PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
MAYA ANDELINA
190101040964
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
Definisi Operasional ................................................................................................................. 6
Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 7
Tujuan Penelitian ...................................................................................................................... 7
Signifikansi Penelitian .............................................................................................................. 7
Penelitian Terdahulu ................................................................................................................. 8
Kajian Teori dan Kerangka Pikir .............................................................................................. 9
Kajian Teori .......................................................................................................................... 9
Kerangka Pikir .................................................................................................................... 18
Asumsi Dasar dan Hipotesis Penelitian .................................................................................. 18
Metode Penelitian ................................................................................................................... 19
Sistematika Penulisan ............................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................................ 27
1
A. Latar Belakang
Imam al-Ghazali sebagaimana dikutip oleh Quraish Shihab mengatakan, bahwa
seluruh cabang ilmu pengetahuan yang terdahulu dan yang kemudian, yang telah
diketahui maupun yang belum, semua bersumber dari al-Qur’an al-Karim. Dalam
Qur’an Surah an-Nahl ayat 78 menjelaskan bahwa pintu masuk ilmu melalui panca
indra diantaranya berupa penglihatan, pendengaran, dan hati nurani sehingga manusia
dapat menerima dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang awalnya mereka sama
sekali tidak mengetahuinya.1
َار َوا َْلَ ْفـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُر ْون
َ ص َّ شيْـًٔ ۙا َّو َجعَ َل لَ ُك ُم ال
َ س ْم َع َو ْاَلَ ْب ُ َُواللّٰهُ ا َ ْخ َر َج ُك ْم ِّم ْۢ ْن ب
َ َط ْو ِّن ا ُ َّمهٰ تِّ ُك ْم ََل ت َ ْعلَ ُم ْون
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani, agar kamu bersyukur.”(Q.S Al-Ankabut : 43)
Menurut Syeikh Mahmud Abdul Wahab Fayid mengatakan bahwa ayat ini
mendahulukan pendengaran dan penglihatan dari pada hati disebabkan karena
keduanya itu sebagai sumber petunjuk berbagai macam pemikiran dan merupakan
kunci pembuka pengetahuan yang rasional.2 Fungsi al-Qur’an sebagai sumber ilmu
pengetahuan memuat petunjuk ilmu pengetahuan termasuk kepada ilmu pengetahuan
matematika.3
Matematika memiliki peran penting di berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Matematika merupakan alat untuk berfikir, berkomunikasi dan alat memecahkan
permasalahan, kemampuan bernalar, berlogika, dan berpikir kreatif. Kemampuan
pemecahan masalah, dan kemampuan matematis lainnya merupakan kemampuan
1
Kidup Supriyadi, “Matematika dalam Al-Qur’an,” Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan
Manajemen Pendidikan Islam 3, no. 1 (28 April 2021): 36,
https://doi.org/10.36671/andragogi.v3i01.152.
2
Saihu, “Modernisasi Pendidikan Islam,” Al Amin 1, no. 1 (2018): 1–33.
3
Supriyadi, “Matematika Dalam Al-Qur’an,” 37.
2
4
Meria Ultra Gusteti dan Neviyarni Neviyarni, “Pembelajaran Berdiferensiasi pada
Pembelajaran Matematika di Kurikulum Merdeka,” Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika, Matematika dan Statistika 3, no. 3 (31 Desember 2022): 637,
https://doi.org/10.46306/lb.v3i3.180.
5
Nur Afifatus Sakiah dan Kiki Nia Sania Effendi, “Analisis Kebutuhan Multimedia Interaktif
Berbasis PowerPoint Materi Aljabar pada Pembelajaran Matematika SMP,” JP3M (Jurnal Penelitian
Pendidikan dan Pengajaran Matematika) 7, no. 1 (12 April 2021): 40,
https://doi.org/10.37058/jp3m.v7i1.2623.
6
Irwitadia Hasibuan, “Hasil Belajar Siswa pada Materi Bentuk Aljabar di Kelas VII SMP
Negeri 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2013/2014” 4 (2015): 5.
7
Sakiah dan Effendi, “Analisis Kebutuhan Multimedia Interaktif Berbasis PowerPoint Materi
Aljabar pada Pembelajaran Matematika SMP,” 40.
8
Sakiah dan Effendi, 10.
3
pembelajaran tidak akan bermakna bagi peserta didik. 9 Sehingga agar pembelajaran
lebih optimal, mengetahui karakteristik peserta didik penting bagi guru karena dapat
dimanfaatkan sebagai pedoman untuk mengembangkan perencanan dan taktik dalam
melakukan proses pembelajaran. Perlu disadari bahwa potensi yang dimiliki oleh setiap
siswa sangat beragam. Setiap siswa mempunyai keunikan, kemampuan dan
keberagamanan pengalaman belajar.10 Ada banyak jenis anak yang berbeda di ruang
kelas, masing-masing dengan minat, keterampilan, dan preferensi belajar yang unik.11
Dengan keberagaman tersebut, pendekatan pengajaran yang menyamaratakan setiap
siswa tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan bagi setiap siswa. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu pendekatan pengajaran yang mampu memenuhinya.12 Proses belajar
mengajar untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dalam memahami materi
pembelajaran berdasarkan karakteristik, kemampuan, minat, gaya belajar, dan
kekuatan mereka sehingga sukses dalam proses belajarnya merupakan arti dari
diferensiasi.13 Pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi solusi untuk memecahkan
masalah tentang keberagaman kemampuan peserta didik saat belajar.
Ada empat komponen dalam pembelajaran berdiferensiasi yaitu mencakup
konten, proses, produk, dan lingkungan belajar 1) Diferensiasi konten merupakan apa
yang dipelajari oleh peserta didik , berkaitan kurikulum dan materi pembelajaran. 2)
Diferensiasi proses merupakan cara peserta didik mengolah ide dan informasi, yaitu
mencakup bagaimana peserta didik berinteraksi dengan materi, dan bagaimana
interaksi tersebut menjadi bagian yang menentukan pilihan belajar siswa. 3)
Diferensiasi produk yaitu produk pembelajaran memungkinkan guru menilai materi
yang telah dikuasai siswa dan memberikan materi berikutnya. Peserta didik
9
Muhammad Rofiul Basir, Seivi Sufiatul Muhaqqiqoh, dan Anjani Putri Belawati,
“Pembelajaran Berdiferensiasi Sebagai Strategi Mencapai Tujuan Pembelajaran Dalam Kurikulum
Merdeka,” 2023, 133.
10
Ade Sintia Wulandari, “Literature Review: Pendekatan Berdiferensiasi Solusi Pembelajaran
dalam Keberagaman,” Jurnal Pendidikan MIPA 12, no. 3 (1 September 2022): 682–83,
https://doi.org/10.37630/jpm.v12i3.620.
11
Gusteti dan Neviyarni, “Pembelajaran Berdiferensiasi pada Pembelajaran Matematika di
Kurikulum Merdeka,” 637.
12
Ade Sintia Wulandari, “Literature Review,” 683.
13
Dwi Putriana Naibaho, “Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi Mampu Meningkatkan
Pemahaman Belajar Peserta Didik,” 2023, 86.
4
menunjukkan apa saja yang telah dipelajari. 4) Lingkungan belajar yakni bagaimana
cara siswa bekerja dan merasa dalam pembelajaran.14 Penelitian ini berfokus pada
diferensiasi konten yang berorientasi pada gaya belajar.
Bobby De Potter (1992) Berpendapat bahwa masing-masing orang mempunyai
kecenderungan berbeda-beda dalam menyerap informasi/belajar. Terdapat tiga gaya
belajar yaitu Visual, Auditori, dan Kinestetik yang bisa di singkat dengan VAK. Agar
pembelajaran lebih optimal, diperlukan sumber belajar juga media pembelajaran yang
memudahkan siswa dalam memahami konsep yang dipelajari.15 Media pembelajaran
yang baik yaitu media yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. 16 Guru
dapat memadukan teks, gambar, video, suara, animasi, dan grafik dalam membantu
peserta didik belajar dimanapun dan kapanpun.17 Pengajar dapat memaksimalkan
memanfaatkan media pembelajaran interaktif untuk kegiatan belajar-mengajar. Selain
pemanfaatan media, pemilihan metode, sistem penilaian dan penggunaan sarana dan
prasarana yang tepat sangat dibutuhkan.18 Adanya penggunaan media interaktif ialah
untuk mendukung kegiatan pembelajaran berdiferensiasi agar dapat memudahkan
siswa dalam memahami pembelajaran serta usaha guru dalam optimalisasi
pembelajaran.
Upaya untuk mencapai tujuan pendidikan/pendidikan nasional maka
pembelajaran matematika harus mengalami perubahan demi perbaikan mutu
pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 19 Saat ini, salah
14
Wiwin Herwina, “Optimalisasi Kebutuhan Murid dan Hasil Belajar dengan Pembelajaran
Berdiferensiasi,” Perspektif Ilmu Pendidikan 35, no. 2 (4 November 2021): 179–80,
https://doi.org/10.21009/PIP.352.10.
15
Wigita Rezky Widjayanti, Titin Masfingatin, dan Reza Kusuma Setyansah, “Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis Animasi Pada Materi Statistika Untuk Siswa Kelas 7 Smp,” Jurnal
Pendidikan Matematika 13, no. 1 (30 Desember 2018): 101–1012,
https://doi.org/10.22342/jpm.13.1.6294.101-112.
16
Laila Raudatul Fauziah, “Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Berbasis Adobe Flash CS6,” Al Murabbi 5, no. 2 (28 Juni 2020): 2,
https://doi.org/10.35891/amb.v5i2.2135.
17
Sakiah dan Effendi, “Analisis Kebutuhan Multimedia Interaktif Berbasis PowerPoint Materi
Aljabar pada Pembelajaran Matematika SMP,” 41.
18
Sakiah dan Effendi, 41.
19
Mu Tijah, “Model Integrasi Matematika Dengan Nilai-Nilai Islam Dan Kearifan Lokal
Budaya Dalam Pembelajaran Matematika,” Jurnal Pendidikan Matematika (KUDUS) 1, no. 2 (10
Februari 2019): 54, https://doi.org/10.21043/jpm.v1i2.4878.
5
satu perangkat teknologi yang biasa digunakan adalah komputer. Hampir setiap
sekolah memiliki sarana komputer yang dapat digunakan untuk menyajikan media
pembelajaran. Pembelajaran berbasis komputer merupakan salah satu hal yang dapat
dijadikan alternatif pembelajaran agar mutu pendidikan sesuai harapan.20 hasil
wawancara singkat dengan guru matematika di MTs Raudhatusysyubban, peneliti
mendapatkan informasi bahwa sekolah ini memiliki laboratorium komputer yang
representatif, namun untuk pemanfaatannya masih sekedar pada mata pelajaran TIK.
Oleh karena itu, ini menjadi peluang bagi pengajar agar dapat melakukan inovasi dalam
pembelajaran matematika.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) merupakan sekolah lanjutan pertama yang
memiliki ciri khas agama islam. Madrasah memiliki pendidikan yang memadukan
kehidupan akademik dan kehidupan sosial dengan bekal pendidikan agama yang lebih
dari pendidikan umum. Sehingga pada pembelajaran di MTs, upaya untuk membangun
nilai dan watak dapat dilakukan melalui nilai-nilai agama.21 Nilai-nilai keislaman
dijadikan sebagai dasar dalam meningkatkan karakter peserta didik. Pembelajaran
matematika diintegrasikan dengan nilai-nilai keislaman sebagai pendekatan belajar
mengajar untuk memberikan pengalaman bermakna. 22 Aspek-aspek tertentu pada
pembelajaran matematika dapat mengandung nilai-nilai keislaman agar peserta didik
dapat merasakan bahwa ilmu ini merupakan bagian dari hidupnya.
Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti tertarik meneliti lebih lanjut dan
mengangkat penelitian yang berjudul ”Efektifitas Pembelajaran Berdiferensiasi
Berbantuan Media Interaktif Terintegrasi Nilai-Nilai Keislaman pada Materi
Aljabar Kelas VII di Mts Raudhatusysyubban”
20
Damar Septian, “Pembelajaran IPA dengan Learning Cycle Berbantuan Multimedia
Interaktif Ditinjau dari Pengetahuan Awal dan Gaya Belajar Siswa,” Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains
(JPFS) 1, no. 1 (2018): 2, http://journal.unucirebon.ac.id/index.php/jpfs.
21
Wilda Yumna Safitri, Heri Retnawati, dan Imam Rofiki, “Pengembangan Film Animasi
Aritmetika Sosial Berbasis Ekonomi Syariah untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa MTs,” Jurnal
Riset Pendidikan Matematika 7, no. 2 (27 Desember 2020): 195–209,
https://doi.org/10.21831/jrpm.v7i2.34581.
22
Muh. Fitrah dan Dedi Kusnadi, “Integrasi Nilai-Nilai Islam Dalam Membelajarkan
Matematika Sebagai Bentuk Penguatan Karakter Peserta Didik,” Jurnal Eduscience 9, no. 1 (1 April
2022): 153, https://doi.org/10.36987/jes.v9i1.2550.
6
B. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan atau menggambarkan
maksud yang terkandung dalam judul penelitian, maka peneliti memaparkan beberapa
istilah berikut:
1. Efektifitas
Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
seberapa efektifnya pembelajaran berdiferensiasi berbantuan media interaktif
terintegrasi nilai-nilai keislaman materi aljabar kelas VII di MTs Raudhatusysyubban,
jika hasil belajar dan aktivitas belajar siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan.
2. Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran beridiferensiasi yang difokuskan pada penelitian ini yaitu guru
melakukan penyesuaian terhadap gaya belajar siswa. Gaya belajar yang dimaksud pada
penelitian ini adalah 3 gaya belajar yang menekankan pada alat indra yang kita miliki,
yaitu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.
3. Media Interaktif
Media interaktif adalah software dan hardware yang dapat memungkinkan
siswa berinteraksi dengan lingkungan pembelajaran. Artinya media tersebut sebagai
peranti antara pengguna dengan media yang dapat memberikan aksi dan reaksi dalam
penyampaian materi pembelajaran. Dalam penelitian ini media interaktif yang di
gunakan berupa silde presentasi berisi materi pembelajaran.
4. Integrasi Nilai-Nilai Keislaman
Integrasi nilai-nilai keislaman ialah memadukan antara nilai-nilai islam dengan
pembelajaran matematika sehingga menjadi kesatuan yang relevan, dalam penelitian
ini penanaman nilai-nilai islam dalam materi ajar yang digunakan seperti, menyebutkan
nama Allah SWT, penggunaan istilah, menyisipkan ayat atau hadits yang relevan, dan
penelusuran sejarah.
5. Materi Aljabar
Aljabar adalah bagian dari ilmu matematika yang mempelajari simbol-simbol
dan aturan untuk memanipulasi simbol-simbol tersebut. Dalam penelitian materi yang
digunakan adalah aljabar yang meliputi bentuk aljabar, unsur-unsur aljabar, suku
7
sejenis dan suku tak sejenis, dan operasi pemecahan masalah aljabar kelas VII di MTs
Raudhatusysyubban.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran berdiferensiasi berbantuan media
interaktif terintegrasi nilai-nilai keislaman materi aljabar kelas VII di MTs
Raudhatusysyubban?
2. Apakah pembelajaran berdiferensiasi berbantuan media interaktif terintegrasi
nilai-nilai keislaman materi aljabar efektif digunakan siswa kelas VII di MTs
Raudhatusysyubban?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran berdiferensiasi berbantuan
media interaktif terintegrasi nilai-nilai keislaman materi aljabar kelas VII di MTs
Raudhatusysyubban.
2. Untuk mengetahui keefektivan pembelajaran berdiferensiasi berbantuan media
interaktif terintegrasi nilai-nilai keislaman materi aljabar kelas VII di MTs
Raudhatusysyubban.
E. Signifikansi Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan kontribusi terbaru dan insentif
pengetahuan dalam penelitian ekperimen Pendidikan Matematika serta sebagai
referensi bagi pihak/peneliti lain terkait efektivitas pembelajaran berdiferensiasi
berbantuan media interaktif terintegrasi nilai-nilai keislaman materi aljabar kelas VII
di MTs Raudhatusysyubban.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Guru, dedikasi adanya penelitian ini memberikan informasi dan inspirasi
tentang pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini juga diharapkan mampu
menyadarkan guru tentang pentingnya penggunaan media interaktif maupun
intergrasi nilai-nilai keislaman dalam pembelajaran matematika, sehingga guru
dapat lebih mengembangkan inovasi dan kreatifitasnya dalam pembelajaran
matematika.
8
2) Bagi Siswa, dengan pembelajaran memenuhi gaya belajar siswa diharapkan dapat
memahami pelajaran dengan baik, selain itu dengan menyadari gaya belajar yang
mereka miliki dapat mendukung mereka dalam kegiatan belajar kedepannya serta
melatih siswa mandiri dan mengembangkan potensi yang dimiliki dengan
memanfaatkan teknologi.
3) Bagi peneliti, adanya penelitian ini dapat memberikan deskripsi dan gagasan terkait
efektifitas pembelajaran berdiferensuasu berbantuan media interaktif terintegrasi
nilai-nilai keislaman materi aljabar kelas VII di MTs Raudhatusysyubban.
F. Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan perbandingan, acuan, serta menghindari anggapan kesamaan
penelitian ini. Maka peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu sebagai
berikut:
1. Penelitian oleh Andini Dwi Rachmawati, Baiduri, dan Moh. Mahfud Effendi yang
berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran Interaktif Berbantuan Web dalam
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif” tahun 2020, Hasil penelitian
menunjukkan bahwa keefektifan penggunaan media pembelajaran interaktif
berbantuan web dari nilai rata–rata angket respon peserta didik mencapai dengan
kategori sangat baik.23 Penelitian terdahulu ini termasuk penelitian pra-
eksperimental menggunakan One Group Pretest-Posttest Design hal ini menjadi
pembeda dengan penelitian ini yaitu menggunakan Quasi Experimental Design.
Selain itu, penelitian terdahulu tidak menggunakan media pembelajaran
berdiferensiasi dan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman.
2. Penelitian oleh Winda Syania Erina yang berjudul “Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif Bernilai Islam Menggunakan Lectora Inspire pada Materi
IPA Siswa Kelas V SD/MI” pada tahun 2022. Hasil dari penelitian terdahulu bahwa
pembelajaran interaktif bernilai islam menggunakan lectora inspire layak
23
Andini Dwi Rachmawati, Baiduri Baiduri, dan Moh. Mahfud Effendi, “Efektivitas Media
Pembelajaran Interaktif Berbantuan Web dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif,”
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika 9, no. 3 (29 September 2020): 540,
https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.3014.
9
24
Winda Syania Erina, “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Bernuansa Islam
Menggunakan Lectora Inspire pada Materi IPA Siswa Kelas V SD/MI” (Skripsi, Lampung, Universitas
Islam Negeri Raden Intan, 2022).
25
Rabiatul Adawiyah, “Efektivitas Model Pembelajaran Anchored Instruction (AI) dengan
Berbantu Alat Peraga Blok Aljabar pada Materi Faktorisasi Aljabar di Kelas VIII MTs Kebun Bunga
Banjarmasin Tahun Pelajaran 2017/2018” (Skripsi, Banjarmasin, Universitas Islam Negeri Antasari,
2019).
26
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 82.
27
Iga Rosalina, “Efektifitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan
pada Kelompok Pinjaman Bergulir di Desa Mantren Kec. Karangrejo Kab. Madetan” 1, no. 1 (Februari
2012): 3.
10
28
Uno dan Mohammad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Lingkungan Kreatif, Efektif, Menarik), t.t., 191.
29
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), 271.
30
Rani Nawang Sari dan Tri Riya Anggraini, “Pembelajaran Berdiferensiasi Dengan
Multimedia Interaktif Meningkatkan Hasil Belajar Kimia,” t.t., 141.
31
Naibaho, “Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi Mampu Meningkatkan Pemahaman Belajar
Peserta Didik,” 6.
32
Sari dan Anggraini, “Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Multimedia Interaktif
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia,” 141.
11
33 Singkatnya, gaya belajar merupakan suatu cara siswa untuk memahami informasi
yang diberikan guru. Gaya belajar siswa ada tiga tipe yaitu: (1) visual, dimana siswa
lebih mudah memahami informasi dengan melihat atau mengamati; (2) auditori,
dimana siswa lebih mudah memahami informasi dengan mendengarkan; dan (3)
kinestetik dimana siswa lebih mudah memahami informasi dengan melakukan suatu
hal atau gerakan.34.
1. Macam-macam gaya belajar
a) Visual (Visual Learners)
Gaya belajar tipe visual yaitu dimana siswa cenderung belajar melalui apa yang
mereka lihat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, mereka mengandalkan indera
penglihatan (mata). Anak yang yang mempunyai gaya belajar visual, harus melihat
bahasa tubuh dan ekspresi wajah gurunya secara langsung untuk mengerti materi
pelajaran.35
Karakteristik yang khas dan cara belajar siswa yang menyukai gaya belajar
visual, diantaranya yaitu:36
1) Mengetahui atau memahami informasi secara visual. Sehingga pada saat guru
mengajar cenderung memperhatikan sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang
mengajar.
2) Memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna.
3) Memahami informasi dengan cara melihat peragaan, gambar, grafik dan
sebagainya.
4) Memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik.
33
Jeanete Ophilia Papilaya dan Neleke Huliselan, “Identifikasi Gaya Belajar Mahasiswa,”
Jurnal Psikologi Undip 15, no. 1 (1 Desember 2016): 115, https://doi.org/10.14710/jpu.15.1.56-63.
34
Sari dan Anggraini, “Pembelajaran Berdiferensiasi Dengan Multimedia Interaktif
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia,” 141.
35
Yen Chania, M. Haviz, dan Dewi Sasmita, “Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Biologi Kelas X Sman 2 Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar,” Sainstek :
Jurnal Sains dan Teknologi 8, no. 1 (28 Januari 2017): 79, https://doi.org/10.31958/js.v8i1.443.
36
Nurul Dinda Aulia, “Hubungan antara Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Akidah Akhlak di Kelas VIII MTs Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor Tahun Ajaran
2020/2021.” (Skripsi, Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2021), 20.
12
5) Memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung. Sehingga terlihat pasif dalam
kegiatan diskusi.
6) Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat teman-
teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak.
7) Dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut atau ramai tanpa terganggu.
b) Auditori (Auditory Learners)
Gaya belajar auditori adalah gaya belajar yang mengandalkan proses belajarnya
melalui pendengaran (telinga).37 Siswa yang bergaya belajar auditori dapat dikenali
ciri-cirinya yang lebih banyak menggunakan modalitas belajar dengan kekuatan indera
pendengaran yakni telinga. orang yang bergaya belajar auditori juga lebih dekat dengan
ciri seperti lebih suka berbicara sendiri, lebih suka ceramah atau seminar dari pada
membaca buku, dan atau lebih suka berbicara dari pada menulis. 38 Siswa dengan gaya
belajar ini cenderung belajar dari apa yang mereka dengar, karena karakteristik model
belajar seperti ini benar- benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama
menyerap informasi atau pengetahuan. Karakterisitik dan cara belajar siswa yang
memiliki gaya belajar ini yaitu:39
1) Lebih banyak berpikir dalam bahasa kata.
2) Memiliki sifat sosial yang baik.
3) Memasukkan informasi yang didapat melalui pendengaran.
4) Memiliki memori pendengaran jangka pendek yang baik.
5) Bersuara keras ketika menghafal
6) Senang mendengarkan musik atau lagu-lagu ketika belajar
7) Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas atau materi yang
didiskusikan dalam kelompok/ kelas
8) Senang dengan ungkapan, “Aku pernah dengar..”
37
Annisa Larasati, “Analisis Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas VIII di MTs
Nw Karang Bata Tahun Pelajaran 2019/2020,” t.t., 15.
38
Abd. Ghofur, Durrotun Nafisah, dan Ninies Eryadini, “Gaya Belajar Dan Implikasinya
Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Mahasiswa,” Program Studi Psikologi Islam Fakultas Dakwah
IAI-Tribakti Kediri 1, no. 2 (Desember 2016): 175.
39
Dinda Aulia, “Hubungan antara Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Akidah Akhlak di Kelas VIII MTs Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor Tahun Ajaran
2020/2021.,” 23.
13
40
Bire dan Geradus, “Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, Dan Kinestetik Terhadap
Prestasi Belajar Siswa.”
41
Dinda Aulia, “Hubungan antara Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Akidah Akhlak di Kelas VIII MTs Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor Tahun Ajaran
2020/2021.,” 24.
14
42
M Edi Satriansyah, “Penggunaan Media Interaktif Pada Pembelajaran Konsep Usaha dan
Energi di MTs Ulumul Quran Banda Aceh” (Skripsi, Banda Aceh, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry,
2016), 19, https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/447/1/upload%20perpus.pdf.
43
Widjayanti, Masfingatin, dan Setyansah, “Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Animasi
pada Materi Statistika untuk Siswa Kelas 7 Smp,” 110.
44
Satriansyah, “Penggunaan Media Interaktif Pada Pembelajaran Konsep Usaha dan Energi di
MTs Ulumul Quran Banda Aceh,” 15.
45
Satriansyah, 23.
15
46
Salafudin Salafudin, “Pembelajaran Matematika yang Bermuatan Nilai Islam,” Jurnal
Penelitian 12, no. 2 (2 November 2015): 234, https://doi.org/10.28918/jupe.v12i2.651.
16
2. Kerangka Pikir
47
Jakni, Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2016), 58.
48
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ed. oleh Sutopo (Bandung:
Alfabeta, cv, 2019), 118.
49
115.
20
50
126.
51
Kadir, Statistika Terapan : Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel
dalam Penelitian, Edisi Kedua, Cetakan kedua (Jakarta, 2015), 118.
52
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 131.
21
ii. Dokumentasi, termasuk catatan sekolah berupa dokumen yang dapat memberikan
informasi yang relevan dengan tujuan penelitian ini.
6. Teknik Pengumpulan Data
Informasi dan data yang diperlukan pada penelitian ini didapatkan melalui
kuisioner, tes dan wawancara:
i. Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan untuk memperoleh data aktivitas
belajar siswa.
ii. Kuesioner, yaitu angket gaya belajar siswa untuk pelaksanaan pembelajaran
berdiferensiasi.
iii. Metode tes, yaitu berisi soal terkait pembelajaran materi aljabar yang diajarkan.
iv. Dokumentasi diperlukan untuk mengumpulkan informasi terkait pembelajaran dan
untuk memperkuat data serta informasi yang didapatkan dari wawancara.
7. Instrumen Penelitian
Bentuk instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket gaya
belajar dan soal tes uraian tentang materi aljabar.
Instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini di uji validitas dan uji
reliabilitasnya agar dapat diketahui bahwa alat ukur valid dan reliabel sehingga
diharapkan hasil penelitian juga akan menjadi valid dan reliabel.
1) Validitas
Untuk mengetahui kecermatan dan ketepatan alat uji baik tes maupun nontes
dalam melakukan kegiatan alat ukurnya maka digunakan rumus korelasi Product
Moment.53 Dengan kriteria validitas yaitu instrumen dikatakan valid jika 𝑟𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan sebaliknya jika 𝑟𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka instrumen dikatakan tidak valid.
Taraf signifikansi yaitu 5%.
2) Uji Reliabilitas
Agar hasil pengukuran dapat diandalkan dengan hasil pengukuran yang didapat
relatif sama dalam beberapa kali pelaksanaan terhadap kelompok subjek yang sama
53
Prof. Dr Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ed. oleh Dr. Ir Sutopo.
S.Pd,MT, 2 nd (Bandung: Alfa BETA, 2019), 246.
22
maka digunakan perhitungan Alpha Cronbach54 Nilai relatif yang diperoleh kemudian
dibandingkan dengan nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikan sebesar 5% apabila 𝑟𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka instrumen dapat dikatakan reliabel.
8. Teknik Analisis Data
a) Mean (rata-rata), untuk menetapkan kualifikasi hasil belajar yang diraih siswa bisa
ditentukan dengan menggunakan mean55
b) Standar Deviasi, yaitu simpangan baku sampel yang diperlukan pada perhitungan
nilai 𝑧𝑖 di uji normalitas.
c) Uji Normalitas, diperlukan untuk mengetahui normalnya distribusi data. Uji
statistik nonparametrik dengan pendekatan kolmogorov-smirnov digunakan
peneliti dalam pengujian ini.56 Hipotesis untuk uji normalitas yaitu 𝐻0 : Data
berdistribusi normal, 𝐻𝑎 : Data tidak berdistribusi normal.
d) Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka 𝐻0 ditolak dan diterima jika nilai signifikansi
> 0,05.
e) Uji Homogenitas, dilakukan jika datanya distribusi normal. Langkah pengujiannya
yaitu:57
i. Menghitung varians terbesar dari terkecil
ii. Membandingkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
iii. Kriteria pengujian
Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sehingga tidak homogen. Sebaliknya jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
sehingga homogen berlaku untuk tingkat kesalahan 1% ,aupun 5%.
f) Uji t, uji perbandingan dari dua sampel. Hipotesis yang digunakan untuk
menganalisis apakah mempunyai perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol yang diujikan58
54
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan PraktekProsedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktek, Ed. Revisi 2 (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), https://perpustakaan.uin-
antasari.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=2815&keywords=.
55
Sudjana, Metode Statistika (Bandung: Trasito, 2002).
56
Statistika Terapan : Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam
Penelitian, 155.
57
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 266.
58
Statistika Terapan : Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam
Penelitian, 300.
23
59
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 212.
23
DAFTAR PUSTAKA
Basir, Muhammad Rofiul, Seivi Sufiatul Muhaqqiqoh, dan Anjani Putri Belawati.
“Pembelajaran Berdiferensiasi Sebagai Strategi Mencapai Tujuan
Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka,” 2023.
Bire, Arylien Ludji, dan Uda Geradus. “Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, dan
Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa” 44 (2014).
Chania, Yen, M. Haviz, dan Dewi Sasmita. “Hubungan Gaya Belajar dengan Hasil
Belajar Siswa pada Pembelajaran Biologi Kelas X SMAN 2 Sungai Tarab
Kabupaten Tanah Datar.” Sainstek : Jurnal Sains dan Teknologi 8, no. 1 (28
Januari 2017): 77. https://doi.org/10.31958/js.v8i1.443.
Dinda Aulia, Nurul. “Hubungan antara Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Kelas VIII MTs Pondok Pesantren Darul
Muttaqien Bogor Tahun Ajaran 2020/2021.” Skripsi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, 2021.
Fitrah, Muh., dan Dedi Kusnadi. “Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Membelajarkan
Matematika Sebagai Bentuk Penguatan Karakter Peserta Didik.” Jurnal
EDUSCIENCE 9, no. 1 (1 April 2022): 152–67.
https://doi.org/10.36987/jes.v9i1.2550.
24
Ghofur, Abd., Durrotun Nafisah, dan Ninies Eryadini. “Gaya Belajar dan Implikasinya
terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Mahasiswa.” Program Studi Psikologi
Islam Fakultas Dakwah IAI-Tribakti Kediri 1, no. 2 (Desember 2016): 166–84.
Hasibuan, Irwitadia. “Hasil Belajar Siswa pada Materi Bentuk Aljabar di Kelas VII
SMP Negeri 1 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2013/2014” 4 (2015).
Kadir. Statistika Terapan : Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Edisi Kedua. Cetakan kedua. Jakarta, 2015.
Larasati, Annisa. “Analisis Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas VIII
di MTs Nw Karang Bata Tahun Pelajaran 2019/2020,” t.t.
Rachmawati, Andini Dwi, Baiduri Baiduri, dan Moh. Mahfud Effendi. “Efektivitas
Media Pembelajaran Interaktif Berbantuan Web dalam Mengembangkan
Kemampuan Berpikir Kreatif.” Aksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan
Matematika 9, no. 3 (29 September 2020): 540.
https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.3014.
Safitri, Wilda Yumna, Heri Retnawati, dan Imam Rofiki. “Pengembangan Film
Animasi Aritmetika Sosial Berbasis Ekonomi Syariah untuk Meningkatkan
Minat Belajar Siswa MTs.” Jurnal Riset Pendidikan Matematika 7, no. 2 (27
Desember 2020): 195–209. https://doi.org/10.21831/jrpm.v7i2.34581.
Sakiah, Nur Afifatus, dan Kiki Nia Sania Effendi. “Analisis Kebutuhan Multimedia
Interaktif Berbasis PowerPoint Materi Aljabar pada Pembelajaran Matematika
SMP.” JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) 7,
no. 1 (12 April 2021): 39–48. https://doi.org/10.37058/jp3m.v7i1.2623.
Sari, Rani Nawang, dan Tri Riya Anggraini. “Pembelajaran Berdiferensiasi dengan
Multimedia Interaktif Meningkatkan Hasil Belajar Kimia.” Jurnal Pengajaran
dan Riset 2, no. 2 (2022): 139–46.
Sugiono, Prof. Dr. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Disunting oleh
Dr. Ir Sutopo. S.Pd,MT. 2 nd. Bandung: Alfa BETA, 2019.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Disunting oleh Sutopo.
Bandung: Alfabeta, cv, 2019.
Tijah, Mu. “Model Integrasi Matematika dengan Nilai-Nilai Islam dan Kearifan Lokal
Budaya dalam Pembelajaran Matematika.” Jurnal Pendidikan Matematika
(Kudus) 1, no. 2 (10 Februari 2019). https://doi.org/10.21043/jpm.v1i2.4878.
26
Widjayanti, Wigita Rezky, Titin Masfingatin, dan Reza Kusuma Setyansah. “Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis Animasi pada Materi Statistika untuk Siswa
Kelas 7 SMP.” Jurnal Pendidikan Matematika 13, no. 1 (30 Desember 2018):
101–12. https://doi.org/10.22342/jpm.13.1.6294.101-112.
27
Maya Andelina