SANTI HANDAYANI
Pendahuluan :
A. Latar Belakang……………………………………………………………......................5
B. Pembahasan ………………………………………………………..................................6
1. Keterampilan Berpikir Sains………………………………………………………...6
a. Pikiran YangMenyerap………………………………………………………..…6
b. Anak-Anak Ingin Belajar ……………………………………………………….7
c. Belajar Melalui Bermain Pada anak-anak bermain………………......................8
d. Tahap-Tahap Perkembangan …………………………………………………..8
e. Setiap Anak Menginginkan Kebebasan…………………………………………8
f. MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR ANAK USIA DINI MELALUI
METODE MONTESSORI …………………………………………………….9
2. Pertanyaan Produktif untuk mengembangkan keterampilan berpikir sains………..10
C. KESIMPULAN………………………………………………………………………..10
A. Latar Belakang
Sains merupakan ilmu yang penting bagi kehidupan manusia untuk mengenal
dan mengelola lingkungan alam disekitarnya. Sebaiknya sains diperkenalkan pada
anak sejak usia dini, namun beberapa sekolah belum menerapkan sains dalam
pembelajaran ataupun program kegiatan di sekolah. Kurangnya pengenalan sains
sejak usia dini juga menyebabkan pembelajaran sains kurang diminati oleh anak pada
jenjang sekolah lanjutan. Kebanyakan anak menilai pembelajaran sains sangat sulit
dimengerti sehingga keterampilan proses sains anak juga kurang terstimulasi dengan
maksimal dan sains sendiri menjadi asing bagi anak usia dini.
Untuk memperkenalkan sains pada anak usia dini diperlukan suatu pendekatan yang
menarik untuk menemukan apa yang dicari dan dapat memenuhi rasa ingin tahu anak
terhadap sesuatu
keterampilan proses sains adalah observasi. Observasi merupakan hal paling
utama dalam mempelajari sains, melalui kegiatan ini anak diberikan kebebasan untuk
mengeksplorasi dan mencari tahu hal yang berkaitan dengan apa yang akan di teliti.
Penggunaan panca indera dalam kegiatan observasi memberi kesempatan anak untuk
mencari tahu ukuran, bentuk, warna, tekstur dan halhal lain yang dapat menambah
informasi bagi anak untuk menemukan jawaban.
Adapun keterampilan proses sains terdiri dari 5 bagian penting, yaitu: (1)
pengamatan (observing), (2) membandingkan (comparing), (3) mengklasifikasikan
(classifying), (4) mengukur (meansuring), dan (5) mengkomunikasikan
(communicating) (Lind, 1995: 54). Dari pernyataan tersebut, sains dipelajari bukan
sekedar mengenal alam tapi lebih menekankan pada tahapan proses yang terjadi
untuk menemukan suatu jawaban atau fakta. Dari tahapan proses tersebut diharapkan
akan menjadi kegiatan yang bermakna bagi anak sehingga mudah dipahami anak.
Dan ada 7 keterampilan berpikir sains bagi anak usia dini diantaranya : (1)
Pikiran Yang Menyerap (The Absorbent Mind) (2) Masa Peka (The Sensitive Period )
(3) Anak-Anak Ingin Belajar (Children Want to Learn ) (4) Belajar Melalui Bermain
Pada anak-anak bermain (Learning Through play ) (5) Tahap-Tahap Perkembangan
(Stages of Development )(6) Setiap Anak Menginginkan Kebebasan (All Children
Want to be Independent )(7) MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR ANAK
USIA DINI MELALUI METODE MONTESSORI
KESIMPULAN
Dari apa yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa
Keterampilan berpikir anak usia dini dapat dilakukan melalui penerapan metode
Montessori dengan cara sebagai berikut:
1. . Pembelajaran keterampilan berpikir anak usia dini melibatkan perkembangan
aspek kognitif, bahasa, dan sosial emosional, hal ini juga selaras dengan metode
Montessori yang bermanfaat untuk mengembangkan berbagai aspek
perkembangan anak meliputi aspek kognitif, bahasa, sosial emosi dan motorik
baik halus maupun kasar.
2. Untuk melatih keterampilan berpikir menurut metode Montessori pembelajaran
pada anak harus memperhatikan tahap perkembangan anak.
3. Dalam metode Montessori penggunaan alat permainan edukatif dan penyediaan
lingkungan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak sangat penting,
sehingga untuk melatih keterampilan berpikir anak usia dini diperlukan alat
permainan edukatif dan lingkungan yang sesuai dengan tahap perkembangan
mereka.
4. Metode Montessori selalu mengajarkan bahwa anak-anak harus belajar tentang
kemandirian. Apa yang diajarkan di sekolah juga harus sejalan dengan apa yang
dilakukan di rumah. Hal ini juga akan melatih keterampilan berpikir anak usia
dini dalam menyelesaikan persoalan atau masalah sosial sehari -hari.
Pembelajaran sains bagi anak betujuan untuk memperkenalkan alam sekitar dan
mengembangkan seluruh aspek yang dimiliki anak. Seiring dengan prinsip
pembelajaran di Paud yaitu belajar sambil bermain dan bernyayi. Maka
pengenalan sains anak dilaksanakan dengan landasan permainan dengan tetap
memperhatikan aspekaspek perkembangan yang harus dimiliki oleh anak.
Permainan dengan landasan keterampilan proses sains membuat anak ikut serta
dalam proses pembentukan pengetahuan. Anak tidak hanya menerima
pengetahuan yang diberikan oleh guru namun anak yang berusaha melakukan
serangkaian kegiatan untuk memperoleh atau membuktikan, pengetahuan yang