APA ITU PEMAHAMAN IMAN? PEMAHAMAN IMAN Pemahaman Iman adalah statement atau deklarasi iman. Pemahaman Iman merupakan pernyataan dari sudut pandang iman yang menjawab tantangan yang dihadapi GPIB dimasa kini sehingga dapat dikatakan bahwa Pemahaman Iman merupakan semacam addendum terhadap Pengakuan Iman. Pemahaman Iman suatu Gereja setidaknya memiliki 3 refrensi yakni Allah Tritunggal, Gereja dan Dunia. Pemahaman Iman merupakan respon gereja terhadap pernyataan diri Allah yg dieskpresikan lewat tanggung jawab untuk setia mematuhi kehendak Allah. Lewat Pemahaman Iman warga Gereja menjelaskan tentang siapa diri mereka, apa yang mereka percayai dan apa yang mereka akui kepada dunia. Maka Pemahaman Iman juga memiliki signifikasi teologis dan ekklesiologis, tetapi juga social politis. Jadi pemahaman iman lebih lokal sifatnya dan lebih temporer juga. Pemahaman Iman sangat bisa berubah sementara Pengakuan Iman sudah baku. Persamaan kedua istilah ini adalah bahwa keduanya dirumuskan dari keyakinan Iman dan berlandaskan pada Alkitab. Kerangka Isi 1. Keselamatan 2. Gereja 3. Manusia 4. Alam dan Sumber Daya 5. Negara dan bangsa 6. Masa depan 7. Firman Allah MASA DEPAN
Masa Depan merupakan pokok keenam karena semua hal yang
diperjuangkan manusia, termasuk keselamatan selalu mengarahkan manusia ke "depan". Semua usaha bersama ini dilihat dalam kerangka menyongsong masa depan. Gereja termasuk dalam kerangka menyongsong Masa Depan ini. Orientasi ke depan ini membuat manusia mengevaluasi hari kemarin, berusaha hari ini, tetapi mengatur rencana untuk hari esok. Tetapi justru ketika orang mengatur rencana untuk hari esok, maka orang juga akan mengalami realitas bahwa hari esok punya rahasia sendiri. Ketika mengalami rahasia inilah maka orang membutuhkan Firman Allah. Sebab tidak ada yang rahasia bagi Allah. Jelas bagi kita, bahwa kerangka ini, berbeda dari kerangka pengakuan Iman yang biasanya trinitatis, menyangkut Bapa, Putera dan Roh Kudus. Oleh karena itu dengan adanya Pemahaman Iman sama sekali tidak meniadakan Pengakuan Iman. Harus diingat satu hal bahwa Pemahaman Iman disusun dengan asumsi bahwa orang sudah menghayati Pengakuan Iman. Sehingga pemahaman Iman tidak boleh menggantikan tempat Pengakuan Iman. Pemahan Iman berbeda dari Pengakuan Iman sekalipun isinya berhubungan karena Pengakuan Iman lebih menunjuk kepada pengakuan yang sifatnya oikumenis sedangkan Pemahaman Iman lebih digunakan untuk menunjuk pada penjabaran sikap gereja terhadap masalah yang dihadapinya
Pemahaman Iman dalam arti praktis, adalah
‘Theologia’ dari gereja. Karena itu maka Visi dan Misi serta Tata Gereja dari satu Gereja, sebetulnya merupakan derivasi dan diukur dari rumusan Pemahaman Imannya. Oleh karena itu maka bicara tentang kebijakan umum pelayanan gereja, atau pembaharuan tata gereja, harus didahului dengan Pemahaman Iman Dalam hal Masa Depan terdapat 2 pokok pikiran, yaitu;
1. Peran sentral dari Yesus Kristus
2. Kepentingan karya manusia sebagai
tanda kehadiran Kerajaan Allah Tekanan tekanan pokok diatas adalah rangkuman dari pokok pokok pemahaman Iman GPIB. Akan tetapi ini tidak berarti bahwa orang bisa menemukan tekanan tekanan pokok yang lain, yang mungkin bagi dia lebih aktual dalam situasinya yang konkrit. Yang pasti, setiap detail dari Pemahaman Iman ini mempunyai konsekuensi luas. Bukan hanya dalam tataran teoritis-akademis, melainkan juga pada tataran praktis-etis.
GPIB melakukan sosialisasi pemahaman iman ini melalui berbagai
cara salah satunya melalui penetapan Tema dan Subtema Persidangan Sinodal dan juga melalui Sabda Bina Umat Pemahaman Iman adalah Pemahaman Iman dan bukan Iman itu sendiri sehingga kita harus menjaga agar jangan Pemahaman Iman menjadi retorika yang justru menenggelamkan Iman. Pada sisi lain sifat temporer dari Pemahaman Iman itu tidak boleh dilupakan. Pemahaman Iman harus terus mengalami evaluasi supaya Pemahaman Iman tidak menjadi kaku. Kalau Pemahaman Iman adalah theology gereja, maka pemahaman itu harus juga berkembang dalam bobot theologisnya, sama seperti perkembangan dalam ilmu theologia pada umumnya. Pikiran Pikiran tentang Masa Depan Kehidupan berjalan dalam dalam garis sejarah yang linear kedepan menuju kesempurnaan dalam kerajaan Allah. Baik orang percaya sebagai pribadi maupun sebagai persekutuan tidak lepas dari kenyataan ini bahwa Tuhan Allah sendiri yang melalui karya penciptaan dan penyelamatan-Nya mengantar orang percaya dalam garis sejarah ini. Oleh karena itu pengharapan akan kebangkitan dalam Yesus Kristus mestinya menghadirkan pemahaman yang baru tentang dunia ini. Dunia ini memang belum berakhir, akan tetapi dipahami dalam hubungan dengan sejarah. Ini adalah dunia yang berisikan kemungkinan kemungkinan yang luas dimana kita bisa melayani masa depan yang menjanjikan kebenaran, keadilan dan perdamaian. Dan ini yang mestinya menjadi tugas Gereja. Popularity of the miracles
Memikir dan mengupayakan masa depan adalah merealisir
pengharapan. Pengharapan adalah hal yang khas manusia dari semua ciptaan Tuhan yang lain. Pengharapan tentang masa depan adalah dasar dan tujuan yang pasti karena dilandaskan pada Yesus Kristus sendiri dan bimbingan Roh Kudus. Hal ini yang selalu diingat dan dirayakan melalui Ibadah, dimana Yesus Kristus menjadi titik pusatnya. Demikianlah gereja menghayati pengharapan dan masa depan itu dalam masa kekinian sambil terus berjalan menuju pemenuhan janji Kristus akan langit baru dan bumi baru. Terimakasih