Anda di halaman 1dari 10

IMAN DAN PEMBANGUNAN

Oleh

Nama : Nella Simorangkir

Tkt /Sem : II/III

Mata Kuliah : Agama Dan Masyarakat

Prodi : Pastoral Konseling

Dosen Pengampu : Pdt. Radesman Sitanggang, M.Si

SEKOLAH TINGGI DIAKONES HKBP BALIGE


LATAR BELAKANG
Pertumbuhan iman merupakan sebuah konsep yang telah lama ada dan berkembang
diantara orang-orang percaya. Iman itu telah ada didalam diri seseorang itu yang dikaruniakan
oleh Allah Bapa. Konsep pertumbuhan iman ini mengacu pada sebuah keselamatan yaitu ketika
seseorang percaya kepada Yesus Kristus maka ia akan diselamatkan dan sejak saat itulah ia harus
mengusahakan pertumbuhan imannya. Demikian konsep pertumbuhan iman ini tidak pernah
dilepaskan dari pemahaman orang-orang percaya mengenai jati dirinya dan bahkan telah menjadi
salah satu kebutuhan kehidupan pribadinya. Oleh karena itu, konsep pertumbuhan iman tersebut
menjadi sebuah konsep yang sangat penting bagi orang-orang percaya.
Hal itu tampak dari seringnya kata pertumbuhan iman itu diucapkan dalam kotbah,
kelompok-kelompok PA (Pemahaman Alkitab), persekutuan, rapat-rapat bahkan perbincangan
sehari-hari. Misalnya: ketika ada sebuah kelompok Pemahaman Alkitab membicarakan tentang
berbagai macam permasalahan yang sedang dihadapi oleh masing-masing anggota kelompok,
seringkali kata pertumbuhan iman tidak lupa untuk menjadi bahan perbincangan. Tetapi pada
jaman sekarang pemahaman orang-orang Kristen tentang pertumbuhan iman telah menjadi
kabur, karena mereka selalu mengkaitkan antara pertumbuhan iman dengan memiliki banyak
pengetahuan tentang alkitab atau juga dapat berbicara banyak tentang alkitab saja. Akibatnya,
banyak orang yang memiliki pengetahuan yang banyak tentang Alkitab menjadi sombong dan
merasa dirinya hebat atau lebih dewasa dari orang lain, sehingga mereka seringkali memandang
rendah orang-orang yang pengetahuan Alkitabnya rendah/sedikit, apalagi orang-orang yang tidak
beriman seperti mereka.
Selain pemahaman diatas, pemahaman yang kabur tentang pertumbuhan iman juga
terlihat ketika konsep pertumbuhan iman itu dikaitkan dengan kesalehan hidup saja. Sehingga
orang yang tidak terlihat saleh hidupnya dianggap tidak bertumbuh imannya dan orang yang
berpakaian rapi, sopan dan terlihat seperti seorang malaikat sebagai orang yang bertumbuh
imannya. Karena itu akibatnya, orang-orang Kristen lebih banyak memusatkan diri pada
hubungan vertikal yaitu hubungan manusia dengan Allah daripada hubungan horizontal yaitu
dengan sesama manusia, dan semakin lama pemahaman itu semakin tidak jelas ketika mereka
merasa puas hanya berhubungan dengan Allah saja. Sehingga ibadah tidak lagi untuk
memuaskan hati Allah tetapi sebaliknya untuk mencari kepuasan diri sendiri. Misalnya: ketika
seseorang dapat menyanyi dan berdoa sambil menangis mereka merasa puas karena sudah dapat
berdoa atau memuji dengan sungguh-sungguh. Juga ketika mereka melihat bahwa dirinya telah
rajin membaca Alkitab, punya banyak pengetahuan dan tahu kehendak Tuhan, mereka menjadi
puas.
Namun bukan berarti pandangan di atas salah, sebab pertumbuhan iman juga tidak bisa
dilepaskan dari pengetahuan seseorang tentang alkitab sebagai Firman Tuhan dan kesalehan
hidup. Oleh karena itu, bukan berarti juga penulis mendukung pemahaman yang menganggap
bahwa menyelidiki Alkitab secara tekun itu tidak perlu dan hidup saleh itu tidak penting.
Pemahaman yang benar tentang konsep pertumbuhan iman kini menjadi sedemikian penting
selain berpengaruh pemahaman seseorang tentang jati dirinya, juga menjadi sangat penting
ketika membicarakan masa depan gereja karena masa depan gereja sangat bergantung pada
orang-orang yang hidup di dalamnya. Jika orang-orang yang ada di dalam gereja memiliki
pemahaman yang salah tentang pertumbuhan iman ini maka lambat laun pemahaman yang salah
itu akan menjadi budaya dan akhirnya akan menjadi sebuah rumusan pengajaran yanga akan
diajarkan turun temurun. Karena itulah ada beberapa banyak orang-orang kristen yang merasa
putus asa, karena seringkali gagal dalam prakteknya.

RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian Iman dan Pembangunan ?
2. Seberapa jauhkah konstribusi Iman terhadap pembangunan kehidupan manusia ?
3. Bagaimana realitas kehidupan manusia beriman pada kehidupan sekarang ?

Pengertian Iman dan Pembangunan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kepercayaan (yang berkenaan dengan agama);
keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya
Menurut Alkitab2Iman itu adalah penantian yang pasti akan perkara-perkara yang
diharapkan, bukti yang jelas dari kenyataan-kenyataan walaupun tidak kelihatan.” (Ibrani 11:1)
Karena itu seseorang perlu punya alasan kuat atas apa yang dia percayai. Jadi, iman mencakup
keyakinan yang didasari atas bukti yang jelas”. Iman timbul karena hal-hal yang didengar.”
(Roma 10:17) Jadi, langkah pertama untuk membangun iman adalah dengan ’mendengar’ apa
yang sebenarnya Alkitab ajarkan tentang Allah (2 Timotius 3:16).
Dalam teologi, menganggap iman adalah sesuatu yang dianugerahkan Allah oleh
kemurahan-Nya di dalam hati manusia, yang memampukannya untuk membuat tanggapan yang
sepatutnya pada saat kebenaran dinyatakan. Iman membuka pikiran manusia untuk menerima
wahyu Allah dan berserah kepada Kebenaran, mengenal Kebenaran, menyatakan makna,
menegaskan nilai dan mempertandingkan keberadaan kita.

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta, Balai Pustaka) hlm 372
2.
Alkitab
Pembangunan atau pertumbuhan ini adalah pembangunan atau pertumbuhan yang
bersifat intensif seperti anggota jemaat mencapai suatu iman dan pengetahuan yang benar
tentang Yesus sebagai anak Allah. Kedua supaya mereka mencapai kedewasaan yang penuh,
sehingga mereka tidak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran yang menyesatkan.
Didalam kitab Kisah Para Rasul, bahwasanya Rasul Paulus sangat kuat menekankan bahwa
pekerjaan pembangunan atau pertumbuhan dibangun didalam satu ikatan yaitu sebuah
persekutuan. Dengan adanya Roh Kudus maka orang beriman juga diharapkan terbuka bagi
dorongan Roh Kudus.
Kontribusi Iman dalam kehidupan sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya 3Iman dan ketaatan tidak dapat dipisahkan,
keduanya merupakan ekspresi konkret dari keyakinan terhadap Kristus. Jika seseorang itu sudah
mempunyai rasa ketaatan dalam dirinya tentu seseorang itu dapat mengkontribusikan imannya ke
sesama dengan baik sesuai ketaatan yang dimilikinya.
Mengkontribusikan Iman dengan adanya sebuah ketaatan melibatkan hal berikut:
Ketaatan yang sejati menyerahkan diri pada otoritas yang tidak mengenal ketakutan.
Otoritas itu adalah buah dari iman yang sejati. Di dalam otoritas seperti ini, kasih dimungkinkan
untuk bertumbuh.Kita percaya dan taat pada Kristus bukan karena kita takut pada-Nya namun
karena kita terpaku oleh kedahsyatan kasih Allah.
Dalam konteks ini, ketaatan dan ketertundukan bukan lagi persoalan intelektual dan
pemahaman sensasional, melainkan sebuah dorongan dari jiwa menuju pemenuhan. Oleh sebab
itu, menjadikan hal menyenangkan hati Allah sebagai tujuan hidup kita (2Kor. 5:9). Sekalipun
manusia tidak pernah melihat Dia asalkan dengan iman dan percaya pada-Nya dan hati kita
dipenuhi oleh sukacita yang tidak dapat diungkapkan. Karena itulah sebagai anak Allah yang
telah menerima tujuan dari iman, yakni keselamatan dari jiwa ini (1Pet. 1:8-9).
Penerapan iman adalah suatu kesediaan untuk menerima tanpa bukti lazim sepenuhnya
dan bergerak maju serta melakukan perbuatan. “Iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati”
(Yakobus 2:26) dan iman yang mati tidak akan memimpin seseorang bergerak maju untuk
menyesuaikan kehidupan atau melayani dengan gagah berani. Iman sejati menghasilkan suatu
iman yang kuat di dalam diri seseorang, iman yang dapat mengerjakan segala sesuatu. 2Karena
Tuhan adalah Alfa dan Omega, maka kita harus kembali kepada sumber kita yang sekaligus
adalah pimpinan kita.
2

Iman kepada Tuhan Allah, iman kepada Yesus Kristus, iman kepada Kitab Suci, iman untuk
menerima keselamatan, itu adalah iman yang menyangkut hidup kerohanian yang berelasi
dengan Tuhan. Tetapi iman yang menyangkut bagaimana menerapkan apa yang kita percaya dan
menyatakan di dalam kesaksian sehari-hari dalam menghadapi sebuah situasi, kesulitan-
kesulitan, baik moneter ataupun politik, itulah iman melalui kehidupan sehari-hari. Tindakan
pertama saat kita beriman kepada Allah harus mengerti sebagai tindakan berbalik kepada Allah,
Ini merupakan sebuah tindakan pertama di dalam iman kepercayaan yang sejati.
Karena itulah setiap anak Allah memerlukan keyakinan iman, kepastian di dalam iman
Tuhan sudah menerima dia dan menjadikan anak-Nya. Di dalam Alkitab ada hal yang dapat
menjadi jaminan iman seorang manusia. Hal yang pertama ialah Iman kepada firman Allah,
Abraham adalah contoh terbaik dalam hal iman dan jaminan iman. Ia berharap kepada Allah dan
kepada apa yang telah di janjikan-Nya.
Hal itu merupakan satu-satunya jaminan iman yang memuaskan hatinya. Hal kedua ialah
perbuatan dan hal yang ketiga ialah Roh kudus, yang berada di dalam iman dan perbuatan serta
bagaimana seseorang itu mengaplikasikan imannya dalam kehidupannya. Ada perbuatan
bersama dengan iman yaitu ada iman kepada Allah yang akan menyebabkan manusia
membersihkan kehidupan mereka, mengatasi segala kelemahan daging; iman yang akan
mendatangkan pertobatan yang penuh, berkelanjutan, dan yang akan membawa mereka pada
kehidupan yang baru. Di sinilah terletak kebesaran dari Injil Yesus Kristus, dirasakan hanya oleh
mata rohani.

2
3

Realitas Kehidupan

Di era teknologi 4.0 tentunya banyak pengaruh postif dan negatif didalam realita
kehidupan orang kristen. 4 Iman Kristen tidak boleh luntur dan kalah oleh perubahan zaman.
Namun yang seringkali menjadi masalah adalah ketika zaman berubah-rubah, iman kita juga ikut
berubah-ubah sesuai zaman di dunia ini. Zaman yang semakin maju berbagai teknologi dan
inovasi yang berkembang sehingga mengubah perilaku dan gaya hidup manusia di zaman ini,
namun di dalam kemajuan yang sangat pesat ini ada kemunduran-kemunduran yang terjadi.
Seiring dengan perkembangan zaman semakin banyak juga permasalahan sosial yang
dihadapi manusia di era ini. Banyak sekali orang-orang di masa kini berbuat kebaikan hanya
untuk memamerkan kepada orang lain, seperti ilustrasi gambar di atas, seseorang memberi
sumbangan kepada fakir miskin tetapi dengan bergaya sambil selfie, tujuannya adalah agar orang
lain tau bahwa dia sedang melakukan pebuatan baik dengan memberi sumbangan kepada orang
miskin.
Sering kita lihat di media facebook, misalnya ada kejadiaan yang menyangkut dengan
hidup dan mati seseorang seperti korban kecelakaan jalan raya, perkelahian yang berujung
kematian dan sebagainya, orang lebih senang memfoto atau merekam peristiwa tersebut
ketimbang menyelamatkan atau melerainya.Di zaman yang semakin canggih ini semua serba
mudah dan ekspres dalam hal pertanian juga demikian, mulai dari padi, sayur mayur buah-
buahan semua sudah menggunakan metode pertanian dengan tekhnologi canggih.
Inilah hal yang paling miris dalam kehidupan di zaman ini, manusia sudah terinfeksi oleh
virus ketagihan akan media yang satu ini, setiap orang pasti mempunyai smartphone, kehidupan
sosial berubah drastis semenjak alat ini di keluarkan, hubungan antara manusia yang berjauhan
semakin dekat, tetapi sebaliknya teman yang didepan mata akan terlihat jauh.Misalkan kita
duduk ngumpul beberapa orang pada warung kopi atau tempat lainnya, tetapi satu sama lain
jarang berkomunikasi karena masing-masing sibuk dengan smartphonenya.
Bahkan dampak dari hadirnya alat ini salah satunya adalah kehidupan sosial di
masyarakat sangat di pengaruhi oleh benda ini.Semua orang membutuhkan yang namanya uang,
tetapi harus di ingat uang bukanlah segala-galanya. Jangan korbankan hidup ini hanya demi
mengejar harta karena diujung waktu kita semua akan mati, harta yang kita kumpulkan akan
tinggal di dunia ini dan tidak bisa kita bawa bersama kesana.

3
4

4
Kesimpulan
Hidup sebagai orang Kristen tidak pernah lepas dari krisis dan kesulitan dalam hal
perkembangan spiritulitas. Bahkan kerap kali Tuhan memakai pencobaan sebagai sebuah proses
pendewasaan rohani kita. Namun keterbatasan kita sering menyebabkan kita hanya mampu
melihat krisis secara fragmental dan larut di dalamnya.

Kitab suci memberikan kunci agar manusia tidak larut di dalam perkembangan iman.
Apakah iman itu ? Iman itu berarti sebuah pengarahan jiwa seseorang kepada sumber dan
sasaran hidupnya., yaitu Allah. Iman berarti menghadap Allah. Maka jikalau kita memikirkan
kasih Allah, kasih Allah itu kasih yang tiada batasnya di dalam hidup kita. Karena kita yang
beriman telah menjadi anak-anaknya. Satu hal yang penting yang perlu diketahui bahwasanya
hadirat Tuhan didalam proses perkembangan iman kita hal itu perlu disadari bahwasanya Roh
kudus yang turut bekerja atas iman kita.

Saran :
Melihat kehidupan sekarang tugas gereja dan para pelayan sangat dibutuhkan di dalam
perkembangan iman orang-orang percaya. Sebagai hamba Tuhan yang mendataris Allah di
dalam dunia ini hendaklah memperhatikan kehidupan masyarakat. Kurangnya kepedulian
pelayan dalam hal perkembangan iman orang-orang Kristiani sangat memprihatikan .

Oleh karena itu gereja dan para pelayan yang bekerja di dalamnya harus memiliki kesatuan yang
utuh antara sesama pelayan dalam membina hubungan mereka dengan masyarakat. Bagaimana
perkembangan iman dapat terealisasi sedangkan para pelayan acuh tak acuh dengan situasi
jemaat. Hubungan yang tidak baik tentu tidak akan menghasilkan buah bagus di tengah-tengah
kehidupan. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah kerjasama yang baik, antar sesama. Dengan
demikian jika hal itu berjalan dengan lancar akan menghasilkan hubungan yang baik ditengah-
tengah kehidupan jemaat.
Daftar Pusaka
Balai Pustaka,1990.Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta:Balai Pustaka
Alkitab
Hadiwijono, 1992. Iman Kristen, Jakarta: BPK
Siahaan Robert, 2018. Tabloid Reformata, Jakarta: Yayasan Pelayanan Media Antiokhia
Yapama
Konkoordansi
Iman dan proses pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai