Anda di halaman 1dari 20

DIKTAT

MATA KULIAH: KEPEMIMPINAN KRISTEN

DOSEN PENGAMPU: DR. ELLYAZER PADA, M.TH

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI RAHMAT EMMANUEL


JAKARTA
PENDAHULUAN

Seorang pemimpin mempunyai peran yang sangat penting dalam mengembangkan


suatu organisasi secara positif, tetapi sebaliknya ia juga dapat menghancurkan organisasi
tersebut bila ia memberikan panutan yang negatif kepada seluruh anggotanya.

Diperlukan seorang pemimpin yang memberikan pengaruh kuat kepada semua


anggotanya, agar semua anggota dapat bekerja maksimal untuk mencapai keberhasilan.
Seorang yang mempunyai semangat juang dan motivasi yang tinggi sangat sulit untuk
dikalahkan. Bagi orang semacam ini segala masalah yag muncul akan mudah diatasi dan
segala macam sasaranpun dapat dicapai, serta dalam kehidupannya tampak suatu
keberhasilan yang pasti. Jika orang semacam ini hidup di bawah kendali Roh Kudus, ia
akan menjadi pemimpin yang dapat mempengaruhi semangat yang ada dalam hati orang-
orang yang dipimpinnya. Karena itu tugas sebagai pemimpin merupakan suatu tantangan
yang mendatangkan sukacita baginya. Tetapi bagi orang yang tidak memiliki gairah dan
motivasi yang kuat, tugas sebagai seorang pemimpin akan merupakan beban berat yang
sulit ditanggungnya.

Kita bisa mendapatkan kunci-kunci yang sudah teruji yang diperlukan seorang
pemimpin Kristen yang bersedia melibatkan diri dalam melayani saudara-saudaranya
sebagai perwujudan dalam melaksanakan kehendak Kristus di dunia.

Dalam Perjanjian Lama kita bisa melihat kepemimpinan Musa dalam kitab
Keluaran dan Yoshua dalam kitab Yoshua. Sedangkan dalam kitab Perjanjian Baru kita
juga dapat melihat Tuhan Yesus yang secara langsung menunjukkan kepada murid-murid-
Nya cara melakukan tugas kepemimpinan. Tuhan Yesus menghendaki agar tugas
kepemimpinan ini dilakukan oleh semua pengikut-Nya, yaitu orang-orang percaya pada
masa sekarang ini.

1
BAB 1

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan Secara Umum

Kepemimpinan merupakan sebuah proses saat seseorang mempengaruhi orang lain


dalam hal keyakinan, tingkah laku dan kebiasaan, agar san sesuai dengan norma dan
keyakinan organisasinyaesuai dengan apa yang dibutuhkan, dan sesuai dengan norma dan
keyakinan organisasinya.

Dunia kepemimpinan sekuler memberikan penegasan secara umum tentang prinsip


dasar kepemimpinan: “Mempengaruhi adalah prinsip dasar kepemimpinan”. Hal ini
dikemukakan oleh para ahli kepemimpinan dan para pemimpin di dunia politik dan bisnis.

Seorang pemimpin haruslah orang yang mempunyai kemampuan untuk


mempengaruhi orang lain. Tanpa memiliki kemampuan tersebut, seseorang mustahil
menjadi pemimpin, sebab sejauh mana seseorang mampu mempengaruhi orang lain, sejauh
itu pula ia mampu memipin orang-orang tersebut. Itulah sebabnya berbagai macam pola
diupayakan untuk membangun pengaruh dalam usahanya meraih kedudukan sebagai
pemimpin.

Kepemimpinan Menurut Alkitab

Dalam Efesus 2:10 dikatakan: “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumya. Ia mau,
supaya kita hidup di dalamnya”. Tuhan mempunyai rencana yang harus dilaksanakan oleh
umat-Nya di muka bumi. Tuhan Yesus sendiri yang mempersiapkan tugas dan memilih
orang yang harus melakukannya. Orang inilah yang disebut sebagai pemimpin Rohani.

Dalam Matius 23:10 dikatakan: “Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena
hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias”. Semua orang yang menduduki posisi pemimpin
rohani dalam dunia pelayanan haruslah menyadari bahwa di atasnya masih ada “Pemimpin
Agung”, yaitu “Mesias”.

Beberapa fungsi pemeimpin rohani sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam
Alkitab.

1. Pemimpin Sebagai Gembala

2
Yesus berkata dalam Yohanes 10:14-15: “Akulah gembala yang baik”... Sebagai
gembala yagbaik hal-hal berikut harus dilakukan kepada semua dombanya:
a. Mengenal nama-nama mereka.
b. Mengetahui kondisi kehidupan mereka.
c. Mengasihi mereka.
Kepada Petrus, Tuhan Yesus juga berpesan agar menggembalakan domba-domba-Nya.
Sebagai pemimpin Kristen, kita harus memiliki hati seorang gembala yang mau
meluangkan waktu dan mengasihi domba-domba milik Allah.
2. Pemimpin Sebagai Pelayan
Dalam Yohanes 13:15-16 dikatakan oleh Tuhan Yesus: “Sebab Aku telah memberikan
suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah
kuperbuat kepadamu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah
lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dan pada dia yang
mengutusnya”.
Dalam Markus 10:45, Tuhan Yesus dengan jelas mengatakan: “Karena Anak
Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang”.
Sebagai pemimpin Kristen, kita harus menyadari bahwa semakin memiliki
kedudukan yang tinggi, haruslah semakin melayani (Mat. 23:11).
3. Pemimpin Sebagai Manager
Tuhan Yesus adalah seorang Manager Agung yang telah merencanakan dan mengatur
gereja-Nya melalui murid-murid-Nya yang telah Ia didik dan latih. Dampak dan
pendelegasian tugas tersebut masih dapat kita rasakan sampai saat ini. Dalam 1 Petrus
5:3 ditegaskan sebagai berikut: “Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau
memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi
teladan bagi kawanan domba itu”.
Sebagai pemimpin Kristen, kita harus mampu mengatur semua aktivitas, dengan
memberikan tugas dan tanggung jawab kepada anggota kita dan selanjutnya
mendelegasikan wewenang tersebut kepada penerusnya.
4. Pemimpin Sebagai Guru
Murid-murid Tuhan Yesus dan orang-ornag Yahudi saat itu, memanggil-Nya sebagai
Rab (Rabuni) yang artinya Guru. Ia mengajar dimana-mana tentang Kerajaan Allah dan
kebenarannya-Nya. Dalam Yohanes 3:1-2, Tuhan Yesus dipanggil Guru oleh

3
Nikodemus yang berstatus sebagai guru/pengajar orang Israel (Yohanes 3:10), artinya
bahwa Tuhan Yesus adalah Mahaguru. Disebutkan bahwa Tuhan Yesus mengajar
dengan kuasa dan hikmat Allah.
Dalam Matius 28:20, Tuhan Yesus berkata kepada semua murid-Nya: “Ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu“. Sebagai
pemimpin Kristen kita juga harus mampu mengajarkan segala tugas dan kewajiban
kepada semua anggota.

Gaya Kepemimpinan

1. Gaya Diktator

Ia bertindak sebagai diktator dalam memutuskan segala hal. Orang-orang yang gagal
melakukan perintahnya akan menerima hukuman. Contoh: Raja Nebukadnezar (Daniel
2:1-13) dan Raja Herodes. Contoh penguasa di zaman modern adalah Hitler, Stalin dan
Mussolini.

Ciri-ciri gaya kepemimpinan ini adalah sebagai berikut:

 Kuasa dan hak dalam memutuskan sesuatu hanya pada dirinya saja.
 Tidak realistik dalam memberi tugas kepada orang lain/bawahan.
 Menuntut disiplin yang keras serta menghukum dengan sewenang-wenang.
 Tidak memberi kesempatan orang lain bertanya tentang keputusannya.
2. Gaya Otoritatif
Ia pemimpin yang tidak pernah meminta orang lain membantunya membuat keputusan,
karena ia merasa bahwa pengalaman dan kemampuannya jauh lebih baik dari yang lain.
Ciri-ciri gaya kepemimpinan ini adalah sebagai berikut:
 Merasa bahwa pandangannya adalah yang paling tepat.
 Selalu bersikap kritis terhadap pendapat dan keputusan yang berbeda dengannya.
 Sering tidak mempercayai kemampuan orang lain.
 Tidak pernah/jarang memberikan apresiasi (penghargaan) kepada anggotanya yang
melakukan tugas dengan baik.
 Hanya mau menerima ide orang lain, apabila ia menyukai mereka.
 Merasa tersinggung apabila orang lain tidak setuju dengan pendapatnya.
 Sering menggunakan orang lain untuk kepentingannya sendiri.
 Merasa orang lain sebagai saingannya.

4
3. Gaya Konsultatif
Ia pemimpin yang mengharapkan masukan dari anggotanya dan berusaha
mempertimbangkannya untuk memutuskan sesuatu yang penting bagi kebutuhan bersama.
Ciri-ciri gaya kepemimpinan ini adalah sebagai berikut:
 Meminta masukan/ pendapat bawahannya secara berkala.
 Tidak pernah membuat keputusan penting, tanpa menerima pendapat mereka yang kena
dampak dari keputusan tersebut.
 Memeberikan apresiasi kepada yang melakukan tugas dengan baik.
 Bersedia menyerahkan kewenangan beberapa tanggung jawab membuat keputusan
kepada orang lain, tetapi hak veto tetap pada dirinya.
 Berusaha mempertimbangkan segala usulan yang disarankan, sebelum membuat
keputusan dan kemudian menjelaskan mengapa beberapa saran/ ide tidak dapat
diterima.
4. Gaya Partisipatif
Ia pemimpin yang memberikan kesempatan luas kepada seluruh anggota tim yang
dipimpinnya untuk memberikan masukan bersama-sama pemimpin, dalam mencapai
tujuan bersama.
Ciri-ciri kepemimpinan ini adalah sebagai berikut:
 Anggota tim dianggap sejajar dengan pemimpin dalam hal memberikan masukan dan
saran. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang dianggap sama artinya.
 Pemimpin bersifat fasilitator kepada semua anggota.
 Ilalkukan Pemimpin menerima ide dan saran dari anggota tim, walaupun mungkin tim
tersebut tidak setuju dengan pendapat pemimpinnya.
 Pemimpin memberikan perhatian kepada anggota tim dan mendorong kreativitas dan
inovasi setiap anggotanya.
Hal-hal Positif yang Harus dilakukan Pemimpin
1. Menghindari sikap yang menyalahkan orang lain dan mengkritik.
2. Memberikan apresiasi yang wajar kepada anggota yang patut menerimanya.
3. Membangkitkan keinginan seluruh anggota untuk berhasil.
4. Memberikan perhatian yang cukup.
5. Memperlakukan semua anggota dengan ramah.
6. Mengenali nama, alamat, dan keluarga setiap anggota.
7. Menjadi pendengar yang baik dan komunikatif.
5
8. Membuat orang lain merasa penting (dipentingkan).
9. Membicarakan hal-hal yang positif, dan menarik bagi orang lain.

6
BAB II

PANGGILAN ALLAH KEPADA PEMIMPIN

Allah sanggup memanggil dan memilih siapa pun yang Dia kehendaki untuk
menjadi pemimpin. Kalau Allah memanggil dan memilih seseorang, Ia juga
mempersiapkan dan memperlengkapinya.

Dalam Kitab Keluaran 4,10, dan 13, Allah memanggil Musa untuk memimpin
bangsa Israel keluar dari Mesir, sebenarnya Allah sudah memperlengkapi Musa selama 40
tahun di Mesir sebagai orang yang pandai dan 40 tahun di Midian sebagai gembala yang
rendah hati.

Kepemimpinan rohani memiliki dua dimensi, yaitu “Perintah Allah” sebagai


dimensi Illahi, dan “Tanggapan manusia atas pilihan dan perintah Allah” sebagai dimensi
manusia.

Sebagai pemimpin Kristen yang baik, haruslah memperlihatkan segi “dimensi


manusia” dengan menjaga “integritas” kehidupan kita, karena Allah selalu memilih
manusia dengan “integritas” yang baik.

Integritas Seorang Pemimpin

Pemimpin dengan integritas adalah seorang yang mempunyai kepribadian utuh dalam kata
dan perbuatan. Sebagai seorang pemimpin, ia selalu :a) melakukan yang dikatakannya, dan
b) mengatakan apa yang dilakukannya.

Integritas merupakan tulang punggung dari seorang pemimpin Kristen. Dengan


kata lain bahwa integritas juga merupakan tiang utama (main post) berbagai macam jenis
pelayanan kerohanian, bahkan juga di bidang sekuler.

Mengapa Integritas Sangat Penting

1. Tuhan selalu memperhatikan integritas manusia yang dipilih-Nya menjadi seorang


pemimpin.
2. Seorang dengan integritas akan memimpin orang alin dengan penuh kepercayaan. Ia
akan melangkah tanpa rasa khawatir.

Cara Melatih Integritas


7
1. Perhatikan kesalahan-kesalahan kecil. Kita tidak dapat dipercaya perkara yang lebih
besar, apabila tidak dapat dipercaya hal-hal yang kecil.
2. Segera katakan “tidak” pada setap godaan.
3. Jangan pisahkan perilaku di depan umum dengan yang pribadi.Jangan sampai pemimpin
Kristen berlaku seperti malaikat terang di depan umum, tetapi sebaliknya iblis di tengah
keluarganya.
4. Selalu menjaga hati bersih. Berusaha dengan keras hidup secara transparan, yaitu benar
di hadapan Allah walaupun tidak dilihat manusia dan juga benar di hadapan manusia.

Visi Seorang Pemimpin

Visi adalah sesuatu yang sangat penting untuk kelangsungan hidup sebuah organisasi. Visi
seorang pemimpin Kristen datang dari iman, ditopang oleh pengharapan, diperjelas oleh
imajinasi dan diperkuat oleh semangat juang. Tanpa ada visi yang jelas dari seorang
pemimpin, maka hancurlah masa depan organisasi.

Visi Pribadi Seorang Pemimpin

Visi pribadi merupakan pekerjaan Roh Allah dalam kehidupan seseorang yang terpanggil
dalam satu tugas kepemimpinan.

Visi pribadi ini mengandung suatu perintah. Ada sesuatu yang harus dilaksanakan
walaupun orang yang bersangkutan mungkin belum melihat secara terperinci langkah-
langkah apa yang harus diambil di kemudian hari.

Visi Bersama Melalui Pemimpin

Segala macam bentuk kegiatan pelayanan haruslah dibangun di atas visi bersama. Visi
bersama tersebut dapat diperoleh seorang pemimpin, tetapi visi tersebut tdak terbatas bagi
pribadi pemimpin saja, melainkan bagi semua.

Pengaruh Visi Pemimpin

1. Memberi panggilan.
Visi tersebut akan menunjukkan arah dan tujuansemua kegiatan. Pemimpin harus
menjelaskan visi tersebut dengan jelas agar semua anggota merasa terpanggil dan
terdorong untuk melakkannya.

2. Memberi kemampuan

8
Visi tersebut disertai pengertian bahwa semua anggota mampu melakukan tugas-
tugasnya.
3. Memberi desakan
Visi tersebut haruslah menjadi prioritas seluruh anggota
4. Memberi tanggung jawab
Visi tersebut haruslah merubah sikap hidup seluruh anggota untuk melakukan dengan
penuh tanggung jawab, secara pribadi dan secara kebersamaan tim. Pemimpin harus
menekankan agar seluruh anggota membenahi diri dan mendisiplinkan hidupnya
masing-masing, sebagai tanggung jawab kepada tugas/ pelayanan.

Pendidikan Seorang Pemimpin

Ada dua macam pendapat tentang kepemimpinan. Pendapat pertama megatakan bahwa
seorang pemimpin saat dilahirkan sudah memiliki karakter sebagai pemimpin, sedangkan
pendapat yang lain mengatakan bahwa tidak seorang pun lahir sebagai pemimpin, tetapi
mereka dibentuk setelah lahir.

Menurut DR. James J. Gill, mengatakan bahwa sifat-sifat dasar yang baik serta
kemampuan yang dibutuhkan dalam kepemimpinan dapat dikembangkan melalui
pendidikan dan pengalaman hidup. Setelah seseorang menerima Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya, ia juga harus membentuk kehidupan pribadinya, semakin hari semakin
bertumbuh melaui proses belajar.

Kualitas yag harus dimiliki pemimpin Kristen adalah Buah Roh yang disebutkan di
dalam Galatia 5:22-23. Seorang pemimpin kristen juga harus belajar tentang bagaimana
mendisiplinkan, cara yang tepat dalam mengajar, cara yang tepat membuat suatu
keputusan, cara berkomunikasi dengan efektf, cara memotivasi diri sendiri, dan
memotivasi orang lain, cara mengajukan pendapat yang baik, cara membuat perencanaan,
dan cara mendelegasikan tugas dengan baik, semuanya itu merupakan perlengkapan yang
perlu dikembangkanmelalui pelatihan dan pendidikan.

Beberapa petunjuk yang perlu dilakukan guna mempersiapkan diri sebagai pemimpin
dalam buku Hand book of Leadership DR. Bernard Bass sebagai berikut:

 Segeralah belajar kepada pemimpin yang dianggap senior.


 Mulailah mencari pengalaman dari tugas yang sederhana.
 Ikuti pelatihan/belajar untuk tingkatkan tugas yang lebih tinggi.

9
 Membantu pekerjaan secara magang kepada seorang pemimpin.
 Merasakan tugas dibeberapa bidang yang ada (rotasi Tugas).
 Mengikuti training khusus kepemimpinan.
 Melbatkan diri dalam kepanitiaan yang ada.
 Mengikuti pendidikan Formal & kursus keterampilan.
 Latihan pelayanan dan diskusi di workshop.
 Mengikuti simulasi pelayanan.
 Tanyakan pada pihak lain seberapa maju.

Pendidikan Dasar Pemimpin

Untuk menjadi seorang kristen yang efektif.

1. Harus belajar membangun hubungan yang erat dengan Tuhan melalui doa dan
permohonan , agar diberikan karunia hikmat.
2. Harus membangun hubungan yang baik dengan sesama secara alamiah.
3. Harus Memahami dengan pikiran dan hati yang terbuka tentang sifat-sifat manusia yang
berbeda.

BAB III

10
KUNCI KEBERHASILAN PEMIMPIN

Untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, dibutuhkan “sifat-sifat yang baik”, agar ia
dapat bekerja sama dengan seluruh anggota tim dan juga dibutuhkan “kepribadian yang
baik” dari dalam dirinya, sehingga ia bisa menjadi panuta seluruh anggotanya.

Sifat dan Kepribadian Seorang Pemimpin

Sifat-sifat Pemimpin yang baik:

1. Terbuka terhadap orang lain.


2. Mendorong kemampuan orang lain.
3. Memperhatikan dan menghargai orang lain.
4. Ingin selalu belajar.
5. Mengakui saling ketergantungan dengan orang lain.
6. Memiliki sifat positif.
7. Mendorong memampukan orang lain.
8. Menolong orang lain melakukan yang terbaik.

Kepribadian Seorang Pemimpin yang Baik:

1. Pribadi yang memiliki inisiatif.


2. Pribadi yang berani hadapi tantangan.
3. Pribadi yang rendah hati.
4. Pribadi yang mau bekerja dengan rajin.
5. Pribadi yang bijaksana.
6. Pribadi yang mau mengakui kesalahan.
7. Pribadi yang tekun dan ulet.
8. Pribadi yang menghargai tugas.
9. Pribadi yang lembut, tetapi bersemangat.
10. Pribadi yang membawa damai.
11. Pribadi yang menjadi teladan.

Sifat-sifat Pemimpin yang buruk

 Tidak mau mendengar.


 Tertutup terhadap ide orang lain.
 Bertindak sebagai penguasa.
11
 Menganggap rendah orang lain.
 Sikap yang tidak stabil.
 Ucapan selalu negatif.

Cara Kerja Pemimpin yang Baik

1. Menciptakan lingkungan yang produktif.


2. Bekerja dalam tim dan bukan bekerja sendirian,
3. Ciptakan hubungan kerja yang baik.
4. Bekerja dengan perencanaan.
5. Membuat keputusan yang tepat.
6. Mempunyai keerampilan berkomunikasi.
7. Dapat mendelegasikan kewenangan.
8. Dapat mengatur waktu dengan baik.

Manajemen Kepemimpinan

Masalah yang sangat besar bagi pemimpin-pemimpin rohani dewasa ini adalah
lemahnya kemampuan mengatur sumber daya manusia. Kita sering tidak memperhatikan
hal tersebut dan lebih memperhatikan kehebatan seorang pemimpin dari segi keterampilan
managerial dan tingkat pendidikannya.

Tanpa memiliki kemampuan berhubungan baik dengan orang lain, mustahil


seseorang menjadi pemimpin Kristen yang baik. Sebagai seorang Kristen, seseorang
dituntut bergaul dengan berbagai golongan manusia tanpa membeda-bedakan (suku,
bangsa, bahasa, budaya, pendidikan, usia, dan jenis kelamin).

Oleh karena itu seorang pemimpin harus memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Sebagai pemimpin yang bertanggung jawab (Keluaran 16:27-28)


2. Sebagai pemimpin yang terus bertumbuh (Kisah para rasul 20:32)
Kunci pertumbuhan seorang pemimpin adalah kerendahan hati dan takut akan
Tuhan, sehingga Tuhan akan selalu mendidik dengan cara-Nya, Tihan aan
memberikan hikmat serta kehormatan (Amsal 15:33)
Musuh-Musuh utama pertumbuhan adalah:
a. Kesombongan (Amsal 16:18)
b. Kemalasan (Amsal 18:9)
3. Sebagai pemimpin dengan semangat dan motivasi (Amsal 18:14; 17:22)

12
Hal-hal yang dapat menimbulkan semangat dan motivasi anggotanya:
a. Visi
b. Kesiapsediaan
c. Pengabdian
4. Sebagai pemimpin yang mempengaruhi (Kitab 1 Petrus 2:21)
5. Sebagai pemimpin yang efisien (Keluaran 18:21-22); (Nehemia 2:18)

Melakukan tugas secara efisien menyangkut hal-hal sebagai berikut:

a. Membagi tugas dan tanggung jawab


b. Memberikan pengarahan
c. Pengawasan dan bantuan
6. Pemimpin yang melayani (Markus 10:45)
Yaitu melayani Allah sebagai pemimimpin tertinggi (Matius 23:10) dan melayani
anggota sebagai domba-domba milik Allah (Yohanes 10:13-14).

BAB IV

KECAKAPAN PEMIMPIN KRISTEN

13
Seorang pemimpin Kristen harus memiliki beberapa macam keterampilan yang dibutuhkan
dalam hal menangani tugas-tugas kepemimpinannya.

Beberapa keterampilan pokok yang harus dimiliki oleh pemimpin Kristen sebagai berikut:

Kecakapan Mengajar

Sebagai pemimpin Kristen, kita harus menjadi pengajar yang baik bagi anggota kita,
karena melalui pengajaran yang baik dan benar, kualitas anggota dapat meningkat.

Ada beberapa yang harus diketahui tentang mengajar:

1. Mengajar bisa di mana saja


2. Mengajar bisa kapan saja
3. Tujuan Pengajaran
4. Cara Mengajar
5. Metode yang dipakai

Kecakapan Membuat Perencanaan

Seorang pemimpin kristen harus senantiasa berorientasi kepada hasil akhir yang maksimal.
Untuk mencapai hal tersebut haruslah dibuat perencanaan yang matang dalam setiap
langkah pekerjaan.

Keberhasilan sebuah organisasi tergantung dari perencanaan yang dibuatnya. Setiap


pemimpin dituntut untuk bisa membuat perencanaan denga baik guna mendapatkan hasil
yangdiinginkan di masa mendatang.

Seorang pemimpin adalah orang yang mengerti beberapa hal sebabagi berikut:

a. Mengerti di mana posisinya saat ini


b. Mengerti kemana dia akan pergi
c. Mengerti apa yang sedang dikerjakannya
d. Mengerti langkah apa yang harus diambil
e. Mengerti bagaimana mengambil Keputusan
f. Megerti cara menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Perencanaan

1. Perencanaan adalah pemandangan keberhasilan yang dibayangkan saat ini, untuk


diwujudkan dimasa yang akan datang.
14
2. Perencanaan merupakan kegiatan kepemimpinan yang melibatkan pemikiran
dengan cara mempelajari situasi dan melakukan persiapan-persiapan dengancermat
sebelumya.
3. Perencanaan merupakan konsep dasar, sebelum seorang pemimpin mengambil
keputusan. Tanpa perencanaan keberhasilan hanyalah faktor keeruntungan.
4. Perencanaan akan menuntun kegiatan ke depan berjalan lancar, tanpa
menyebabkan perasaan terpaksa bagi anggotanya.
5. Perencanaan yang baik akan mengurangi risiko buruk yang bisa terjadi.
6. Perencanaan membuat seluruh kegiatan dilaksanakan sesuai waktunya.
7. Perencanaan meningkatkan efisiensi sumber daya yang ada.
8. Perencanaan bisa gagal, tetapi bekerja dengan rencana lebih baik daripada tidak
merencanakan sesuatu.

Langakah-langkah Perencanaan

Dalam membuat perencanaan yang baik, seorang pemimpin perlu sebelumnya


mengajukan beberpa pertanyaan sebagai berikut:

 “Apakah” yang harus dikerjakan!


 “Mengapa” hal tersebut harus dikerjakan!
 “Dimanakah” hal tersebut dikerjakan!
 “Bilamana” hal tersebut dikerjakan!
 “Siapakah” yang harus mengerjakan!
 “Bagaimana” cara mengerjakannya!

Kecakapan dalam Organisasi

Pemimpin harus memiliki kecakapan dalam menetapkan beberapa hal:

1. Menetapkan tujuan: Maksud-maksud dasar (keinginan) organisasi.


2. Menetapkan sasaran: Jalan-jalan khusus yang dipakai mengukur dan mencapai
tujuan.
3. Menetapkan prioritas: Faktorfator yang menentukan kapan dan mengapa sesuatu
dilakukan.
4. Menetapkan perencanaan: Proses yang dipakai untuk mencapai sasaran.
5. Menetapkan pedoman:Kerangka Kerja moral dan etis yang digunakan organisasi
dalam mencapai sasarannya.

15
Kecakapan Mendelegasikan Tugas

Pendelegasian tugas merupakan faktor yang sangat penting dalam manajemen


kepemimpinan. Pendelegasian yang keliru akan dapat menjadi “Pendelgasian ke atas”.
Pemimpin akhirnya mengerjakan semua tugas-tugas yang seharusnya menjadi bagian
bawahanya.

Alasan Pemimpin Tidak Mendelegasikan Tugas

1. Pemimpin tidak tahu cara pendelegasian


2. Pemimpin tidak tahu tugas apa yag perlu didelegasikan
3. Pemimpin menganggap bawahannya kurang mampu
4. Pemimpin khawatir bawahan menjadi lebih hebat dari dirinya
5. Pemimpin merasa dapat melaksanakan tugas lebih baik
6. Pemimpin takut bawahan mengetahui terlalu banyak
7. Pemimpin kurang pasti akan dirinya sendiri
8. Pemimpin takut menggung risiko (takut gagal)
9. Pemimpin merasa setelah dibeikan ia tidak punya tugas lain
10. Pemimpin merasa dirinya “supermen”
11. Pemimpin seorang pecandu pekerjaan
12. Pemimpin tidak mengetahui dengan jelas tujuan organisasi
13. Pemimpin tidak punya visi ke depan yang lebih besar

Alasan Bawaan Menolak Menerima Penelegasian

1. Yang mendapat nama bukan dirinya, tetapi pemimpinnya.


2. Tidak pernah dihargai, saat melakukan tugas dengan baik.
3. Takut gagal dan disalahkan/dipecat pimpinan.
4. Tugas yang diterimanya tidak menantang/tidak berarti.
5. Tak akan terjadi apa-apa kalau ia tidak mengerjakan.
6. Menganggap pimpinan tidak mampu mendelegasikan tugas.
7. Pendelegasian tidak disertai kewenangan tugas yang sepadan.
8. Menganggap pendelegasian akan menambah beban kerja.
9. Bawahan tidak mengerti arti dan maksud pendelegasian.
10. Tidak mendapatkan gambaran yang jelas sebagai motivasi.
11. Bawahan ingin atasannya gagal (jatuh).

Hal-hal yang Penting dalam Pendelegasian Tugas


16
1. Tentukan tugas secara spesifik dan jelas, serta berikan batasan-batasannya, agar
tidak tumpang tindih (overlapping) dengan tugas lain.
2. Berikan kewenangan untuk menentukan langkah-langkah yang diambil dan
mengambil keputusan, sehubungan dengan tugasnya.
3. Menetapkan pertanggungan jawab, berupa laporan lisan maupun tertulis semua
pekerjaan yang menjadi tugas dan wewenangnya.
4. Agar dievaluasi secara berkala, untuk melihat apakah sudah sesuai sepenuhnya
dengan yang diinginkan pimpinan dan organisasi.

Langkah-langkah dalam Pendelegasian Tugas

1. Memberi petunjuk
2. Melakkan pembinaan
3. Menyerahkan tanggung jawab
4. Menjadi rekan sederajat
5. Diganti pemimpin baru

Seorang pemimpin yang berhasil harus mengetahui cara mengubah pengikutnya


menjadi pemimpin baru yang menggantikan tugas kepemimpinan seniornya.

Keberhasilan tanpa penerus adalah kegagalan (success without successoris failure),


dengan kata lain tugas seorang pemimpin belum selesai sampai pengikutnya telah
menggantikan kedudukannya.

PENUTUP

Allah selalu mencari orang yang dapat dipercaya menjadi pemimpin. Sejarah
kehidupan manusia tercatat dalam Alkitab, selalu ditandai dengan bangkitnya pemimpin-

17
pemimpin baru yang dipersiapkan, dipangggil,dan dipilih Allah untuk tugas-tugas khusus
sesuai dengan rencana-Nya.

Alam konsep Alkitab, kepemimpina Kristen adalah”kepelayanan” (servanthood), yang


pada dasarnya adalah melayani orang lain yang dipimpinnya dengan kasih, dan bukan
mengharapkan pelayanan seperti yang dilakukan pemimpin-pemimpin dunia.

Perbedaan Pemimpin Dunia dan Pemimpin Kristen

Pemimpin Dunia Pemimpin Kristen


(Bagai Tuan) (Bagai Hamba)

- Berdasarkan kuasa - Berdasarkan kasih


- Memberi petunjuk - Memberi teladan
- Mengharap dilayani - Kerelaan melayani
- Perlu kekuatan untuk menaklukan - Dapat kekuatan melalui penyerahan diri
- Sebagai penguasa atas domba - Sebagai gembala atas domba
- Meningkatkan kepuasan pribadi - Ementingkan kepuasan Tuhan
- Menghalalkan berbagai macam cara - Cara yang sesuai Alkitab (Firman Allah)
- Iktator dan otoriter - Partisipatif dan konsultatif

Banyak gaya kepemimpinan di dunia ini, tetapi hanya sedikit sekali pemimpin yang
memahami pentingnya kasih dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinannya. Tuhan
Yesus bukan hanya memahami perlunya menggabungkan kasih ke dalam kepemimpinan,
melainkan Ia juga menjadikan kasih sebagai persyaratan bagi semua orang yang mau
menjadi pengikut-Nya.

Kepemimpinan Kristen haruslah berfungsi ganda, yaitu melayani Tuhan dan


sekaligus melayani manusia, sehingga lebih tepat disebut: “Pemimpin sebagai hamba”
(Lukas 22:24-27). Karena pemimpin Kristen juga berfungsi sebagai pemelihara, menjaga,
dan membela anggota, merekajuga dapat disebut “pemimpin sebagai gembala” (Yohanes
10:34).

Untuk meningkatkan kemampuan seluruh anggota yang dipimpinnya maka seorang


pemimpin harus mampu mengajarkan segala sesuatu kepada anggotanya sehingga
“pemimpin berfungsi sebagai guru” (Yohanes 3:1-2).

18
Tugas seorang pemimpin Kristen pun meliputi mengatur, mengawasi
perbendaharaan, administrasi, dan mendelegasikan wewenang, sehingga bias disebut
“pemimpin adalah sebagai manager” (1 Korintus 4:1).

Sebagai pemimpin yang dipilih Tuhan, ia harus selalu menjaga integritas agar
senantiasa benar di hadapan Allah dan manusia, seperti yang diteladani Tuhan Yesus
sendiri (Matius 22:16). Begitu pula ia harus terus bertumbuh dalam kerohanian dan
pengetahuan sesuai dengan yang dibutuhkan seluruh anggota dan organisasi yang
dipimpinnya. Untuk itu ia harus selalu belajar dalam berbagai bidang ilmu yang
berhubungan dengan manajemen.

Perencanaan dan pendelegasian tugas, merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan
seorang pemimpin, agar kepemimpinan dapat berlanjut dan berkembang terus melalui
pemimpin-pemimpin baru.

19

Anda mungkin juga menyukai