Anda di halaman 1dari 15

MASA DEPAN

KELOMPOK 6: Jan, Jessica, Laskar, Nadine


APA ITU
PEMAHAMAN IMAN?
PEMAHAMAN IMAN
Pemahaman Iman adalah statement atau deklarasi iman.
Pemahaman Iman merupakan pernyataan dari sudut pandang iman
yang menjawab tantangan yang dihadapi GPIB dimasa kini sehingga
dapat dikatakan bahwa Pemahaman Iman merupakan semacam
addendum terhadap Pengakuan Iman. Pemahaman Iman suatu Gereja
setidaknya memiliki 3 refrensi yakni Allah Tritunggal, Gereja dan
Dunia.
Pemahaman Iman merupakan respon gereja terhadap pernyataan diri
Allah yg dieskpresikan lewat tanggung jawab untuk setia mematuhi
kehendak Allah. Lewat Pemahaman Iman warga Gereja menjelaskan
tentang siapa diri mereka, apa yang mereka percayai dan apa yang
mereka akui kepada dunia. Maka Pemahaman Iman juga memiliki
signifikasi teologis dan ekklesiologis, tetapi juga social politis.
Jadi pemahaman iman lebih lokal sifatnya dan lebih
temporer juga. Pemahaman Iman sangat bisa berubah
sementara Pengakuan Iman sudah baku. Persamaan
kedua istilah ini adalah bahwa keduanya dirumuskan
dari keyakinan Iman dan berlandaskan pada Alkitab.
Kerangka Isi
1. Keselamatan
2. Gereja
3. Manusia
4. Alam dan Sumber Daya
5. Negara dan bangsa
6. Masa depan
7. Firman Allah
MASA DEPAN

Masa Depan merupakan pokok keenam karena semua hal yang


diperjuangkan manusia, termasuk keselamatan selalu mengarahkan
manusia ke "depan". Semua usaha bersama ini dilihat dalam kerangka
menyongsong masa depan.
Gereja termasuk dalam kerangka menyongsong Masa Depan ini.
Orientasi ke depan ini membuat manusia mengevaluasi hari kemarin,
berusaha hari ini, tetapi mengatur rencana untuk hari esok. Tetapi
justru ketika orang mengatur rencana untuk hari esok, maka orang juga
akan mengalami realitas bahwa hari esok punya rahasia sendiri. Ketika
mengalami rahasia inilah maka orang membutuhkan Firman Allah.
Sebab tidak ada yang rahasia bagi Allah.
Jelas bagi kita, bahwa kerangka ini, berbeda
dari kerangka pengakuan Iman yang biasanya
trinitatis, menyangkut Bapa, Putera dan Roh
Kudus. Oleh karena itu dengan adanya
Pemahaman Iman sama sekali tidak
meniadakan Pengakuan Iman. Harus diingat
satu hal bahwa Pemahaman Iman disusun
dengan asumsi bahwa orang sudah
menghayati Pengakuan Iman. Sehingga
pemahaman Iman tidak boleh menggantikan
tempat Pengakuan Iman.
Pemahan Iman berbeda dari Pengakuan Iman
sekalipun isinya berhubungan karena Pengakuan Iman
lebih menunjuk kepada pengakuan yang sifatnya
oikumenis sedangkan Pemahaman Iman lebih
digunakan untuk menunjuk pada penjabaran sikap
gereja terhadap masalah yang dihadapinya

Pemahaman Iman dalam arti praktis, adalah


‘Theologia’ dari gereja. Karena itu maka Visi dan Misi
serta Tata Gereja dari satu Gereja, sebetulnya
merupakan derivasi dan diukur dari rumusan
Pemahaman Imannya. Oleh karena itu maka bicara
tentang kebijakan umum pelayanan gereja, atau
pembaharuan tata gereja, harus didahului dengan
Pemahaman Iman
Dalam hal Masa Depan terdapat 2 pokok pikiran, yaitu;

1. Peran sentral dari Yesus Kristus

2. Kepentingan karya manusia sebagai


tanda kehadiran Kerajaan Allah
Tekanan tekanan pokok diatas adalah rangkuman dari pokok pokok
pemahaman Iman GPIB. Akan tetapi ini tidak berarti bahwa orang
bisa menemukan tekanan tekanan pokok yang lain, yang mungkin
bagi dia lebih aktual dalam situasinya yang konkrit.
Yang pasti, setiap detail dari Pemahaman Iman ini mempunyai
konsekuensi luas. Bukan hanya dalam tataran teoritis-akademis,
melainkan juga pada tataran praktis-etis.

GPIB melakukan sosialisasi pemahaman iman ini melalui berbagai


cara salah satunya melalui penetapan Tema dan Subtema Persidangan
Sinodal dan juga melalui Sabda Bina Umat
Pemahaman Iman adalah Pemahaman
Iman dan bukan Iman itu sendiri
sehingga kita harus menjaga agar
jangan Pemahaman Iman menjadi
retorika yang justru menenggelamkan
Iman.
Pada sisi lain sifat temporer dari
Pemahaman Iman itu tidak boleh
dilupakan. Pemahaman Iman harus
terus mengalami evaluasi supaya
Pemahaman Iman tidak menjadi kaku.
Kalau Pemahaman Iman adalah theology
gereja, maka pemahaman itu harus juga
berkembang dalam bobot theologisnya,
sama seperti perkembangan dalam ilmu
theologia pada umumnya.
Pikiran Pikiran
tentang
Masa Depan
Kehidupan berjalan dalam dalam garis sejarah yang linear
kedepan menuju kesempurnaan dalam kerajaan Allah. Baik orang
percaya sebagai pribadi maupun sebagai persekutuan tidak lepas
dari kenyataan ini bahwa Tuhan Allah sendiri yang melalui karya
penciptaan dan penyelamatan-Nya mengantar orang percaya
dalam garis sejarah ini. Oleh karena itu pengharapan akan
kebangkitan dalam Yesus Kristus mestinya menghadirkan
pemahaman yang baru tentang dunia ini. Dunia ini memang
belum berakhir, akan tetapi dipahami dalam hubungan dengan
sejarah. Ini adalah dunia yang berisikan kemungkinan
kemungkinan yang luas dimana kita bisa melayani masa depan
yang menjanjikan kebenaran, keadilan dan perdamaian. Dan ini
yang mestinya menjadi tugas Gereja.
Popularity of the miracles

Memikir dan mengupayakan masa depan adalah merealisir


pengharapan. Pengharapan adalah hal yang khas
manusia dari semua ciptaan Tuhan yang lain. Pengharapan
tentang masa depan adalah dasar dan tujuan yang pasti
karena dilandaskan pada Yesus Kristus sendiri dan
bimbingan Roh Kudus. Hal ini yang selalu diingat dan
dirayakan melalui Ibadah, dimana Yesus Kristus menjadi
titik pusatnya. Demikianlah gereja menghayati
pengharapan dan masa depan itu dalam masa kekinian
sambil terus berjalan menuju pemenuhan janji Kristus
akan langit baru dan bumi baru.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai