BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Realisme berpendapat bahwa hakikat realitas adalah
terdiri atas dunia fisik dan dunia rohani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yang
subjek yang menyadari dan mengetahui disatu pihak dan dipihak lainnya adalah adanya realita
diluar manusia yang dapat dijadikan sebagai objek pengetahuan manusia. Bahan pendidikan yang
esensial bagi aliran realism klasik adalah pengalaman manusia. Yang esensial adalah apa yang
merupakan penyatuan dan pengulangan dari pengalaman manusia. Sedangkan Menurut realisme
ilmiah, pengetahuan yang shahih adalah pengetahuan yang diperolah melalui pengalaman empiris,
dengan jalan observasi, atau penginderaan.
Kneller membagi realisme menjadi dua bentuk, yaitu : 1) Realisme Rasional, 2) Realisme
Naturalis. Namun, masih ada lagi pandangan-pandangan lain, yang termasuk realisme. Aliran
tersebut disebut “Neo-Realisme” dari Frederick Breed, dan “Realisme Kritis” dari Immanuel
Kant.
Implikasinya Realisme dalam pendidikan adalah kebutuhan dasar dan hak yang mendasar bagi
manusia dan kewajiban penting bagi semua masyarakat untuk memastikan bahwa semua anak-
anak dilahirkan dengan pendidikan yang baik.