Anda di halaman 1dari 12

MEMAHAMI

PANCASILA SEBAGAI
SISTEM NILAI,
ETIKA, DAN NORMA
By; group 2

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 1


LATAR BELAKANG

Pancasila adalah ideologi yang dianut oleh negara


kesatuan republik Indonesia. Dan salah satu fungsinya
adalah sebagai sistem etika dimana etika itu sendiri
merupakan gabungan dari tiga unsur, yaitu nilai, norma,
dan moral. Ketiga unsur tersebut saling berhubungan satu
sama lain.
Pada hakikatnya, pancasila bukan merupakan suatu
pedoman yang langsung bersifat normatif ataupun praksis
melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai etika yang
merupakan sumber norma.

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 2


PENGERTIAN
NILAI,
ETIKA, DAN
NORMA

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 3


NILAI
Nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda
untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan
menarik minat seseorang atau kelompok. Nilai bersumber pada budi yang
berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku
manusia.
Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di
samping sistem sosial dan karya. Pandangan para ahli tentang nilai-nilai Kelompok nilai menurut penjabarannya:
yang terdapat dalam masyarakat. a) Nilai Dasar
1. Alport
b) Nilai Instrumental
2. Max Scheler
3. Notonegoro c) Nilai Praktis
Nilai berperan sebagai pedoman menentukan kehidupan setiap
manusia. Nilai manusia berada dalam hati nurani, kata hati dan pikiran
sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan.
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 4
Etika adalah suatu ilmu yang membahas

ETIKA tentang bagaimana kita dan mengapa kita mengikuti


suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita
harus mengambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan berbagai ajaran moral.
Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus
merupakan suatu cabang dari ilmu-ilmu kemanusiaan
(humaniora). Sebagai cabang falsafah, etika
membahas sistem-sistem pemikiran yang mendasar
tentang ajaran dan pandangan moral. Etika sebagai
ilmu dibagi dua yaitu etika umum dan etiak khusus.

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 5


NORMA

Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, moral, religi, dan
sosial. Norma terdiri dari norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum dan
norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena adanya sanksi. Norma-norma
yang terdapat dalam masyarakat antara lain :
1.Norma Agama,
2.Norma Kesusilaan,
3.Norma Sosial, dan
4.Norma Hukum
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 6
Berdasarkan rumusan tersebut, dapat dirumuskan tujuan, isi, asal-usul, sanksi, dan daya
kerja dari masing-masing kaidah/norma sebagai berikut.

Kaidah / Norma Kaidah Kaidah Kaidah Sopan Kaidah Hukum


Agama Kesusilaam Santun
TUJUAN Umat manusia : Pembuatannya yang konkret :
Penyempurnaan manusia agar Keterlibatan masyarakat, jangan sampai ada korban
jangan sampai manusia jahat
ISI Ditunjukkan kepada sikap batin Ditunjukkan pada sikap lahir

ASAL-USUL Dari Tuhan Diri Sendiri Kekuasaan yang memaksa

SANKSI Dari Tuhan Doiri Sendiri Dari masyarakat Dari masyarakat secara resmi
secara tidak
resmi
DAYA KERJA Membeba Membebani Membebani Membebani kewajiban dan memberi hak
ni Kewajiban kewajiban
Kewajiban

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 7


HUBUNGAN NILAI, NORMA, DAN MORAL

Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika. Makna moral yang
terkandung dalam kepribadian seseorang akan tercermin pada sikap dan -tingkah
lakunya. Norma menjadi penuntun sikap dan tingkah laku manusia. Moral dan etika
sangat erat hubungannya. Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu
kenyataan yang seharusnya tetapterpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan
manusia. Keterkaitan itu mutlak di garis bawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa
Nilai, norma dan moral langsung maupun tidak langsung dan negara menghendaki pondasi yang kuat tumbuh dan berkembang. Sebagaimana
memiliki hubungan yang cukup erat, karena masing- tersebut di atas maka nilai akan berguna menuntun sikap dan tingkah laku manusia bila
masing akan menentukan etika bangsa ini. dikonkritkan dan diformulakan menjadi lebih obyektif sehingga memudahkan manusia
untuk menjabarkannya dalam aktivitas sehari-hari. Dalam kaitannya dengan moral maka
aktivitas turunan dari nilai dan norma akan memperoleh integritas dan martabat manusia.
Derajat kepribadian itu amat ditentukan oleh moralitas yang mengawalnya. Sementara itu,
hubungan antara moral dan etika kadang-kadang atau seringkali disejajarkan arti dan
maknanya. Namun demikian, etika dalam pengertiannya tidak berwenang menentukan
apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seseorang. Wewenang itu dipandang berada di
tangan pihak yang memberikan ajaran moral.

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 8


HUBUNGAN NILAI, NORMA, DAN MORAL

Hubungan antara nilai, norma dan sanksi saling terkait. Norma berisikan nilai-nilai yang
dikongkritkan menjadi suatu ketentuan yang disepakati. Apabila nilai-nilai yang
disepakati dalam bentuk norma tersebut dilanggar akan diberi sanksi. Oleh karena itu
antara nilai, norma, dan sanksi memiliki keterkaitan yang sangat erat, saksi yang
berlaku apabila melanggar norma, sedangkan norma tersebut berisi nilai-nilai kebaikan
yang dijadikan standaart oleh masyarakat tertentu.

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 9


PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR FUNDAMENTAL BAGI BANGSA DAN NEGARA

Sebagai dasar negara Pancasila dipergunakan untuk mengatur seluruh


tatanan kehidupan bangsa dan negara Indonesia, artinya segala sesuatu yang
berhubungan dengan pelaksanaan sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan
RepublikIndonesia (NKRI) harus berdasarkan Pancasila. Hal ini berarti juga
bahwa semua peraturan yang berlaku di negara Republik Indonesia harus
bersumberkan kepada Pancasila.

Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Nilai Fundamental Negara


Nilai-nilai Pancasila bersifat universal yang memperlihatkan nafas humanisme.
Oleh karena itu, Pancasila dapat dengan mudah diterima oleh siapa saja.
Meskipun Pancasila mempunyai nilai universal tetapi tidak begitu saja dengan
mudah diterima oleh semua bangsa. Perbedaannya terletak pada fakta sejarah
bahwa nilai Pancasila secara sadar dirangkai dan disahkan menjadi satu
kesatuan yang berfungsi sebagai basis perilaku politik dan sikap moral bangsa.
Dengan kata lain, bahwa Pancasila milik khas bangsa Indonesia dan sekaligus
menjadi identitas bangsa berkat legitimasi moral dan budaya bangsa
Indonesia.

Makna Nilai-Nilai Setiap Sila Pancasila


Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia
merupakan nilai yang tidak dapat dipisah-pisahkan dengan masing-masing
silanya. Hal ini dikarenakan apabila dilihat satu per satu dari masing-masing
sila, dapat saja ditemukan dalam kehidupan bangsa lain. Makna Pancasila
terletak pada nilai-nilai dari masing-masing sila sebagai satu kesatuan yang
tidak dapat diputarbalikkan letak dan susunannya.
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 10
KESIMPULAN

Pancasila sebagai sistem nilai, etika dan norma di


samping merupakan way of life bangsa Indonesia, juga
merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk
memberikan tuntunan atau panduan kepada setiap warga
negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku.
Pancasila sebagai sistem nilai, etika dan norma,
dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi moralitas
dalam diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan
menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan
bermasycarakat, berbangsa, dan bernegara.

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 11


THANKS FOR YOUR
AT T E N T O N

Anda mungkin juga menyukai