Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

TENTANG VOCATIONAL ENTREPRENEUR

Disusun Oleh:
Kelompok V
Hikmatun Nasihah (4204171156)
Ilham Mayandra (4204171161)
Tomi Purnama Ardiansyah (42041163)
Fany Razita Harahap (4204171170)
Rendi Kurniawan (4204171175)

DOSEN PENGAMPU :
ADE GUNAWAN, S.AB, M.Ak

PRODI D-IV TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
2021
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................3

1.1 Latar Belakang..........................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3

1.3 Tujuan Makalah.........................................................................................4

BAB II......................................................................................................................5

PEMBAHASAN......................................................................................................5

2.1 Pengertian Vocational Entrepreneurship........................................................5

2.1.1 Faktor Pendorong Entrepreneurship..................................................6

2.1.2 Faktor Penghambat Entrepreneurship................................................6

2.2 Menentukan Kewirausahaan Bidang Keahlian.........................................7

2.2.1 Berbagai Bidang Keahlian Kejuruan.................................................7

2.3 3. Untuk mengetahui bisnis yang sesuai dengan keahlian dan


bakatsendiri..........................................................................................................8

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP..............................................................................................................10

3.1 Kesimpulan..............................................................................................10

3.2 Saran........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata Entrepreneur berasal dari bahasa Prancis, entreprendre, yang sudah
dikenal sejak abad ke 17, yang berarti berusaha. Dalam hal bisnis, maksudnya
adalah memulai sebuah bisnis. Kamus Merriam-Webster menggambarkan definisi
entrepreneur sebagai seseorang yang mengorganisir dan menanggung risiko
sebuah bisnis atau usaha.
Menurut Andrew J. Dubrin (2008) entrepreneur adalah seseorang yang
mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif. Istilah entrepreneurship
(kewirausahaan) pada dasarnya merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi
tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin
dihadapinya. Entrepreneurship adalah segala shal yang berkaitan dengan sikap,
tindakan dan proses yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis,
menjalankan dan mengembangkan usaha mereka.
Pendidikan entrepreneurship mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara
seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas
yang mengajarkan entrepreneurship atau manajemen usaha kecil. Pada tahun
1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
entrepreneurship.
Di Indonesia, entrepreneurship dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah
atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman entrepreneurship baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
entrepreneurship menjadi berkembang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Vocational Entrepreneur?
2. Bagaimana menentukan kewirausahaan bidang keahlian?
3. Bagaimana mengetahui bisnis yang sesuai dengan keahlian dan bakat
sendiri?

1.3 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui pengertian Vocational Entrepreneur
2. Untuk mengetahui menentukan kewirausahaan bidang keahlian
3. Untuk mengetahui bisnis yang sesuai dengan keahlian dan bakat sendiri
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Vocational Entrepreneurship


Entrepreneurship adalah segala hal yang berkaitan dengan sikap, tindakan
dan proses yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis, menjalankan
dan mengembangkan usaha mereka. Entrepreneurship merupakan gabungan dari
kreativitas, inovasi dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan
cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Dari pandangan
para ahli dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship adalah kemampuan dalam
berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan sebagai dasar, sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat dan proses dalam menghadapi
tantangan hidup.
Pendidikan entrepreneurship mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa
negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan entrepreneurship atau manajemen usaha kecil. Pada
tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
entrepreneurship. Di Indonesia, entrepreneurship dipelajari baru terbatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
entrepreneurship baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di
segala lapisan masyarakat entrepreneurship menjadi berkembang.
Kecakapan vokasional mempunyai dua bagian, yaitu: kecakapan vokasional
dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational
skill) yang sudah terkait dengan bidang pekerjaan tertentu.
1. Kecakapan dasar vokasional, mencakup antara melakukan gerak dasar,
menggunakan alat sederhana diperlukan bagi semua orang yang menekuni
pekerjaan manual (misalnya palu, obeng dan tang), dan kecakapan membaca
gambar sederhana. Di samping itu, kecakapan vokasional dasar mencakup
aspek sikap taat asas, presisi, akurasi dan tepat waktu yang mengarah pada
perilaku produktif.
2. Kecakapan   vokasional  khusus,  hanya  diperlukan   bagi   mereka yang
akan menekuni pekerjaan yang sesuai. Misalnya menservis mobil bagi yang
menekuni pekerjaan dibidang otomotif, meracik bumbu bagi yang menekuni
pekerjaan dibidang tata boga, dan sebagainya.

Namun demikian, sebenarnya terdapat satu prinsip dasar dalam kecakapan


vokasional, yaitu menghasilkan barang atau menghasilkan jasa. Kecakapan
akademik dan kecakapan  vokasional sebenarnya  hanyalah penekanan. Bidang  
pekerjaan   yang   menekankan   keterampilan   manual,   dalam   batas   tertentu  
juga memerlukan kecakapan akademik. Demikian sebaliknya, bidang pekerjaan
yang menekankan kecakapan akademik, dalam batas tertentu juga memerlukan
kecakapan vokasional.

2.1.1 Faktor Pendorong Entrepreneurship


Antonic (2007) yang dikutip Budiharjo (2011) menyebutkan antesenden
entrepreneurship dibagi menjadi dua yaitu lingkungan (environment) dan organisasi
(organization).
1. Faktor lingkungan yang positif meliputi dinamisme peluang teknologi,
pertumbuhan industry, dan permintaan untuk produk baru, sedangkan
antesenden untuk lingkungan yang tidak dikehendaki meliputi perubahan
yang tidak dikehendaki dan persaingan yang tinggi.
2. Dari sisi organisasi, karakteristik organisasi yang dapat mendorong
entrepreneurship adalah system terbuka, kendali formal pada aktivitas
entrepreneurship, pemindahan intensif pada lingkungan, dukungan
organisasional, dan nilai-nilai perusahaan. Dalam penelitiannya, Antonic
(2007) membuktikan bahwa entrepreneurship berkorelasi secara positif
dengan pertumbuhan (company growth), dan dibuktikan pula bahwa
dimensi lingkungan dan karakteristik organanisasi (organization
characteristics) berkorelasi positif dengan entrepreneurship.

2.1.2 Faktor Penghambat Entrepreneurship


Eesley dan Longenecker (2006, dikutip oleh Budiharjo, 2011)
mengemukakan 10 hambatan utama dalam entrepreneurship meliputi :
1. Menghukum kesalahan yang disebabkan oleh tindakan risk taking.
2. Gagasan-gasasan tanpa tindak lanjut.
3. Tidak ada dorongan entrepreneurship.
4. Unhealthy politicking dalam organisasi.
5. Komunikasi yang buruk antar karyawan dan juga pada pelanggan.
6. Karyawan tidak didorong berpikir untuk mencari peluang.
7. Misi, sasaran perusahaan tidak jelas.
8. Kurang dukungan manajemen.
9. Penghasilan keputusan beresiko yang tidak diberi reward.
10. Keterbatasan waktu dan sumber daya.

2.2 Menentukan Kewirausahaan Bidang Keahlian


2.2.1 Berbagai Bidang Keahlian Kejuruan
1. Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas,
mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan
dengan keuangan. Dalam jurusan ini, kita dituntut dapat bekerja sama
dengan relasi lain, bekerjasama dengan sosial yang berbeda.
2. Administrasi Perkantoran/Sekretaris
Jurusan ini akan selalu dibekal dengan keterampilan yang baik seperti
mengetik sepuluh jari buta tanpa lihat di keyboard, stenografi, k3,
kearsipan, korespondensi, dengan ditunjang oleh penguasaan bahasa
Inggris dan kepribadian yang baik secara professional di bidangnya.
3. Multimedia
Lulusan dalam jurusan ini diharapkan dapat menjadi tenaga programmer
tingkat menengah dengan penguasaan software pemrograman berbasis
database dan internet. Dengan penguasaan bidang teknologi informasi, kita
dapat lebih mudah mencari pekerjaan dalam lapangan kerja.
4. Pemasaran
Mempersiapkan jiwa yang kuat untuk menjadi tenaga-tenaga PR yang
dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan bidang PR dan Marketing,
komunikasi negosiasidan transaksi serta mampu mengoperasikan
penjualan dilokasi.
5. Usaha Jasa Perjalanan
Keberhasilan pariwisata Indonesia akan sangat ditentukan oleh adanya
kelancaran transportasi, akomodasi, dan kenyamanan para pengguna
(wisatawan lokal dan mancanegara) selama melakukan perjalanan
wisatanya. Dalam jurusan ini mempersiapkan tenaga professional dengan
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat perencanaan dan
manajemen perjalanan wisata, reservasi, marketing, pemanduan wisata,
dengan dibekali penguasaan teknologi informasi, bahasa Inggris dan
Jepang.
6. Produksi Grafika
Program keahlian yang mempersiapkan siswa menjadi terampil di bidang
teknik produksi grafika (percetakan) mencakup penguasaan berbagai jenis
mesin dalam industri percetakan.

2.3 3. Untuk mengetahui bisnis yang sesuai dengan keahlian dan bakat
sendiri
Agar bisa mencapai kesuksesan dalam mengubah peluang menjadi sebuah
peluang emas, kita harus memulainya dari minat. Dengan memiliki minat di
sektor bisnis yang tepat dengan sebuah industry maka itulah yang disebut bisnis.
Kemudian kita harus menguasai pangsa pasar agar peluang kita memiliki nilai jual
yang tinggi guna memenuhi kebutuhan pasar yang kosong.
a. Tentukan Dari Mana Mulai Menemukan Sebuah Sumber Peluang
Kita tahu bahwa sumber peluang yang paling potensial adalah diri sendiri
dan salah satu pijakan awalnya adalah minat sendiri. setelah mengetahui
pijakan awal, maka mulailah melakukan riset dan trial untuk menemukan
kekuatan peluang di segmen yang tepat.
b. Temukan Sektor dimana Masuk
Kekuatan peluang itu bertumpu pada kekuatan sektor bisnis yang tepat
sehingga harus benar-benar memilih sesuai dengan minat dan kekuatan
sebuah bisnis yang tepat adalah kekosongan pasarnya.
c. Berdayakan Kekuatan Produk Agar Punya Nilai Jual
Jika peluang yang bagus dan tepat untuk mengisi kekosongan pasar tidak
mempunyai nilai jual yang tinggi, maka peluang itu hanyalah sekedar
impian. Oleh karena produk itu tidak akan laku di pasaran (tidak memenuhi
kebutuhan dan tren pasar).hal ini merupakan sebuah proses yang sangat
penting dari tahapan di atas.
d. Evaluasi Dan Berdayakan Peluang Menjadi Produk (Bisnis)
Sebagai langkah terakhir untuk memanfaatkan peluang yaitu dengan
mengevaluasi dan menganalisa faktor keberhasilan dan faktor kegagalan
peluang bisnis  dan kembangkan menjadi sebuah produk untuk memulai
bisnis yang potensial.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Entrepreneurship merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi dan
keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk
membentuk dan memelihara usaha baru. Dari pandangan para ahli dapat
disimpulkan bahwa entrepreneurship adalah kemampuan dalam berfikir kreatif
dan berperilaku inovatif yang dijadikan sebagai dasar, sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan siasat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.
Keahlian kewirausahaan adalah kemampuan yang akan menyukseskan atau
menggagalkan bisnis anda. Memiliki keahlian ini sejak dari awal akan
mengurangi rintangan anda dalam memulai karir baru sebagai seorang pengusaha.
Keahlian kewirausahaan harus dimiliki oleh seorang yang akan memulai suatu
usaha, agar kegiatan usahanya teratur dan bisa berhasil.

3.2 Saran
Untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses, seseorang harus
mengetahui terlebih dahulu bakat apa yang dimiliki sehingga dapat ditentukan
jenis bisnis yang dapat dijalankan sesuai dengan bakat dan sesuai dengan bidang
keahlian.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Kewirausahaan.  Dalam https://www.coursehero.com/file/141
20008/KEWIRAUSAHAAN-SAP-8docx/. Diakses pada 10 April 2021

Anonim. 2016. Kewirausahaan. Dalam http://dokumen.tips/documents/kewira


usahaan-566b0e819d3a1.html. Diakses pada 10 April 2021

Ayu. 2015. Kewirausahaan. Dalam http://ayuetikas.blogspot.co.id/2015/04/ 


kewirausahaan-sap-8.html. Diakses pada 11 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai