PANCASILA SEBAGAI
SISTEM NILAI,
ETIKA, DAN NORMA
By; group 2
Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, moral, religi, dan
sosial. Norma terdiri dari norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum dan
norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena adanya sanksi. Norma-norma
yang terdapat dalam masyarakat antara lain :
1.Norma Agama,
2.Norma Kesusilaan,
3.Norma Sosial, dan
4.Norma Hukum
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 6
Berdasarkan rumusan tersebut, dapat dirumuskan tujuan, isi, asal-usul, sanksi, dan daya
kerja dari masing-masing kaidah/norma sebagai berikut.
SANKSI Dari Tuhan Doiri Sendiri Dari masyarakat Dari masyarakat secara resmi
secara tidak
resmi
DAYA KERJA Membeba Membebani Membebani Membebani kewajiban dan memberi hak
ni Kewajiban kewajiban
Kewajiban
Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika. Makna moral yang
terkandung dalam kepribadian seseorang akan tercermin pada sikap dan -tingkah
lakunya. Norma menjadi penuntun sikap dan tingkah laku manusia. Moral dan etika
sangat erat hubungannya. Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu
kenyataan yang seharusnya tetapterpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan
manusia. Keterkaitan itu mutlak di garis bawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa
Nilai, norma dan moral langsung maupun tidak langsung dan negara menghendaki pondasi yang kuat tumbuh dan berkembang. Sebagaimana
memiliki hubungan yang cukup erat, karena masing- tersebut di atas maka nilai akan berguna menuntun sikap dan tingkah laku manusia bila
masing akan menentukan etika bangsa ini. dikonkritkan dan diformulakan menjadi lebih obyektif sehingga memudahkan manusia
untuk menjabarkannya dalam aktivitas sehari-hari. Dalam kaitannya dengan moral maka
aktivitas turunan dari nilai dan norma akan memperoleh integritas dan martabat manusia.
Derajat kepribadian itu amat ditentukan oleh moralitas yang mengawalnya. Sementara itu,
hubungan antara moral dan etika kadang-kadang atau seringkali disejajarkan arti dan
maknanya. Namun demikian, etika dalam pengertiannya tidak berwenang menentukan
apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seseorang. Wewenang itu dipandang berada di
tangan pihak yang memberikan ajaran moral.
Hubungan antara nilai, norma dan sanksi saling terkait. Norma berisikan nilai-nilai yang
dikongkritkan menjadi suatu ketentuan yang disepakati. Apabila nilai-nilai yang
disepakati dalam bentuk norma tersebut dilanggar akan diberi sanksi. Oleh karena itu
antara nilai, norma, dan sanksi memiliki keterkaitan yang sangat erat, saksi yang
berlaku apabila melanggar norma, sedangkan norma tersebut berisi nilai-nilai kebaikan
yang dijadikan standaart oleh masyarakat tertentu.