Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AKHIR SEMESTER

ARTIKEL ILMIAH
“Kepribadian Kristen yang Beretika”

Mata Kuliah: Etika Kristen II


Dosen Pengampu: Dr. Drs. Jerry Rumahlatu M.Pd., M.Th.

Oleh:
Nama: Gracea Oktovina Rompas
NPM: 119173
Prodi: S1 / Teologi

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SYALOM


BANDAR LAMPUNG
2021
A. PENDAHULUAN
Beberapa ahli sepakat bahwa pribadi setiap individu tumbuh dan berkembang di
pengaruhi oleh faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam disebut faktor
genetika atau faktor bawaan, baik bersifat kejiwaan maupun jasmani. Sifat kejiwaan
antara lain pikiran, perasaan, keinginan, kesenangan dan sebagainya. Sedangkan jasmani
itu berbicara tentang, bentuk tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki, susunan urat
syaraf, tengkorak dan bentuk tulang. Kedua faktor tersebutlah yang mempengaruhi
kepribadian manusia.
Kepribadian berarti keseluruhan cara individu dalam bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain. Dengan kata lain kepribadian merupakan keseluruhan perasaan,
sikap, temperamen, ekspresi, prilaku individu. Keseluruhannya itu akan terwujud dalam
tindakan atau tingkah laku individu ketika di perhadapkan dengan situasi tertentu. Dalam
kehidupannya, manusia terkadang sering menampilkan perilaku yang berbeda dari
kenyataannya, karena kepribadian itu ada yang disebt kepribadian baik maupun juga
kepribadian yang buruk.

B. PEMBAHASAN
1. Kepribadian yang tepat
a. Kepribadian berasal dari kata personality dalam bahasa Inggris dan
persona dalam bahasa Latin. Kata ini diartikan kedok atau topeng yang
digunakan oleh para pemain peran di panggung, sebagai penutup wajah.
Dengan tujuan untuk menggambarkan perilaku atau kepribadian tokoh
yang diperankan.
Beberapa ahli berkata bahwa manusia dalam kesehariannya tidak selalu
menampilkan dirinya yang sebenarnya. Ada saat – saat di mana mereka
menggunakan topeng dalam upaya menyembunyikan kekurangan atau
kelemahannya atau bahkan ciri khas dirinya yang tidak disukai oleh
lingkungan sekitarnya. Begitu pun juga ada yang sebaliknya, karena
mungkin terpaksa meskipun ciri khas yang di tampilkan sangat berbeda.
Ada beberapa pengertian kepribadian menurut beberapa ahli, yang telah
dirangkum menjadi kesatuan pengertian yang utuh, yakni; kepribadian itu
adalah tentang bagaimana cara orang lain bereaksi terhadap kita. Dan
merupakan suatu keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering di gambarkan
dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditujukan oleh seseorang.

Kepribadian itu sesuatu yang unik, dikatakan demikian karena


tidak ada manusia yang sama persis. Dengan demikian prilaku yang
dimunculkan dapat dibedakan dari individu lainnya. Alkitab menulis,
dalam Efesus 5:15,17 “15Karena itu, perhatikanlah dengan saksama,
bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti
orang arif, 17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya
kamu mengerti kehendak Tuhan”. Dan di dalam kitab Roma 12:2
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah
oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.”
Ayat Firman Tuhan di atas jelas memberitahukan kita bahwa
manusia pada dasarnya memiliki sifat yang baik dalam hidupnya dan
dapat bersikap baik ketika memberi respon terhadap lingkungannya. Jika
manusia melakukan kesalahan, pelanggaran atau pun perilaku
menyimpang maka ada faktor – faktor yang melatarbelakanginya. Namun
hal itu tidak berarti manusia akan terus berada dalam kondisi seperti itu,
karena sesungguhnya dalam diri manusia tersimpan kebaikan, itu
sebabnya manusia dapat berubah dan dapat diubah. Jika dalam akal
pikiran, jiwa dan hati manusia ada Tuhan, maka seseorang akan hidup
sesuai dengan kehendak Tuhan.

Ada sejumlah kepribadian yang baik, yang sehat dan yang


dikehendaki Allah ada dalam diri orang percaya kepada-Nya. Kepribadian
tersebut menjadi ciri khas yang akan membedakan orang yang percaya
kepada Tuhan dengan orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Tuhan
Yesus menginginkan kita untuk memiliki ciri khas atau ciri khusus yang
menunjukkan jati diri yang seturut dengan panggilannya sebagai hamba-
Nya, anak-Nya dan sahabat-Nya. Jadi jika dikatakan kita adalah hamba
bahkan sahabat-Nya Tuhan berarti kita memiliki ciri khas yang mudah
dikenal orang dan membedakan kita dari dunia. Semuanya terlihat dari
sifat – sifat kepribadian yang tampak dalam kehidupan keseharian.
Dengan begitu peran menjadi garam dan terang dunia dapat terlaksana
sebaik-baiknya. Adapun kepribadian Kristen tersebut terdapat dalam ayat
– ayat Firman Tuhan, seperti tertulis dalam Galatia 5:22-26, 1Tesalonika
5:16-17. Efesus 4:22-3, Filipi 2:27.

Kepribadian kristen atau kepribadian yang baik dan mulia tersebut


tidak diperoleh dengan secara instan, melainkan diperoleh melalui prose
yang panjang sejak usia dini dalam kaluarga Kristen. Peran orangtua
sangat penting dalam menanamkan, memelihara dan mengembangkan
kepribadian Kristen dalam anak. Kepribadian kristen berkembang dan
diperkuat melalui kesadaran diri sendiri yaitu melalui berdoa, berpuasa,
memiliki persekutuan pribadi dengan Tuhan dalam doa, pujian dan
penyembahan. Melakukan perbuatan baik, bertindak sesuai dengan
kehendak Tuhan dan mempraktekkan Firman Tuhan dengan setia dalam
kehidupan.

b. Tujuan
Tujuan kita memiliki kepribadian yang tepat dalam masa pandemi seperti
saat ini, adalah agar mata dunia melihat dan memandang bahwa orang –
orang percaya dan orang – orang yang hidup di dalam Tuhan Yesus akan
selalu memiliki pengharapan sekalipun berada dalam situasi atau kondisi
yang sangat menakutkan atau ada dalam kedaan yang penuh dengan
tekanan.
c. Dimensi
Etika umum yaitu semua aliran etika non kristiani termasuk etika-etika
agama dan kepercayaan lain. Landasannya adalah ajaran dan moral yang
dianut dalam suatu masyarakat. Yang memiliki sifat Aropoentris yaitu
berpusat pada manusia. Sedangkan Etika Kristen yaitu etika yang dianut
oleh agama Kristen dan berlandaskan Alkitab sebagai sumber otoritas
tertinggi atas segala kebaikan.

2. Kepribadian yang meneladani Kristus


a. Kata “Etika Kristen” berasal dari Bahasa Yunani “etos” yang
memiliki arti adat istiadat dan kebiasaan. Ada beberapa pengertian yang
berkaitan dengan Etika dalam Kristen, seperti;
 tanggapan akan kasih setia Allah yang akan menyelamatkan hidup
manusia,
 suatu cabang ilmu yang membahas tata cara atau penyelesaian
masalah dari sudut pandang Kristen.
 Menurut Hukum Taurat, Etika dalam Kristen adalah segala
perbuatan yang dikehendaki oleh Allah untuk selalu melakukan
perbuatan baik
 Tanggapan akan kasih setia Allah yang akan menyelamatkan hidup
manusia.
Etika dalam Kristen ini sebagai penuntun arah tujuan hidup kita,
ternyata fungsi etika juga banyak membuat contoh yang besar dalam
kehidupan kita. Secara garis besar, etika kristen memiliki fungsi yang
utama yaitu,
 Untuk mengetahui atau membandingkan mana perilaku yang baik
dan perilaku yang buruk
 Menjadikan umat Kristiani hidup dalam kedamaian, kesejahteraan,
dan keharmonisan di dalam cinta kasih
 Etika memberikan gambaran atau orientasi hidup bagi umat
Kristiani
 Etika membuat manusia dapat bertanggung jawab atas hidupnya.
Baik buruknya perbuatan yang dilakukan, hasilnya akan dirasakan
sendiri oleh orang yang bersangkutan.

Di dalam hidup, etika dalam Kristen bertugas untuk menyelidiki,


mengoreksi, mengontrol, dan mengarahkan tentang mana yang harusnya
dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Tolak ukur untuk
melakukan perbuatan baik bersumber pada titah Yesus Kristus, dimana
landasan untuk berbuat baik tertuang dalam Hukum Taurat. Ciri dari etika
kristen adalah, etika yang berdasarkan pada iman. Iman merupakan hal
yang sangat penting. Iman sendiri bukanlah kekayaan intelektual atau
pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan. Namun, iman adalah suatu
kepercayaan kepada Tuhan Yesus yang membuat manusia lebih dekat
dengan-Nya. Kemudian yang selanjutnya, etika yang berdasarkan pada
tabiat, tabiat lebih kepada sifat asli seseorang yang dapat mempengaruhi
etika. Tabiat lebih kepada sifat asli seseorang yang dapat mempengaruhi
etika.

Ciri selanjutnya, adalah etika yang bersumber pada Tuhan. Hidup


menurut peraturan yang sudah ditetapkan itu sangatlah sulit. Apalagi jika
harus hidup menurut karakter Kristus. Hal ini juga dirasakan oleh umat
Kristiani. Contoh kecilnya saat seseorang rela berbohong kepada orang tua
demi kebaikan dirinya sendiri.

b. Tujuan
Tujuan dari kita meneladani Kristus untuk menjadi pedoman dalam kita
beretika adalah, agar kita memiliki dasar yang benar dalam kita hidup
bersosial di tengah pluralisme masyarakat. Itu juda menjadi sebuah acuan
atau sebagai rem untuk kita terus mengontrol diri kita dalam menjalani
kehidupan kita sehari – hari.

3. Implementasi kepribadian etika Kristen yang mengikuti teladan Kristus.


a. Implementasi secara umum
Yesus memperlihatkan begitu banyak keteladanan yang perlu untuk di
lihat, dicermati dan di lakukan terutama dalam kepemimpinan. Gaya
kepemimpinan yang dilihat dari pemimpin kristen masa kini sangat
banyak yang mengikuti gaya kepemimpinan global. Berbagai hal
dilakukan untuk memperoleh keuntungan dan kepentingan-kepentingan
pribadi dalam menjalani proses kepemimpinannya. Hal ini banyak terjadi
karena tidak lagi takut akan Tuhan dan tidak memikirkan orang banyak.
b. Implementasi secara khusus
Ketika saya menyadari bahwa kepribadian yang beretika Kriaten bukanlah
soal melakukan yang sopan saja di mata dunia, secara pribadi saya mulai
mengambil sikap hati yang mau selalu untuk mengutamakan Kristus.
Maksudsnya adalah, menjadikan Tuhan Yesus Kristus pusat utama dalam
diri saya, menjadikan teladan Kristus menjadi patokan saya dalam
menjalani kehidupan di dunia ini.

C. PENUTUP
Kita adalah manusia biasa yang berasal dari debu dan tanah, terkadang kita tidak sadar
bahwa apa yang kita lakukan itu tidaklah seturut dengan mau-Nya Tuhan. Apalagi jika
kita berbicara tentang kepribadian seseoraang, tentu sangat tidak mudah dalam mengatur
nya untuk menjadi pribadi yang seturut dengan kehendak Tuhan, karena secara sadar itu
memerlukan wkatu dan proses yang panjang. Namun satu hal yang dapat membukakan
pikiran kita tentang kepribadian kekristenan yang beretika kristus, yaitu jika kita hidup
benar dan mengikut Yesus dengan sungguh – sungguh maka percaya lah, hidup kita akan
diubahkan, menjadi orang – orang yang berkualitas dengan kepribadian yang beretika
Kristus.

DAFTAR PUSTAKA

1) Rumahlatu, Jerry. 2021. Menyemai Benih Pendidikan Kristen. Bekasi Timur:


Lembaga Araxie Center Ministry Indonesia.
2) http://simanjuntakcipto.blogspot.com/2016/11/etika-kristen.html
3) https://www.google.com/search?
q=Implementasi+kepribadian+etika+Kristen+yang+mengikuti+teladan+Kristus&
oq=Implementasi+kepribadian+etika+Kristen+yang+mengikuti+teladan+Kristus
&aqs=chrome..69i57.6334j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai