ARTIKEL ILMIAH
“Kepribadian Kristen yang Beretika”
Oleh:
Nama: Gracea Oktovina Rompas
NPM: 119173
Prodi: S1 / Teologi
B. PEMBAHASAN
1. Kepribadian yang tepat
a. Kepribadian berasal dari kata personality dalam bahasa Inggris dan
persona dalam bahasa Latin. Kata ini diartikan kedok atau topeng yang
digunakan oleh para pemain peran di panggung, sebagai penutup wajah.
Dengan tujuan untuk menggambarkan perilaku atau kepribadian tokoh
yang diperankan.
Beberapa ahli berkata bahwa manusia dalam kesehariannya tidak selalu
menampilkan dirinya yang sebenarnya. Ada saat – saat di mana mereka
menggunakan topeng dalam upaya menyembunyikan kekurangan atau
kelemahannya atau bahkan ciri khas dirinya yang tidak disukai oleh
lingkungan sekitarnya. Begitu pun juga ada yang sebaliknya, karena
mungkin terpaksa meskipun ciri khas yang di tampilkan sangat berbeda.
Ada beberapa pengertian kepribadian menurut beberapa ahli, yang telah
dirangkum menjadi kesatuan pengertian yang utuh, yakni; kepribadian itu
adalah tentang bagaimana cara orang lain bereaksi terhadap kita. Dan
merupakan suatu keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering di gambarkan
dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditujukan oleh seseorang.
b. Tujuan
Tujuan kita memiliki kepribadian yang tepat dalam masa pandemi seperti
saat ini, adalah agar mata dunia melihat dan memandang bahwa orang –
orang percaya dan orang – orang yang hidup di dalam Tuhan Yesus akan
selalu memiliki pengharapan sekalipun berada dalam situasi atau kondisi
yang sangat menakutkan atau ada dalam kedaan yang penuh dengan
tekanan.
c. Dimensi
Etika umum yaitu semua aliran etika non kristiani termasuk etika-etika
agama dan kepercayaan lain. Landasannya adalah ajaran dan moral yang
dianut dalam suatu masyarakat. Yang memiliki sifat Aropoentris yaitu
berpusat pada manusia. Sedangkan Etika Kristen yaitu etika yang dianut
oleh agama Kristen dan berlandaskan Alkitab sebagai sumber otoritas
tertinggi atas segala kebaikan.
b. Tujuan
Tujuan dari kita meneladani Kristus untuk menjadi pedoman dalam kita
beretika adalah, agar kita memiliki dasar yang benar dalam kita hidup
bersosial di tengah pluralisme masyarakat. Itu juda menjadi sebuah acuan
atau sebagai rem untuk kita terus mengontrol diri kita dalam menjalani
kehidupan kita sehari – hari.
C. PENUTUP
Kita adalah manusia biasa yang berasal dari debu dan tanah, terkadang kita tidak sadar
bahwa apa yang kita lakukan itu tidaklah seturut dengan mau-Nya Tuhan. Apalagi jika
kita berbicara tentang kepribadian seseoraang, tentu sangat tidak mudah dalam mengatur
nya untuk menjadi pribadi yang seturut dengan kehendak Tuhan, karena secara sadar itu
memerlukan wkatu dan proses yang panjang. Namun satu hal yang dapat membukakan
pikiran kita tentang kepribadian kekristenan yang beretika kristus, yaitu jika kita hidup
benar dan mengikut Yesus dengan sungguh – sungguh maka percaya lah, hidup kita akan
diubahkan, menjadi orang – orang yang berkualitas dengan kepribadian yang beretika
Kristus.
DAFTAR PUSTAKA