Anda di halaman 1dari 13

DIKERJAKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MATA KULIAH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS DAN FAKTOR-FAKTOR DIDALAMNYA

DOSEN : LETNAN KOLONEL. ELSIH. SARIMIN M. TH

DISUSUN OLEH : KADET FERI HANDIKA

NIM :

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN WILLIAM BOOTH

JAKARTA

2022-2024
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS DALAM PENGALAMAN KITA DAN
THEOLOGIA KRISTEN

BAB I : ARTI KEPUTUSAN ETIS


I. Beberapa contoh
Keputusan etis apakah itu?
Dengan membaca Contoh orang-orang mengambil keputusan etis saya menyimpulkan bahwa
keputusan etis merupakan suatu keputusan yang harus kita pertimbangkan baik-baik agar
peristiwa yang sedang kita hadapi tidak menimbulkan suatu perpecahan,atau keselapahaman
terhadap orang lain serta tidak merugikan orang lain dan diri sendiri. Namun dapat
membrikan Kenyamanan dan bermanfaan bagi semua orang.
II. Ciri-ciri Keputusan Etis
1. Pertimbangan tentang apa yang benar dan apa yang salah
Etika didefinisikan secara sederhana sebagai penyelidikan tentang apa yang baik atau benar
atau luhur dan apa yang buruk atau salah atau jahat dalam kelakuan manusia. Etika Kristen
berusaha untuk menolong orang-orang untuk berpikir dengan lebih terang tentang kehendak
Allah supaya mereka dapat mengembangkan hidupnya sendiri dan kehidupan masyarakat
yang lebih sesuai dengan kehendak Allah itu.
 Jangan bertindak terlalu cepat, Sikap orang itu baik, Kita wajib menolong sesama
kita, Saya seharusnnya lebih memperhatikan anak itu, Jangan membunuh kasihilah
musuhmu, Apakah lebih baik berjalan lewat jalan yang lebih pendek dan rusak atau
jalan yang lebih Panjang dan lebih baik.
2. sering menyangkut pilihan yang sukar
Kemauan untuk mengambil keputusan yang benar tidak sama dengan kemampuan untuk
memutuskan. Kemauan kita untuk berbuat baik harus kuat dan pasti. Kesungguhan kita
adalah kewajiban yang mutlak. Kesungguhan kita tidak selalu mengahasilkan keyakinan
tentang apa yang benar. Kesungguhan hanya berarti bahwa kita bersedia menggumuli
kewajiban kita dalam setiap masalah etis dan dengan tekun mencari kehendak Tuhan dalam
masalah-masalah itu. Tidak boleh membunuh sehingga mereka tidak tergoda untuk
membunuh.
3. Tidak mungkin dielakan, jadi kita harus bertindak untuk mengambil sebua keputusan
dalam hari-hari yang kita jalani sebab keputusan itu bermanfaat bagi diri kita sendiri
4. kita hanya memahami pengambilan keputusan etis kalau kita memperhitungkan juga hal-
hal yang tidak dipertimbangkan pada saat mengambil keputusan itu.
III. Mengapa Kita Belajar Etis?
Untuk dapat menentang praanggapan-praanggapan dan bisa
mengemukakan persoalan yang belum dipertimbangkan.
I. Relatif?
Relative adalah keputusan kita berhubungan dengan situasi.

BAB II : TIGA JALAN DALAM ETIKA KRISTEN


I. Persamaan dalam etika Kristen
Persamaan dalam etika Kristen,orang kristen percaya bahwa Allah adala
pusat dan sumber dari semua yang baik. Segala patokan etika kristen
bersumber dari Allah, melalui iman kepada Yesus Kristus, memiliki kasih
II. Tiga jalan dalam etika
1. Etika akibat
Etika akibat merupakan kehendak Tuhan di nyatakan dalam
maksudnya,dan tujuannya,Dimana kita memilih tujuan-jujuan atau di
beri tujuan-tujuan oleh Allah.
Suatu tindakan harus di laksanakan apabila akan mengakibatkan hasil
baik yang lebih besar dari pada tindakan lain yang ada sebagai alternatif
2. Etika kewajiban
Etika kewajiban adalah kehendak Tuhan dinyatakan dalam
hukumNya,perintahNya dan kaidaNya.
Istilah tehnis untuk teori kewajiban ini adalah etika deontologis,dari kata
Yunani yang berarti “ pengetahuan tentang keharusan dan kewajiban “.
3. Etika tanggung jawab
Etika tanggung jawab merupakan kehendak Tuhan dinyatakan terutama
bukan dalam rencanaNya atau hukumNya melainkan dalam
perbuatanNya,pekerjaanNya dan kegiatanNya.
Etika tanggung jawab lebih berfaedah daripada dua teori yang lain untuk
membimbing pengambilan keputusan etis dalam masyarakat modern
yang ruwet.
III. kewajiban akibat dan tanggung jawab dalam theologi Kristen
1. Pertama theologi Kristen sering memakai kategori-kategori hukum dan kewajiban
Untuk menerangkan keadaan manusia.
2. Kedua menurut etika akibat kehendak ALLAH dilihat dalam maksud-NYA, tujuan-
NYA, dan tencana-NYA. Manusia harus mengikuti rencana ALLAH.
3. Menurut etika tanggungjawab ALLAH menyatakan kehendak-NYA dalam
perbuatan-NYA dalam sejarah.
IV. Akibat kewajiban dan tanggung jawab dalam keputusan-keputusan praktis
 Etika kewajiban menekankan larangan-larangan dan perintah-perintah kita tidak boleh
bersetubu sebelum menikah karenah perbuatan itu dilarang oleh Tuhan.
 Penganut-penganut etika akibat menekankan pengaruh persetubuan sebelu menikah
atas masyarakat, keluarga dan kepribadian orang yang bertindak demikian.
 Penganut-penganut etika tanggung jawab melihat Tubu dan seksualitas sebagai
ciptaan Tuhan yang di karuniakan kepada kita demi kebaikan kita.
BAB III : 1 KORINTUS 10:23-11:1 SEBAGAI POLA PERTIMBANGAN ETIS
Bagaimana mengambil keputusan etis?
1) Pendekatan etis rasul paulus yang mempertimbangkan macam-macam faktor
yang tidak terbatas pada 1 korintus 10.
2) Rasul paulus membicarakan tentang kedudukan wanita,bahasa lidah,hak
paulus sebagai rasul,penghinaan terhadap perjamuan kudus dan perhatian
pada peraturan adat tentang makanan dan hari-hari khusus.
3) Kegunaan dalam kebebasan menjadi latar belakang yang di bahas dalam 1
Kor 10 : 23-11 : 1 adalah kenyataan bahwa di korintus dan kota-kota yang
lain pada abad pertama kebanyakan daging yang di jual di pasar perna di
persembahkan kepada berhala.
4) Paulus memulai dengan prinsip Kebebasan ,Kehidupan orang Kristen tida
tergantung pada kepatuhannya kepada peraturan-peraturan nilai kehidupan
orang kristen semata-mata datang dari kasih karunia Allah dan bukan
kepatuhan manusia.
5) Pegangan yang mempengaruhi etika adalah iman yaitu kepercayaan dan
kesetiaan kita kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang lain yang kita anggap
penting

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

BAB IV : IMAN
 Saya menyimpulkan bahwa Iman sebagai kepercayaan dan kesetiaan kepada hal yang
di anggap penting. iman juga merupaan hubungan perseorangan dengan Allah,iman
sebagai pengikutsertaan dalam pekerjaan Allah, dan iman sebagai pendirian kepada
sesuatu yang benar.
 Iman sebagai kepercayaan dan kesetiaan adalah kesetiaan kepada hal yang paling
pokok dalam kehidupan,pusat yang meneberi arti kepada seluruh kehidupan.
 Sebagai hubungan perseorangan dengan Allah,kareana Allah betrsifat pribadi maka
iman kita kepada-Nya menyangkut dua jurusan yaitu pemeliharaan Allah kepada kita
dan kepercayaan kita kepada Dia.
 Iman sebagai ikut serta dalam pekerjaaan Allah.bagaimana kehidupan kita
menanggapi pekrjaan Allah secara tepat dan Etika kristen ialah pertimbangan tentang
tanggung jawab manusia berdasarkan perbuatan Allah.
 Theologi menguraikan sifat dasar dunia sedangkan Etika menguraikan tanggung
jawab manusia bersarkan atas sifat dasar dunia.
 Yesus adalah pernyataan wahyu Allah yang hanya bisa diterima dengan mata iman
yang sempurna.
 Berita tentang kelahiran,pelayanan,penderitaan dan kematian dari Yesus serta
kebangkitanya dari antara orang mati adalah sebuah fakta yang harus di landasi
dengan iman yang sungguh.

BAB V : TABIAT
1) Tabiat sebagai sumber perbuatan-perbuatan lahiria,Tabiat baik
menghasilkan kelakuan yang baik dan tabiat memberi arah kepada kelakuan
tetapi tidak memaksa kelakuan.
2) Tabiat dapat di definisikan sebagai susunan batin seseorang yang memberi
arah dan ketertiban kepada keinginan,kesukaan dan perbuatan orang itu.
3) Tabiat juga dapat di definisikan sebagai keseluruhan sifat-sifat yang
merupaan suatu kesatuan yang terdiri dari kejujuran,keberanian, dan
kemurahan hati.
4) Pentingnya tabiat dalam Etika kristen,hubungan kkita dengan Tuhan
mengubah hati dan kepribadian kita “ jadi siapa yang ada dalam kristus
adalah ciptaan Baru “ ( 2 Korintus 5 : 17 ).
5) Hidup baru menghasilkan dan mewajibkan perubahan-perubahan moral
dalam diri kita,Yesus menekankanperlunya sifat-sifat seperti kasih, kelemah
lembutan, dan kemurahan hati dan sifat-sifat ini sesuai dengan kepercayaan
kepada Allah.
6) Hubungan tabiat dengan hukum dalam ajaran Yesus,Yesus lebih
menekankan pembaharuan hati manusia daripada penyesuain lahir dengan
hukum-hukum namun kapatuhan pada hukum harus di sertai dengan sikap
kasih kepada sesama dan ketaatan kepada Allah.
7) Tabiat oran kristen tidak bisa di biarkan terlepas dari kristus,kebaikan kita
adalah selalu sebagai karunia dari Dia bukan sebagai hasil usaha kita.
8) Tabiat yang baik adalah alat yang memampukan kita mengerjaan
perbuatan-perbuatan yang baik serta membantu kita melihat penglihatan
tentang dunia dan keputusan-keputusan kita sehari-hari.
9) Tabiat di pengaruhi oleh pembawaan kita,oleh sifat-sifat yang kita warisi
dari ibu bapak dan nenek moyang kita dan kita tidak dapat memilih atau
mengubah pembawaan kita tetapi cara pembawaan itu berkembang dan
digunaan tergantung kepada kita.
10) Tabiat juga di pengaruhi lingkungan sosial kita,oleh keluarga dan
kebudayaan kita dan setiap masyarakat mempunyai pandangan tentang
tabiat macam apa yang patut dihargai serta pandangan tentang apa dan siapa
yang dapat di percayai.
11) Proses pengambilan keputusan juga mempengaruhi tabiat kita dengan
menggumuli suatu masalah kita aan menjadi lebih sadar akan seluk beluk
masalah itu dan masalah-masalah yang sama dengan itu.
12) Hubungan kita dengan Allah seharusnya menjadi pengaruh yang pokok
dalam pembentukan tabiat kita artinya kita membuka diri kita kepada
pengaruh Roh kudus yang bisa membangun dan menguduskan tabiat kita.
13) Ciri dari tabiat kristen meninggalkan kehidupan yang lama dan hidup dalam
pertumbuhan iman yang baru serta memiliki integritas,pekah terhadapa
yang baik, memiliki kebajikan-kebajikan serta serupa dengan Kristus.

BAB VI : LINGKUNGAN SOSIAL


1) Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh lingkungan : oleh
keluarga ,teman-teman,pandangan umum dalam masyarakat,komunikasih
massa , dan mungkin oleh gereja.
2) Pengaruh masyarakat atas kehidupan moral karena setiap masyarakat
mempunyai adat yang terdiri dari nilai-nilai,norma-norma,sistem hukum
dan aturan-aturan.
3) Adat berfungsi sebagai kelauan yang mengatur, mengendali, dan memberi
arah kepada kelakuan perbuatan manusia dan masyarakat.
4) Sampai sekarang kita memandang masyarakat sebagai kenyataan lahir yang
mempengaruhi manusia dari luar dirinya.
5) Norma-norma dan nilai-nilai masyrakat, terutama norma-norma dan nilai-
nilai keluarga kita ,meresap kedalam diri kita sebelum kita mampu
mengevaluasinya.
6) Keluarga adalah kelompok pertama dan utama dalam pembentukan
pandangan kita tentang dunia dari keluarga kita memperoleh sikap tertentu
terhadap macam-macam hal seperti polisis,lampu merah, buku-buku dan
majalah-majalah, T.V. dan filem-filem,makanan,kelamin,kerja,orang-orang
dari suku bangsa yang lain,kelas sosial yang lain, atau agama yang lain, dan
Tuhan Allah.
7) Pengaruh lingkungan sebagai karunia Allah,kita bisa mengambil dalam
kehidupan sesama kita sambil ia mengambil bagian dalam kehidupan
kita.Hubungan dengan sahabat-sahabat yang tukar menukar lelucon dan
pikiran, serta mengalami suka dan duka bersama ialah hubungan sukacita.
8) Masyarakat diciptakan Allah yang menghendaki bahwa manusia tidak
hidup seorang diri melainkan hidup dalam persekutuan dengan sesamanya.
9) Sisi negatif dalam pengaruh masyarakat juga perlu di perhatikan pengaruh
ini dapat mempersempit penglihatan kita dan mengurangi kebebasan kita
untuk berpikir jujur dalam hati terbuka kepada bimbingan Tuhan.
10) Gereja dalam pernjajian Baru terdiri dari macam-macam orang yang kaya
dan miskin,budak belian dan tuan,majikan dan buruh,orang Yahudi , dan
orang bukan Yahudi bersama-sama dalam persekutuan yang saling
mempengaruhi.
11) Dalam masyarakat yang tradisional lingkungan sosial cukup memadai
sebagai patokan etis yang terpenting sedangkan dalam masyarakat kota
modern lingkungan sosial kehilangan banyak kekuasaan sebagai patokan
etis walaupun masih memegang peranan yang penting.
12) Orang modern mempunyai kebebasan yang lebih besar dan kesempatan
yang lebih luas dari pada orang tradisional.
13) Gereja harus mendengarkan dan mengerjakan firman Allah,Gereja harus
menolong anggota-anggotanya mengerti bimbingan etis yang dapat diterima
Alkitab dan sumber-sumber lain artinya gereja sebagai pembina tabiat dan
persekutuan yang mendukung moralitas Kristen di bahas lebih lanjut dalam
bagian berikut.
14) Dalam lingkungan sosial yang semakin modern di butuhkan gerakan geraja
yang melayani dengan melintasi batas-batas lingkungan sosial yang
semakin individual.
15) Gereja sebagai jemaat pertanggungan-jawab etis artinya kita di tolong untuk
bertobat dari dosa kita dan kembali kepada Allah dan pertobatan itu tidak
terjadi sekali saja melainkan berulang kali dalam kehidupan kita.
16) Gereja sebagai jemaat pengampunan,Gereja harus mengalami kasih karunia
Allah dan gereja terdiri dari orang-orang yang memerlukan pengampunan
Allah setiap hari dan meyakinkan banayak orang tentang kasih karun ia
Allah adalah lebih penting dari pada menganjurkan orang orang lain untuk
berbuat baik dan tidak berdosa.
17) Gereja sebagai jemaat pendidikan moral dan pengajaran Etis dapat terjadi
melalui khotbah,sekolah minggu,pertemuan pemuda,pemahaman Alkitab
dan sebagainya.

BAB VII : NORMA-NORMA


1) Perbedaan pendapat tentang peranan norma-norma dalam etika Kristen,
peranan hukum dalam Etika Kristen juga di persoalkan karena karena
alasan empiris dan praktis.
2) Ketidak-setujuan tentang peranan hukum bukan masalah baru.Pada zaman
reformasi Protestan,Luther, dan Calvin tidak sependapat tentang funsi
hukum dalam kehidupan orang kristen walaupun mereka setuju bahwa
hukum itu perlu.
3) Luther berpendapat bahwa hukum meiliki dua fungsi yaitu memberi aturan
kepada masyarakat dan melindungi masyarakat dari kejahatan serta hukum
menolong manusia untuk mengerti Dosanya sehingga bertobat dan mencari
Allah.
4) Gereja-gereja Calvin menekankan bimbingan hukum-hukum Alkitab dalam
kehidupan orang-orang kristen.
5) Dalam pandanggan perjanjian baru Rasul Paulus menyimpulkan hukum
hukum sebagai berikut: Pertama,Kristus membebaskan kita dari keharusan
untuk mematuhi hukum-hukum Allah sebagai syarat keselamatan kita.
6) Kedua,Banyak peraturan-peraturan adat Israel daa peraturan ibadah-ibadah
israel tidak berlau lagi bagi orang Kristen.
7) Ketiga,Orang Kristen masih dibimbing oleh hukum-hukum perjanjian
Lama,dari Kristus, dan dari sumber-sumber yang lain.
8) Dalam pelayanan Yesus di dunia sering bertentangan dengan ahli taurat
Yahudi karena melakukan penyembuhan di hari sabat juga menentang
setiap kesombongan Rohani para ahli taurat.
9) Dua jenis norma yang terpenting ialah prinsip-prinsip dan peraturan-
peraturan.
10) Prinsip-prinsip memberi nbimbingan umum tetapi tidak menentukan
perbuatan-perbuatan yang spesifik yang di larang atau di bolehkan atau di
haruskan.
11) Peraturan-peraturan lebih spesifik dari prinsip-prinsip,peraturan
menentukan perbuatan-perbuatan yang dilarang,dibolehkan atau
diharuskan.
12) Bagaiman hubungan antara injil dan hukum hukum ? dalam bagian
pembukaan injil Yohanes tertulis : “ Hukum taurat diberikan oleh Musa
tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
13) Karena itu norma-norms Kristen bukanlah peraturan-peraturan kau yang
harus di patuhi dengan sikap budak,melainkan suatu pedoman yang
diberikan oleh Bapa kita membimbing anak-anakNya.
14) Dalam perjanjian Lama, hukum Taurat baru di berikan kepada bangsa Israel
sesudah Allah menyelematkan mereka dari mesir dan mengangkat mereka
sebagai umat pilihanNya.Hukum taurat di berikan kepada untuk
memberikan bimbingan yang berfaedah bagi bangsa Israel.
15) Yesus tidak meniadaan hukum-huikum perjanjian lama tetapi
menggenapinya,hubungan hukum Taurat dengan Yesus adalah seperti
hubungan antara surat-surat dengan orang yang menulis surat-surat itu.
16) Norma-norma kedaulatan Allah menurut Karl Barth yaitu perintah Allah
sebagai perintah kepada seorang individu dalam situasi yang
kongkrit.perintah Allah tidak dapat di catumkan dalam prinsip-prinsip yang
universal atau peraturan-peraturan yang umum.
17) Kalau kita menolak penggunaan norma-norma dalam usaha kita untuk
mengetahui kehendak Tuhan, kita menghadapi dua resiko,pertama,mungkin
kita di bimbing oleh intuisi saja yang tidak selalu memberikan bimbingan
yang baik.
18) Kedua, mungkin kita di bimbing oleh norma-norma tanpoa menyadari
bimbingan itu dan tanpa perhatian yang memadai kepada cara kita
menggunaan norma-norma.
19) Bahaya dalam penggunaan norma-norma yaitu mengukur kebaikan kita
berdasarkan kepatuhan kita kepada norma-norma itu serta menjadi halangan
bagi setiap orang untuk mempraktekan kasih dan yang paling
membahayakan orang-orang mengganti Allah yang hidup dengan buku-
buku yang tidak bernyawa.
20) Tidak dapat di sangkal bahwa Allah memerintahkan perbuatan-perbuatan
tertentu dan melarang perbuatan-perbuatan ,berarto norma diperlukan
supaya kita dapat mengerti apa yang dikehendaki oleh Allah.
21) Norma-norma menolong kita melawan kecendurungan untuk menipu diri
sendiri,kita memerlukan norma-norma untuk memperingatkan kita dan
mendorong kita.
22) Kita perlu memperhatikan norma-norma dalam masalah yang kompleks
termasuk dimana norma-norma tidak dapat diterapkan dengan pas sekali
namun norma-norma berlau untuk segala situasi kalau di pakai keterbukaan
dan kasih.
BAB VIII : SITUASI
1) Kita perlu mengerti situasi supaya bisa menarapkan norma-norma dan nilai-
nilai etis kepada situasi itu.
2) Jhon Calvin sebagai seorang theolog yang memegang teguh prinsip-prinsip
Alkitab,Juga melihat dunia secara realistis.
3) Kita perlu mengertoi situasi supaya kita dapat melakukan perbuatan yang
tepat dan berguna.
4) Usaha kita untuk menolong orang lain selalu lebih pasti berhasil jikalau kita
mengetahui kebutuhan orang itu.
5) Pengertian tentang situasi juga perlu bagi orang yang mau berhasil dengan
pekerjaannya dalam masyarakat.
6) Kita perlu mengerti situasi supaya kita dapat mengetahui masalah-masalah
yang memerlukan perhatian.
7) Kesulitan-kesulitan dalam mengerti situasi di akibatkan kekusutan situasi
serta keterbatasan pengetahuan kita dan pengertian tentang situasi di
pengaruhi oleh nilai-nilai kita dan kepentingan kita.
8) Penggunaan bahan ilmia dan keterangan ahli-ahli jika kita terbatas dalam
hal ke ahlian yang kita tidak punyai.
9) Memperluas penglihatan tentang situasi supaya mencakup semua faktor
yang bersangkut paut dengan keputusan kita.
10) Kepekaan terhadap pekerjaan kehendak Allah adalah bagaiman kita
memahami Allah bekerja dan bagaimana masudnya dalam situasi-situasi
yang kita hadapi.
11) Kepekaan kepada kebutuhan orang lain artinya orang yang mengasihi Allah
akan mengasihi sesamanya , dan peka terhadap kehendak Allah aan peka
terhadap kebutuhan dan perasaan sesamanya.

KESIMPULAN PEMBAHASAN; PRAKATA TINDAKAN

BAB IX : CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS


 Dalam pengambilan keputusan etis Sumber-sumber bantuan yang harus kita andalkan
adalah Doa,ibadah dan pertolongan Roh Kudus.
 Gereja dan komunitas yang mendukung dapat juga menjadi faktor penentu dalam
pengambilan keputusan etis.
 Alkitab adalah firman Allah yang hidup yang sangat mempengaruhi pengambilan
keputusan Etis
Tanggapan saya mengenai kesimpulan yang suda saya buat ; bagian pertama mengenai
pengambilan keputusan etis dalam pengalaman kita dan theologi Kristen, memberikan
pemahaman kepada saya untuk dapat mempertimbangkan segala sesuatu dengan baik
sebelum mengambil sebuah keputusan, apakah itu hal yang benar maupun yang salah, namun
tetap berdasarkan iman Kristen sesuai dengan isi firman Tuhan serta memperhatikan hukum
yang berlaku,budaya setempat, lingkungan dimana saya mengambil sebuah keputusan dan
memiliki pertimbangan-pertimbangan yang masuk akal. Bagian ke dua faktor - faktor
dalam pengambilan keputusan etis, iman merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam
pengambilan keputusan etis, mengapa karena semuanya tentang kebenaran yang dinyatakan
oleh ALLAH. Tabiat dapat mempengaruhi ketertiban seseorang agar setiap tindakan dapat
terarah. agar kita meninggalkan kehidupan yang lama dan hidup dalam pertumbuhan iman
yang baru serta memiliki kebijakan-kebijakan yang serupa dengan Kristus. lingkungan sosial,
memberikan pemahaman kepada saya bahwa segala sesyatunya dimulai dari diri kita, kita
harus bisa memposisikan diri kita dapat menyesuaikan sebab setiap orang memiliki aturan-
aturan tersendiri dan memiliki pandangan yang berbeda-beda. Norma-norma, hal ini sangat
penting sebab hukum itu sangat penting untuk menolong kita mengerti kehendak ALLAH ,
menyadari dosa sehingga bertobat dan mencari ALLAH. Situasi itu sangat penting agar kita
dapat melakukan perbuatan yang tepat dan berguna ,usaha kita menolong orang lain berhasil,
memiliki kepekaan terhadap kebutuhan orang lain, artinya jika kita mengasihi ALLAH kita
pasti mengasihi ALLAH , memperluas penglihatan tentang situasi supaya mencakup semua
factor yang bersangkutan dengan keputusan kita. Bagian ke tiga Kesimpulan pembahasan
prakata tindakan, tanggapan saya, hal pertama yang harus kita lakukan dalam mengambil
sebuah keputusan dan yang harus kita andalkan dan lakukan yaitu Doa,ibadah dan
pertolongan Roh Kudus serta gereja dan komunitas yang mendukung juga dapat menjadi
penentu dalam mengambil keputusan Etis dan Alkitab firman ALLAH yang hidup sangat
mempengaruhi pengambilan keputusan Etis.

Anda mungkin juga menyukai