KELOMPOK :
MATA KULIAH PERILAKU BERKARYA
NOMOR : 29
NAMA MATA KULIAH : MISI KONTEKSTUAL
KODE :
BOBOT : 2 sks
PRASYARAT : 1. Antropologi,
2. Pengantar Misi
PERTEMUAN : 14 X (2 X 50 MENIT)
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mempunyai pengetahuan yang memadai tentang
Misi Kontekstual, menghayati prinsip-prinsipnya, serta
sanggup mengaplikasikan misi kontekstual dan yang
Alkitabiah dalam kehidupannya.
KOMPETENSI DASAR
1. Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar
pelaksanaan misi kontekstual.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan keterkaitan misi dan
kebudayaan.
3. Mahasiswa mampu menyebutkan isu-isu pelaksanaan
misi kontekstual.
4. Mahasiswa mampu menyebutkan metode-metode
dalam kontekstual.
5. Mahasiswa mampu menguraikan tentang spektrum
kontekstualisasi.
6. Mahasiswa mampu mengidentifikasi model-model
pendekatan misi kontekstual.
7. Mahasiswa dapat menganalisis usaha-usaha misi
kontekstual yang sudah dilakukan.
8. Mahasiswa mampu mempraktekkan misi yang
Alkitabiah sesuai konteks budaya setempat
9. Mahasiswa mampu memperlihatkan kesenangannya
untuk melakukan misi kontektual dalam konteks
Indonesia sebagai masyaarkat majemuk.
1
SILABUS S 1 MISIOLOGI MISI KONTEKSTUAL 2010
2
SILABUS S 1 MISIOLOGI MISI KONTEKSTUAL 2010
mengamati budaya
setempat melalui
pengamatan
lapangan.
5. Mahasiswa
menyusun
rancangan usaha
untuk pelaksanaan
misi kontekstual.
6. Mahasiswa
melaporkan hasil
pengamatannya
3
SILABUS S 1 MISIOLOGI MISI KONTEKSTUAL 2010
SUMBER BELAJAR
1. Keluarga
2. Media elektronik (internet)
3. Narasumber,
4. Lingkungan alam,
5. Lingkungan sosial,
6. Teman di kampus
7. Teman di masyarakat setempat
8. Komunitas gereja
9. Literatur:
1. Salabai, Bastian. Babi Perdamaian: Penginjilan
Kontekstual Suku Arfak. Yogyakarta: Pustaka
Therasia, 2009.
2. Hesselgrave, David J. dan Edward Rommen.
Kontekstualisasi: Makna, Metode, dan Model.
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996.
3. Hiebert, Paul G., Antropological Insight for
Missionaries, Michigan: Baker Books House, Grand
Rapids, 2000.
4. Hesselgrave, David G., Communicating Christ Cross-
Culturally; Mengkomunikasikan Kristus secara Lintas
Budaya, Malang: Literature Saat, 2005.
5. Russell, William P., Contextualization: Origins,
Meaning and Implication, Universita Gregoriana,
Roma, 1995.
6. Scherer, James A., Stephen B. Bevans, New
Directions in Mission and Evangelization 3, New
York: Orbis Books, 1999.
7. Bevans, Stephen B., Models of Contextual Theology,
Maryknoll, New York: Orbis Books, 1992.
8. Singgih, E.G., Berteologi dalam Konteks, Kanisius,
Yogyakarta, 2000.
9. Widyatmarta, Siman. Sikap Gereja terhadap Budaya
dan Adat Istiadat. Yogyakarta: BMG, 2007
10. Scriven, C., The Transformation of Culture: Christian
Social Ethics after H. Richard Niebuhr, Herald Press,
Scottdale, 1988.
11. Tomatala, Yakob. Teologi Kontekstualisasi: Suatu
Pengantar. Malang: Gandum Mas.
12. Newbigin, Leslie. Injil dalam Masyarakat Majemuk.
Jakarta: BPK, 2006.
4
SILABUS S 1 MISIOLOGI MISI KONTEKSTUAL 2010
5
SILABUS S 1 MISIOLOGI MISI KONTEKSTUAL 2010
2007.
31. Campbell-Nelson; Souk, Bendalina & Suleeman,
Stephen, Mengupayakan Misi Gereja yang
Kontekstual: Studi Institut Misiologi Persetia 1992,
Jakarta: Persetia, 1995.
32. Darmaputera, E., “Masalah Injil dan Kebudayaan:
Masalah Bagaimana Seharusnya Kita Hidup,” dalam
Penuntun, GKI Jawa Barat, Jakarta, (Vol. 1, No. 4, Juli-
September), 1995.