Kita bisa mendapatkan kunci-kunci yang sudah teruji yang diperlukan seorang
pemimpin Kristen yang bersedia melibatkan diri dalam melayani saudara-saudaranya
sebagai perwujudan dalam melaksanakan kehendak Kristus di dunia.
Dalam Perjanjian Lama kita bisa melihat kepemimpinan Musa dalam kitab
Keluaran dan Yoshua dalam kitab Yoshua. Sedangkan dalam kitab Perjanjian Baru kita
juga dapat melihat Tuhan Yesus yang secara langsung menunjukkan kepada murid-murid-
Nya cara melakukan tugas kepemimpinan. Tuhan Yesus menghendaki agar tugas
kepemimpinan ini dilakukan oleh semua pengikut-Nya, yaitu orang-orang percaya pada
masa sekarang ini.
1
BAB 1
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Dalam Efesus 2:10 dikatakan: “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumya. Ia mau,
supaya kita hidup di dalamnya”. Tuhan mempunyai rencana yang harus dilaksanakan oleh
umat-Nya di muka bumi. Tuhan Yesus sendiri yang mempersiapkan tugas dan memilih
orang yang harus melakukannya. Orang inilah yang disebut sebagai pemimpin Rohani.
Dalam Matius 23:10 dikatakan: “Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena
hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias”. Semua orang yang menduduki posisi pemimpin
rohani dalam dunia pelayanan haruslah menyadari bahwa di atasnya masih ada “Pemimpin
Agung”, yaitu “Mesias”.
Beberapa fungsi pemeimpin rohani sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam
Alkitab.
2
Yesus berkata dalam Yohanes 10:14-15: “Akulah gembala yang baik”... Sebagai
gembala yagbaik hal-hal berikut harus dilakukan kepada semua dombanya:
a. Mengenal nama-nama mereka.
b. Mengetahui kondisi kehidupan mereka.
c. Mengasihi mereka.
Kepada Petrus, Tuhan Yesus juga berpesan agar menggembalakan domba-domba-Nya.
Sebagai pemimpin Kristen, kita harus memiliki hati seorang gembala yang mau
meluangkan waktu dan mengasihi domba-domba milik Allah.
2. Pemimpin Sebagai Pelayan
Dalam Yohanes 13:15-16 dikatakan oleh Tuhan Yesus: “Sebab Aku telah memberikan
suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah
kuperbuat kepadamu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah
lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dan pada dia yang
mengutusnya”.
Dalam Markus 10:45, Tuhan Yesus dengan jelas mengatakan: “Karena Anak
Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang”.
Sebagai pemimpin Kristen, kita harus menyadari bahwa semakin memiliki
kedudukan yang tinggi, haruslah semakin melayani (Mat. 23:11).
3. Pemimpin Sebagai Manager
Tuhan Yesus adalah seorang Manager Agung yang telah merencanakan dan mengatur
gereja-Nya melalui murid-murid-Nya yang telah Ia didik dan latih. Dampak dan
pendelegasian tugas tersebut masih dapat kita rasakan sampai saat ini. Dalam 1 Petrus
5:3 ditegaskan sebagai berikut: “Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau
memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi
teladan bagi kawanan domba itu”.
Sebagai pemimpin Kristen, kita harus mampu mengatur semua aktivitas, dengan
memberikan tugas dan tanggung jawab kepada anggota kita dan selanjutnya
mendelegasikan wewenang tersebut kepada penerusnya.
4. Pemimpin Sebagai Guru
Murid-murid Tuhan Yesus dan orang-ornag Yahudi saat itu, memanggil-Nya sebagai
Rab (Rabuni) yang artinya Guru. Ia mengajar dimana-mana tentang Kerajaan Allah dan
kebenarannya-Nya. Dalam Yohanes 3:1-2, Tuhan Yesus dipanggil Guru oleh
3
Nikodemus yang berstatus sebagai guru/pengajar orang Israel (Yohanes 3:10), artinya
bahwa Tuhan Yesus adalah Mahaguru. Disebutkan bahwa Tuhan Yesus mengajar
dengan kuasa dan hikmat Allah.
Dalam Matius 28:20, Tuhan Yesus berkata kepada semua murid-Nya: “Ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu“. Sebagai
pemimpin Kristen kita juga harus mampu mengajarkan segala tugas dan kewajiban
kepada semua anggota.
Gaya Kepemimpinan
1. Gaya Diktator
Ia bertindak sebagai diktator dalam memutuskan segala hal. Orang-orang yang gagal
melakukan perintahnya akan menerima hukuman. Contoh: Raja Nebukadnezar (Daniel
2:1-13) dan Raja Herodes. Contoh penguasa di zaman modern adalah Hitler, Stalin dan
Mussolini.
Kuasa dan hak dalam memutuskan sesuatu hanya pada dirinya saja.
Tidak realistik dalam memberi tugas kepada orang lain/bawahan.
Menuntut disiplin yang keras serta menghukum dengan sewenang-wenang.
Tidak memberi kesempatan orang lain bertanya tentang keputusannya.
2. Gaya Otoritatif
Ia pemimpin yang tidak pernah meminta orang lain membantunya membuat keputusan,
karena ia merasa bahwa pengalaman dan kemampuannya jauh lebih baik dari yang lain.
Ciri-ciri gaya kepemimpinan ini adalah sebagai berikut:
Merasa bahwa pandangannya adalah yang paling tepat.
Selalu bersikap kritis terhadap pendapat dan keputusan yang berbeda dengannya.
Sering tidak mempercayai kemampuan orang lain.
Tidak pernah/jarang memberikan apresiasi (penghargaan) kepada anggotanya yang
melakukan tugas dengan baik.
Hanya mau menerima ide orang lain, apabila ia menyukai mereka.
Merasa tersinggung apabila orang lain tidak setuju dengan pendapatnya.
Sering menggunakan orang lain untuk kepentingannya sendiri.
Merasa orang lain sebagai saingannya.
4
3. Gaya Konsultatif
Ia pemimpin yang mengharapkan masukan dari anggotanya dan berusaha
mempertimbangkannya untuk memutuskan sesuatu yang penting bagi kebutuhan bersama.
Ciri-ciri gaya kepemimpinan ini adalah sebagai berikut:
Meminta masukan/ pendapat bawahannya secara berkala.
Tidak pernah membuat keputusan penting, tanpa menerima pendapat mereka yang kena
dampak dari keputusan tersebut.
Memeberikan apresiasi kepada yang melakukan tugas dengan baik.
Bersedia menyerahkan kewenangan beberapa tanggung jawab membuat keputusan
kepada orang lain, tetapi hak veto tetap pada dirinya.
Berusaha mempertimbangkan segala usulan yang disarankan, sebelum membuat
keputusan dan kemudian menjelaskan mengapa beberapa saran/ ide tidak dapat
diterima.
4. Gaya Partisipatif
Ia pemimpin yang memberikan kesempatan luas kepada seluruh anggota tim yang
dipimpinnya untuk memberikan masukan bersama-sama pemimpin, dalam mencapai
tujuan bersama.
Ciri-ciri kepemimpinan ini adalah sebagai berikut:
Anggota tim dianggap sejajar dengan pemimpin dalam hal memberikan masukan dan
saran. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang dianggap sama artinya.
Pemimpin bersifat fasilitator kepada semua anggota.
Ilalkukan Pemimpin menerima ide dan saran dari anggota tim, walaupun mungkin tim
tersebut tidak setuju dengan pendapat pemimpinnya.
Pemimpin memberikan perhatian kepada anggota tim dan mendorong kreativitas dan
inovasi setiap anggotanya.
Hal-hal Positif yang Harus dilakukan Pemimpin
1. Menghindari sikap yang menyalahkan orang lain dan mengkritik.
2. Memberikan apresiasi yang wajar kepada anggota yang patut menerimanya.
3. Membangkitkan keinginan seluruh anggota untuk berhasil.
4. Memberikan perhatian yang cukup.
5. Memperlakukan semua anggota dengan ramah.
6. Mengenali nama, alamat, dan keluarga setiap anggota.
7. Menjadi pendengar yang baik dan komunikatif.
5
8. Membuat orang lain merasa penting (dipentingkan).
9. Membicarakan hal-hal yang positif, dan menarik bagi orang lain.
6
BAB II
Allah sanggup memanggil dan memilih siapa pun yang Dia kehendaki untuk
menjadi pemimpin. Kalau Allah memanggil dan memilih seseorang, Ia juga
mempersiapkan dan memperlengkapinya.
Dalam Kitab Keluaran 4,10, dan 13, Allah memanggil Musa untuk memimpin
bangsa Israel keluar dari Mesir, sebenarnya Allah sudah memperlengkapi Musa selama 40
tahun di Mesir sebagai orang yang pandai dan 40 tahun di Midian sebagai gembala yang
rendah hati.
Pemimpin dengan integritas adalah seorang yang mempunyai kepribadian utuh dalam kata
dan perbuatan. Sebagai seorang pemimpin, ia selalu :a) melakukan yang dikatakannya, dan
b) mengatakan apa yang dilakukannya.
Visi adalah sesuatu yang sangat penting untuk kelangsungan hidup sebuah organisasi. Visi
seorang pemimpin Kristen datang dari iman, ditopang oleh pengharapan, diperjelas oleh
imajinasi dan diperkuat oleh semangat juang. Tanpa ada visi yang jelas dari seorang
pemimpin, maka hancurlah masa depan organisasi.
Visi pribadi merupakan pekerjaan Roh Allah dalam kehidupan seseorang yang terpanggil
dalam satu tugas kepemimpinan.
Visi pribadi ini mengandung suatu perintah. Ada sesuatu yang harus dilaksanakan
walaupun orang yang bersangkutan mungkin belum melihat secara terperinci langkah-
langkah apa yang harus diambil di kemudian hari.
Segala macam bentuk kegiatan pelayanan haruslah dibangun di atas visi bersama. Visi
bersama tersebut dapat diperoleh seorang pemimpin, tetapi visi tersebut tdak terbatas bagi
pribadi pemimpin saja, melainkan bagi semua.
1. Memberi panggilan.
Visi tersebut akan menunjukkan arah dan tujuansemua kegiatan. Pemimpin harus
menjelaskan visi tersebut dengan jelas agar semua anggota merasa terpanggil dan
terdorong untuk melakkannya.
2. Memberi kemampuan
8
Visi tersebut disertai pengertian bahwa semua anggota mampu melakukan tugas-
tugasnya.
3. Memberi desakan
Visi tersebut haruslah menjadi prioritas seluruh anggota
4. Memberi tanggung jawab
Visi tersebut haruslah merubah sikap hidup seluruh anggota untuk melakukan dengan
penuh tanggung jawab, secara pribadi dan secara kebersamaan tim. Pemimpin harus
menekankan agar seluruh anggota membenahi diri dan mendisiplinkan hidupnya
masing-masing, sebagai tanggung jawab kepada tugas/ pelayanan.
Ada dua macam pendapat tentang kepemimpinan. Pendapat pertama megatakan bahwa
seorang pemimpin saat dilahirkan sudah memiliki karakter sebagai pemimpin, sedangkan
pendapat yang lain mengatakan bahwa tidak seorang pun lahir sebagai pemimpin, tetapi
mereka dibentuk setelah lahir.
Menurut DR. James J. Gill, mengatakan bahwa sifat-sifat dasar yang baik serta
kemampuan yang dibutuhkan dalam kepemimpinan dapat dikembangkan melalui
pendidikan dan pengalaman hidup. Setelah seseorang menerima Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya, ia juga harus membentuk kehidupan pribadinya, semakin hari semakin
bertumbuh melaui proses belajar.
Kualitas yag harus dimiliki pemimpin Kristen adalah Buah Roh yang disebutkan di
dalam Galatia 5:22-23. Seorang pemimpin kristen juga harus belajar tentang bagaimana
mendisiplinkan, cara yang tepat dalam mengajar, cara yang tepat membuat suatu
keputusan, cara berkomunikasi dengan efektf, cara memotivasi diri sendiri, dan
memotivasi orang lain, cara mengajukan pendapat yang baik, cara membuat perencanaan,
dan cara mendelegasikan tugas dengan baik, semuanya itu merupakan perlengkapan yang
perlu dikembangkanmelalui pelatihan dan pendidikan.
Beberapa petunjuk yang perlu dilakukan guna mempersiapkan diri sebagai pemimpin
dalam buku Hand book of Leadership DR. Bernard Bass sebagai berikut:
9
Membantu pekerjaan secara magang kepada seorang pemimpin.
Merasakan tugas dibeberapa bidang yang ada (rotasi Tugas).
Mengikuti training khusus kepemimpinan.
Melbatkan diri dalam kepanitiaan yang ada.
Mengikuti pendidikan Formal & kursus keterampilan.
Latihan pelayanan dan diskusi di workshop.
Mengikuti simulasi pelayanan.
Tanyakan pada pihak lain seberapa maju.
1. Harus belajar membangun hubungan yang erat dengan Tuhan melalui doa dan
permohonan , agar diberikan karunia hikmat.
2. Harus membangun hubungan yang baik dengan sesama secara alamiah.
3. Harus Memahami dengan pikiran dan hati yang terbuka tentang sifat-sifat manusia yang
berbeda.
BAB III
10
KUNCI KEBERHASILAN PEMIMPIN
Untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, dibutuhkan “sifat-sifat yang baik”, agar ia
dapat bekerja sama dengan seluruh anggota tim dan juga dibutuhkan “kepribadian yang
baik” dari dalam dirinya, sehingga ia bisa menjadi panuta seluruh anggotanya.
Manajemen Kepemimpinan
Masalah yang sangat besar bagi pemimpin-pemimpin rohani dewasa ini adalah
lemahnya kemampuan mengatur sumber daya manusia. Kita sering tidak memperhatikan
hal tersebut dan lebih memperhatikan kehebatan seorang pemimpin dari segi keterampilan
managerial dan tingkat pendidikannya.
Oleh karena itu seorang pemimpin harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
12
Hal-hal yang dapat menimbulkan semangat dan motivasi anggotanya:
a. Visi
b. Kesiapsediaan
c. Pengabdian
4. Sebagai pemimpin yang mempengaruhi (Kitab 1 Petrus 2:21)
5. Sebagai pemimpin yang efisien (Keluaran 18:21-22); (Nehemia 2:18)
BAB IV
13
Seorang pemimpin Kristen harus memiliki beberapa macam keterampilan yang dibutuhkan
dalam hal menangani tugas-tugas kepemimpinannya.
Beberapa keterampilan pokok yang harus dimiliki oleh pemimpin Kristen sebagai berikut:
Kecakapan Mengajar
Sebagai pemimpin Kristen, kita harus menjadi pengajar yang baik bagi anggota kita,
karena melalui pengajaran yang baik dan benar, kualitas anggota dapat meningkat.
Seorang pemimpin kristen harus senantiasa berorientasi kepada hasil akhir yang maksimal.
Untuk mencapai hal tersebut haruslah dibuat perencanaan yang matang dalam setiap
langkah pekerjaan.
Seorang pemimpin adalah orang yang mengerti beberapa hal sebabagi berikut:
Perencanaan
Langakah-langkah Perencanaan
15
Kecakapan Mendelegasikan Tugas
1. Memberi petunjuk
2. Melakkan pembinaan
3. Menyerahkan tanggung jawab
4. Menjadi rekan sederajat
5. Diganti pemimpin baru
PENUTUP
Allah selalu mencari orang yang dapat dipercaya menjadi pemimpin. Sejarah
kehidupan manusia tercatat dalam Alkitab, selalu ditandai dengan bangkitnya pemimpin-
17
pemimpin baru yang dipersiapkan, dipangggil,dan dipilih Allah untuk tugas-tugas khusus
sesuai dengan rencana-Nya.
Banyak gaya kepemimpinan di dunia ini, tetapi hanya sedikit sekali pemimpin yang
memahami pentingnya kasih dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinannya. Tuhan
Yesus bukan hanya memahami perlunya menggabungkan kasih ke dalam kepemimpinan,
melainkan Ia juga menjadikan kasih sebagai persyaratan bagi semua orang yang mau
menjadi pengikut-Nya.
18
Tugas seorang pemimpin Kristen pun meliputi mengatur, mengawasi
perbendaharaan, administrasi, dan mendelegasikan wewenang, sehingga bias disebut
“pemimpin adalah sebagai manager” (1 Korintus 4:1).
Sebagai pemimpin yang dipilih Tuhan, ia harus selalu menjaga integritas agar
senantiasa benar di hadapan Allah dan manusia, seperti yang diteladani Tuhan Yesus
sendiri (Matius 22:16). Begitu pula ia harus terus bertumbuh dalam kerohanian dan
pengetahuan sesuai dengan yang dibutuhkan seluruh anggota dan organisasi yang
dipimpinnya. Untuk itu ia harus selalu belajar dalam berbagai bidang ilmu yang
berhubungan dengan manajemen.
Perencanaan dan pendelegasian tugas, merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan
seorang pemimpin, agar kepemimpinan dapat berlanjut dan berkembang terus melalui
pemimpin-pemimpin baru.
19