Anda di halaman 1dari 11

ETIKA KRISTEN BAGIAN UMUM

Bab Satu: PENGANTAR KE DALAM ETIKA KRISTEN

Etika berasal dari berbagai kata Yunani yaitu ethos dan éthos atau ta etika dan ta éthika. Kata
ethos artinya kebiasaan, adat. Kata ethos dan éthikos lebih berati kesusilaan, perasaan batin
atau kecendurungan dengan mana seseoarang melaksanakan sesuatu perbautan.Kata etika
lebih dalam dari padapada kata moral. Kata moral hanya memiliki arti yang dangkal.yaitu
kelakuan lahiria seseorang. tetapi etika tidak hanya menyinggung lahir saja tetapi, senantiasa
menyingung juga kaida dan motif-motif perbuatan seseorang yang lebih dalam. Dalam bahasa
Indonesia etika dinyatakan sebagai kesusilaan yang berati norma (kaidah) santun dan
sebagainya.Etika adalah ilmu pengatahuan yang normatif ia memajukan masalah tetang apa
yang baik. Pokok Etika Teologi adalah dimana segalah yang di kehendaki Allah,itulah yang
baik. Etika memiliki kedudukan sebagai pelajaran sistematika atau dogmatika yaitu suatu
teologi yang memikirkan tetang isi iman: Kasi Allah Bapa, anugerah Allah Anak dan
persekutuan dengan Roh Kudus.demikian pula dengan Etika Kristen yang memikirkan
kehendak Allah yang sudah di nyatakan, hukum-hukum taurat Allah,
pendamaian,pembebasan, hukum-hukum Allah Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus. Etika
teologis termasuk dokmatika hubungnya tidak dapat di putuskan.karena pokok dari Dogmatika
ialah Allah lebih duluh mengasihi kita dan Etika ialah Kita mengasihi Allah.Etika teologis
dapat di pelajari sebagi mata pelajaran yang khusus karena mengigat di abat-abat akhir ini
susunan masyarakat makin lama, makin kompleks, rumit dan sulit. Banyak masalah-masalah
besar pada setiap lapisan-lapisan masyarakat yang begitu luas. Etika Kristen sistematis tidak
boleh membeku ia harus dinamis karena Etika Kristen selalu berhubugan dengan masalah-
masalah yang baru.Etika sistematis itu mungkin. Satu-satunya sumber pengetahuan yang
mutlak untuk Etika teologis adalah Alkitab. Etika Kristen dalam menjalin hubungan dengan
agama-agama lain harus dapat menunjukan letak perbedaan-perbedaann.Etika teologis dan
etika falsafi memimiliki hubungan yang tidak bisa dipisahka karana Etika falsafi itu, luas dan
memiliki ketentuan-ketentuan pengetian yang formal.sedangkan Etika teologis tidak bisa
melepaskan diri dari percakapan dengan etika falsafi. Sebab etika teologis tidak dapat di
pergunakan di dalam ruangan yang kosong tetepi didalam ruangan yang berisi dan isinya
ruang itu bermacam-macam aliran. Etika teoogis memiliki hubungan dengabn ilmu
pengatahuna etnologis, sosiologi dan ilmu pengatahuan lainya dimana kerap kali Etika harus
memperhatikan hasil-hasil penyelidikan ilmu-ilmu tersebut.
Bab Dua: DASAR-DASR ATAU TITIK PANGKAL

Etika Kristen berpangkalkan kepercayaan kepada Allah, yang menyatakan diri dalam Yesus
Kristus. Allah Bapa menyatakan diri di dalam Yesus Kristus sebagai pencipta langit dan bumi,
dan segala isinya, dan yang menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah, yang
melaksana rencana-Nya mengenai dunia dan manusia, dengan tangan yang terkekang. Titik
inilah yang besifat menentukan bagi Etika Kristen. Manusia miliki pandangan-pandangan
teresendiri mengenai Etika
- Pandangan manusia menurut agama-agama suku. Tidak ada tempat bagi kesusilaan dalam arti
yang khusus karna manusia sebagai individu yang betangung jawab kepada Allah.
- Pandangan agama hindu manusia tidak mempunyai kehidupan pribadi dan tidak mempunyai
tanggun jawab perseorangan .
- Padangan tetang manusia menurut agama Buddha adalah suatu nama rupa yang artinya ia
terdiri dari nama roh dan rupa tubuh psiko-fisis. Di dalam agama Buddha Allah tidak di akui
bahawa manusia di jadikan menurut gambar dan rupa Allah.
- Menurut kalam (dogmatika) Islam. Kedudukan manusia di dalam alam kejadian mendapat
perhatian besar didalam dogmatika Islam. Sebab agama Islam mengakui Allah sebagai pencipta
namun didalam agama islam tidak terdapat hubumgan antara Bapa dan Anak, sebagaimana
terdapat dalam Alkitab, bila mengatakan tentang hubungan antara Allah dan manusia. Di dalam
agama Islam Etika tidak perna mendapat kedudukan sendiri di samping kalam Fiqh
- Pandangan Efolusi biologis tentang manusia, mengangap manusia itu sebagai binatang yang
menyusui yang cerdas yang pertumbuhannya berlangsung menurut proses evolusi, Pandangan
biologis ini menyangkal Allah dan pernyataan-Nya. Penyelidikan ilmia dijadikan ukuran untuk
menentukan mana yang baik dan yang jahat.
- Pandangan komunisme manusia adalah makhluk biologis ekonomis sebagai maklhuk biologis,
ia pun binatang menyusui yang cerdas. Dalam materialism dialektis, mengantikan susilah Etika
materialisme adalah sadarlah akan kedudukanmu dalam perjuangan di tengah masyarakat. Dan
berbuat sesuai kedudukan.

Alkitab memberitahukan tetang manusia di dalam Kejadian pasal 1 bahwa Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, gambar Allah di ciptakan-Nya dia laki-laki dan perempuan di
ciptakanya mereka (ayat 27). Dalam perjanjian baru Yesus Kristus di sebut gambar Allah (2
Korintus 4:4; Kolose 1:15). Dan sesuda di janjikan kepada kita, bahwa siapa yang percaya
kepada Allah akan di masukandi jadikan kembali menurut gambar-Nya dan akan serupa dengan
Dia (1 kor 15:49; 2 Kor 3:18. Arti tentang manusia dan konsekuensi padangan tentang manusia
bagi Etika
1. Manusia itu makhluk dan akan tetap menjadi makhluk untuk selama-lamanya. Manusia
bukanlah Allah dan manusia juga tidak mempunyai zat ilahi.
2. Manusia di jadikan sebagai makhak somatis-pskis (berjiwa raga) Allah membentuk manusia
(dalam bahasa ibrani haadam) dari debu tana
3. Hubungan Allah- manusia dan manusia Allah itu di nyatakan dalam berita tentang manusia
yang dijadikan menurut gambar Allah. Manusia adalah pemengang mandat dari Allah. yang
menjadi sala satu pokok masala Etika adalah apa yang dapat kita lakukan dengan mandat yang
sudah Allah berikan kepada kita ketika Allah menjadikan kita menurut gambar dan rupa-Nya.
4. Allah menciptakan manusia supaya masnusia itu berbakti secara sukarela. Allah memberikan
kebebasan memili kepadanya. Kedaulatan ilahi itu diserahkan kepada manusia secara sukarelah
di dalam kasih. Kebesan itu termaksud hakikat manusia dan karena itu.termaksud inti Etika
Kristen. Kata kebebesan menyatakan pangilan yang pertama dan hak tertinggi yang diberikan
Allah kepada manusia.
Beberapa catatan asal, hakikat dan perkembangan dosa.
a. Asal dosa menurut yang bukan Alkitab. Menuruat agama Hindu dan berbagai aliran mistik
panteistis,sumber kejahatan itu harus dicari pada ovidya ketidaktahuan. Agama Buddah mencari
asalnya didalam tanha,napsu,keinginan,yang mengerakan proses Bhava. Dalam pandang evolusi
biologis, asalnya kejahatan itu di cari pada berasalnya kita dari binatang. Menurut pandang ini
kita masi mempunyai sisa-sisa sifat yang buruk dari keturunan yang rendah.
b. Asal dosa menurut Alkitab. Menurut kesaksian Alkitab, inisiatif (prakarsa) untuk berbuat
dosa itu tidak keluar dari manusia, tetapi dari iblis. Asal dosa itu terdapat di dunia iblis. Tetapi
karena kesalahan sendiri, manusia telah mengatakan ya kepada dosa dan dengan demikian
mmenjadi hamba dosa (Yoh. 8:34).karena manusia ingin menjadi seperti Allah,ia menyerah kala
kepada iblis, sehingga sejak itu dosa keluar dari iblis dan manusia bersama-sama
c. Hakikat dosa. Pandangan Alkitab tentang hakikat dosa adalah bahwa dosa itu tidak dimulai
pada kejasmanian tetapi pada inti manusia di dalam hatinya, didalam hubunganya dengan
Allah.jika hubungan diserang oleh kesembongan, maka jasman ipun di peralat oleh dosa.
Bab Tiga: MANUSIA DALAM KESABARAN DAN KESENGSARAANNYA

Di dalam hidup manusia ada dua gejala yang ada di bawah kekuasaan dosa dan yang paling
jelas mengambarkan kebesaran dan kesengsaraan manusia. Kedua gejalah itu ilah rasa malu
dan perasaan hati ( kedua hal in kadang-kadang di juga di sebut keinsafan batin, kata hati,
suara hati, kata batin, gerak hati,setahu hati dan sebagainya). Penting kedua gejala itu bagi
Etika.
1. Rasa malu adalah suatu perasaan badani yang mengigatkan kita kepada keadan kita yang
telah terkoyak-koyak. Manusia berusaha menghindarkan diri dari kesalahanya.ia berusaha
mencoba memungkiri dosanya, membenarkan dosanya.ia mencoba memakai kedok, Namun
rasa malu itu dengan tak sadar membuka kesalahanya. Rasa malu mengigatkan kita bahwa
kita di ciptakan menurut gambar Allah. Rasa malu adalah kata hati tubuh manusia.
2. Suara hati. Istilah yang di pakai dalam perjanjian Baru untuk suara hati ialah suneidesis
(Rma 2:15) dalam bahsa latin conscientia, dan dalam bahasa latin conscientia dan ini menjadi
kata asal dari kata sura hatindalam bahasa inggris dan prancis. Suara hati ialah suatu desakan
yangterdapat dalam batin tiap-tiap manusia.untuk menimbang-nimbang kelakuanya.suara
hati berdiri sebagai suatu insatansi anata manusia dan dan perbuatannya,maka besarlah arti
dan nilainya.suara hati mengigatkan kita akan kejadian kita menurut gambar dan rupa Allah.
Tampa sura hati, manusia tidak akan kenal moral dan agama.

Bab Empat: DIMAKAH SUMBER PENGATAHUAN TENTANG NORMA-NORMA


SUSILA?

Sumber dari pengetahuan tentang norma-norma susilah bukan di ambil dari adat istiadat yang
secara turun-temurun,bukan pula dari hukum kordrat dan hukum kordrati (Lex naturalis et Ethica
naturalis), dan bukan juga di ambil dari tata tertip alam kejadian ( Schopfungsordnungen) tetapi
satu-satunya sumber pengatahuan tetntang norma-norma tentang yang baik dan jahat terletak
dalam pernyataan Allah. Hanya Tuhanlah yang baik. Dan hanya Tuhanlah yang tau apa yang
baik itu. Pertanyaan apakah yang baik itu, hanya dapat di jawab oleh Tuhan sendiri Tuhan telah
memberi jawaban atas pertanyaan apakah yang baik itu. Hai manusia, telah diberitahukan
kepadamu apa yang baik.apa yang di tuntut Tuhan dari padamu (Mika 6:8) dan jawaban atas apa
yang baik itu hanya dapat di terimah oleh manusia apabila ia mendengarkan Firman Tuhan.
Bab Lima : KEDUDUKAN DAN FUNGSI HUKUM TAURAT DI DALAM PENYATAAN
ALLAH

Penyataan Allah terdiri dari Hukum Taurat dan Injil Firman Allah dalam perjanjian Lama dan
Baru, dibagi dalam Hukum Taurat dan Injil (Law and Gospel).Injil itu berta tentang anugerah
Allah. Hukum taurat itu pemberitaan suruhan-suruhan (Perinta,titah) Allah. Injil itu pemberitaan
tentang janji-janji Allah dan juga kenyataan janji-janji Allah di dalam Kristus. Hukum taurat itu
penguguman tuntutan-tuntutan Allah. Injil mengatakan siapa Allah itu bagi kita. Hukum Taurat
mmengatakan apa yang di kehendaki olleh Allah darai kita. Seluru penyataan Allah selalu
rangkap dua.Hukum Taurat dan Injil anugerah dan peritah,keselamatan dan suruhan,memberi
dan menugaskan.
Fungsi Hukum taurat dalam penyataan Allah ialah
a. Usus elenchticus atau usus paedagogicus ( fungsi Hukum Taurat yang mengingsafkan kita
akan kesalahan kita. Kata elenchticus berasal dari kata Yunani: elenchein yang berati insafkan,
yakni menginsafkan akan kesalahan dosa ( bnd. Yohanes 16;8)kata paedagogicus berasal dari
kata yunani; paedagogos,artinya pengawal atau penuntun.
b. Usus normativus atau usus didacticus Hukum Taurat.(fungsi normative atau fungsi Hukum
Taurat sebagai pengajar.
c. Usus civilis atau usus politicus Hukum Taurat. Yaitu perjuangan untuk memancarkan sedikit
dari terang Hukum Taurat kedalam kesusilaan umum,kedalam kehidupan sosial dan ekonomi,
kedalam pemberian undang-undang dan segalah perbuatan pemerintah.

Bab Enam : HUKUM-HUKUM TAURAT DALAM BENTUK-BENTUK HISTORISNYA

Tuhan adalah yang hidup yang megadakan hubumgan yang nyanta dengan manusia. Tuhan
bukanlah suatu prinsip susilah yang tidak berpribadi. Tuhan bukanlah suatu tata tertip dunia
kesusilaan yang tidak berpribadi
Dalam kitab Mikha 6:8 disitu seolah-olah Nabi Mikha berkata tidak perlu taip-tiap meminta
supaya di bertahukan lagi kehendak Tuhan. Tuhan telah berfirman dan Ia tetap setia kepada
Firmanya. Kata Nabi Yesaya, Tidakkah diberitahukan kepadamu dari mulanya? (Yes. 40:21) hal
yang sama “Khotba di Bukit”. Ketika Yesus menerangkan Hukum Taurat Musa dan berkata
janganlah kamu menyanka, bahwa Aku datang untuk meniadakan Huku Taurat atau kitap para
nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya melainkan untuk mengenapinya. Karena aku
berkata kepadam: Sesungguhnya selama belum belum lenyap langit dan bumi ini, satu iyota atau
satu titik pun tidak akan di tiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.(Matius 5:17-
18). Dalam perjanjian Lama Hukum Tuarat di sebut “Tora” Kata Ibrani ini asalnya dari kata
kerja “hora” artinya mengajar, menunjukan. Mengenai isinya terdapat 3 golongan hukum-hukum
dan perintah-perintah. Pertama: Dekalog atau dasatita,yakni kesepuluh Tita Tuhan; yang di
dalam bahasa Ibrani di sebut “assert had-d barim” Kesepuluh Firman (dabar berarti
perkataan,titah atau firman yaitu di dalam arti norma) dasatita itu harus di pandang sebgai
ringkasan seluruh Hukum Tuarat. Kedua: misypatim, yakni undang-undang hukum sipil,yang
mengatur kehidupan umat Tuhan sebagai warga Negara (peratura-peraturan mengenai janda dan
yatim piatu ,orang-orang miskin, budak belian, orang-orang yang sakit dll). Ketiga: khuqqim,
yakni undang-undang yang berisi ketetapan-ketapan kebaktian (ketetapan-ketetapan tentang bait
suci, kurban-kurban hari-hari raya dll).
Tora itu mengatur hubungan antara Tuhan dan umat-Nya dan titah (miswa entole) mengatur
antara hubungan antara Tuhan dan manusia sebagi perseorangan. Baik tora maupun titah adalah
sangat kongkret. Injil dan Hukum Taurat haruslah meresap kedalam hidup dan keadaan kita.
Firman itu mau menjadi bagian hudup kita yang tidak dapat di pisahkan lagi.

Bab Tujuh. POKOK HUKUM TAURAT

Isi injil dapat di simpulkan dalam satu kalimat: Allah adalah kasih. Bukan kita yang mengasihi
Allah, tetapi Allahlah yang mengasihi kita dan kasih-Nya tetap di curahkan terus kepada kita.
Hukum Taurat pun dapat di simpulkan dalam satu kalimat: di dalam Hukum Tuarat-Nya Allah
menuntut kasih: Kasih itu adalah kegenapan Hukum Taurat. Allah menuntut apa yang diberikan-
Nya yaitu kasih. Allah menuntut semuanya itulah perintah. perintah itu banyak tetapi semua
perintah itu memiliki sesuatu hubungan dengan perintah kasih. Perinta kasi di rumuskan dalam
Perjanjian Lama dirumuskan dalam kita ulangan 6:4 dan 5. Dalam Perjanjian Baru Yesus
bertolak kembali dari permusuhan ( Matius 22:37-40): Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum
yang pertama dan yang terutama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu ialah: Kasihlah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Menurut Alkitab kasih kepada Allah adalah membalas
kasih Allah kepada kita. Kita mengasihi karena Allah lebih dahulu telah mengasihi kita. Dan
yang mengutus Anak-Nya sebagai pendamai bagi dosa-dosa kita. (1 Yoh. 4:19 dan 1 Yoh 4:10)
Allah menuntut supaya kita mengasihi sesama manusia demi kehendak Kristus. Jadi di dalam
Alkitab dasar-dasar kasih kepada sessama manusia itu bukan terletak pada bangsa,bukan pada
kepentigan golongan, sifat-sifat yang menarik dari sesama manusia dan lain-lain teatpi dasar-
dasarnya terdapat pada Yesus Kristus. Kasih kepada diri sendiri yang sejati ialah patuh padah
perintah yang besar dan terutama yaitu Yesus Kristus. Segalah yang di tuntut oleh Allah di
dalam hukumnya, bergatung pada Hukum Taurat.

Bab Delapan. PELAKSANAAN DAN PENGENAAN HUKUM TAURAT DALAM DALAM


HIDUP ORANG ORANG BERIMAN

Jalan yang di tujuk oleh alkitab dalam pelaksanaan dan pengenaan Hukum Taurat dalam hidup
orang beriman adalah di janjikan-Nya kedatangan Roh Kudus. Dan Roh Kudus itulah yang akan
memimpin jalan hidup yang kita tempu. Mencari kehendak Allah Roh Kudus mengikutsertakan
roh kita didalam melaksanakan perintah-perintah Allah dalam Roma 12:2 mengatakan janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubalah oleh pembahruan budimu, sehingga
kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,yang berkenan kepada Allah
dan yang sempurna. Dalam mencarai kehendak Tuhan, orang Kristen Pun di panggil untuk saling
membantu,saling menolong. Keputusan didalam keadaan yang kongkrit oleh setiap orang Kristen
harusla di ambil di hadirat Allah. Ketaatan kepada perinta-perinta Tuhan telah membawa orang
kepada semacam kesadaran kesusilaaan yang komanual, kesadaran yang termaksuk umat Tuhan.
Kesadaran itu terwujud dalam suatu khotma,suatu hikmat hidup tertentu suatu gaya hidup
tertentu. Hikmat itu di bertahukan dalam kitab Amsal Salomo. Barang siapa menentang hikmat
hidup itu di sebut “bodoh” dan di katakana kepadanya tidak patut perbuatan ynag demikian itu
diantara orang Israel. Adat istiada orang Kristen memberitahukan kepada kita bagaimana orang
mengambil keputusan di dalam keadaan yang sama. Adat istiadat Kristen memberitahukan
kepada kita bukalan seperti orang musafir sendirian yang menempuh jalan ke kerajaan Allah.
Adat istiadat dapat menjadi petunjuk jalan di dalam usaha mencari bagaimana kehendak Tuhan
akan tetapi, adat istiadat Kristen tidak dapat menjadi pengati kehendak Tuhan dan tak dapat
membebaskan kita darai pengilan Tuhan supaya kita sendiri mencarai kehendak Tuhan.
Bab Sembilan: HIDUP BARU

Sumber-sumber hidup baru adalah: a. Pembenaran oleh iman (Justifikcatio sola fide) Alkitab
melukiskan pembenaran itu sebagai sumber yang menerbitkan hidup baru yaitu Tuhan yang
membebaskan kita dari hutang (dosa) dan hukuman berdasarkan kebenaran Kristus karena kasih
setia-Nya. Hidup baru hanya terbit dari sumber anugerah,sumber kasi setia.
b. Pengudusan (sanctification) hidup kita oleh Tuhan Yesus dan Roh Kudus.
Pengudusan adalah perbuatan Allah. Dengan pengudusan itu Tuhan mengubah dan
memperbaharui keadaan hidup kita. Pengudusan bukan hanya pekerjaan Kristus saja tetapi juga
pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus telah di curahkan. Dengan diam-diam dan tidak kelihatan ia
pun bekerja dalam hati kita.
c. bertobat /“tobat”. Kata ibrani Dalam perjanjian lama kata tobat yaitu syub yang berarti
membalikan diri, memalingkan diri, kembali. kata tobat ialah suatu perubahan yang radikal
dalam sikap kita terhadap Tuhan. Dalm perjanjian baru terdapat dua kata bahasa Yunani yaitu
metonia, artinya: berubah didalam.berkehendak,bertujuan, berkeinginan dan bercita-cita lain dari
pada yang lain. Dan epistrophe artinya berbalik dan juga berkelakuan lain dari pada yang lain
daripada dulu didalam praktik kehidupan. Seruan pangilan Tuhan Yesus kepada kita adalah
untuk mejauhi diri dari dosa meyesal mengaku dosa dan kembali kepada Tuhan.
D. kematian manusia lama. Mematikan manusia lama adalah dengan tulus hati menyesali
dosa.penyesalan timbul dalam hati kita saat kita di timpa berulang-ulang kasih Allah yang
mengampuni kita,kasih yang dapat kita lihat dari wajah Yesus Kristus. Makin mendalam kita
mengenal Yesus makin tumbuhlah penyesalan itu.
e. Kebangkitan manusia baru adalah melepaskan manusia lama artinya ada sesuatu yang berbalik
dari dalam hati kita

Bab Sepuluh. SEGI-SEGI HIDUP BARU

Hidup baru adalah berjalan mengikuti Kristus menurut perjanjian lama bangsa Israel di suruh
memilih untuk mengikuti baal atau mengikuti Allah. Menurut injil- injil Tuhan Yesus memangil
untuk mengikuti Dia .

Mengikut Kristus bukanlah suatu sarat untuk dapat diterima sebagai anak Allah ,tetepi itu hanya
akibat perbuatan anugerah Tuhan; di dalam perbuatan itu Tuhan menerima kita menjadi anak-
anak-Nya di dalam Kristus. Yesus itu terutama adalah penyelamat kita. Kemudian teladan kita.
Dasar-dasar mengikut Kristu itu terletak pada salib dan kebangkitan Yesus. Mengikut Kristus
berarti hidup dari Kristus. Barulah Yesus terwujud didalam kita oleh Roh-Nya. Mengikut Kristus
ialah hidup dari kasih setia Tuhan Yesus Kristus dalam ketaatan iman.

Bab Sebelas; TUJUAN HIDUP BARU

Tujuan hidup baru adalah kerajaan Allah. Kerajaan Allah telah datang di dalam Yesus Kristus
dialah kepalah kerajaan itu; sebagai kepala masi tersembunyi. Ia menerima orang beriman,
karena anugerah-Nya dalam kerajaan-Nya dan makin dekat kerajaan itu kepada
kesempurnaanya, makin banyaklah yang Ia terima.

Tujuan hidup baru bukanlah penghapusan hidup, tetepi tujuan hidup baru ialah kasih yang kekal.
Ketaatan yang kekal, persekutuan yang kekal antara Allah dan manusia. Di dalam kerajaan Allah
hukum taurat terpenuhi, terpenuhi untuk selamanya. Itulah tujuan hidup menurut Alkitab. Jadi
hubungan antara Allah dan manusia tak akan lenyap.

Di dalam Alkitab peringatan dan ancaman yang paling jelas terdapat dalam perumpamaan pokok
angur dan ranting-rantinya ( Yoh. 15) jika ranting-ranting itu tetap pada pokok anggur, akan
berbualah ia. Teteapi barangsiapa yang tidak tingal di dalam Aku ia akan di buang keluar seperti
ranting dan menjadi kering kemudian di kumpulkan orang dan di campakan kedalam api lalu di
bakar (Yoh. 15:6) barangsisapa hidup dalam pokok anggur yakni Kristus ia akan mencapai
tujuan hidup, yaitu: hidup kekal di dalam kasih kepada Allah dan sesama manusia

Anda mungkin juga menyukai