Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah dan Filsafat
Olahraga
Disusun Oleh :
Tsania Nur Rohmah (6301420022/Pendidikan Kepelatihan Olahraga)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat, hidayat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Olahraga dan Pembentukan Karakter”. Makalah ini berisi Bagaimana
Olahraga menjadi pembentuk karakter yang baik.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Dr. Soedjatmiko, S.Pd., M.Pd dan Bapak Rizam Ahada Nur Ulinnuha,
S.Pd., M.Pd, sebagai Dosen Pengampu yang telah bersedia memeberikan
waktunya, perhatian, serta bimbingannya dalam penyelesaian makalah ini. Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan dukungannya hingga makalah ini dapat diselesaikan.
Saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, karena terbatasnya
ilmu yang dimiliki, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah saya di masa yang akan
datang. Akhirnya, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan
sumbangsih serta manfaat bagi kita semua.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembinaan karakter bangsa merupakan salah satu permasalahan yang saat ini
perlu mendapat perhatian khusus. Pendidikan adalah investasi masa depan.
Melalui pendidikan maka mental dan karakter dapat terbangun. Hal tersebut
seiring dengan pepatah dalam dunia olahraga, “Men Sana in Corpora Sanno” yaitu
didalam tubuh yang kuat akan terdapat jiwa yang sehat pula. Falsafah tersebut
menggambarkan bahwa dalam rangka peningkatan kualitas hidup baik secara
batiniah dan kualitas kerja jasmaniah, pencapaian sehat bugar sangat dibutuhkan.
Dalam situasi tersebut, olahraga merupakan media pendidikan yang seharusnya
dan selayaknya menjadi pilar keselarasan serta keseimbangan hidup sehat dan
harmonis. Olahraga merupakan pilar penting karena jiwa fairplay, sportivitas,
team work, dan nasionalisme dapat dibangun melalui olahraga. Melalui aktivitas
olahraga kita banyak mendapatkan hal-hal yang positif. Olahraga bukan sekedar
kegiatan yang berorientasi kepada faktor fisik belaka, olahraga juga dapat melatih
sikap dan mental kita.
Pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan salah satunya melalui olahraga.
Dengan olahraga kita bisa kembangkan karakter bangsa, sportivitas sekaligus
merekatkan persatuan bangsa. Atas dasar tersebut, semua komponen bangsa harus
memberikan andil dalam memajukan olahraga nasional. Menurut Irwan Prayitno
(2008), secara normatif dan sebagaimana telah hampir dapat diterima oleh
umumnya kita sekalian, pembentukan karakter bangsa merupakan hal yang amat
penting bagi generasi muda dan bahkan menentukan nasib bangsa dimasa yang
akan datang. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
kehidupan seseorang karena melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan
kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri dan dapat membentuk
pribadi yang bertanggung jawab, cerdas dan kreatif.
Sayangnya, meski secara konseptual pokok pikiran ini relatif mudah
dirumuskan, tetapi praktiknya sungguh rumit. Selain karena banyaknya praktek
menyimpang dilapangan yang tidak sesuai dengan prinsip pembinaan karakter dan
olahraga itu sendiri, anatominya meliputi horizon yang amat luas seperti perilaku
moral, nilai moral, karakter, emosi, logika moral, dan penggalian identitas.
Atas dasar permasalahan di atas, maka tulisan ini dibuat dengan harapan dapat
dijadikan deskripsi dalam melakukan pembinaan karakter dan lebih menyadarkan
kepada masyarakat secara umum bahwa melalui olahraga khususnya olahraga
pendidikan, yang selama ini banyak dipandang sebelah mata, ternyata memiliki
nilai perilaku yang secara riil dapat diwujudkan apabila direncanakan secara
sistematis.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan karakter dan olahraga
2. Bagaimana strategi pembentukan karakter
3. Bagaimana hubunganya pembentukan karakter dengan olahraga
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk menjelaskan bahwa olahraga
ternyata memiliki peranan dan manfaat yang sangat besar dalam hubungannya
dengan pembinaan karakter.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian
A. Pengertian Karakter dan Pembentukan Karakter
Karakter atau watak merupakan perpaduan dari segala tabiat manusia yang
bersifat tetap sehingga menjadi “tanda” khusus untuk membedakan antara satu
orang dengan orang lainnya. Dalam bahasa Yunani, Charasein (karakter) berarti
mengukir corak yang tetap dan tidak terhapuskan. Sedangkan Barnadib (1988)
mengartikan watak dalam arti psikologis dan etis, yaitu menunjukkan sifat
memiliki pendirian yang teguh, baik, terpuji, dan dapat dipercaya. Berwatak
berarti memiliki prinsip dalam arti moral.
Definisi karakter menurut W.B. Sauders karakter adalah sifatnya nyata,
berbeda dan dapat diamati oleh individu, yang artinya karakter ini dapat
ditunjukkan pada masing – masing orang. Karena sifat dan karakter yang dimiliki
setiap individu tidak sama dan dapat terlihat sehingga dapat dikatakan berbeda.
Karakter yang baik harus dibarengi dengan etos kerja yang baik pula.
Pembangunan karakter adalah usaha paling penting yang pernah diberikan
kepada manusia. Pembangunan karakter adalah tujuan luar biasa dari sistem
pendidikan yang benar. Pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan,
menyusun harga diri yang kukuh-kuat, pandai, terampil, jujur, tahu kemampuan
dan batas kemampuannya, mempunyai kehormatan diri. Undang Undang No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 mengamanatkan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Ada beberapa karakter manusia menurut motivasinya:
1) Achievement Motivation
Manusia yang memiliki karakter dengan motivasi seperti ini selalu berusaha
untuk mendapat prestasi yang terbaik. Ciri-cirinya adalah mengurung diri di
kamar untuk selalu belajar serta kurang peka terhadap lingkungan.
2) Popularity Motivation
Manusia dengan karakter seperti ini selalu mengutamakan hubungan sosial,
rela meninggalkan kepentingan pribadinya untuk urusan pertemanan. Cirinya
adalah pada umumnya menghabiskan waktu berjam-jam demi membina hubungan
sosial yang baik.
3) Power Motivation
Manusia dengan karakter ini cenderung bersifat pemimpin, selalu ingin lebih
pandai, kuat, dan berkuasa.
B. Pengertian Olahraga
Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang
dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.
Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta
dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti
berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa
segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan
prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang
berkualitas berdasarkan Pancasila.
Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga
harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain
mempunyai karakteristik antara lain;
a. Terpisah dari rutinitas,
b. Bebas,
c. Tidak produktif,
d. Menggunakan peraturan yang tidak baku.
Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik;
a. Ada kompetisi,
b. Hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan.
Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.
Tujuan utama olahraga bukanlah pembangunan fisik saja melainkan juga
pembangunan mental dan spiritual. Olahraga (Lama) ialah merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan atas pilihan sendiri yang bermaksud menguatkan diri
baik phisik maupun psychis tanpa mengharapkan suatu hasil materiil tetapi
mengharapkan kenaikan prestasi. Olahraga (baru) ialah membentuk manusia
Indonesia Pancasila yang fisik kuat-sehat berprestasi tinggi, yang memiliki
kemampuan mental dan ketrampilan kerja yang kritis kreatif dan sejahtera. Jadi
Olahraga ialah suatu usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan
dan membina kekuatan jasmaniah maupun rokhaniah pada tiap manusia. Lebih
tegas dikatakan bahwa olahraga untuk mempertahankan existensi kemanusiaan
dan untuk melakukan cita-cita hidup bangsa. Olahraga merupakan pembentukan
fisik dan mental.