Anda di halaman 1dari 30

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

BERBANTUAN MEDIA INTERAKTIF


TERINTEGRASI NILAI-NILAI KEISLAMAN PADA
MATERI ALJABAR KELAS VII DI MTS
RAUDHATUSYSYUBBAN

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH
MAYA ANDELINA
190101040964

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


BANJARMASIN
2023 M/ 1445 H
i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
Definisi Operasional ................................................................................................................. 6
Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 7
Tujuan Penelitian ...................................................................................................................... 7
Signifikansi Penelitian .............................................................................................................. 7
Penelitian Terdahulu ................................................................................................................. 8
Kajian Teori dan Kerangka Pikir .............................................................................................. 9
Kajian Teori .......................................................................................................................... 9
Kerangka Pikir .................................................................................................................... 18
Asumsi Dasar dan Hipotesis Penelitian .................................................................................. 18
Metode Penelitian ................................................................................................................... 19
Sistematika Penulisan ............................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................................ 27
1

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BERBANTUAN


MEDIA INTERAKTIF TERINTEGRASI NILAI-NILAI KEISLAMAN
PADA MATERI ALJABAR KELAS VII DI MTS
RAUDHATUSYSYUBBAN

A. Latar Belakang
Imam al-Ghazali sebagaimana dikutip oleh Quraish Shihab mengatakan, bahwa
seluruh cabang ilmu pengetahuan yang terdahulu dan yang kemudian, yang telah
diketahui maupun yang belum, semua bersumber dari al-Qur’an al-Karim. Dalam
Qur’an Surah an-Nahl ayat 78 menjelaskan bahwa pintu masuk ilmu melalui panca
indra diantaranya berupa penglihatan, pendengaran, dan hati nurani sehingga manusia
dapat menerima dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang awalnya mereka sama
sekali tidak mengetahuinya.1
َ‫ار َوا َْلَ ْفـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُر ْون‬
َ ‫ص‬ َّ ‫شيْـًٔ ۙا َّو َجعَ َل لَ ُك ُم ال‬
َ ‫س ْم َع َو ْاَلَ ْب‬ ُ ُ‫َواللّٰهُ ا َ ْخ َر َج ُك ْم ِّم ْۢ ْن ب‬
َ َ‫ط ْو ِّن ا ُ َّمهٰ تِّ ُك ْم ََل ت َ ْعلَ ُم ْون‬
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani, agar kamu bersyukur.”(Q.S Al-Ankabut : 43)

Menurut Syeikh Mahmud Abdul Wahab Fayid mengatakan bahwa ayat ini
mendahulukan pendengaran dan penglihatan dari pada hati disebabkan karena
keduanya itu sebagai sumber petunjuk berbagai macam pemikiran dan merupakan
kunci pembuka pengetahuan yang rasional.2 Fungsi al-Qur’an sebagai sumber ilmu
pengetahuan memuat petunjuk ilmu pengetahuan termasuk kepada ilmu pengetahuan
matematika.3
Matematika memiliki peran penting di berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Matematika merupakan alat untuk berfikir, berkomunikasi dan alat memecahkan
permasalahan, kemampuan bernalar, berlogika, dan berpikir kreatif. Kemampuan
pemecahan masalah, dan kemampuan matematis lainnya merupakan kemampuan

1
Kidup Supriyadi, “Matematika dalam Al-Qur’an,” Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan
Manajemen Pendidikan Islam 3, no. 1 (28 April 2021): 36,
https://doi.org/10.36671/andragogi.v3i01.152.
2
Saihu, “Modernisasi Pendidikan Islam,” Al Amin 1, no. 1 (2018): 1–33.
3
Supriyadi, “Matematika Dalam Al-Qur’an,” 37.
2

penting yang harus dikembangkan.4 Dalam mempelajari matematika kita harus


memahami materi yang termudah sampai materi yang kompleks, hal ini karena
matematika merupakan mata pelajaran yang terstruktur.5 Untuk mengembangkan
kemampuan matematisnya, siswa dapat berpartisipasi aktif, bertanya, dan
menyampaikan pendapat. Kesempatan tersebut diberikan kepada siswa di dalam
pembelajaran matematika.
Aljabar merupakan mata pelajaran matematika yang sangat penting untuk
dipelajari karena memiliki banyak kontribusi baik dalam materi matematika lanjutan
maupun dalam kehidupan sehari-hari.6 Aljabar dianggap sebagai dasar dalam
pembelajaran matematika, jika siswa tidak menguasai dasar aljabar dengan baik, maka
akan sulit bagi siswa untuk mempelajari materi selanjutnya karena matematika yang
bersifat hirarkis.7 Beberapa penelitian memaparkan bahwa siswa pada umumnya
mengalami kesulitan dalam mempelajari materi aljabar. Banyak faktor yang
menyebabkan hal ini terjadi, diantaranya yaitu kurangnya minat/kemauan, keadaan
kelas yang kurang kondusif dan siswa pasif, tidak adanya media pembelajaran, serta
pembelajaran aljabar yang kurang bermakna.8 Dari pentingnya mata pelajaran aljabar
serta hasil pemaparan penelitian yang didapat tersebut maka materi aljabar akan
digunakan dalam penelitian ini.
Usaha yang dilakukan oleh seorang guru sebagai perancang pembelajaran, jika
tidak bertumpu pada karakteristik setiap individu peserta didik, maka proses

4
Meria Ultra Gusteti dan Neviyarni Neviyarni, “Pembelajaran Berdiferensiasi pada
Pembelajaran Matematika di Kurikulum Merdeka,” Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika, Matematika dan Statistika 3, no. 3 (31 Desember 2022): 637,
https://doi.org/10.46306/lb.v3i3.180.
5
Nur Afifatus Sakiah dan Kiki Nia Sania Effendi, “Analisis Kebutuhan Multimedia Interaktif
Berbasis PowerPoint Materi Aljabar pada Pembelajaran Matematika SMP,” JP3M (Jurnal Penelitian
Pendidikan dan Pengajaran Matematika) 7, no. 1 (12 April 2021): 40,
https://doi.org/10.37058/jp3m.v7i1.2623.
6
Irwitadia Hasibuan, “Hasil Belajar Siswa pada Materi Bentuk Aljabar di Kelas VII SMP
Negeri 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2013/2014” 4 (2015): 5.
7
Sakiah dan Effendi, “Analisis Kebutuhan Multimedia Interaktif Berbasis PowerPoint Materi
Aljabar pada Pembelajaran Matematika SMP,” 40.
8
Sakiah dan Effendi, 10.
3

pembelajaran tidak akan bermakna bagi peserta didik. 9 Sehingga agar pembelajaran
lebih optimal, mengetahui karakteristik peserta didik penting bagi guru karena dapat
dimanfaatkan sebagai pedoman untuk mengembangkan perencanan dan taktik dalam
melakukan proses pembelajaran. Perlu disadari bahwa potensi yang dimiliki oleh setiap
siswa sangat beragam. Setiap siswa mempunyai keunikan, kemampuan dan
keberagamanan pengalaman belajar.10 Ada banyak jenis anak yang berbeda di ruang
kelas, masing-masing dengan minat, keterampilan, dan preferensi belajar yang unik.11
Dengan keberagaman tersebut, pendekatan pengajaran yang menyamaratakan setiap
siswa tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan bagi setiap siswa. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu pendekatan pengajaran yang mampu memenuhinya.12 Proses belajar
mengajar untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dalam memahami materi
pembelajaran berdasarkan karakteristik, kemampuan, minat, gaya belajar, dan
kekuatan mereka sehingga sukses dalam proses belajarnya merupakan arti dari
diferensiasi.13 Pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi solusi untuk memecahkan
masalah tentang keberagaman kemampuan peserta didik saat belajar.
Ada empat komponen dalam pembelajaran berdiferensiasi yaitu mencakup
konten, proses, produk, dan lingkungan belajar 1) Diferensiasi konten merupakan apa
yang dipelajari oleh peserta didik , berkaitan kurikulum dan materi pembelajaran. 2)
Diferensiasi proses merupakan cara peserta didik mengolah ide dan informasi, yaitu
mencakup bagaimana peserta didik berinteraksi dengan materi, dan bagaimana
interaksi tersebut menjadi bagian yang menentukan pilihan belajar siswa. 3)
Diferensiasi produk yaitu produk pembelajaran memungkinkan guru menilai materi
yang telah dikuasai siswa dan memberikan materi berikutnya. Peserta didik

9
Muhammad Rofiul Basir, Seivi Sufiatul Muhaqqiqoh, dan Anjani Putri Belawati,
“Pembelajaran Berdiferensiasi Sebagai Strategi Mencapai Tujuan Pembelajaran Dalam Kurikulum
Merdeka,” 2023, 133.
10
Ade Sintia Wulandari, “Literature Review: Pendekatan Berdiferensiasi Solusi Pembelajaran
dalam Keberagaman,” Jurnal Pendidikan MIPA 12, no. 3 (1 September 2022): 682–83,
https://doi.org/10.37630/jpm.v12i3.620.
11
Gusteti dan Neviyarni, “Pembelajaran Berdiferensiasi pada Pembelajaran Matematika di
Kurikulum Merdeka,” 637.
12
Ade Sintia Wulandari, “Literature Review,” 683.
13
Dwi Putriana Naibaho, “Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi Mampu Meningkatkan
Pemahaman Belajar Peserta Didik,” 2023, 86.
4

menunjukkan apa saja yang telah dipelajari. 4) Lingkungan belajar yakni bagaimana
cara siswa bekerja dan merasa dalam pembelajaran.14 Penelitian ini berfokus pada
diferensiasi konten yang berorientasi pada gaya belajar.
Bobby De Potter (1992) Berpendapat bahwa masing-masing orang mempunyai
kecenderungan berbeda-beda dalam menyerap informasi/belajar. Terdapat tiga gaya
belajar yaitu Visual, Auditori, dan Kinestetik yang bisa di singkat dengan VAK. Agar
pembelajaran lebih optimal, diperlukan sumber belajar juga media pembelajaran yang
memudahkan siswa dalam memahami konsep yang dipelajari.15 Media pembelajaran
yang baik yaitu media yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. 16 Guru
dapat memadukan teks, gambar, video, suara, animasi, dan grafik dalam membantu
peserta didik belajar dimanapun dan kapanpun.17 Pengajar dapat memaksimalkan
memanfaatkan media pembelajaran interaktif untuk kegiatan belajar-mengajar. Selain
pemanfaatan media, pemilihan metode, sistem penilaian dan penggunaan sarana dan
prasarana yang tepat sangat dibutuhkan.18 Adanya penggunaan media interaktif ialah
untuk mendukung kegiatan pembelajaran berdiferensiasi agar dapat memudahkan
siswa dalam memahami pembelajaran serta usaha guru dalam optimalisasi
pembelajaran.
Upaya untuk mencapai tujuan pendidikan/pendidikan nasional maka
pembelajaran matematika harus mengalami perubahan demi perbaikan mutu
pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 19 Saat ini, salah

14
Wiwin Herwina, “Optimalisasi Kebutuhan Murid dan Hasil Belajar dengan Pembelajaran
Berdiferensiasi,” Perspektif Ilmu Pendidikan 35, no. 2 (4 November 2021): 179–80,
https://doi.org/10.21009/PIP.352.10.
15
Wigita Rezky Widjayanti, Titin Masfingatin, dan Reza Kusuma Setyansah, “Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis Animasi Pada Materi Statistika Untuk Siswa Kelas 7 Smp,” Jurnal
Pendidikan Matematika 13, no. 1 (30 Desember 2018): 101–1012,
https://doi.org/10.22342/jpm.13.1.6294.101-112.
16
Laila Raudatul Fauziah, “Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Berbasis Adobe Flash CS6,” Al Murabbi 5, no. 2 (28 Juni 2020): 2,
https://doi.org/10.35891/amb.v5i2.2135.
17
Sakiah dan Effendi, “Analisis Kebutuhan Multimedia Interaktif Berbasis PowerPoint Materi
Aljabar pada Pembelajaran Matematika SMP,” 41.
18
Sakiah dan Effendi, 41.
19
Mu Tijah, “Model Integrasi Matematika Dengan Nilai-Nilai Islam Dan Kearifan Lokal
Budaya Dalam Pembelajaran Matematika,” Jurnal Pendidikan Matematika (KUDUS) 1, no. 2 (10
Februari 2019): 54, https://doi.org/10.21043/jpm.v1i2.4878.
5

satu perangkat teknologi yang biasa digunakan adalah komputer. Hampir setiap
sekolah memiliki sarana komputer yang dapat digunakan untuk menyajikan media
pembelajaran. Pembelajaran berbasis komputer merupakan salah satu hal yang dapat
dijadikan alternatif pembelajaran agar mutu pendidikan sesuai harapan.20 hasil
wawancara singkat dengan guru matematika di MTs Raudhatusysyubban, peneliti
mendapatkan informasi bahwa sekolah ini memiliki laboratorium komputer yang
representatif, namun untuk pemanfaatannya masih sekedar pada mata pelajaran TIK.
Oleh karena itu, ini menjadi peluang bagi pengajar agar dapat melakukan inovasi dalam
pembelajaran matematika.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) merupakan sekolah lanjutan pertama yang
memiliki ciri khas agama islam. Madrasah memiliki pendidikan yang memadukan
kehidupan akademik dan kehidupan sosial dengan bekal pendidikan agama yang lebih
dari pendidikan umum. Sehingga pada pembelajaran di MTs, upaya untuk membangun
nilai dan watak dapat dilakukan melalui nilai-nilai agama.21 Nilai-nilai keislaman
dijadikan sebagai dasar dalam meningkatkan karakter peserta didik. Pembelajaran
matematika diintegrasikan dengan nilai-nilai keislaman sebagai pendekatan belajar
mengajar untuk memberikan pengalaman bermakna. 22 Aspek-aspek tertentu pada
pembelajaran matematika dapat mengandung nilai-nilai keislaman agar peserta didik
dapat merasakan bahwa ilmu ini merupakan bagian dari hidupnya.
Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti tertarik meneliti lebih lanjut dan
mengangkat penelitian yang berjudul ”Efektifitas Pembelajaran Berdiferensiasi
Berbantuan Media Interaktif Terintegrasi Nilai-Nilai Keislaman pada Materi
Aljabar Kelas VII di Mts Raudhatusysyubban”

20
Damar Septian, “Pembelajaran IPA dengan Learning Cycle Berbantuan Multimedia
Interaktif Ditinjau dari Pengetahuan Awal dan Gaya Belajar Siswa,” Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains
(JPFS) 1, no. 1 (2018): 2, http://journal.unucirebon.ac.id/index.php/jpfs.
21
Wilda Yumna Safitri, Heri Retnawati, dan Imam Rofiki, “Pengembangan Film Animasi
Aritmetika Sosial Berbasis Ekonomi Syariah untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa MTs,” Jurnal
Riset Pendidikan Matematika 7, no. 2 (27 Desember 2020): 195–209,
https://doi.org/10.21831/jrpm.v7i2.34581.
22
Muh. Fitrah dan Dedi Kusnadi, “Integrasi Nilai-Nilai Islam Dalam Membelajarkan
Matematika Sebagai Bentuk Penguatan Karakter Peserta Didik,” Jurnal Eduscience 9, no. 1 (1 April
2022): 153, https://doi.org/10.36987/jes.v9i1.2550.
6

B. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan atau menggambarkan
maksud yang terkandung dalam judul penelitian, maka peneliti memaparkan beberapa
istilah berikut:
1. Efektifitas
Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
seberapa efektifnya pembelajaran berdiferensiasi berbantuan media interaktif
terintegrasi nilai-nilai keislaman materi aljabar kelas VII di MTs Raudhatusysyubban,
jika hasil belajar dan aktivitas belajar siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan.
2. Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran beridiferensiasi yang difokuskan pada penelitian ini yaitu guru
melakukan penyesuaian terhadap gaya belajar siswa. Gaya belajar yang dimaksud pada
penelitian ini adalah 3 gaya belajar yang menekankan pada alat indra yang kita miliki,
yaitu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.
3. Media Interaktif
Media interaktif adalah software dan hardware yang dapat memungkinkan
siswa berinteraksi dengan lingkungan pembelajaran. Artinya media tersebut sebagai
peranti antara pengguna dengan media yang dapat memberikan aksi dan reaksi dalam
penyampaian materi pembelajaran. Dalam penelitian ini media interaktif yang di
gunakan berupa silde presentasi berisi materi pembelajaran.
4. Integrasi Nilai-Nilai Keislaman
Integrasi nilai-nilai keislaman ialah memadukan antara nilai-nilai islam dengan
pembelajaran matematika sehingga menjadi kesatuan yang relevan, dalam penelitian
ini penanaman nilai-nilai islam dalam materi ajar yang digunakan seperti, menyebutkan
nama Allah SWT, penggunaan istilah, menyisipkan ayat atau hadits yang relevan, dan
penelusuran sejarah.
5. Materi Aljabar
Aljabar adalah bagian dari ilmu matematika yang mempelajari simbol-simbol
dan aturan untuk memanipulasi simbol-simbol tersebut. Dalam penelitian materi yang
digunakan adalah aljabar yang meliputi bentuk aljabar, unsur-unsur aljabar, suku
7

sejenis dan suku tak sejenis, dan operasi pemecahan masalah aljabar kelas VII di MTs
Raudhatusysyubban.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran berdiferensiasi berbantuan media
interaktif terintegrasi nilai-nilai keislaman materi aljabar kelas VII di MTs
Raudhatusysyubban?
2. Apakah pembelajaran berdiferensiasi berbantuan media interaktif terintegrasi
nilai-nilai keislaman materi aljabar efektif digunakan siswa kelas VII di MTs
Raudhatusysyubban?

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran berdiferensiasi berbantuan
media interaktif terintegrasi nilai-nilai keislaman materi aljabar kelas VII di MTs
Raudhatusysyubban.
2. Untuk mengetahui keefektivan pembelajaran berdiferensiasi berbantuan media
interaktif terintegrasi nilai-nilai keislaman materi aljabar kelas VII di MTs
Raudhatusysyubban.
E. Signifikansi Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan kontribusi terbaru dan insentif
pengetahuan dalam penelitian ekperimen Pendidikan Matematika serta sebagai
referensi bagi pihak/peneliti lain terkait efektivitas pembelajaran berdiferensiasi
berbantuan media interaktif terintegrasi nilai-nilai keislaman materi aljabar kelas VII
di MTs Raudhatusysyubban.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Guru, dedikasi adanya penelitian ini memberikan informasi dan inspirasi
tentang pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini juga diharapkan mampu
menyadarkan guru tentang pentingnya penggunaan media interaktif maupun
intergrasi nilai-nilai keislaman dalam pembelajaran matematika, sehingga guru
dapat lebih mengembangkan inovasi dan kreatifitasnya dalam pembelajaran
matematika.
8

2) Bagi Siswa, dengan pembelajaran memenuhi gaya belajar siswa diharapkan dapat
memahami pelajaran dengan baik, selain itu dengan menyadari gaya belajar yang
mereka miliki dapat mendukung mereka dalam kegiatan belajar kedepannya serta
melatih siswa mandiri dan mengembangkan potensi yang dimiliki dengan
memanfaatkan teknologi.
3) Bagi peneliti, adanya penelitian ini dapat memberikan deskripsi dan gagasan terkait
efektifitas pembelajaran berdiferensuasu berbantuan media interaktif terintegrasi
nilai-nilai keislaman materi aljabar kelas VII di MTs Raudhatusysyubban.
F. Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan perbandingan, acuan, serta menghindari anggapan kesamaan
penelitian ini. Maka peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu sebagai
berikut:
1. Penelitian oleh Andini Dwi Rachmawati, Baiduri, dan Moh. Mahfud Effendi yang
berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran Interaktif Berbantuan Web dalam
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif” tahun 2020, Hasil penelitian
menunjukkan bahwa keefektifan penggunaan media pembelajaran interaktif
berbantuan web dari nilai rata–rata angket respon peserta didik mencapai dengan
kategori sangat baik.23 Penelitian terdahulu ini termasuk penelitian pra-
eksperimental menggunakan One Group Pretest-Posttest Design hal ini menjadi
pembeda dengan penelitian ini yaitu menggunakan Quasi Experimental Design.
Selain itu, penelitian terdahulu tidak menggunakan media pembelajaran
berdiferensiasi dan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman.
2. Penelitian oleh Winda Syania Erina yang berjudul “Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif Bernilai Islam Menggunakan Lectora Inspire pada Materi
IPA Siswa Kelas V SD/MI” pada tahun 2022. Hasil dari penelitian terdahulu bahwa
pembelajaran interaktif bernilai islam menggunakan lectora inspire layak

23
Andini Dwi Rachmawati, Baiduri Baiduri, dan Moh. Mahfud Effendi, “Efektivitas Media
Pembelajaran Interaktif Berbantuan Web dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif,”
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika 9, no. 3 (29 September 2020): 540,
https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.3014.
9

digunakan dalam proses pembelajaran.24 Penelitian terdahulu merupakan penelitian


pengembangan dengan menggunakan model ADDIE. Sedangkan penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen dengan model Quasi Experimental Design
sedangkan
3. Penelitian oleh Rabiatul Adawiyah dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran
Anchored Instruction (AI) dengan Berbantu Alat Peraga Blok Aljabar pada Materi
Faktorisasi Aljabar di Kelas VIII MTs Kebun Bunga Banjarmasin Tahun Pelajaran
2017/2018” pada tahun 2019. Hasil penelitian oleh Rabiatul Adawiyah ini
menunjukkan penggunaan model Anchored Instruction (AI) dengan alat peraga
efektif digunakan pada materi faktorisasi aljabar di kelas VIII MTs Kebun Bunga
Banjarmasin Tahun Pelajaran 2017/2018.25 Penelitian terdahulu menggunakan
True - Exprerimental Designs sedangkan penelitian ini menggunakan Quasi
Experimental Design. Selain itu, penelitian terdahulu tidak menggunakan media
pembelajaran berdiferensiasi dan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman.
G. Kajian Teori dan Kerangka Pikir
1. Kajian Teori
a. Efektivitas
Efektifitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya
tujuan, ketetapan, waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota. Sehingga efektifitas
adalah adanya kesesuaian antara orang yang melakukan tugas dengan sasaran yang
dituju.26 Efektivitas sebagai faktor kunci dalam memperoleh tujuan yang sudah
ditentukan oleh suatu organisasi, kegiatan serta program.27

24
Winda Syania Erina, “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Bernuansa Islam
Menggunakan Lectora Inspire pada Materi IPA Siswa Kelas V SD/MI” (Skripsi, Lampung, Universitas
Islam Negeri Raden Intan, 2022).
25
Rabiatul Adawiyah, “Efektivitas Model Pembelajaran Anchored Instruction (AI) dengan
Berbantu Alat Peraga Blok Aljabar pada Materi Faktorisasi Aljabar di Kelas VIII MTs Kebun Bunga
Banjarmasin Tahun Pelajaran 2017/2018” (Skripsi, Banjarmasin, Universitas Islam Negeri Antasari,
2019).
26
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 82.
27
Iga Rosalina, “Efektifitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan
pada Kelompok Pinjaman Bergulir di Desa Mantren Kec. Karangrejo Kab. Madetan” 1, no. 1 (Februari
2012): 3.
10

Evaluasi adalah satu-satunya cara untuk menentukan ketepatan pembelajaran


dan keberhasilan. Petunjuk keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari penguasaan
materi pelajaran yang diberikan.28 Efektifitas dalam kegiatan pembelajaran diukur dari
nilai yang dicapai oleh siswa. Pembelajaran dianggap efektif apabila hasil belajar dan
aktivitas belajar siswa mampu memenuhi batas kompetensi yang telah ditetapkan.
Sehingga dalam mengukur efektifitas dapat dilihat dari perolehan rata-rata persen hasil
belajar siswa.29
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sesuatu dinyatakan efektif jika tujuan atau
sasaran dicapai dengan cara yang sudah ditetapkan. Kemudian efektifitas dalam
kegiatan pembelajaran dapat diukur melalui aktifitas belajar siswa serta perolehan nilai
yang dicapai siswa atau rata-rata persen hasil belajar siswa sesuai batas kompetensi
yang telah ditetapkan.
b. Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pembelajaran dimana guru
melakukan penyesuaian terhadap minat, gaya belajar, kesiapan siswa agar hasil belajar
meningkat.30 Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir,
melayani, serta mengakui keberagaman peserta didik dalam belajar sesuai dengan
kebutuhan dan preferensi belajar peserta didik.31
Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan dengan memodifikasi konten,
proses dan produk sesuai dengan potensi siswa termasuk gaya belajar. 32 Definisi gaya
belajar siswa sebagai berikut:
Gaya belajar merupakan cara yang dipilih sesorang untuk menggunakan
kemampuannya. Gaya belajar ialah kombinasi antara cara seseorang dalam menyerap
pengetahuan, cara mengatur dan mengolah informasi atau pengetahuan yang didapat.

28
Uno dan Mohammad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Lingkungan Kreatif, Efektif, Menarik), t.t., 191.
29
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), 271.
30
Rani Nawang Sari dan Tri Riya Anggraini, “Pembelajaran Berdiferensiasi Dengan
Multimedia Interaktif Meningkatkan Hasil Belajar Kimia,” t.t., 141.
31
Naibaho, “Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi Mampu Meningkatkan Pemahaman Belajar
Peserta Didik,” 6.
32
Sari dan Anggraini, “Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Multimedia Interaktif
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia,” 141.
11

33 Singkatnya, gaya belajar merupakan suatu cara siswa untuk memahami informasi
yang diberikan guru. Gaya belajar siswa ada tiga tipe yaitu: (1) visual, dimana siswa
lebih mudah memahami informasi dengan melihat atau mengamati; (2) auditori,
dimana siswa lebih mudah memahami informasi dengan mendengarkan; dan (3)
kinestetik dimana siswa lebih mudah memahami informasi dengan melakukan suatu
hal atau gerakan.34.
1. Macam-macam gaya belajar
a) Visual (Visual Learners)
Gaya belajar tipe visual yaitu dimana siswa cenderung belajar melalui apa yang
mereka lihat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, mereka mengandalkan indera
penglihatan (mata). Anak yang yang mempunyai gaya belajar visual, harus melihat
bahasa tubuh dan ekspresi wajah gurunya secara langsung untuk mengerti materi
pelajaran.35
Karakteristik yang khas dan cara belajar siswa yang menyukai gaya belajar
visual, diantaranya yaitu:36
1) Mengetahui atau memahami informasi secara visual. Sehingga pada saat guru
mengajar cenderung memperhatikan sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang
mengajar.
2) Memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna.
3) Memahami informasi dengan cara melihat peragaan, gambar, grafik dan
sebagainya.
4) Memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik.

33
Jeanete Ophilia Papilaya dan Neleke Huliselan, “Identifikasi Gaya Belajar Mahasiswa,”
Jurnal Psikologi Undip 15, no. 1 (1 Desember 2016): 115, https://doi.org/10.14710/jpu.15.1.56-63.
34
Sari dan Anggraini, “Pembelajaran Berdiferensiasi Dengan Multimedia Interaktif
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia,” 141.
35
Yen Chania, M. Haviz, dan Dewi Sasmita, “Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Biologi Kelas X Sman 2 Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar,” Sainstek :
Jurnal Sains dan Teknologi 8, no. 1 (28 Januari 2017): 79, https://doi.org/10.31958/js.v8i1.443.
36
Nurul Dinda Aulia, “Hubungan antara Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Akidah Akhlak di Kelas VIII MTs Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor Tahun Ajaran
2020/2021.” (Skripsi, Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2021), 20.
12

5) Memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung. Sehingga terlihat pasif dalam
kegiatan diskusi.
6) Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat teman-
teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak.
7) Dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut atau ramai tanpa terganggu.
b) Auditori (Auditory Learners)
Gaya belajar auditori adalah gaya belajar yang mengandalkan proses belajarnya
melalui pendengaran (telinga).37 Siswa yang bergaya belajar auditori dapat dikenali
ciri-cirinya yang lebih banyak menggunakan modalitas belajar dengan kekuatan indera
pendengaran yakni telinga. orang yang bergaya belajar auditori juga lebih dekat dengan
ciri seperti lebih suka berbicara sendiri, lebih suka ceramah atau seminar dari pada
membaca buku, dan atau lebih suka berbicara dari pada menulis. 38 Siswa dengan gaya
belajar ini cenderung belajar dari apa yang mereka dengar, karena karakteristik model
belajar seperti ini benar- benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama
menyerap informasi atau pengetahuan. Karakterisitik dan cara belajar siswa yang
memiliki gaya belajar ini yaitu:39
1) Lebih banyak berpikir dalam bahasa kata.
2) Memiliki sifat sosial yang baik.
3) Memasukkan informasi yang didapat melalui pendengaran.
4) Memiliki memori pendengaran jangka pendek yang baik.
5) Bersuara keras ketika menghafal
6) Senang mendengarkan musik atau lagu-lagu ketika belajar
7) Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas atau materi yang
didiskusikan dalam kelompok/ kelas
8) Senang dengan ungkapan, “Aku pernah dengar..”

37
Annisa Larasati, “Analisis Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas VIII di MTs
Nw Karang Bata Tahun Pelajaran 2019/2020,” t.t., 15.
38
Abd. Ghofur, Durrotun Nafisah, dan Ninies Eryadini, “Gaya Belajar Dan Implikasinya
Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Mahasiswa,” Program Studi Psikologi Islam Fakultas Dakwah
IAI-Tribakti Kediri 1, no. 2 (Desember 2016): 175.
39
Dinda Aulia, “Hubungan antara Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Akidah Akhlak di Kelas VIII MTs Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor Tahun Ajaran
2020/2021.,” 23.
13

9) Lebih mudah menerima perintah dengan ucapan, “Dengarkan baik-baik..”


c) Kinestetik (Kineshthetic Learners)
Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang memanfaatkan anggota gerak
tubuh dalam proses pembelajaran atau dalam usaha memahami sesuatu.40 Individu
jenis ini akan tidak suka untuk duduk diam terlalu lama di suatu tempat. Jika
mempelajari sesuati individu gaya ini akan lebih suka untuk terjun langsung/ terlibat
langsung dengan masalah/topik yang sedang dihadapi dari pada harus membaca atau
secara fisik atau kegiatan langsung mereka akan belajar dengan lebih baik.
Karakteristik yang khas dan cara belajar bagi siswa yang menyukai gaya belajar
ini diantaranya:41
1) Anak kinestetik dikenal banyak bergerak tidak bisa diam
2) Menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya, termasuk saat belajar.
3) Selalu ingin bergerak saat belajar.
4) Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif.
5) Suka mengekspresikan perasaan mereka secara fisikal atau suka menggerakkan
tangan ketika berbicara.
6) Menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar.
7) Senang mengingat dan memasukkan informasi dengan cara berjalan dan bergerak.
8) Menunjuk tulisan saat membaca.
9) Menonjol dalam bidang atletik atau seni pertunjukkan..
c. Media Interaktif
1) Pengertian Media Interaktif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) media interaktif adalah alat
perantara atau penghubung berkaitan dengan komputer yang bersifat saling melakukan
aksi antar-hubungan dan saling aktif. Media pembelajaran interaktif yaitu sebuah
metoda pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Media ini

40
Bire dan Geradus, “Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, Dan Kinestetik Terhadap
Prestasi Belajar Siswa.”
41
Dinda Aulia, “Hubungan antara Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Akidah Akhlak di Kelas VIII MTs Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor Tahun Ajaran
2020/2021.,” 24.
14

menyampaikan pesan antara tenaga pendidik dengan peserta didik yang


memungkinkan komunikasi antara manusia dan teknologi melalui sistem dan
infrastruktur berupa program aplikasi serta pemanfaatan media elektronik sebagai
bagian dari metode edukasinya. 42
Berdasarkan definisi di atas kesimpulan yang dapat diambil yaitu media
interaktif adalah alat perantara berbasis teknologi informasi dan komunikasi bisa
berbentuk komputer yang dirancang untuk menyampaikan suatu pesan dan melibatkan
respon pemakai secara aktif.
2) Fungsi dan Manfaat Media Interaktif
Media pembelajaran interaktif memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan
media sebagai sumber belajar. Siswa bebas untuk mengulang-ulang informasi yang
disajikan apabila ada konsep yang belum dimengerti. Penggunaan media interaktif
dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep dan mendapatkan visualisasi
berkaitan dengan konsep yang dipelajari43 Media juga berfungsi untuk pembelajaran
individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa.
Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga
dapat mendorong proses belajar.44
Secara umum media sangat bermanfaat untuk menunjang proses pembelajaran,
manfaat itu adalah sebagai berikut:45
a) Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir sehingga mengurangi
verbalitas.
b) Memperbesar perhatian siswa.
c) Meletakkan dasar yang penting perkembangan belajar oleh karena itu pelajaran
lebih mantap.

42
M Edi Satriansyah, “Penggunaan Media Interaktif Pada Pembelajaran Konsep Usaha dan
Energi di MTs Ulumul Quran Banda Aceh” (Skripsi, Banda Aceh, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry,
2016), 19, https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/447/1/upload%20perpus.pdf.
43
Widjayanti, Masfingatin, dan Setyansah, “Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Animasi
pada Materi Statistika untuk Siswa Kelas 7 Smp,” 110.
44
Satriansyah, “Penggunaan Media Interaktif Pada Pembelajaran Konsep Usaha dan Energi di
MTs Ulumul Quran Banda Aceh,” 15.
45
Satriansyah, 23.
15

d) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu.


e) Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembangan
bahasa.
f) Memberi pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara yang lain.
g) Media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru dan
murid.
h) Media pendidikan memberikan pengertian atau konsep yang sebenarnya secara
realita dan teliti
i) Media pendidikan membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar.
d. Nilai-Nilai Keislaman
Strategi pembelajaran yang dikaitkan dengan penanaman nilai-nilai ajaran
Islam yang dapat dilakukan dalam pembelajaran matematika seperti penjabaran dari
Salafudin (2015)46, yaitu 1) Selalu Menyebut Nama Allah, 2) Penggunaan Istilah, 3)
Ilustrasi Visual, 4) Aplikasi atau Contoh-contoh, 5) Menyisipkan Ayat atau Hadits
yang Relevan, 6) Penelusuran Sejarah, 7) Jaringan Topik, dan 8) Simbol Ayat-ayat
Kauniyah (Ayat-ayat Alam Semesta). Strategi yang akan digunakan dalam penelitian
ini secara terinci dijelaskan sebagai berikut:
1) Selalu menyebut nama Allah SWT
Memulai pembelajaran dengan membaca Basmalllah dan berdoa bersama-
sama. Kemudian pada setiap tahap demi tahap dalam penyelesaian permasalahan
matematika serta ketika mengakhiri kegiatan pembelajaran diupayakan ditutup secara
bersama-sama dengan mengucap Alhamdulillah. Tenaga pendidik atau pengajar
hendaknya selalu mengingatkan kepada peserta didik betapa pentingnya kita selalu
ingat, mengatas namakan Allah untuk segala aktivitas dan bersyukur kepada Allah.
2) Penggunaan Istilah
Istilah dalam matematika sangat banyak. Diantara istilah tersebut dapat
dinuansai dengan peristilahan dalam ajaran islam, antara lain : penggunaan nama,
peristiwa atau benda yang bernuansa Islam. Misalnya : nama (Ahmad, Fatimah,

46
Salafudin Salafudin, “Pembelajaran Matematika yang Bermuatan Nilai Islam,” Jurnal
Penelitian 12, no. 2 (2 November 2015): 234, https://doi.org/10.28918/jupe.v12i2.651.
16

Khodidjah), peristiwa (mewakafkan tanah dengan ukuran luas tertentu, kecepatan


perjalanan ketika melakukan sa’i dari Saffa ke Marwa waktu ibadah haji), benda-benda
(himpunan kitab-kitab suci, himpunan masjid).
3) Menyisipkan ayat atau hadits yang relevan
Dalam pembahasan materi dapat disisipkan ayat atau hadits yang relevan atau
berkaitan dengan aljabar.
4) Penelusuran sejarah penjelasan
Suatu kompetensi dapat dikaitkan dengan sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan oleh sarjana muslim. Misalnya dalam pembahasan penemuan rumus akar
persamaan kuadrat (terkenal dengan rumus ABC) dalam aljabar yang ditemukan oleh
Al Khawarizmi.
e. Materi Aljabar
1) Mengenal Bentuk Aljabar
Bentuk aljabar sering melibatkan angka (disebut konstanta), huruf (disebut
variabel), dan operasi hitung. Suatu permasalahan dapat diselesaikan melalui huruf-
huruf atau bilangan yang mewakili persoalan tersebut. Hal-hal yang perlu di sajikan
ialah diketahui dan dinyatakan dalam sebuah soal serta penyelesaiannya. Masalah
dalam kehidupan sehari-hari dapat dibuat bentuk matematisnya yaitu dengan
memisalkan objek tertentu dengan suatu simbol. Bentuk matematis tersebut
selanjutnya disebut dnegan aljabar.
2) Unsur Aljabar
Perhatikan bentuk aljabar 2x + 3y + 7x – 6y + 9
Secara terinci pada contoh tersebut, huruf x dan y disebut variabel. Variabel
adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas.
Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan huruf kecil
a,b,c,… z. dengan angka 9 pada bentuk aljabar diatas disebut konstanta. Konstanta
adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel,
jika suatu bilangan a dapat diubah menjadi a = p + q dengan a, p, q bilangan bulat, maka
p dan q disebut faktor dari a.
3) Suku Sejenis dan Tak Sejenis
17

Perhatikan bentuk-bentuk aljabar 2a, 3a + 6b, dan 3q – 2r – s. Bentuk-bentuk


tersebut berturut-turut disebut suku tunggal, suku dua dan suku tiga. Pemberian nama
ini bersesuaian dengan banyak suku bentuk-bentuk aljabar tersebut. Bentuk aljabar 4x
+ 3a + 6x mempunyai suku-suku 4x, 3a, dan 6x. Suku-suku 4x dan 6x memuat variabel
yang sama, yaitu x. Suku-suku tersebut diberi nama suku-suku sejenis, sedangkan 4x
dan 3a disebut suku-suku tidak sejenis.
4) Operasi Pemecahan Masalah Aljabar
a. Perkalian Konstanta dengan Bentuk Aljabar Bersuku Dua
Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan ataupun pengurangan pada
bilangan bulat tersebut dapat juga diterapkan untuk operasi perkalian suatu konstanta
dengan bentuk aljabar bersuku dua atau lebih.
b. Menjumlahkan dan Mengurangkan Suku-suku Sejenis
Suatu bentuk aljabar yang mengandung suku-suku sejenis dapat
disederhanakan dengan cara menjumlahkan dan mengurangkan suku-suku sejenis yang
ada. Proses ini dilakukan dengan sifat distributif.
18

2. Kerangka Pikir

H. Asumsi Dasar dan Hipotesis Penelitian


1. Asumsi Dasar
Peneliti memiliki asumsi bahwa:
a. Setiap peserta didik memiliki tingkat intelektual dan usia yang relatif sama.
b. Pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku.
c. Setiap siswa mampu mengoperasikan komputer dengan baik.
d. Media yang digunakan layak dan dapat diterapkan dalam pembelajaran.
2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian ini sebagai berikut:
19

Ha : Pembelajaran berdiferensiasi berbantuan media interaktif terintegrasi nilai-


nilai keislaman materi aljabar tidak efektif digunakan siswa kelas VII di MTs
Raudhatusysyubban.
H0 : Pembelajaran berdiferensiasi berbantuan media interaktif terintegrasi nilai-
nilai keislaman materi aljabar tidak efektif digunakan siswa kelas VII di MTs
Raudhatusysyubban.
I. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan
kuantitatif yaitu langsung terjun kelapangan untuk meneliti efektivitas pembelajaran
berdiferensiasi berbantuan media interaktif terintegrasi nilai-nilai keislaman materi
aljabar kelas VII di MTs Raudhatusysyubban dengan pengumpulan dan analisis data
secara numerik, menggunakan strategi survei dan eksperimen, mengadakan
pengukuran dan observasi, melaksanakan pengujian teori dan uji statistik 47
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah Quasi Experimental
Design, yaitu desain yang mempunyai kelompok kontrol namun tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.48 Kelas eksperimen yaitu kelas yang diajar dengan berdiferensiasi
berbantuan media interaktif terintegrasi nilai-nilai keislaman. Sementara itu kelas
kontrol mendapatkan pembelajaran konvensional. Pada desain eksperimen sederhana
peneliti memillih dua kelas yang dipilih secara random. Analisis data dilakukan dengan
statistik t-test dan u-test. Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, maka treatment yang dilakukan berpengaruh secara
signifikan.49
3. Setting Penelitian

47
Jakni, Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2016), 58.
48
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ed. oleh Sutopo (Bandung:
Alfabeta, cv, 2019), 118.
49
115.
20

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Raudhatusysyubban, yang berdiri pada


tanggal 21 juli 1985. Alamat Jl. Veteran KM.6 Desa Sungai Lulut, RT.4 No.223. Kec.
Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan 70653.
4. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan elemen yang akan dijadikan wilayah generalisasi.
Elemen populasi adalah keseluruhan subyek yang diukur, yang merupakan unit yang
diteliti.50 Populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs
Raudhatusysyubban semester ganjil tahun 2023/2024.
Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi yang
karakteristiknya benar-benar diselidiki.51 Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah Cluster Sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan daerah populasi yang
telah ditetapkan. Teknik sampling ini ada dua tahap yaitu 1) menentukan sampel
daerah, 2) menentukan sampel individu.52
5. Data dan Sumber Data
a) Data
Penelitian ini memerlukan data pokok dan penunjang. Data pokok yang diteliti
adalah hasil belajar siswa pada pembelajaran berdiferensiasi berbantuan media
interaktif terintegrasi nilai-nilai keislaman materi aljabar kelas VII yang diperoleh dari
tes tertulis. Data penunjang dalam penelitian ini ialah berupa latar belakang, lokasi
penelitian, sejarah berdirinya MTs Raudhatusysyubban, keadaan guru, staf, dan
karyawan, siswa, sarana dan prasarana sekolah, serta jadwal belajar yang ada di sekolah
tahun pelajaran 2023/2024.
b) Sumber Data
Untuk memperoleh data di atas diperlukan sumber data sebagai berikut:
i. Responden, yang merupakan sampel dari populasi siswa kelas VII MTs
Raudhatusysyubban sebagai subjek penelitian.

50
126.
51
Kadir, Statistika Terapan : Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel
dalam Penelitian, Edisi Kedua, Cetakan kedua (Jakarta, 2015), 118.
52
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 131.
21

ii. Dokumentasi, termasuk catatan sekolah berupa dokumen yang dapat memberikan
informasi yang relevan dengan tujuan penelitian ini.
6. Teknik Pengumpulan Data
Informasi dan data yang diperlukan pada penelitian ini didapatkan melalui
kuisioner, tes dan wawancara:
i. Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan untuk memperoleh data aktivitas
belajar siswa.
ii. Kuesioner, yaitu angket gaya belajar siswa untuk pelaksanaan pembelajaran
berdiferensiasi.
iii. Metode tes, yaitu berisi soal terkait pembelajaran materi aljabar yang diajarkan.
iv. Dokumentasi diperlukan untuk mengumpulkan informasi terkait pembelajaran dan
untuk memperkuat data serta informasi yang didapatkan dari wawancara.
7. Instrumen Penelitian
Bentuk instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket gaya
belajar dan soal tes uraian tentang materi aljabar.
Instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini di uji validitas dan uji
reliabilitasnya agar dapat diketahui bahwa alat ukur valid dan reliabel sehingga
diharapkan hasil penelitian juga akan menjadi valid dan reliabel.
1) Validitas
Untuk mengetahui kecermatan dan ketepatan alat uji baik tes maupun nontes
dalam melakukan kegiatan alat ukurnya maka digunakan rumus korelasi Product
Moment.53 Dengan kriteria validitas yaitu instrumen dikatakan valid jika 𝑟𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan sebaliknya jika 𝑟𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka instrumen dikatakan tidak valid.
Taraf signifikansi yaitu 5%.
2) Uji Reliabilitas
Agar hasil pengukuran dapat diandalkan dengan hasil pengukuran yang didapat
relatif sama dalam beberapa kali pelaksanaan terhadap kelompok subjek yang sama

53
Prof. Dr Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ed. oleh Dr. Ir Sutopo.
S.Pd,MT, 2 nd (Bandung: Alfa BETA, 2019), 246.
22

maka digunakan perhitungan Alpha Cronbach54 Nilai relatif yang diperoleh kemudian
dibandingkan dengan nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikan sebesar 5% apabila 𝑟𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka instrumen dapat dikatakan reliabel.
8. Teknik Analisis Data
a) Mean (rata-rata), untuk menetapkan kualifikasi hasil belajar yang diraih siswa bisa
ditentukan dengan menggunakan mean55
b) Standar Deviasi, yaitu simpangan baku sampel yang diperlukan pada perhitungan
nilai 𝑧𝑖 di uji normalitas.
c) Uji Normalitas, diperlukan untuk mengetahui normalnya distribusi data. Uji
statistik nonparametrik dengan pendekatan kolmogorov-smirnov digunakan
peneliti dalam pengujian ini.56 Hipotesis untuk uji normalitas yaitu 𝐻0 : Data
berdistribusi normal, 𝐻𝑎 : Data tidak berdistribusi normal.
d) Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka 𝐻0 ditolak dan diterima jika nilai signifikansi
> 0,05.
e) Uji Homogenitas, dilakukan jika datanya distribusi normal. Langkah pengujiannya
yaitu:57
i. Menghitung varians terbesar dari terkecil
ii. Membandingkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
iii. Kriteria pengujian
Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sehingga tidak homogen. Sebaliknya jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
sehingga homogen berlaku untuk tingkat kesalahan 1% ,aupun 5%.
f) Uji t, uji perbandingan dari dua sampel. Hipotesis yang digunakan untuk
menganalisis apakah mempunyai perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol yang diujikan58

54
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan PraktekProsedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktek, Ed. Revisi 2 (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), https://perpustakaan.uin-
antasari.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=2815&keywords=.
55
Sudjana, Metode Statistika (Bandung: Trasito, 2002).
56
Statistika Terapan : Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam
Penelitian, 155.
57
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 266.
58
Statistika Terapan : Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam
Penelitian, 300.
23

g) Uji Mann-Whitney U-Test, untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel


independen bila datanya berbentuk ordinal.59
J. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan proposal ini diawali dengan halaman sampul yang
memuat judul, logo UIN, nama, NIM, nama universitas, nama fakultas, nama program
studi, nama kota dan tahun, serta daftar isi sementara yang menjadi kerangka penelitian
skripsi. Pada bagian isi terdiri dari judul penelitian, latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, signifikansi penelitian, definisi operasional, penelitian terdahulu,
kajian teori dan kerangka pikir, metode penelitian, dan sistematika penulisan, adapun
pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka sementara dan daftar riwayat hidup.

59
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 212.
23

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, Rabiatul. “Efektivitas Model Pembelajaran Anchored Instruction (AI)


dengan Berbantu Alat Peraga Blok Aljabar pada Materi Faktorisasi Aljabar di
Kelas VIII MTs Kebun Bunga Banjarmasin Tahun Pelajaran 2017/2018.”
Skripsi, Universitas Islam Negeri Antasari, 2019.

Ade Sintia Wulandari. “Literature Review: Pendekatan Berdiferensiasi Solusi


Pembelajaran dalam Keberagaman.” Jurnal Pendidikan MIPA 12, no. 3 (1
September 2022): 682–89. https://doi.org/10.37630/jpm.v12i3.620.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2002.

———. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan PraktekProsedur Penelitian: Suatu


Pendekatan Praktek. Ed. Revisi 2. Jakarta: Rineka Cipta, 1993.
https://perpustakaan.uin-
antasari.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=2815&keywords=.

Basir, Muhammad Rofiul, Seivi Sufiatul Muhaqqiqoh, dan Anjani Putri Belawati.
“Pembelajaran Berdiferensiasi Sebagai Strategi Mencapai Tujuan
Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka,” 2023.

Bire, Arylien Ludji, dan Uda Geradus. “Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, dan
Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa” 44 (2014).

Chania, Yen, M. Haviz, dan Dewi Sasmita. “Hubungan Gaya Belajar dengan Hasil
Belajar Siswa pada Pembelajaran Biologi Kelas X SMAN 2 Sungai Tarab
Kabupaten Tanah Datar.” Sainstek : Jurnal Sains dan Teknologi 8, no. 1 (28
Januari 2017): 77. https://doi.org/10.31958/js.v8i1.443.

Dinda Aulia, Nurul. “Hubungan antara Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Kelas VIII MTs Pondok Pesantren Darul
Muttaqien Bogor Tahun Ajaran 2020/2021.” Skripsi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, 2021.

E. Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

Erina, Winda Syania. “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Bernuansa Islam


Menggunakan Lectora Inspire pada Materu IPA Siswa Kelas V SD/MI.”
Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Intan, 2022.

Fitrah, Muh., dan Dedi Kusnadi. “Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Membelajarkan
Matematika Sebagai Bentuk Penguatan Karakter Peserta Didik.” Jurnal
EDUSCIENCE 9, no. 1 (1 April 2022): 152–67.
https://doi.org/10.36987/jes.v9i1.2550.
24

Ghofur, Abd., Durrotun Nafisah, dan Ninies Eryadini. “Gaya Belajar dan Implikasinya
terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Mahasiswa.” Program Studi Psikologi
Islam Fakultas Dakwah IAI-Tribakti Kediri 1, no. 2 (Desember 2016): 166–84.

Gusteti, Meria Ultra, dan Neviyarni Neviyarni. “Pembelajaran Berdiferensiasi pada


Pembelajaran Matematika di Kurikulum Merdeka.” Jurnal Lebesgue : Jurnal
Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistika 3, no. 3 (31
Desember 2022): 636–46. https://doi.org/10.46306/lb.v3i3.180.

Hasibuan, Irwitadia. “Hasil Belajar Siswa pada Materi Bentuk Aljabar di Kelas VII
SMP Negeri 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2013/2014” 4 (2015).

Herwina, Wiwin. “Optimalisasi Kebutuhan Murid dan Hasil Belajar dengan


Pembelajaran Berdiferensiasi.” Perspektif Ilmu Pendidikan 35, no. 2 (4
November 2021): 175–82. https://doi.org/10.21009/PIP.352.10.

Jakni. Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta,


2016.

Kadir. Statistika Terapan : Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Edisi Kedua. Cetakan kedua. Jakarta, 2015.

Laila Raudatul Fauziah. “Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Pembelajaran


Interaktif Berbasis Adobe Flash CS6.” Al Murabbi 5, no. 2 (28 Juni 2020): 1–
7. https://doi.org/10.35891/amb.v5i2.2135.

Larasati, Annisa. “Analisis Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas VIII
di MTs Nw Karang Bata Tahun Pelajaran 2019/2020,” t.t.

Naibaho, Dwi Putriana. “Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi Mampu Meningkatkan


Pemahaman Belajar Peserta Didik,” 2023.

Papilaya, Jeanete Ophilia, dan Neleke Huliselan. “Identifikasi Gaya Belajar


Mahasiswa.” Jurnal Psikologi Undip 15, no. 1 (1 Desember 2016): 56.
https://doi.org/10.14710/jpu.15.1.56-63.

Rachmawati, Andini Dwi, Baiduri Baiduri, dan Moh. Mahfud Effendi. “Efektivitas
Media Pembelajaran Interaktif Berbantuan Web dalam Mengembangkan
Kemampuan Berpikir Kreatif.” Aksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan
Matematika 9, no. 3 (29 September 2020): 540.
https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.3014.

Rosalina, Iga. “Efektifitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri


Perkotaan pada Kelompok Pinjaman Bergulir di Desa Mantren Kec. Karangrejo
Kab. Madetan” 1, no. 1 (Februari 2012).
25

Safitri, Wilda Yumna, Heri Retnawati, dan Imam Rofiki. “Pengembangan Film
Animasi Aritmetika Sosial Berbasis Ekonomi Syariah untuk Meningkatkan
Minat Belajar Siswa MTs.” Jurnal Riset Pendidikan Matematika 7, no. 2 (27
Desember 2020): 195–209. https://doi.org/10.21831/jrpm.v7i2.34581.

Saihu. “Modernisasi Pendidikan Islam.” Al Amin 1, no. 1 (2018): 1–33.

Sakiah, Nur Afifatus, dan Kiki Nia Sania Effendi. “Analisis Kebutuhan Multimedia
Interaktif Berbasis PowerPoint Materi Aljabar pada Pembelajaran Matematika
SMP.” JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) 7,
no. 1 (12 April 2021): 39–48. https://doi.org/10.37058/jp3m.v7i1.2623.

Salafudin, Salafudin. “Pembelajaran Matematika yang Bermuatan Nilai Islam.” Jurnal


Penelitian 12, no. 2 (2 November 2015): 223.
https://doi.org/10.28918/jupe.v12i2.651.

Sari, Rani Nawang, dan Tri Riya Anggraini. “Pembelajaran Berdiferensiasi dengan
Multimedia Interaktif Meningkatkan Hasil Belajar Kimia.” Jurnal Pengajaran
dan Riset 2, no. 2 (2022): 139–46.

Satriansyah, M Edi. “Penggunaan Media Interaktif pada Pembelajaran Konsep Usaha


dan Energi di MTs Ulumul Quran Banda Aceh.” Skripsi, Universitas Islam
Negeri Ar-Raniry, 2016. https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/447/1/upload%20perpus.pdf.

Septian, Damar. “Pembelajaran IPA dengan Learning Cycle Berbantuan Multimedia


Interaktif Ditinjau dari Pengetahuan Awal dan Gaya Belajar Siswa.” Jurnal
Pendidikan Fisika dan Sains (JPFS) 1, no. 1 (2018): 1–13.
http://journal.unucirebon.ac.id/index.php/jpfs.

Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Trasito, 2002.

Sugiono, Prof. Dr. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Disunting oleh
Dr. Ir Sutopo. S.Pd,MT. 2 nd. Bandung: Alfa BETA, 2019.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Disunting oleh Sutopo.
Bandung: Alfabeta, cv, 2019.

Supriyadi, Kidup. “Matematika Dalam Al-Qur’an.” Andragogi: Jurnal Pendidikan


Islam dan Manajemen Pendidikan Islam 3, no. 1 (28 April 2021): 35–51.
https://doi.org/10.36671/andragogi.v3i01.152.

Tijah, Mu. “Model Integrasi Matematika dengan Nilai-Nilai Islam dan Kearifan Lokal
Budaya dalam Pembelajaran Matematika.” Jurnal Pendidikan Matematika
(Kudus) 1, no. 2 (10 Februari 2019). https://doi.org/10.21043/jpm.v1i2.4878.
26

Uno, dan Mohammad. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM (Pembelajaran Aktif,


Inovatif, Lingkungan Kreatif, Efektif, Menarik), t.t.

Widjayanti, Wigita Rezky, Titin Masfingatin, dan Reza Kusuma Setyansah. “Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis Animasi pada Materi Statistika untuk Siswa
Kelas 7 SMP.” Jurnal Pendidikan Matematika 13, no. 1 (30 Desember 2018):
101–12. https://doi.org/10.22342/jpm.13.1.6294.101-112.
27

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama Lengkap : Maya Andelina


2. NIM : 190101040964
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Muara Teweh, 31 Januari 2002
4. Kebangsaan : Indonesia
5. Alamat : Jl. Poros Batu Raya I RT. 02 RW. 01 Desa Batu
Raya I Kec. Gunung Timang Kab. Barito Utara
Kalimantan Tengah
6. Nomor HP : +6285787484269
7. Alamat Email : mayaandelinaa@gmail.com
8. Pengalaman : HMJ Pendidikan Matematika
Organisasi/Kerja
9. Prestasi Akademik : -
10. Prestasi Non Akademik : -
11. Daftar Karya Ilmiah : -

Banjarmasin, 8 September 2023

Maya Andelina

Anda mungkin juga menyukai