji linieritas
dilakukan dengan uji regresi linier pada taraf signifikan a > 0.05.
Uji hipotesis pertama dilakukan dengan rumus Confidence Interval (m) baik
untuk variabel endogenous (Y) maupun untuk variabel exogenous (X1, X2, X3, X4)
dengan cara menghitung posisi lower and upper bound. Dalam menjelaskan
determinasi varians (r2yn); uji signifikansi korelasi sederhana (uji t); persamaan
garis regresi linier dengan persamaan garis Y = a + X n disertai gambar dan makna
persamaan tersebut; dan uji signifikansi regresi (F) melalui tabel Anova. Uji
hipotesis kedua ini dilengkapi dengan analisis pengaruh langsung atau tidak
Sekolah Tinggi Teologi Bethany sebagai variabel endogenous (Y). Uji hipotesis
Prunning yaitu Depth sebesar 2, Parent sebesar 2, dan Child sebesar 1 pada taraf
679
Sasmoko, Penelitian Eksplanatori dan Konfirmasi, 314.
BAB IV
Deskripsi Data
dikembalikan sebanyak 90 dan telah terisi semua sehingga layak untuk dianalisis.
Berikut disajikan deskripsi data dari latar belakang responden dan variabel
penelitian. Berikut ini disajikan deskripsi data dari latar belakang responden dan
grafik dan tabel.680 Adapun profil responden yang berpartisipasi dalam penelitian
ini, adalah sebagai berikut: Data menunjukkan bahwa jumlah responden yang
jenis kelamin (XL1), laki-laki sebanyak 50 orang atau 55.6 % dan perempuan
Jenis Kelamin
680
Sugihyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2012), 29, mengatakan
bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi
gambaran terhadap obyek yang diteliti data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.
100
101
di bawah ini:
Kelompok Umur
responden (XL2) adalah sebagai berikut: responden umur 19-25 tahun sebanyak
75 orang (83,3 persen), 26-50 tahun sebanyak 13 orang (14.4 persen) dan 51-70
Pendidikan
sebanyak 77 orang (85,6 persen), dan SMK sebanyak 13 orang (14.4 persen).
Suku
Belakang Suku (XL4) didapatkan hasil Suku Jawa 22 orang (24.4 persen), Suku
Manado 4 orang (4.4 persen), Suku Nias 4 orang (4.4 persen), Suku Batak dan 4
orang (4.4 persen), Suku Makassar 47 orang (47,8 persen), Suku Ambon 4 orang
(4.4 persen), Suku Luwuk/Banggai 6 orang (6.8 persen), dan Suku Papua 3 orang
(3.3 persen).
Jika dibagi ke dalam status asal Gereja maka komposisi responden menjadi:
Asal Gereja
asal Gereja sebagai berikut: responden berasal dari Gereja Protestan sebanyak 67
orang (74.4 Persen), responden berasal dari Gereja Pantekosta ada 4 responden
(4.4 persen), dan responden yang berasal dari Gereja Kharismatik ada sebanyak
Jika dibagi ke dalam status asal keluarga maka komposisi responden menjadi:
107
Keluarga
asal Keluarga sebagai berikut: responden berasal dari Keluarga Hamba Tuhan
sebanyak 11 orang (12.2 Persen), responden berasal dari keluarga Kristen ada 78
responden (86.7 persen), dan responden yang berasal dari keluarga non Kristen
skor teoritis, skor empiris, mean, dan standard error of mean; median; standar
teoritis adalah, Skor empiris adalah 120 s/d 150 ; Rata-rata ( mean) sebesar
138,34, dan titik tengah (median) 141,50; nilai yang sering muncul (mode) adalah
109
145, Simpangan Baku (standar deviasi) sebesar 9.97; rentangan (range) sebesar
Dimensi (Y)
empiris adalah 33 s/d 45; Rata-rata ( mean) sebesar 40.58; dan titik tengah
(median) 40,50; nilai yang sering muncul (mode) adalah 45; Simpangan Baku
(standar deviasi) sebesar 3,52; rentangan (range) sebesar 12. Adapun histogram
681
Gambaran lengkap deskripsi data variable termasuk distribusi frekuensi dapat dilihat
pada lampiran
110
Dimensi (Xd1)
empiris adalah 47 s/d 60; Rata-rata ( mean) sebesar 55.64; titik tengah (median)
57.50; nilai yang sering muncul (mode) adalah 60; Simpangan Baku (standar
deviasi) sebesar 4.65; rentangan (range) sebesar 13; Adapun histogram dari
Dimensi (Xd2)
empiris adalah 12 s/d 15; Rata-rata ( mean) sebesar 14.05, titik tengah (median)
15; nilai yang sering muncul (mode) adalah 15; Simpangan Baku (standar
Dimensi (Xd3)
empiris adalah 22 s/d 30; Rata-rata ( mean) sebesar 28.5; titik tengah (median)
29; nilai yang sering muncul (mode) adalah 30; Simpangan Baku (standar
Dimensi (Xd4)
statistik parametrik. Dalam penelitian ini meliputi dua hal yakni: uji normalitas
data dan uji linieritas data, dengan menganggap data homogen dan mengabaikan
multikoliniearitas.
Uji Normalitas
114
Rumus Blom dengan pendekatan Normal P-P Plot. Hasil uji normalitas data
dengan melihat sebaran data di sekitar garis normal pada grafik Normal P-P Plot
dan, dengan melihat pola pada grafik Detrended Normal P-P Plot.
estimasi proporsi rumus Blom dengan pendekatan Norman P-P Plot karena jumlah
sampel responden dibawah 200 orang. Pada grafik Normal P-P Plot akan terlihat
adanya garis diagonal dari kiri bawah ke kanan atas. Suatu data dikatakan
memiliki distribusi normal apabila sebaran data menyebar di sekitar garis normal
115
tersebut.
Sesuai dengan output yang dihasilkan (lihat Lampiran), maka grafik P-P
Plot.
116
Sesuai dengan output yang dihasilkan (Lihat Lampiran), maka grafik P-P
Plot variabel Y tersebar di sekitar garis normal. Dari grafik detrended Normal P-P
Plot terlihat bahwa sebaran data variabel tidak memperlihatkan pola tertentu. 682
Dimensi (Xd1)
682
Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), 49.
117
118
Dari grafik detrended Normal P-P Plot terlihat bahwa sebaran data tidak
Dari grafik detrended Normal P-P Plot terlihat bahwa sebaran data tidak
Dimensi (Xd3)
Dari grafik detrended Normal P-P Plot terlihat bahwa sebaran data tidak
Dimensi (Xd4)
Dari grafik detrended Normal P-P Plot terlihat bahwa sebaran data tidak
Uji Linieritas
model regresi linier sederhana di dalam melakukan pengujian statistik. Uji ini
regresi milik populasi. Pengujian ini perlu dilakukan agar hasil analisis yang
analisis tabel Anova yang hasilnya dapat dilihat pada Lampiran. Kaidah linieritas
galat regresi yang digunakan adalah non signifikan pada nilai α > 0,05. Apabila
ditemukan linieritas yang signifikan pada uji galat regresi tersebut, maka
pengujian dilanjutkan menggunakan estimasi kurva pada taraf signifikan α < 0,05.
Tabel 4.8.Hasil Tes Linieritas Xd1, Xd2, Xd3, dan Xd4 terhadap Variabel Y
Berdasarkan tabel di atas , Xd1, Xd2, Xd3, dan Xd4, tidak berpola linear
data berpola linier atau dianggap berpola linier. Dengan demikian seluruh data
Setelah melalui tahap uji persyaratan analisis dan terbukti bahwa data
penelitian memiliki distribusi normal dan berpola linier, maka analisis untuk uji
Uji Hipotesis
Pertama
Allah dalam Markus 12:30 diantara Mahasiswa STT Bethany (Y) diperoleh hasil
seperti tabel berikut ini. (Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran).
Jumlah klas (k) ditetapkan 3 yakni rendah, sedang dan tinggi. Perhitungan
interval Klas Ik adalah range dibagi kategori (k), 30 : 3 diperoleh nilai 10 dan
ditetapkan 10. Untuk menghasilkan tabel tiga kategori diatas digunakan rumus:
10 . 3 ≥ 30 + 1
30 ≥ 31
127
Karena 30 lebih kecil dengan dari 31, maka klas interval minimum adalah 120+ 1
= 121. Dengan demikian maka perhitungan klas interval dimulai dengan nilai 121
Descriptives
121-130 Rendah
141-150 Tinggi
683
Nur Indah Susanti, Statistika Deskriptif & Induktif, 83; baca juga Riduwan, Dasar-dasar
Statistika, 69-71.
128
Bound dan Upper Bound yakni 136.25-140,43 terletak pada kategori sedang di
hasil seperti tabel berikut ini. Jumlah klas (k) ditetapkan 3 yakni rendah, sedang
4 . 3 ≥ 12 + 1
12 ≥ 13
Karena 12 lebih kecil dengan 13, maka klas interval minimum adalah
33+ 1 = 34. Dengan demikian maka perhitungan klas interval dimulai dengan nilai
34 sebagai berikut:
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 40.5889 .37189
95% Confidence Interval for Lower Bound 39.8500
Mean Upper Bound 41.3278
5% Trimmed Mean 40.7284
Median 40.5000
Variance 12.447
TotX1 Std. Deviation 3.52804
Minimum 33.00
Maximum 45.00
Range 12.00
Interquartile Range 6.00
Skewness -.352 .254
Kurtosis -1.044 .503
34-38 Rendah
42-45 Tinggi
Bound dan Upper Bound yakni 39.85-41.32 terletak pada kategori sedang di
seperti tabel berikut ini. Jumlah klas (k) ditetapkan 3 yakni rendah, sedang dan
5 . 3 ≥ 13 + 1
15 ≥ 14
Karena 15 lebih besar sama dengan 14, maka klas interval minimum
Descriptives
47-51 Rendah
57-60 Tinggi
Bound dan Upper Bound yakni 54.65-56.61 terletak pada kategori sedang di
hasil seperti tabel berikut ini. Jumlah klas (k) ditetapkan 3 yakni rendah, sedang
1 . 3 ≥ 3 + 1
3 ≥ 4
Dengan demikian maka perhitungan klas interval dimulai dengan nilai 13 sebagai
berikut:
Descriptives
12-13 Rendah
13-14 Sedang
Bound dan Upper Bound yakni 13,81-14,29 terletak pada kategori sedang menuju
tinggi di dalam tabel klas interval. Artinya, penerapan (Xd3) adalah sedang
menuju tinggi.
hasil seperti tabel berikut ini. Jumlah klas (k) ditetapkan 3 yakni rendah, sedang
dan tinggi. Interval klas ik = Range / k yaitu 8: 3 = 2,66 dan diperoleh nilai 2,66
dan ditetapkan 3.
3 . 3 ≥ 8 + 1
9 ≥ 9
Karena 9 lebih besar atau sama dengan 9, maka klas interval minimum
Descriptives
23-25 Rendah
25-27 Sedang
Bound dan Upper Bound yakni 27.57-28-53 terletak pada kategori tinggi di
12:30 diantara Mahasiswa STT Bethany (Y). Dimensi yang dominan menentukan
Cases in Child Node = 1. Uji Hipotesis ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh
dominan secara bersama-sama variabel Exogenous Xd1, Xd2, Xd3, dan Xd4
terhadap variabel Y.
serentak seluruh dimensi exogenous variable dalam hal ini adalah Xd1s/d Xd4
dalam tabel di bawah ini. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran.
Coefficient Correlationsa
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardiz T Sig. 95.0% Confidence Interval for
Coefficients ed B
Coefficient
s
B Std. Beta Lower Bound Upper Bound
Error
(Co
-7.964E-
1 nst .000 . . .000 .000
014
ant)
136
Tot
1.000 .000 .354 . . 1.000 1.000
X1
Tot
1.000 .000 .467 . . 1.000 1.000
X2
Tot
1.000 .000 .114 . . 1.000 1.000
X3
Tot
1.000 .000 .231 . . 1.000 1.000
X4
terhadap variabel Penerapan Y adalah dimensi Xd2 dengan nilai beta tertinggi
dimensi Xd1 dengan nilai beta (standaridized coefficients) yaitu 0,354, Xd4
dengan nilai beta (standaridized coefficients) adalah 0,231 dan terakhir adalah Xd3
Jadi dalam hal ini hipotesis 2 adalah Dimensi kedua adalah yang paling
dominan.
diantara Mahasiswa STT Bethany (Y) adalah sesuai dengan hopotesis adalah.dari
12:30 diantara Mahasiswa STT Bethany (Y) ternyata kategori Latar belakang
Suku terbukti menjadi faktor dominan yang menentukan tingkat Kategori latar
(u) untuk menentukan nilai lower bound dan upper bound setiap dimensi atau
bound itu kemudian dibawa di dalam klas interval. Dalam hal ini ditetapkan 3 klas
rentang nilai Lower Bound dan Upper Bound yakni 341,28 s/d 347,85 terletak
pada kategori Sedang. Temuan tersebut membuktikan bahwa level minimal dari
berpotensi untuk dapat ditingkatkan lagi secara maksimal. Dalam hal ini dapat
Hipotesis Kedua
and regression tree (C&RT) pada taraf signifikansi α < 0.05 dengan Maximum
Tree Depth = 2, Minimum Caces in Parent Node =2, dan Minimum Caes in Child
kondisi yang ada sekarang. Mengasihi Allah dengan segenap jiwa lebih dominan
mahasiswa STT Bethany terdiri dari berbagai suku dan budaya di seantero
Kategori latar belakang kedua yang cukup dominan adalah latar belakang
mahasiswa.
BAB V
Kesimpulan
12:30 diantara Mahasiswa STT Bethany (Y). Dimensi yang dominan menentukan
Cases in Child Node = 1. Uji Hipotesis ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh
dominan secara bersama-sama variabel Exogenous Xd1, Xd2, Xd3, dan Xd4
terhadap variabel Y.
142
143
diantara Mahasiswa STT Bethany (Y) adalah sesuai dengan hopotesis adalah.dari
Implementasi
bagi institusi STT Bethany Surabaya. Hasil penelitian ini dapat dipakai oleh para
dalam mewujudkan mengasihi Allah dengan dengan segenap hati, dengan segenap
jiwa, dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan. Hasil penelitian ini
Saran
dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budi sebagai gaya hidup di